Вы находитесь на странице: 1из 3

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN

1. Judul Penelitian
Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Peningkatan Tekanan Darah Pada
Pasien Pre Operasi Katarak Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Surabaya.
2. Nama Peneliti
Moch.Djumhana.
3. Tempat Penelitian
Balai Kesehatan Mata Masyarakat Surabaya.
4. Latar Belakang
Salah satu layanan yang ada di rumah sakit adalah layanan pengobatan melalui
operasi. Operasi merupakan tindakan yang banyak menimbulkan kecemasan salah
satunya adalah operasi mata katarak. Peran keperawatan pada fase pre operasi dimulai
ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan berakhir pada saat pasien dikirim
ke ruang operasi. Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang
sulit bagi hampir semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang
akan membahayakan bagi pasien. Maka seringkali pasien dan keluarganya
menunjukkan sikap yang agak berlebihan dengan kecemasan yang dialami. Persiapan
operasi pada pasien sangat penting untuk kelancaran ketika operasi berlangsung, salah
satunya dengan pengecekan kadar glukosa dan tekanan darah karena pasien katarak
pada umumnya adalah lansia. Pasien lansia rentan terhadap penyakit khususnya
penyakit hipertensi. Pasien yang mengalami tekanan darah diatas normal yakni
hipertensi, tidak dapat menjalani operasi karena dapat mengakibatkan pendarahan dan
syok. Maka dari itu pasien yang tekanan darahnya diatas normal harus diturunkan
terlebih dahulu sampai batas normal (Townsend, 2009: 255).
Penelitian Makmuri et.al, 2007 dalam skripsi Paryanto (2009) tentang tingkat
kecemasan pre operasi menunjukkan bahwa dari 40 orang responden terdapat 16
orang atau 40,0 % yang memiliki tingkat kecemasan dalam kategori sedang, 15 orang
atau 37,5 % dalam kategori ringan, responden dengan tingkat kecemasan berat
sebanyak 7 orang atau 17,5 % dan responden yang tidak merasa cemas sebanyak 2
orang atau 5 %. Ansietas menyebabkan respons kognitif, psikomotor, dan fisiologis
yang tidak nyaman, misalnya kesulitan berfikir logis, peningkatan aktivitas motorik
agitasi, dan peningkatan tanda-tanda vital. Untuk mengurangi perasaan tidak nyaman

ini, individu mencoba melakukan perilaku adaptif yang baru atau mekanisme
pertahanan.
5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara tingkat kecemasan
dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi katarak di balai kesehatan
mata masyarakat Surabaya.
6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Correlations Study dengan pendekatan
Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Pasien yang akan melakukan
operasi katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Surabaya pada tanggal 23-25
Mei 2012. Sampel dalam penelitian ini adalah Pasien yang akan melakukan operasi
katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Surabaya pada tanggal 23-25 Mei 2012
dengan criteria Pasien yang sudah berumur >40 tahun. Teknik sampling dalam
penelitian ini adalah concecutive yakni jumlah sampel ditentukan oleh lamanya waktu
penelitian.
7. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami kecemasan sedang
didapatkan 40 responden (71,4%) terjadi peningkatan tekanan darah. Berdasarkan
hasil uji Spearman untuk kedua instrumen didapatkan = 0,000 < 0,05 maka H0
ditolak yang berarti ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan peningkatan
tekanan darah pada pasien pre operasi katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat
Surabaya.
8. Kesimpulan dan Saran
Sebagian besar pasien pre operasi katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat
mengalami tingkat kecemasan dalam kategori sedang. Sebagian besar pasien pre
operasi katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat mengalami peningkatan tekanan
darah dalam kategori sedang. Dan terdapat hubungan antara tingkat kecemasan
dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi katarak. Bagi pihak lahan
diharapkan untuk memberikan intervensi dengan memberikan Health Education
berupa motivasi kepada pasien agar kecemasan yang dialami oleh pasien pre operasi
katarak dapat terkontrol dan melakukan penggabungan ruangan antara pasien yang

sudah pernah menjalani operasi katarak dan pasien yang belum pernah menjalani
operasi katarak.
9. Teori Yang Digunakan
a. Townsend, Mary C. (2009). Buku saku diagnosis keperawatan psikiatri edisi 5.
Jakarta: EGC
b. Paryanto, (2009). Perbedaan tingkat kecemasan pasien pre operasi selama
menunggu jam operasi antara ruang rawat
c. Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu
keperawatan; Pedoman

skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika


10. Kelebihan Penelitian
Penelitian ini menjelaskan bahwa tekanan darah pasien yang akan menjalani operasi
katrak mengalami peningkatan, untuk itu persiapan operasi pada pasien yang akan
menjalani operasi jarang dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada pasien yang
akan menjalani opeasi katrak.
11. Kekurangan Penelitian
Penelitian ini hanya melakukan satu kali pengukuran pada saat pre, tidak dilakukan
setelah post operasi, untuk membandingkan dan menindak lanjuti keadaan tersebut.
12. Implikasi Keperawatan
Implikasi dari penelitian ini adalah pengontrolan kecemasan pasien sangat penting
dalam pre operasi katarak. Pasien pre operasi katarak harus bisa mengontrol
kecemasannya agar tidak terjadi peningkatan tekanan darah, karena tekanan darah
yang tinggi akan berpengaruh pada proses operasi.

Вам также может понравиться