Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. 1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember sampai dengan selesai bertempat
di Laboratorium Teknologi Farmasi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Sriwijaya
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat-alt gelas standar, mesin kempa
tablet single punch, alat uji kekerasan tablet, alat uji kerapuhan tablet/friabilator, alat uji
disoludi, mortir dan lumpang, stop watch, pH meter, Hardness tetster, indikator Ph, gelas
piala 50 ml, timbangan analitik, spektofofometer UV-VIS, Spektrofotometer FT-IR.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ekstrak brokoli,

HPMC.

NaCMC ,magnesium sterarat, talk


3.3 Metode Penelitian
3.3.1. Ekstraksi senyamwa Sulforafen
3.3.2. Pembuatan Formula Tablet
Tablet dibuat secara kempa langsung. Untuk setiap Formula, bahan-bahan ditimbang
untuk pembuatan 100 tablet dengan dosis sulforafen ,,,,,, mg/tablet. Ekstrak sulforafen
dicampur dengan HPMC dan Na CMC, laktosa, magnesium stearat dan talk. Lalu digerus
hingga himigen. Massa serbuk yang diperoleh lalu dieavluasi kemudian dikempa menjadi
tablet.

3.3.3. Evaluasi Massa Serbuk


3.3.3..1. Uji Sifat Alir dan Sudut diam
Sejumlah 10 gram serbuk dimasukkan ke dalam corong uji waktu alir. Penutup
corong di buka sehingga serbuk keluar dan ditampung pada bidang datar. Waktu alir sebut
dicatat dan sudut diamnya dan dihitung.
Sudut diam (tg ) =

2 x tinggi granul
Diameter timbunan granul

3.3.3.2 Uji Kompressibilitas


Sejumlah serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml dan dicatat volumenya
sebaga Vo, kemudian dilakukan pengetukan sebanyak 500 kali, lalu dicatat kembali kembali
volumenya sebagai V, dan indeks kompresibiitas dihitung sebagai berikut :
I=

Vo V

x 100 %

Vo
3.3..4 Evaluasi Tablet
3.3.4.1. Uji Keseragaman bobot
Sebanyak 20 tablet ditimbang satu persatu, kemudian dihitung bobot rata-rata.
3.3.4.2 Uji Keseragaman Ukuran
Sebanyak 10 tablet diukur diameter dan tebalnya satu per satu dengan menggunakan
penggaris, kemudian dihitung rata-ratanya.
3.3.4.3 Uji Kekerasan Tablet

Sebanyak 10 tablet secara bergantian diletakkan di antara ruang penjepit kemudian


dijepit dengan memutar alat penekan, sehingga tablet kokoh ditempat dan petunjuk berada
pada skala 0, melalui akan pecah dan dibaca penunjuk skala pada alat tersbut
3.3.4.4. Uji Kerapuhan Tablet
Sejumlah tablet yang dibebaskan dari debu dimasukkan kedalam fribilator. Mesin
dijalankan dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. Tablet dikeluarkan dan dibebadebukan
kembali, lalu ditimbang. Persentase kehilangan bobot menunjukkan kerapuhan.
3.3.4.5 Uji Disolusi
Tablet dimasukan ke dalam labu yang berisis larutan lambung buatan sebagai
medium. Pengaduk dayung diputar dengan kecepatan 50 putaran per menit. Suhu medium
dijaga konstan 37oC dan volume medium disolusi adalah 900 ml. Sampel obat yang terlepas
kedalam medium diambil pada menit ke 5, 30, 45, 60, 75 90, 05, 20, 80, 240, 360. Setiap
pengambilan sampel (5 ml), diganti dengan medium yang baru dengan volume yang sama
dengan diambil sehingga volume medium selalu tetap. Tiap sampel yang diambil dari
medium disolusi serapannya dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang
serapan maksimum.
3.3.4.6 Uji Keterapungan
Uji menggunakan peralatan tipe II USP dengan media disolusi dapar klorida pH 1,2,
temperatur 370,5o C, dan kecepatan 50 rpm. Waktu yang dibutuhkan untuk tablet mulai
mengapung pada permukaan medium disolusi dicatat sebagai floating lag time dan waktu
untuk tablet tetap konstan berada di permukaan medium disolusi dicatat sebagai floating
duration time
3.3.4.7 Buoyancy time

Lima puluh granul atau berat tertentu granul ditempatkan pada 900 ml air suling /
cairan lambung simulasi (Ph 1,2) dalam bejana dengan suhu dijaga konstan 37oC 0,2 dan
diaduk pada 50 dan 100 rpm menggunakan alat laju disolusi (dayung). Persentase butiran
granul mengambang untuk jangka waktu tertentu dapat diamati secara visual.
3.3.4.8 Swelling Indeks
Timbang tertentu granul kering dimasukkan kedalam alat Uji disolusi tipe II (tipe
dayung), yang

berisi larutan

900 ml 0,1 N HCl Ph(1,2 ) sebagai medium dan suhu

dipertahankan 37oC 0,5. Setelah interval tertentu, butiran granul dikumpulkan dari
keranjang dan ditimbang kembali menggunakan kertas saring.
3.3.4.9. In Vitro Release Study
Dapat dilakuakan pada alat uji disolusi tipe II (tipe dayung) menggunakan 900 ml
cairan lambung buatan 0,1 N HCl Ph 1,2 dan suhu dipertahankan pada 37 oC 0,5 dengan
kecepatan 50 rpm. Sampel dimasukkan dalam media yang sudah dipertahankan. S ml sampel
diambil secara berkala dari waktu ke waktu dan telah diganti dengan media yang baru.
Sampel dikumpulkan harus disaring dan dievaluasi secara spektrofotometri pada max .

Вам также может понравиться