Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. UMUM
Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap
rencana
yang
dibuat
oleh
pihak
perencana.
Pelaksanaan
pekerjaan
waktunya,
dan
sesuai
dengan
apa
yang
sudah
direncanakan
sebelumnya.
Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan
berhasil tidaknya suatu proyek, oleh karena itu perlu dipersiapkan segala
sesuatu yang berhubungan dengan teknis pekerjaan, rencana kerja, serta
tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat
mengatur
pekerjaan
dengan
baik
serta
dapat
mengambil
keputusan-
Konsultan proyek
Koordinator dan para pelaksana
Pihak pemilik (owner) jika diperlukan
Pihak perencana jika diperlukan
1 | Metode Pelaksanaan
pelaksanaan
pekerjaan
tersebut,
aspek
teknologi
sangat
diterapkan
dalam
metode
metode
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat
membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi.
Sehingga, target 3T yaitu tepat mutu/kualitas, tepat biaya/kuantitas dan
tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai.
2 | Metode Pelaksanaan
2. PERALATAN
Suatu proyek agar lancar dan memenuhi targer mutu dan waktu harus
didukung oleh peralatan yang memadai. Supaya dalam penyediaan alat bias
berfungsi
badannya
dapat
lebih
cepat
dan
berputar
dapat
lebih
360o.
melakukan
efisien.
Keuntungan
pekerjaan
dari
penggalian
di
kombinasikan dengan Dump Truck pada saat galian tanah. Pada proyek ini
digunakan Backhoe dengan tipe Crawel, yang mempunyai tenaga 100 HP
dengan mengguanakan bahan bakar solar. Penggunaan peralatan ini
sebahagian besar digunakan untuk menggali / membuang tanah humus
pada permukaan tambak sebelum dilakukan penimbunan.
b. Conrete Truk
Merupakan alat untuk beton ready mix. Penggunaan concrete truck ini
untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi waktu pembuatan beton. Alat
ini digunakan untuk pengecoran Beton khususnya Kolom, Balok dan Plat.
Sebelum beton dilakukan loading, disarankan untuk membuat cetakan
kubus guna pengujian beton di Laboratorium.
c. Conrete Pump Truk
3 | Metode Pelaksanaan
Merupakan alat untuk memompa beton ready mix dari mixer truck ke
lokasi
pengecoran.
Penggunaan
concrete
pump
truck
ini
untuk
harus
direncanakan
bisa
menjangkau
seluruh
areal
proyek
terhalang.
Penggunaan
tower
crane
tersebut
juga
harus
kemana
membawa material
material
hasil
tersebut
galian,
itu
bagian
ditempatkan.
belakang dum
Pada
saat
truck ditutup
dengan terpal dengan tujuan agar material tidak terjatuh dijalan raya dan
debunya tidak menggangu pengguna jalan lain.
Dalam proyek ini kurang lebih dari 20 dump truck yang digunakan pada
saat pekerjaan galian.
f. Dozer / Buldozer
Merupakan alat berat untuk digunakan untuk menggali, mendorong,
menggusur, meratakan, menarik beban, menimbun dan lainnya. Peralatn
ini digunakan untuk melakukan kemampuan untuk antraksi yang tinggi
dalam melakukan proses pematangan tanah dan land clearing.
g. Grader / Motor Grader
4 | Metode Pelaksanaan
harus
benarbenar
mendapat
perhatian
demi
kelancaran
5 | Metode Pelaksanaan
pelaksana
harus
meberikan
contoh
material
dan
hasil
uji
6 | Metode Pelaksanaan
Batu pecah adalah hasil produksi mesin pemecah batu (Stone Cruser)
dipergunakan.
Ada tidaknya kandungan lumpur dalam pasir harus dibuktikan dengan
merusak beton.
Pasir yang akan digunakan untuk campuran beton harus melalui proses
Teknis ini.
d. Semen Portland
7 | Metode Pelaksanaan
Indonesia.
Merk Semen Portland yang dipakai harus seragam untuk semua
berasa.
Tidak mengandung minyak, asam alkali, garam dan zat organic yang
dangkal
atau
sumur
bor
serta
yang
8 | Metode Pelaksanaan
Kontraktor Pelaksana.
g. Tulangan Beton
Adapun spesifikasi Bahan
Tulangan
Beton
yang
digunakan
dalam
Negeri Pangkep.
Baja tulangan diatas diameter 12 mm atau lebih adalah Baja Ulir.
Baja tulangan sengkang/begel atau dibawah diameter 12 mm adalah
baja polos.
Semua baja tulangan mempunyai tegangan tarik/luluh baja minimal
benda uji.
Baja tulangan mempunyai bentuk dan penampang yang sesuai dengan
9 | Metode Pelaksanaan
4. PEKERJAAN TANAH
a. Galian tanah humus harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau
sampai tanah yang dianggap cukup menahan beban bangunan. Apabila
10 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
diperlukan untuk mendapatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus
dipadatkan / ditumbuk.
b. Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun
kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum.
c. Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung
ketempat yang direncanakan, atau tempat sementara yang disetujui oleh
Direksi.
d. Pekerjaan Pengurugan (Tanah didatangkan)
o
o
Pekerjaan Persiapan
Keadaan Lapangan
Sebelum pekerjaan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus ditinjau
oleh seorang tenaga ahli. Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara
keadaan lapangan dan keadaan seperti yang ditunjukan dalam gambar
Kontraktor harus segera menyampaikan kepada pengawas lapangan
secara tertulis untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut. Keadaan
lahan yang akan dibangun keadaannya praktis belum bouwplank
/matang. Sehingga untuk mendapatkan ketinggian muka tanah yang
diinginkan/diperlukan (sesuai gambar rencana) adanya pematangan
lahan. Kontraktor harus memeriksa ulang pengukuran pada patokpatok yang telah ada di lapangan serta dicocokan kembali terhadap
gambar perencanaan.
Pengukuran
1) Kontraktor
harus
mengerjakan/memeriksa
pematokan
dan
pengukuran untuk menentukan batas-batas pekerjaan serta garisgaris kemiringan tanah sesuai dengan gambar rencana, dengan
memakai peralatan ukur optik dan harus sudah ditera ulang pada
waktu akan dipakai pada proyek ini. Peralatan tersebut diantaranya
Theodolith, Waterpass, Prisma Silang, serta peralatan-peralatan lain
yang diperlukan untuk menunjang kelancaran dalam hal pengukuran
ini, sehingga hasil pengukuran itu benar-benar teliti.
2) Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan pengurugan maka
terlebih dahulu dilakukan pematokan rambu-rambu sesuai dengan
gambar rencana. Patok-patok terbuat dari kayu persegi dengan
ukuran 5x7 cm panjang disesuaikan dengan kebutuhan sejenis kayu
Kls II.
11 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
12 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
Buldozer
Excavator
Stoom Wals dengan 3 roda dengan berat 5 s/d 8 ton atau Pneumatic
Roller
Motor Grader
Dump Truck
14 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
15 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
Maksud Timbunan :
Yang dimaksud
meliputi:
dengan timbunan
adalah
semua pekerjaan
yang
Penimbunan Sirtu
16 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
17 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
m. Adapun desain dan rincian akan diatur sendiri oleh pemilik Paten (ada pada
spesifikasi teknis oleh Pemilik Paten)
n. Pemilik Paten KSLL bersedia menggaransi Pekerjaannya selama minimal 25
Tahun;
Yang dimaksud dengan Mutu Beton adalah Kuat Tekan Karakteristik yang
diperoleh dari pengujian benda uji kubus umur 28 hari minimal 20 benda
uji.
b. Mutu beton untuk masing-masing komponen struktur adalah seperti yang
dijelaskan dalam Gambar Bestek dan Bill of Quantity.
c. Job Mix Disain adalah hasil pekerjaan ahli beton pada Laboratorium Beton
yang diakui oleh Pemerintah.
d. Material Pasir dan Batu Pecah yang dipakai untuk Job Mix Disain haruslah
material yang akan dipakai nantinya pada pelaksanaan dilapangan dan
18 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
19 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
bak-bak
Mix
Formula
di
Laboratorium
Beton
yang
menghasilkan mutu beton yang tidak sesuai dengan mutu beton pada
Job
Mix
Disain
mengharuskan
Kontraktor
Pelaksana
melakukan
perhitungan ulang akan Job Mix formula atau merubah Job Mix Disain.
Tidak tercapainya mutu beton seperti yang diinginkan karena kesalahan
dalam perhitungan Job Mix Formula sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor Pelaksana.
berwenang.
Plat Lantai Sistem Bondek menggunakan tulangan besi ware mesh M10
atau Bekisting.
Dimensi, model, bengkokan, jarak dan panjang penyaluran tulangan
harus sesuai dengan Gambar Bestek dan Shop Drawing, standar
Peraturan Beton Indonesia (PBI) dan SK SNI T-15-1991-03.
20 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
tulangan.
Tulangan balok dan kolom yang telah selesai dirakit jika tidak langsung
dipasang harus diletakan ditempat yang terlindungi dari hujan dan
tidak disambung.
Panjang sambungan lewatan jika tidak ditentukan lain dalam Gambar
Bestek, Peraturan Beton Indonesia (PBI) dan SK SNI T- 15-1991-03
21 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
E. Suport Beton
minimal 5 buah.
Bentuk support/dukungan harus sesuai dengan Gambar Bestek atau
22 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
tinggi kolom.
Untuk Komponen plat lantai dan plat dack ukuran beton tahu adalah
2x4x5 cm dan dipasang minimal 5 buah setiap 1 m2 plat lantai, plat
dack.
F. Acuan / Bekisting
balok-balok kayu 5/7 cm atau 5/10 cm dari kayu kelas kuat Kls III.
Penggunaan papan kayu sebagai bekisting dengan alasan apapun tidak
diperbolehkan.
Pengantian material bekisting dengan material selain yang disebutkan
23 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
sejak
waktu
pengecoran
kecuali
ditentukan
lain
oleh
Gambar Bestek.
Lantai Kerja Beton dibuat dari beton mutu K-100.
Hasil pekerjaan Lantai Kerja Beton harus benar-benar elevasi , hal ini
harus dibuktikan dengan pekerjaan Waterpassing
24 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
beton.
Pengecoran dalam kondisi cuaca hujan tidak dibenarkan kecuali
Kontraktor Pelaksana menjamin bahwa bekisting dan hasil pengecoran
nonstruktural.
Urutan pemasukan material beton dimulai dengan Batu Pecah Beton,
Pasir Beton, Semen, Air, dan Zat Additive (jika ada), Urutan ini bisa
oleh
pekerja
kelokasi
bekisting
untuk
dituang,
atau
Pump.
Beton segar harus segera dituang kedalam bekisting dan tidak boleh
dibiarkan lebih dari 10 menit berada dalam wadah. Penggunaan zat
additive seperti Super Plasticizer juga tidak membolehkan beton segar
terlalu lama dalam wadah tampungan kecuali disetujui oleh Konsultan
PENGAWAS.
Beton segar yang telah dituangkan harus dipadatkan dengan Concrete
25 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
Penuangan beton dalam balok, plat lantai, plat atap, dan kolom tidak
boleh menciptakam sangkar kerikil atau penumpukan kerikil pada posisi
Konsultan PENGAWAS.
Pengecoran beton tidak boleh dilakukan langsung
diatas
tanah,
kedua
untuk
digunakan.
Kualitas beton yang dihasilkan oleh Batching Plant tetap menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
26 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
hari.
Pembukaan dan pembebanan Bekisting beton kurang dari 14 hari
karena
alasan
mempercepat
adanya
pemakaian
pengerasan
beton
Zat
harus
Additive
disetujui
yang
oleh
dapat
Konsultan
PENGAWAS.
K. Perawatan Beton ( Curing )
7. LAIN - LAIN
bersama
dengan
Konsultan
PENGAWAS
dalam
proses
mengikat
dan
wajib
Pelaksana.
27 | M e t o d e P e l a k s a n a a n
untuk
dilaksanakan
oleh
Kontraktor