Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Definisi
Dermatitis
seboroik
merupakan
kelainan
inflamasi kronik kulit yang mengalami remisi dan
eksaserbasi dengan area seboroik sebagai
tempat predileksi.
Kata dermatitis berarti adanya inflamasi pada
kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus dari
dermatitis.
Page 2
Page 3
ETIOLOGI
Penyebab DS belum diketahui secara pasti, hanya didapati
aktivitas kelenjar sebasea berlebihan.
DS dijumpai pada usia bayi dan pada usia setelah pubertas.
ada kemungkinan penyebab dari DS berupa pengaruh
hormon.
Pada bayi dijumpai hormon transplasenta meninggi pada
beberapa bulan setelah lahir dan penyakit ini akan membaik
bila kadar hormon ini menurun.
Penelitian lain menunjukkan bahwa malassezia furfur, jamur
lipofilik, banyak jumlahnya pada penderita DS. Pengobatan
dengan ketokonazole 2% akan menurunkan jumlah jamur ini
dan menyembuhkan penyakit ini.
Page 4
Manifestasi Klinis
Pruritus
Berminyak
Bercak merah dengan berbagai ukuran dan bentuk yang
menutup daerah inflamasi pada kulit kepala, muka, serta
telinga. Daerah lain yang jarang terkena adalah daerah
presternal dada.
Page 5
Page 6
Page 7
EPIDEMIOLOGI
Insiden DS mencapai puncaknya pada bayi usia tiga
bulan yang akan menghilang pada usia enam sampai 12
bulan dan puncak kedua biasanya terjadi pada usia
dekade ke-4 sampai 7 kehidupan. Laki-laki lebih sering
menderita DS dibandingkan perempuan 1,5 : 1.
Page 8
PATOGENESIS
Faktor yang sering dihubungkan dengan DS :
Kulit berminyak (seborea) faktor predisposisi
Keaktifan kelenjar sebasea
BBL : kelenjar sebasea besar, sekresi sebum banyak akibat
androgen ibu.
Pengaruh mikroba
Jamur Pityrosporum ovale peranan penting
P.ovale secara fisiologis dapat didapatkan pada kulit kepala
yang normal, ragi dari genus ini menonjol dan dapat
ditemukan pada daerah seborik yang kaya akan lipid
sebasea, misalnya kepala dan punggung.
Page 9
Page 10
GAMBARAN KLINIK
Dermatitis Seboroik Infantil
Umumnya DS pada infantil timbul untuk pertama kali antara usia 2 dan
6 minggu. dimulai dari scalp yang disebut sebagai cradle cap berupa
skuama tebal, berminyak kekuningan yang berkonfluens terutama di
daerah verteks dan frontal. Skuama dapat juga berbentuk lebar, kering,
psoriasiformis atau berbentuk halus berwarna putih yang tersebar difus.
Proses ini dapat meluas ke retroaurikular dapat juga timbul lesi pada
wajah berbentuk eritroskuamosa yang terlihat di daerah dahi, alis dan
lipatan nasolabial.
Pada daerah dengan pakaian tertutup dapat menambah kelembaban,
sehingga timbul lesi berbentuk dermatitis, khususnya pada lipatan leher,
ketiak area anogenital dan lipatan paha. Dapat diserai infeksi
oportunistik seperti C. albicans, S. aureus dan bakteri lain.
Page 11
Ketombe atau pitiriasis sika merupakan bentuk awal DS. Pada fase lanjut, lesi
berbentuk eritroskuamosa di perifolikuler lalu meluas mengenai sebagian besar
skalp. Dapat sampai batas depan rambut yang disebut sebagai corona seborrhoeica
atau ke belakang meluas ke daun telinga, leher dan periaurikular. Kadang-kadang
dapat disertai otitis eksterna. Jika kronis mengakibatkan alopesia.
Wajah
DS di wajah biasanya mengenai bagian tengah alis, glabela dan lipatan nasolabial
berupa eritroskuamosa. Sering disertai blefaritis, jika mengenai kelopak mata. Lesi
dapat berupa krusta kekuningan, yang bila diangkat menjadi ulkus dangkal. Pada
laki-laki sering mengenai daerah janggut yang disebut sikosis barbe. Pada wanita
sering mengenai paranasal berupa lesi eritematosa yang mudah flushing.
Page 12
Badan
Pada badan, bentuk yang tersering adalah petoloid, biasanya
mengenai dada dan interskapula dan lebih banyak ditemukan pada
laki-laki. Awalnya lesi berupa papul folikuler berwarna merah
kecoklatan yang berskuama berkonfluens tersusun sirsinar dengan
skuama halus di bagian tengah, dan skuama kasar berminyak di
bagian tepi.
Page 13
DIAGNOSIS
Diagnosis DS dengan manifestasi klinis yang klasik mudah untuk
ditegakkan tetapi pada beberapa kasus sulit, karena tidak adanya
kriteria diagnostik yang pasti. Gambaran histopatologi DS tampak
non spesifik, tetapi biopsi kulit tetap reliabel untuk membedakan
dengan diagnosis banding lainnya.
Dasar diagnosis :
Mengenai daerah kulit yang berminyak (seborea)
Distribusi dan lokalisasi yang khas
Ruam : bercak bersisik dengan dasar kemerahan, kadang krusta
berminyak kekuningan
Kronis dan rekuren
Page 14
DIAGNOSA BANDING
Psoriasis
Skuama atau krusta pada DS pada wajah hamper delau terdapat
puncak muara folikel yang terdiri mounds parakeratosis berbentuk
agak memanjang dan terdapat globul plasma dengan sedikit netrofil,
disebut shoulder parakeratosis. Jika ditemukan beberapa muarafolikel
diagnossisnya hampir pasti DS. Ada beberapa variasi gambaran
histopatologis DS misalnya skuama atau krusta tidak selalu berbentuk
memanjang tetapi berbentuk kubah, terkadang tidak didapati residu
plasma ataupun netrofil pada mounds parakeratotik tersebut. lesi pada
daerah dada terkadang tidak terdapat skuama/krusta pada muara
folikel.
Page 15
Page 16
Pitiriasis Rosea
Pada pitiriasis rosea, skuamanya halus dan tidak berminyak. sumbu
panjang lesi sejajar dengan garis kulit.
Tinea
Pada tine kapitis, dijumpai alopesia, kadang-kadang dijumpai kerion.
pada tinea kapitis dan tinea kruris, eritem lebih menonjol di ponggir
dan pinggirnya lebih aktif dibandingkan tengahnya.
Page 17
PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanan DS adalah :
Menurunkan populasi Malassezia furfur
Mengurangi dan mengeleminasi gejala inflamasi (gatal, eritema,
deskuamasi)
Meunakkan dan membersihkan skuama dan krusta.
Mencegah rekurensi
Meningkatkan sistem imun.
Page 18
Page 19
: KS lebih poten
Lain-lain
Krim ketokonazol 2%
Sinar UVA-UVB
Sistemik
Infeksi sekunder antibiotic
Gatal antihistamin
Kasus berat dan luas ks sistemik
Ketokonazol 200 mg/hari (4-6mgg) hasil baik
Page 20
Pengkajian
Pada bayi terbagi dalam tiga bentuk, yaitu cradle cap, glabrous
(daerah lipatan dan tengkuk ), dan generalisata (penyakit leiner) yang
terbagi menjadi familial dan non familial.
Sementara itu, pada orang dewasa, berdasarkan daerah
lesinya,dermatitis seboroik terjadi pada kulit kepala (pitiriasis sika dan
imflamasi) wajah (blefaritiis marginal, konjungtiviis, daerah lipatan
nasolobial area jenggot,dahi,alis)daerah fleksura (aksila infra mamma
umbikalis, interguteal, paha) badan (petaloid, pitirisiaform) dan
generalisata (eritroderma, etroderma eksoliatif). Distribusinya
biasanya bilateral dan simetris berupa bercak ataupun plakat dengan
batas yang tidak jelas, eritrema ringan dan sedang, skuama
berminyak dan kekuningan.
Page 21
Page 22
Diagnosis keperawatan
Resiko tinggi serangan penyakit berulang b.d predisposisi genetik,
perubahan hormon, status nutrisi, infeksi, serta stres emosional
memengaruhi priode remisi dan eksaserbasi.
Kebutuhan perencanaan pemenuhan informasi b.d tidak adekuat
sumber informasi, ketidaktahuan program perawatan dan
pengobatan.
Page 23
Rencana Keperawatan
Resiko tinggi serangan penyakit berulang b.d predisposisi
genetik, perubahan hormon, status nutrisi, infeksi, serta
stres emosional memengaruhi priode remisi dan
eksaserbasi
Tujuan : terjadi penurunan resiko serangan penyakit berulang.
Kriteria evaluasi :
Mengungkap pengertian tentang proses infeksi, tindakan yang
dibutuhkan untuk menurunkan serangan penyakit berulang.
Mengenal perubahan gaya hidup/tingkah laku untuk mencagah
terjadinya serangan penyakit berulang
Secara subjektif menyatakan motivasi yang kuat untuk
menurunkan resiko.
Page 24
intervensi
beritahukan pasien/orang terdekat mengenai
Rasional
Informasi dibutuhkan untuk meningkatakan
dapat dilakukan
kompilikasi.
Pasien perlu diinginkan bahwa dermatitis
seroboik merupakan masalah kronik yang
cendrung hilang timbul. tujuan terapinya
adalah untuk mnjaga keadaan tersebut tetap
terkendali.pasien harus didorong agar
mematuhi program terapinya.pasien yang
putus asa dan kecil hati dengan penampakan
tubuhnya harus dihadapi dengan kepekaan
dan kesadaran aakan kebutuhan pasien untuk
mengekspresikan perasaannya.
Page 26
Intervensi
kaji tingkat pengetahuan pasien dan
keluarga tentang penyakit dermatitis
seroboik.
Rasional
Dengan mengetahui tingkat
pengetahuan pasien dan keluarga
tentang dermatitis seboroik,
memberikan data dasar bagi perawat
dalam memberikan pemenuhan
informasi yang sesuai dengan
kebutuhan pasien dan keluarga.
Pemberian pengobatan dirumah
dibutuhkan untuk mengurangi
kerusakan pada kulit.
Pemberian pengobatan dirumah
dibutuhkan untuk mengurangi
kerusakan pada kulit.
Seseorang dengan dermatitis seborea
memerlukan nasihat untuk
menghilangkan iritan eksternal dan
menghidari panas yang berlebihan,
serta perspirasi. Kebiasaan
menggaruk dan menggosok bagian
yang gatal akan memperpanjang
lamanya penyakit
Meningkatkan sistem imun dan
pertahanan terhadapa infeksi.
Semoga Bermanfaat