Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT STUDI KASUS: RSUD RAA SOEWONDO PATI
Achmad Nizar Hidayanto, Dian Setia Hartana, dan Ika Chandra Hap
sari
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok, Jawa Bara
t, 16424, Indonesia
E-mail: nizar@cs.ui.ac.id
Abstrak
Seiring dengan perkembangan rumah sakit dan teknologi informasi, Sistem
Informasi Rumah Sakit
(SIRS)
RAA Soewondo
dirasa tidak mampu
lagi memenuhi
kebutuhan
informasi. Keterbatasan
tersebut membuat pihak manajemen berencana mengganti SIRS
mereka. Agar implementasi SIRS
yang baru dapat berhasil, perlu dilakukan strategi manajemen perubahan
yang tepat pada rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi manajemen perubahan
untuk implementasi SIRS
di RAA
Soewondo.
Penelitian dilakukan
menggunakan
p
engambilan
data melalui kuesioner,
wawancara,
dan observasi.
Tindakan
perubahan
didapat
dengan
analisis SWOT,
kemudian
dikelompokan ke dalam metode manajemen untuk membuat strategi manajemen
perubahan. Metode
manajemen perubahan yang digunakan adalah Anderson dan Anderson Nine Ph
ase Model. Dari hasil
penelitian, didapatkan hasil bahwa faktor resistensi karyawan relatif k
ecil. Tindakan perubahan yang
sesuai dengan
manajemen
perubahan
adalah dukungan
pimp
inan
untuk implementasi
perubahan
SIRS, membuat persamaan visi dan misi ke semua bagian
rumah sakit tentang perubahan SIRS,
merancang keadaan perubahan yang diinginkan dengan memerhatikan divisi
yang terpengaruh oleh
perubahan
SIRS
ini, melakukan
penggantian
dengan
me
tode pararel
cutover , memberikan
penghargaan kepada karyawan yang ikut menyukseskan program ini, serta m
embuat kebijakan baru
agar kebijakan yang sudah berjalan menjadi permanen.
Has
il akhir menunjukkan
secara umum
karyawan rumah sakit setuju akan perubahan SIRS saat ini.
Kata Kunci: manajemen perubahan, sistem informasi rumah sakit, strategi
perubahan
Abstract
Along with the development of hospitals and information technology, the
Soewondo RAA Hospital
Information System (SIRS) felt unable to meet the infor
mation needs. These limitations make the
management of SIRS plans to replace their SIRS. In ord
er for successful implementation of new
SIRS,
change management
strategy needs to be done right
at the hospital. This study aims to
formulate strategies for implementing change management in the RAA Soew
ondo SIRS. The study
was conducted using data collection through questionnaires,
interviews, and observation. Action
changes obtained with SWOT analysis and then grouped into a management
method for making the
change management strategy. Change management method that
had been used is Anderson and
Anderson Nine Phase Model. The study shows that the staff s resistance
is relatively small. Action
changes according that related to change management is lea
dership support for implementation of
changes to SIRS, making equality vision and mission to all parts of the
hospital about the change of
SIRS, designing state of the desired changes with respect to the divisi
on that is affected by changes in
SIRS, do the replacement with parallel cutover method , presents awards
to employees who make this
program
succeed, and create new policies to estabilish poli
cies that are already running
to be
permanent. The final results shows: in general, the employees agreed to
change the current SIRS.
Keywords: change management, hospital information systems, strategy chan
ges
1.
Pendahuluan
dan
moral
dijiwai
etika
demi
kepuasan
masyarakat.
Untuk
mencapai
visi dan
misi ini,
Rumah sakit RAA Soewondo sebagai rumah
do
tidak dapat lepas dari peranan
sakit
umum
daerah
Pati memiliki
visi menjadi
nformasi (TI).
pusat
pelayanan
kesehatan
terbaik di wilayah
em Informasi Rumah Sakit (SIRS) RAA
Karasidenan Pati dan juga menjadi tumpuan dan
yang
ada saat ini kurang
mampu
kebanggaan
masyarakat
serta
karyawan
tahun
butuhan informasi untuk mendukung
2015.
Misinya
adalah
memberikan
pelayanan
bisnis.
SIRS
saat
ini menggunakan
kesehatan bermutu, profesional, terjangkau, serta
OS Foxpro 2.0 yang bersifat
client-
RAA Soewon
teknologi i
Sist
Soewondo
memenuhi ke
proses
Windows
108
----------------------- Page 2----------------------Hidayanto, et al., Strategi Manajemen Perubahan untuk Mendukung Implem
entasi Sistem Informasi 109
server
melalui
jaringan Local
Area
Network
Penyebab
Resistensi
terhadap
(LAN)
rumah
sakit. Biaya
perawatan
SIRS
stensi muncul pada saat perubahan
menjadi mahal karena telah menjadi sistem yang
i. Resistensi
dapat
jelas terlihat
Faktor
Perubahan, resi
yang
terjad
(eksplisit)
penyebab penola
yaitu
penol
organisasi
individu
ya
persepsi,
Sedangkan
fak
inersia struktu
Manajemen
pengetahuan,
menggabungkan
proyek
dan
Strategi
per
Content yaitu a
yang
harus
pola
pikir,
diperlukan dala
tindakan
merencanakan,
mengimplementas
terintegrasi da
Metode
terdapat tiga m
organisasi
Cutover.
Met
kegagalan imple
dalam
hal
Investasi
TI
Metode
Para
tingkat
ris
rendah.
Pada
sistem
(lama
yang
bersam
lama
dilakuk
terbiasa
den
memiliki
menyediakan
Phased Cutover.
dari dua metode
lama dilakukan
dilakukan oleh
bisnis yang lai
Anderson
Process Model.
perubahan.
aktivitas
da
merencanakan,
mengimplementas
Prepare t
ditentukan key
bertujuan untuk
mengendalikan p
bagian-bagian
aliran
pertanyaan
inform
da
lam kuesioner
ini, yaitu: kategori
di antara
para stakeholder,
dan
pada seluruh
ng pengorganisasian rumah sakit,
elemen organisasi umumnya. Assess the Situation
, dan
fungsi teknologi informasi,
to
Determine
Design
Requirements.
Fase
ini
mampuan komputer responden.
bertujuan melihat keadaan dan situasi yang ada
data sekunder
didapat dengan
pada
organisasi
untuk
membuat
rancangan
dari pihak
kedua seperti
perubahan
yang realistis. Design
the Desired
yang sesuai dengan
penelitian di
State. Fase ini membantu organisasi
merancang
Data sekunder juga diambil dari
keadaan perubahan yang diinginkan. Analyze the
dan jurnal yang berkaitan dengan
Impact.
Fase
ini
menganalisis
pengaruh
.
perubahan
didalam
organisasi,
orang, dan
s penelitian di rumah sakit RAA
kebiasaannya sebagai dasar untuk merencanakan
ari dari enam tahapan. Pertama,
proses
implementasi
yang realistis. Plan
and
masalah
sebagai
dasar
Organize
for
Implementation.
Fase
ini
, melakukan studi pustaka untuk
mengidentifikasi
langkah
apa yang diperlukan
masi dan data yang diperlukan
untuk menuju ke arah keadaan yang diinginkan.
persiapan
penelitian. Ketiga,
Implement
the
Change.
Fase
ini
data, baik data primer
maupun
mengimplementasikan
perubahan
di dalam
, melakukan analisis resistensi
organisasi. Celebrate and Integrate the New State.
Analisis ini
akan menghasilkan
Pada
fase ini dirayakan kemenangan
atas hasil
faktor-faktor yang menyebabkan
perubahan
yang
didapat
dan
memberi
tahu
olakan
terhadap
SIRS. Kelima,
organisasi
bahwa
mereka
sudah masuk
dalam
dilakukan
untuk menghasilkan
keadaan yang baru. Learn and Course Correct.
ahan yang sesuai dengan kondisi
Fase
ini menciptakan
mekanisme
untuk
terus
aat ini. Keenam, mengelompokkan
memerbaiki
keadaan
yang
sudah berubah
dan
perubahan
ke dalam
metode
menjadikannya permanen.
ahan
Anderson dan
Anderson.
wawasan
tenta
kategori
tugas
serta kategori ke
Sedangkan
cara
mengambil
dokumentasi
rumah
buku
sakit.
referensi
tujuan penelitian
Tahap prose
Soewondo
terd
mengidentifikasi
penelitian. Kedua
mendapatkan infor
untuk
membuat
pengumpulan
sekunder. Keempat
perubahan.
output
berupa
terjadinya
pen
analisis SWOT
tindakan
rumah
perub
sakit
langkah-langkah
manajemen
perub
Pengelompokan
2.
n
ini
bertujuan
Metodologi
tindakan perubahan
untuk
mengklasifikasika
menjadi
strategi manajeme
n perubahan.
Penelitian
ini menggunakan
metodologi
penelitian
studi kasus
pada
organisasi
yang
n Pembahasan
3.
Analisis da
bergerak
di bidang layanan kesehatan. Metode
penelitian
yang
digunakan
adalah
metode
nologi informasi saat ini, SIRS di
penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Metodologi
berusia kurang lebih lima
penelitian
ini mengikuti
metode
penelitian
gunakan bahasa pemrograman
Mutholib
yang
juga dilakukan
di rumah
sakit
LAN
Network
Novel.
SIRS
ini
dengan sedikit perubahan yang disesuaikan [3].
ngkungan Disk Operating System
Metode
Pengumpulan
Data, ada dua jenis
ang digunakan untuk mencatat
data yang dikumpulkan pada penelitian ini, data
dan data pasien menggunakan
primer dan data sekunder. Data primer adalah data
e dari Foxpro (dbf dan fxp file ).
yang
diambil langsung
dari rumah
sakit RAA
ai
saat ini berukuran
1-2Gb.
Soewondo. Sedangkan data sekunder merupakan
ta pasien
di dalam
database
data yang diperoleh dari pihak kedua.
nomor
registrasi pasien
yang
Data primer
didapatkan
dengan tiga cara,
salnya: 01896209, 2 digit terakhir
yaitu
wawancara,
observasi,
dan kuesioner.
un). Nomor registrasi ini dapat
Wawancara dilakukan pada direktur dan beberapa
tuk
mengakses
database
yang
pejabat
rumah sakit yang berhubungan
dengan
SIRS.
Wawancara
dilakukan
untuk mengetahui
alan dengan sistem server client.
lebih
mendalam
permasalahan
yang ada pada
idak memiliki harddisk dan harus
proses
rencana
implementasi
SIRS
baru.
loppy
Drive disket
untuk dapat
Observasi
dilakukan
untuk mengetahui
keadaan
sistem server. Server utama
dan
lingkungan rumah sakit dalam kegiatannya sehariditempatkan
pada sebuah ruang
hari. Cara ini lebih digunakan untuk mengetahui
conditioner.
Ruangan
ini juga
keadaan
langsung
di lapangan
terhadap proses
kantor bagian SIM yang terdiri
implementasi
SIRS
baru. Kuesioner
diberikan
Ruang kantor ini juga dijadikan
kepada
karyawan
rumah
sakit khususnya
di
impanan
alat-alat
komponen
Kondisi tek
RSUD RAA Soewondo
tahun dengan meng
FoxPro
2.0
berjalan dalam li
(DOS). Database y
data
transaksi
internal databas
Database
samp
Penulisan
da
menggunakan
bersifat unik (mi
menunjukkan
tah
digunakan
un
berbeda.
SIRS
berj
Sistem client t
boot
dengan
terkoneksi
F
ke
backup
server
kecil
ber-air
digunakan sebagai
dari enam orang.
tempat
peny
----------------------- Page 4----------------------Hidayanto, et al., Strategi Manajemen Perubahan untuk Mendukung Implem
entasi Sistem Informasi 111
komputer seperti monitor, PC, atau printer yang
r utama bila terjadi kerusakan
ditempatkan
sebagai cadangan
ataupun
sedang
k terganggu dan proses sistem
dalam perbaikan. Server utama berupa PC rakitan
berjalan. SIRS juga
terhubung
menggantikan serve
sehingga SIRS tida
informasi
tetap
dengan
spesifikasi Processor
( Pentium
4 2.6
i kabel jaringan lokal ke hampir
Ghz), Memory 1 Gb, Hard disk
40
Gb,
ah sakit, terutama bagian yang
Gigabit LAN, dan DVDRW optical drive.
formasi dan aliran dana.
Sistem SIRS saat ini adalah gabungan dari
Teknologi
Informasi,
sistem
beberapa
sistem informasi dari tiap bagian dan
h
sakit yang sekarang
berjalan
terpusat
ke satu server dan database.
SIRS
dengan sistem yang baru. Proses
menggunakan LAN untuk koneksi ke client tanpa
ai
yang transparan dan akurat
memiliki
hubungan
ke luar (Internet). Sistem
ian
utama
perbaikan.
Saat ini
informasi
tersebut
antara lain: (1) Sistem
asi
masih
menggunakan
acuan
informasi
Pembayaran,
(2) Sistem
informasi
dan lama bekerja di rumah sakit.
Pendaftaran,
(3) Sistem
informasi Logistik, (4)
yang baru menggunakan acuan
Sistem informasi
Farmasi, (5) Sistem informasi
unit cost, investasi unit dan
jasa
Rawat Jalan,(6) Sistem informasi Rawat Inap, (7)
hasil pendapatan
dari transaksi
Sistem
informasi
Keperawatan,
(8) Sistem
ehatan
akan
diberikan
kepada
informasi Rekam Medis.
memberikan
layanan kesehatan,
Selain
sistem informasi
yang terintegrasi
dimasukkan
kedalam
dana
pos
dalam satu SIRS ini, rumah sakit RAA Soewondo
Dana
pos
remunerisasi
akan
juga
memiliki beberapa
sistem informasi
lain,
seluruh karyawan rumah sakit
yang terpisah dari SIRS. Sistem informasi yang
masing-masing karyawan. Poin
dimaksud
adalah sistem kepegawaian
(SIMDA)
atas jabatan, lama bekerja, dan
yang terhubung ke Pemda Pati, Sistem Mobilisasi
seseorang di rumah sakit. Telah
Dana yang terhubung dengan Bank Daerah Jawa
ru akan menggunakan aplikasi
Tengah, sistem ASKES yang terhubung dengan
ekstop, bukan DOS seperti saat
Askes Persero, serta Sistem Jaminan Kesehatan
Masyarakat Miskin (Jamkeskin) yang terhubung
oner, total responden kuesioner
dengan Departemen Kesehatan RI (DEPKES).
g yang terbagi dalam 2 bagian
Kekurangan
dan
kelebihan
SIRS saat ini,
34 responden
(44%)
di Bagian
terdapat lima kekurangan yang ada pada sistem
euangan, 44 responden (56%)
saat ini.Pertama, Shared database violation, yaitu
ayanan. Bagian
Administrasi
dan
keterbatasan fitur pada database internal Foxpro
sub bagian Program dan SIM,
tidak
memungkinkan
record
data
yang sama
ke client melalu
seluruh bagian rum
memiliki aliran in
Perbaikan
informasi
akan
ruma
diganti
remunerasi
pegaw
menjadi
perhat
sistem
remuner
tingkat
jabatan
Sistem
informasi
berbeda
yaitu
pelayanan.
50%
pelayanan
kes
individu
50%
yang
sisanya
remunerisasi.
dibagikan
kepada
berdasarkan
ini
poin
dibedakan
risiko
pekerjaan
disepakati SIRS ba
yang berjalan di d
ini.
Hasil Kuesi
ini adalah 78 oran
utama
yaitu
Administrasi dan K
di
Bagian
Pel
Keuangan meliputi
Keuangan,
dan
Tata Usaha.
Bagian Pelayanan
dimodifikasi pada saat yang bersamaan. Kedua,
meliputi
Seksi
Pelayanan,
Keperawatan,
dan
SIRS
yang dibuat dalam bahasa pemrograman
Penunjang
(la
boratorium,
farmasi). Responden
Foxpro tidak dapat dijalankan pada processor di
kuesioner
sebag
ian
besar adalah staff bagian,
atas Pentium
4. Ketiga, PC
Client harus boot
Apoteker, Pelayana
n Informasi, dan kepegawaian.
dengan floppy disket untuk dapat koneksi dengan
Terdapat
dua r
esponden
yang
menjabat sebagai
SIRS.
Ketersediaan
disket saat ini sudah
dua Kepala Bagian
dan tiga Kepala Instansi.
menjadi
barang langka
dan jarang ditemui
di
Posisi
RS
UD
RAA
Soewondo
Dibanding
pasaran.
Keempat,
menu
pada SIRS
sangat
Rumah
Sakit
Lain, sebanyak
67% responden
banyak
dan untuk kembali
menuju
menu awal
menjawab
RAA
Soewondo
menempati
posisi
harus
melewati
beberapa
menu
didepannya.
terdepan,
24%
responden
menjawab
RAA
Proses
ini sangat lama dan memakan
waktu
Soewondo
mem
iliki
posisi yang sama
dengan
dibandingkan
dengan
model
menu
drop-down
rumah sakit la
in, dan 4% menjawab tidak tahu.
pada
aplikasi desktop
base. Terakhir
adalah
Keberhasilan
Sosialisasi
di RS
RAA
aplikasi. Foxpro
2.0 tidak didukung
lagi oleh
Soewondo, sebanyak
90% responden menyatakan
Microsoft. Aplikasi ini dirilis terakhir pada versi bahwa kegiatan s
osialisasi di rumah sakit berjalan
2.6 dan berganti nama dengan
Visual Foxpro.
lancar, 8%
me
ngatakan
tidak ada sosialisasi di
Microsoft sendiri sudah tidak lagi menjual Visual
rumah sakit, dan s
isanya menjawab tidak tahu.
Foxpro dan hanya support sampai tahun 2015.
Peranan
Atasan
dalam
Penyampaian
Sedangkan
kelebihan
SIRS
Foxpro
ini
Informasi, sebany
ak 90% responden mengatakan
adalah
ukuran
programnya
yang kecil, client
keberhasilan keg
iatan tergantung pada dukungan
diskless dan membutuhkan sumber daya komputer
seluruh
tingkat
an
organisasi. Hanya
6% yang
yang rendah seperti processor dan memory yang
mengatakan
b
ahwa keberhasilan kegiatan rumah
kecil. Kemudian server utama memiliki satu buah
sakit
dilakuka
n
oleh
dukungan
operasional
backup
server
yang
berfungsi
untuk
(Kepala Bagian dan
Staff) dan sisanya menjawab
----------------------- Page 5----------------------112Journal of Information Systems, Volume 6, Issues 2, October 2010
penyampaian informasi dilakukan oleh dukungan
membantu karyawannya dalam
eksekutif (Direktur dan Asisten Direktur).
jaan mereka sehari-hari.
Cara penyampaian informasi kegiatan
Wawancara.
Wawancara
dilakukan
Hasil
paling
efektif menurut
hasil kuesioner,
46%
apa
pejabat
di lingkungan
rumah
responden menjawab melalui pertemuan berkala,
Soewondo
untuk
mendapatkan
18%
menjawab
melalui
rekan
kerja, 17%
sudut pandang mereka. Informasi
menjawab
dalam
setiap
kesempatan,
15%
ari hasil wawancara
mengenai
apa
responden menjawab penyampaian paling efektif
lah mereka
lakukan atau apa yang
melalui surat atau memo dan sisanya menjawab
lakukan
untuk implementasi
SIRS
lain-lain
(saat apel pagi
kantor
dan
papan
Hasil wawancara tersebut terdiri dari
pengumuman).
) Adanya
keluhan
dari bagian
Kemudahan
Operasional
SIRS, sebanyak
masi, dan Rekam Medis tentang
80%
responden mengatakan bahwa SIRS yang
karang karena kurang memadai.
ada saat ini mudah dioperasikan. Sedangkan 16%
raturan dari pimpinan rumah sakit
responden
mengatakan
operasional
SIRS
agak
kan komputer. Karyawan rumah
susah, dan sisanya mengatakan susah.
umur
20-35
tahun
diwajibkan
Penggantian SIRS Baru, sebanyak 74% (55
komputer
sesuai
dengan
responden)
setuju dengan adanya
penggantian
3) Ruang server sudah berpindah
SIRS
lama.
55 responden
ini meliputi
25
ali. Ruang
server saat
ini masih
responden dari bagian Administrasi dan Keuangan
n kantor bagian SIM dan gudang
dan 30 responden bagian Pelayanan. Hanya 16%
omputer.
(4) Aplikasi
rusak atau
responden
(12
orang) yang
mengatakan
tidak
terjadi rata-rata 1-2 kali dalam
setuju
meliputi
7 responden
dari
bagian
h sakit RAA Soewondo baru saja
Administrasi
dan Keuangan
dan 5 responden
i Badan Layanan Umum Daerah
bagian Pelayanan. 2 responden (3%) mengatakan
enyusunan
anggaran
dana
dan
lain-lain (tergantung
atasan), 9 responden
(7%)
pegawai
menjadi
lebih fleksibel
tidak mengisi data isian kuesioner.
UD. (6)
SIRS
lama
tidak
Terdapat beberapa masukan yang diberikan
l memenuhi persyaratan BLUD
oleh responden yang menjawab setuju. (a) Setuju
han
sistem remunerasi
berbasis
SIRS diganti bila langkah pengoperasiannya lebih
wan,
bukan
berbasis pangkat
atau
mudah
dari SIRS
sebelumnya.
(b) Data
yang
di rumah
sakit. (7) Penganggaran
dihasilkan lebih cepat dan akurat. (c) Setuju bila
pembuatan
dan implemetasi
SIRS
ditambah
program
baru namun
program
lama
dimasukkan
kedalam
RAPBD
kepada
beber
sakit
RAA
informasi
dari
didapatkan
saja
yang
akan
te
baru
mereka
11
nanti.
poin. (1
Keperawatan, Far
SIRS yang ada se
(2) Adanya
pe
untuk
mengguna
sakit
dengan
menggunakan
pekerjaannya. (
sampai
3 k
digabung
denga
komponen
komponen
rusak
menjad
(BLUD).
pengangkatan
sejak menjadi BL
memadai dalam ha
yaitu
kinerja
peruba
karya
lama
bekerja
dana
untuk
baru
sudah
kabupaten
Pati
mengharapkan
membuat data men
terjadi
Divisi
bias
SIM
dalam
proses
Gangguan
pada
pelayanan
kenyamanan
pas
punishment
implementasi
sosialisasi
lingkungan rumah
Hasil
Ob
lingkungan
observasi
ter
sosialisasi
rumah
sakit.
tahunya
kar
tentang
renc
server
memili
untuk
cadang
pegawai
SIM
pada
jam
kerusakan pada m
alam hari, maka karyawan yang
----------------------- Page 6----------------------Hidayanto, et al., Strategi Manajemen Perubahan untuk Mendukung Implem
entasi Sistem Informasi 113
mengetahuinya
akan menghubungi
kepala
akukan input dan merubah data.
Perbaikan baru akan dikerjakan pada pagi harinya.
yawan
yang diberikan oleh bagian
SIM.
kar
Karyawan
SIM akan
datang lebih awal
untuk
mempelajari
SIRS sudah
tidak ada
mengatasi
kerusakan.
(4) Jumlah
kunjungan
pembelajaran
operasional
SIRS
pasien
rawat jalan cukup
tinggi, ditunjukkan
eh atasan kepada staff -nya dalam
dengan
banyaknya
antrian
pada
bagian
ercepat proses pekerjaan di unit
pendaftaran pasien dan pelayanan oleh dokter. (5)
erjadi perubahan SIRS maka atasan
Pengguna
SIRS
sudah terbiasa dengan
aplikasi
yang harus memberikan pelatihan
yang
berjalan saat ini. Mereka
dengan
mudah
staff-nya.
Mereka
menganggap
dapat segera mengoperasikan SIRS jika ada data
diberikan oleh bagian SIM masih
yang
perlu di-input atau
diubah. (6) Terdapat
dan kurang
mendalam
di bagian
pengumuman standar operasional prosedur (SOP)
ah yang menyebabkan munculnya
yang ditempel di depan monitor tiap client. SOP
apan SIRS baru.
tersebut
memberitahukan
langkah
yang
harus
harus diberikan
untuk mengurangi
dilakukan jika pengguna menemui masalah pada
plementasi
SIRS.
Resistensi
ini
SIRS. Hal ini untuk mempermudah pengguna jika
namun tetap harus diperhatikan.
ada
masalah
dengan
SIRS
dan
mencegah
t dilakukan adalah meningkatkan
pengguna merusak SIRS lebih lanjut. (7) Bagian
asi kepada karyawan rumah sakit.
pelayanan
laboratorium
harus
memberikan
emberikan
pelatihan
operasional
pelatihan
sendiri
kepada
staff-nya
untuk
esuai dengan unit layanan.
mengoperasikan peralatan laboratorium. Peralatan
ini dapat
dimasukkan
ke dalam
laboratorium
mengharuskan
mereka
memakai
jemen
Anderson
dan
Anderson
komputer.
(8) Laboratorium
tidak
memiliki
memertegas
dan
memberikan
Laboratory
Information
System sehingga
data
sesuai dengan resistensi yang ada
analisis
yang dihasilkan dari alat laboratorium
yang memakai komputer harus dimasukkan ulang
alisis Lingkungan
Rumah Sakit.
ke dalam SIRS. (9) Penyediaan
pelatihan tidak
an kekuatan yang dimiliki rumah
diberikan
oleh bagian
SIM
jika pengadaan
Adanya
peran
atasan
dalam
perangkat
lunak
(software)
tidak
menjadi
informasi
kegiatan. (2) Kemauan
tanggung
jawab mereka. (10) Komputer
yang
g tinggi untuk empelajari
aplikasi
dipakai oleh client memiliki spesifikasi Pentium 3
pekerjaannya. (3) Tingkat kepatuhan
atau
Pentium
4 tanpa hard disk. (11) Bagian
ng tinggi akan
proses perubahan
Keperawatan
dan Laboratorium
bekerja 24 jam
SIM
untuk
lagi.
Proses
diberikan
ol
kepada
pelatihan
yang
bersifat umum
mereka. Hal inil
resistensi pener
Solusi
resistensi
im
walaupun
kecil
mana
untuk
lebih
masukan
yang
di rumah sakit.
Kedua, An
Terdapat
sakit.
delap
(1)
penyampaian
karyawan
baru
yan
sesuai
karyawan
SIRS.
ya
(4) Kes
ediaan
karyawan
untuk dijadikan
dan
dibagi dalam
shift. (12) Secara
umum
ya bila teman
menemui
kesulitan.
pengguna
SIRS
patuh
pada
peraturan
yang
giatan sosialisasi dan implementasi
ditetapkan rumah sakit dan akan melakukan apa
(6) Adanya
standar
operasional
yang
ditetapkan
tanpa banyak
upaya
untuk
ang baik dan mudah di tiap unit
meyakinkannya.
menggunakan
SIRS. (7) Adanya
Proses
analisis dilakukan
terhadap
tiga
an
oleh atasan. (8) Peningkatan
faktor,
yakni analisis faktor resistensi, analisis
unit layanan
rumah
sakit dengan
lingkungan
Rumah
Sakit, dan analisis tindakan
perubahan.
Terakhir
akan
dilakukan
juga menganalisis kelemahan yang
pengelompokkan
tindakan perubahan
ke dalam
sakit. (1) Frekuensi
pertemuan
strategi perubahan.
jarang (1 bulan sekali). (2) Jumlah
Pertama, Analisis Faktor Resistensi. Hanya
berjumlah
5 orang dan bertugas
sebagian
kecil yang
menolak
pergantian
SIRS
erja kantor. (3) Kurang samanya
yaitu
sebesar 16%
(12 responden)
dari total
i terhadap keperluan SIRS baru. (4)
responden. Mereka berargumen bahwa SIRS yang
lagi pelatihan TI untuk karyawan
ada
saat ini sudah cukup memadai
dan hanya
sekarang tidak dapat di-upgrade
perlu disempurnakan
saja. Dari 16% responden
lagi. (6)
Adanya
aplikasi
dan
yang menolak, dua diantaranya memiliki jabatan
yang bukan
di bawah tanggung
Kepala Instansi Penunjang rumah sakit. Observasi
SIM. (7) SIRS sekarang memiliki
dilakukan pada rumah sakit khususnya pada unit
am pilihan menu dan tidak dapat
pelayanan
dan
unit
administrasi
yang
grafik atau chart. (8) Belum
menggunakan
komputer
sebagai
bagian
dari
em remunerasi
karyawan
berbasis
pekerjaan
mereka
sehari-hari.
Dari observasi
plikasi
di beberapa unit layanan
terlihat bahwa
pengguna
SIRS
sudah terbiasa
rasi dengan SIRS. (10) Penggunaan
dengan kondisi operasional saat ini. Mereka dapat
tempat
(5)
bertan
Waktu
yang
ke
cukup.
prosedur (SOP) y
layanan
yang
review
kegiat
kinerja
tiap
adanya SIRS.
Peneliti
dimiliki
yang
rumah
terlalu
staf TI
hanya
dan
Tidak
mis
adanya
SI
bagian
kekurangan
dal
menampilkan
tersedia
sist
kinerja. (9) A
tidak
terinteg
SIRS lama.
untuk
meny
Perluasan
mengatur SI/TI
yang
jela
Memasukkan
operasional
karyawan.
untuk
mend
saja
yang
tanpa
proses bisnis
Terdapat
berdasarkan
Penutupan akse
Mencari
yang
ve
baik.
pembuatan
Menjaga agar p
lama
berja
bahasa
apl
perusahaan
(6)
Mengguna
source
untu
handal
dan
baru sebelum d
ipakai di seluruh unit layanan. (8)
TABEL I
SOP sesuai dengan SIRS baru.
MATRIKS TINDAKAN PERUBAHAN BERDASARKAN MATRIKS
ksi
aplikasi yang terpisah dengan
SWOT
Penyempurnaan
(9) Interkone
SIRS
(10)
Studi
banding
Strengths
SIRS
baru.
dengan
Weaknesses
rumah sakit la
in.
Opportunities
enam
Threats
OpportunitiesOpportunitiesStrenghts
Weaknesses
tindakan
perubahan
Threats-Strenghts
Threats-Weaknesses
Terdapat
berdasarkan
Threats-Weaknesses.
(1)
Memberikan pen
baik
dalam
implementasi
FOXPRO
terhadap
yang
SI
mudah
Pembuatan
si
kinerja.
karyawan
berhasil.
Pengelom
Dalam
Stra
yang
telah
SWOT, selanjut
model
manaje
perubahan
Anderson
Berikut
hasi
menurut
Change Process
Tahap pe
Pada
ta
memertahankan
untuk
memberdayakan
menyukseskan i
----------------------- Page 8----------------------Hidayanto, et al., Strategi Manajemen Perubahan untuk Mendukung Implem
entasi Sistem Informasi 115
tanggung jawab divisi SIM untuk mengatur SI/TI
kasi SI dalam penilaian kinerja
operasional
apli
karyawan,
memb
karyawan
yang
mendukung
menghentikan
penutupan
akses
informasikan
ke
implementasi
kesembilan, learn a
ini,
dilakukan
kegiatan
berkala
impleme
SIRS
pelaksana
yang
mudah
pembuatan
perat
Kesimpulan
Terdapat
penelitian
ini,
individu
yang
implementasi SIRS b
SIRS
yang
baru,
perub
Anderson Nine
Manajemen
St
per
implementasi
berjalan
Proses
Soewondo
sebagian
sesuai
perubahan
seha
besar
responden
mendukung
adanya
secara
bertahap yang sesuai pada bagian unit
yang ada saat ini.
layanan kritis dan memiliki dampak yang besar
yang dapat diberikan
untuk
terhadap
perubahan ini, meningkatkan
frekuensi
oses
implementasi
SIRS
baru
pertemuan
di tiap unit untuk
menyukseskan
lanjutan dapat dilakukan untuk
implementasi SIRS, pembuatan aturan yang jelas
an
atau tingkat keberhasilan
tentang penggunaan SIRS, mencari vendor yang
tasi
SIRS
dalam
kaitannya
memiliki badan hukum yang baik, menjaga agar
strategi manajemen perubahan
proses perubahan penggantian SIRS lama berjalan
lain itu pembuatan strategi dan
tepat
waktu. Tahap
ketujuh,
implement
the
k TI khususnya dalam proyek
change.
Pada
tahap ini, dilakukan
kegiatan:
dengan vendor
dapat dibuat
mengganti SIRS lama, me-monitor kinerja vendor
pihak
manajemen
dalam
dalam pembuatan atau implementasi SIRS baru.
pelaksanaan
dan
pengawasan
Tahap kedelapan, celebrate and integrate the new
n
strategi ini dapat dijadikan
state. Pada
tahap
ini, dilakukan
kegiatan:
ian selanjutnya di rumah sakit
memasukkan
kemampuan
pengetahuan
pr
adalah penelitian
melihat
penerap
proses
implemen
dengan
penerapan
di rumah sakit. Se
langkah dalam proye
implementasi
untuk
SIRS
membantu
memperlancar
proyek.
Pembuata
[5]
S.P. Robbin,
Behavior, 10th
ed., Prentice H
all, Upper Saddle River, 2003.
[1] M. Levinson, When Failure is Not Option, [6] B.P. Lientz &
K.P. Rea, Breakthrough
IT
Framingham, 2006.
Change
mana
gement, Elseiver
Butterwoth
[2] T.D. Jick & M.A.
Peiperl, Managing
Heinemann, USA,
2004.
Change: Cases and Concepts, McGraw-Hill
[7] D. Anderson
& L.A. Anderson,
Beyond
Irwin, New York, 2002.
Change
Manag
ement:
Advanced Strategies
Strategi
Manajemen
for
Today s
tr
[3] E.A.
Mutholib,
ansformational
Leader s,
Perubahan
Untuk
Mempercepat
Jossey-Bass, US
A, 2001.
Implementasi
Sistem
Informasi
Rumah
[8] P. Phookun,
Audit
of IT
Systems
Sakit: Studi Kasus Rumah Sakit Medistra,
Development,
Ph.D
Thesis, Magister
of Information
http://www.asos
ai.org/journal2002/articles_1
Technology,
Universitas
Indonesia,
.htm, 2002, ret
rieved December 21, 2009.
[4]
Indonesia, 2007.
E.E. Tozer,
Strategic
IS/IT
planning,
Professional
ed., Betterworth-Heinemann,
Boston, 1996.