Вы находитесь на странице: 1из 20

ANALISA KASUS

Kasus
Seorang perempuan berumur 68 tahun tinggal bersama keluarganya, klien
mengalami hipertensi sehingga klien mengeluh nyeri kepala . Hasil pengkajian
perawat yang datang berkunjung ke rumah klien di dapatkan data tekanan darah
180/100 mmHg. Klien mengeluh badan terasa lemas. Lingkungan rumah tampak
berantakan dan gelap. Keluarga mengatakan klien hampir jatuh saat berjalan, tapi
tetap tidak mau diam, semua aktivitas ingin dilakukan secara mandiri.
A. Pengkajian (Friedman)
I

Data Umum
1 Nama Kepala Keluarga (KK) : Bapak B
2 Usia Kepala Keluarga
: 38 tahun
3 Alamat
: Jl. godean no. 4, RT 04/RW 01 YK
4 Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5 Pekerjaan Kepala Keluarga : Karyawan Percetakan
6 Komposisi Keluarga

No.

Nama

Jenis
Kelamin

Hubungan
dengan KK

Usia

Pendidikan

Pekerjaan

1.

Nenek N

Ibu Mertua

Ibu K

SMA

Ibu Rumah
Tangga
Pedagang

3.

Anak D

68
tahun
32
tahun
10
tahun

SD

2.

Perempua
n
Perempua
n
Laki-laki

SD

Pelajar

Istri
Anak

Genogram:

N.N
I.K

B.B
A.D

Keterangan :
= laki laki meninggal
= laki - laki
= perempuan
N.N = Nenek N
B.B = Bapak B
I.K = Ibu K
A.D = Anak D

Tipe Keluarga
Keluarga besar (extended family). Suami Nenek N meninggal tiga
tahun yang lalu akibat penyakit asma.
Suku
Keluarga Bapak B berasal dari suku jawa. Saat ini Nenek N
menempati rumahnya bersama keluarga Bapak B. Ibu K sekaligus
bertanggung jawab merawat Nenek N di rumah. Bapak B dan
keluarga biasanya menggunakan bahasa jawa saat berkomunikasi
dengan orang lain. Akan tetapi, Ibu K sendiri bisa berbahasa
indonesia karena banyak pembeli yang berbelanja di warungnya

adalah orang pendatang dari luar pulau jawa.


Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak B adalah Islam sehingga
nilai-nilai yang diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai islam.
Nenek N biasanya melaksanakan ibadah di rumah. Nenek N aktif

mengikuti kegiatan keagamaan di kampungnya seperti acara


pengajian sebelum mengalami nyeri kepala. Saat ini, Nenek N
hanya mengikuti kegiatan keagamaan pada hari-hari besar
keagamaan saja.
10 Status Sosial Ekonomi Keluarga.
Keluarga Bapak B merupakan salah satu keluarga dengan status
ekonomi menengah ke bawah karena penghasilan suami hanya
sebesar Rp. 1.000.000,00 sesuai standar UMR. Bapak B bekerja di
perusahaan percetakan dan selalu pulang pada sore hari. Untuk
menambah penghasilan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari, Ibu K membuka warung dan menjual paket sembako
serta menjadi penanggung jawab arisan di lingkungan tempat
tinggalnya. Rumah yang keluarga tempati sekarang ini adalah
rumah peninggalan suami Nenek N. Oleh karena itu, keluarga tidak
ingin berpindah tempat tinggal karena ini dianggap bisa
mengurangi biaya hidup keluarga dan bisa berfokus pada biaya
pendidikan An. D.
11 Aktivitas Rekreasi Keluarga.
Keluarga biasanya suka menonton TV di rumah untuk menghibur
diri atau mengurangi kepenatan yang dialami oleh masing-masing
keluarga. Keluarga juga kadang-kadang pergi ke tempat hiburan
seperti mall untuk jalan-jalan bersama keluarga. Komunikasi
keluarga selama ini berjalan cukup baik dan terbuka antar anggota
keluarga. Selain itu, arisan keluarga dan perkumpulan keluarga
juga menjadi ajang untuk mengurangi stress dalam keluarga.
II

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini: Keluarga berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan lansia.
1 Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi:
Menurut Friedman (1998), tugas perkembangan yang ditempuh
keluarga adalah:
a Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
Nenek N masih melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
walaupun Nenek N memimiliki keterbatasan dalam mobilisasi.
Menurut keluarga, Nenek N hampir jatuh saat berjalan karena

merasa nyeri kepala. Namun, keluarga tetap membiarkan


Nenek N melakukan aktivitasnya seperti memasak, menyuci,
dan menyapu sendiri karena Nenek N tidak mau hanya diam di
b

rumah dan ingin melakukan semua aktivitas secara mandiri.


Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun
Nenek N sudah tidak memiliki pengahasilan sejak berhenti
bekerja sebagai buruh 10 tahun yang lalu. Nenek N hanya
mendapatkan penghasilan dari kedua anaknya setiap bulan.
Jika membutuhkan uang, Nenek N akan menjual ayam
peliharaannya. Nenek N memiliki kartu Jamkesmas yang akan
digunakan untuk meringankan biaya perawatan di pelayanan
kesehatan.

Mempertahankan hubungan perkawinan


Suami Nenek N sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Saat ini,
Nenek N hanya fokus untuk membantu mengurusi keluarga

Ibu K dan cucunya.


Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan
Nenek N sudah dapat melakukan penyesuaian diri setelah
kehilangan suaminya. Nenek N menyibukkan diri dengan
aktivitas rumah tangga sehingga tidak memikirkan lagi
suaminya. Kedua anak Nenek N juga membantu Nenek N

untuk tetap dapat beraktivitas seperti biasanya.


Pemeliharaan ikatan keluarga antargenerasi
Hubungan Nenek N dengan keduanya masih terjalin dengan
baik. Anak kedua Nenek N sering datang menjenguk ibunya
walaupun anak keduanya tinggal di rumah yang terpisah.
Keponakan-keponakan Nenek N juga sering berkunjung ke

rumahnya karena rumah mereka tidak jauh dengan Nenek N.


Meneruskan untuk memahami eksistensi usia lanjut
Nenek N sering menceritakan masa lalunya. Nenek N
mengatakan bahwa dirinya mudah menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan pada usia lanjut yang terjadi pada
dirinya termasuk dengan masalah gangguan mobilisasi yang

dialaminya.
Riwayat Keluarga Inti.

Keluarga ini terbentuk saat Ibu K menikah dengan suaminya, yaitu


Bapak B. Menurut Ibu K, pertemuan Ibu K dan Bapak B terjadi
ketika keduanya bekerja di sebuah percetakan tempat mereka
bekerja. Dari pernikahannya, Ibu K mendapatkan seorang anak
laki-laki berumur 10 tahun yang bernama D. Dari awal pernikahan
sampai sekarang keluarga bertempat tinggal dirumah ibu kandung
dari istri, dan akan terus menetap disana. Hal ini didasarkan pada
alasan bahwa dengan demikian dapat mengurangi biaya hidup
setiap bulannya. Selain itu, dengan tinggal bersama Nenek N, Ibu
3

D tidak perlu khawatir dengan kondisi kesehatan ibunya.


Riwayat Keluarga Sebelumya (Pihak Suami dan Istri)
Menururt Ibu K, riwayat keluarga dari Bapak B atau dari Ibu K
sebelumnya tidak pernah ada penyakit yang serius.

III

Lingkungan
1 Karakteristik Rumah.
Rumah Bapak B yang ditempati adalah rumah pribadi pada lahan
berukuran 6 m x 20 m. Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan,
yaitu ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, toilet dan dapur.
Lingkungan rumah tampak berantakan dan gelap. Sumber api yang
digunakan sehari-hari berasal dari tabung gas. Sumber air yang
digunakan berasal dari sumur. Jarak sumur dengan septikteng lebih
dari 10 meter. Di depan rumah Bapak B terdapat jalan yang cukup
ramai. Di kampung ini, antara rumah penduduk tidak memiliki
jarak sehingga saling menempel.

Denah Rumah:
Toilet

dapur

kamar

kamar
ruang keluarga

halaman

toko

Keterangan:
: Pintu
: Jendela

kamar

ruang tamu

Karakteristik Tetangga dan Komunitas.


Rumah keluarga Bapak B terletak di pemungkiman yang agak
padat. Antara rumah penduduk tidak ada jarak dan menempel
antara rumah. Warga biasanya menggunakan fasilitas kesehatan
seperti

puskesmas

untuk

berobat

atau

ke

rumah

sakit

langganannya. Di pemungkiman ini terdapat lapangan yang


biasanya digunakan untuk kegiatan warga seperti senam jantung
3

sehat.
Mobilitas Geografis Keluarga.
Keluarga Bapak B memiliki dua motor. Kedua motor tersebut
digunakan Bapak B untuk bekerja dan digunakan oleh Ibu K untuk
membeli barang dagangan di pasar atau mengantar anaknya

sekolah.
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat.
Semua anggota keluarga berkumpul pada malam hari setelah
Bapak B pulang bekerja dan An. D pulang bimbingan belajar
tambahan. Selain itu, keluarga dengan keluarga yang lain biasanya
berkumpul setiap hari akibat rumah antar keluarganya saling
berdekatan. Karena Nenek N tinggal di rumah bersama Ibu K,
rumah keluarga Ibu K lah yang paling sering disinggahi keluarga
yang lain untuk berkumpul bersama. Interaksi keluarga dengan
masyarakat juga cukup baik karena masing-masing menjalani
perannya dengan baik di lingkungan sosial. Perkumpulan yang
sering diikuti anggota keluarga adalah pengajian dan arisan

kelompok ibu-ibu di sekitar rumah.


Sistem Pendukung Keluarga.
Anak kedua Nenek N tinggal di rumah terpisah dengan Nenek N
namun tidak terlalu jauh dari Nenek N. Apabila memerlukan
bantuan kesehatan, tetangga atau keluarga jauh yang tinggal di
perkampungan tersebut juga akan senang hati akan membantu.
Jarak fasilitas kesehatan terdekat, yaitu klinik dan rumah sakityang
dibuka 24 jam.

IV

Struktur Keluarga
1 Pola Komunikasi Keluarga.
Masing-masing anggota

keluarga

dapat

dengan

bebas

berkomunikasi satu dengan yang lain, tanpa perlu menunggu waktu


tertentu. Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis,
dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya dilakukan
semacam

musyawarah

kecil

sebelum

memutuskan

suatu

permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan terbuka. Keluarga


biasanya menggunakan bahasa jawa saat berkomunikasi didalam
keluarga. Hal ini dikarenakan seluruh anggota keluarga berasal dari
2

suku jawa asli.


Struktur Kekuatan Keluarga.
Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Ibu K. Namun Ibu
K juga sering terlebih dahulu menceritakan hal-hal yang perlu
keputusan tersebut kepada Bapak B dan Bapak B biasanya

akhirnya sepakat dengan keputusan yang diambil Ibu K.


Struktur Peran (Formal dan Informal)
a Bapak B berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan
b

pengambil keputusan.
Ibu K berperan sebagai pencari nafkah, pengambil keputusan,

dan pengatur rumah tangga.


Nilai atau Norma Keluarga.
Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku
dan agama yang mereka anut. Selain itu sesuai juga dengan nilai
dan norma masyarakat sekitarnya. Peraturan-peraturan yang
terdapat dalam keluarga ini, diantaranya adalah adanya acara
berkumpul bersama di malam hari dan adanya peraturan untuk
anak terkait dengan jam keluar malam, yaitu jam sepuluh malam.

Fungsi Keluarga
1 Fungsi Afektif.
Keluarga cukup rukun. Ibu K tampak sangat memperhatikan
keseluruhan kondisi keluarga. Masing-masing anggota keluarga
saling memperhatikan kebutuhan anggota yang lain. Nenek N tidak
mau menyusahkan kedua anaknya untuk menjaga dan merawat dia

di rumah sehingga Nenek N melakukan aktivitasnya sendiri


2

walaupun kesulitan berjalan.


Fungsi Sosialisasi.
Fungsi sosialisasi dalam keluarga Bapak B berjalan dengan baik.
Bapak B dan keluarga sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh
RT setempat. Keluarga ini juga merupakan orang yang senang
mengobrol dengan tetangga-tetangganya. Adik Ibu K sering datang
berkunjung ke rumah Ibu K. Namun, Nenek N tidak terlalu sering
melakukan aktivitas di luar rumah. Nenek N biasanya hanya

mengobrol dengan tetangga di depan rumahnya.


Fungsi Perawatan Keluarga.
Keluarga belum terlalu memahami masalah-masalah kesehatan
pada lansia tentang hipertensi, gangguan mobilisasi. Menurut Ibu
K, kondisi mobilisasi Nenek N merupakan hal yang umum terjadi
pada lansia. Keluarga belum memutuskan untuk merawat anggota
keluarga dengan masalah kesehatan. Keluarga tidak melakukan
perawatan terhadap Nenek N yang kesulitan dalam melakukan
mobilisasi. Keluarga juga belum pernah melakukan modifikasi
lingkungan pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan.
Keluarga akan membawa Nenek N ke fasilitas pelayanan kesehatan
atau dukun urut apabila Nenek N jatuh saat berjalan. Tingkat
ekonomi dan transportasi yang dimiliki keluarga Kakek B

mencukupi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.


Fungsi Ekonomi.
Penghasilan keluarga berasal dari Bapak B yang bekerja di
percetakan dan penghasilah Ibu K dari usaha tokonya. Keluarga
tidak mempunyai dana khusus untuk kesehatan. Apabila ada
anggota keluarga yang sakit, keluarga menggunakan dana yang
ada. Kedua anak Nenek N juga terkadang memberikan uang kepada
Nenek N. Keluarga ini juga masih bisa menggunakan fasilitas

kesehatan dengan Jamkesmas ataupun biaya pribadi.


Fungsi Reproduksi.
Nenek N memiliki dua anak dan satu orang cucu dari anak
pertamanya.

VI

Stres dan Koping Keluarga


1 Stressor yang Dimiliki.
Stressor yang dimiliki Nenek N adalah kondisinya sering nyeri
kepala dan darah tinggi yang membuat Nenek N kesulitan
melakukan segala hal sendiri termasuk memenuhi kebutuhan
2

dasarnya sendiri..
Kemampuan Keluarga Berespons terhadap Situasi/Stresor.
Keluarga memiliki kemampuan yang baik untuk merespon
berbagai masalah yang terjadi di rumahnya. Keluarga memiliki
empati yang besar antara satu anggota keluarga dengan anggota
keluarga lainnya. Menurut Keluarga, mereka sudah menasehati
Nenek N untuk mengurangi aktivitasnya namun Nenek N tetap
tidak mau hanya diam saja di rumah. Maka keluarga hanya

membiarkan Nenek N melakukan aktivitas sesuai keinginannya.


Strategi Koping yang Digunakan.
Anak Nenek N merasa kondisi Nenek ini merupakan kondisi yang
alami sehingga anak Nenek N membiarkan kondisi tersebut.
Keluarga akan mengantarkan Nenek N berobat ke dokter atau ke

dukun urut apabila Nenek N jatuh saat berjalan


Strategi Adaptasi Disfungsional: Tidak ditemukan adanya cara-cara
penyelesaian masalah yang maladaptif.

VII

Harapan Keluarga
Dengan hadirnya perawat, keluarga berharap dapat lebih tahu tentang
kesehatan, dan anggota keluarganya bisa lebih sehat dengan
berperilaku sehat.

41

Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan
Nenek N
.
Fisik
1. TTV
TD: 180/100 mmHg
R: 15x/menit
N: 83x/menit
S: 37,5oC
2. Kondisi
Kesadaran kompos
Umum
mentis
Kondisi umum baik
3. Kepala
Rambut sebagian
putih
Mata konjungtiva
tidak anemis,
penglihatan sedikit
rabun dekat
Hidung tidak ada
sumbatan
Telinga bersih,
pendengaran baik
Bibir sedikit kering
Mulut tidak ada
kelainan
Lidah merah muda,
permukaan berbintik

Bapak B

Ibu K

Anak D

TD: 120/80 mmHg


R: 20x/menit
N: 87x/menit
S: 37oC
Kesadaran kompos
mentis
Kondisi umum baik
Rambut hitam
Mata konjungtiva tidak
anemis, penglihatan
jelas
Hidung tidak ada
sumbatan
Telinga bersih,
pendengaran baik
Bibir lembab
Mulut tidak ada
kelainan
Lidah merah muda,
permukaan berbintik
Gigi bersih

TD: 90/70 mmHg


R: 16x/menit
N: 72x/menit
S: 37oC
Kesadaran kompos
mentis
Kondisi umum baik
Rambut hitam
Mata konjungtiva tidak
anemis, penglihatan
jelas
Hidung tidak ada
sumbatan
Telinga bersih,
pendengaran baik
Bibir lembab
Mulut tidak ada
kelainan
Lidah merah muda,
permukaan berbintik
Gigi bersih

TD: 100/80 mmHg


R: 15x/menit
N: 87x/menit
S: 37oC
Kesadaran kompos
mentis
Kondisi umum baik
Rambut hitam
Mata konjungtiva tidak
anemis, penglihatan
jelas
Hidung tidak ada
sumbatan
Telinga bersih,
pendengaran baik
Bibir lembab
Mulut tidak ada
kelainan
Lidah merah muda,
permukaan berbintik
Gigi bersih

4.

5.

6.

7.
9.

Leher

Dada

Abdomen

Genitalia
Rektal

Gigi coklat
Tidak ada
pembengkakan
kelenjar tyroid
Teraba denyut vena
jugularis
Tidak terlihat adanya
peningkatan tekanan
vena jugularis
Pergerakan dada
terlihat simetris
Suara jantung S1 dan
S2, murmur (-)
Suara napas vesikuler,
ronchi (-), wheezing
(-)
Perut terlihat bersih
Warna kulit
kecoklatan
Tidak ada pembesaran
organ
Suara bising usus
normal
Normal
Tidak ada impaksi fekal

Tidak ada
pembengkakan kelenjar
tyroid
Teraba denyut vena
jugularis
Tidak terlihat adanya
peningkatan tekanan
vena jugularis
Pergerakan dada terlihat
simetris
Suara jantung S1 dan
S2, murmur (-)
Suara napas vesikuler,
ronchi (-), wheezing (-)

Perut terlihat bersih


Warna kulit kecoklatan
Tidak ada pembesaran
organ
Suara bising usus
normal

Normal
Tidak ada impaksi fekal

Tidak ada
pembengkakan kelenjar
tyroid
Teraba denyut vena
jugularis
Tidak terlihat adanya
peningkatan tekanan
vena jugularis
Pergerakan dada terlihat
simetris
Suara jantung S1 dan
S2, murmur (-)
Suara napas vesikuler,
ronchi (-), wheezing (-)

Perut terlihat bersih


Warna kulit kecoklatan
Tidak ada pembesaran
organ
Suara bising usus
normal

Normal
Tidak ada impaksi fekal

Tidak ada
pembengkakan kelenjar
tyroid
Teraba denyut vena
jugularis
Tidak terlihat adanya
peningkatan tekanan
vena jugularis
Pergerakan dada terlihat
simetris
Suara jantung S1 dan
S2, murmur (-)
Suara napas vesikuler,
ronchi (-), wheezing (-)
Perut terlihat bersih
Warna kulit kecoklatan
Tidak ada pembesaran
organ
Suara bising usus
normal

Normal
Tidak ada impaksi fekal

10. Ekstremitas

Warna kulit
kecoklatan
Tangan kanan dan kiri
simetris.
Tidak terdapat varises
di kaki
Teraba arteri
brakhialis.
Kulit sedikit kering
Kekuatan otot klien

Warna kulit kecoklatan


Tangan kanan dan kiri
simetris.
Kaki kanan dan kiri
simetris
Tidak terdapat varises
di kaki
Teraba arteri brakhialis.
Tidak terdapat edema
Kulit lembab dan elastis
Tidak menderita
kelumpuhan (kekuatan
otot baik)

Warna kulit kecoklatan


Tangan kanan dan kiri
simetris.
Kaki kanan dan kiri
simetris
Tidak terdapat varises
di kaki
Teraba arteri brakhialis.
Tidak terdapat edema
Kulit lembab dan elastis
Tidak menderita
kelumpuhan (kekuatan
otot baik)

Warna kulit kecoklatan


Tangan kanan dan kiri
simetris.
Kaki kanan dan kiri
simetris
Tidak terdapat varises
di kaki
Teraba arteri brakhialis.
Tidak terdapat edema
Kulit lembab dan elastis
Tidak menderita
kelumpuhan (kekuatan
otot baik)

44

Analisa Data

No
.
1.

Data

Masalah Keperawatan

DS: Nenek N mengatakan bahwa ingin

Ganggungan mobilitas

melakukan seluruh aktivitas secara mandiri.

fisik

Keluarga mengatakan klien beberapa kali


hampir cidera saat berjalan.
DO: Nenek N memiliki hipertensi, tekanan
2.

darah 180/100mmHg.
DS: Keluarga mengatakan tidak melakukan

Ketidakefektifan

modifikasi lingkungan atau perawatan khusus

pemeliharaan kesehatan

untuk Nenek N. Keluarga mengatakan klien


beberapa kali jatuh saat berjalan.
DO: Nenek N memiliki riwayat fraktur panggul
3.

2 tahun yang lalu.


DS: Keluarga mengatakan klien hampir jatuh

Resiko jatuh .

saat berjalan. Klien mengeluh badan terasa


lemas
DO: Nenek N melakukan semua aktivitas ingin
melakukan secara mandiri. Rumah Nenek N
4.

tampak gelap dan berantakan.


DS : klien mengalami hipertensi sehingga klien

Nyeri akut

mengeluh nyeri kepala,


5.

DO : tekanan darah 180/100 mmHg


DS : Keluarga belum terlalu memahami
masalah-masalah kesehatan pada lansia tentang
hipertensi, gangguan mobilisasi, Keluarga tidak
melakukan perawatan terhadap Nenek N,
Keluarga juga belum pernah melakukan
modifikasi lingkungan pada anggota keluarga
dengan masalah kesehatan.

Skoring Masalah Keperawatan

Defisiensi pengetahuan

Diagnose keperawatan 1:
Ganggungan mobilitas fisik (NANDA, 2012).
No.
1.

Kriteria
Sifat masalah

Bobot
3/3 x 1 = 1

Pebenaran
Nenek N berjalan dengan berpegangan

2.

Skala: actual
Kemungkinan masalah

2/2 x 2 = 2

pada dinding.
Nenek N masih memiliki anak-anak

dapat diubah: mudah

dan seorang cucu. Anak pertama


sekarang tinggal bersama Nenek N di
rumah Nenek N. Rumah Nenek N tidak

3.

Potensial masalah untuk

3/3 x 1 =1

dicegah
4.

Skala: tinggi
Menonjolkan masalah

jauh dari fasilitas kesehatan.


Nenek N masih mau melakukan
aktivitas secara mandiri.

2/2 x 1 = 1

Kondisi Nenek N saat ini berdampak

Skala: masalah berat,

negative terhadap kualitas hidupnya

harus segera ditangani

sehingga Nenek N tidak mampu


melakukan aktivitas yang bermanfaat
lagi.

Diagnose keperawatan 2:
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (NANDA, 2012).
No.
1.

Kriteria
Sifat masalah

Bobot
3/3 x 1 = 1

2.

Skala: actual
Kemungkinan masalah

Pebenaran
Kaki kiri Nenek N mengalami atrofi
dan kontraktur.

2/2 x 2 = 2

Nenek N masih memiliki anak-anak


dan seorang cucu. Anak pertama
sekarang tinggal bersama Nenek N di
rumah Nenek N. Rumah Nenek N tidak
jauh dari fasilitas kesehatan.
Kondisi Nenek N sudah berlangsung
sejak 2 tahun yang lalu dan keluarga
tidak melakukan perawatan.

dapat diubah: mudah

3.

Potensial masalah untuk

2/3 x 1 =2/3

dicegah
4.

Skala: tinggi
Menonjolkan masalah
Skala: ada masalah, tetapi
tidak perlu segera

1/2 x 1 = 1/2

Menurut keluarga masalah belum perlu


segera ditangani.

ditangani

Diagnosa keperawatan 3:
Resiko jatuh (NANDA, 2012).
No
.
1.

Kriteria
Sifat masalah

Bobot

Pebenaran

2/3 x 1 = 2/3

Rumah keluarga Nenek N tampak

Skala: resiko

gelap dan berantakan. Anak


terakhir Nenek N menyadari hal
ini namun tidak memiliki waktu
yang cukup untuk melakukan

2.

Kemungkinan

1/2 x 2 = 1

pemeliharaan rumah.
Anak yang tinggal bersama Nenek

masalah dapat diubah:

N di rumah hanya berada di

sebagian

rumah sibuk bekerja. Tingkat


ekonomi Nenek N dan anakanaknya cukup untuk melakukan

3.

Potensial masalah

2/3 x 1 =1/3

perawatan.
Kondisi rumah Nenek N yang

untuk dicegah

gelap dan tidak terawat belum

Skala: sedang

dicoba untuk diatasi oleh keluarga


di rumah Nenek N. Masalah ini

4.

Menonjolkan masalah

2/2 x 1 = 1

Skala: masalah berat,

berlangsung sudah lama.


Keluarga mengatakan klien
hampir jatuh saat berjalan.

harus segera ditangani


Diagnosa keperawatan 4: Nyeri akut (NANDA, 2012).
No
.
1.

Kriteria
Sifat masalah
Skala: actual

Bobot
3/3 x 1 = 1

Pebenaran
Nenek N mengalami hipertensi
sehingga klien mengeluh nyeri

2.

Kemungkinan

2/2 x 2 = 2

kepala
Anak yang tinggal bersama Nenek

masalah dapat diubah:

N di rumah hanya berada di

mudah

rumah sibuk bekerja. Tingkat


ekonomi Nenek N dan anakanaknya cukup untuk melakukan

3.

4.

Potensial masalah

3/3 x 1 =1

perawatan.
keluarga berharap dapat lebih tahu

untuk dicegah

tentang kesehatan, dan anggota

Skala: tinggi

keluarganya bisa lebih sehat

Menonjolkan masalah

dengan berperilaku sehat.


Nenek hipertensi tekanan darah

2/2 x 1 = 1

Skala: Masalah berat

180/100 mmHg

harus segera ditangani

Diagnose keperawatan 5:
Defisiensi pengetahuan (NANDA, 2012).
No.
1.

Kriteria
Sifat masalah

2.

Skala: aktual
Kemungkinan masalah

Bobot
3/3 x 1 = 1

Pebenaran
Keluarga tidak mengetahui tentang

2/2 x 2 = 2

hipertensi dan gangguan mobilitas fisik


Nenek N masih memiliki anak-anak

dapat diubah: mudah

dan seorang cucu. Anak pertama


sekarang tinggal bersama Nenek N di
rumah Nenek N. Rumah Nenek N tidak

3.

4.

Potensial masalah untuk

3/3 x 1 =1

jauh dari fasilitas kesehatan.


keluarga berharap dapat lebih tahu

dicegah

tentang kesehatan, dan anggota

Skala: tinggi

keluarganya bisa lebih sehat dengan

Menonjolkan masalah

2/2 x 1 = 1

berperilaku sehat.
Kondisi Nenek N saat ini berdampak

Skala: masalah berat,

negative terhadap kualitas hidupnya

harus segera ditangani

sehingga Nenek N tidak mampu

melakukan aktivitas yang bermanfaat


lagi.
Prioritas masalah keperawatan
1
2
3
4
5

Nyeri akut
Gangguan mobilitas fisik
Defisiensi pengetahuan
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
Resiko jatuh

Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga


48
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK B
KHUSUSNYA NENEK N DENGAN MASALAH PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI

Diagnosa keperawatan

o
1.

Nyeri akut

NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x24 jam diharapkan nyeri akut dapat teratasi
dengan kriteria hasil :
1

KEMAMPUAN MENGENAL MASALAH


Behavioral : Patient education
Health education
2 Prioritaskan kebutuhan dasar dalam

KEMAMPUAN MENGENAL MASALAH


Health knowledge : Acute illnes management
Penyebab dan faktor konstribusi skala( 4)
Manfaat manajemen penyakit (4)
Tanda dan gejala penyakit(4)
Tanda dan gejala komplikasi(4)
Strategi manajemen rasa nyaman (4)
Kemampuan menerima pilahan terapi (4)
Efek terapi pengobatan (4)
Stabilitas respon tubuh terhadap terapi

pengobatan (4)
Istirahat adekuat (4)
Modifikasi diet (4)
2 MENGAMBIL KEPUTUSAN
Health knowledge : Health beliefs
Health beliefs
Penting dirasakan dan mengambil
tindakan (4)
Persepsi ancaman dari kelambanan (4)
Persepsi manfaat dari tindakan (4)
Persepsi pengendalian internal kontrol
tindakan (4)
Persepsi kemampuan untuk melakukan
3

NIC

tindakan (4)
MELAKUKAN PERAWATAN
SEDERHANA
Health knowledge : Health behavior
Pain Control
Laporan nyeri terkontrol (4)
Mengunakan analgesik seperti yang
dianjurkan (4)

3
4
5

pembelajaran
Gunakan kelompok belajar
Sasaran kelompok beresiko tinggi
Identifikasi faktor internal dan

eksternal dalam pembelajaran


Tentukan pengetahuan kesehatan
dan gaya hidup perilaku individu

keluarga dan masyarakat


Merumuskan tujuan untuk program

pendidikkan kesehatan
2. MENGAMBIL KEPUTUSAN
Behavioral : Cognitive therapy
Cognitive stimulation
Berbicara dengan pasien
Konsultasi dengan keluarga
Informasikan pasien stimulasi baru berita

acara tidak mengancam


Orientasi individu, waktu dan tempat
Dorong stimulasi kognitif diluar pekerjaan
Perkuat mengulangi informasi
Tanyakan pada pasien untuk mengulang

informasi
Berikan informasi sederhana dan jelas
3. MELAKUKAN PERAWATAN
SEDERHANA
Physiological basic : physical comfort
promotion
Pain Management
Lakukan penilaian nyeri secara

Вам также может понравиться