Faktor yang memengaruihi kecepatan distribusi adalah:
1. 2. 3. 4.
Aliran darah ke jaringan atau organ tubuh
Sifat-sifat fisik dan kimia obat Sifat membran yang memisahkan jaringan dari darah atau cairan interstitial Banyaknya obat yang terikat pada protein plasma ( Kee,1996)
DAPUS: Kee, Joyce L. 1996. Pharmacology A Nursing Process Approach. Jakarta:EGC
Protein plasma yang ada di darah: 1. Albumin Mengikat obat-obat asam dan obat-obat netral (misalnya steroid) serta bilirubin asamasam lemak. Albumin mempunyai dua ikatan, yakni: - Site I mengikat warfarin, fenilbutazon, fenitoin, asam valproat, tolbutamid, -
sulfonamide, dan bilirubin (disebut warfarin site).
Site II mengikat diazepam dan benzodiazepine lainnya, dan asam-asam karboksilat
(kebanyakan AINS), penisilin dan derivatnya (disebut diazepam site).
Asam-asam lemak mempunyai tempat ikatan yang khusus pada albumin. - -glikoprotein (1acid glycoprotein : mengikat obat-obat basa. - CBG (corticosterois-binding globulin): khusus mengikat steroid. - SSBG (sex steroid-binding globulin): khusus mengikat hormone kelamin. (Mardjono,2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi bioavailability obat pada pemakaian per oral Untuk memperoleh respons farmakologik dari pemakaian suatu obat, kadar efektip minimal (minimal effective con- sentration=m.e.c.) di dalam darah harus tercapai. Kadar obat di dalam plasma mungkin tidak akan pernah mencapai m.e.c. bila kecepatan absorpsi tidak cukup tinggi; seandainya m.e.c. tercapai juga dengan kecepatan absorpsi yang lambat, akan diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh efek farmakologiknya (1). Kekuatan dan lamanya daya kerja obat diatur oleh proses farmakokinetik yaitu absorpsi, distribusi, dan eliminasi. Obat yang berbentuk bebas dalam plasma dapat mengalami peristiwa pengikatan oleh jaringan tubuh, pengikatan oleh protein, metabolisme dan exkresi. Dalam garis besarnya bioavailability obat dipengaruhi oleh (i) faktor kimia-fisik, (ii) formulasi obat, dan (iii) factor fisiologi dari penderita ( Mufti, 1976).