Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2. Otot : M. Anconeus
Persarafan : N. Radialis
Origo : Epicondylus lateralis
Insertio : facies posterior ulna sedikit kearah distal dari olecranon.
Fungsi : Sendi Siku (Ekstensi).
Otot-otot Radial Lengan Bawah
1. Otot : M. Brachioradialis
Persarafan : N. Radialis
Origo : Margo lateralis humeri
Insertio
rocessus styloideus radii
Fungsi : Sendi Siku : Fleksi, pronasi atau supinasi (pergerakan memutar dari posisi
akhir yang berlawanan ke posisi tengah)
2. Otot : M. Ekstensor carpiradialis longus
Persarafan : N. Radialis
Origo : Margo lateralis humeri, epicondilus lateralis
Insertio
ermukaan dorsal dari dasar os metacarpi II
Fungsi : Sendi Siku : Fleksi, pronasi atau supinasi (pergerakan memutar dari posisi
akhir yang berlawanan ke posisi tengah tergantung dari sudut tekuk)
3. Otot : M. Ekstensor carpiradialis brevis
Persarafan : N. Radialis
Origo : epicondilus lateralis humeri, ligamen annulare radii
Insertio
ermukaan dorsal dari dasar os metacarpi III
Fungsi : Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke radial
Motor Unit
Maret 15, 2010evanjhieTinggalkan komentar
semua serat otot yang sesuai itu innervates; semua serat ini akan menjadi tipe yang sama (baik cepat
atau lambat berkedut berkedut). Ketika unit motor diaktifkan, seluruh serat kontrak. Kelompok unit
motor sering bekerja sama untuk mengkoordinasikan kontraksi satu otot; semua unit motor yang
mengabdi satu otot pun dianggap sebagai unit motor renang. Unit motor besar memiliki berkedut kuat
ketegangan.
Jumlah serat otot dalam setiap unit dapat berbeda-beda: otot paha bisa punya seribu serat dalam
setiap unit, otot mata mungkin sepuluh. Secara umum, jumlah serat otot innervated oleh unit motor
adalah fungsi dari kebutuhan otot untuk gerakan halus. Semakin kecil unit motor, yang lebih tepat
tindakan otot. Otot membutuhkan gerakan yang lebih halus innervated oleh unit motor yang sinaps
dengan lebih sedikit serat otot.
Akson sel saraf sangat tipis, sekitar 1 mikrometer. Namun, mereka sangat lama. Bagi banyak akson
neuron motor lebih dari satu meter panjang, memanjang dari tulang punggung ke sel otot. Mereka
meregangkan tulang belakang untuk meningkatkan ketinggian.
Dalam pengujian electrodiagnostic medis untuk pasien dengan kelemahan, analisis hati-hati potensial
aksi unit motor (MUAP) ukuran, bentuk, dan pola rekrutmen dapat membantu dalam membedakan
sebuah miopati dari neuropati.
Categories:Anatomi manusia, NeurologiTag:miopati, motor neuron, motor unit, neuropati, serat otot
Nervus Medianus
Maret 15, 2010evanjhie1 tanggapan
Saraf median saraf pada manusia dan hewan lainnya. Hal ini di atas dahan. Ini adalah salah satu dari
lima saraf utama yang berasal dari pleksus brakialis.
Saraf median dibentuk dari bagian medial dan lateral tali pleksus brakialis, dan terus ke bawah lengan
untuk memasukkan lengan bawah dengan arteri brakialis.
Tersebut berasal dari pleksus brakialis dengan akar dari C5, C6, C7, C8, & T1.
Saraf median adalah satu-satunya saraf yang melewati terowongan karpal, di mana mungkin
dipadatkan menyebabkan carpal tunnel syndrome.
Categories:Anatomi manusia, NeurologiTag:arteri brakialis, carpal tunnel syndrome, Saraf median,
terowongan karpal
3. Otot : M. Brachialis
2. Otot : M. Anconeus
Persarafan : N. Radialis
Origo : Epicondylus lateralis
Insertio : facies posterior ulna sedikit kearah distal dari olecranon.
Fungsi : Sendi Siku (Ekstensi).
Otot-otot Radial Lengan Bawah
1. Otot : M. Brachioradialis
Persarafan : N. Radialis
Origo : Margo lateralis humeri
Insertio
Fungsi : Sendi Siku : Fleksi, pronasi atau supinasi (pergerakan memutar dari posisi
akhir yang berlawanan ke posisi tengah)
2. Otot : M. Ekstensor carpiradialis longus
Persarafan : N. Radialis
Origo : Margo lateralis humeri, epicondilus lateralis
Insertio
ermukaan dorsal dari dasar os metacarpi II
Fungsi : Sendi Siku : Fleksi, pronasi atau supinasi (pergerakan memutar dari posisi
akhir yang berlawanan ke posisi tengah tergantung dari sudut tekuk)
3. Otot : M. Ekstensor carpiradialis brevis
Persarafan : N. Radialis
Origo : epicondilus lateralis humeri, ligamen annulare radii
Insertio
ermukaan dorsal dari dasar os metacarpi III
Fungsi : Sendi tangan : Fleksi dorsal, abduksi ke radial
Categories:Anatomi manusiaTag:M. Biceps Brachii, M. Brachialis, M. Coracobrachialis, Otot-otot Ventral
Lengan Atas
Kata Hamil bagi anda yang belum pernah mengalaminya mungkin membuat anda penasaran. Dr.
Wiku Andonotopo mengatakan, secara medis kehamilan dimulai dari proses pembuahan sel telur oleh
spermatozoa. Sel telur akan dibuahi akan berkembang jadi bakal embrio yang kemudian akan
mengalami pembelahan sampai menjadi embrio. Bakal janin ini lalu akan menempel di selaput lendir
rahim, yeng terletak di rongga rahim. Setelah semua ini terjadi, anda bisa dibilang telah resmi
hamil.
Pada masa kehamilan terjadi banyak perubahan pada tubuh yang meliputi perubahan pada :sistem
reproduksi, sistem pencernaan, sistem muskuluskeletal, dll. Selain perubahan-perubahan tersebut,
masih banyak lagi masalah yang menyertai ibu hamil. Lebih kurang 50 orang ibu meninggal dunia
setiap hari karena berbagai masalah yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. Hingga saat ini
masih banyak ibu yang menderita komplikasi kehamilan yang mengancam kehidupan atau
menyebabkan kecacatan berat pada ibu dan anak.
Sekarang ini banyak para ibu yang merasa ketakutan untuk melahirkan secara alami ataupersalinan
melalui vagina. Ketakutan ini sering oleh karena mendengar cerita-cerita yang mengerikan dari
kerabat atau teman-teman tentang pengalaman mereka saat melahirkan bayinya secara alami. Hal ini
menyebabkan banyak para calon ibu yang memilih untuk melakukan operasi untuk melahirkan
bayinya.
Sebenarnya pengalaman dari setiap orang akan berbeda tergantung siapa dan bagaimana orang itu
menanggapi pengalamannya saat persalinan, yang terbaik adalah setiap calon ibu mempersiapkan
dirinya dengan pengetahuan dan kesiapan mental bahwa proses ini adalah proses alamiah dimana
tubuh kita juga sudah mempersiapkan untuk semua ini dan tentu saja perlu dukungan moril dari
suami dan juga keluarga. Sebenarnya melahirkan dengan operasi atau seksio, ditujukan untuk
indikasi medis tertentu, yang biasa kita bagi atas indikasi untuk ibu dan indikasi untuk bayi.
Semua indikasi itu adalah berdasarkan medis dari ibu atau bayi yang memerlukan tindakan
melahirkan secara seksio, tetapi sekarang ini menjadi suatu hal yang baru yang berkembang dalam
beberapa kalangan masyarakat, dimana seksio dilakukan bukan karena indikasi medis dari ibu atau
bayi, tapi atas dasar permintaan dari calon ibu karena takut melahirkan secara normal/alami.
Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus melalui
dinding depan perut. (Rustam Mochtar, 1992).
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada
dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janini di
atas 500 gram (Sarwono, 1991).
Istilah sectio caesaria berasal dari bahasa latin caedere yang artinya memotong. Sedangkan definisi
caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dindinguterus melalui
dending depan depan perut atau vagina.
Categories:Anatomi manusia, Fisiologi Tubuh Manusia, terapiTag:Hamil, indikasi medis, komplikasi
kehamilan, masa kehamilan, pembuahan sel telur, persalinan melalui vagina, rongga rahim, sistem
muskuluskeletal, sistem pencernaan, sistem reproduksi, spermatozoa,uterus
Hip joint merupakan triaxial joint, karena me-miliki 3 bidang gerak. Hip joint juga merupakan
hubungan proksimal dari extremitas inferior. Dibandingkan dengan shoulder joint yang konstruksinya
untuk mobilitas, hip joint sangat stabil yang konstruksinya untuk menumpuh be-rat badan. Selama
berjalan, gaya dari extremitas inferior ditransmisikan keatas melalui hip ke pelvis & trunk, dan
aktivitas extremitas inferior lainnya. Dalam suatu gerak fungsional, terjadi hubu-ngan antara pelvic
girdle dan hip joint pelvic girdle akan mengalami tilting dan rotasi selama gerakan femur. Hubungan
tersebut hampir sama dengan hubu-ngan scapula dengan shoulder joint, perbedaan-nya adalah
scapula kiri & kanan dapat bergerak bebas sedangkan pelvic hanya dapat bergerak sebagai satu unit.
Hip joint dibentuk oleh caput femur yang kon-veks bersendi dengan acetabulum yang konkaf. Hip joint
adalah ball and socket (spheroidal) triaxial joint. Acetabulum terbentuk dari penyatuan os ilium,
ischium, dan pubis. Seluruh acetabulum dilapisi oleh cartilago hyaline, & pusat acetabulum terisi oleh
suatu massa jaringan lemak yang tertutup oleh membran synovial.
Jaringan fibrokartilago yang melingkar datar di acetabulum disebut dengan labrum acetabular, yang
melekat disekeliling margo acetabulum. Labrum acetabular menutup cartilago hyaline & sangat tebal
pada sekeliling acetabulum dari-pada pusatnya hal ini menambah kedalaman acetabulum.
Acetabulum terletak di bagian lateral pelvis, menghadap ke lateral, anterior & inferior.
Caput femur secara sempurna ditutup oleh cartilago hyaline. Pada pusat caput femur terdapat lubang
kecil yang dinamakan dengan fovea capitis tidak ditutup oleh cartilago hyaline. Caput femur
membentuk sekitar 2/3 dari suatu bola. Caput femur berbentuk spherical dan mengha-dap kearah
anterior, medial dan superior. Hip joint diperkuat oleh kapsul sendi yang kuat, ligamen iliofemoral,
pubofemoral, dan ischiofemoral. Hip joint juga diperkuat oleh ligamen transver-se acetabular yang
kuat & bersambung dengan labrum acetabular. Ligamen teres femoris merupakan ligamen triangular
yang kecil, melekat pada apex fovea capitis dekat pusat caput femur ke tepi ligamen acetabular.
Ligamen teres femoris berfungsi sebagai pe-ngikat caput femur ke bagian bawah acetabu-lum dan
memberikan stabilisator yang kuat didalam sendi (intraartikular). Stabilisator bagian luar dihasilkan
oleh 3 liga-men yang melekat pada collum/neck femur yaitu : ligamen iliofemoral, pubofemoral & ischiofemoral. Ligamen iliofemoral disebut juga ligamen Y, karena arah serabut mirip huruf Y terbalik.
Ligamen iliofemoral memperkuat kapsul sendi bagian anterior. Ligamen pubofemoral terdiri dari ikatan
serabut yang kecil pada kapsul sendi bagian medial anterior dan bawah. Ligamen ischiofemoral
merupakan ligamen triangular yang kuat pada bagian belakang kapsul.
3. Abduksi
Abduksi adalah gerakan femur ke samping da-lam bidang frontal sehingga paha bergerak jauh dari
midline tubuh.
ROM Abduksi yang lebih besar dapat terjadi jika femur berotasi keluar.
Abduksi dibatasi oleh otot-otot adduktor dan li-gamen pubofemoral.
4. Adduksi
Adduksi adalah gerakan kembali dari abduksi.
Hiperadduksi hanya dapat terjadi jika tungkai sisi kontralateral digerakkan keluar.
Pada hiperadduksi yang luas, ligamen teres femoris menjadi tegang.
5. External/Lateral Rotasi
External rotasi adalah suatu rotasi femur disekitar axis longitudinal sehingga knee terputar keluar.
External rotasi juga merupakan suatu rotasi femur disekitar axis sagital sehingga knee ter-putar
kedalam.
ROM external rotasi biasanya lebih besar daripada internal rotasi
6. Internal/Medial Rotasi
Internal rotasi adalah gerak rotasi femur disekitar axis longitudinal sehingga knee terputar kedalam.
Internal rotasi juga merupakan gerak rotasi femur disekitar axis sagital sehingga knee ter-putar
keluar.
ROM internal dan external rotasi dipengaruhi oleh derajat torsi femoral (terputarnya femur pada axis
longitudinal sehingga salah satu ujungnya berotasi kedalam terhadap ujung lainnya).
7. Diagonal Adduksi/Abduksi
Diagonal adduksi adalah suatu gerakan ke depan dari posisi abduksi paha dalam bidang horizontal,
yang diikuti oleh penu-runan external rotasi.
Diagonal abduksi adalah suatu gerakan ke samping dari posisi fleksi hip dalam bidang horizontal, yang
diikuti oleh external rotasi.
Categories:Anatomi manusia, biomekanikTag:extremitas inferior, Gerakan pada Hip, Hip joint, Otot- otot
pada Hip Joint, Sudut Pada Hip Joint, triaxial joint
2. M. Supraspinatus
Persarafan : N. thoracodorsalis
Origo : Proc, spinosi enam vertebra bagian bawah, vertebra lumbalis,Fasis dorsalis,ossis
sacri,labium eksterna crista iliaca, iga ke (9), 10-12, seringkali berorigo pada angulus inferior
scapulae.
Insertio : Crista tuberculi minoris humeri
Fungsi : Sendi bahu (Rotasi kedalam, adduksi, retroversi),Lingkar bahu (adduksi dan
penurunan scapula).