Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Karet Mikroseluler
Karet Etilen Vinil Asetat (EVA) adalah kopolimer dari etilen dengan vinil asetat
yang dihasilkan dari kopolimerisasi larutan pada tekanan tertentu. Apabila kandungan
berat vinil asetat antara 40-60% maka kopolimer yang diperoleh bersifat menyerupai
karet (Simpson, 2002). Karet EVA mempunyai sifat-sifat unggul seperti tahan panas,
dan sifat ini hanya bisa disamai oleh silikon dan fluorocarbon rubber. Sidat unggul lain
adalah sangat tahan terhadap pengusangan, tahan terhadap cuaca, ozon dan
mikroorganisme. Penambahan EVA pada karet alam atau Stiren Butadies Rubber (SBR)
akan meningkatkan ketahanan terhadap cuaca dan ozon (Chen, 2001)
Bahan baku karet mikroseluler adalah karet EVA dan karet alam. Karet alam
harus dilunakkan terlebih dahulu secara mastikasi, karena karet alam sulit diproses
secara langsung. Dalam mastikasi, karet alam yang sangat keras dihancurkan secara
mekanis untuk mempermudah komponding atau pencampuran dengan bahan kimia
pelengkap lainnya.
Formula karet mikroseluler pernah dicetuskan oleh Herminiwati dan Sri
Brataningsih dan perlu diaplikasikan dalam pembuatan alas kaki. Aplikasinya
dimaksudkan untuk pembuatan sandal dan sepatu pada bagian bawah (sol) dengan
berbagai bahan atasan seperti kulit, kulit sintetis dan kain.
Sol sepatu adalah bagian paling bawah sepatu pada bagian luar sepatu, sering
juga disebut outsole, bagian ini langsung menyentuh permukaan tanah, lantai. Bentuk,
bahan dan warnanya pun beraneka ragam. Bahan sol sepatu ada yang terbuat dari karet,
kulit, poly urethane dll. Keunggulan bahan karet sendiri tahan lama, anti slip, tahan
terhadap segala cuaca. Sedangkan bahan kulit sifatnya natural, tradisional, tahan lama.
Dan untuk bahan poly urethane mempunyai kelebihan fleksibel, dan ringan.
Karet krep adalah alternative lain sol sepatu. Karakteristiknya lentur,
ketebalannya pun bervariasi. Sering digunakan untuk sol sepatu boots, sepatu kets, bisa
juga untuk sepatu kantor, sandal, sepatu sport.
3. Benang Sol
Tanpa benang mana bisa sepatu dipakai, Benang ini digunakan untuk menjahit
bagian alas sepatu agar sol sepatu dapat terikat kuat dan awet tahan lebih lama.
4. Fiber
Fiber sering digunakan untuk alas sepatu yang paling bawah sama seperti sol
sepatu.
5. Kain Keras
Kain keras sangat bervariasi ketebalannya, bahan yang dipakai umumnya dari
serat kapas dan campuran polyester kapas. Kain keras biasanya ada pada bagian
depan dan belakang dalam sepatu, fungsinya untuk melapisi sepatu bagian dalam
supaya kuat dan lebih nyaman dipakai.
6. TEXON dan UNIFLEX
Texon dan Uniflek merupakan satu bagian sebagai alternative selain kain keras.
Texon dan Uniflex dijual dalam bentuk lembaran.
7. Laken (Kain tipis)
Laken berbentuk kain tipis seperti wool yang juga digunakan untuk melapisi
sepatu bagian dalam dan untuk menambah kenyamanan sepatu.
8. Spon ati
Selain untuk membuat kerajinan tangan dan souvenir, spon ati juga bisa
digunakan untuk pelapis sepatu bagian dalam. Lebih lembut, bisa mempercantik
sepatu dan menambah kenyamanan penggunaan sepatu.
9. Koten/C. Horse
Koten adalah bahan yang dipakai untuk hiasan sepatu, bisa juga untuk membuat
ikat pinggang, untuk bahan tas ataupun membuat sandal.