Вы находитесь на странице: 1из 43

HOME VISITE PASIEN

DENGAN DEPRESI EPISODE


BERULANG, EPISODE KINI
DEPRESI SEDANG TANPA
GEJALA SOMATIS
KELOMPOK PUSKESMAS
BUDURAN

Anggota Keluarga
No

Nama

Kedudukan
dalam
keluarga

L/P

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Pasien
Klinik
(Y/T)

Ket

Tn. A. H

KK

54 th

Perguuruan
Tinggi

Swasta

2
3

Ny. K. D
Tn. F

Istri
Anak

P
L

48 th
26 th

SLTP
Perguruan
Tinggi

IRT
--

T
Y

Depresi
berat
dengan
gejala
psikosis

4.

Ny. H

Anak

24 th

Perguruan
Tinggi

Pegawai
Swasta

5.

An. A

Anak

16 th

SMK

Pelajar

6.

An. E

Anak

14 th

SMP

Pelajar

7.

Tn. A

Menantu

35 th

Perguruan
tinggi

Pegawai
Negeri

8.

An. S

Cucu

2 th

9.

An. N

Cucu

9 bln

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. F
Umur
: 28 tahun
Jenis Kelamin
:
Pekerjaan
: Pendidikan

Laki-laki

Terakhir : Perguruan tinggi tingkat 2


(semester 4)
Agama : Islam
Alamat : Sidokepung, RT 13/ RW 03,
Buduran.
Suku
: Jawa Tengah
Home visite Tanggal 13 September 2013.

ANAMNESIS
KU : Ibu pasien mengatakan pasien masih sering diam di kamar
RPS

:
HETEROANAMNESA IBU, DAN KEDUA ADIK PEREMPUAN
PASIEN :

Pasien senang berdiam diri di kamar dan jarang berkomunikasi


dengan keluarganya sejak 2 tahun terakhir. Di dalam kaamar
pasien hanya tiduran, nonton TV dan makan. Pasien hanya
menjawab pertanyaan singkat dan seperlunya saja, terkadang
masih tidak nyambung. Tidak mau untuk mulai bekerja lagi.
Pasien hanya keluar kamar jika mandi, mengantar dan
menjemput adiknya ke sekolah, dan sesekali untuk berbelanja
dan main basket dengan adik bungsunya.

AUTOANAMNESA :
Saat pasien ditanya mengapa sering diam di kamar, pasien
menjawab tidak ada apa-apa. Saat ditanya tentang hobinya
pasien mengatakaan suka bermain basket dan balap tamiya.
Saat ditanya bermain basket dengan siapa, pasien mengatakan
bermain basket dengan anak SMA jam 8 pagi. Namun dari
keterangan ibunya, pasien hanya bermain basket dengan adik
bungsunya,. Saat ditanya dulu sempat sekolah di mana, pasien
mengatakan sekolah di Jawa Tengah, dan baru pindah
beberapa tahun belakangan ke Surabaya. Saat ditanya
menonton acara TV apa, pasien menjawab suka menonton film
Tom and Jarry. Saat ditanya apakah suka dengan acara berita,
pasien mengatakan suka dan berita yang belakangan ditonton
adalah kasus tabrakan anaknya ahmad Dhani. Saat ditanya
akan rencana ke depannya, pasien tidak memiliki rencana apaapa.

RPD :
HETEROANAMNESA KELUARGA :

Menurut ibu pasien, pasien sebelumnya adalah anak


yang baik. Pasien anak tertua, memiliki 3 orang adik
dan ayahnya bekerja sebagai wiraswasta di bidang
bangunan dan pergi ke Aceh sejak pasien berumur
16 tahun, sedangkan ibu pasien sendiri (nara
sumber) bekerja sebagai Ibu rumah tangga. Pasien
tumbuh dengan baik dan menyelesaikan pendidikan
sampai dengan tamat SMA tepat waktu dan tidak ada
masalah. Saat kelulusan SMA pasien memutuskan
untuk melanjutkan ke sekolah angkatan laut namun
pasien gugur dalam tes terakhir.

Pasien akhirnya memutuskan untuk kuliah ke


Perguruan Tinggi Swasta dengan biaya yang
tinggi. Saat semester 4 pasien memutuskan
untuk tidak melanjutkan kuliah dan bekerja
sebagai sekuriti di perusahaan BUMN dengaan
alasan membantu biaya kuliah adiknya.
Pasien sering dimintai uang makan oleh
temannya sekerjanya dan sempat terjadi
perkelahian karena pasien menolak memberikan
uang makan. Karena hal itu pasien memutuskan
keluar dari pekerjaan tersebut.

Pasien kemudian memutuskan kerja di Aceh


menyusul ayahnya setelah 3 bulan diam di
rumah tidak bekerja. Setelah bekerja 6 bulan di
Aceh pasien berselisih lagi dengan teman
kerjanya dan memutuskan untuk pulang ke
Jawa Tengah. Saat pulang pasien mendapati
adiknya sudah lulus kuliah dan akan menikah
dengan orang yang dkenalnya di tempat kerja
dan pindah ke Surabaya.
Di surabaya, Adik pasien sering bertengkar
dengan mertuanya dan meminta ibu dan
keluarga lainya pindah ke Surabaya.

Setelah menjual rumah di Jawa tengah pasien


dan keluarga pindah ke Surabaya dan tinggal
di rumah besannya. Di Surabaya pasien dan
keluarga mendapati keluarga suami adik
pasien kasar, dan sering terjadi perselisihan.
Karena tidak tahan diam di rumah keluarga
suami adiknya, kemudian Keluarga pasien
akhirnya memutuskan membeli rumah sendiri
di Surabaya dan tinggal dengan adik pasien,
suaminya beserta anaknya dan anggota
keluarga pasien lainnya.

Sejak tinggal serumah dengan iparnya, pasien


sering bertengkar dengan iparnya tersebut hingga
pada Bulan Nopember 2011 pasien mulai sering
diam di kamar dan seperti menjauhi keluarga.
Semakin lama tingkah pasien semakin aneh
seperti mondar-mandir di dalam rumah tidak jelas,
jika ditanya anggota keluarga lain, pasien tidak
menjawab, sering mengurung diri di kamar, mandi
di kamar mandi berjam-jam, tertawa sendiri tanpa
alasan yang jelas, pergi dari rumah dengan
berjalan kaki, memarkir motornya di rumah
tetangga dan menganggap rumah tetangganya
tersebut adalah rumahnya.

Melihat keadaan pasien yang semakin parah,


akhirnya ibu pasien mengajak pasien ke klinik
swasta dokter spesialis kejiwaan. Selama
pengobatan di klinik swasta, pasien sempat
membaik seperti biasa lagi, namun pada tanggal
21/5 2012 pasien marah-marah tanpa sebab dan
dirawat inap di RSAL. Setelah beberapa hari di
rawat di RSAL, keluarga pasien meminta
pulang paksa karena tidak ada biaya. Atas saran
Dokter Jiwa di RS pasien dianjurkan mengurus
SKTM dan melanjutkan pengobatan di RSD
Sidoarjo saja. Selama pengobatan, pasien
sempat membaik dan memburuk lagi.

Faktor Resiko yang


1. Kepergian ayah bekerja ke Aceh.
Diketahui
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kegagalan tes masuk angkatan.


Kuliah di perguruan swasta dengan
biaya mahal.
Memutuskan berhenti kuliah demi
membantu biaya kuliah adiknya.
Masalah dengan teman sekerja.
Memutuskan pindah dari Jawa
Tengah dan pindah ke Surabaya.
Hbungan tidak harmonis dengan ipar
dan keluarganya.

Riwayat Kebiasaan
Riwayat

merokok
: disangkal
Riwayat kebersihan badan : pasien
mandi 2 kali sehari. Namun
terkadang pasien tidak mandi
seharian.
Riwayat olah raga : terkadang sore
pasien bermain basket dengan
adiknya.
Riwayat pengisian waktu luang :
menonton TV, tiduran, bermain
tamiya, menjemput adik sekolah.

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang seperti ini. Ayah


pasien menderita sakit jantung. Sempat di
rawat di ICCU karena jatuh pingsan saat
pertengkaran di rumah Surabaya antara
pasien dengan iparnya. Keluarga yang lain
tidak memiliki sakit yang perlu perawatan di
Rumah Sakit.

Riwayat Sosial Ekonomi

Penghasilan utama dari kiriman


ayah pasien yang bekerja di Aceh
sebesar 2,5 juta rupiah perbulannya
untuk memenuhi kehidupan 8 orang
keluarga. Uang sejumlah sekian
hanya cukup untuk pangan, biaya
listrik, air dan biaya sekolah.
Terkadang Ibu pasien sering tidak
memegang uang sepeserpun.
Sedangkan adik dan iparnya tidak
memberikan uang dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Riwayat Gizi

Penderita makan sehari-harinya


biasanya antara 2-3 kali dengan
nasi sepiring, sayur, dan lauk pauk
seadanya, seperti telur, sayur, dan
cukup sering dengan daging atau
ayam. Penderita terkadang sulit
untuk makan, dan sampai tidak
makan sama sekali dalam sehari.

ANAMNESIS SISTEMIK
Mata : Pandangan mata berkunangkunang (-), mata pasien sering merah
jika iritaasi, penglihatan kabur (-),
ketajaman baik, tidak keluar kotoran
yang banyak di pagi hari ataupun
malam hari. Nyeri (-), gatal (+),
biasanya sembuh keesokan harinya
setelah ditetesi visine tetes mata.
Anamnesis sistemik
batas Normal.

lainnya

dalam

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Tidak tampak sakit, kesadaran
compos mentis (CGS E4 V5 M6), status
gizi kesan cukup (21,74).
Tanda Vital dan Status Gizi
Nadi
: 86x/menit, regular, isi cukup,
simetris
Pernafasan : `18 x / menit
Suhu :
36,1C
Tensi :
110/70 mmHg

Kulit

: dbn
Kepala
: dbn
Mata : warna kelopak (coklat
kehitaman), Conjungiva anemis (-/-),
Injeksi Konjungtiva (-/+), sclera dbn,
ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm),
reflek kornea (+/+), Iris coklat radier +/+,
Lensa Jernih (+/+), visus (3/6 ODS dalam
posisi duduk dan ruang terbatas), sekret -/Hidung : dbn
Mulut : dbn
Telinga : dbn
Leher dan Tenggorok : dbn
Thoraks : cord : dbn; Pulmo : dbn

Abdomen
C.

: dbn

V : dbn
Ektremitas : palmar eritema -/-, akral
dingi -/-, Oedema -/-.
Sistem genitalia : tidak dievaluasi

Pemeriksaan Neurologik :
1. Kesadaran
Kualitatif
: compos mentis
Kuantitatif : GCS 4 5 6
2. Meningeal sign : (-)
3. Nervus Cranialis: dalam batas normal
4. Motorik
: dalam batas normal
Kekuatan otot
Tonus otot
Reflek fisiologis
Reflek patologis
5. Sensorik : normal
6. Autonom : BAK (+), BAB (+)
7. Columna vertebra : dalam batas
normal

Status Psikiatri :
Kesan umum : Fisik penderita terlihat sesuai
umurnya, prilaku dan kebiasaan lebih kecil dari
umurnya, kesehatan fisik cukup, tinggi badan
normal, tidak terdapat cacat fisik, motorik
melambat, cara berpakaian rapi dan bersih,sopan,
sikap kooperatif, sesuai gender. Kontak : mata (+)
berkurang, verbal (+), terkadang kurang.
Kesadaran :
Kualitatif
: Kompos Mentis.
Kuantitatif : GCS 4-5-6
Proses Berpikir :
Bentuk : tidak logis
Arus
: relevan

Isi
: isi pikiran miskin, semangat
bersosialisasi
menurun.
Afek Emosi
: Apatis, Depresi -adekuat.

Persepsi

: halusinasi -, ilusi -, depersonalisasi +


merasa dirinya sulit beradaptasi, derealisasi : gangguan somatoform dan psikofisiologis -,
agnosia -.
Kognisi-sensorium : konsentrasi baik, orientasi
baik, amnesia -, memori yang lain dalam batas
normal, inteligensi kesan masih terpelihara.
Kemauan
: menurun, drive :menurun,
motivasi : menurun, fungsi pekerjaan dan sosial
berkurang.
Psikomotor
: kesan hipokinesia, hipoaktivitas.
Tilikan
: 2 ( menyadari sakit, dan perlu
pertolongan namun dalam waktu bersamaan
masih ada denial).

PATIENT CENTER DIAGNOSIS MULTIAXIAL


1.Axis I
: F 33.10 Gangguan Depresi Berulang,
dengan gejala kini depresi sedang tanpa gejala
somatik.
2.Axis II
:3.Axis III
: Masalah penyakit mata,
Kunjungtivitis alergika akut (bukan pencetus).
4.Axis IV
:
5.Primary support group dengan berupa
hubungan yang kurang harmonis dengan ipar.
6.Masalah dengan pekerjaan sebagai sekuriti dan
pekerjaan saat di Aceh
7.Masalah keuangan keluarga yang kekurangan.
8.Axis V
: GAF 80-71 (masalah dapat diatasi,
disabilitas ringan dalam sosial, pendidikan dan
pekerjaan.

Terapi
Nonmedikamentosa :
1.Terapi Psikoterapi
2.Psikoterapi
3.Terapi Kerja
4.Menghindarkan Pasien dengan stresor
Medikamentosa :
Fluoxetin tab 10 mg
2 x i tab
THD tab 2 mg
2 x 1 tab
Cromolin Na ED gtt 1-2 OD

FOLLOW UP
Tanggal 14 Juli 2013
Tensi
No

Tgl

mm
Hg

Gejala
BB

Kg Cm
182

kg

2 14/9/ 110/60 72
2013

Status

Psikis

Gizi

yang

Pengobatan

Dominan

1 14/9/ 110/70 72
2013

TB

kg

Gizi

Fluoxetin 10 mg

cukup

182

Gizi

2 x 1 tab
Depresi

THD 2 mg

sedang

2 x 1 Tab

cukup
Cromolin Na ED
3-4 gtt I-II OS

Fungsi Keluarga

Biologis

Psikologis

Keluaraga inti baik, namun hubungan


dengan ipar dan keluarga ipar kurang harmonis.
Fungsi sosial pasien terganggu, fungsi sosial anggota
keluarga lain masih baik.
Fungsi ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan pasien
kekurangan, uang yang dikirimkan ayah pasien
sejumlah 2,5 juta rupiah terkadang kuarng untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Fungsi Penguasaaan Masalah dan Kemampuan
Beradaptasi
Terganggu, pasien belum bisa beradaptassi dan
menguasai
masalahnya sehari-hari, begitu juga
dengaan keluarga lainnya

APGAR KELUARGA

APGAR Tn. F (pasien) Terhadap


Keluarga

Sering/

Kadang-

Jarang/

selalu

kadang

tidak

APGAR Ny. K.D (Ibu Pasien)

Sering/

Kadang-

Jarang/

Terhadap Keluarga

selalu

kadang

tidak

APGAR Ny. H (adik bungsu pasien) Terhadap

Sering/

Kadang-

Jarang/

Keluarga

selalu

kadang

tidak

SUMBER
Sosial

KE
T
Interaksi pasien dengan keluarga terutama +
PATHOLOGY

Ipar dan keluarganya


Cultural

Nilai kesopanan masih ada

Bagi pasien melakukaan kegiatan sehaarihari terbatas .


Bagi keluarga, melakukan kegiaatan seharihari masih baik.
Religius

Pemahaman akan agama baik, membaca Al


Quran,

sembahyang

pasien

melakukaannyaa dengan cukup baik.


Suasanya keluarga akan religi masih baik.

Ekonomi

Keuangan keluarga masih kurang.


Adik pasien dan suaminya (ipar
pasien) telah memiliki keluarga
sendiri dan jarang memberikan
bantuan kepada keluarga pasien.

Edukasi

Tingkat pendidikan pasien cukup


tinggi. Anggota keluarga lainnya
juga berpendidikan tinggi.
Akses terhadap pengetahuan dan
informasi baru dapat dijangkau.

Medical

Awalnya kurang dapat dijangkau


pasien
SKTM (+)

Informasi Pola Interaksi Keluarga

Pertanyaan Sirkuler
Sikap

Ibu terhadap masalah Pasien ?


Sikap Ayah ?
Sikap anggota keluarga yang lain?
Ijin untuk Inform Consent?
Anggota keluarga terdekat ?
Secara emosional jauh dari
penderita?.
Siapa yang selalu tidak setuju dengan
pasien?
Bertentangan dengan anggota
keluarga lainnya?

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI KESEHATAN

Faktor Prilaku :
1.Kepribadiaan Penderita.
2.Tidak ada pengalaman merantau.
3.Kurang harmonisnya dengan Ipar
dan keluarganya.
4.Ayah pasien yang jauh.
Non Prilaku :
1.Perekonomian kurang.
2.Fungsi rumah sehat tidak terpenuhi.

Identifkasi Lingkungan Rumah

DAFTAR MASALAH

PATIENT MANAGEMENT
Suport

Psikologis :

Motivasi
Menghindari tekanan
Penentraman

Hati :

Jangan menganggap bahwa pasien adalah


pengidap sakit jiwa
Melakukan penjaminan secara halus bahwa pasien
bisa kembali sembuh
Metode ventilasi
Penjelasan,

Basic Konseling dan Pendidikan

Pasien :
Dilakukan oleh dokter / dokter Sp. KJ

PATIENT MANAGEMENT
Menimbulkan

rasa percaya diri dan


tanggung jawab pada diri sendiri
Tanggung jaawab (-)
Melalui pujian
Persuide halus

Pengobatan

:
Terapi medikamentosa.

KESIMPULAN
1. Segi Psikologi :
Depresi berulang dengan gejala kini depresi sedang
tanpa gejala somatic.
2. Segi Somatik :
Konjungtivitis alergika akut iritatif

SARAN
Masalah medis dilakukan langkah-langkah :
1,, Preventif :
Menjaga keadaan dalam rumah yang harmonis.
2. Promotif :
Melakukan rekreasi dengan keluarga dan olahraga rutin bersama.
3. Kuratif :
Saat ini pasien sudah jauh membaik dari sebelumnya
Terapi sekarang : fluoxetine 10 mg 2 kali 1 dan THD 2 x 1 tab untuk mengatasi
masalah hipokinetiknya.
4. Rehabilitatif :
mengembalikan kepercayaan diri pasien sehingga tetap memiliki semangat
menjalani aktivitas seperti biasanya dan mulai untuk bekerja lagi.

Вам также может понравиться