Вы находитесь на странице: 1из 4

Terbit Setiap Malam Rabu.

Edisi IX 09 Maret 2010

MENGHILANGKAN DIRI batang hidung. Disamping itu telinga batin kita


DIWAKTU SHALAT hendaklah kita tumpukkan perhatian sepenuhnya
kearah bacaan yang dilapazkan oleh segenap
(Seri Hakikat Insan) anggota dahir dan batin kita dan tidak sedikitpun
HAKIKAT SHALAT kita lalai dengan tugas itu. Maksud mata batin kita
pada waktu melihat diantara dua kening, artinya
(Bagian 3, habis) untuk menilik akan diri rahasia kita yang ada pada
Oleh: jasad kita. Jadi tugas mata batin untuk menilik
Habib Muchsin Bilfagih, S. Ag sebaik-baiknya seluruh diri rahasia kita sehingga ia
Menghilangkan diri itu adalah dengan cara nampak jelas dan terang sekali. Didalam saat itu
menafikan diri dahir dan mengisbatkan kepada diri juga kita perlu ingat bahwa tugas telinga batin
batin semata-mata yakni kita harus merasakan adalah untuk mendengar setiap perkataan yang
bahwa diri kita tidak berkuasa, berkehendak, dibaca oleh lidah kita secara serentak oleh semua
mendengar, melihat, hidup dan lain-lain segalanya anggota kita yang dahir dan yang batin.
hanya Dia ‫ اﷲ‬SWT. Dengan berpandangan
demikian maka kita akan merasakan diri kita MENILIK DIRI SENDIRI
kosong dan diusahakan mulai dari niat sampai Adapun yang dimaksud menilik diri rahasia
salam seperti itu Shalatnya. Jika kita tidak adalah dimana kita melihat diri batin kita yang
merasakan demikian maka kita tidak dapat menjadi rahasia kepada ‫ اﷲ‬. maka diri batin kita
menyaksikan diri rahasia kita didalam Shalat itulah diri rahasia ‫ اﷲ‬ta’ala. Ia berada didalam jasad
tersebut. kita dimana rupanya adalah sama seperti rupa
Oleh sebab itu sebaiknya sebelum Takbiratul paras kita yang dahir ini, tetapi dia tidak cacat cela
Ihram kita ucapkan kalimat-kalimat ini “Inni Ana Zat seperti kita.
Al-Haq, Inni Ana Sifat Al-Haq, Inni Ana Asma’ Al-
Haq, Inni Ana Af’al Al-Haq, La Qadirun, La Didalam hal menilik diri, tumpukan mata hati
Muridun, La Ilmu, La Hayyu, La Sami’un, La kita dari saat menghilangkan diri, takbiratul ihram
Bashirun, La Mutakallimun Bi Al-Haq Illa Allah”. sampai salam, harus pusat perhatian kita benar-
benar tertuju kepada diri rahasia kita pada jasad
Selesai bacaan diatas kita akan kita. Tiliklah diri rahasia itu hingga nampak jelas
merasakan keunikan dibagian belikat ditengah- keseluruhan diri rahasia kita pada setiap saat
tengah tulang belakang. Perasaan itu dari bawah diwaktu menunaikan Shalat. Rupa diri rahasia kita
tulang sulbi naik kearah atas tulang belakang. Jika adalah sama dengan rupa wajah kita.
hal ini kita rasakan maka cepat-cepatlah kita takbir
dengan kalimah “‫ اﷲ‬Akbar” takbir itu harus dengan Biasanya bila wajah diri rahasia kita dapat
penuh bertenaga dan dilafadzkan didalam dada. dilihat dengan terang, maka kita akan merasakan
gemetar sekujur tubuh secara otomatis tanpa kita
Perlu kita ingat sewaktu berdiri untuk sengaja. Disamping kita akan merasakan
menghilangkan diri, mata dahir kita harus melihat kelezatan yang luar biasa yang melahirkan rasa
ketempat sujud dada kita menghadap kiblat, mata tawadhu’ didalam Shalat.
hati kita harus melihat diantara kedua kening dan

H. Muchsin Bilfagih, S. Ag Halaman: 1


Edisi lanjutan; Hakikat Shalat Halaman: 2

Perhatian : diterangkan dengan bahasa karena hal ini dapat


Jangan sekali-kali kita menoleh mata batin kita dirasakan oleh mareka yang berada pada martabat
kearah lain. Oleh sebab itu harus kita latih diri kita itu dan setiap para wali begitulah yang mereka
sehingga kita bisa mencapai maqam dan martabat rasakan, para arif billah dan orang-orang yang
ini. ma’rifat. Kebanyakan mereka kemaqam Shalat ini,
maka martabat Shalat ini, belum selesai
MENDENGAR BACAAN DENGAN SETIAP mengatakan “‫ اﷲ‬AKBAR” tubuh jasad itu telah
ANGGOTA ghaib dan tidak dapat lagi dilihat oleh mata dahir
manusia, tidak dapat pula kita rasakan bila
Hendaklah membaca bersentuh. Dengan kata
setiap bacaan harus didalam lain orang yang telah
dada agar kita dapat sampai kemartabat ini
merasakan bacaan itu ketika dia bertakbir
dilambung kiri kita. Jangan didalam Shalat maka
sekali-kali kita hanya orangnya telah ghaib.
sembarang membaca, Alangkah hebatnya
serentak dengan lidah seandainya kita bisa
menyebut satu-satu kalimat merasakan sendiri
bacaan diwaktu Shalat itu kelezatan ini, maka
maka harus dituruti semua disinilah timbul khusyu’
oleh setiap anggota tujuh dan tawadhu’.
lapis jasad kita dan diri batin Sekian…
kita. Pendengaran dilakukan *penulis adalah pengasuh
oleh pendengaran telinga Majelis Ta’lim Daar al-
batin kita. Jangan sekali-kali Hikam Sulawesi Utara
memberikan kesempatan pada pendengaran
telinga batin kita kearah yang lain sepanjang kita KOLOM MUTIARA
melakukan Shalat. Adapun yang dimaksud dengan AL-HIKAM
khusyu’ adalah mematikan pendengaran telinga Mengingat Nikmat karunia Tuhan
batin kita dan membuka pendengaran telinga batin Anak dan cucu puluh bilangan
kita kepada setiap bacaan didalam Shalat. Fakir melarat bukan hartawan
Menanggung jawab pilu dan rawan
MERASAKAN NIKMATNYA SHALAT
Jika kita mengamalkan fatwa para wali Allah Betapa hal bagaimana peri
seperti yang diterangkan tadi, maka kita akan Amanat Allah Haliqull Baari
menikmati kelezatan yang sangat asyik didalam Menanggung jawab anak dan istri
Shalat. Jika kelezatan itu kita umpamakan maka Agar selamat kemudian hari
sama halnya nikmat persetubuhan bahkan lebih (Disadur dari buku Sya’ir Wasiat Ayah,
hebat dari itu. Bahkan nikmat disini tidak sanggup karangan Syekh Abd. Samad Bachdlar)

KOLOM INFO
Majelis Ta’lim Daar al-Hikam Sulawesi Utara mengundang kepada seluruh jama’ah Muslim untuk
dapat menghadiri amaliyah rutin setiap Selasa pukul 19.00 Wita bertempat di Sekretariat Majelis
Jl. Cendrawasih Lingkungan 2 Malendeng Perkamil. Agenda; pembacaan Ratib al-Haddad, Maulid
Habsyi, dan Tauziah bersama Habib Muchsin Bilfagih, S. Ag.
Halaman: 3

TAWASSUL · Abdullah bin hasan bin taher


Tsumma ilaa ruuh………… · Abdullah bin umar bin yahya
Ahlul baitinnabie,……….. · Abie bakar bin abd. Rahman bin syahab
Al imam alie almurtadha’ · Syech bin sagaaf bahaasyiem
Assayyidatunnisa’ al’alamin fathimatuzzahra · Ahmad al matsna bin ahmad bafaqih
Al imam hasan al mujtaba’ · Sagaaf bin husain ba’agiel
Al imam husain asy syahied · Muhammad bin taher ba’abud
Al imam ali zainal abidien · Umar bin muhammad basybaan
Al imam muhammad ash shaadiq · Ahmad bin alwie bahsien
Al imam muhammad al baghier · Ismail bin husain bayambie
Al imam musa al kadhiem
· Abd. Rahman bin abdullah bahaarun
Al imam alie ar ridha’
· Ahmad bin alwie bajahdaab
Al imam muhammad at taqiyyil jawad
Al imam alie al haadin naqi’ · Alie bin ahmad bajibhaan
Al imam hasan az zaqiyyil askarie · Muhammad bin hasan baashirah
Al qaa’imul muntazar al imam mahdi · Abdullah bin husain bilfaqieh
Wa ilaa hadratin nabiyyil mustafa muhammad · Abie abd. Rahman maulad dawielah
· Abd. Rahman bin abdullah maulakhailie
Al fatiha…………… · Husain bin muhammad maula aidied
· Ahmad bin abie bakar hard
Bil futuh wal munuh shalahil ghalibatu · Hasan bin muhammad fad’aq
Warruuh….. · Tsumma ilaa ruuh….
Al habieb · Ash shahibul wilayah………
· Abd. Rahman bin muhammad as sagaaf · Asy syaich muhammad arsyad al banjari
· Abdullah bin abie bakar al idrus · Al habieb idrus bin salim al djufrie
· Ahmad bin zen al habsyih · Asy syaich yusuf al makassari
· Umar bin abd. Rahman al atthas · Asy syaich abd. Samad falembanie
· Abdullah bin alwie al haddaad · Ash shahiburratibul haddaad
· Alie bin abdullah al kaaf · Al habieb abdullah bin alwie al haddaad
· Ahmad bin muhammad al djufrie · Ash shahiburratibul anfas
· Ahmad bin abdullah al baar · Al habieb umar bin abd. Rahman al ath thaas
· Ahmad bin muhammad al muchdaar · Ash shahibul maulid habsyih
· Muhammad bin ahmad al mushawwie · Al habieb alie bin muhammad bin husain
· Abdullah bin umar asy syathirie · Al habsyih
· Alwie bin abdullah al masyhur · Ash shahibul maulid barzanzi
· Muhammad bin saliem as shirie · Asy syaich ja’far al barzanzi
· Umar bin ahmad ash shaafie · Ash shahibul manzil
· Husain bin abie bakar al bayadh · Asy syaich maulana zakariyah
· Umar bin abdullah al hindwan · ash shahibul hadits
· Alie bin shaleh al hamied · Asy syaich maulana thalhah
· Hasan bin shaleh al bahr · Al qutburrabbanie, shulthan auliyah
· Muhammad bin ahmad an naqi’ · Asy syaich abd. Kadir djailanie
· Muhammad bin abie bakar asy syilie · Al hujjatul islam, al imaam ahmad bin muham
· Ahmad bin umar bin smith
H. Muchsin Bilfagih, S. Ag (Tawassul)
Sekilas Tentang Majelis Daar al-Hikam
Secara prosedural menjadi lebih bermakna. Majelis ini pula akan
Sulawesi Utara boleh dibilang intens dalam mengawali sepak terjang pemerintah
daerah yang ‘demokratis’, sebagai upaya menyambungkan antara
namun praktek politik sehari- kepentingan rakyat (khususnya muslim) dan
hari masih cukup jauh dari kebijakan-kebijang penguasa dalam mengelola
subtansi demokrasi. Belum kemajemukan di Sulawesi Utara.
ada kesesuaian antara apa yang diputuskan oleh Majelis Taklim Daar al-Hikam Sulawesi Utara
penjabat publik dengan apa yang dikehendaki rakyat. didirikan berangkat dari satu gagasan yang
Penghormatan terhadap hak-hak rakyat sangatlah minim. memiliki visi dalam menciptakan/mewujudkan
Pemilu legislatif dan pilkada yang dilakukan tidak serta kehidupan masyarakat Islam Sulawesi Utara, yang
merta mereka yang terpilih secara ‘demokratis’ mampu menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas, keadilan
mengambil kebijakan publik dan menyelenggarakan (al-‘adalah), kemerdekaan (al-hurriyyah),
pelayanan publik secara akuntabel. Bahkan boleh demokrasi (al-syura), persamaan (al-musawwah),
dikatakan pelaksanaan demokrasi prosedural telah serta persaudaraan (al-ukhuwwah) di antara umat
memperkuat legitimasi bagi politiisi yang terpilih untuk manusia, semata-mata karena mereka adalah
melakukan berbagai tindakan korupsi dan manusia, mahkluk Allah, hamba dan khalifah-Nya.
penyalahgunaan wewenang untuk pribadi dan Hal inilah yang kemudian menjadi peran Majelis
kelompoknya. Ta’lim Darul Hikam dalam melakukan pencerahan
Kondisi ini diperparah dengan ketidak-jelian atau pemikiran umat, yang bergerak dibidang dakwah
inkosistennya Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam dan pemberdayaan umat melalui menumbuh-
menghubungkan agenda-agenda kerakyatan dengan kembangkan potensi ekonomi kerakyatan serta
proses pemilu/pilkada dan juga ketidak-mampuan informasi bagi seluruh masyarakat, khususnya
mengubungkan program-program kerakyatan dengan muslim, yang ada di Manado maupun di seluruh
agenda elite. Bahkan dalam beberapa kasus beberapa Indonesia.
OMS yang memberikan dukungan politik terhadap elite Majelis ini diberi nama Daar Al-Hikam dengan
nyaris tidak memasukkan agenda-agenda rakyat sebagai bermakna tempat, majelis, rumah, masjid, wadah
agenda programnya atau hanya sekadar menjadi yang menjadi sumber pemahaman terhadap
pelengkap dari sebuah drama politik elite. Pada akhirnya percikan hikmah dibalik semua fenomena
buah dari proses demokrasi di Sulawesi Utara hanyalah kehidupan dunia dan akhirat. Peliknya hidup dan
derita rakyat dan daftar panjang kasus korupsi. Belum ruwetnya jaman telah menyebabkan bani Adam
lagi stigma masyarakat Sulawesi Utara yang hidup rukun terdegradasi mentalnya. Apapun bentuknya
dan damai baik antar etnis maupun agama hampir bisa manusia butuh solusi. Berangkat dari
dipastikan jauh dari cita-cita mulianya. Inilah yang pertimbangan itulah urgensi berdirinya sebuah
kemudian, persatuan dalam sebuah keragaman acap kali wadah dalam rangka ikut menciptakan karakteristik
ternodai dengan praktek-praktek yang mau menang bermental baja yang diramu dengan nilai-nilai
sendiri. spiritual tidak terbantahkan. Inilah tanggung jawab
Dalam gugusan pemikiran di atas, Majelis kita semua.
Ta’lim Daar al-Hikam hadir dengan strategi dakwah Habib Muchsin Billfagih, S. Ag adalah
yang langsung berinteraksi dengan problem pendiri sekaligus pengasuh majelis ini, dengan
kemanusiaan. Kehadiran majelis ini hendak pengalaman kepemimpinan yang tidak diragukan
mengimbangi antara ruang spritualitas dan lagi, menawarkan resep dan konsep untuk
gerakan kemanusiaan. Ini dilakukan karena agama mengajak kepada kita semua dalam rangka
dalam tataran Sosio-Antropologis selalu melakukan membesarkan majelis ini. Hal inilah yang menjadi
proses akulturasi dengan kemanusiaan. Sejauh jawaban atas tantangan ke depan.
membawa misi kemanusiaan, disitulah agama

Вам также может понравиться