Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Keluarga
2. Mengetahui Tahap Dan Tugas Perkembangan Keluarga
3. Mengetahui Pengertian Anak
4. Mengetahui Pengertian Anak Prasekolah
5. Mengetahui Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah,
6. Mengetahui Masalah-Masalah Pada Anak Usia Prasekolah
7. Mengetahui Pengertian Anak Usia Sekolah
8. Mengetahui Perkembangan Anak Usia Sekolah
9. Mengetahui Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah
10. Mengetahui Masalah Anak Usia Sekolah
11. Mengetahui Bahaya Psikologis
12. Mengetahui Asuhan Keperawatan Pada Anak
BAB II
LANDASAN TEORI
: Keluarga Pemula
2. Tahap II
3. Tahap III
: Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2-6
tahun)
4. Tahap IV
: Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13 tahun)
5. Tahap V
6. Tahap VI
pertama
7. Tahap VII
8. Tahap VIII
Perkembangan
Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar
dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya. Anak sudah mulai mandiri dalam
merawat diri sendiri, seperti mandi, makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan
BAB, Mulai memahami waktu, Penggunaan tangan primer terbentuk.
1)
mengendalikan
diri
dan
memanipulasi
lingkungan.
Inisiatif
Prokonseptual ( 2- 4 tahun )
Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan
bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error
dan menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan
sinbulkata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
b)
b)
c)
Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan
ketrampilan
tertentu.
Meskipun
tidak
meninggalkan
bekas
fisik
namunkecelakaan dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hatihati akan berbahaya bagi psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap
kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi bisa berkembang menjadi masa malu.
b.
Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat
tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
4.
Bahaya psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa
bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah,
mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya
mengompol dan menghisap jempol.
5.
Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid eye
movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benarbenar terbangun dan dapat mengingat kembali mimpinya secara terperinci. Mimpi
buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya
tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi
buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis.
Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau film tentang
kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Hal ini terutama
sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 th, karena mereka belum bisa
membedakan antara khayalan dan kenyataan. Teror dimalam hari adalah suatu
7
5. Perkembangan Moral
Masa akhir kanak-kanak, perkembangan moralnya dikategorikan oleh
Kohlberg berada dalam tahap konvensional. Pada tahap ini, anak mulai belajar
tentang peraturan-peraturan yang berlaku, menerima peraturan, dan merasa bersalah
bila tidak sesuai dengan aturan yang telah diterimanya.
6. Perkembangan Spiritual
Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatunya adalah konkret atau nyata
daripada belajar tentang God. Mereka mulai tertarik terhadap surga dan neraka
sehingga cenderung melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut bila masuk
neraka.
7. Perkembangan Bahasa
Pada usia ini terjadi penambahan kosakata umum yang berasal dari berbagai pelajaran
di sekolah, bacaan, pembicaraan, dan media. Kesalahan pengucapan mengalami
penurunan karena selama mencari pengalaman anak telah mendengar pengucapan yang
benar sehingga mampu mengucapkannya dengan benar.
8. Perkembangan Sosial
Akhir masa kanak-kanak sering disebut usia berkelompok, yang ditandai dengan
adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat
untuk diterima sebagai anggota kelompok.
9. Perkembangan Seksual
Masa ini anak mulai belajar tentang seksualnya dari teman-teman terlebih guru dan
pelajaran di sekolah. Anak mulai berupaya menyesuaikan penampilan, pakaian, dan
bahkan gerak-gerik sesuai dengan peran seksnya. Kecenderungan pada usia ini, anak
mengembangkan minat-minat yang sesuai dengan dirinya. Disini, peran orang tua
sangat penting untuk mempersiapkan anak menjelang pubertas.
10. Perkembangan Konsep Diri
Perkembangan konsep diri sangat dipengaruhi oleh mutu hubungan dengan orang tua,
saudara, dan sanak keluarga lain. Saat usia ini, anak-anak membentuk konsep diri ideal,
seperti dalam tokoh-tokoh sejarah, cerita khayal, sandiwara, film, tokoh nasional atau
dunia yang dikagumi, untuk membangun ego ideal yang menurut Van den Daele
berfungsi sebagai standar perilaku umum yang diinternalisasi.
Bermain dianggap sangat penting untuk perkembangan fisik dan fisiologis karena
selama bermain anak mengembangkan berbagai keterampilan sosial sehingga
2.
3.
4.
Permainan dan olahraga: cenderung ingin memainkan permainan anak besar (bola
basket dan sepak bola) dan senang pada permainan yang bersaing.
5.
Hiburan: anak ingin meluangkan waktu rumah untuk membaca, mendengar radio,
menonton, atau melamun. Pada tahap ini tugas perkembangan keluarga yaitu:
mensosialisasikan anak dengan lingkungannya, termasuk keberhasilan dalam
belajar dan kebutuhan berkelompok dengan teman sebayanya, mempertahankan
hubungan perkawinan yang harmonis, dan memenuhi kebutuhan kesehatan anggota
keluarga (Friedman, 1998).
anak
termasuk
meningkatkan
prestasi
sekolah
dan
10
b. Kegemukan
Kegemukan terjadi bukan karena adanya perubahan pada kelenjar, tetapi akibat
banyaknya karbohidrat yang dikonsumsi. Bahaya kegemukan yang mungkin dapat
terjadi: anak kesulitan mengikuti kegiatan bermain sehingga kehilangan
kesempatan untuk mencapai keterampilan yang penting untuk keberhasilan sosial,
dan teman-temannya sering mengganggu dan mengejek dengan sebutan-sebutan
gendut atau sebutan lain sehingga anak merasa rendah diri.
c. Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan
keterampilan tertentu. Maskipun tidak meninggalkan bekas fisik, kecelakaan yang
dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi
psikologisnya sehingga anak merasa takut terhadap kegiatan fisik. Bila hal ini
terjadi dapat berkembang menjadi rasa malu yang mempengaruhi hubungan
sosial.
d. Kecanggungan
Pada masa ini anak mulai membandingkan kemampuannya dengan teman
sebaya. Bila muncul perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar untuk rendah
diri.
e. Kesederhanaan
Kesederhanaan sering dilakukan oleh anak-anak pada saat apapun. Orang yang
lebih dewasa memandangnya sebagai perilaku yang kurang menarik sehingga
anak menafsirkan sebagai penolakan yang dapat mempengaruhi perkembangan
konsep diri anak.
2.4.4 Bahaya Psikologis
a. Bahaya dalam berbicara
Ada empat bahaya dalam berbicara yang umum terdapat pada anak usia sekolah:
kosakata yang kurang dari rata-rata menghambat tugas-tugas di sekolah dan
menghambat komunikasi dengan orang lain, kesalahan dalam berbicara, seperti
salah ucap dan kesalahan tata bahasa, cacat dalam bicara seperti gagap atau
pilar, akan membuat anak menjadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila
perlu, anak yang mempunyai kesulitan berbicara dalam bahasa yang digunakan
di lingkungan sekolah akan terhalang dalam usaha untuk berkomunikasi dan
mudah merasa bahwa ia berbeda dan pembicaraan yang bersifat egosentris,
11
yang mengkritik dan merendahkan orang lain, dan yang bersifat membual akan
ditentang oleh temannya.
b. Bahaya emosi
Anak akan dianggap tidak matang baik oleh teman-teman sebaya maupun orang
dewasa, bila ia masih menunjukkan pola-pola ekspresi emosi yang kurang
menyenangkan, seperti marah yang meledak-ledak, dan juga bila emosi yang
buruk seperti marah dan cemburu masih sangat kuat sehingga kurang disenangi
orang lain.
c. Bahaya bermain
Anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan merasa kekurangan
kesempatan untuk mempelajari permainan dan olahraga yang penting untuk
menjadi anggota kelompok. Anak yang dilarang berkhayal karena membuang
waktu
akan
12
mengakibatkan
dua
hal:
melemahkan
ikatan
keluarga
dan
13
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
3.1 Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat yaitu data yang
berhubungan dengan keluarga dan anak.
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
a. Identitas
Agama
Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh anggota keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan keluarga ditentukan
oleh usia anak tertua dari keluraga inti.
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas keluarga yang belum
terpenuhi dan kendala yang dihadapi keluarga.
Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga inti. Riwayat
kesehatan masing masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya
pencegahan penyakit.
Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan riwayat kesehatan
generasi diatas, tentang riwayat penyakit keturunan , upaya generasi tersebut
tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan
sampai saat ini.
c. Lingkungan
Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe,
jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan perabot rumah,
sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih danh minum yang
digunakan.
Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan komunitas setempat,
yaitu tempat keluarga bertempat tinggal
14
kesehatan,
mengambil
keputusan,
merawat
anggota
keluarga,
g. Pemeriksaan fisik
Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan
Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga
Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala, mata, mulut, THT,
leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan bawah, system genetalia
Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
Terhadap masalah kesehatan keluarga
Terhadap petugas kesehatan yang ada
i. Pengkajian yang berhubungan dengan anak
Identitas anak
Riwayat kehamulan sampai kelahiran
Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari hari )
Pertumbuhan dan perkembangan saat ini (termasuk kemampuan yang telah dicapai).
Periksaan kesehatan
j. Pengkajian fokus anak
Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah sarana
stimulasinya
Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap
hari
Siapakah orang orang yang setiap hari dengan anak.
Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
16
: Tn. H
b. Jenis Kelamin
: laki-laki
c. Umur
: 37 tahun
d. Pendidikan
: perguruan tinggi
e. Pekerjaan
: TNI AD
f. Alamat
BUKITTINGGI
II. Susunan Anggota Keluarga
No
Jenis
Nama
Kelamin
Laki-laki
Hub
dg
Umur
Pendidikan
Imunisasi
Status kesehatan
37
PT
Lupa
sehat
KK
Bpk H
Ayah
Ibu H
Perempuan Istri
35
SMA
lupa
sehat
An. A
Laki laki
11
SD
lengkap
sehat
An. R
Perempuan Anak
lengkap
ISPA
An. P
Perempuan Anak
2 bln
Belum lengkap
sehat
Anak
III. Genogram
a. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam keluarga
hanya ada ayah, ibu dan anak.
b. Suku Bangsa
Keluarga Bpk. H adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit
berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik
c. Agama
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua
aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.
d. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ibu H mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari hari
dan setiap bulanannya ibu H mendapat penghasilan tambahan dari bayaran / sewa kamar
kos di rumah yang ditempati. Ibu H dan Bpk H tinggal di perumahan TNI.
17
Merencanakan
kegiatan
dan
waktu
untuk
menstimulasi
pertumbuhan
dan
perkembangan anak.
c. Riwayat Keluarga Inti
Bpk H(37 th) menikah denagn Ibu H(35 th) memiliki 3 orang anak, yang pertama duduk
di bangku SD, yang kedua dan ketiga belum sekolah. Ketiga-tiganya tinggal bersama
orang tua.
d. Riwayat Keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,
pemabuk ataupun berjudi
V. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. H adalah rumah dinas TNI dengan luas 15 x 10 m2.
rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanent, lantai semen di lapisi karpet, keadaan
bersih. Jumlah ruangan 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi dan WC, 1 dapur
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan jamban
sendiri, keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berasa, berbau dan dalam keadaan
bersih.
b. Karakteristik Tetangga
Hidup di lingkungan yang berkebiasaan buang sampah di tempat sampah, berolahraga,
bersosialisasi dengan tetangga baik, saling mengunjungi, dalam lingkungan terdapat
berbagai agama(islam, Kristen, hindu)
18
19
Bpk H sehingga
masukan satu sama lain dapat membantu menyelesaikan masalahnya disertai dengan
berdoa.
d. Strategi adaptasi fungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara cara keluarga mengatasi masalah
secara mal adaptif.
IX. Harapan keluarga
Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat
membantu keluarga mencegah penyakit keluarga.
Pengkajian yang berhubungan dengan anak
1. Identitas anak
Nama : An. R
2. Riwayat kehamilan sampai kelahiran
Trimester I & II : ibu mengalami mual dan muntah, dari wawancara ibu mengatakan
selama kehamilan ibu jarang memakan nasi, kalaupun ada dalam porsi sedikit itupun
terkadang disertai mual dan muntah.
3. Riwayat Kesehatan bayi sampai saat sekarang
Bayi R lahir dengan berat 3,8 Kg dan panjang 49 cm di rumah dibantu dengan bidan. An.R
mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi. Perkembangan An. R lebih cepat dan lincah
dibanding dengan An A,
4. Kebiasaan Saat ini
An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman di rumah atau asrama tempat
Ayahnya bekerja, An. R mempunyai kebiasaan susah untuk disuruh tidur siang,
5. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini
Untuk pertumbuhan An R setiap posyandu mengalami kenaikan BB sesuai dengan
bertambahnya usia, untuk perkembangan dan kemampuan yang dicapai An R sama
dengan anak se usianya bisa menggambar dan berhitung 1 15
21
sayuran seperti
bayam, sop, sayur asam, lauk pauk seperti ikan, telor,tahu, tempe, dan buah. Untuk
An.R dan An. P ditambah dengan susu. Minuman yang dikonsumsi teh manis, air putih.
Cara pengolahan makanan dicuci dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota
keluarga sudah memenuhi makanan.
b. Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar
c. Istrirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.
22
An. P
Ibu. H
Bpk. H
Kepala
Tidak ada
Rambut lebat,
Rambut lebat,
Rambut lebat,
benjolan,
hitam, ikal,
kulit kepala
35 cm, bersih
bersih,
ada benjolan
ada benjolan
rambut ikal
benjolan
N = 100 x/i
TD = 120/ 90
TD = 140/ 80
R = 24 x/i
R = 30 x/i
N = 80 x/i
N = 80 x/i
S = 360C
S = 36,50C
R = 23 x/i
R = 23 x/i
S = 36,50C
S = 360C
BB = 56 kg
BB = 68 kg
Tanda
tanda vital
BB, TB, PJ
N = 80 x/i
BB = 16 kg
PJ
Mata
Hidung
Mulut
BB = 5,2 kg
kondisi normal
kondisi normal
kondisi normal
kondisi normal
mata tidak
mata tidak
mata tidak
mata tidak
anemis, secret
anemis, secret
anemis
anemis
tidak ada
tidak ada
Tidak bersekret,
Bersekret
Tidak bersekret,
Tidak ada
tidak ada
warna bening,
tidak ada
kelainan
kelainan
kelainan
penciuman
penciuman
penciuman
kesulitan
lembab,
kesulitan
kesulitan
menelen = -
kesulitan
menelen = -
menelen = 23
menelan = Leher
Dada
Abdomen
Tangan
Kaki
Keluhan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
benjolan, tidak
benjolan, tidak
benjolan, tidak
benjolan, tidak
ada pembesaran
ada pembesaran
ada pembesaran
ada pembesaran
kelenjar linfe
kelenjar linfe
kelenjar linfe
kelenjar linfe
Bunyi jantung
Bunyi jantung
Bunyi jantung
Bunyi jantung
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
kembung
kembung
kembung
kembung
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
pembengkakan,
pembengkakan,
pembengkakan,
pembengkakan,
turgor baik.
turgor baik.
turgor baik.
= 15 cm
LLA = 10 cm
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
pembengkakan,
pembengkakan,
pembengkakan,
pembengkakan,
turgor baik
turgor baik
turgor baik
turgor baik
Rewel
umum
24
Data
Dx. Masalah
Data subjektif
- Ibu mengatakan mengapa anaknya demam anggota keluarga yang sedang sakit
dan pilek
- ibu
mengatakan
bila
anaknya
demam
dikompres
Data objektif
- kesadaran kompos mentis
- keadaan umum baik
- terdapat secret pada An. R
- N : 100 x/ mnt
- R : 30x/ mnt
2.
Data subjektif
- ibu mengatakan An. P belum lengkap dicegah dengan imunusasi pada An. P
imunisasinya
- imunisasi
yang
(
belum
didapat
bln
dikeluarga
Tn.
adalah berhubungan
dengan
KMK
memutuskan
pemberian
imunisasi
25
Kriteria
Sifat
Score
masalah 3/3 x 1
aktual
Pembenaran
Demam pilek dirasakan dengan tanda dan gejala
yang
sesuai
dengan
penyakit
ISPA,
belum
3.
Kemungkinan
2/2 x 2
masalah untuk
diubah : mudah
terlalu jauh.
Potensial
untuk
masalah 2/3 x 1
dicegah
cukup
merawat anaknya.
4.
Menonjolnya
x1
masalah :
Total
4,16
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3 bln )
dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada An.
P ( 3 bln ).
No
1.
kriteria
Sifat
Score
masalah
: 2/3 x 1
resiko tinggi
Pembenaran
Masalah belum terjadi namun terdapat bahwa An. P
belum diimunisasi polio, DPT 3, dan campak. Bila
kelurga tidak dimotivasi An. P untuk diimunisasi
maka waktu yang tepat untuk diimunisasi terlewat.
2.
Kemungkinan
masalah
x2
untuk
diubah : cukup
Potensial
untuk
masalah 3/3 x 1
dicegah
tinggi
4.
Menonjolnya
x1
masalah : masalh
segera ditangani.
Total
3,16
27
3.5 INTERVENSI
Dx
TUJUAN
TUM
TUK
EVALUASI
KRITERIA
Respon verbal
INTERVENSI
STANDAR
ISPA adalah Iinfeksi saluran
Diskusikan
Selama 3
1. Selama 1 x 60
kali
menit , kunjungan
kunjungan
keluarga mampu
lembar balik
rumah,
mengenal masalah
kebersihan
jalan nafas
keluarga
efektif pada
Dengan cara :
An R (5 th).
1.1.Menyebutkan
Tanyakan
bersama
kembali
pada
keluarga,
keluarga
pengertian ISPA
1.2. Menyebutkan
penyebab ISPA
Respon verbal
Menyebutkan 2 dari 4
penyebab ISPA
Tertular penderita batuk
Belum imunisasi lengkap
kurang gizi
lingkungan tempat tinggal
yang kurang sehat
Diskusikan
bersama
keluarga,
28
1.3.Mengidentifikasi
penyebab ISPA
pada anak
reinforcemen
positif
atas
Respon verbal
ISPA
- Batuk
- Pilek
- Demam
- umur 1 5 th : - Nafas cepat
40x atau lebih
per menit
Respon verbal
5 pencegahan
Menyebutkan 3 dari 5
pencegahan ISPA :
ISPA
reinforcemen
positif
atas
Respon verbal
An R
Motifasi keluarga untuk mengidentifikasi
keluarga
keluarga
menyimpulkan
atas usaha
Respon verbal
menit kunjungan,
apabila
keluarga mampu
diobati :
mengambil keputusan
untuk merawat
perkembangan
- Bronchitis
ISPA telah
diobati
dengan
menderita ISPA
Dengan cara :
2.1 Menyebutkan
akibat lanjut tidak
diobatinya ISPA
2.2 Memutuskan
untuk merawat An. R
Respon verbal
keinginan
keluarga
untuk
30
dengan ISPA
untuk
merawat
anggota
Respon verbal
Menyebutkan 3 dari 5
menitkunjungan,
pencegahan ISPA :
keluarga mampu
merawat anggota
keluarga dengan ISPA
batuk
- Imunisasi lengkap
- Berikan makanan bergizi tiap
Dengan cara :
3.1 Menyebutkan cara
perawatan ISPA di
rumah
hari
- Jagalah kebersihan tubuh,
makanan serta lingkungan
- Jika hidung tersumbat karena
pilek, bersihkan lubang hidung
dengan sapu tangan bersih
- Selama anak dirawat dirumah,
beri minum lebih banyak dari
biasanya
- Jangan pakai selimut atau
pakaian tebal selama badan
anak masih panas
- Awasi tanda penyakit
31
Psikomotor
kompres dingin
Keluarga dapat
mendemonstrasikan cara
melakukan kompres dingin
keluarga
akan
melakukan
Psikomotor
Keluarga dapat
hidung yang
mendemonstrasikan dan
kesempatan
keluarga
untuk
keluarga
akan
melakukan
Respon verbal
Jelaskan
lingkungan
yang
dapat
mencegah ISPA
32
keluarga mampu
mencegah ISPA
memodiofikasi
keluarga
modifikasi lingkungan
respon
psikomotor
modifikasi lingkungan
Obserfasi
lingkungan
rumah
pada
kunjungan terencana
Diskusikan dengan keluarga hal positif
yang sudah dilakukan keluarga
Berikan reinforcemen positif atas upaya
yang dilakukan keluarga
5. Setelah 1 x 60
Respon Verbal
menit kunjungan
kesehatan :
keluarga mampu
- Mendapatkan pelayanan
memanfaatkan
pelayanan kesehatan
Dengan cara
5 .1 Menyebutkan
kembali manfaat
pengobatan
Motifasi keluarga untuk menyebutkan
kembali hasil diskusi
Beri reinforcemen positif atas hasil yang
dicapai
kunjungan ke fasilitas
kesehatan
33
6. Setelah dilakukan
Respon
intervensi selama 1x
Verbal
digunakan :
sebutkan
kepada
keluarga
beberapa
45 menit pertemuan
diharapkan keluarga
- perawat keluarga
mampu :
6.1. memanfaatkan
pelayanan kesehatan
Jelaskan
akan
pentingnya
fasilitas
6.2 memberikan
Respon Verbal
dukungan kepada
tindakan
keluarga untuk
menggunakan
menggunakan
pelayanan kesehatan
ISPA
kesehatan
pelayanan
34
6.3 memanfaatkan
Afektif
fasilitas pelayanan
kesehatan
jelaskan
kepada
keluarga
manfaat
pelayanan kesehatan
dorong keluarga unutk mengungkapkan
persepsinya
minta
keluarga
menunjukan
kartu
berobat
beri reinforcement positif.
35
Hari/
Implementasi
Evaluasi
S:
tanggal
Keluarga
mampu merawat
anggota
perawatan ISPA :
keluarga dengan
masalah ISPA:
kompres dingin,
standar
pemeriksaan kesehatan secara teratur pada A : Keluarga mampu menyebutkan cara perawatan ISPA,
pelayanan kesehatan
Keluarga
mengenal
- Memndiskusikan
bersama
keluarga
tentang S :
pengertian ISPA. Infeksi saluran pernafasan akut - Ibu menyebutkan pengertian ISPA adalah infeksi saluran
36
masalah ISPA
- Menanyakan kembali pada keluarga tentang - Ibu mengatakan penyebab ISPA adalah tertular penderita
pengertian ISPA
- Mendiskusikan
keluarga
tentang
penyebab ISPA. Yaitu tertular penderita batuk, - Ibu mengatakan penyebab ISPA pada anaknya adalah
imunisasi tidak lengkap, gizi buruk, lingkungan
keluarga
untuk
menyebutkan
- Mendiskusikan bersama keluarga mengenai - Ibu mengatakan pada anaknya tidak pernah terjadi sesak
tanda tanda ISPA yaitu : batuk, pilek, demam,
nafas cepat.
- Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi
tanda tanda ISPA pada anak.
- Memotivikasi keluarga untuk mengidentifikasi
masalah yang timbul pada anak
- Bersama keluarga menyimpulkan masalah yang
dihadapi dalam keluarga
-
nafas
- Ibu mengatakan bahwa anaknya sering demam pilek
O:
- keluarga menyebutkan pengertian dan penyebab dari
ISPA sesuai standar
- keluarga mengidentifikasi penyebab ISPA yang ada pada
anggota keluarganya
- Keluarga menyebutkan tanda dan gejala ISPA sesuai
Keluarga dapat
memutuskan
tindakan yang
S:
- Ibu mengatakan akibat apabila tidak segera di obati dapat
menyebabkan kematian
tepat dalam
apabila ISPA tidak diobati, yaitu gangguan - Ibu mengatakan akan merawat anaknya bila demam dan
mengatasi
masalah ISPA
pilek
dengan standar
- keluarga
keluarga
untuk
memutuskan
memutuskan
tindakan
unutk
melakukan
perawatan ISPA
tindakan merawat anggota keluarga dengan A : keluarga dapat memutuskan tindakan untuk merawat
ISPA
intervensi
dilanjutkan
yaitu
kunjungan
tidak
Keluarga dapat
1.Mengkaji
kemampuan
keluarga
tentang S :
memodifikasi
lingkungan yang sesuai dengan masalah ISPA - Keluarga mengatakan lingkungan yang sesuai dengan
lingkungan yang
Ny
sesuai dengan
mengatakan
belum
dapat
untuk
masalah ISPA
masalah ISPA
dan
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan yang
ada
A:
Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang sesuai
dengan masalh ISPA dan memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada
P : intervensi dilanjutkan untuk kunjungan yang tidak
direncanakan
39
Pada kunjungan
yang tidak
direncanakan
keluarga
membawa AN. R ke S :
klinik.
2. Menanyakan dan melakukan pemeriksaan
kepda An. R
membawa An. R
ke poliklinik
40