Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Rumusan masalah
Ny. Wati 34 tahun mengalami bengkak kemerahan dan nyeri pada sendi
pergelangan tangan dan jari-jari kedua tangan sejak 8 bulan yang lalu
disertai rasa sakit pada kedua pergelangan kaki dan lutut sejak 1 bulan
lalu serta adanya penggunaan obat jangka panjang.
b. Hipotesis
Ny. Wati mengalami RA dengan diagnosis banding OA dan gout sehingga
diperlukan pemeriksaan penunjang.
Pertanyaan diskusi
1.
2.
3.
4.
The effect of pregnancy on cell-mediated immunity (eg, decreased cellmediated immunity, predominance of helper T-cell 2 [TH2] cytokine
profile)[6]
The degree of HLA disparity between the mother and the fetus (the less
genetically similar the mother and fetus, the more likely the RA will remit)
[14]
Possible causes for flare-ups during the postpartum period include the following:
No
Kriteria
3
4
Definisi
tulang rawan elastik dan memiliki daya regang yang tinggi. Kedua
ciri ini dihasilkan oleh dua komponen utama tulang rawan
kolagen tipe II dan proteoglikan.
Ostoarthritis terjadi karena ketidakseimbangan kondrosit
dalam memelihara dan menguraikan matriks tulang. Faktor-faktor
yang mempengaruhi osteoarthritis adalah:
1) Efek penuaan dan efek mekanis
2) Faktor genetik, terutama pada kasus yang mengenasi
tangan dan panggul
3) Osteoarthritis meningkat setara dengan densitas tulang, dan
kadar estrogen yang tinggi juga dilaporkan berkaitan
dengan peningkatan resiko.
Osteoarthritis ditandai dengan:
1) Tulang rawan yang mengalami degenerasi memperlihatkan
peningkatan kandungan air dan penurunan konsentrasi
proteoglikan dibanding dengan tulang rawan sehat.
2) Perlemahan jaringan kolagen-> penurunan sintesis lokal
kolagen tipe II dan peningkatan pemecahan kolagen yang
sudah ada.
3) IL-1, TNF, nitrat oksida meningkat
4) Apoptosis meningkat-> penurunan jumlah kondrosit
Perubahan ini cenderung menurunkan daya regang dan
kelenturan tulang rawan sendi.
2) Gambaran klinis
1) Gejala dan tandanya muncul perlahan dan biasanya
mengenai hanya satu atau beberapa sendi.
2) Sendi yang sering terkena adalah lutut, panggul, vertebral
lumbar bawah dan servikalis, sendi antarphalang distal jari
tangan,
sendi
karpometakarpal
pertama,
senditarsometatarsal pertama.
3) Komplikasi : kaku sendi dan nyeri tumpul yang dalam,
terutama pagi hari. Pemakaian sendi yang berulang-ulang
cenderung menambah nyeri. Krepitus, sendi agak
membengkak, mungkin terbentuk efusi yang ringan
4) Seiring dengan waktu bisa terjadi deformitas
3) Penyuntikan Intraartikular pada Osteoarthritis
Selama inflamasi pada synovial merupakan penyebab utama
nyeri pada pasien OA, pengobatan local anti-inflamantory secara
intraartikular dapat efektif dalam memperbaiki nyeri, walaupun
hanya sementara. Penyuntikan glukokortikoid memberikan
kemanjuran, dan bekerja lebih baik daripada penyuntikan placebo
yang hanya 1-2 minggu. Hal inilah yang mungkin menyebabkan
penyakit tetap berjalan secara mekanik, dan ketika seseorang
mulai menggunakan sendinya, faktor yang menginduksi nyeri
akan kembali.
Penyuntikan glukokortikoid sangat berguna bagi pasien yang
menderita nyeri akut dan mungkin terutama untuk pasien yang
menderita OA dan penyakit penumpukan Kristal, terutama dari
kristal kalsium pyrophosphate dehydrate.
Asam hyaluronat dapat memberikan pengobatan terhadap
gejala OA pada lutut dan panggul, tetapi ada kontroversi bahwa
keefektifannya dibanding placebo.
8
11
scleroderma,
Sjgrens
syndrome,
polymyositis/dermatomyositis, mixed connective
tissue disease, druginduced lupus, and autoimmune
hepatitis. ANA positif bisa juga menunjukkan
penyakit juvenil arthritis.
Beberapa fakta mengenai ANA sebagai
berikut: (1) tes ANA positif berarti terdapat
autoantibodi,
(2)
Tes
ANA
positif
tidak
mengindikasikan keberadaan penyakit autoimun
atau kebutuhan untuk di terapi, (3) penyakit
autoimun dapat diterapi.
Kebanyakan
dari
manusia
mempunyai
autoantibodi, namun dalam jumlah yang sedikit.
Keberadaan autoantibodi dalam jumlah yang besar
di dalam tubuh mengindikasikan adanya penyakit
autoimun.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk
tes ANA. Salah satu metodenya adalah Fluorescent
Antinuclear Antibody Test or FANA.
Tes ini yaitu untuk melihat fluoroescent labeled
antibodi pada kaca objek di bawah microscope dan
menentukan pola dan intensitas fluorescence.
Sensitivitas dan kesederhanaan tes ANA ini
membuatnya populer digunakan untuk skrining
lupus secara khusus.
Hasil tes FANA dilaporkan di titer dan pola yang
dibuat
oleh
antibodi
contohnya
homogen,
bercak/bintik, sentromer, dan lain-lain. Pembacaan
titer ini ditentukan dengan menambhakan saline (air
garam) ke dalam bagian cairan darah manusia.
Contohnya 1 bagian darah dicampur dengan 40
bagian saline untuk menghasilkan dilusi 1:40. Dilusi
kemudian melalui langkah tambahan., membuat di
tabung 1:80, 1:160, 1:320, dan 1:640 dilusi,
berturut-turut. Masing-masing laboratorium memiliki
standar positif yang berbeda, misalnya beberapa
laboratorium akan melaporkan titer yang di atas
1:160
adalah
positif.
Dokter
Anda
akan
menginterpretasi hasil ANA berdasarkan riwayat
klinis.
ANA negatif berarti tidak ada autoantibodi
di dalam tubuh Anda. Namun, hasil ANA yang positif
tidak mengindikasikan penyakit autoimun. Mengapa?
Prevalensi ANA di tubuh individu yang normal adalah
sekitar 3-15%. Produksi autoantibodi ini sangat
bergantung pada usia, peningkatan hingga 10-37%
pada orang sehat berusia di atas 65 tahun. Bahkan
individu sehat dengan terinfeksi virus dapat
menunjukkan hasil ANA positif, walaupun dalam
waktu singkat. Pengobatan juga dapat menyebabkan
ANA positif.
14
Alat-alat seperti tongkat, toilet seat raisers, jar grippers dapat membantu
aktivitas sehari-hari
15
Jakarta: Interna
Publishing.
3. Fauci, Anthony S and Dennis S Kasper et all. 2008. Harrisons
Principles of Internal Medicine. United State of America: McGrawhills Acces Medicine.
4. FKUI. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II Edisi IV. Jakarta:
Pusat penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
16