Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
FIRDAUSI NUZULA
3.12.07.17.0.004
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit yang disebabkan infeksi masih banyak terjadi dinegara berkembang termasuk
Indonesia. Penyakit infeksi ini merupakan penyebab utama kematian berjuta-juta anak.
Dewasa ini, keadaan dinegara yang sudah maju sangatlah berlainan, yaitu infeksi telah dapat
ditekan
serendah-rendahnya.
Keberhasilan
itu
dapat
dicapai
antara
lain
dengan
dilaksanakannya imunisasi, selain adanya perbaikan nilai sosial dan ekonomi inilah yang
melatar belakangi perlunya dilakukan imunisasi.
Di Indonesia, masih banyak sekali masyarakat yang menderita hepatitis,dikarenakan
ketidak tahuan tentang imunisasi hepatitis semasa bayi. Vaksin hepatitis B diberikan dengan
maksud untuk memberikan kekebalan aktif
kesadaran para ibu sangat diperlukan sekali untuk mensukseskan program imunisasi dan
untuk mengurangi penyebaran penyakit hepatitis.
Asuhan Kebidanan ini ditulis dalam rangka turut menunjang tercapainya sasaran atau
tujuan imunisasi. Dengan demikian diharapkan masyarakat akan lebih mengenal dan
menyadari manfaat imunisasi bagi kesehatan dan kesejahteraan anak.
(Wahab Samik, 2002)
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.2.1
Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah dalam
memberikan asuhan kebidanan secara nyata mendapatkan pengetahuan dalam
memecahkan masalah.
1.2.2
Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1.2.2.1 Pengkajian dan penganalisa data pada klien.
1.2.2.2 Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas masalah pada klien.
1.2.2.3 Menyusun rencanan kebidanan
1.2.2.4 Melaksanakan tindakan kebidanan
1.2.2.5 Evaluasi asuhan kebidanan.
Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya menggunakan peristiwa dan
gejala yang terjadi.
1.3.2
1.3.3
Sumber data primer dari klien dan data sekunder dari keluarga dan petugas kesehatan.
Lokasi
Asuhan kebidanan ini disususn saat penulis melaksanakan praktek lapangan di RSUD
Bangil Pasuruan.
1.4.2
Waktu
Penyusunan Kebidanan ini dilakukan pada tanggal 3-10-2014 sampai dengan 3-10-2014
BAB 1
BAB II
BAB III Tinjauan kasus meliputi pengkajian data, diagnosa/ masalah, diagnosa potensial,
tindakan segera, rencana tindakan dan rasional, pelaksanaan rencana tindakan dan
evaluasi.
BAB IV Pembahasan
BAB V Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTA PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Imunisasi
2.1.1
Pengertian
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen yang serupa tidak terjadi penyakit.
(Ida, 2001 )
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
Memasukkanvaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti bodi untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan, seperti vaksin
BCG,DPT,CAMPAK,HEBATITIS B, Dan yang melalui mulut seperti POLIO.
(Hidayat, 2005)
Imunisasi adalah pengimunisasian kekebalan terhadap penyakit .
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
2.1.2
Tujuan Imunisasi
Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari
dunia seperti pada imunisasi cacar.
2.1.3
Macam Kekebalan
Dilihat dari cara timbulnya maka terdapat 2 jenis kekebalan :
a. Kekebalan Pasif
Adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh bukan dari oleh individu itu
sendiri. Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh
tubuh, waktu paruh 19 misalnya 28 hari.
b. Kekebalan aktif
Adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri karena terpajan pada antigen
seperti pada imunisasi, atau terpajan secara alamia. Kekebalan aktif biasanya
berlangsung lebih lama karena adanya memori imonologik.
2.1.4
2.1.5
Jenis Vaksin
a. Vaksin Hidup
Berasal dari bakteri atau virus hidup yang dilemahkan, bersifat stabil dan dapat
mengalami kerusakan bila kena panas dan sinar. Vaksin hidup yang tersedia antara
lain :
1. Dari virus hidup : Campak, Gandongan, Rubella, Polio, Demam Kuning
2. Vaksin dari bakteri : BCG, Demam Typoid Oral
b. Vaksin Inactived
Berasal dari bakteri, virus, atau komponen yang dibuat tidak aktif. Vaksin inaktif
selalu membutuhkan dosis ganda. Pada umumnya dosis yang pertama tidak
menghasilkan imun produktif baru timbul setelah dari kedua atau ketiga vaksin
aktivated yang tersedia saat ini berasal dari :
1. Seluruh sel virus inactived, contoh : Pertusis, Polio, Rabies, Hepatitis A
2. Seluruh sel bakteri inactived, contoh : Pertusis, Typoid, Kolera, Influenza,
Pertusis A Seluler, Typoid VI
3. Polisakarida murni, contoh : Pneumakokus, Meningitis, Influenza Tipe B
2.1.6
c. Ada yang dibuat dari racun ( toxoid ) yang dihasilkan oleh bakteri, kemudian
diubah menjadi toxoid sehingga tidak berbahaya bagi anak
d. Ada yang dibuat dari hasil bioteknologi rekayasa genetika
2.1.7
2.1.8
No
Jenis Vaksin
Jumlah Vaksinasi
Selang
Waktu Sasaran
Pemberian
1
BCG
1 kali
DPT-Hb
kali
(DPT-Hb 4 minggu
1,2,3)
3
Polio
Campak
1 kali
2.2
2.2.1
Imunisasi Campak
a.
Pengertian
Campak (measles) disebabkan oleh bibit penyakit berupa virus. Vaksin digunakan
adalah vaksin hidup (yang telah dimatikan). Kemasan dalam placon berbentuk
gumpalan yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut (aquabides).
Potensi vaksin yang sudah dilarutkan akan cepat menurun, vaksin campak mudah rusak
oleh panas, vaksin kering tidak akan rusak karena pembekuan.
b. Indikasi
Umur kurang dari 9 bulan tidak menghasilkan kekebalan yang baik karena
gangguan dari antibody (kekebalan) yang dibawa sejak lahir, sewaktu bayi dalam
kandungan.
c. Cara pemberian
-
Diberikan secara subkutan, biasanya di lenghan kiri bagian atas dengan dosis 0,5 cc.
Diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin lain tetapi tidak dicampur dalam
satu spuit dengan vaksin lain.
d. Efek samping
Panas dan kemerahan; Anak-anak mungkin panas selama 1-3 hari, setelah satu Minggu
kadang-kadang disertai kemerahan seperti menderita campak ringan.
Penyakit campak bisa sembuh sendiri, tapi sering terjadi komplikasi yang cukup berat
dan berbahaya, antara lain:
2.3
Radang paru
Radang otak
Tanggal pengkajian :
jam
Tempat pengkajian :
a. Data Subyektif
1. Biodata
Nama
Umur
Agama
Jenis kelamin
2. Keluhan utama
Untuk menentukkan jenis imunisasi yang akan diberikan
3. Riwayat Penyakit Bayi
Bayi tidak pernah kurang gizi dalam derajat berat, penyakit gangguan kekebalan (
defisiensi imun ) serta riwayat kejang demam.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi tidak demam > 38 oC
5. Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengidentifikasi adakah penyakit menular, menurun, dan menahun.
6. Riwayat Obstetri
Untuk mengetahui riwayat persalinan ibu
7. Riwayat Imunisasi
Sudah mendapatkan imunisasi BCG, Hepatitis 3x, DPT 3x, polio
8. Pola Kebiasaan Sehari Hari
Nutrisi
Mengidentifikasi kecukupan gizi pada bayi. Gizi yang kuat berperan penting
dalam kelangsungan proses timbang mencapai optimal
Istirahat
Mengidentifikasi pola kecukupan frekuensi tidur bayi
Kebersihan
Mengidentifikasi pola kebersihan bayi, berapa kali dimandikan dan
ganti pakaian
Aktifitas
Mengidentifikasi pada kegiatan bayi yakni gerakan otot
Eliminasi
Mengidentifikasi kecukupan frekuensi eksnesi hasil metabolisme tubuh bayi
dan pola tingkah laku
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: composmetis
Nadi
Respirasi
: normal 30 50 x / menit
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Muka
Mata
Mulut
Leher
Dada
: kuning/ tidak
Perut
Genetalia : adakah kelainan, anus berlubang/ tidak, skrotum sudah turun atau
belum, labia majora menutupi labia minora / tidak
Ekstremitas: kelainan/ tidak
Palpasi
Leher
Dada
Perut
Auskultasi
Dada
Perut
Perkusi
Tidak dilakukan
Berat badan
: baik
Kesadaran
: composmentis
Berat badan
Nadi
Respirasi
: normalnya 30 50 x / menit
Suhu
2.3.5 Implementasi
Tahap selanjutnya dilakukan sesuai dengan intervensi
2.3.6 Evaluasi
Mengacu pada tujuan dan kriteria hasil dengan catatan asuhan dalam bentuk SOAP.
S
: berisi tentang penilaian petugas kesehatan terhadap respon klien ketika akan dan
selama diberi penjelasan serta memuat data hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan
: Melanjutkan intervensi
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian Data
Tanggal Mrs
: 1 oktober 2014
jam
: 10.00 WIB
Tanggal pengkajian
: 1 oktober 2014
jam
: 10.00 WIB
Tempat pengkajian
: R. POLI ANAK
a. Data Subyektif
1. Biodata
Identitas Bayi
Nama
: By D
Umur
: 9 Bulan
:1
: Ny S
Nama Suami : Tn I
Umur
: 29 tahun
Umur
: 30 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Pandan rejo
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin imunisasikan CAMPAK bayinya
3. Riwayat Penyakit Bayi
Bayi tidak pernah kurang gizi dalam derajat berat, penyakit gangguan kekebalan
( defisiensi imun ) serta riwayat kejang demam
Prenatal
Trimester I
Trimester II
Natal
Persalinan
: Bidan
Post natal
Berat badan
: 2800 gram
Panjang badan : 50 Cm
Jenis kelamin :laki-laki
AS
:67
7. Riwayat imunisasi
Jenis Imunisasi
BCG
DAPAT
Campak
Polio
Hepatitis B
Pemberian
DPT-1
DPT-2
DPT-3
Pol-1
Hep-1
Pol-2
Pol-3
Pola nutrisi
Makan : Nasi tim, kadang dicampur dengan sayur sop dan kaldu ayam yang sudah
dimasak dan dihaluskan frekwensinya 3 x sehari 1 porsi kadang tidak habis.
Minum : ASI diberikan setiap kali bayi menangis dan mau tidur siang hari danm
malam diberi susu formula + 1 botol.
Pola aktivitas
Pasien sudah bisa duduk sendiri tanpa sandaran, bisa merangkak untuk meraih
benda di dekatnya, dan dapat berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan.
Pola istirahat/tidur
Malam : Jam 19.00-05.00 WIB, malam hari bangun sebentar saat BAB/BAK atau
saat haus kemudian bangun lagi.
Siang
: Setiap selesai mandi dan waktu selesai makan kadang langsung tidur +
5 jam.
Pola eliminasi
BAB
: + 8-10 x/hari
BAK
: + 1-2 x/hari
A. Data Obyektif
Pemeriksaan
1) Kesadaran
: Composmentis
TD
:-
- BB
: 7.400 gram
RR
_ TB
: 59 cm
: 24 x/mnt
3) Pemeriksaan fisik
- Kepala
- Hidung
: Simetris, bersih tidak ada polyp, tidak ada sekret, tidak ada
polip, tidak ada epitaksis
- Mata
- Telinga
- Leher
- Dada
- Perut
- Punggung
- Genetalia
- Ekstrimitas
4) Reflek
-
: (+)
Rotting reflek
Moro reflek
: (+)
Sucking reflek
: (+)
: (+)
Bayi sudah dapat duduk tanpa dibantu, dapat tengkurap dan berbalik sendiri,
mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti, dan mulai mengenal luka anggota keluarga
dan takut kepada orang asing.
DO
DX
Kesadaran
: composmetis
Berat badan
: 7400 gram
V. Intervensi
DX
Tujuan
Kriteria hasil : bayi dalam keadaan sehat dan tidak timbul efek samping yang berarti pasca
imunisasi BCG
Intervensi :
1. Lakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur
R/ Kekebalan terhadap penyakit TBC cepat terbentuk
2. Jelaskan pada ibu tentang lengan yang telah disuntik jika timbul luka yang kering berarti
imunisasi BCG tersebut berhasil
R/ ibu mengerti reaksi setelah penyuntikkan imunisasi BCG
3. Jelaskan pada ibu setelah disunti imunisasi BCG agar tidak dimanipulasi
R/ Obat yang telah disuntukan tidak keluar
4. Lakukan pencatatan dalam KMS atau buku imunisasi
R/ Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayinya
5. Beri motivasi pada ibu untuk membawa bayinya ke Posyandu secara rutin
R/ Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayinya
6. Anjurkan ibu untuk membawa bayinya kepetugas kesehatan bila ada keluhan
R/ deteksi dini adanya komplikasi
7. Anjurkan pada ibu untuk mengimunisasikan bayinya 1 bulan lagi
R/ Mendapatkan imunisasi DPT
VI. Implementasi
Tanggal
: 1 oktober 2014
Jam
: 10.00 WIB
DX
3. Melakukan pencatatan dalam KMS dan Buku imunisasi sehingga ibu tahu jadwal
imunisasi bayinya berikutnya
4. Memberitahukan pada ibu untuk membawa bayinya bulan depan kepuskesmas untuk
mendapatkan imunisasi berikutnya.
VII.
Evaluasi
Tanggal
: 1 oktober 2014
Jam
: 10.45 WIB
: Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: composmetis
Nadi
: 126 x / menit
Resrirasi
: 34 x / menit
Suhu
: 36,5 oC
BAB V
PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
Imunisasi adalah hal yang penting yang dapat meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen sehingga jika ia terpejan pada antigen yang serupa tidak
terjadi penyakit.
Imunisasi campak adalah
5.2
SARAN
a. Hendaknya pada asuhan kebidanan pada bayi tersebut dikumpulkan data yang
lengkap dan vailid agar penulis dapat memberikan asuhan kebidanan yang optimal
b. Untuk mengatasi masalah tersebut diharapkan petugas kesehatan dapat melanjutkan
asuhan kebidanan pada intervensi yang telah dibuat
c. Selalu beritahu kekebalan untuk melawan penyakit tertentu
DAFTAR PUSTAKA