Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tugas Akhir
Mata Kuliah
Etika dan Aspek Hukum Konstruksi
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
DEPOK
MEI 2015
i
Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah tugas akhir makalah mengenai
Etika Seorang Engineer untuk mata kuliah Etika dan Aspek Hukum Konstruksi.
Tentunya dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Yusuf Latief selaku dosen mata kuliah Etika dan Aspek Hukum Konstruksi
yang telah mengarahkan penulis sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik
2. Orang tua yang terus memberikan dukungan dan semangat
3. Teman-teman di jurusan yang telah memberikan masukan dan ide untuk penyusunan
makalah ini
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan saran serta
masukan yang membangun sangat dibutuhkan untuk pengembangan makalah yang lebih baik
lagi di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca
Penulis
ii
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB 2. ETIKA
10
12
5.1. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13
iii
Universitas Indonesia
Page |1
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
Page |2
BAB 2
ETIKA
2.2.Pengelompokan Etika
Terdapat dua jenis etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik
dan buruknya prilaku manusia :
1. Etika Deskriptif
Merupakan etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan
perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
Universitas Indonesia
Page |3
yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. Etika Normatif
Merupakan etika menetapkan berbagai standar sikap dan pola prilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan
kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Sedangkan secara umum, terdapat 2 jenis pembagian etika yaitu:
a. Etika Umum
Merupakan jenis etika yang berbicara mengenai kondisi-kondisi
dasar tentang
bagaimana manusia bertindak dan mengambil keputusan secara etis, teori-teori etika
dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam
bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Etika umum dapat di analogikan dengan ilmu pengetahuan yang turut membahas
mengenai pengertian umum dan teori-teori.
b. Etika Khusus
Merupakan jenis etika yang membahas penerapan prinsip-prinsip moral dasar
dalam bidang kehidupan yang khusus yang didasari oleh cara, teori dan prinsipprinsip moral dasar. Etika khusus dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
i.
ii.
Etika sosial yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusia sebagai anggota umat manusia. Etika sosial menyangkut hubungan
manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan
(keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap pandangan-pandangan
dunia
dan
ideologi-ideologi
maupun
tanggung
jawab
umat
manusia
terhadap lingkungan hidup. Lingkup Etika sosial terbagi atau terpecah menjadi
banyak bagian atau bidang yaitu:
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
Universitas Indonesia
Page |4
6. Etika ideologi
Universitas Indonesia
Page |5
BAB 3
ETIKA PROFESI
Universitas Indonesia
Page |6
Kode etik dapat pula digunakan sebagai pedoman bagi masyarakat untuk
mengantisipasi terjadinya monopoli kekuasaan profesi yang merupakan pemanfaatan
kekuasaan atau hak-hak istimewa yang melindungi kepentingan pribadi atau suatu
golongan dan merugikan kepentingan masyarakat luas.
Seperti pada profesi-profesi lainnya, terdapat kebutuhan bagi profesi insinyur
untuk berkumpul sebuah wadah organisasi profesi baik secara umum atau secara spesifik
sekaligus menerapkan norma-norma etika profesi seperti yang tercakup dalam kode etik
profesi untuk menjaga martabat, kehormatan, dan itikad-itikad etis yang harus ditaati oleh
mereka yang akan menerapkan keahlian serta kepakarannya.
Berbagai organisasi keprofesian dalam bidang engineering merumuskan kode etik
yang berbeda-beda. Misalnya, kode etik untuk insinyur sipil dibuat oleh American Society
of Civil Engineers (ASCE), dan kode etik untuk insinyur elektro dibuat oleh Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Walaupun demikian, kode etik untuk
seluruh profesi engineer memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan profesionalitas
kerja.
3.3. Kode Etik Insinyur Indonesia
Di Indonesia, organisasi profesi yang menaungi profesi para insinyur disebut
dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Organisasi ini telah merumuskan dan
menyusun Kode Etik Insinyur Indonesia yang diberi nama Catur Karsa Sapta
Dharma Insinyur Indonesia. Kode etik ini terdiri dari 2 bagian yaitu prinsip-prinsip
dasar dan tujuh tuntunan sikap. Prinsip-prinsip dasar terdiri dari 4 poin dengan uraian
sebagai berikut :
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan
umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran.
Selain itu, ketujuh tuntunan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur
yang menjunjung tinggi kode etik seorang insinyur yang professional yaitu:
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat
Universitas Indonesia
Page |7
Indonesia
hanya
menyatakan
pendapat
yang
dapat
dipertanggungjawabkannya
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan
dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur
Indonesia
senantiasa
membangun
reputasi
profesi
berdasarkan
kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi
Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya
Universitas Indonesia
Page |8
BAB 4
PELANGGARAN ETIKA
Pada zaman ini, teknologi semakin berkembang pesat berkat penemuanpenemuan baru yang terus diciptakan. Maka, pada dasarnya etika engineering adalah
pedoman bagi engineer untuk menjaga tiga bidang terpenting yang tercakup dari
profesinya yaitu keselamatan, integritas, dan kompetensi. Pada pembahasan ini, turut
dicantumkan pula mengenai contoh pelanggaran etika yang terjadi pada masingmasing bidang beserta penerapan prinsip-prinsip yang seharusnya dilakukan
4.1 Pelanggaran Etika pada Bidang Keselamatan
Bidang engineering
adalah
bidang
yang
langsung
bersentuhan
dan
Universitas Indonesia
Page |9
pendapatnya yang telah berlandaskan pada analisis teknis yang akurat meskipun
bertentangan dengan kebijakan perusahaannya sendiri. Jika pihak perusahaan tidak
mengikuti rekomendasi engineer, maka secara etika, engineer wajib melaporkannya
kepada pihak berwenang. Fenomena ini disebut dengan whistleblowing yang
seringkali dapat menjadi ancaman dan dilema bagi para engineer.
Ada kalanya engineer harus melakukan hal-hal yang berbahaya untuk
mengembangkan keilmuannya. Namun, sebenarnya praktek kegiatan seperti ini tidak
dianjurkan. Suatu tragedi pernah terjadi karena hal ini. Pada tanggal 26 April 1986,
para engineers di sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl ingin
mengetahui ambang batas keamanan reaktor pada skenario-skenario tertentu. Reaktor
dipaksa bekerja pada kondisi-kondisi tidak normal dan menyalahi standar
keselamatan. Akhirnya terjadilah ledakan yang dianggap sebagai kecelakaan reaktor
nuklir terbesar sepanjang sejarah, membunuh ribuan orang (sebagian besar karena
kanker), dan meninggalkan radiasi nuklir di Chernobyl sampai sekarang. Kecelakaan
ini mengajarkan engineer untuk berhati-hati dalam bereksperimen.
dengan
keadaan
yang
menguji
integritasnya.
Tidak
P a g e | 10
Secara
untuk
secara
terus-menerus
bukanlah
kompetensinya.
satu-satunya
alasan
Bagaimanapun
juga,
terus
P a g e | 11
kehidupan
masyarakat
banyak
untuk
dipengaruhi
berinovasi,
oleh
pekerjaan
dan
untuk
Universitas Indonesia
P a g e | 12
BAB 5
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Etika engineering harus selalu dijaga untuk menjaga kualitas pekerjaan
seorang engineer. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya kegagalan engineering yang dipicu
oleh kurangnya etika. Selain itu, etika dalam engineering diperlukan untuk menjaga
kehormatan profesi engineering itu sendiri. Perlu juga adanya kebutuhan bagi profesi
insinyur untuk berkumpul sebuah wadah organisasi profesi baik secara umum atau secara
spesifik sekaligus menerapkan norma-norma etika profesi seperti yang tercakup dalam
kode etik profesi untuk menjaga martabat, kehormatan, dan itikad baik dalam
menerapkan profesi dan kepakaran mereka.
Universitas Indonesia
P a g e | 13
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Indonesia