Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HIGIENE SUSU
Fisiologi Laktasi
Anatomi Kelenjar Ambing
Sirkulasi Darah dan Limfe dalam Ambing
Pembentukan Susu
Pengeluaran Susu
Fisiologi Laktasi
Kel. Ambing berfungsi untuk memberikan
makanan bagi bayinya
GLANDULA
MAMAE
Fisiologi Laktasi
Fisiologi Laktasi
Aspek anatomi kel. mamaria
Sel-sel sekresi susu dari kel. mamaria
berkembang melalui proliferasi epitelium ke
dalam struktur yg disebut alveoli
Susu sebagian besar terakumulasikan
sebelum diperah atau disusui, disimpan di
dalam alveoli --- sisterna
Sistem suspensori dalam ambing
memungkinkan jumlah besar susu yang bisa
dimuat di ambing
40%
60%
Kuarter depan
40-45%
Ligamentum
suspensorium
lateralis
Kuarter belakang
55-60%
Lamina dari
Lig.susp lat.
Penyangga kel.mamaria
Ligamentum
suspensorium
medialis
Anatomi internal
Sisterna kanal /Streak canal/ Duktus papilaris
Fungsinya untuk menjaga susu dalam ambing dan
mencegah masuknya bakteri ke dlm ambing
sisterna kel/r.ambing
Produk alveolar
Alveolus:
unit sekretorik dasar; dibatasi oleh sel2
epithelial dengan sintesa dan/atau sekresi:
lipid - trigliserida & asam lemak bebas
protein - kasein
laktosa - disakarida
mineral& vitamin - Ca, P, K; Vits. A, B, C, D
air
Struktur alveolar
komponen alveolar & fungsi
sel epithelial sintesa susu &
sekresi
lumen penampung komponen
susu & air
sel myoepithelial milk
ejection
membran dasar
transfer selektif
ductus terminalis transpor
susu keluar dr alveoli
sistem kapiler suplai
prekursor susu & mengangkut
hormon
Cranial Mammary
Vein
Mammary vessels
Sistem limfatik
Membantu mengatur keseimbangan cairan yg
berlebihan dlm ambing & infeksi
Cairan dikeringkan dari jaringan dan keluar dari
ambing:
Sistem limfatik
cairan masuk ke dlm sistem limfatik
melalui tempat yg terbuka ujung dan
pangkalnya disebut lacteals
Kontrol mamogenesis
Pengembangan awal kel. Mamaria
diprogram oleh mesenkim embrionik
Proliferasi sistem duktus mamaria dimulai
saat pubertas : duktus di bawah kontrol
estrogen, hormon pertumbuhan dan
steroid adrenal; alveoli di bawah kontrol
progesteron dan prolaktin
Kolostrum
Sekresi susu prepartum (tanpa dibuang)
akan berakibat pada pembentukan
kolostrum
Ingesti kolostrum
penting , sebab?
Limit waktu untuk absorbsi Ig lewat usus?
Konsentrasi lemak (terutama vit. A) dan
protein (kasein dan albumin)
Konsentrasi karbohidrat (laktosa)
Laktogenesis
Prolaktin, dihambat oleh dopamin dan
distimulasi oleh vasoaktif peptida intestinal
dan hormon pertumbuhan, merupakan
senter dari laktogenesis
Pembebasan lemak ke dalam susu dari
sel-sel alveoli mempengaruhi konstriksi
membran plasma mengelilingi droplet
lemak ; lemak terdispersikan ke dalam
susu dalam bentuk droplet
Sel epitel
Sel
muskularis
Droplet
susu
Alveolus mamaria
Pengeluaran Susu
Bila ambing dirangsang:
Impuls saraf lewat melalui cauda spinalis menuju
ke otak
Impuls saraf di otak merangsang kel.pituitaria
posterior untuk melepaskan hormon oksitosin
melalui aliran darah hormon oksitosin menuju
ke sel-sel yg menyelubungi alveoli
myoepitel berkontraksi dan menyebabkan air susu
masuk ke dlm sisterna ambing
kegaduhan dan rasa nyeri akan menyebabkan
dikeluarkannya hormon epinefrin; hormon ini
menghambat kerja oksitosin
KARAKTER SUSU
A. Pengertian susu
B. Sifat fisik dan kimia
C. Komposisi susu berbagai spesies
ternak
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi
komposisi susu
A.Pengertian Susu
Susu adalah cairan hasil pemerahan yang
sempurna dari ambing sapi yang sehat
(Anonimus, 1914).
Susu adalah sekresi yang dikeluarkan oleh
kelenjar ambing hewan mamalia yang berfungsi
untuk memberi makan anaknya. Susu harus
mengandung semua bahan-bahan makanan,
mineral dan vitamin dalam keadaan dan jumlah
yang sesuai untuk pertumbuhan anaknya.
Warna
Warna susu antara putih kebiru-biruan s/d
kuning keemasan tergantung pd bangsa
sapi, pakan, jumlah lemak dan bahan
padat yg terdapat dlm susu. Dalam jumlah
banyak susu keseluruhan tampak keruh
dan dalam lapisan tipis saja tampak
transparan tembus cahaya.
Susu yg diambil/diturunkan kadar
lemaknya akan tampak kebiruan.
Kekentalan (Viskositas)
Susu lebih kental daripada air. Yang
menyebabkan adalah protein dan lemak,
oleh karena itu susu penuh (full cream)
lebih kental daripada susu skim yg tidak
mengandung lemak .
Susu dingin lebih padat/kental daripada
susu sehabis diperah.
Berat jenis
BJ berkisar antara 1,0270 - 1,0350 , 20 oC
Variasi Bj krn perbedaan kadar lemak &
berat kering (BKTL) dlm susu
Lambat laun BJ meningkat dari saat
pemerahan dan akan mencapai
maksimum sampai 12 jam setelah
pemerahan
Kenaikan BJ terjadi pembebasan CO2 dan
gas N2 yg terdapat dalam susu segar
pH
Susu segar bersifat sedikit asam, mempunyai
pH antara 6,5 - 6,7 atau 6,85 1,35o SH.
Kolostrum agak lebih asam dari pada susu
normal, tetapi menjadi normal dalam 5 hari
setelah beranak dan tetap konstan dari sebagian
besar periode laktasi.
Pd akhir laktasi, umumnya pH meningkat s/d
6,8. Biasanya pd kondisi ini akan menjadikan
abnormal dan memberikan petunjuk bahwa sapi
menderita mastitis.
700 atm
Titik beku
0,52 -0,54oC
pH
6,6 6,7
Aw
0,993
Berat Jenis
1,034 (g.cm-3)
Redoks potensial
0,25 volt
Indeks refraksi
1,3478
Tegangan permukaan
51 (dyn.cm-1)
Sifat Kimia
Sifat kimia:
Reaksi amfoter
Spesifikasi tiap2 komponen susu
Reaksi amfoter:
kertas lakmus merah
kertas lakmus biru
biru
merah
C. Komposisi susu
Susu dibentuk di dlm kel. susu / ambing);
yaitu pd sel2 epitel (sel alveoli) yg memiliki
daya selektif utk memilih bahan2 dr dlm
darah yg dibutuhkan utk susu.
Sebagian bahan2 dr dlm darah disintesa di dlm
epitel (lemak, protein, laktosa) dan,
sebagian langsung diperoleh dari darah tanpa
diubah, hanya diatur konsentrasinya
(vit, mineral, sebagian protein).
Mineral
: Kasein
Whey protein
: Trigliserida yg terikat pd asam lemak
rantai pendek
: Laktosa (disakarida asal glukosa dan
galaktosa)
: terlarut dan atau terikat dengan protein
Vitamin
: terlarut
Air
Lemak
Karbohidrat
Prosentase bahan-2
dalam susu
Protein Laktosa Mineral
0,9
7,1
0,2
2,5
6,2
0,5
3,4
4,7
0,7
3,2
4,3
0,8
5,5
4,8
0,8
5,9
3,6
0,8
7,1
3,1
1,3
9,5
4,8
1,0
Air
Kandungan air dalam susu setiap jenis hewan
berbeda
Merupakan bagian terbanyak dalam susu dan
sebagai bahan pelarut untuk zat2 yg terkandung
dalam susu
Pd mgg I post partum, kandungan air dalam susu
sedikit meningkat dan pada akhir laktasi akan
turun kembali.
Penambahan air (pemalsuan) menyebabkan BJ,
dan pengurangan lemak menyebabkan BJ
Protein susu
Kasein:
protein susu yg utama (80% dr total protein)
dlm susu sbg: Kalsium-kasein, kalsium fosfat
kompleks dan terdapat sbg suspensi koloidal
dari partikel 2 kompleks yg disebut micell
terdiri dari campuran sedikitnya 3 komponen:
- alpha kasein (40-60% total protein)
- kasein (20-30% total protein)
- gamma kasein (3-7% total protein)
Lemak
Struktur kimia sangat heterogen 98%
lemak dalam susu adalah trigliserida,
hanya sebagian yang : monosakarida,
asam lemak bebas, fosfolipid, cerebrosid,
ganglion , kolesterol dsb.
Jumlah kandungan lemak dalam susu:
3-6 6,1 %
as. kaprat
as. Laurat
as. oleat
Lemak
Contoh lemak susu:
C3H5(OH)3 + 3 C3H7COOH
Gliserol
As.butirat
C3H5(OH)3 + 3 C3H7COOH
Gliserol
As.oleat
Air
Air
lemak
Asam lemak yg menyusun lemak susu untuk
setiap jenis hewan dan manusia berbeda.
Konsentrasi oleat lebih tinggi dlm susu babi,
anjing dan manusia (ASI).
Asam lemak tak jenuh banyak ditemukan pd
susu kuda
Kelarutan lemak susu:
mudah larut: etil eter, karbon tetraklorida,
kloroform, atau bensin
Sedang: aseton
Sedikit: alkohol
Tidak larut: air
Karbohidrat
Karbohidrat susu dikenal sebagai Laktosa
(4 galactosyl 1-glucose)
Persentase dalam susu: 4,6 5%, pd
primata 10%
Mrpkn sumber energi utama utk anak
hewan
Merangsang pertumbuhan sel otak
Proses enzimatis pada laktosa relatif
berjalan perlahan
Laktosa primer:
Sejak lahir membentuk enzim galaktase
sangat sedikit dan hanya dpt
menkonsumsi makanan yg tidak
mengandung laktosa
Banyak ditemukan disel.dunia, kec. pd
orang2 Eropa Tengah dan Utara.
Kasus ini banyak ditemukan pd kondisi
di mana anak2 yg setelah disapih, tidak
minum susu sampai dewasa atau sangat
jarang minum susu
Laktosa sekunder
Sering terlihat sbg bermacam-macam
gangguan usus stlh terjadi kerusakan
epitel usus.
Diagnosa laktosa intoleran:
Bila setelah melakukan uji standar
laktosa memperlihatkan gejala sakit
perut, diare, timpani
Uji standar laktosa: memakan 2 gr
laktosa/kg BB (anak2), 50 gr/kg BB
(dws)
Vitamin
susu dan produk hasil olahannya banyak
mengandung vitamin spt: vit. A, B1, B2, B12 dan
asam pantotenat , akan tetapi susu sapi tidak
diharapkan menjadi sumber vit. C
kandungan vit.larut dalam lemak (A,D,E,K) sgt
tergantung dr pakan yg diberikan
Vit.yg termasuk B kompleks disintesa dlm
lambung, sheingga kehadirannya dalam susu tidak
tergantung sepenuhnya dari pakan yang diberikan
Vitamin A:
Terdiri dari carotin dan retinol
Susu sapi berwarna agak kekuningan
banyak karoten
Susu kambing lebih putih
tanpa karoten
Vitamin C
sedikit ditemukan dalam susu sapi , tidak stabil, terutama
dalam pengolahan susu
D. Faktor2 yg mempengaruhi
komposisi susu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bangsa sapi
Individual
Umur
Masa laktasi
Waktu pemerahan
Variasi selama
pemerahan