Вы находитесь на странице: 1из 14

Contoh naskah drama tentang pendidikan

Contoh naskah drama tentang pendidikan bisa anda lihat seperti di bawah ini. Dengan latar belakang
perekonomian yang berbeda-beda, ternyata tak menyurutkan semangat para pelajar ini untuk
mengenyam pendidikan yang berkualitas. Berikut adalah alur dari scenario drama tersebut:
Skenario drama
1. Tema Drama : Pendidikan
2. Ritma Cerita Drama:
I) Exposisi
Andi
Susi
Yanto
Rini
Agus
II) Permasalahan
Agus ingin berhenti sekolah karena orang tuanya tidak punya biaya .
III) Komplikasi
Andi merayu Agus agar tetap bersekolah bersama mereka.
IV) Catatan I
Rini yang tidak begitu suka dengan Agus merasa ia tidak peduli dengan apa yang akan Agus lakukan.
V) Catatan II
Andi mengajak Rini untuk bersama-sama membantu Agus agar ia bisa terus bersekolah
VI) Kesimpulan
Agus akhirnya mencari tambahan uang dengan bekerja dan mengusulkan keringanan biaya pada
sekolah.
3. Karakter
a. Protagonis (baik) : Andi
b. Antagonis (jahat) : Rini
c. Tritagonis : Yanto
d. Figuran : Susi
4. Latar
a. Tempat
Di dalam ruang kelas XI IPA 1
b. Waktu/kejadian
siang hari
c. Sosial
Agus ingin sekali mengenyam pendidikan di sekolah, namun ia tidak ingin merepotkan orang tua
yang sudah kesulitan biaya.
Naskah Drama

Di jam istirahat siang ini, Agus terlihat berbeda dari biasanya. Jika lonceng berbunyi tanda istirahat
telah dimulai, biasanya Agus langsung mengajak Andi dan Yanto untuk keluar kelas. Tapi tidak
dengan hari ini, sehingga hal ini membuat Andi dan Yanto heran dan menghampiri Agus yang sedang
tertunduk lesu.
Andi : hei Gus. Apa kamu ngga laper? Ayo ke kantin.
Agus : nggak usah deh, aku di kelas aja
Andi : kamu kenapa? Biasanya kamu paling senang kalo diajak ke kantin.
Agus : Aku sedang memikirkan sesuatu ndi.
Yanto : mikir apa sih? Serius amat. Sini cerita sama kita.
Agus : nggak ah ndi, aku malu sama kalian.
Andi : Ya ampun, ngapain sih pake malu segala. Kita kan udah berteman lama, sekelas juga udah
sejak SMP. Masa masih malu juga.
Agus : hhhhhmmm. Sepertinya aku mau berhenti sekolah aja deh.
Yanto : Kamu ini ngomong apa Guuus. Kenapa harus berhenti sekolah begitu?
Agus : Aku kasihan melihat orang tuaku, tiap hari bekerja dari pagi hingga malam untuk mendapatkan
sesuap nasi untukku dan adikku.
Andi : Bukannya kamu juga sudah membantu dengan berjualan koran tiap pagi?
Agus : Iya. Tapi masih belum cukup lah ndi. Kamu kan tahu sendiri adikku ada lima, perempuan
semua. Otomatis uangku hanya cukup untuk sedikit menambah uang jajan kami.
Yanto : Iya ya. Mana mulai bulan ini uang sekolah kita naik kan.
Agus : Nah, makanya itu aku jadi tambah bingung sekarang ini.
Andi : Gimana kalo kamu cari tambahan kerja Ndi? Setahuku di toko Susi lagi butuh karyawan buat
jaga siang.
Agus : yang benar? Coba kamu tanyakan ndi. Kamu kan lumayan dekat dengan Susi.
Yanto : Sini aku saja yang tanyakan.
Agus : Boleh deh
Yanto : Hei Sus, denger-denger tokomu butuh karyawan ya? (Yanto menghampiri bangku Susi)
Susi : Iya nih. Ibu aku kecapekan kalo harus jaga toko dari pagi sampe malam.
Yanto : Naaah. Kebetulan banget nih Sus, gimana kalo Agus bantu-bantu di toko kamu aja?
Rini : iiiih jangan mau Sus, Agus kan anak orang susah, nanti barang kamu abis diambilin sama dia.
Susi : Gitu ya Rin?
Yanto : jangan percaya Rini, Agus itu orangnya baik banget Sus. Agamanya juga kuat, jadi kalo kamu
tuduh dia seperti itu, aku sebagai temannya jelas tidak terima.
Rini : aku bener kok. Orang susah itu pasti melakukan segala cara untuk mendapatkan uang. Jadi ya
jangan kaget kalo nanti Agus malah bikin toko kamu bangkrut.

Mendengar hal itu, Andi juga ikut menghampiri meja Susi dan Rini.
Andi : Hei Rini, kamu tidak boleh berprasangka buruk seperti itu. Kamu sudah kenal lama dengan
Agus kan. Kalo dia emang punya niat seperti itu, pasti sudah dia lakukan dari dulu. Apa selama ini
barang yang kamu bawa pernah hilang? Enggak kan.
Rini : Ya emang ngga pernah sih
Yanto : Naaah. Makanya jangan asal ngomong doong.
Rini : iya iya, maaf. Tadi Cuma bercanda aja kok.
Andi : Becandaan kamu bisa bikin orang sakit hati lho Rin. Kamu harusnya minta maaf sama Agus.
Rini : haduuh. Iya iyaa. Aku minta maaf ya Gus.
Agus : iya santai aja Rin. Udah banyak kok yang ngomonga kayak gitu. Aku udah terbiasa. Tapi kalian
tahu kan aku bukan orang yang seperti itu.
Susi : Udah Gus, gini aja. Nanti aku tanyakan ibuku dulu, apa masih butuh karyawan baru. Kalo
emang masih butuh, nanti aku kabari kamu
Agus : iya makasih banyak ya Sus.
Rini : Emang kamu ngapain sih Gus, kok pake jadi karyawan segala?
Agus : hehe uang orang tuaku ngga cukup buat bayar sekolah Rin. Jadi aku harus cari tambahan
sendiri biar bisa lanjut.
Susi : Oiya rin, ibu kamu kan guru di sini, gimana kalo kamu nanya ke ibu kamu. Apa ada bantuan
untuk murid yang kurang mampu gitu.

Rini : ah males banget nanya-nanya begituan. Buat Agus pula.


Andi : Ya ampun Rinii. Kenapa masih segitunya sama Agus sih. Agus kan Ngga salah apa-apa sama
kamu.
Rini : aku ngga suka bergaul sama orang susah macam Agus ini ya. Apalagi sampe ikut campur
urusannya.
Andi : seharusnya kamu ngga perlu malu punya teman seperti Agus. Dan harusnya kamu ikut
bangga. Di tengah keterbatasan yang Agus punya, dia masih punya tekad yang kuat untuk belajar.
Rini : ..
Yanto : Jadi gimana Rin?
Rini : Gini ya, kemaren aku dengar ibu aku bilang emang ada bantuan buat murid yang kurang
mampu. Kalo ngga salah sih ada potongan gitu, besarnya tergantung pada kondisi murid.
Agus : Aku boleh minta tolong ngga Rin? Kasih tau gimana caranya dapetin itu.
Rini : ya udah, nanti aku anter ke ibu aku deh. Biar ibuku yang bantu kamu.
Agus : Makasih Riiin. Makasih banyak.
Akhirnya Agus diajak ke kantor guru bersama Rini saat itu juga dan akhirnya berhasil mendapatkan
keringanan biaya sekolah dengan mudah.
Demikian contoh naskah drama tentang pendidikan, semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi kita
semua. Dan tentunya agar kita dapat selalu bersyukur karena bisa sekolah dengan mudah. Di luar
sana masih banyak anak yang harus berjuang mati-matian untuk mengenyam pendidikan di sekolah.

Read more: http://contohdramakomedi.blogspot.com/2014/07/contoh-naskah-dramasingkat-tentang-pendidikan.html#ixzz3kpLZOTn5

Drama adalah suatu kegiatan yang di dalamnya mengandung unsur percakapan yang menceritakan
tentang sesuatu hal. Drama ini biasanya dipertontonkan di depan umum untuk dijadikan sebuah
pertunjukan atau pementasan. Dalam sebuah drama, biasanya akan ada nilai atau pesan yang
disampaikan melalui percakapan-percakapan yang terjadi selama drama berlangsung. Contoh
naskah drama sekolah dapat dibuat dengan mudah misalnya waktu classmeeting, kelulusan, dll.
Drama di lingkup sekolah dapat dilakukan oleh siswa, dengan tema yang meliputi kehidupan seharihari di sekolah.
Contoh naskah drama sekolah berikut akan menceritakan tentang sekelompok siswa SMA
yang baru saja menerima pengumuman kelulusan dan berencana untuk melakukan konvoi di jalanjalan. Namun dari beberapa orang di kelompok tersebut tidak menyetujui dan lebih mengusulkan
untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat dan tidak membuat rusuh. Akhirnya mereka
memutuskan untuk melakukan pentas seni bersama teman lainnya di sekolah.
Skenario Drama
1. Tema Drama : Nilai Persahabatan
2. Ritme cerita
I. Exposisi
Nadine
Avin
Anabel
Raka
Vino
Zendi
Aiska
Inka
Bryan
Rusel
II. Permasalahan
Bryan, Zendi, dan Aiska mengusulkan untuk melakukan konvoi seusai pengumuman kelulusan,
namun teman yang lain tidak menyetujuinya.
III. Komplikasi
Rusel dan yang lain mengusulkan untuk diadakan pentas seni untuk kegiatan perpisahan akhir.
IV. Catatan I
Mereka sempat bertengkar karena saling berbeda pendapat.
V. Kesimpulan
Mereka semua akhirnya setuju untuk tidak melakukan konvoi dan memilih mengadakan pentas seni
3. Karakter Pemain
Antagonis : Bryan, Zendi, Aiska
Protagonis : Rusel
Tritagonis : Nadine, Avin, Anabel, Raka, Inka, Vino
4. Latar
Tempat : Gazebo halaman sekolah
Waktu : siang hari, beberapa hari sebelum pengumuman kelulusan
Naskah Drama
Nadine : Aduh, panas sekali ya siang ini. Aku rasanya ingin masuk ke kulkas saja.. (sambil kipaskipas dengan bukunya)
Raka : Iya nih Din, panas banget. Sepertinya minum es kelapa muda enak nih ya.

Anabel : ide bagus, tapi kamu yang bayarin ya Ka.. haha..


Raka : mana uangnya Bel? Nanti aku bayarin semua deh.. (sambil meminta uang ke Anabel)
Anabel : itu tinggal ambil aja di dompetmu. Kan banyak uangmu Ka.. wekk
Avin : ah sudah kalian ini, kata anak kecil saja. Kita pindah duduk di gazebo saja yuk
Vino : boleh juga tuh, kan gazebo deket sama kantin, jadi bisa sambil jajan.
Inka : ayo lah, dari pada bingung di sini..
( Avin, Vino, Inka, Zendi, Rusel sudah beranjak dari tempat duduk mereka dan bergegas pergi ke
gazebo)
Anabel : Hey, tunggu aku sebentar, aku belum pakai sepatuku.
Zendy : siapa suruh kamu lepas itu sepatu, sudah tahu baunya tidak enak begitu
Anabel : eh, enak saja. Punyamu itu yang bau, setahun tidak pernah dicuci.
Bryan : Ais, ada ide ga buat acara kelulusan nanti? Ngapain gitu biar asik..
Aiska : emm, ngapain ya, emang kapan sih pengumuman kelulusan?
Bryan : 2 minggu lagi Ais pelupa banget sih.. (sambil menjitak kepala Ais pelan)
Aiska : hehe,, maklum
Vino : faktor usia nih yee.. haha..
Rusel : kita buat acara yang sederhana aja..
Zendy : ah, jangan yang biasa-biasa aja dong, ga seru. Gimana kalau konvoi aja? Kan rame tuh?
Gimana gimana?
(sekelompok teman sudah sampai di gazebo)
Anabel : pesen makan sama minum dulu sih,
Raka : perut terus sih Bel yang dipikirin
Anabel : biarin sih, sirik deh.
Vino : gimana rencana acara buat perpisahan Bry?
Bryan : hm, aku suka sama idenya Zendy. Kayaknya bakal seru kalau kita konvoi. Gimana menurut
kalian?
Raka : konvoi? Emangnya boleh acara begituan?
Inka : iya, emang boleh Bry? Biasanya kan kita ga boleh tuh main konvoi-konvoi gitu.

Anabel : kita makan-makan aja..


Raka : eh enduuuuttt, makanan lagi makanan lagi. Ga ada ide selain makanan apa? Hhrrr

Anabel : hehe.. (nyengir santai)


Rusel : aku kurang setuju, lagian ngapain sih, pakai konvoi-konvoi gitu. Bikin macet jalan aja.
Nadine : iya, ngapain coba konvoi gitu, ga ah, ga mau aku.
Zendy : tapi kan asik Sel, rame gitu. Bener-bener bisa ngrasain bebas dari bangku sekolah.
Aiska : Iya Sel, lagian juga kan kita konvoinya di daerah deket-deket sini aja, ga usah jauh-jauh. .
Avin : emm, aku ngikut aja deh, tapi kalau konvoi gitu, apa ga bahaya?
Bryan : bahaya kenapa coba? Kan udah lancar naik motor semua kan?
Zendy : iya, kalian takut banget sih. Seru tau, kalau aku lihat di TV itu, konvoi rame-rame sehabis
pengumuman, corat-coret baju..wuuwww..
Rusel : tapi, apa manfaatnya buat kita coba? Udah bikin kotor pakaian, bikin macet, ntar ujungujungnya kena razia polisi. Nah loh..
Nadine : nah iya, betuk kata Rusel. Lagian lebih bermanfaat kita ngadain tasyakuran di sekolah gitu.
Lebih bermanfaat..
Inka : heem.. bagusan gitu..
Aiska : ah tapi kalo gotu udah bosen. Kemarin aja waktu mauujian kita udah ngadain doa bersama
dan segala macemnya, masa mau kaya gitu lagi sih. Yang bener aja?
Zendy : iya, kaya anak culun banget kalian deh..
Inka : eh, ya bukan gitu juga Zen, lagian bener kata Rusel, acara konvoi gitu ga ada gunanya.
Bryan : oke,kalau emang gam au, kalian punya ide apa emangnya? Ga ada kan?
Nadine : emm..
Raka : udah Bel, kamu ga usah kasih ide makanan lagi deh ya..
Anabel : hisshh, belum juga aku ngomong Ka!!
Aiska : yang penting asik dan gak ngebosenin deh.
Rusel : gimana kalo buat acara pensi aja. Kan kita bisa mengekspresikan hobi kita disitu, bisa main
music, nyanyi, musikalisasi puisi, atau apa gitu..
Nadine : nah, bisa-bisa. Inka kan jago nari tuh, kan dia juga bisa tampil.
Inka : oke ga masalah, oh iya kan Bryan juga jago main gitar, Rusel jago ngedrum, Zendy jago main
bass, tinggal buat band, jadi kan?
Zendy : em, ada yang bisa main gitar ga?

Vino : aku bisa, tapi lama sih gak main gitar..


Zendy : ah gampang, nantilagian bareng-bareng aja Vin..
Vino : boleh boleh deeeh
Aiska : lha ntar aku tampil apa? Aku kan punya ketrampilan apa-apa.. heeuu..
Rusel : kamu buat drama aja Ais sama anakanak yang lain. Gimana? Kamu kan jago buat script.
Aiska : oh iya ya, aku bisa jadi sutradaranya aja tuh.. hehe..
Rusel : nah, gimana? Dari pada kita konvoi ga jelas, kan mending buat pensi aja. Nanti adik
angkatan yang mau ikut pentas juga boleh, biar tambah seru.
Bryan : gimana kalo nanti kita pakai dresscode, biar unik gitu..
Rusel : boleh, ide bagus itu.
Vino : jadi kapan kita mulai konsepan acaranya?
Rusel : aku coba ijin ke wakasek dulu deh, nanti kalo diijinkan baru kita konsep, gimana?
Semuanya : siaaaap bosss
Anabel : ngantin yuk, laper banget..
Raka : tuh kan, makan lagi. Haduuh..
Nadine : ayok deh ayok ngantin, kasian gajah bengkak ini ntar kelaparan..hehe..
(semua pergi menuju kantin yang tidak jauh dari gazebo tadi)
Baca juga: contoh naskah drama percintaan, naskah drama komedi, naskah drama kelas
Nah, di atas tadi adalah contoh naskah drama sekolah untuk anak SMA. Drama tersebut masih bisa
dikembangkan lebih jauh hingga munculkonflik yang lebih kompleks, dan percakapannya pun lebih
berisi. Inti dari percakapan di atas adalah, bahwa melakukan sesuatu haruslah yang bermanfaat bagi
banyak pihak, dan tidak merugikan orang lain. Jika mereka jadi melakukan konvoi, bisa jadi akan
menyebabkan kemacetan, dan mengganggu kenyamanan orang banyak. Dengan diadakannya
pentas seni, maka mereka justru bisa menyalurkan bakat seni mereka, dan dapat menghibur banyak
orang.
Read more: http://contohdramakomedi.blogspot.com/2014/06/contoh-naskah-dramasekolah.html#ixzz3kpdTS3wl

Contoh Naskah Drama Tema Kesehatan


Dialog drama yang mengusung tema seputar kesehatan sering kita jumpai dalam adegan
pementasan suatu drama, baik drama yang dimainkan dilingkup lingkungan pendidikan formal
maupun non formal.
Naskah drama tentang kesehatan ini dapat berupa adegan drama pendek dan juga adegan
drama panjang.
(tunggu update contoh naskah drama tentang kesehatan)
Baca contoh teks drama berikut ini:

Naskah drama tentang perjuangan


Contoh drama tentang percintaan
Contoh naskah drama komedi
Contoh naskah drama sekolah

UPDATE
Contoh naskah drama tentang kesehatan
Contoh naskah drama tentang kesehatan di bawah ini menceritakan tentang seorang
anak yang gemar sekali makan. Sayangnya ia tidak peduli dengan kesehatan
makanannya. Berikut ini adalah alur skenarionya:
Skenario drama
1. Tema Drama : Kesehatan
2. Ritma Cerita Drama:
I) Exposisi
Dian
Rudi
Bejo
Sinta
II) Permasalahan
Bejo ingin terus makan padahal makanannya sudah kotor
III) Komplikasi
Dian melarang Bejo memakan makanan yang sudah jatuh di tanah dan kotor
IV) Catatan I
Sinta yang sangat mencintai kebersihan sangat sebal dengan Bejo yang tidak higienis
V) Catatan II
Rudi menasehati Bejo agar selalu menjaga kebersihan makanannya agar tidak mudah
terserang penyakit
VI) Kesimpulan
Bejo akhirnya sakit perut karena terlalu banyak makan makanan yang sudah tidak bersih
3. Karakter

a. Protagonis (baik) : Dian, Sinta


b. Antagonis (jahat) : Bejo
c. Tritagonis : Rudi
d. Figuran : Ibu Dian
4. Latar
a. Tempat
Di rumah Dian
b. Waktu/kejaDian
sore hari
c. Sosial
Bejo tidak peduli dengan kebersihan sehingga ia mudah terserang penyakit.
Naskah Drama
Sore itu, sepulang sekolah Sinta, Bejo, dan Rudi berniat untuk datang ke rumah Dian.
Mereka harus mengerjakan tugas kelompok yang harus dikumpulkan esok hari. Akhirnya
setelah berganti pakaian di rumah, Sinta, Bejo, dan Rudi datang ke rumah Dian.
Sinta, Bejo, Rudi : Assalamualaikuum. Diaaan, kami dataaang.
Dian : Waalaikumsalam. Ayo masuuk, kita duduk di ruang tengah saja ya
Rudi : boleh boleeh, dimana aja boleh kok.
Bejo : Dian, di rumah kamu ada makanan ngga? (setengah berbisik)
Rudi : Ah kamu ini, baru juga sampai udah nanya makanan.
Bejo : aku belum makan tadi Rud, maklumlah kalo sekarang kelaperan.
Rudi : Kamu sih tiap waktu juga selalu laper Jooo.
Dian : Tenang joo, ibuku sudah bikin kue banyak kok.
Sinta : Asiiik. Ibunya Dian kalo masak enak banget lhoo Jo.
Bejo : Wah, ngga sabar aku nyicipi masakan ibumu.
Dian : Kita kerjakan dulu ini tugasnyaa
Sinta, Bejo : Siaaaap!
(beberapa menit kemuDian)
Ibu Dian : ini kue dan minumannya yaa. Kalian cicipin gih. Tante baru bikin soalnya,
masih anget.
Bejo : Iya tante, nanti pasti habis kok. Bejo yang ngabisin kalo yang lain ngga mau.
Rudi : yeee itu sih maunya kamu aja Jo.
Ibu Dian : ya sudah, tante masuk dulu ya.
Sinta : Iya tante, terima kasih yaa.
Ibu Dian : sama-sama, cantik.
Bejo : yess, kenyang nih aku nanti (Mulai makan kue satu per satu)

(sambil mengerjakan, Bejo terus-terusan makan. Bahkan saat mereka harus ke teras
untuk mempraktekkan tugas yang mereka buat, Bejo terus saja membawa makanannya)
Dian : Bejooo, udah dong makannya. Kita ngerjain ini duluu, nanti makan lagi.
Bejo : Nanggung nih diaan. Enak banget soalnya. Bentar yaa. Dua lagi
Sinta : ya ampun, Bejo ini apa ngga ada kenyangnya ya. Itu perut udah segede itu masih
aja makan terus.
(lalu kue yang Bejo pegang tiba-tiba terjatuh)

Bejo : Yaaaaaah, tuh kaaan. Kuenya jatuh, kalian sih ngomongin aku terus daritadi
Rudi : Yaudah sih, nanti aja ambil lagi
Dian : Itu tandanya kamu disuruh ngerjain Jo, biar cepet selesai, jangan makan terus.
Bejo : Aku ambil aja lagi deh kuenya.
Sinta : Jangaaannn!!! Itu kan udah kotor, udah kena tanah masa mau dimakan lagi.
Bejo : gapapa belom lima menit kan
Dian : Bejooo, itu udah ngga higienis, kan masih banyak yang masih bersih di dalam.
Bejo : sayang itu kuenya, tadi aku ambil yang paling banyak coklatnya. (langsung
memakan kue yang sudah jatuh di tanah)
Rudi : ya ampuuun. Bejo ini kelakuannyaa (geleng-geleng kepala)
Dian : Bejo jorok banget sih. Nanti kamu sakit perut lho kalo makan itu
Sinta : Iya jo, ati-ati lho kamu nanti sakit.
Bejo : Ngga bakalan sakit kok. Aku kan udah biasa makan yang agak kotor-kotor dikit gitu
Sinta : Ya ampun Bejo ini susah banget sih dibilanginnya
Bejo : hehehehehe
(akhirnya mereka lanjut mengerjakan tugas mereka lagi, hingga tiba-tiba Bejo mengaduh
kesakitan)
Bejo : Aduuuuuuuhhhhh, perutkuuuuuuuu.
Rudi : perutmu kenapa Joo? Gendut? Udah lama kalii
Bejo : BUkan gitu Rud, perutku sakit sekali ini.
Dian : Sakit kenapa sih Jo? Apa sakit banget?
Bejo : Iyaaa. Sakit bangeettt. (sambil terus memegangi perutnya)
Sinta : Tuhkan apa juga aku bilang, jangan makan makanan yang udah kotor. Kamu sih
ngga mau nurut.
Bejo : Ya ampun Sinta, marahnya nanti ajaa, ini gimana perut aku. Ga tahan ini sakit
banget.
Sinta : Yaudah kita bawa ke puskesmas deket rumahmu aja Dian.
Dian : Boleh deh, aku bilang ke ibuku dulu yaa (lari masuk ke dalam, lalu bersama ibunya
keluar lagi)
Ibu Dian : Bejo kenapa? Perutnya sakit sekali?
Sinta : Iya tante, gara-gara makan kue yang udah jatuh ke tanah tuh tadi (Mencibir)
Bejo : Sakit sekali tanteeee. Tolong Bejooo.
Rudi : Apa perlu ke puskesmas tante?
Ibu Dian : ngga usaah, sini tante kasih obat aja. Ayo masuk ke dalam.
(ibu Dian mengambil obat dan mengambil air putih lalu menyerahkannya pada Bejo)
Ibu Dian : Nih Bejo, diminum ya obatnya.
Bejo : iiiya tante (Langsung menenggak obatnya tanpa basa-basi)
Ibu Dian : Setelah ini pasti langsung ilang kok sakit perutnya.
Bejo : iya. Makasih ya tante.
Ibu Dian : Sama-sama Bejo. Lain kali jangan asal makan ya. Harus diperhatikan juga
kebersihannya. Kalo udah jatuh ya ngga usah diambil lagi, kan masih banyak kue yang
lain.
Bejo : iyaa tantee. Bejo yang salah (sambil tersipu malu)
Sinta : Bejoooo Bejoooo. Dasar rakus, semua-semua pengennya dimakan.
Dian : hahahaha. Ya sudah, inget-inget tuh kata-kata ibuku. Jangan diulangi lagi yaa.
Rudi : Halaah, paling besok juga udah lupa si Bejo kalo udah liat makanan enak.
Bejo : hahaha kamu tau banget sih Rud.
Dian dan Sinta : Bejooooooooo jangan begituuuu
Bejo : iyaaa iyaaa diaan, Sintaa. Kalian tenang ajaa. Aku juga ngga mau sakit perut lagi
kayak tadi. Ngga enak banget rasanya.
Rudi : yaiyalah jo, mana ada sakit rasanya enak. Kalo enak, rumah sakit udah penuh kali.

Akhirnya Bejo, Rudi, Sinta dan Dian melanjutkan tugas mereka hingga malam tiba. Bejo
pun sudah tidak sakit perut lagi dan bisa mengerjakan tugasnya dengan benar. Saat
malam tiba, mereka pun pamit pulang pada Dian dan Ibunya.

Read more: http://contohdramakomedi.blogspot.com/2014/07/contoh-naskah-dramatema-kesehatan.html#ixzz3kpdlbfXC

Contoh Teks Drama Tentang Kehidupan


Naskah drama tentang kehidupan dapat berupa adegan drama yang berisikan pesan-pesan
sosial, motivasi maupun sebuah kisah perjalanan seseorang yang dapat dijadikan sebagai bahan
pembelajaran serta dorongan moril kepada banyak orang.
(tunggu update contoh naskah drama tentang kehidupan)
Simak juga contoh naskah drama berikut:

Contoh
Contoh
Contoh
Contoh

naskah drama tentang kesehatan


drama tema perjuangan
adegan drama minta maaf
naskah drama lucu

update
Contoh Naskah Drama Tentang Kehidupan!
Drama merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, biasanya
akan diajarkan pada siswa kelas X-XI. Tema dari meteri drama tentunya sanagt beragam,
salah satunya ialah tema mengenai kehidupan. Tema kehidupan disini ialah sebuah
drama yang memberikan pesan moral seputar dunia kehidupan. Drama sebenarnya tidak
harus berdialog panjang dengan alur cerita yang berputar-putar seperti kisah sinetron di
televisi. Agar memudahakan memahami drama bertemakan kehidupan, berikut adalah
contoh naskah drama tentang kehidupan.
Judul : Sebuah Drama Kehidupan Orang Pinggiran
Tema : Kehidupan
Tokoh :
- Puspita
- Binarti
- Ibu
Syinopsis:
Puspita adalah salah satu siswa kelas VII di SMP N 1 XXX, meskipun demikian
tanggungjawabnya tidak hanya untuk belajar. Keterbatasan ekonomi kedua orangtua
memaksa Puspita untuk turut membantu meringankan beban kondisi tersebut. Salah
satunya ialah dengan bekerja di sebuah pabrik pembuat makanan kecil di dekat
rumahnya. Namun sayangnya keadaan ini membuat dirinya kesulitan mengatur waktu
untuk belajar sekaligus bekerja. Dengan keyakinanlah Puspita terus mencoba bertahan.
Naskah Drama :
Adegan I
Puspita baru saja tiba di rumah setelah pulang dari sekolahnya, karena ingin berhemat
terpaksa ia berjalan kaki menempuh sekitar 2 Km.
Puspita : Assalamualaikum.. (mengucapkan salam sembari membuka pintu rumah)
Ibu : Waalaikumsalam nduk.. ada nasi sedikit di dapur, dimakan dulu. Baru nanti ke
pabrik makanan.
Puspita : Dapat nasi darimana Bu?
Ibu : Tadi, diberi ibu Sari. Ya ibu terima saja. Sudah, sana makan..!
Puspita : Ibu apa sudah makan?
Ibu : Sudah, tadi Ibu ambil separuh nasi pemberian Ibu Sari. Di meja dapur itu jatahmu,
dihabiskan ya..!
Puspita : Iya Bu.., Pita ganti baju dulu, usai makan nanti langsung ke pabrik.
Ibu : Iya, biar punya tenaga. Kata Bu Binarti kamu kemarin kerjanya gak bisa bungkus
banyak. Kamu apa sakit?

Puspita : Gak sakit Bu, kemarin Pita juga gak tahu kenapa bisa sedikit bungkusnya
Ibunya hanya memandang sebentar, kemudian beranjak pergi ke sawah. Ibu Puspita
menjadi buruh lepas untuk membantu mengolah sawah tetangga yang perlu tambahan
tenaga.
Adegan II
Puspita baru saja sampai di pabriik makanan kecil tempat ia bekerja paruh waktu selepas
pulang sekolah. Saat hendak duduk di tempat biasanya ia membungkus makanan kecil
yang sudah matang, Bu Binarti tersenyum padanya.

Bu Binarti : Sudah siap kerja nduk..?


Puspita : Bismillah siap Bu..! (ucap Puspita sembari duduk bersila di atas tikar, dengan
segunung makanan siap dibungkus di hadapannya.)
Dengan tanpa perlu menunggu aba-aba, Puspita sudah fasih benar tugasnya sehingga ia
segera mengambil satu per satu plastik ukuran Kg. untuk kemudian diserahkan ke
bagian pengepresan, agar makanan yang sudah terbungkus tidak mudah mlempem.
Bu Binarti : Nanti kerjanya jangan lelet lagi, tiga hari lagi sudah gajian. Gak enak sama
pengawas dikiranya kamu kerja minta uang dulu. Ibu yang bawa kamu, kan jadi gak enak
masih untung kamu bisa diterima. Bu Haji pemilik pabrik ini sebenarnya ogah nerima
kerja gak full seperti kamu. Tapi Ibu yakin, kamu niat kerja makanya Ibu usahakan kamu
bisa masuk sini.
Puspita : Iya Bu, maaf.
Bu Binarti : Tadi kamu kan sudah makan gak seperti biasanya, harusnya punya tenaga
lebih banyak ya..! ayo yang semangat kerjanya nduk
Puspita : Ibu kok bisa tahu saya tadi makan dulu sebelum berangkat? Apa lewat depan
rumah?
Bu Binarti : Gak, tadi ibu papas an ma Ibu kamu pas beli nasi di warung Bu Sari. Kalau
ibumu beli nasi, pastinya buat kamu juga.
Puspita diam saja, sejenak ia berpikir dan merasa tidak sabar untuk segera pulang.
Bu Binarti : Nduk, jangan ngelamun..! kamu mikir apa to?
Puspitas : Gak Bu.. gak ada kok..
Bu Binarti : Yang semangat kerjanya, biar hasilnya bagus bayaran kamu nanti juga
bagus. Kasihan ibu kamu tadi sudah dibelain beliin nasi kalau kerja kamu sama saja ibu
kamu pasti sedih. Iya to?
Puspitas : Iya Bu..
Puspita akhirnya bekerja membungkus satu per satu, kini keadaanya yang memiliki
tenaga bisa bekerja dengan lebih cepat. Sore hari saat waktu perhitungan hasil
membungkus, Puspita bernafas lega demikian juga dengan Bu Binarti dengan hasilnya.
Bu Binarti : Bagus nduk.. kerja nyambi sekolah memang gak mudah. Kudu ada niat kuat,
kamu kalau sekolah fokus saja sekolah. Saat di sini ya fokus saja di sini, kalau kamu ada
masalah bilang sama Ibu. Siapa tahu bisa bantu, kalau kamu lapar bilang saja nanti tak
ambilke makanan kecil disini biarpun cuma segenggam.
Puspita : Ah.. gak usah Bu, nanti pengawasnya marah sama Ibu dan saya.
Bu Binarti : Ya jangan sampai tahu, toh nolong orang yang jarang makan seperti kamu
pasti Allah kasih jalan..! iya to?
Adegan III
Puspita sudah sampai di rumah, namun ternyata sang ibu belum sampai juga. Hamper
maghrib ia jadi cemas, karena Ibunya belum Nampak di jalan menuju rumahnya.
Puspita : Ya Allah Bu, darimana saja lepas maghrib baru pulang. Apa garap sawahnya
sampai malam biasanya kan sore sudah di rumah..?
Ibu : Tadi diminta nyuci piring di warung Bu Sari. Lumayan buat nambah uang kita Pit..
Puspita : Bu.. (ujarnya lirih)

Ibu : Ada apa nduk? Apa sudah waktunya bayar SPP?


Puspita : Bukan, Pita mau Tanya.
Ibu : Tanya apa?
Puspita : Ibu, nasinya tadi siang ibu bayar pakai jasa nyuci piring?
Ibunya terdiam cukup lama. Selang beebrapa menit barulah beliau berujar sepatah kata.
Ibu : Gak..
Puspita : Ibu kenapa bohong, ibu beli kan nasinya bukan dikasih? Ibu dapat uang
darimana?
Ibu : Yakin nduk, uangnya halal, nasinya berkah buat perut kamu.
Puspita : Lapar kan bukan hal baru buat Pita, toh sampai detik ini Pita masih bertahan.
Masih bisa kerja. Masih bisa sekolah. Masih bisa bantu Ibu.. tapi ibu kenapa bohong?
Ibu : Kemarin (ucapnya sambil menetskan air mata), ibu nyuciin baju Bu Haji dikasih
uang buat beli nasi untuk kamu. Karena kamu katanya kerjanya mulai lelet, sore ini Ibu
ke rumah Bu Haji lagi kamu sudah kembali kerja seperti seharusnya. Jadi biar besok bisa
beliin nasi lagi ibu coba nyari kerja di warung Bu Sari. Besok Ibu dibayar nasi, nasi buat
kamu nduk
Puspita : Gak usah ngoyo Bu, Ibu sudah sepuh nanti sakit. Kita makan sekali Insya Allah
cukup, Pita juga gak minta lebih. Pita kemarin ujian Bu, lupa tidak belajar. Pita belum
tahu hasilnya, tapi semoga besok nilainya bagus.. maafkan Pita Bu, besok kerja di sawah
saja langsung pulang
Demikianlah contoh naskah drama tentang kehidupan

Read more: http://contohdramakomedi.blogspot.com/2014/07/contoh-teks-drama-tentangkehidupan.html#ixzz3kpe7P6RJ

Вам также может понравиться