Вы находитесь на странице: 1из 29

TUGAS MAKALAH KARDIOVASKULER

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM


SISTEM KARDIOVASKULER

OLEH:

ROHMATULLOH PUTRA AMWINSYAH

131111104
131111

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat karunia-Nyalah makalah Keperawatan Kardiovaskuler I
yang berjudul Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler ini dapat saya
selesaikan tepat waktu. Terima kasih saya sampaikan kepada Pak Abu Bakar,
M.Kep., Ns., Sp.KepM.B. selaku dosen

mata kuliah

Keperawatan

Kardiovaskuler. Terima kasih pula saya sampaikan kepada seluruh pihak


yang telah membimbing segalanya dan memberi masukan bagi saya,
khususnya kepada teman-teman yang telah meluangkan waktu, tempat dan
fasilitas serta sumber-sumber yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Adapun maksud dan tujuan saya dalam pembuatan makalah ini adalah
selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kardiovaskuer akan
tetapi juga untuk mempelajari kembali sebuah ilmu yang nantinya akan
digunakan pada dunia pekerjaan sebagai keperawatan dan pembuatan makalah
ini saya buat juga untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita semua
tentang hal-hal yang dipelajari dalam keperawatan khususnya dalam hal
anatomi dan fisiologi kardiovaskuler.
Tiada gading yang tak retak, saya menyadari bahwa makalah yang
telah saya buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang berguna dan membangun dari semua
pihak yang telah membaca makalah saya ini. Akhir kata, saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan di dalamnya. Terima kasih.

Surabaya, 10 April 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman judul

Kata Pengantar

Daftar isi

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

BAB II Pembahasan

2.1 Anatomi Jantung

2.2 Fisiologi Jantung

13

2.3 Anatomi sistem pembuluh darah

18

2.4 Aliran Darah

26

BAB III Penutup

28

3.1 Kesimpulan

28

3.2 Saran

28

Daftar Pustaka

29

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jantung adalah suatu organ yang merupakan bagian dari suatu sistem dalam
tubuh manusia yang ikut berperan dalam mekanisme untuk mempertahankan
homeostasis (dari bahasa Latin, homeo = sama, tidak berubah; stasis = keadaan
seimbang). Sistem yang dimaksud adalah sistem kardiovaskular (dari bahasa
Latin cardiovascular, cardio = jantung; vascular = pembuluh darah) sistem
kardiovaskular dikenal juga sebagai sistem jantung-pembuluh darah.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi
fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami
berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan
yang membuat kita melakukan neglicent (kelalaian). Oleh karena itu, sangat
penting sekali memahami anantomi fisiologi kardiovaskuler

yang berfungsi

langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam


proses kehidupan.
Mempelajari suatu Ilmu Pengetahuan yang berhubungan langsung dengan
kesehatan manusia, tidak bisa terlepas dari mempelajari ilmu anatomi tubuh
manusia.
Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar
penting bagi mahasiswa keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Dengan mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia, seorang perawat
professional dapat semakin jelas menafsirkan perubahan yang terdapat pada alat
tubuh tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari jantung manusia?

1.3 Tujuan
a. Menjelaskan anatomi dan fisiologi dari jantung manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Jantung
2.1.1

Ukuran, Bentuk, dan Letak

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya
sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanua menyerupai jantung pisang
atau piramid, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis
kordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.
Ukuran jantung kurang lebih sebesar genggaman tangan dan beratnya kirakira 250-300 gram.
Jantung terletak diantara kedua paru dan berada di tengah-tengah dada,
bertumpu pada diagram thoracis dan berada kira-kira 5 cm di atas
proxessusxiphoideus. Pada tepi kanan cranial, jantung erada pada tepi cranialis
pars cartilaginiscosta III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan
caudal, jantung berada pada tepi craniais pars cartilaginis costa VI dextra.
Sedangkan pada tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal cranialis pars
cartilaginiscosta II sinistra di tepi lateral sternum serta pada tepi kiri caudal
berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.

2.1.2

Lapisan Jantung

Lapisan jantung terdiri dari tiga lapisan yang berbeda, antara lain :
2.1.2.1 Perikardium
Lapisan yang merupakan kantong pembukus jantung, terletak di dalam
mediastinum minus, terletak di belakang korpus sterni rawan iga II-VI.
a. Perikardium fibrosum (viseral) : bagian kantong yang membatasi
pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium diafragma,
bersatu dengan pembuluh darah besar, melekatpada sternum
melalui ligamentum sternoperikardial.
b. Perikardium serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian :
Perikardium parietalis membatasi perikardium fibrosum, sering
disebut epikardium, dan perikardium viseral yang mengandung
sedikit cairan yang berfungsi melumas untuk mempermudah
pergerakan jantung.
Diantara dua lapisan jantung terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga
agar pergesekan antara perikardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap
jantung.
2.1.2.2 Miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronia. Susunan
miokardium yaitu :
a. Susunan otot atria: sangat tipis dan kurang teratur, serabut-serabutnya
disusun dalam dua lapisan. Lapisan luar mencakup kedua atria. Beberapa
serabut masuk ke dalam septum atrioventrikular. Lapisan dalam terdiri
dari serabut-serabut berbentuk lingkaran.
b. Susunan otot ventrikuler: Membentuk bilim jantung dimulai dari cincin
atrioventrikular sampai ke apeks jantung.
c. Susunan otot atrioventrikular: Merupakan dinding pemih antara serambi
dan bilik (atrium dan ventrikel).

2.1.2.3 Endokardium
Dinding dalam atrium diliputi oleh membran yang mengilat, terdiri dari
jaringan endotel atau selaput lendir endokardium, kecuali aurikula dan bangian
depan sinus vena kava.

2.1.3

Bagian-bagian dari Jantung

Jantung terbagi menjadi dua bagian, yaitu:


2.1.3.1 Basis kordis
Bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh
darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium
dekstra.
2.1.3.2 Apeks kordis
Bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.

2.1.4

Permukaan Jantung (fascies kordis)

Permukaan jantung atau fascies kordis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
2.1.4.1 Fascies sternokostalis
Yaitu permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan dinding
depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan
sedikit ventrikel sinistra.
2.1.4.2 Fascies dorsalis
Permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk segiempat
berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium
sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel
sinistra.

2.1.4.3 Fascies diafragmatika


Permukaan bagian bawah jantung yang bebatas dengan stentrum
tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan
sebagian kecil ventrikel dekstra.

2.1.5

Tepi Jantung (margo kordis)

Terdapat dua tepi jantung, yaitu:


2.1.5.1 Margo dekstra
Bagian jantung tepi kanan yang membentang mulai dari vena kava
superior sampai ke apeks kordis.
2.1.5.2 Margo sinistra
Bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah muara vena
pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.

2.1.6

Alur Permukaan Jantung

2.1.6.1 Sulkus atrioventrikularis


Mengelilingi batas bawah basis kordis, terletak di antara batas kedua
atrium jantung dan kedua ventrikel jantung.
2.1.6.2 Sulkus langitudinalis anterior
Mulai dari celah diantara arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra
berjalan kebawah menuju apeks kordis.Sulkus ini merupakan batas
antara kedua ventrikel dari depan.
2.1.6.3 Sulkus langitudinals posterior
Mulai dari sulkus koronaria sebelah kanan muara vena cava inferior
menuju apeks kordis. Sulkus koronaria merupakan batas antara kedua
ventrikel dari belakang bawah.

2.1.7

Ruang-ruang Jantung

Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu:


2.1.7.1 Atrium dekstra
Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya
membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
a. Muara pada atrium kanan terdiri dari:
a) Vena cava superior
b) Vena cava inferior
c) Sinus koronarius
d) Osteum atrioventrikuler dekstra
b. Sisa fetal pada atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
2.1.7.2 Ventrikel dekstra
Berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum atrioventrikel
dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis.
Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan yang terdiri
dari:
a. Valvula triskuspidal
Melindungi osteum atrioventikuler, dibentuk oleh lipatan
endokardium disertai sedikit jaringan afibrosa, terdiri dari tiga
kuspis atau saringan (anterior, septalis, dan inferior).
b. Valvula pulmonalis
Melindungi osteum pulmonasi, terdiri dari semilunaris arteri
pulmonalis, dibentuk oleh lipatan endokardium disertai sedikit
jaringan fibrosa.

10

2.1.7.3 Atrium sinistra


Terdiri dari rongga utama dan aurikula, terletak di belakang atrium
kanan membentuk sebagian besar basis (fascies posterior), dan
pericardium fibrosum.
2.1.7.4 Ventrikel sinistra
Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler
sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari:
a. Valvula mitralis (bikuspidalis)
Melindungi osteum atrioventrikular terdiri atas dua kuspis
(kuspos anterior dan kuspis posterior).
b. Valvula semilunaris aorta
Melindungi osteum aorta strukturnya sama dengan valvula
semilunaris arteri pulmonalis.

2.1.8

Peredaran darah jantung

Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:


2.1.8.1 Arteri koronaria kanan
Berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus
pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra
dan ventrikel kanan.
2.1.8.2 Arteri koronaria kiri
Lebih besar dari arteri koronaria dekstra, dari sinus posterior aorta
sinistra berjalan ke depan antara trunkus pulmonalis dan aurikula kiri
masuk ke sulkus atrioventrikularis menuju apeks jantung.

11

2.1.8.3 Aliran vena jantung


Sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui
sinus

koronarius

yang

terletak

dibagian

belakang

sulkus

atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena kardiak magna.

Gambar. Struktur eksterior jantung

12

2.2 Fisiologi Jantung


2.2.1

Fungsi umum otot jantung

Fungsi otot jantung, antara lain:


a) Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya
rangsangan dari luar. Jantung dapat membentuk rangsangan (impuls)
sendiri.
b) Mengikuti hukum gagal atau tuntas: Impuls yang dilepas mencapai
ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi
maksimal.
c) Tidak dapat berkontraksi tetanik : Refraktor absolute pada otot jantung
berlangsung sampai sepertiga masa relaksasi jantung yang merupakan
upaya tubuh untuk melindungi diri
d) Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.

2.2.2

Metabolisme Otot Jantung

Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energi kimia untuk
berkontraksi. Energi terutama berasal dari metabolisme asam lemak dalam jumlah
yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses
metabolisme

jantung

adalah

aerobik

yang

membutuhkan

oksigen

dan

berhubungan erat dengan aktifitas metabolisme. Pada kondisi basal, konsumsi


oksigen jantung 7-10 ml/100 gram mikardium/menit. Jika jantung mendapat
oksigen selama beberapa menit maka aktivitas mekanik akan terhenti. Konsumsi
oksigen jantung terutama ditentukan oleh tegangan intramiokard yaitu tekanan
sistolik dan volume yang bila berlebihan akan meningkatan tegangan
intramiokard.
Dalam keadaan normal serabut saraf simpatis yang menuju ke jantung terus
menerus merangsang dengan frekwensi rendah untuk mempertahankan kekuatan
kontraksi ventrikel sekitar 20%. Perangsangan parasimpatis maksimum pada
jantung menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel sekitar 30%.

13

2.2.2.1 Pengaruh Ion Pada Jantung


a) Pengaruh ion kalium: kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan
jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
b) Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung
berkontraksi spastis.
c) Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.

2.2.3

Elektrofisiologi Sel Otot Jantung

Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas


membrane sel yang memungkinkan pergerakan ion-ion melalui membran.
Terdapat tiga macam ion yang mempunyai fungsi penting dalam elektrofisiologi
sel yaitu kalium (K), natrium (Na), dan kalsium (Ca).
Dalam keadaan istirahat sel-sel otot jantung mempunyai muatan positif di
bagian luar sel dan muatan negative di bagian dalam sel.
Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang
disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis.
Lima fase aksi potensial yaitu:
1. Fase istirahat
Bagian luar sel jantung bermuatan positif dan bagian dalam
bermuatan negative (polarisasi).
2. Fase depolarisasi(cepat)
Disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas membrane terhadap
natrium, sehingga mengalir dari luar ke dalam.
3. Fase polarisasi parsial
Setelah terjadi depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat
masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positif di dalam sel
menjadi berkurang.

14

4. Fase plato(keadaan stabil)


Fase depolarisasi dimana diikuti keadaan stabil yang agak lama sesuai
dengan masa refraktor absolute dari miokard.
5. Fase repolarisasi(cepat)
Muatan kalsium dan natrium secara berangsur-angsur tidak mengalir
lagi dan perrmeabilitas terhadap kalium sangat mudah menungkat
sehingga kalium keluar dari sel dengan cepat.

2.2.4

Sistem Konduksi Jantung


Sistem konduksi jantung meliputi:

2.2.4.1 Sinotrial node (SA node)


Suatu tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam
dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis.
2.2.4.2 Atrioventrikular node (AV node)
Susunannya sama seperti SA node, berada di dalam septum atrium
dekat muara sinus koronari.
2.2.4.3 Bundle atrioventrikuler
Mulai dari bundle AV berjalan kea rah depan pada tepi posterior dan
tepi bawah pars membranesea septum interventrikulare.
2.2.4.4 Serabut penghubung terminal(purkinje)
Anyaman yang berada pada endokardium menyebar pada kedua
ventrikel.

2.2.5

Siklus Jantung

Jantung mempunyai empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer
atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai
kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.

15

2.2.6

Fungsi jantung sebagai pompa

Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:


1. Fungsi atrium sebagai pompa
2. Fungsi ventrikel sebagai pompa
3. Periode ejeksi
4. Diastole
5. Periode relaksasi isometric
Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung
1. Autoregulasi intrinsic
Pemompaan akibat perubahan volume darah yang mengalir ke dalam
jantung.
2. Refleks
Yang mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung.

2.2.7

Curah jantung

Pada keadaan normal jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan
kanan sama besarnya. Curah jantung (cardiac output) adalah jumlah darah yang
dipompakan ventrikel selama satu menit.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi pekerjaan jantung:
1. Beban awal
Otot jantung diregangkan sebelum ventrikel kiri berkontraksi,
berhubungan dengan panjang otot jantung.
2. Kontraktilitas
Bila saraf simpatis yang menuju kejantung dirangsang maka
ketegangan

keseluruhan akan bergeser ke aras, atau ke kiri, atau

meningkatkan kontratilitas (kemampuan)

16

3. Beban akhir
Resistensi yang harus diatasi waktu daerah di keluarkan dari ventrikel,
suatu beban ventrikel kiri untuk membuka katup semilunaris aorta dan
mendorong darah selama kontraksi
4. Frekuensi jantung
Dengan meningkatnya frekuensi jantung akan perberat pekerjaan
jantung.
Periode pekerjaan jantung yaitu:
1. Periode systole (periode kontriksi)
Suatu keadaan jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup,
katup bikuspidalis dan katup trikuspidalis dalam keadaan tertutup.
2. Periode diastole (periode dilatasi)
Suatu keadaan ketika jantung mengembang. Katup bikuspidalis dan
trikuspidalis dalam keadaan terbuka sehingga darah dari atrium
sinistra masuk ke ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra
masuk ke ventrikel dekstra
3. Periode istirahat
Yaitu waktu antara periode diastole dan periode systole, ketika jantung
berhenti kira-kira 1/10 detik.

2.2.8

Bunyi Jantung

Bunyi jantung normal terdengar melalui stetoskop selama setiap siklus


jantung. Katup aorta akan menutup dan tekanan vaskuler turun kembali ke nilai
diastolik sehingga terjadi pembukaan dan penutupan katup-katup jantung. Adanya
aktifitas pembukaan dan penutupan katup-katup jantung menimbulkan suara yang
terdengar jika memakai alat stetoskop.

17

Tahapan bunyi jantung:


1. Bunyi pertama
Berbunyi Lub yang menandakan penutupan katup mitral
2. Bunyi kedua
Berbunyi Dub yang menandakan penutupan katup aorta dan
pulmonal.
3. Bunyi ketiga
Lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda.
4. Bunyi keempat
Kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama.

2.3 Anatomi sistem pembuluh darah


Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh.
Aliran darah dalam tubuh terdiri dari:
1. Aliran darah koroner
Aliran darah yang mendistribusikan darah di dalam otot jantung
melalui pembuluh darah utama.
2. Aliran darah portal
Aliran darah balk, darah vena yang berasal dari (usus halus, usus besa,
lambung, limpa, dan hati).
3. Aliran darah pulmonal
Aliran darah dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
4. Aliran darah sistemik
Mulai dari ventrikel sinistra ke aorta masuk ke seluruh tubuh.

18

2.3.1

Arteri

Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa
darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang keluar dari
ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:
1. Tunika Intima
Lapisan yang paling dalam, berhubungan dengan darah, terdiri dari lapisan
endothelium dan jaringan fibrosa.
2. Tunika Media
Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan polos sifatnya sangat elastic.
3. Tunika Eksterna
Lapisan paling luar terdiri dari jaringan fibrotik yang elastis.

2.3.2

Aorta

Aorta merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung bagian
ventrikel sinistra melalui aorta asendes membelok kebelakang melalui radiks
pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma,
turun ke abdomen. Jalan arteri ini terdiri dari 3 bagian :
1. Aorta Asenden
Aorta asenden mempunyai cabang:
a) Aorta dekstra
b) Aorta koronaria
2. Arkus Aorta
Arkus Aorta mempunyai cabang:
a) Aorta brakhiosefalika
b) Aorta subklavia sinistra
c) Aorta karotis komunis sinistra
3. Aorta desendens
Aorta asenden mempunyai cabang:
a) Aorta torakalis
b) Aorta abdominalis

19

2.3.3

Arteri Kepala dan Leher

Arteri kepala dan leher disuplai oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada
masing-masing sisi menuju keatas leher dibawah otot sternomastoid dan pada
ketinggian perbatasan atas kartilago tiroid membagi diri menjadi dua yaitu:
a. Arteri karotis eksterna
Menyuplai darah bagian leher dan kepala, memberikan percabangan
sebagai berikut:
a) A. tiroid superior
b) A. faringea asendes
c) A. lingualis
d) A. fasialis
e) A. aurikularis posterior
f) A. maskilaris
b. Arteri karotis interna
Tidak bercabang di leher, masing-masing sisi merupakan percabangan
terminal dari A.karotis komunis.
a) A. oftalmika
b) A. komunikan posterior
c) A. coroidea
d) A. serebri anterior
e) A. serebri media
f) A. nasalis

2.3.4

Arteri vertebralis

Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen prosesus


transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum berjalan ke atas lalu
kedepan medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons arteri ini bergabung
dan membentuk A. basilaris cabang-cabang cranial A. vertebralis.

20

1. Arteri basilaris
Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur.
Pada permukaan anterior pons bercabang dua:
a. A. serebralis posterior
b. A. sirkumateriosus
Wajah menerima darah dari:
a. Arteri fasialis dan temporalis superficial
b. Arteri temporalis superficial
c. Arteri transversa fasialis
d. Arteri supraorbitalis dan supratoklearis
2. Arteri subklavia
Terdiri dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan sinistra cabang dari
arkus aorta. Arteri ni terdapat di dalam mediastinum superior berjalan naik ke aras
menuju pangkal leher. Terdiri dari:
a. A. aksilaris
b. A. brakhialis
c. A. ulnaris
d. A. radialis
e. A. arkus Palmaris superfisialis
f. A. arkus Palmaris profundus
g. A. digitalis

21

Gambar. Pembuluh darah arteri anggota gerak atas

3. Aorta torakalis
a. Rongga toraks terdiri dari:
a) A.intercostalis
b) A.perikardialis
c) A.bronkialis
d) A.esofagialis
e) A. mediastinalis
b. Dinding toraks terdiri dari:
a) Arteri prenikus superior
b) Arteri subkostalis
4. Aorta abdominalis: merupakan bagian dari aorta desendens.

22

5. Arteri Rongga perut


Terdiri dari:
a. Arteri seliaka
b. A. splinika
c. A. mesenterika superior
d. A. renalis
e. A. spermatika dan Ovarika
f. A. mesenterika Inferior
g. A. marginalis
6. Arteri dinding Abdomen
Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:
a. Prenikus inferior
b. Arteri subkostalis
c. Epigastrika superior
d. Arteri lumbalis
7. Rongga panggul
Terdiri dari:
a. Arteri iliaka interna
b. Arteri iliaka eksterna

23

Gambar. Arteri seluruh tubuh

2.3.5

Vena

Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah dari
alat-alat tubuh kembali ke jantung. Vena terbesar adalah vena pulmonalis.
Pembuluh darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:
1. Vena ke jantung
a. Vena cava superior
b. Vena cava inferior
c. Vena cava pulmonalis

24

2. Vena yang bermuara pada vena cava superior tepat dibelakang angulus
mandibularis yang menyatu dengan vena aurikularis posterior turun
melintasi M. sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula menembus fasia
servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke V. subclavia. Cabangcabangnya:
a. Vena aurikularis posterior
b. Vena retromadibularis
c. Vena jugularis eksterna posterior
d. Vena supraskapularis
e. Vena jugularis anterior
3. Vena kulit kepala: vena troklearis dan vena supraorbitalis, vena
temporalis superfisialis, aurikularis posterior dan oksipitalis.
4. Vena wajah: fasialis, profunda fasialis, transversa fasialis.
5. Vena pterigoideus: Vena maksilaris, fasialis, lingualis, oftalmika.
6. Vena tonsil dan palatum
7. Vena punggung
8.

Vena yang bermuara pada vena cava interior

9.

Anastomisis portal sistemik

10.

Vena dinding pelvis

11.

Vena anggota gerak atas dan,

12.

Vena anggota gerak bawah

25

Gambar. Vena seluruh tubuh

2.4 Aliran Darah


Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua
ujung pembuluh darah.
Pembuluh darah dan aliran arteri adalah:
1. Aliran darah dalam pembuluh darah
2. Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.
3. Gelombang nadi.
4. Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi,
irama denyut nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
5. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.

26

Sedangkan Pembuluh dan Aliran Vena Yaitu:


1. Tekanan Vena: biasanya sangat rendah
2. Gelombang denyut vena: perubahan tekanan dan volume
3. Kurva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan cara non invasive
4. Kecepatan aliran darah vena
5. Factor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah vena
6. Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena

27

BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Sistem kardiovaskular (dari bahasa Latin cardiovascular, cardio =
jantung; vascular = pembuluh darah) adalah sistem yang mengatur dalam
peredaran sirkulasi darah atau dikenal juga sebagai sistem jantung-pembuluh
darah
Jantung merupakan sebuah organ muskular berongga yang terdiri dari otot
yang mempunyai fungsi sebagai alat pemompa darah yang bertujuan untuk
mempertahankan homeostasis (dari bahasa Latin, homeo = sama, tidak
berubah; stasis = keadaan seimbang) tubuh.

3.2 Saran
Dalam ilmu kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali
memahami anatomi sistem kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari
kelalaian. Seorang perawat professional diharapkan agar dapat semakin jelas
dimengerti dalam kemungkinan perubahan yang terjadi pada klien dan
mengkaji kondisi klien yang ditangani. Seorang perawat professional juga
diharapkan untuk mengurangi resiko kesalahan dalam mendiagnosis dan
memberikan asuhan keperawatan kepada klien atau pasien.

28

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan dan


kebidanan. Jakarta: Penerbit EKG.
Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta: Penerbit
EKG.
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika

29

Вам также может понравиться