Laboratorium Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Kerja Laboratorium

Elektronika Komunikasi 61B044

Simple FM Transmitter with 2 Transistors

Nama : Indah Kusumaningrum
NRP : 6131028

Semester Genap
Tahun Akademik 2013 2014

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Laboratorium Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

A. Tujuan
a. Dapat membuat pemancar FM sederhana
b. Mengetahui bagian-bagian dari pemancar FM
c. Dapat menjelaskan bagian-bagian dari pemancar FM yang telah dibuat
B. Komponen dan Peralatan
a. Project board
b. Kabel jumper
c. Jack Audio
d. Antena 1 meter
e. Transistor npn bc547 (2)
f. Baterai 9V
g. Capasitors
i. 100nF (2)
ii. 10nF (1)
iii. 4.8pF (1)
iv. 10pF (2)
v. 27pF (2)
h. Resistors
i. 1M Ohm
ii. 100K Ohm
iii. 10K Ohm (3)
iv. 1K Ohm
v. 100 Ohm
i. Spektrum Analyzer
j. Function Generator
k. Osiloscope
C. Teori Dasar
Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal
input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi
dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output
daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan.
Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan
sebuah power amplifier RF dalam satu unit.

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Laboratorium Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Laboratorium Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Skematik Pemancar FM

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Laboratorium Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Skema rangkaian 2 transistor di atas memakai 2 buah transistor

dengan tipe jenis BC547. Transistor Q1 berperan sbg penguat jack
audio & transistor Q2 sebagai oscilator frekuensi pembawa FM &
sebagai pemancar gelombang radio FM yg dimodulasi dengan sinyal
suara dari jack audio. Frekuensi kerja maupun frekuensi carier FM
pada skema rangkaian di atas ditetapkan oleh konfigurasi L1 &
Capasitor 4. Frekuensi kerja skema rangkaian 2 transistor di atas
bisa ditetapkan dengan mengatur tuas variabel Capasitor 4 tetapi
saya menggunakan capsitor dengan nilai tetap yaitu paralel 2
capasitor 10pF, total 20 pF. Untuk membuat L1 di bagian transmitter
di atas yaitu dengan induktor lilit & diameter 0.8mm yang bernilai
0.5uH.
Jumlah lilitan L1 yaitu 4 lilitan.. R1 10K Ohm

berperan untuk

mensuply tegangan/voltage bias ke jack audio. Antena untuk skema

rangkaian wireless microphone 2 transistor tersebut bisa di buat
dengan kabel jumper 1 meter meter.

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Laboratorium Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Percobaan di Radio
Analysis:
Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Laboratorium Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Blok Diagram Pemancar

1. Bagian Input dan penguat Audio frekuensi

Dibagian ini
sumber informasi akan dirubah menjadi sinyal infomasi atau dirubah
menjadi getaran listrik suara.Dan penguat AF akan menguatkan sinyal
informasi dari bagian input. Input berupa suara melalui jack audio. Saat
melewati bagian ini output sinyal menjadi 100 kali dari input. Hal ini
karena menggunakan Amplifier kelas B tanpa capasitor bypass di Re
dengan rumus Av= Rc/Re = 10k/100= 100 kali.

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Laboratorium Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

2. Penguat Radio Frekuensi / Power Amplifier dan Oscillator

Bagian untuk menguatkan sinyal modulasi/gelombang radio yang

selanjutnya diteruskan ke bagian antena untuk dipancarkan ke segala
penjuru. Power Amplifier yang digunakan adalah kelas c yang bekerja
pada fasa positif saja sehingga setengah dari power transistor bisa
dipakai untuk memancarkan sinyal melalui antena. Namun sebelum di
pancarkan ada rangkaian oscillator yang berfungsi sebagai penghasil
frekuensi modulasi. Jadi output sinyal listrik pada kaki kolektor di
tumpangkan dengan frekuensi modulasi yang dihasilkan oleh oscillator.
Pada pemancar saya rangkaian oscilator yang gunakan adalah
rangkaian resonansi paralel antara L dan C yang menghasilkan
frekuensi 104MHz pada spektrum analyzer di Multisim.

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Laboratorium Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Akan tetapi saat di percobaan frekuensi bergeser menjadi 103MHz.

Hal ini karena pengaruh hambatan dari kaki-kaki komponen dan juga
nilai komponen yang tidak presisi sehingga posisi frekuensi bergeser.
Saat di coba dengan radio maka frekuensi berada pada 108MHz. Hal
ini tidak masalah selama frekuensi tidak bergeser jauh.

Kesimpulan:
Jika ingin membuat transmitter radio alangkah baiknya menggunakan 2
transistor agar mengasilkan power dan suara yang lebih besar karena jika
hanya memakai 1 transistor, transistor tersebut di pakai untuk penguat audio
sekaligus power amplifier alhasil power yang digunakan transistor tersebut
maximum dan efiensinya semakin kecil sehinggan power yang dihasilkan lebih
kecil dibandingkan dengan 2 transistor.

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Surabaya