Вы находитесь на странице: 1из 24

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI S USIA 9 BULAN

DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK


DI POLI ANAK RSUD BANGIL
PASURUAN

Disusun Oleh :
FIRDAUSI NUZULA
3.12.07.17.0.004

PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT MOJOKERTO
2014

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit yang disebabkan infeksi masih banyak terjadi dinegara berkembang termasuk
Indonesia. Penyakit infeksi ini merupakan penyebab utama kematian berjuta-juta anak.
Dewasa ini, keadaan dinegara yang sudah maju sangatlah berlainan, yaitu infeksi telah dapat
ditekan

serendah-rendahnya.

Keberhasilan

itu

dapat

dicapai

antara

lain

dengan

dilaksanakannya imunisasi, selain adanya perbaikan nilai sosial dan ekonomi inilah yang
melatar belakangi perlunya dilakukan imunisasi.
Di Indonesia, masih banyak sekali masyarakat yang menderita hepatitis,dikarenakan
ketidak tahuan tentang imunisasi hepatitis semasa bayi. Vaksin hepatitis B diberikan dengan
maksud untuk memberikan kekebalan aktif

terhadap penyakit hepatitis B.Untuk itu

kesadaran para ibu sangat diperlukan sekali untuk mensukseskan program imunisasi dan
untuk mengurangi penyebaran penyakit hepatitis.
Asuhan Kebidanan ini ditulis dalam rangka turut menunjang tercapainya sasaran atau
tujuan imunisasi. Dengan demikian diharapkan masyarakat akan lebih mengenal dan
menyadari manfaat imunisasi bagi kesehatan dan kesejahteraan anak.
(Wahab Samik, 2002)
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.2.1

Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah dalam
memberikan asuhan kebidanan secara nyata mendapatkan pengetahuan dalam
memecahkan masalah.

1.2.2

Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1.2.2.1 Pengkajian dan penganalisa data pada klien.
1.2.2.2 Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas masalah pada klien.
1.2.2.3 Menyusun rencanan kebidanan
1.2.2.4 Melaksanakan tindakan kebidanan
1.2.2.5 Evaluasi asuhan kebidanan.

1.3 METODE PENULISAN


Metode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan ini adalah :
1.3.1

Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya menggunakan peristiwa dan
gejala yang terjadi.

1.3.2

Teknik pengumpulan data dan pengidentifikasian data melalui observasi, wawancara,


pemeriksaan fisik, study dokumen dan studi kepustakaan.

1.3.3

Sumber data primer dari klien dan data sekunder dari keluarga dan petugas kesehatan.

1.4 LOKASI DAN WAKTU


1.4.1

Lokasi
Asuhan kebidanan ini disususn saat penulis melaksanakan praktek lapangan di RSUD
Bangil Pasuruan.

1.4.2

Waktu
Penyusunan Kebidanan ini dilakukan pada tanggal 3-10-2014 sampai dengan 3-10-2014

1.5 SITEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari :
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFATAR ISI

BAB 1

Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, lokasi


dan waktu, serta sistematika penulisan.

BAB II

Landasan teori meliputi konsep dasar imunisasi CAMPAK

BAB III Tinjauan kasus meliputi pengkajian data, diagnosa/ masalah, diagnosa potensial,
tindakan segera, rencana tindakan dan rasional, pelaksanaan rencana tindakan dan
evaluasi.
BAB IV Pembahasan
BAB V Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTA PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Konsep Imunisasi

2.1.1

Pengertian
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen yang serupa tidak terjadi penyakit.

(Ida, 2001 )

Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
Memasukkanvaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti bodi untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan, seperti vaksin
BCG,DPT,CAMPAK,HEBATITIS B, Dan yang melalui mulut seperti POLIO.
(Hidayat, 2005)
Imunisasi adalah pengimunisasian kekebalan terhadap penyakit .
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
2.1.2

Tujuan Imunisasi
Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari
dunia seperti pada imunisasi cacar.

2.1.3

Macam Kekebalan
Dilihat dari cara timbulnya maka terdapat 2 jenis kekebalan :
a. Kekebalan Pasif
Adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh bukan dari oleh individu itu
sendiri. Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh
tubuh, waktu paruh 19 misalnya 28 hari.
b. Kekebalan aktif
Adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri karena terpajan pada antigen
seperti pada imunisasi, atau terpajan secara alamia. Kekebalan aktif biasanya
berlangsung lebih lama karena adanya memori imonologik.

2.1.4

Tujuh Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Adanya Imunisasi :


a. Polio Myelitis
b. Campak
c. Difteri
d. Tetanus
e. Pertusis
f. TBC
g. Hepatitis B

2.1.5

Jenis Vaksin
a. Vaksin Hidup
Berasal dari bakteri atau virus hidup yang dilemahkan, bersifat stabil dan dapat
mengalami kerusakan bila kena panas dan sinar. Vaksin hidup yang tersedia antara
lain :
1. Dari virus hidup : Campak, Gandongan, Rubella, Polio, Demam Kuning
2. Vaksin dari bakteri : BCG, Demam Typoid Oral
b. Vaksin Inactived
Berasal dari bakteri, virus, atau komponen yang dibuat tidak aktif. Vaksin inaktif
selalu membutuhkan dosis ganda. Pada umumnya dosis yang pertama tidak
menghasilkan imun produktif baru timbul setelah dari kedua atau ketiga vaksin
aktivated yang tersedia saat ini berasal dari :
1. Seluruh sel virus inactived, contoh : Pertusis, Polio, Rabies, Hepatitis A
2. Seluruh sel bakteri inactived, contoh : Pertusis, Typoid, Kolera, Influenza,
Pertusis A Seluler, Typoid VI
3. Polisakarida murni, contoh : Pneumakokus, Meningitis, Influenza Tipe B

2.1.6

Bahan Bahan Membuat Vaksin


a. Dari bibit penyakit yang sudah dilemahkan
b. Dari bibit penyakkit hidup yang sudah dilemahkan

c. Ada yang dibuat dari racun ( toxoid ) yang dihasilkan oleh bakteri, kemudian
diubah menjadi toxoid sehingga tidak berbahaya bagi anak
d. Ada yang dibuat dari hasil bioteknologi rekayasa genetika
2.1.7

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Dan Kuantitas Vaksin :


a. Cara pemberian vaksin
b. Dosis vaksin
c. Frekuensi pembahasan
d. Jenis vaksin

2.1.8
No

Jadwal Imunisasi Di Posyandu / Puskesmas

Jenis Vaksin

Jumlah Vaksinasi

Selang

Waktu Sasaran

Pemberian
1

BCG

1 kali

DPT-Hb

kali

Bayi 0-11 bulan

(DPT-Hb 4 minggu

Bayi 2-11 bulan

1,2,3)
3

Polio

4 kali (Polio 1,2,3,4) 4 minggu

Bayi 0-11 bulan

Campak

1 kali

Anak 9-11 bulan

2.2

Konsep Dasar Imunisasi CAMPAK

2.2.1

Imunisasi Campak
a.

Pengertian
Campak (measles) disebabkan oleh bibit penyakit berupa virus. Vaksin digunakan
adalah vaksin hidup (yang telah dimatikan). Kemasan dalam placon berbentuk
gumpalan yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut (aquabides).
Potensi vaksin yang sudah dilarutkan akan cepat menurun, vaksin campak mudah rusak
oleh panas, vaksin kering tidak akan rusak karena pembekuan.

b. Indikasi

Diberikan pada bayi usia 9 bulan

Profilaksis pasca paparan pada orang yang tidak di imunisasi.

Umur kurang dari 9 bulan tidak menghasilkan kekebalan yang baik karena
gangguan dari antibody (kekebalan) yang dibawa sejak lahir, sewaktu bayi dalam
kandungan.

c. Cara pemberian
-

Diberikan secara subkutan, biasanya di lenghan kiri bagian atas dengan dosis 0,5 cc.

Jumlah suntikan 1 kali

Diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin lain tetapi tidak dicampur dalam
satu spuit dengan vaksin lain.

d. Efek samping
Panas dan kemerahan; Anak-anak mungkin panas selama 1-3 hari, setelah satu Minggu
kadang-kadang disertai kemerahan seperti menderita campak ringan.
Penyakit campak bisa sembuh sendiri, tapi sering terjadi komplikasi yang cukup berat
dan berbahaya, antara lain:

2.3

Radang paru

Radang otak

Radang kandung kemih

Menurunkan keadaan gizi anak.

Konsep Managemen Asuhan Kebidanan


1. Pengkajian Data
-

Tanggal pengkajian :

jam

Tempat pengkajian :

a. Data Subyektif
1. Biodata
Nama

: untuk memudahkan dalam memenggil dan menghindari


kekeliruan

Umur

: untuk memastikan imunisasinya

Agama

: untuk memberikan dukungan dalam mendekatkan diri pada


Allah SWT

Jenis kelamin

: untuk mengetahui jenis kelamin bayi

Pendidikan ortu: untuk mwmberikan bimbingan sesuai dengan tingkat


pendidikannya
Alamat

: untuk memudahkan dalam kunjungan rumah

2. Keluhan utama
Untuk menentukkan jenis imunisasi yang akan diberikan
3. Riwayat Penyakit Bayi
Bayi tidak pernah kurang gizi dalam derajat berat, penyakit gangguan kekebalan (
defisiensi imun ) serta riwayat kejang demam.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi tidak demam > 38 oC
5. Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengidentifikasi adakah penyakit menular, menurun, dan menahun.
6. Riwayat Obstetri
Untuk mengetahui riwayat persalinan ibu
7. Riwayat Imunisasi
Sudah mendapatkan imunisasi BCG, Hepatitis 3x, DPT 3x, polio
8. Pola Kebiasaan Sehari Hari

Nutrisi

Mengidentifikasi kecukupan gizi pada bayi. Gizi yang kuat berperan penting
dalam kelangsungan proses timbang mencapai optimal

Istirahat
Mengidentifikasi pola kecukupan frekuensi tidur bayi

Kebersihan
Mengidentifikasi pola kebersihan bayi, berapa kali dimandikan dan
ganti pakaian

Aktifitas
Mengidentifikasi pada kegiatan bayi yakni gerakan otot

Eliminasi
Mengidentifikasi kecukupan frekuensi eksnesi hasil metabolisme tubuh bayi
dan pola tingkah laku

b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmetis

Nadi

: normal 120 160 x / menit

Respirasi

: normal 30 50 x / menit

2. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi
Muka

: pucat/ tidak, ada kelainan/ tidak

Mata

: simetris/ tidak, konjungtiva pucat/ tidak, sclera kuning/ tidak

Mulut

: simetris, tidak pucat, tidak kering, tidak ada monoliasis

Leher

: simetris/ tidak, ada pembesaran kelenjar tyroid/ tidak, ada


bendungan vena jugularis/ tidak

Dada

: kuning/ tidak

Perut

: kuning/ tidak, ada kelainan/ tidak

Genetalia : adakah kelainan, anus berlubang/ tidak, skrotum sudah turun atau
belum, labia majora menutupi labia minora / tidak
Ekstremitas: kelainan/ tidak

Palpasi
Leher

: ada pembesaran kelenjar tyroid/ tidak, ada bendungan vena


jugularis/ tidak

Dada

: ada retraksi dinding dada/ tidak

Perut

: ada kelainan/ tidak

Ekstremitas: tugor kulit baik/ tidak

Auskultasi
Dada

: ada bunyi ronkhi/ tidak, ada wheezing/ tidak

Perut

: bissing usus terdengar normal/ tidak

Perkusi
Tidak dilakukan

3. Pemeriksaan Tumbuh Kembang

Mampu melihat dan mengikuti gerakkan obyek dengan matanya

Mulai dapat megenali suara

Menghentikan aktifitas bila diajak berbicara

Mampu berkomunikasi lewat tatapan, senyuman, dan tangisan

Berat badan

: normalnya 3000 5000 gram

Panjang badan : sesuai dengan usinya


2.3.1 Identifikasi Diagnosa Dan Masalah
DX : Bayi umur hari / bulan dengan pemberian imunisasi BCG
DS : Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya
DO : keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

Berat badan

: normalnya 3000 5000 gram

Nadi

:normalnya 120 160 x / menit

Respirasi

: normalnya 30 50 x / menit

Suhu

: normalnya 36,5 37oC

2.3.2 Antisipasi Masalah Potensial


-

Terjadi benjolan yang akan abses

Luka menjadi ulkus

Infeksi jika luka tidak dirawat dengan baik

2.3.3 Identifikasi Kebutuhan Segera


2.3.4 Intervensi
DX : Bayi umur hari / bulan dengan pemberian imunisasi BCG
Tujuan : untuk kekebalan terhadap penyakit TBC
Kriteria hasil : bayi dalam keadaan sehat dan tidak timbul efek samping yang berarti
pasca imunisasi BCG
Intervensi :
1. Lakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur
R/ Kekebalan terhadap penyakit TBC cepat terbentuk
2. Jelaskan pada ibu tentang lengan yang telah disuntik jika timbul luka yang kering
berarti imunisasi BCG tersebut berhasil
R/ Ibu tahu imunisasi BCG yang berhasil dan tidak berhasil
3. Jelaskan pada ibu setelah disunti imunisasi BCG agar tidak dimanipulasi
R/ Obat yang telah disuntukan tidak keluar
4. Lakukan pencatatan dalam KMS atau buku imunisasi
R/ Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayinya
5. Beri motivasi pada ibu untuk membawa bayinya ke Posyandu secara rutin
R/ Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayinya
6. Anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke petugas kesehatan bila ada keluhan
R/ deteksi dini adanya komplikasi

2.3.5 Implementasi
Tahap selanjutnya dilakukan sesuai dengan intervensi
2.3.6 Evaluasi
Mengacu pada tujuan dan kriteria hasil dengan catatan asuhan dalam bentuk SOAP.
S

: Ibu mengatakan lega telah menimunisasikan BCG bayinya

: berisi tentang penilaian petugas kesehatan terhadap respon klien ketika akan dan
selama diberi penjelasan serta memuat data hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan

: Bayi berumur hari / bulan telah mendapatkan suntikan BCG

: Melanjutkan intervensi

BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian Data
Tanggal Mrs

: 1 oktober 2014

jam

: 10.00 WIB

Tanggal pengkajian

: 1 oktober 2014

jam

: 10.00 WIB

Tempat pengkajian

: R. POLI ANAK

a. Data Subyektif
1. Biodata

Identitas Bayi
Nama

: By D

Umur

: 9 Bulan

Jenis kelamin : laki laki


Anak ke

:1

Identitas orang tua


Nama ibu

: Ny S

Nama Suami : Tn I

Umur

: 29 tahun

Umur

: 30 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Pandan rejo

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin imunisasikan CAMPAK bayinya
3. Riwayat Penyakit Bayi
Bayi tidak pernah kurang gizi dalam derajat berat, penyakit gangguan kekebalan
( defisiensi imun ) serta riwayat kejang demam

4. Riwayat Kesehatan Sekarang


Saat datang ke RS bayi D dalam keadaan sehat dan baik
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya baik dirinya maupun suaminya tidak ada yang
menderita penyakit menurun, menahun,dan menular. Seperti : TBC, Kencing manis,
ASMA, Tekanan darah tinggi, dan tidak ada keturunan bayi kembar
6. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Prenatal
Trimester I

: ibu mengatakan setiap bulan memeriksakan kehamilannya di


bidan, tidak ada keluhan dan mendapatkan obat penambah darah,
Vitamin, yodium dan kalk.

Trimester II

: ibu mengatakan setiap bukan memeriksakan kehamilannya di


bidan, tidak ada keluhan,dan mendapatkan obat penambah darah,
vitamin, dan kalk

Trimester III : ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya dibidan setiap 2


minggu sekali, tidak ada keluhan dan nemdapatkan obat
penambah darah dan vitamin

Natal
Persalinan

: Bidan

Jenis persalinan: normal

Post natal
Berat badan

: 2800 gram

Panjang badan : 50 Cm
Jenis kelamin :laki-laki
AS

:67

Tanggal lahir : 28 Desember 2013

7. Riwayat imunisasi
Jenis Imunisasi

BCG
DAPAT
Campak
Polio
Hepatitis B

Pemberian

DPT-1

DPT-2

DPT-3

Pol-1
Hep-1

Pol-2

Pol-3

8. Pola kebiasaan sehari-hari


Ibu mengatakan pasien langsung bermain di kasur setiap bangun tidur pasien
suka bermain dengan boneka yang selalu berada di sebelah tidurnya.
-

Pola nutrisi
Makan : Nasi tim, kadang dicampur dengan sayur sop dan kaldu ayam yang sudah
dimasak dan dihaluskan frekwensinya 3 x sehari 1 porsi kadang tidak habis.
Minum : ASI diberikan setiap kali bayi menangis dan mau tidur siang hari danm
malam diberi susu formula + 1 botol.

Pola aktivitas
Pasien sudah bisa duduk sendiri tanpa sandaran, bisa merangkak untuk meraih
benda di dekatnya, dan dapat berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan.

Pola istirahat/tidur
Malam : Jam 19.00-05.00 WIB, malam hari bangun sebentar saat BAB/BAK atau
saat haus kemudian bangun lagi.
Siang

: Setiap selesai mandi dan waktu selesai makan kadang langsung tidur +
5 jam.

Pola eliminasi
BAB

: + 8-10 x/hari

BAK

: + 1-2 x/hari

Pola kebiasaan dan personal hygiene


Pasien mandi 2 x/hari, dimandikan ibunya pada pagi dan sore, menggunakan air
hangat, keramas 2 hari, ganti pakaian 2 kali sehari atau bila kotor langsung diganti.

A. Data Obyektif
Pemeriksaan
1) Kesadaran

: Composmentis

2) Keadaan umum : Baik


- Suhu : 36,50C

TD

:-

Nadi : 124 x/menit

- BB

: 7.400 gram

RR

_ TB

: 59 cm

: 24 x/mnt

3) Pemeriksaan fisik
- Kepala

: Rambut pendek tipis, lurus, kulit kepala bersih, warna rambut


hitam, tidak ada benjolan.

- Hidung

: Simetris, bersih tidak ada polyp, tidak ada sekret, tidak ada
polip, tidak ada epitaksis

- Mata

: Simetris, bersih, tidak ada serumen.

- Telinga

: Simetris, bersih, tidak ada pengeluaran serumen

- Mulut & gigi

: Simetris, mukosa mulut bersih, bibir berwarna merah, tidak


ada stomatitis, lidah tidak kotor, tumbuh gigi 6, atas 2 dan
bawah 4, bersih, tidak ada caries

- Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada


pembesaran serta pelebaran vena jugularis.

- Dada

: Simetris, tidak ada benjolan, tidak terdapat luka, auskultasi


wheezing (-)ronchi (-)

- Perut

: Tidak ada luka, tidak kembung, tidak nyeri tekan.

- Punggung

: Simetris, tidak ada luka, tidak kotor

- Genetalia

: Bersih, tidak terdapat iritasi, jenis kelamin perempuan

- Ekstrimitas

: Simetris, tidak oedem, tidak varices.

4) Reflek
-

Tonic neck reflek

: (+)

Rotting reflek

Moro reflek

: (+)

Babinsky reflek : (+)

Sucking reflek

: (+)

5) Pertumbuhan dan perkembangan

: (+)

Bayi sudah dapat duduk tanpa dibantu, dapat tengkurap dan berbalik sendiri,
mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti, dan mulai mengenal luka anggota keluarga
dan takut kepada orang asing.

II. Identifikasi diagnosa dan masalah


DS

: Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya

DO

: keadaan umum : baik

DX

Kesadaran

: composmetis

Berat badan

: 7400 gram

: bayi umur 9 bulan dengan pemberian imunisasi CAMPAK

III. Antisipasi Masalah Potensial

Terjadi benjolan yang akan abses

Luka menjadi ulkus

Infeksi jika luka tidak dirawat dengan baik

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


-

V. Intervensi

DX

: bayi umur 23 hari dengan pemberian imunisasi BCG

Tujuan

: untuk kekebalan terhadap penyakit TBC

Kriteria hasil : bayi dalam keadaan sehat dan tidak timbul efek samping yang berarti pasca
imunisasi BCG
Intervensi :
1. Lakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur
R/ Kekebalan terhadap penyakit TBC cepat terbentuk
2. Jelaskan pada ibu tentang lengan yang telah disuntik jika timbul luka yang kering berarti
imunisasi BCG tersebut berhasil
R/ ibu mengerti reaksi setelah penyuntikkan imunisasi BCG
3. Jelaskan pada ibu setelah disunti imunisasi BCG agar tidak dimanipulasi
R/ Obat yang telah disuntukan tidak keluar
4. Lakukan pencatatan dalam KMS atau buku imunisasi
R/ Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayinya
5. Beri motivasi pada ibu untuk membawa bayinya ke Posyandu secara rutin
R/ Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayinya
6. Anjurkan ibu untuk membawa bayinya kepetugas kesehatan bila ada keluhan
R/ deteksi dini adanya komplikasi
7. Anjurkan pada ibu untuk mengimunisasikan bayinya 1 bulan lagi
R/ Mendapatkan imunisasi DPT
VI. Implementasi
Tanggal

: 1 oktober 2014

Jam

: 10.00 WIB

DX

: Bayi umur 23 hari dengan pemberian imunisasi BCG


1. Melakukan injeksi sesuai dengan prosedur sehingga kekebalan terhadap penyakit
TBC dapat terbentuk.
Persiapan bidan
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
Persiapan alat

Vaksin BCG danpelarutnya dalam termos


Plastic dan gergaji kecil untuk membuka ampul
Bengkok
Kapas alcohol
Spiut 1 cc dan 5 cc
Membaca status bayi dalam KMS
Menyiapkan vaksin dan membaca etiketnya
Prosedur pelaksanaan
- Gergaji leher ampul tetapi jangan sampai jatuh / patah, didalam ampul masih tetap
hampa
- Untuk mencegah terhembusnya serbuk vaksin waktu ampul dipatahkan, maka
masukkan ampul kedalam kantong plastik yang telah tersedia.
- Patahkan leher ampul
- Lepaskan kantong plastik perlahan lahan
- Tambahkan sebagian pelarut, kedalam ampul dengan alat suntik 5 ml yang steril dan
kering dengan jarum panjang untuk bayi kurang 1 tahun berikan 4 ml lebih 1 tahun
2ml pelarut
- Goyangkan ampul dengan hati hati sampai serbuk vaksin larut dan usahakan agar
terbentuk supensi homogen dengan cara menghisap dan mengeluakan kembali
dengan spuit 2 3 kali
- Vaksin yang sudah dilarutkan harus segera dipakai dan tahan lama dalam waktu 3
jam sisanya dibuang.
- Menghisap vaksin BCG dengan dosis 0,05 ml
- Mengeluarkan gelembung udara pada spiut
- Mengatur posisi bayi dengan lengan kanan dekat dengan petugas kesehatan
- Desinfeksi lokasi suntikan dengan kapas alcohol. Suntik secara intracutan dengan
posisi spuit 15o
- Beritahu ibu agar tidak memanipulasi daerah bekas suntikan
- Merapika alat dan pasien
2. Menjelaskan pada ibu bahwa lengan yang telah disuntik apabila luka terus kering
berarti imunisasi BCG telah berhasil

3. Melakukan pencatatan dalam KMS dan Buku imunisasi sehingga ibu tahu jadwal
imunisasi bayinya berikutnya
4. Memberitahukan pada ibu untuk membawa bayinya bulan depan kepuskesmas untuk
mendapatkan imunisasi berikutnya.

VII.

Evaluasi
Tanggal

: 1 oktober 2014

Jam

: 10.45 WIB

: Ibu mengatakan lega telah mengimunisasikan BCG bayinya

: Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmetis

Nadi

: 126 x / menit

Resrirasi

: 34 x / menit

Suhu

: 36,5 oC

Bayi menangis pada saat dilakukan penyuntikan


Bayi telah mendapatkan imunisasi pada lengan kanan
A

: Bayi umur 23 hari telah mendapatkan imunisasi BCG

: Memberitahukan pada ibu untuk tidak memanipulasi bekas suntikan

Beritahu ibu untukmengimunisasikan bayinya lagi pada tanggal 12 maret


2008

Beritahukan pada ibu untuk membawa bayinya ke petugas kesehatan apabila


bayinya ada keluhan atau demam

Beritahu ibu untuk selalu membawa bayinya ke Posyandu agar tahu


perkembangan bayinya.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenal kesenjangan kesenjengan teori


dengan tinjauan kasus. Didalam kasus ini terdapat kesenjangan antar teori dengan kasus yaitu
pada teori pemberian CAMPAK akan menimbulkan bengkak / abses yang nantinya akan
mengecil sendiri dan pada kasus setelah diberi imunisasi CAMPAK ibu dinasehati agar tidak
perlu ditekan / dipijat pijat agar tidak bengkak atau abses selanjutnya bayi diberi ASI yang
cukup agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga imunisasi CAMPAK tidak ada KIPI
bayi sehat dan bertahan. Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi D dengan pemberian
imunisasi CAMPAK di RSUD BANGIL 1 oktober 2014. Pada kasus tersebut diharapkan dengan
intervensi yang benar dan didukung dengan implementasi yang maksimal pada bayi D serta
pertumbuhan KIE yang jelas diharapkan ibu dan keluarga bisa mengerti kondisi bayinya dan bisa
melaksanakan semua yang telah diajarkan oleh petugas kesehatan.
Pada anamnese atau pada pengkajian data tidak ditemukan kesenjangan antara teori
dengan tinjaun kasus atau pada saat dilapangan. Sebelum melaksanakan penyuntikan kita
pastikan terlebih dahulu apakah bayinya dalam keadaan sehat atau tidak. Pada saat akan
melakukan penyuntikan CAMPAK bayi harus dalam keadaan sehat. Prosedur tindakan
penyuntikan CAMPAK antara teori dengan kasus tidak ada kesenjangan anatar keduanya. Hasil
yang didapatkan setelah penyuntikan CAMPAK pada bayi D yaitu bayi D telah disuntik
CAMPAK pada lengan kirinya.

BAB V
PENUTUP

5.1

KESIMPULAN
Imunisasi adalah hal yang penting yang dapat meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen sehingga jika ia terpejan pada antigen yang serupa tidak
terjadi penyakit.
Imunisasi campak adalah

5.2

SARAN
a. Hendaknya pada asuhan kebidanan pada bayi tersebut dikumpulkan data yang
lengkap dan vailid agar penulis dapat memberikan asuhan kebidanan yang optimal
b. Untuk mengatasi masalah tersebut diharapkan petugas kesehatan dapat melanjutkan
asuhan kebidanan pada intervensi yang telah dibuat
c. Selalu beritahu kekebalan untuk melawan penyakit tertentu

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2000. Modul Latihan Petugas Imunisasi. Jakarta : Depkes RI


Ida. 2001. Buku Imunisasi di Indonesia. Jakarta : Pengurus Ida
Makrum. 1997. Imunisasi. Jakarta : FKUI
Wahab. Samik. 2002. Sistem Imun Imunisasi dan Penyakit Imun. Jakarta

Вам также может понравиться