Вы находитесь на странице: 1из 28

FISIOLOGI SISTEM

KEMIH
SABRINA ANDIANI K.
121.0211.199
TUTORIAL B3

GINJAL
Organ yang terutama berperan dalam
mempertahankan stabilitas volume, komposisi
elektrolit, dan osmolaritas CES

Fungsi ginjal
Ekskresi produk sisa metabolik, bahan kimia asing, obat, dan
metabolit hormon
. Organ utama u/ membuang produk sisa metabolisme dan zat asing
lain yg diproduksi o/ tubuh (ex: pestisida, obat, zat aditif makanan)
. Produk-produk sisa: urea (dr met. Asam amino), kreatinin (dr
kreatin otot), asam urat (dr asam nukleat), produk akhir
pemecahan Hb (bilirubin), metabolit berbagai hormon
2. Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit
. Kapasitas ginjal sangat besar u/ mengubah ekskresi natrium sbg
respons thdp perub. Asupan natrium
. Selama 2 sampai 3 hari berlangsungnya adaptasi ginjal
akumulasi natrium yg sedikit vol. CES dan memicu perubahan
hormonal sinyal bagi ginjal u/ ekskresi natrium
1.

3. Pengaturan tekanan arteri


. Jangka panjang: mengekskresikan natrium

dan air
. Jangka pendek: menyekresikan zat vasoaktif
(ex: renin + angiotensin II)
4. Pengaturan keseimbangan asam-basa
. Mengekskresikan asam dan mengatur
penyimpanan dapar cairan tubuh
. Membuang tipe asam ttt (as. Sulfur dan as.
Fosfat hasil met. protein)

5. Pengaturan produksi eritrosit

Menyekresikan eritropoietin merangsang


+RBC
6. Pengaturan produksi 1,25-Dihidroksivitamin D
. Menghasilkan bentuk aktif vit. D, yaitu 1,25Dihidroksivitamin D (kalsitriol)
. Kalsitriol u/ deposit kalsium dlm tulang
dan reabsorpsi kalsium o/ sal. cerna
7. Sintesis glukosa
+ glukoneogenesis

ANATOMI & FISIOLOGI GINJAL


2 ginjal terletak pd dinding posterior abdomen,

diluar rongga peritoneum


Ginjal orang dewasa: 150 gr, seukuran kepalan
tangan
Sisi medial daerah lekukan (hilum) tempat
lewatnya arteri dan vena renalis, cairan limfatik,
suplai saraf, ureter
Dilingkupi o/ kapsul fibrosa

Terbagi dlm 2 regio:


Regio luar korteks
Regio dalam medula
Medula ginjal terbagi menjadi bbrp massa jaringan

berbentuk kerucut, piramida ginjal


Piramida ginjal dimulai pd perbatasan antara
korteks dan medula, berakhir di papila yg
menonjol ke dlm ruang pelvis ginjal
Batas luar pelvis terbagi mjd kantong dgn ujung
terbuka, kalises mayor yg meluas ke bawah +
kalises minor yg mengumpulkan urin dr tubulus
tiap papila

Suplai darah ginjal


Darah yg mengalir ke kedua ginjal normalnya 22%

dr curah jantung (1100 ml/menit)


Arteri renalis msk ginjal mel. hilum arteri
interlobaris (di medula) arteri arkuata (di
perbatasan antara medula dgn korteks) arteri
interlobularis vasa aferen (di glomerulus)
kapiler glomerulus arteriol eferen kapiler
peritubulus vasa recta vena interlobularis
vena arkuata vena interlobaris vena renalis

Nefron ginjal
Terdiri dari:
Glomerulus (sekumpulan kapiler) dilalui

sejumlah besar cairan yg difiltrasi dari darah


Tubulus tempat cairan hasil filtrasi diubah
mjd urin dlm perjalanannya menuju pelvis ginjal

Cairan difiltrasi dari kapiler glomerulus kapsul

Bowman msk tubulus proksimal ke ansa


henle (bag. tebal cab. desendens bag. tipis ansa
henle bag. tebal cab. asendens makula densa)
msk tubulus distal tubulus renalis arkuatus
tubulus koligentes kortikal duktus koligentes
kortikal turun ke medula mjd duktus koligentes
medula bergabung + duktus >> besar menuju
pelvis renal mel. ujung papila renal

MIKTURISI
Mikturisi: proses pengosongan kandung kemih

setelah terisi dengan urin


Melibatkan 2 tahap:
Kandung kemih terisi progresif tegangan
yg melampaui ambang batas terjadi
peregangan dinding
Regangan mencetuskan refleks saraf (refleks
mikturisi) mengosongkan kandung kemih

Anatomi Fisiologis & Hub.


Persarafan pada Kandung Kemih
Kandung kemih tdd:
Korpus (tempat pengumpulan urin)
Leher/uretra posterior (berhub. dgn uretra)
Otot polos kandung kemih, otot detrusor saat

berkontraksi dpt tekanan hingga 40-60 mmHg


Sel-sel otot polos bergabung + jalur elektrik
bertahanan rendah + potensial aksi menyebar
+ kontraksi kandung kemih secara bersamaan

Pada dinding posterior dan diatas leher kandung

kemih terdapat segitiga kecil, trigonum. Pada


dasar apeks trigonum, leher kandung kemih
membuka kearah uretra posterior kedua ureter
masuk pada sudut puncak trigonum

Setelah melewati uretra posterior, uretra berjalan

mel. Diafragma urogenital yang mengandung


lapisan otot, sfingter eksterna (otot rangka)
cegah miksi secara sadar
Panjang uretra posterior 2-3 cm, dinding tersusun
o/ otot detrusor, sfingter interna. Tonus
alamiahnya menahan leher kandung kemih dan
uretra posterior u/ mengosongkan urin cegah
pengosongan kandung kemih hingga tekanan
melampaui batas

Persarafan Kandung Kemih


Persarafan utama: saraf-saraf pelvis pleksus

sakralis medula spinalis, terutama segmen S2


dan S3
Saraf:
Sensorik: mendeteksi derajat regangan dinding
kandung kemih
Motorik: serabut simpatis berakhir di sel
ganglionik dlm dinding kandung kemih
postganglionik mempersarafi otot detrusor

Serabut motorik skeletal melalui saraf pudendus

ke sfingter eksterna - - > serabut saraf somatik


Persarafan simpatis: melalui saraf hipogastrik
berhubungan dengan segmen L2 merangsang
pembuluh darah dan memberi efek kontraksi

REFLEKS MIKTURISI
Kontrol Refleks

Kontrol Volunter

Kandung kemih terisi

Korteks serebri

+
Reseptor regang

Neuron motorik ke
sfingter eksternus

Saraf parasimpatis
+
Kandung kemih
Kontraksi kandung
kemih
Sfingter uretra internus
secara mekanis terbuka
ketika kandung kemih
berkontraksi

Sfingter uretra
eksternus membuka
ketika neuron
motorik dihambat

Berkemih

Sfingter uretra
eksternus tertutup
ketika neuron
motorik terangsang

berkemih

Kontrol Volunter Berkemih


Refleks mikturisi adalah refleks medula spinalis

yang bersifat otonom dapat dihambat/difasilitasi


pusat otak
Pusat otak meliputi:
1. Pusat fasilitasi dan inhibisi yang kuat di batang
otak (pons)
2. Pusat di korteks serebri inhibisi jadi eksitasi

Pengeluaran urin secara volunter:

Secara volunter mengkontraksikan perut

tekanan kandung kemih

Urin tambahan memasuki leher kandung kemih dan uretra


posterior

Meregangkan dinding

Memicu reseptor regangan

+ refleks mikturisi
Dan hambat sfingter uretra eksterna

Kendali akhir untuk proses mikturisi:

Pusat yang >> tinggi menjaga agar refleks


mikturisi tetap terhambat sebagian, kecuali
jika diinginkan
2. Pusat yang >> tinggi mencegah mikturisi
dengan cara sfingter eksterna terus-menerus
berkontraksi hingga saat yang tepat datang
3. Saat berkemih tiba pusat kortikal
memfasilitasi pusat mikturisi sakral untuk
membantu memulai refleks mikturisi dan
menghambat sfingter eksterna hingga
pengeluaran urin terjadi
1.

KELAINAN MIKTURISI
1.

Atoni kandung kemih akibat destruksi serabut saraf sensorik


Serabut saraf sensorik ke med. Spinalis rusak

Gangguan penghantaran sinyal regangan dari kandung kemih

kontrkasi refleks mikturisi

Hilang kendali kandung kemih

mengeluarkan urin secara periodik

Kandung kemih terus terisi

Mengeluarkan beberapa tetes urin, Overflow Incontinence

2. Automatic Bladder akibat kerusakan medula spinalis diatas daerah

sakrum
Kerusakan med. Spinalis diatas daerah sakrum

Kehilangan impuls fasilitatif yg mendadak dr batang otak dan serebrum

+ refleks mikturisi khas tetap terjadi, tapi dikendalikan o/ otak

Jika kandung kemih dikosongkan secara periodik dgn kateter

refleks eksitabilitas mikturisi

Refleks mikturisi khas kembali lagi

+ pengosongan kandung kemih secara periodik

3. Neurogenic Bladder yang tak terkendali akibat ketiadaan

sinyal inhibisi dari otak


Kerusakan parsial med. Spinalis/batang otak

Ganggu sinyal inhibisi

Impuls fasilitatif berlangsung terus-menerus dr med. Spinalis


ke bawah

Pusat di sakrum terus tereksitasi

Berkemih terkontrol

Sering berkemih

REFERENSI:

Fisiologi Guyton
2. Fisiologi Sherwood
1.

Вам также может понравиться