Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Contoh naskah drama tentang pendidikan bisa anda lihat seperti di bawah ini. Dengan latar belakang
perekonomian yang berbeda-beda, ternyata tak menyurutkan semangat para pelajar ini untuk
mengenyam pendidikan yang berkualitas. Berikut adalah alur dari scenario drama tersebut:
Skenario drama
1. Tema Drama : Pendidikan
2. Ritma Cerita Drama:
I) Exposisi
Andi
Susi
Yanto
Rini
Agus
II) Permasalahan
Agus ingin berhenti sekolah karena orang tuanya tidak punya biaya .
III) Komplikasi
Andi merayu Agus agar tetap bersekolah bersama mereka.
IV) Catatan I
Rini yang tidak begitu suka dengan Agus merasa ia tidak peduli dengan apa yang akan Agus lakukan.
V) Catatan II
Andi mengajak Rini untuk bersama-sama membantu Agus agar ia bisa terus bersekolah
VI) Kesimpulan
Agus akhirnya mencari tambahan uang dengan bekerja dan mengusulkan keringanan biaya pada
sekolah.
3. Karakter
a. Protagonis (baik) : Andi
b. Antagonis (jahat) : Rini
c. Tritagonis : Yanto
d. Figuran : Susi
4. Latar
a. Tempat
Di dalam ruang kelas XI IPA 1
b. Waktu/kejadian
siang hari
c. Sosial
Agus ingin sekali mengenyam pendidikan di sekolah, namun ia tidak ingin merepotkan orang tua
yang sudah kesulitan biaya.
Naskah Drama
Di jam istirahat siang ini, Agus terlihat berbeda dari biasanya. Jika lonceng berbunyi tanda istirahat
telah dimulai, biasanya Agus langsung mengajak Andi dan Yanto untuk keluar kelas. Tapi tidak
dengan hari ini, sehingga hal ini membuat Andi dan Yanto heran dan menghampiri Agus yang sedang
tertunduk lesu.
Andi : hei Gus. Apa kamu ngga laper? Ayo ke kantin.
Agus : nggak usah deh, aku di kelas aja
Andi : kamu kenapa? Biasanya kamu paling senang kalo diajak ke kantin.
Agus : Aku sedang memikirkan sesuatu ndi.
Yanto : mikir apa sih? Serius amat. Sini cerita sama kita.
Agus : nggak ah ndi, aku malu sama kalian.
Andi : Ya ampun, ngapain sih pake malu segala. Kita kan udah berteman lama, sekelas juga udah
sejak SMP. Masa masih malu juga.
Agus : hhhhhmmm. Sepertinya aku mau berhenti sekolah aja deh.
Yanto : Kamu ini ngomong apa Guuus. Kenapa harus berhenti sekolah begitu?
Agus : Aku kasihan melihat orang tuaku, tiap hari bekerja dari pagi hingga malam untuk mendapatkan
sesuap nasi untukku dan adikku.
Andi : Bukannya kamu juga sudah membantu dengan berjualan koran tiap pagi?
Agus : Iya. Tapi masih belum cukup lah ndi. Kamu kan tahu sendiri adikku ada lima, perempuan
semua. Otomatis uangku hanya cukup untuk sedikit menambah uang jajan kami.
Yanto : Iya ya. Mana mulai bulan ini uang sekolah kita naik kan.
Agus : Nah, makanya itu aku jadi tambah bingung sekarang ini.
Andi : Gimana kalo kamu cari tambahan kerja Ndi? Setahuku di toko Susi lagi butuh karyawan buat
jaga siang.
Agus : yang benar? Coba kamu tanyakan ndi. Kamu kan lumayan dekat dengan Susi.
Yanto : Sini aku saja yang tanyakan.
Agus : Boleh deh
Yanto : Hei Sus, denger-denger tokomu butuh karyawan ya? (Yanto menghampiri bangku Susi)
Susi : Iya nih. Ibu aku kecapekan kalo harus jaga toko dari pagi sampe malam.
Yanto : Naaah. Kebetulan banget nih Sus, gimana kalo Agus bantu-bantu di toko kamu aja?
Rini : iiiih jangan mau Sus, Agus kan anak orang susah, nanti barang kamu abis diambilin sama dia.
Susi : Gitu ya Rin?
Yanto : jangan percaya Rini, Agus itu orangnya baik banget Sus. Agamanya juga kuat, jadi kalo kamu
tuduh dia seperti itu, aku sebagai temannya jelas tidak terima.
Rini : aku bener kok. Orang susah itu pasti melakukan segala cara untuk mendapatkan uang. Jadi ya
jangan kaget kalo nanti Agus malah bikin toko kamu bangkrut.
Mendengar hal itu, Andi juga ikut menghampiri meja Susi dan Rini.
Andi : Hei Rini, kamu tidak boleh berprasangka buruk seperti itu. Kamu sudah kenal lama dengan
Agus kan. Kalo dia emang punya niat seperti itu, pasti sudah dia lakukan dari dulu. Apa selama ini
barang yang kamu bawa pernah hilang? Enggak kan.
Rini : Ya emang ngga pernah sih
Yanto : Naaah. Makanya jangan asal ngomong doong.
Rini : iya iya, maaf. Tadi Cuma bercanda aja kok.
Andi : Becandaan kamu bisa bikin orang sakit hati lho Rin. Kamu harusnya minta maaf sama Agus.
Rini : haduuh. Iya iyaa. Aku minta maaf ya Gus.
Agus : iya santai aja Rin. Udah banyak kok yang ngomonga kayak gitu. Aku udah terbiasa. Tapi kalian
tahu kan aku bukan orang yang seperti itu.
Susi : Udah Gus, gini aja. Nanti aku tanyakan ibuku dulu, apa masih butuh karyawan baru. Kalo
emang masih butuh, nanti aku kabari kamu
Agus : iya makasih banyak ya Sus.
Rini : Emang kamu ngapain sih Gus, kok pake jadi karyawan segala?
Agus : hehe uang orang tuaku ngga cukup buat bayar sekolah Rin. Jadi aku harus cari tambahan
sendiri biar bisa lanjut.
Susi : Oiya rin, ibu kamu kan guru di sini, gimana kalo kamu nanya ke ibu kamu. Apa ada bantuan
untuk murid yang kurang mampu gitu.
Drama adalah suatu kegiatan yang di dalamnya mengandung unsur percakapan yang menceritakan
tentang sesuatu hal. Drama ini biasanya dipertontonkan di depan umum untuk dijadikan sebuah
pertunjukan atau pementasan. Dalam sebuah drama, biasanya akan ada nilai atau pesan yang
disampaikan melalui percakapan-percakapan yang terjadi selama drama berlangsung. Contoh
naskah drama sekolah dapat dibuat dengan mudah misalnya waktu classmeeting, kelulusan, dll.
Drama di lingkup sekolah dapat dilakukan oleh siswa, dengan tema yang meliputi kehidupan seharihari di sekolah.
Contoh naskah drama sekolah berikut akan menceritakan tentang sekelompok siswa SMA
yang baru saja menerima pengumuman kelulusan dan berencana untuk melakukan konvoi di jalanjalan. Namun dari beberapa orang di kelompok tersebut tidak menyetujui dan lebih mengusulkan
untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat dan tidak membuat rusuh. Akhirnya mereka
memutuskan untuk melakukan pentas seni bersama teman lainnya di sekolah.
Skenario Drama
1. Tema Drama : Nilai Persahabatan
2. Ritme cerita
I. Exposisi
Nadine
Avin
Anabel
Raka
Vino
Zendi
Aiska
Inka
Bryan
Rusel
II. Permasalahan
Bryan, Zendi, dan Aiska mengusulkan untuk melakukan konvoi seusai pengumuman kelulusan,
namun teman yang lain tidak menyetujuinya.
III. Komplikasi
Rusel dan yang lain mengusulkan untuk diadakan pentas seni untuk kegiatan perpisahan akhir.
IV. Catatan I
Mereka sempat bertengkar karena saling berbeda pendapat.
V. Kesimpulan
Mereka semua akhirnya setuju untuk tidak melakukan konvoi dan memilih mengadakan pentas seni
3. Karakter Pemain
Antagonis : Bryan, Zendi, Aiska
Protagonis : Rusel
Tritagonis : Nadine, Avin, Anabel, Raka, Inka, Vino
4. Latar
Tempat : Gazebo halaman sekolah
Waktu : siang hari, beberapa hari sebelum pengumuman kelulusan
Naskah Drama
Nadine : Aduh, panas sekali ya siang ini. Aku rasanya ingin masuk ke kulkas saja.. (sambil kipaskipas dengan bukunya)
Raka : Iya nih Din, panas banget. Sepertinya minum es kelapa muda enak nih ya.
UPDATE
Contoh naskah drama tentang kesehatan
Contoh naskah drama tentang kesehatan di bawah ini menceritakan tentang seorang
anak yang gemar sekali makan. Sayangnya ia tidak peduli dengan kesehatan
makanannya. Berikut ini adalah alur skenarionya:
Skenario drama
1. Tema Drama : Kesehatan
2. Ritma Cerita Drama:
I) Exposisi
Dian
Rudi
Bejo
Sinta
II) Permasalahan
Bejo ingin terus makan padahal makanannya sudah kotor
III) Komplikasi
Dian melarang Bejo memakan makanan yang sudah jatuh di tanah dan kotor
IV) Catatan I
Sinta yang sangat mencintai kebersihan sangat sebal dengan Bejo yang tidak higienis
V) Catatan II
Rudi menasehati Bejo agar selalu menjaga kebersihan makanannya agar tidak mudah
terserang penyakit
VI) Kesimpulan
Bejo akhirnya sakit perut karena terlalu banyak makan makanan yang sudah tidak bersih
3. Karakter
(sambil mengerjakan, Bejo terus-terusan makan. Bahkan saat mereka harus ke teras
untuk mempraktekkan tugas yang mereka buat, Bejo terus saja membawa makanannya)
Dian : Bejooo, udah dong makannya. Kita ngerjain ini duluu, nanti makan lagi.
Bejo : Nanggung nih diaan. Enak banget soalnya. Bentar yaa. Dua lagi
Sinta : ya ampun, Bejo ini apa ngga ada kenyangnya ya. Itu perut udah segede itu masih
aja makan terus.
(lalu kue yang Bejo pegang tiba-tiba terjatuh)
Bejo : Yaaaaaah, tuh kaaan. Kuenya jatuh, kalian sih ngomongin aku terus daritadi
Rudi : Yaudah sih, nanti aja ambil lagi
Dian : Itu tandanya kamu disuruh ngerjain Jo, biar cepet selesai, jangan makan terus.
Bejo : Aku ambil aja lagi deh kuenya.
Sinta : Jangaaannn!!! Itu kan udah kotor, udah kena tanah masa mau dimakan lagi.
Bejo : gapapa belom lima menit kan
Dian : Bejooo, itu udah ngga higienis, kan masih banyak yang masih bersih di dalam.
Bejo : sayang itu kuenya, tadi aku ambil yang paling banyak coklatnya. (langsung
memakan kue yang sudah jatuh di tanah)
Rudi : ya ampuuun. Bejo ini kelakuannyaa (geleng-geleng kepala)
Dian : Bejo jorok banget sih. Nanti kamu sakit perut lho kalo makan itu
Sinta : Iya jo, ati-ati lho kamu nanti sakit.
Bejo : Ngga bakalan sakit kok. Aku kan udah biasa makan yang agak kotor-kotor dikit gitu
Sinta : Ya ampun Bejo ini susah banget sih dibilanginnya
Bejo : hehehehehe
(akhirnya mereka lanjut mengerjakan tugas mereka lagi, hingga tiba-tiba Bejo mengaduh
kesakitan)
Bejo : Aduuuuuuuhhhhh, perutkuuuuuuuu.
Rudi : perutmu kenapa Joo? Gendut? Udah lama kalii
Bejo : BUkan gitu Rud, perutku sakit sekali ini.
Dian : Sakit kenapa sih Jo? Apa sakit banget?
Bejo : Iyaaa. Sakit bangeettt. (sambil terus memegangi perutnya)
Sinta : Tuhkan apa juga aku bilang, jangan makan makanan yang udah kotor. Kamu sih
ngga mau nurut.
Bejo : Ya ampun Sinta, marahnya nanti ajaa, ini gimana perut aku. Ga tahan ini sakit
banget.
Sinta : Yaudah kita bawa ke puskesmas deket rumahmu aja Dian.
Dian : Boleh deh, aku bilang ke ibuku dulu yaa (lari masuk ke dalam, lalu bersama ibunya
keluar lagi)
Ibu Dian : Bejo kenapa? Perutnya sakit sekali?
Sinta : Iya tante, gara-gara makan kue yang udah jatuh ke tanah tuh tadi (Mencibir)
Bejo : Sakit sekali tanteeee. Tolong Bejooo.
Rudi : Apa perlu ke puskesmas tante?
Ibu Dian : ngga usaah, sini tante kasih obat aja. Ayo masuk ke dalam.
(ibu Dian mengambil obat dan mengambil air putih lalu menyerahkannya pada Bejo)
Ibu Dian : Nih Bejo, diminum ya obatnya.
Bejo : iiiya tante (Langsung menenggak obatnya tanpa basa-basi)
Ibu Dian : Setelah ini pasti langsung ilang kok sakit perutnya.
Bejo : iya. Makasih ya tante.
Ibu Dian : Sama-sama Bejo. Lain kali jangan asal makan ya. Harus diperhatikan juga
kebersihannya. Kalo udah jatuh ya ngga usah diambil lagi, kan masih banyak kue yang
lain.
Bejo : iyaa tantee. Bejo yang salah (sambil tersipu malu)
Sinta : Bejoooo Bejoooo. Dasar rakus, semua-semua pengennya dimakan.
Dian : hahahaha. Ya sudah, inget-inget tuh kata-kata ibuku. Jangan diulangi lagi yaa.
Rudi : Halaah, paling besok juga udah lupa si Bejo kalo udah liat makanan enak.
Bejo : hahaha kamu tau banget sih Rud.
Dian dan Sinta : Bejooooooooo jangan begituuuu
Bejo : iyaaa iyaaa diaan, Sintaa. Kalian tenang ajaa. Aku juga ngga mau sakit perut lagi
kayak tadi. Ngga enak banget rasanya.
Rudi : yaiyalah jo, mana ada sakit rasanya enak. Kalo enak, rumah sakit udah penuh kali.
Akhirnya Bejo, Rudi, Sinta dan Dian melanjutkan tugas mereka hingga malam tiba. Bejo
pun sudah tidak sakit perut lagi dan bisa mengerjakan tugasnya dengan benar. Saat
malam tiba, mereka pun pamit pulang pada Dian dan Ibunya.
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
update
Contoh Naskah Drama Tentang Kehidupan!
Drama merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, biasanya
akan diajarkan pada siswa kelas X-XI. Tema dari meteri drama tentunya sanagt beragam,
salah satunya ialah tema mengenai kehidupan. Tema kehidupan disini ialah sebuah
drama yang memberikan pesan moral seputar dunia kehidupan. Drama sebenarnya tidak
harus berdialog panjang dengan alur cerita yang berputar-putar seperti kisah sinetron di
televisi. Agar memudahakan memahami drama bertemakan kehidupan, berikut adalah
contoh naskah drama tentang kehidupan.
Judul : Sebuah Drama Kehidupan Orang Pinggiran
Tema : Kehidupan
Tokoh :
- Puspita
- Binarti
- Ibu
Syinopsis:
Puspita adalah salah satu siswa kelas VII di SMP N 1 XXX, meskipun demikian
tanggungjawabnya tidak hanya untuk belajar. Keterbatasan ekonomi kedua orangtua
memaksa Puspita untuk turut membantu meringankan beban kondisi tersebut. Salah
satunya ialah dengan bekerja di sebuah pabrik pembuat makanan kecil di dekat
rumahnya. Namun sayangnya keadaan ini membuat dirinya kesulitan mengatur waktu
untuk belajar sekaligus bekerja. Dengan keyakinanlah Puspita terus mencoba bertahan.
Naskah Drama :
Adegan I
Puspita baru saja tiba di rumah setelah pulang dari sekolahnya, karena ingin berhemat
terpaksa ia berjalan kaki menempuh sekitar 2 Km.
Puspita : Assalamualaikum.. (mengucapkan salam sembari membuka pintu rumah)
Ibu : Waalaikumsalam nduk.. ada nasi sedikit di dapur, dimakan dulu. Baru nanti ke
pabrik makanan.
Puspita : Dapat nasi darimana Bu?
Ibu : Tadi, diberi ibu Sari. Ya ibu terima saja. Sudah, sana makan..!
Puspita : Ibu apa sudah makan?
Ibu : Sudah, tadi Ibu ambil separuh nasi pemberian Ibu Sari. Di meja dapur itu jatahmu,
dihabiskan ya..!
Puspita : Iya Bu.., Pita ganti baju dulu, usai makan nanti langsung ke pabrik.
Ibu : Iya, biar punya tenaga. Kata Bu Binarti kamu kemarin kerjanya gak bisa bungkus
banyak. Kamu apa sakit?
Puspita : Gak sakit Bu, kemarin Pita juga gak tahu kenapa bisa sedikit bungkusnya
Ibunya hanya memandang sebentar, kemudian beranjak pergi ke sawah. Ibu Puspita
menjadi buruh lepas untuk membantu mengolah sawah tetangga yang perlu tambahan
tenaga.
Adegan II
Puspita baru saja sampai di pabriik makanan kecil tempat ia bekerja paruh waktu selepas
pulang sekolah. Saat hendak duduk di tempat biasanya ia membungkus makanan kecil
yang sudah matang, Bu Binarti tersenyum padanya.