Вы находитесь на странице: 1из 22

KEWIRAUSAHAAN

USUL PERENCANAAN USAHA MAHASISWA

PRODUKSI TELUR ASIN DI KECAMATAN PURWOKERTO UTARA


DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica)
SEBAGAI PENGHILANG BAU AMIS

KETUA PELAKSANA
Nurosid
DOSEN PEMBIMBING
Drs. Uki Dwiputranto, Grad. Dip. Sc., MSc.

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


2007

LEMBAR PENGESAHAN
USUL PERENCANAAN USAHA MAHASISWA
1. Informasi Program :
Jenis output yang akan dihasilkan*)
Barang
Jenis Kegiatan yang Diusulkan

Telur Asin Tanpa bau amis

Program Pengembangan Budaya

Jasa

Kewirausahaan
*) Beri tanda
yang
2. Judul Kegiatan/Tema

di depan jenis produk

dihasilkan

: Produksi Telur Asin dengan Penambahan


Ekstrak Kunyit (Curcuma longa) Sebagai
Penghilang Bau Amis

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a.Nama

: Nurosid

b.

: B1J004085

NIM

c.Universitas
d.

: Universitas Jenderal Soedirman

Fakultas

e.Alamat Rumah/Telp

: Biologi
: 0281640561

4. Pembimbing Kegiatan
a.

Nama

: Drs. Uki Dwiputranto, Grad. Dip. Sc., MSc

b. NIP
c.

: 131635649

Jabatan/Golongan

d. Universitas
e.
f.

Fakultas

: Lektor/ III c
: Jenderal Soedirman
: Biologi

Alamat Kantor/Telp/Fax/E-mail

: Jl. Dr. Soeparno No. 63

Karangwangkal Purwokerto utara


g. Alamat

Rumah/Telp/Fax/E-mail : Jl. Madrani 2 B Grendeng Purwokerto

utara/ 08164289199/uki_dwiputranto@yahoo.co.id
5. Anggota Pelaksana Kegiatan
6. Biaya Kegiatan

: 4 orang

a. Diknas Jawa Tengah

: Rp.5000.000,00

b. Iuran Kelompok

: Rp. 300.000,00

7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: bulan Juli sampai November 2007

Purwokerto, 28 Maret 2007


Pembimbing Kegiatan

Ketua Pelaksana
Kegiatan

Drs. Uki Dwiputranto, Grad. Dip. Sc., MSc


NIP. 131635649

NUROSID
NIM. B1J004085
Mengetahui,

Pembantu Rektor III


Universitas Jenderal Soedirman

Mengetahui PDIII
Fakultas Biologi

Drs. Kusbiyanto, M.Si.


NIP. 131405822

Drs. Slamet Santoso, SP. MS


NIP. 131417945

PRODUKSI TELUR ASIN DI KECAMATAN PURWOKERTO UTARA


DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica)
SEBAGAI PENGHILANG BAU AMIS
I. PENDAHULUAN

Produksi telur asin di Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas


tersebar di beberapa Kelurahan antara lain Kelurahan Pabuaran, Karangwangkal,
Sumampir, Bancar Kembar, dan Grendeng. Di Purwokerto Utara, usaha ini cukup
potensial untuk dikembangkan mengingat beberapa faktor yang dimilikinya antara
lain besarnya jumlah bebek petelur 697 ekor pada tahun 2004 (BPS Purwokerto
Utara, 2005), dan terbukanya peluang konsumen karena sebagian besar populasi
penduduk di wilayah adalah mahasiswa dan warung-warung makan yang tersedia
cukup banyak.
Ditinjau dari faktor pendukungnya, produksi telur asin di Kecamatan Purwokerto
Utara, terutama di tempat kelurahan tersebut sudah sangat sesuai. Faktorfaktor
tersebut meliputi besarnya peluang konsumen terutama mahasiswa Unsoed yaitu
sebesar 24.915 jiwa berdasarkan data sekunder tahun 2006, dan masyarakat
Purwokerto Utara sebesar 46.595 jiwa (BPS Purwokerto utara, 2005), Warung
makan 700 buah atau bahkan lebih, dan adanya ternak bebek.
Seperti diketahui telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang
memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu, telur
mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai
lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya.
Telur mengandung protein 13,4%, lemak 12%, vitamin, dan mineral yang terdapat
pada bagian kuningnya (Suprapti, 2002). Kuning telur juga mengandung asam
amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh, dan sedikit mineral seperti: besi,
fosfor, kalsium, dan vitamin B kompleks. Jumlah protein sebagian besar atau
sekitar 50% terdapat pada kuning telur (Esti dan Sediadi, 2000).
Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur
mengandung 5 jenis protein seperti albumin, ovoglobulin, mucin dan sedikit
karbohidrat (Suprapti, 2002). Namun demikian, telur memiliki sifat mudah rusak,
baik kerusakan alami, kimiawi maupun infeksi mikroorganisme melalui pori-pori
cangkang telur. Melihat fakta tersebut usaha pengawetan sangat penting untuk
mempertahankan kualitas telur.
Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang daripada direbus
matang atau dimakan mentah (Esti dan Sediadi, 2000). Telur yang digoreng kering

juga kurang baik, karena protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti mutu
protein akan menurun. Berkaitan dengan kualitas, Esti dan Sediadi (2000)
menyatakan bahwa telur ditentukan oleh: 1) kualitas bagian dalam (kekentalan
putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik
darah pada putih atau kuning telur), dan 2) kualitas bagian luar (bentuk dan warna
kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan cangkang telur).
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu
di ruang terbuka. Kerusakkan tersebut meliputi kerusakan yang nampak dari luar
dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah. Kerusakan pertama
berupa kerusakan alami (pecah dan retak). Kerusakan lain adalah akibat udara
dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah karena
keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta putih telur
encer sehingga kesegaran telur merosot.
Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur,
yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur
terutama disebabkan oleh kotoran yang melekat pada cangkang telur. Namun yang
dimaksud untuk membersihkan cangkang telur ternyata hanya akan mempercepat
kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet daripada yang
telah dicuci. Selain itu, penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu
penyimpanan dan kelembapan ruang penyimpanan.
Upaya yang mudah dilakukan untuk mengawetkan telur adalah dengan
menggunakan penggaraman. Cara ini biasanya disebut sebagai telur asin. Telur
asin adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi garam.
Dengan cara ini, telur yang diasinkan akan bersifat stabil, dapat disimpan tanpa
mengalami perusakan, rasa amis akan berkurang, tanpa baubusuk, dan rasanya
enak.
Secara umum produsen telur asin di Kecamatan Purwokerto Utara telah mengenal
teknik pembuatan telur asin. Untuk membuat telur itu terasa asin, mereka
membungkus telur segar dengan adonan serbuk bata dan garam, yang kemudian
disimpan selama 12-15 hari. Namun, satu hal yang sampai saat ini menjadi
kendala bagi produsen-produsen telur asin di Kecamatan Purwokerto Utara sedikit
kurang disukai oleh sebagian besar masyarakat khususnya kalangan mahasiswa

karena bau amis pada telur asin tersebut masih ada. Selain itu juga waktu
pemrosesan pembuatan telur asin yang cukup lama menjadi salah satu kendala
untuk memenuhi permintaan pasar. Untuk memperpendek waktu pemasaran, ada
satu hal penting yang harus mendapat perhatian cukup yaitu upaya menipiskan
cangkang telurnya.
Cangkang telur merupakan lapisan terluar penutup telur. Tebal tipisnya cangkang
telur menentukan lama tidaknya pada saat pemrosesan pembuatan telur asin.
Untuk mengatasi kendala lama tidaknya pemrosesan pembuatan telur adalah
dengan cara menipiskan cangkang telur. Cara ini juga belum dilakukan oleh
produsen telur asin di kecamatan Purwokerto utara. Berdasarkan data informasi
sekunder yang diperoleh dari produsen telur di Majenang kabupaten Cilacap, telur
yang ditipiskan permukaan cangkangnya, lama pemrosesan pembuatan telur asin
hanya membutuhkan waktu 6-8 hari. Alat yang akan digunakan untuk menipiskan
permukaan cangkang telur asin ini adalah dengan amplas.
Sementara untuk menghilangkan bau amis perlu dicari suatu bahan baku untuk
menghilangkannya. Bahan yang akan digunakan tentunya memilki beberapa
kriteria. Di antara kriteria yang dimiliki yaitu aman dikonsumsi bagi manusia,
bersifat alami, dan tidak menimbulkan efek pada manusia. Bahan baku yang akan
digunakan sebagai penghilang bau amis sebenarnya telah sering digunakan untuk
menghilangkan bau amis seperti pada daging ikan. Bahan yang akan digunakan
untuk menghilangkan bau amis adalah dengan kunyit.
Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman obat potensial
(Rahardjo dan Rostiana, 2005). Selain sebagai bahan baku obat, ia juga dipakai
sebagai bumbu dapur dan zat pewarna alami. Bagian kunyit yang sering
digunakan adalah rimpangnya. Kunyit sangat bermanfaat sebagai antikoagulan,
diare, rematik, anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti
tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai
pembersih darah. Menurut Didinkaem (2007), kunyit sebenarnya telah digunakan
sebagai bumbu dapur, yaitu untuk menghilangkan bau amis pada daging daging
kambing atau sapi, daging ikan, dan daging ayam.

Kunyit sampai saat ini belum dimanfaatkan oleh produsen telur asin
di Purwokerto Utara untuk menghilangkan bau amis pada telur produksinya.
Berdasarkan survei di beberapa produsen telur asin, belum ada satu perusahaan
telur asin pun di wilayah ini yang menghilangkan bau amisnya. Padahal jika bau
amisnya dapat dihilangkan, kualitas telur asin akan meningkat. Untuk itu, kunyit
yang diketahui mampu untuk menghilangkan bau amis pada daging ikan dan
daging ayam, dapat diaplikasikan pula untuk menghilangkan bau amis pada telur
asin. Bahkan menurut Didinkaem (2007), kunyit dapat digunakan sebagai
pengawet alami karena mengandung senyawa kurkumin, desmetoksikumin, dan
bisdesmetoksikurkumin yang diketahui sebagai antibakteri.
Penambahan kunyit untuk menghilangkan bau amis pada telur mudah dilakukan.
Langkah paling awal adalah dengan mengekstrak rimpang kunyit dengan cara
memarut atau memblender rimpang kunyit dengan penambahan air secukupnya
hingga diperoleh tekstur seperti bubur. Kemudian kunyit yang telah halus diperas
untuk diambil larutannya. Larutan inilah yang selanjutnya digunakan untuk
menghilangkan bau amis telur asin. Setelah itu larutan kunyit ini digunakan untuk
merendam telur yang sebelumnya telah diasinkan terlebih dahulu. Lama
perendaman sekitar 6-8 jam. Setelah perendaman telur tersebut direbus selama 2
jam.
Dari pendahuluan di atas dapat di identifikasi beberapa masalah tersebut di atas,
maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Produksi telur asin di kecamatan Purwokerto utara masih berbau amis.
2. Penambahan ekstrak kunyit untuk menghilangkan bau amis telur asin di
kecamatan Purwokerto belum pernah dilakukan.
3. Produksi telur asin menjadi salah satu peluang usaha bagi kader karang taruna
dan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman.
Kewirausahaan mahasiswa ini diadakan dengan tujuan yang hendak dicapai
sebagai berikut :
1. Produksi telur asin tanpa bau amis di kecamatan Purwokerto utara.
2. Menghilangkan bau amis telur asin dengan menambahkan ekstrak kunyit.

3. Membuka peluang usaha baru bagi kalangan kader karang taruna dan
mahsiswa Universitas Jenderal Soedirman.
II. ANALISIS PRODUK
Jenis produk yang akan dihasilkan dari kewirausahaan kami adalah telur asin
tanpa bau amis. Karakteristik permukaan cangkang telur asin ini sedikit berbeda
dengan telur asin yang lain. Jika permukaan cangkang telur telur asin pada
umumnya berwarna biru, namun permukaan cangkang telur asin ini berwarna biru
kekuningan. Warna kuning yang terdapat pada permukaan cangkang telur asin
karena zat warna alami (berupa kurkuminoid) dari kunyit. Telur asin ini lebih
unggul dibandingakan dengan telur asin yang lain, terutama dengan telur asin di
kecamatan Purwokerto utara. Diantara keunggulannya adalah bau dari telur asin
dari produk ini tidak amis. Bau amis pada telur asin ini akan segera dinetralisir
oleh senyawa yang terdapat dalam ekstrak kunyit. Dengan tanpa bau amis pada
telur asin, jumlah yang menyukai telur akan meningkat. Dengan meningkatnya
jumlah yang menyukai, sehingga jumlah produksi pun akan meningkat.
Keunggulan lain yang diperoleh dari produksi telur asin ini adalah waktu yang
dibutuhkan tidak terlalu lama. Jika proses produksi telur asin yang terdapat di
Kecamatan Purwokerto utara saat ini membutuhkan waktu antara 12-15 hari,
produksi telur asin produk ini hanya membutuhkan waktu antara 6-8 hari.
Tentunya hal ini akan menjadi keuntungan peluang usaha yang besar, karena dapat
memperpendek waktu proses pembuatan telur asin mencapai 50%. Sebelumnya
produsen hanya dapat memproduksi dua kali dalam satu bulan, dengan
menipiskan permukaan cangkang telur maka produksi telur asin dapat meningkat
menjadi 4 kali produksi dalam satu bulan.
Telur yang akan digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan telur asin mudah
diperoleh dan harganya murah. Telur dapat langsung dibeli dari peternak bebek di
desa-desa yang ada di kecamatan Purwokerto utara. Harga telur relatif murah dan
terjangkau bila membeli langsung dari peternak bebek. Harga satu butir telur dari
peternak bebek sebesar Rp. 600,00 yang berukuran kecil dan Rp. 800,00 yang
berukuran besar. Kunyit juga mudah diperoleh dari petani di desa-desa setempat
dengan harga yang relatif murah. Jika kita hendak langsung membeli kunyit dari

petani harga untuk 1 kg kunyit sebesar Rp. 2000,00. Begitu pula garam dapur
yang akan digunakan untuk pembuatan telur asin harganya cukup terjangkau,
yaitu Rp. 1000,00 per kg. Tidak lain halnya dengan bubuk bata merah mudah di
dapat dari desa setempat.
III. ANALISIS PASAR
Konsumen yang banyak menyukai telur asin sebagian besar di kecamatan
Purwokerto uatara adalah mahasiswa. Kesukaan mahasiswa terhadap telur asin
disamping rasanya yang lezat juga harganya cocok untuk kalangan mahasiswa.
Disamping mahasiswa, masyarakat juga sebenarnya menyukai telur asin. Namun,
tingkat konsumsi lebih cukup banyak mahasiswa. Telur asin dapat dikonsumsi
langsung tanpa harus menggunakan nasi, karena disamping protein yang cukup
tinggi juga rasa asin sebagai bumbu dan bahkan bau amis yang tidak ada akan
menambah kesukaan tersendiri bagi konsumen. Telur asin merupakan salah satu
makanan yang praktis siap saji, dan dapat dikonsumsi masyarakat level bawah
maupun atas.
Konsumen yang menjadi target pemasaran telur asin adalah masyarakat di
kecamatan Purwokerto utara. Sasarannya penjualan telur asin adalah warungwarung makan yang menjual nasi rames di Kelurahan Grendeng, Karang
Wangkal, Bancar Kembar, Pabuaran, dan Sumampir yang merupakan kelurahan
paling banyak mahasiswa yang kost di Kelurahan tersebut kuliah di Universitas
Jenderal Soedirman. Penjualan juga akan dilakukan di pasar-pasar di Kecamatan
Purwokerto Utara, seperti di pasar Glempang dan pasar Wage.
Persaingan yang terjadi pada penjualan telur asin tidak terlalu ketat. Hal ini karena
jumlah produsen telur asin di Purwokerto utara belum begitu banyak. Bahkan
produksi telur asin tidak bau amis belum ada di wilayah tersebut. Berdasarkan
survei di beberapa produsen telur asin di Kecamatan Purwokerto utara jumlah
produksi telur asin rata-rata 150 butir setiap hari, sehingga memberi peluang besar
bagi produk telur asin yang kami produksi. Media promosi yang akan digunakan
untuk mengenalkan produk telur asin tanpa bau amis adalah menggunakan brosurbrosur yang disebarluaskan di warung-warung makan dan pasar-pasar di
Kecamatan Purwokerto Utara. Brosur-brosur juga akan disebarluaskan di

Kampus-kampus untuk mensosialisasikan produk telur asin tanpa bau amis,


sehingga akan lebih cepat diketahui oleh konsumen.
Target yang akan dicapai untuk penjualan selama satu tahun adalah 75 % warung
makan di sekitar Purwokerto Utara dapat disuplai oleh produk telur asin tanpa
bau amis. Sehingga masih tetap memberi peluang kepada produsen lain untuk
mensuplai langganan warung makan di keacamatan Purwokerto Utara. Strategi
pemasaran yang akan diterapkan adalah dengan pelatihan kepada 8 kader karang
taruna dan 8 mahasiswa untuk perluasan usaha melalui sosialisai lewat brosurbrosur, promosi makan telur gratis, penjualan ke warung makan, penyebaran
quisioner kepada responden konsumsi telur asin tak berbau amis, dan evaluasi.
Keuntungan dari produksi telur asin ini salah satunya adalah untuk memberi
peluang perluasan usaha untuk kalangan mahasiswa. Karena selain dari tim
pelaksana yang akan melaksanakan program ini, dari Tim akan melakukan
perluasan usaha untuk kalangan mahasiswa lain. Mahasiswa yang akan dilibatkan
untuk perluasan usaha ini berjumlah 8-16 orang. Strategi yang akan dilakukan
adalah dengan mengadakan pelatihan usaha baik kepada mahasiswa maupun
masyarakat sekitar terutama kader Karang Taruna dan mahasiswa tentang
bagaimana cara membuat telur asin yang tanpa bau amis, tidak memerlukan
waktu yang lama dan teknik pemasarannya.
IV. ANALISIS PRODUKSI
Bahan baku yang akan digunakan adalah telur bebek yang akan dibeli dari
peternak bebek di desa-desa Kecamatan Purwokerto Utara. Jumlah telur yang
akan digunakan untuk produksi telur asin 1100 butir setiap kali produksi. Satu
bulan rencana akan melakukan 4 kali produksi. Bahan penolong yang digunakan
adalah rimpang kunyit, garam dan serbuk bata merah. Kunyit yang akan
digunakan setiap satu bulan adalah 36 kg. Garam yang akan digunakan 156 kg
untuk 4 kali produksi. Serbuk bata merah yang akan digunakan sebanyak 25 kg.
Peralatan yang akan digunakan adalah amplas berjumlah 15 lembar 4 untuk kali
produksi, blender 1 unit, baskom 4 unit, pisau dapur 5 unit, stempel 1 unit, tinta 1
botol, kertas bekas 1 kg, dandang 2 unit, kompor 2 unit, kemasan 400 unit.

Pasokan bahan baku pembuatan telur asin seperti telur bebek berasal dari peternak
telur, kunyit didapat dari petani kunyit atau pasar-pasar terdekat. Pasokan bubuk
bata merah dari Kelurahan Karangwangkal di Kecamatan Purwokerto Utara.
Garam dapat dibeli di pasar-pasar terdekat.
Proses produksi telur asin tanpa amis adalah sebagai berikut:
Persiapan Bahan dan Peralatan
Sebelum pembuatan telur asin dilakukan, semua alat dan bahan yang diperlukan
dipersiapkan dan diletakan di tempat yang dekat agar mudah terjangkau.
Penipisan Permukaan Cangkang Telur
Telur itik yang telah dipersiapkan direncanakan sebanyak 1100 butir. Telur
dibersihkan kotorannya jika masih ada yang menempel dipermukaan cangkang.
Kemudian permukaan cangkang telur di gosok dengan menggunakan amplas.
Caranya dengan menggosokkan amplas pada permukaan cangkang telur sambil
memutar telur agar cangkang telur tipis di semua bagian. Setelah benar-benar
tipis, telur-telur tersebut ditaruh di baskom.
Pembuatan Adonan Pasta Bata Merah
Adonan pasta bata merah dibuat dengan cara mencampur bubuk bata merah dan
garam ke dalam baskom dan diaduk dengan menambahkan air secukupnya.
Adonan pasta ini tidak terlalu encer karena digunakan untuk membungkus telur
yang akan dibuat. Garam, air dan bubuk bata merah diaduk hingga benar-benar
tercampur rata, dan siap untuk digunakan untuk membungkus telur yang telah
diamplas sebelumnya.
Pembuatan Ekstrak kunyit
Kunyit yang akan digunakan untuk merendam telur asin diekstraksi terlebih
dahulu. Kunyit yang akan diekstraksi diambil bagian rimpangnya, bebas dari
hama dan kerusakan lain. Direncanakan akan mengekstraksi kunyit sebanyak
5 kg. Kunyit bersihkan dari kotoran yang masih menempel pada kulit rimpang,
kemudian di cuci dengan air bersih yang mengalir. Rimpang kunyit yang telah
dicuci bersih kemudian dipotong menjadi bagian kecil-kecil untuk diblender.
Hasil potongan diblender sampai halus dengan menambahkan air bersih

secukupnya sampai didapat tekstur seperti bubur. Setelah itu, bubur ditaruh ke
dalam baskom yang telah disediakan sebelumnya untuk kemudian disaring
dengan kain saring. Hasil penyaringan ini berupa ekstrak kunyit yang berupa
larutan. Ekstrak kunyit ini yang selanjutnya digunakan untuk merendam telur asin.
Pembuatan Telur Asin
Telur yang telah diamplas dibungkus dengan adonan pasta bata merah yang telah
diberi garam sebelumnya, satusatu secara merata di seluruh permukaan telur,
kira-kira setebal 2~5 mm. Simpan telur ke dalam baskom selama 6 hari. Agar telur
tidak pecah, telur simpan di tempat yang bersih dan terbuka. Setelah 6 hari telur
dibersihkan dari adonan pasta tersebut untuk kemudian direndam dengan ekstrak
kunyit selama 8 jam. Setelah direndam, telur dicuci kembali dengan air bersih
untuk menghilangkan warna kuning pada permukaan cangkang telur asin baru
kemudian telur di rebus dengan cara mengukus telur asin menggunakan sarangan.
Tujuan dari pengukusan telur asin ini supaya air yang terserap pada telur saat
direbus tidak banyak, sehingga telur asin ini akan lebih awet. Waktu yang
dibutuhkan untuk merebus telur asin selama 2 jam. Setelah itu telur asin itu
matang kemudian diangkat dan ditaruh di atas kertas koran agar air yang ada di
permukaan cangkang cepat kering. Telur asin yang telah kering kemudian di
stempel telur asin tanpa amis

buatan asli mahasiswa Unsoed.

Telur asin

kemudian siap untuk dipasarkan. Bagan produksi telur asin tanpa bau amis dapat
dilihat pada lampiran 1.
Rencana produksi telur asin tanpa amis selama 1 tahun sebanyak 36 kali, dengan
produksi setiap bulan 4 kali. Satu kali produksinya mencapai 1100 butir telur asin
tanpa amis. Sehingga dalam satu tahun jumlah produksinya sebanyak 39.600 butir
telur. Dari hasil produksi selama satu tahun diharapkan mampu menghasilkan
keuntungan sebesar Rp 14. 402.587,00 dari modal awal sebesar Rp 5.300.000,00.
Untuk meningkatkan perluasan usaha dan pemasaran di Kecamatan Purwokerto
Utara, dilakukan pelatihan tentang pembuatan telur tanpa amis dan strategi
pemasarannya. Pelatihan ini sasarannya adalah kader karang taruna di Purwokerto
Utara dan mahasiswa Unsoed. Anggaran biaya yang diperlukan untuk pelatihan
ini sebesar Rp 300.000,00. Adapun pelaksanaan yang akan direncanakan pada
bulan kedua dari produksi awal.

V. Analisis Keuangan
A. Modal Awal
Modal awal yang dibutuhkan dalam pembuatan telur asin tanpa bau amis sebesar
Rp. 5.300.000,00
1. Pembelian peralatan
Uraian
Spesifikasi

Jumlah
Harga
produksi/bulan Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

Dandang

200.000,00

400.000,00

Amplas

1.500,00

30.000,00

Kompor

40.000,00

80.000,00

Baskom besar

20.000,00

80.000,00

Blender

150.000,00

150.000,00

Pisau dapur

2.000,00

10.000,00

Stampel

20.000,00

20.000,00

Tinta

8.000,00

8.000,00

Kemasan

1.000,00

4.000,00

Brosur+Famflet

1000

100,00

100.000,00

Kertas bekas

1000,00

1.000,00

Total

883.000,00

2. Pembelian Bahan dan Upah Kerja


Uraian
Spesifikasi
Jumlah
Harga Satuan
produksi/bulan
(Rp)

Biaya (Rp)

Telur

1100 butir

800,00

3.520.000,00

Kunyit

9 kg

2.000,00

72.000,00

Garam

39 kg

1.000,00

156.000,00

Serbuk bata
merah

15.000,00

15.000,00

Minyak tanah

3,5 lt

2.500,00

35.000,00

Upah Kerja

5 orang

15.000,00

300.000,00

Total
3. Pengeluaran Lain-lain
- Transportasi untuk 4 kali produksi
-

4.098.000,00
Rp. 150.000,00

Dana tidak terduga

Rp. 169.000,00 +

Total

Rp. 319.000,00

4. Total pengeluaran

- Total pengeluaran pembelian peralatan

Rp.

883.000,00

- Total pengeluaran lain-lain

Rp.

319.000,00

- Total pengeluaran pembelian bahan dan upah kerja

RP. 4.098.000,00 +

Total Rp. 5.300.000,00


B. Harga Pokok Penjualan
Harga telur asin tanpa bau amis ditetapkan sebesar Rp. 1.300,00 per butir. Harga
tersebut disesuaikan dengan harga pasar telur asin biasa.
C. Hasil Penjualan
Hasil penjualan telur asin tanpa bau amis sebanyak 4400 butir adalah:
Rp 1.300,00 x 4400 = Rp 5.720.000,00
D. Keuntungan
1. Keuntungan bulan pertama
Keuntungan yang dapat diperoleh dari hasil penjualan telur asin tanpa bau amis
adalah sebagai berikut:
Keuntungan = Hasil penjualan Biaya akhir
= Rp 5.720.000,00 Rp 5.300.000,00
= Rp. 420.000,00
Keuntungan jika dihitung dalam persen = Keuntungan Produksi x 100%
Biaya produksi
= Rp. 420.000,00
Rp. 5.300.000,00
= 7,9 %

x 100%

Catatan :
Untuk teknis peralatan diperkirakan 1 Tahun sehingga penyusutan peralatan per
bulan adalah Rp. 883.000,00 : 12 = Rp 73.583,00
Dari penyusutan tersebut maka keuntungan yang diperoleh pada bulan berikutnya
yaitu = Laba kotor (pembelian bahan dan upah kerja+ transportasi +penyusutan)
= Rp. 5.720 000,00 (Rp. 4.098.000,00 + Rp 150.000,00 + Rp. 73.583,00)
= Rp. 5.720.000,00 Rp. 4.421.583,00
= Rp. 1.298.417,00
Keuntungan jika dihitung dalam persen = Keuntungan Produksi x 100%
Biaya produksi
= Rp. 1.298.417,00
Rp. 4.248.000,00

x 100%

= 30,56 %
Keuntungan kotor 1 Tahun = Keuntungan bulan pertama + sebelas bulan terakhir
= Rp. 420.000,00 + (11 x Rp. 1.298.417,00)
= Rp. 420.000,00 + Rp. 14.282.587,00
= Rp. 14.702.587,00
Perluasan usaha perlu dilakukan kepada masyarakat khususnya kader-kader
karang taruna dan mahasiswa, dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan
kewirausahaan. Pelatihan ini dapat dilakukan pada bulan kedua dengan anggaran
biaya Rp. 300.000,00 sehingga laba bersih yang diperoleh selama 1 Tahun yaitu:
Laba bersih = Laba kotor 1 Tahun Biaya pelatihan
= Rp. 14.702.587,00 - Rp. 300.000,00
= Rp. 14. 402.587,00
VI. Personalia dan Jadwal Kegiatan
1. Ketua Tim
- Nama

: Nurosid

- NIM

: B1J004085

- Fakultas/Program Studi : Biologi/Biologi Lingkungan


- Perguruan Tinggi

: Universitas Jenderal Soedirman

2. Anggota Pelaksana I
- Nama

: Kustini

- NIM

: B1J004114

- Fakultas/Program Studi : Biologi/Biologi Lingkungan


- Perguruan Tinggi

: Universitas Jenderal Soedirman

3. Anggota Pelaksana II
- Nama

: Thea Yustitia S.

- NIM

: B1J005030

- Fakultas/Program Studi : Biologi/Biologi Lingkungan


- Perguruan Tinggi

: Universitas Jenderal Soedirman

4. Anggota Pelaksana III


- Nama

: Didi Rahmanto

- NIM

: B1J005110

- Fakultas/Program Studi : Biologi/Biologi Lingkungan

- Perguruan Tinggi

: Universitas Jenderal Soedirman

5. Anggota Pelaksana IV
- Nama

: Indra Permana

- NIM

: B1J005131

- Fakultas/Program Studi : Biologi/Biologi Lingkungan


- Perguruan Tinggi

: Universitas Jenderal Soedirman

6. Kompetensi SDM yang Dibutuhkan : 5 orang


7. Organisasi : UKMI Fakultas Biologi Bidang Kewirausahaan
8. Jadwal Kegiatan
Bl
n

Jenis

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

No
Kegiatan

1.

Persiapan

2.

Pelaksanaan
usaha

3.

Laporan
sementara

4.

Penyusunan
Laporan
Akhir

M
gg

1 2

3 1 2 3 4

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2005. Kecamatan Purwokwerto Utara dalam Angka 2005. BPS, Purwokerto
Utara.

Didinkaem. 2007. Kunyit, Si Kuning yang Kaya Manfaat. Bina Muslim.


www.halalguide.info.
Esti

dan A. Sediadi. 2000.


http://www.ristek.go.id.

Telur

Asin.

TTG

Budidaya

Pertanian.

Rahardjo, M dan O. Rostiana.2005.Budidaya Tanaman Kunyit.Balai Penelitian


Tanaman Obat dan Aromatika. IPB, Bogor.
Suprapti, M. L. 2002. Pengawetan Telur : Telur Asin, Tepung telur, dan Telur
Beku. Kanisius, Yogyakarta.

Telur bebek dari peternak

Bubuk bata merah

Garam

Air

Dipilih, dicuci, diamplas

Adonan pengasin diaduk


Diaduk
Adonan pasta
Dibungkus dengan pasta

Lampiran 1
Disimpan dalam baskom

Bagan Produksi Telur Asin Tanpa Bau Amis

6-8 hari

Dibersihkan dari pasta


Direndam dalam larutan kunyit

8 jam

Dicuci

2 jam

Direbus

Telur asin tanpa amis

Lampiran 2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama dan Biodata Ketua serta Anggota

1. Ketua pelaksana
a) Nama lengkap

: Nurosid

b) NIM

: B1J004085

c) Tempat tanggal lahir

: Banding Agung, 02 Juni 1983

d) Alamat

: Banding Agung RT 01/01 Kec. Suoh


Lampung Barat

e) Pendidikan
Sekolah Dasar/lulus

: SD Negeri II Tuguratu Suoh /1996

Sekolah Menengah Pertama/lulus

: MTS Tuguratu Suoh/1999

Sekolah Menengah Atas/lulus

: SMA N I Kedungreja Cilacap/2004

f) Organisasi
1. Pengurus Ekternal Unit Penelitian Ilmiah Fakultas Biologi Unsoed tahun
2005.
2. Pengurus Humas Unit Kegiatan Mahasiswa Islam

Fakultas Biologi

Unsoed 2007.
g) Karya Ilmiah
1. Potensi Biji Rambutan (Nephelium lappaceum) sebagai Minuman Penurun
Penderita Diabetes Mellitus (LKTI tingkat Nasional di UNS 2005).
2. Potensi Virgin Papilionaceae Oil (VPO) sebagai Alternatif Antivirus Flu
Burung pada Ternak dan Manusia ( LKTM Universitas 2006)
3. Peranan Phycocyanin Gracilaria verrucosa sebagai Pewarna Alami pada
Tepung Tapioka. (Usulan Penelitian ke Indo Food 2007)
4. Potensi Pati Talas (Colocasia esculenta) sebagai Bahan Baku Bioetanol
Alternatif Pengganti Bensin untuk Pasokan Energi Masa Depan yang
Ramah Lingkungan (Essay ke PT Ford Motor Indonesia 2007)
5. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tepung Tapioka sebagai Gula Kristal
Fruktosa (PKMP DIKTI 2007).

h) Pertemuan Ilmiah
1. Diklat pembekalan Materi Karya tulis Ilmiah di Fakultas Biologi Unsoed
tahun 2004
2. LKMTD dan LKMM di Fakultas Biologi Unsoed tahun 2004/2005.

3. Pelatihan

PKM

Usulan

Penulisan

Proposal

Pengabdian

Kepada

Masyarakat di LPM Unsoed tahun 2007


i) Penghargaan ilmiah:
1. Juara II LKTM Tingkat Fakultas Biologi Univeritas Jenderal Soedirman
Tahun 2006
2. Juara III LKTM tingkat Univerita Jenderal Soedirman Tahun 2006
2. Anggota pelaksana 1
a)

Nama lengkap

: Thea Yustitia S.

b)

NIM

: B1J005030

c)

Tempat tanggal lahir

: Ciamis, 8 September 1986

d)

Alamat

: Jl. Cimaragas No.12 RT 01/01 Ciamis

e)

Pendidikan

f)

Sekolah Dasar/lulus

: SD Situbatu III /2000

Sekolah Menengah Pertama/lulus

: SMP Negeri 1 Pataruman/2002

Sekolah Menengah Atas/lulus

: SMA Negeri 1 Banjar/2005

Organisasi

: Staf KWU UKMI Fakultas Biologi


Unsoed 2007

g)

Karya Ilmiah :
-

Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tepung Tapioka sebagai Gula


Kristal Fruktosa (PKMP DIKTI 2007).

Pengembangan Bahan Baku Bioetanol Nabati Indigenous sebagai


Sumber Energi Terbaharui (Essay ke Ford Motor Indonesia 2007)

h)

Pertemuan Ilmiah :-

3. Anggota pelaksana 2
a) Nama lengkap

: INDRA PERMANA

b) NIM

: B1J005131

c) Tempat tanggal lahir

: Ciamis, 12 April 1987

d) Alamat

: Sukahaji Ciamis Jawa Barat

e) Pendidikan
Sekolah Dasar/lulus

: SDN I Sukahaji/2000

Sekolah Menengah Pertama/lulus

: SMP Negeri 1 Cihaurbeuti/2002

Sekolah Menengah Atas/lulus

: SMA Negeri 1 Cihaurbeuti /2005

f) Organisasi

- Staf Kaderisasi UKMI Fakultas Biologi Unsoed 2007


- Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Fakultas Biologi UNSOED
(2006).
- Anggota Departemen Penelitian Unit Penelitian Ilmiah (UPI) Fakultas Biologi
UNSOED (2006).
g) Karya Ilmiah :
-

Potensi Kacang-kacangan (Suku Papilionaceae) sebagai Bahan Baku


Biokerosin Alternatif Pengganti Minyak Tanah.

3. Anggota pelaksana 3
a)

Nama lengkap

: DIDI RAHMANTO

b)

NIM

: B1J005110

c)

Tempat tanggal lahir

: Cilacap, 15 Mei 1987

d)

Alamat

: Desa Citepus Rt 03/04 Kec.

Jeruklegi Cilacap Kode pos 53252


e)

Pendidikan
Sekolah Dasar/lulus

: SDN Citepus 02/2000

Sekolah Menengah Pertama/lulus

: SMP Negeri 1 Wangon/2002

Sekolah Menengah Atas/lulus

: SMA Negeri Jatilawang/2005

f)

Organisasi
-

Staff

Bidang Humas Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)

Fakultas Biologi UNSOED Periode 2007


-

Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Fakultas Biologi


UNSOED (2006).

g)

Karya Ilmiah : -

4. Anggota pelaksana 4
Nama Lengkap

: KUSTINI

NIM

: B1J004114

Tempat/Tgl. Lahir : Cirebon, 17 April 1986

Asal PTN

: Fakultas Biologi UNSOED

Agama

: Islam

Karya Ilmiah
1. Potensi Ekstrak Biji Rambutan (Nephelium lappaceum L.) sebagai Minuman
Penurun Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus
Pertemuan Ilmiah
1. Diklat Pembekalan Materi Karya Tulis Ilmiah Fakultas Peternakan Unsoed
Tahun 2005.
2. Seminar Hasil Penelitian Fakultas Biologi Unsoed tahun 2005.
3. Latihan Kepemimpinan dan Menegerial Tingkat Dasar (LKMTD) tahun 2004
dan Latihan Kepemimpinan dan Menegerial Tingkat Menengah (LKMM)
tahun 2005 Fakultas Biologi Unsoed.

Вам также может понравиться