Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN SPAM
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Penulisan
1.3. Refrensi/Dasar Hukum
SPAM
1.4. Uraian SPAM
a. Unit Air Baku
b. Unit Produksi
c. Unit Distribusi
d. Unit Pelayanan
e. Unit Bangunan Penunjang
SUMBER DATA
-
Studi/Perencanaan SPAM
terdahulu
Studi RISPAM
Kota/Kabupaten
PP maupun Permen PU
tentang SPAM
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN SPAM
SUMBER DATA
Studi/Perencanaan
SPAM terdahulu
Studi RISPAM
Kota/Kabupaten
PP maupun Permen
PU tentang SPAM
Jurnal Ilmiah
Rumus Hazen-William :
Q = 0,27853 C.D2.63S0,54
S =[Q/(0,27853.C.D2.63)]1.85
Hf = S x L
D = [Q/(0,27853.C.S0,54)]0.38
C = Koefisien kekasaran dalam pipa
v = Q/A (m/dt)
A = 0.25xxD2
D = Diameter pipa (m)
Q = Debit pengaliran (m3/dt)
S = Slope/kemiringan hidrolis
Hf= Kehilangan Tekanan kerena friksi dalam pipa (m).
L = Jarak/Panjang pipa (m)
v = Kecepatan pengaliran (m/dt)
A = Luas permukaan pipa (m2)
= 3.14
Ambil dari proyeksi kebutuhan penduduk debit hari maksimum (1,2 x Debit
rerata), misalkan : Debit (Q)
= 200 l/dt = 0.2 m3/dt
Koefisien (C) =120 (PVC)
Jarak (L)
= 3000 m
Dari Peta dapat diidentifikasi :
Elevasi titik awal = +200 dpl
Elevasi titik akhir= +174 dpl
Beda tinggi (H) = 200-174 = 26 m
Tentukan sisa tekanan yang diinginkan misalnya :Sisa Tekan = 10 m
Sehingga Hf = 26 -10 = 16 m
Lihat gambar berikut :
KEHILANGAN
TEKANAN
DEBIT
Hf
(m)
( 1)
Q
(m3/dt)
( 2)
KEHILANGAN
TEKANAN
DEBIT
Hf
(m)
( 1)
Q
(m3/dt)
( 2)
16
0.2
KOEFISIEN
HAZENWILLIAM
C
JARAK
SLOPE
L
(m)
( 4)
S
( 5)
JARAK
SLOPE
DIAMETER
KECEPATAN
PENGALIRAN
( 3)
L
(m)
( 4)
( 5)
D
(m)
( 6)
V
(m/dt)
( 7)
120
3000
0.005333333
0.418257657
1.456372731
( 3)
KOEFISIEN
HAZENWILLIAM
C
DIAMETER
KECEPATAN
PENGALIRAN
D
V
(m)
(m/dt)
( 6)
( 7)
Turunkan formula
Hazen-William Masukan rumus
untuk persamaan
Kecepatan
diameter(D)
DIAMETER
D
(m)
( 1)
SLOPE
KEHILANGAN
TEKANAN
KECEPATAN
PENGALIRAN
Hf
(m)
( 6)
V
(m/dt)
( 6)
(6)=(4)x(5)
Masukan rumus
Kecepatan
( 5)
Masukan formula
Hazen-William
turunkan ke
dalam rumus
slope (S)
0.2
120
3000
SLOPE
KEHILANGAN KECEPATAN
TEKANAN PENGALIRAN
( 5)
Hf
(m)
( 6)
v
(m/dt)
( 6)
0.003734856
11.20456675
1.258158371
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS
PENYUSUNAN SPAM
III. PROYEKSI KEBUTUHAN
3.1 Jelaskan rencana daerah pelayanan untuk masing reservoir distribusi (RD) serta
AIR MINUM
3.1 Rencana Daerah Pelayanan
tingkat pelayanannya samapai 15-20 tahun kedepan.
3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk
3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk.
a. Tingkat
pertumbuhan
a. Hitung tingkat pertumbuhan penduduk berdasarkan data yang tersedia
penduduk
b. Hitung simpangan baku terkecil dari persamaan Aritmatika, Geometrik, Lest
b. Simpangan baku terkecil
Square
dari persamaan Aritmatika,
c. Pemilihan persamaan proyeksi penduduk berdasarkan simpangan baku terkecil.
Geometrik, Lest Square
d. Hitung proyeksi jumlah penduduk sampai 15 20 tahun kedepan dan
c. Pemilihan
persamaan
perlihatkan jumlah proyeksi penduduk 5 tahun I sampai 5 tahun berikutnya
proyeksi
penduduk TABEL 1. STANDAR DEVIASI DARI HASIL PERHITUNGAN ARITMATIK
TAHUN
TAHUN KE i
JML PDD
HASIL ARITMATIK Yi -Ymean (Yi - Ymean)^2
berdasarkan
simpangan
X
(Y)
(Yi)
baku terkecil.
2004
0
1859
1859
-84
7056
3.3 Proyeksi Kebutuhan Air
2005
1
1886
1893.93891
-49.06109027
2406.990578
Minum
2006
2007
2008
2009
JUMLAH
Ymean
S
2
3
4
5
1910
1932
2032
2039
11658
1943
1931
1967
2003
2039
-12
24
60
96
144
576
3600
9216
22998.99058
61.9
SUMBER DATA
3.3 Hitung proyeksi kebutuhan air sesuai tahapan pada hasil proyeksi jumlah
penduduk 5 tahun I sampai 5 tahun berikutnya. Hasil peroyeksi kebutuhan air
minum sangat tergantung dari cakupan pelayanan. Asumsikan cakupan pelayanan
air minum dari 5 tahun pertama sampai berikutnya berkisar 60 % sampai 90 %.
Kebutuhan air minum menggunakan parameter: (1) tingkat pelayanan, (2) tingkat
konsumsi air, (3) penurunan kehilangan air dengan perhitungan dan analisis
sebagai mana pada pada butir IV tentang KAIDAH TEKNIS PENYUSUNAN
RISPAM dan proyeksi jumlah penduduk pertahun (Pn) yang telah dilakukan.
Berikut contoh perhitungan proyeksi kebutuhan air minum PAM Desa Asah Duren
5
6
7
280.50
60
168.30
Jiwa
%
Jiwa
0.24
L/dt
9
10
20
0.05
%
L/dt
11
0.29
L/dt
12
13
Tingkat Kebocoran
Jumlah Kebocoran
20
0.06
%
L/dt
14
0.35
L/dt
15
16
1.15
0.40
L/dt
17
18
1.5
0.60
L/dt
130
60
90/10
0.23
0.01
L/or/hr
L/or/hr
L/dt
L/dt
No
1
2
3
4
5
6
7
498.77
65
324.20
Jiwa
%
Jiwa
0.46
L/dt
9
10
20
0.09
%
L/dt
11
0.55
L/dt
12
13
Tingkat Kebocoran
Jumlah Kebocoran
20
0.11
%
L/dt
14
0.66
L/dt
15
16
1.15
0.76
L/dt
17
18
1.5
1.15
L/dt
130
60
90/10
0.44
0.02
L/or/hr
L/or/hr
L/dt
L/dt
5
6
7
886.87
70
620.81
Jiwa
%
Jiwa
0.88
L/dt
9
10
20
0.18
%
L/dt
11
1.06
L/dt
12
13
Tingkat Kebocoran
Jumlah Kebocoran
20
0.21
%
L/dt
14
1.27
L/dt
15
16
1.15
1.46
L/dt
17
18
1.5
2.20
L/dt
130
60
90/10
0.84
0.04
L/or/hr
L/or/hr
L/dt
L/dt
5
6
7
1,576.98
70
1,103.88
Jiwa
%
Jiwa
1.57
L/dt
9
10
20
0.31
%
L/dt
11
1.89
L/dt
12
13
Tingkat Kebocoran
Jumlah Kebocoran
20
0.38
%
L/dt
14
2.26
L/dt
15
16
1.15
2.60
L/dt
17
18
1.5
3.90
L/dt
130
60
90/10
1.49
0.08
L/or/hr
L/or/hr
L/dt
L/dt
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN SPAM
No
1
2
3
4
SUMBER DATA
5
6
7
Jumlah Penduduk
Tingkat Pelayanan
Jumlah Penduduk Terlayani tahun 2019
Tingkat Konsumsi Pelayanan Domestik
SR
HU
Perbandingan SR : HU
Jumlah Kebutuhan Air untuk SR
Jumlah Kebutuhan Air untuk HU
498.77
65.00
324.20
886.87
70.00
620.81
1,576.98
70.00
1,103.88
L/dt
L/dt
130.00
60.00
90/10
0.23
0.01
130.00
60.00
90/10
0.44
0.02
130.00
60.00
90/10
0.84
0.04
130.00
60.00
90/10
1.49
0.08
L/dt
0.24
0.46
0.88
1.57
9
10
%
L/dt
20.00
0.05
20.00
0.09
20.00
0.18
20.00
0.31
11
L/dt
0.29
0.55
1.06
1.89
12
13
Tingkat Kebocoran
Jumlah Kebocoran
%
L/dt
20.00
0.06
20.00
0.11
20.00
0.21
20.00
0.38
14
L/dt
0.35
0.66
1.27
2.26
15
16
L/dt
1.15
0.40
1.15
0.76
1.15
1.46
1.15
2.60
17
18
L/dt
1.50
0.60
1.50
1.15
1.50
2.20
1.50
3.90
L/or/hr
L/or/hr
280.50
60.00
168.30
2029
4.1
4.2
4.3
4.4
Volume Reservoar
Bak Pelepas Tekan / BPT
Kebutuhan Aksesories (Air Valve, Gate Valve, Wash Out)
Analisis Hidraulika
a. Persamaan Energi
Pada aliran air dikenal persamaan energi (persamaan Bernoully) dan persamaan
kontinuitas. Persamaan bernoully (2.4) secara umum ditulis kembali sebagai
berikut:
2.4
dengan:
P = tekanan
z = tinggi datum
V = kecepatan rerata aliran dalam pipa
g = percepatan gravitasi bumi
he = kehilangan tinggi tenaga
= berat per unit volume
hf = kehilangan tinggi tenaga karena gesekan
hs = kehilangan tinggi tenaga sekunder (turbulensi lokal)
b. Kehilangan Energi Utama (Mayor)
1. Persamaan Darcy Weisbach
Persamaan matematis persamaan Darcy Weisbach ditulis sebagai:
2.5
atau
2.6
dengan:
hf = kehilangan energi atau tekanan (mayor atau utama) (m)
Q = debit air dalam pipa (m3/s)
f = koefisien gesek (Darcy Weisbach)
L = panjang pipa (m)
D
g
() mm
(Haestad)
0,0015
Brass (tembaga)
0,0015
0,6
0,26
() mm
(Dougherty)
() mm
(Walski dkk)
0,0015
0,25
0,3 ~ 3,0
0,2 ~ 5,5
0,3 ~ 3,0
0,18
0,6
0,36
0,4 ~ 1,2
0,03~ 0,9
0,0015
45
0,15
0,0015
0,0015
0,0015
0,0048
0,045
0,9
0,18
0,15
0,10 ~ 4,6
0,0015
0,9 ~ 9
0,18 ~ 0,9
0,2 ~ 0,9
() dalam mm
(*)
CHW (*)
0,0015
0,0015
0,6
0,26
140
135
100
130
0,18
0,6
0,36
140
120
135
0,0015
45
0,15
0,0015
0,0015
0,0015
135
120
140
135
150
0,0048
0,045
0,9
0,18
148
145
110
120
2.9
atau
2.10
dengan:
k = koefisien kehilangan energi minor
V = kecepatan aliran
Koefisien k tergantung pada bentuk fisik belokan, penyempitan, katup dan
sebagainya. Harga k ini (selain katup) biasanya berkisar antara 0 sampai dengan
1.
d. Analisis Hidraulika Pada Sistem Jaringan Pipa Dengan WaterNet
Membuat jaringan pipa pada titik-titik elevasi yang diketahui dan yang sesuai dengan
perencanaan seperti :
- Dimensi pipa yang digunakan
- Mengetahui berapa besar kehilangan energi pada jaringan pipa yang direncanakan.
- Mengetahui berapa banyak penggunaan pompa, katup.
- Mengetahui fluktuasi air pada reservoir pada jam pelayanan
Pengujian Jaringan Pipa
Proses pengujian jaringan pipa, apakah sudah dapat berfungsi maksimal seperti tujuan
pembuatannya. Hal yang diperhatikan pada proses ini adalah :
Apakah jaringan pipa sudah cukup mendistribusikan air ke masyarakat setempat.
Mulai
Pengumpulan Data
Data Topografi
Kebutuhan Air
Ketersediaan Air
Selesai