Вы находитесь на странице: 1из 12

Jelaskan masing-masing istilah berikut ini !

1. Klasifikasi kromatografi berdasarkan jenis fasa geraknya


Jawaban :
Berdasarkan jenis fasa gerak yang digunakan, ada 2 (dua) klasifikasi dalam
kromatografi, yaitu ; kromatografi gas dan kromatografi cairan. Pada kromatografi gas fasa
geraknya berupa gas, sedangkan pada kromatografi cairan, fasa geraknya berbentuk cairan.
Pada kromatografi gas, fasa diam ditempatkan di dalam sebuah kolom. Fasa diam ini dapat
berupa suatu padatan atau suatu cairan yang didukung oleh butir-butir halus zat pendukung.
Berdasarkan fasa diam yang berbeda, teknik ini dikenal sebagai kromatografi gaspadat (Gas
Solid Chromatography/GSC) dan kromatografi gas-cair ( Gas Liquid Chromatography/GLC).
Pada kromatografi cairan, fasa diam dapat ditempatkan dalam sebuah kolom, maupun
dibuat sebagai lapisan tipis diatas plat dari gelas atau aluminium. Teknik ini disebut sebagai
kromatografi lapisan tipis (Thin Layer Chromatography/TLC). Pada kromatografi cairan,
sepotong kertas dapat digunakan sebagai fasa diam. Teknik ini dikenal sebagai kromatografi
kertas. Kromatografi lapisan tipis dan kromatografi kertas diklasifikasikan sebagai
kromatografi planar (datar) untuk membedakannya dari kromatografi yang menggunakan
fasa diam di dalam sebuah kolom.
Teknik kromatografi cairan dengan fasa diam di dalam kolom dikenal sebagai
kromatografi cair-padat (Liquid Solid Chromatography/LSC) dan kromatografi cair-cair
(Liquid Liquid Chromatography/LLC), tergantung dari fasa diamnya, suatu padatan atau
cairan. Berdasarkan interaksi kromatografi dikenal kromatografi adsorpsi, partisi,
kromatografi penukar ion dan kromatografi permeasi gel.

Gambar 18.2. Skema pengelompokkan kromatografi


Keterangan :
GSC Gas-Solid Chromatography;
GLC( sering disebut GC) Gas-liquid Chromatography;
LSC Liquid-Solid Chromatography (adsorption Chromatography);
IEC Ion Exchange Chromatography ( khusus untuk LSC);
BPC bonded-phase Chromatography (daerah abu-abu antara LSC dan LLC);
LLC Liquid-Liquid Chromatography (bagian dari Chromatography);
EC Exclusion Chromatography (khusus LLC);
GPC Gel Permeation Chromatography ( salah satu tipe EC);
GFC Gel Filtration Chromatography ( salah satu tipe EC);
TLC Thin-Layer Chromatography (khusus LSC atau LLC);
PC Paper Chromatography ( khusus LLC).
Nomenklatur :
Misalnya: Gas Liquid Chromatography (GLC)
G = Gas, fasa Fase gerak (pertama)
L = Liquid (cairan), fasa diam (kedua)
Kromatografi gas maupun kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) banyak digunakan
dalam analisis kualitatif dan kuantitatif. Pemisahan campuran komponen yang sukar

menguap , yang tidak dapat dilakukan dengan kromatografi gas dilaksanakan dengan KCKT).
Keuntungan-keuntungan dari Kromatografi Gas antara lain :
a. Kromatografi Gas akan memisahkan campuran-campuran yang mengandung banyak
komponen dengan perbedaan titik didih rendah.
b. Analisis cepat (biasanya 10 -15 menit)
c. Sensitif (dengan detektor T.C.D. ppm, F.I.D. low ppm. E.C.D. ppb) Volume yang
diperlukan sangat kecil ( 1 10 Pl )
d. Bisa dipakai untuk menganalisis berbagai macam campuran, hidrokarbon, obat, p
estisida,

gas-gas

steroid-steroid
e. Mudah dioperasikan dan tekniknya terpercaya.
f. Baik pada analisa kualitatif dan kuantitatif
g. Hasilnya mudah ditafsirkan Puncak kromatogram
-

Kualitatif ( dengan retensi waktu )


Kuantitatif ( daerah puncak adalah konsentrasi a)

2. Klasifikasi kromatografi berdasarkan mekanisme pemisahan


Jawaban:
Berdasarkan mekanisme pemisahan, kromatografi dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Kromatografi Adsorpsi
b. Kromatografi Partisi
c. Kromatografi Penukar Ion
d. Kromatografi Ekslusi

3. Klasifikasi kromatografi berdasarkan pengembangan sampel


Jawaban:
Kromatografi berdasarkan pengembangan sampel dibagi menjadi:
a. Kromatografi elusi
b. Kromatografi analisis frontal
c. Kromatografi pergeseran
d. Kromatografi dengan analisis gradien
4. Kromatografi elusi
Jawaban:

dan

Dalam kromatografi elusi proses pemisahan terjadi karena molekul-molekul


komponen cuplikan didorong melalui kolom oleh penambahan larut segar sebagai
fasa gerak yang disebut eluen. Pemisahan terjadi karena perbedaan migrasi
(differensial migration) zat-zat terlarut dalam fasa gerak. Pengembangan dengan
teknik elusi paling banyak digunakan dalam kromatografi karena mudah dilakukan.
5. Kromatografi analisis frontal
Jawaban:
Pada kromatografi analisis frontal larutan cuplikan dalam fasa gerak dialirkan terus
menerus terhadap zat pengabsorpsi (fasa diam) dalam suatu kolom. Tiap komponen
mempunyai harga koefisien distribusi yang berbeda dan kolom mempunyai kapasitas
yang berbeda dalam menahan komponen yang ada. Komponen tertahan paling lemah
akan keluar lebih dahulu daripada komponen lainnya.
6. Kromatografi pergeseran / pemindahan
Jawaban:
Pada teknik ini digunakan fasa gerak aktif. Fasa gerak aktif ini akan mendesak
molekul-molekul komponen yang terikat kurang kuat pada absorban. Molekulmolekul komponen yang tertahan kuat oleh fasa diam akan mendesak atau
memindahkan keluar molekul-molekul komponen yang tertahan kuat oleh fasa diam.
7. Kromatografi elusi gradien
Jawaban:
Dalam kromatografi elusi gradien digunakan fasa gerak eluen yang bervariasi. Variasi
fasa gerak ini dapat berupa tingkatan pH dan susunan atau komposisi fasa gerak.
Dengan kata lain pada teknik ini digunakan lebih dari zat pengelusi dari tingkatan
yang paling jelek sampai yang paling bagus.
8. Kromatografi adsorpsi
Jawaban:
Mengunakan fasa diam berupa zat padat dan fasa gerak berupa zat cair atau gas.
Dalam cara ini zat terlarut diadsorpsi pada permukaan partikel padat.
Contoh kromatografi adsorpsi ini yaitu berupa kromatografi lapis tipis (KLT).
9. Kromatografi partisi
Jawaban:
Metode kromatografi ini dikenalkan oleh Martin dan Synge pada tahun 1941.
- Didasarkan pada partisi zat terlarut antara dua pelarut yang tidak bercampur
-

yaitu fasa diam dan fasa gerak.


Fasa diam dan fasa gerak berupa zat cair atau gas.
Contoh kromatografi partisi yaitu berupa kromatografi kertas (KKt).
Keuntungan metode ini adalah: (a) pilihan kombinasi xairan cukup banyak (b)
koefisien distribusinya tidak tergantung pada konsentrasi sehingga hasil

pemisahannya lebih tajam


10. Kromatografi penukar ion
Jawaban:

Metode ini merupakan bidang khusus kromatografi cair-padat. sesuai dengan


namanya, metode ini khusus digunakan untuk memisahkan spesies ion. Kemajuan
metode kromatografi sangat ditunjang oleh penemuan resin sintetik.dengan sifat
penukar ion.
11. Kromatografi eksklusi
Jawaban:
Dalam teknik ini, gel nonionik berpori banyak dengan ukuran yang sama digunakan
untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan ukuran molekulnya (BM).
Molekul-molekul yang kecil akan memasuki pori-pori dari gel sedangkan molekul
besar akan melewati sela-sela gel lebih cepat bila dibandingkan dengan molekul yang
melewati pori-porinya. Jadi urutan elusi mula-mula adalah molekul yang lebih besar,
molekul sedang, dan terakhir molekul yang paling kecil. Bila sebagai penyaring
digunakan gel yang hidrofil (Sephadex) maka teknik ini disebut gel filtration
chromatography dan bila digunakan gel yang hidrofob (polystyrene-divinylbenzene)
disebut gel permeation chromatography.
Teknik kromatografi yang umum digunakan dibidang farmasi yaitu kromatografi
kolom, kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi gas, dan high
performance liquid chromatography (kromatografi cair kinerja tinggi / KCKT).
Teori
Martin dan Synge adalah yang pertamakali menulis tentang teori liquid partition
chromatography. Prinsip teori yang dikemukakan itu dapat diterapkan untuk semua
jenis kromatografi.
Pemisahan terjadi karena molekul sampel tertahan oleh fase diam atau dibawa oleh
fase gerak, tergantung dari afinitas senyawa tersebut terhadap kedua fase ini.
12. Koefisien distribusi
Jawaban:
Distribusi dari molekul-molekul sampel diantara dua fase ditentukan oleh tetapan
kesetimbangan yang dikenal dengan koefisien distribusi, K (koefisien partisi).

Keterangan:
K = koefisien partisi
Cs = konsentrasi sampel dalam fase diam (stationary phase)
Cm = konsentrasi sampel dalam fase gerak (mobile phase)

Bila harga K, besar berati populasi molekul dalam fase diam lebih besar daripada fase
gerak dan berarti rata-rata lebih lama tertahan dalam fase diam.
13. Faktor penentu laju migrasi komponen
Jawaban:
Faktor penentu laju migrasi komponen ditentukan oleh:
a. Laju alir gas pembawa (sama untuk semua komponen)
b. Perbandingan volume fasa diam terhadap fasa gerak (sama untuk semua
komponen)
c. Koefisien distribusi (spesifik untuk setiap komponen)
14. Waktu retensi
Jawaban:
Waktu yang diperlukan oleh sebuah komponen sampel untuk melintasi kolom
sepanjang L disebut retention time (t). Dari definisi ini, laju pemisahan diperoleh:

tM= waktu yang diperlukan oleh fase gerak untuk melintasi kolom sepanjang L.
Persamaan ini merupakan persamaan dasar untuk semua jenis kromatografi.
Dalam praktek sering diterapkan pada kromatografi gas dan definisinya dapat diubah
menjadi retention time, yaitu waktu yang diperlukan oleh sampel mulai dari saat
injeksi sampai timbulnya peak maksimum.
15. Volume retensi
Jawaban:
Bila kecepatan dari fase gerak konstan, maka volume dari fase gerak yang diperlukan
untuk memisahkan suatu komponen campuran dari kolom dapat dihitung dengan
rumus berikut :

Bila persamaan retention time disubstitusikan ke dalam persamaan ini maka


diperoleh:
VR = Vm (1 + K) = Vm + KVs
Keterangan:
Vm = volume dari fase gerak dalam kolom
Vs = volume dari fase diam
Bila fase diam berupa zat padat maka Vs dapat dirubah menjadi luas permukaan / area
(adsorption) atau dengan kapasitas penukar ion.
16. Faktor kapasitas (k)
Jawaban:

Faktor kapasitas menggambarkan laju migrasi komponen dalam kolom, karena


menurut definisi factor kapasitas adalah perbandingan mol solute dalam fasa diam
terhadap mol solute dalam fasa gerak.
Dapat dirumuskan sebagai berikut :

atau

Besarnya factor kapasitas menentukan laju elusi komponen.


Jika k > 1 maka elusi akan berlangsung dengan cepat
Jika k > 20-30 maka waktu elusi akan berlangsung sangat panjang
17. Faktor pemisahan
Jawaban:
Faktor selektivitas merupakan relative komponen diantara fasa diam dan fasa
gerak. Faktor selektivitas antara dua komponen antara A dan B dapat dinyatakan
dengan rumus:

Keterangan:
KB = koefisien partisi komponen B yang sukar terelusi
KA = koefisien partisi komponen A yang mudah terelusi
18. Teori pelat
Jawaban:

Teori ini dikemukakan oleh Martin dan Sygne. Menurut teori ini kolom
kromatografi dibayangkan terdiri dari segmen-segmen identik yang disebut plat teori.
Di dalam setiap plat teori dianggap terjadi kesetimbangan distribusi. Semakin banyak
jumlah plat teori (N) suatu kolom kromatografi semakin baik kemampuan
memisahkan atau efisiensi itu semakin baik.
Jumlah plat teori suatu kolom dihitung berdasarkan rumus :

Keterangan:
w

= lebar pita dicari dengan cara membuat garis singgung pada kromatogram

hingga memotong garis dasar.


w1/2 = lebarnya puncak pada separuh tinggi puncak
19. Persamaan Van Deemter
Jawaban:
Suatu persamaan tiga suku yang menunjukkan kontribusi difusi Eddy, difusi
longitudinal dan ketakseimbangan transfer massa kepada HETP. Dalam bentuk
singkatnya :
Dimana.
A
= suku difusi eddy
B/u
= suku difusi longitudinal
Cu
= suku ketidaksetimbangan dalam perpindahan massa
Gambaran persamaan van deemter, HETP dengan kecepatas gas pembawa, u.
Sumbangan suku A pada HETP tak dipengaruhi oleh kecepatan, namun B/u
meningkat dengan menurunnya kecepatan, dan bahwa Cu mendominasi pada
kecepatan tinggi.
20. A = Difusi Edy
Jawaban:
Difusi Eddy disebut juga efek jalur gkitayaitu akibat dari panjang jalur
gerakan molekul-molekul komponen tidak sama sepanjang kolom. Molekul-molekul
yang masuk bersama-sama pada ujung kolom, keluar pada waktu yang tidak
bersamaan pada ujung yang lain. Variasi panjang jalur ini akibat dari ketidak

seragaman kemasan kolom yang ada hubungannya dengan partikel pengisi kolom,
geometri, dan ketebalan fasa diam. Kolom A untuk suku tertentu merupakan suatu
tetapan yang tidak tergantung pada laju alir gas pembawa, dan dirumuskan sebagai A
= 2 dr, dengan dr adalah diameter partikel pengisi kolom dan = factor geometri.
Pelebaran puncak yang diakibatkan oleh suku difusi eddy ini dapat dikurangi
dengan jalan menggunakan partikel pengisi kolom yang ukurannya kecil, dengan
mesh-range partikel yang semakin kecil.
Dengan demikian diharapkan geometri kemasan kolom semakin kecil pula,
disamping itu diperlukan pula menggunakan kolom yang diameternya lebih kecil,
tetapi perlu dipikirkan kolom yang diameternya lebih kecil dari 3mm akan sukar
mengisinya. Pengemasan harus dilakukan secermat mungkin.
21. B = difusi Longitudinal
Jawaban:
Terjadinya pelebaran puncak yang disebabkan oleh gerakan difusi longitudinal
dari molekul-molekul komponen sepanjang kolom. Hal ini bisa terjadi karena ada
kecenderungan molekul komponen untuk bermigrasi dari daerah yang konsentrasinya
tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah. Difusi ini dapat terjadi dalam fasa gerak
maupun fasa diam.
Pelebaran puncak akibat difusi longitudinal ini dapat diperkecil dengan
menggunakan temperature kolom dan memperbesar laju alir fasa gerak.
22. C = Ketidakseimbangan transfer massa
Jawaban:
Ketidakseimbangan tranfer massa terjadi jika laju alir terlalu cepat dan pemisahan
pada kolom belum tercapai sempurna. Aliran yang terus-menerus dari fase gerak
menyebabkan penyimpangan dari keseimbangan dimana Cs/Cm selalu lebih kecil dari
K pada tepi zona yang didepan dan selalu lebih besar pada tepi zona yang di belakang
seperti terlihat pada gambar di atas (c). Pada partition chromatography, efek ini makin
nyata bila kekentalan fase diam makin tinggi. Cara meminimalkannya:
a. Memakai partikel kecil, karena luas permukaan besar sehingga kesetimbangan
cepat tercapai.
b. Menaikkan temperatur
c. Laju alir diperlambat

KROMATOGRAFI

TUGAS ANALITIK

KROMATOGRAFI

OLEH
KELOMPOK 5 :

1. N

Nama Kelompok:
1. Naztiti Dian E. P
2. Intan Fardilla
3. Tidora J Worisio

13030234010
13030234016
13030234041

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015

Вам также может понравиться

  • Makalah Protozoa
    Makalah Protozoa
    Документ31 страница
    Makalah Protozoa
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • Oksigen Dari Lita
    Oksigen Dari Lita
    Документ7 страниц
    Oksigen Dari Lita
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • BEKASAM
    BEKASAM
    Документ22 страницы
    BEKASAM
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • Review Jurnal Mikrobiologi
    Review Jurnal Mikrobiologi
    Документ1 страница
    Review Jurnal Mikrobiologi
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • Laporan PKL Depan
    Laporan PKL Depan
    Документ8 страниц
    Laporan PKL Depan
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • Polutan Tanah (PUPUK)
    Polutan Tanah (PUPUK)
    Документ7 страниц
    Polutan Tanah (PUPUK)
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Документ8 страниц
    Review Jurnal
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • Polutan Tanah (PUPUK)
    Polutan Tanah (PUPUK)
    Документ7 страниц
    Polutan Tanah (PUPUK)
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • AMPISILIN
    AMPISILIN
    Документ9 страниц
    AMPISILIN
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • Ampisilin Word
    Ampisilin Word
    Документ4 страницы
    Ampisilin Word
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • Resume Viskometer Print
    Resume Viskometer Print
    Документ8 страниц
    Resume Viskometer Print
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • Oksigen Dari Lita
    Oksigen Dari Lita
    Документ7 страниц
    Oksigen Dari Lita
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • Ketengikan
    Ketengikan
    Документ23 страницы
    Ketengikan
    NaztitiDianErlitaPutri
    Оценок пока нет
  • От Everand
    Оценок пока нет
  • От Everand
    Оценок пока нет