Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Kelompok 1
Arni Khurnia Suci
Lutfi Mukholifah
Djihan Ibnu Hayyan
Tubagus Arga
Dara Pricilia
B0A013041
B0A0130
B0A0130
B0A0130
B0A0130
I.
PENDAHULUAN
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
: Perciformes
Famili
: Pomacentridae
Upafamili : Amphiprioninae
Genus
: Amphiprion
II.
TEKNIK PEMBESARAN IKAN BADUT /CLOWN FISH
1. Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan untuk induk adalah aquarium 40 x 40 x 40 cm yang
dilengkapi dengan instalasi air laut dan aerasi serta saluran pembuangan. Aquarium
tersebut ditempatkan di ruangan yang cukup cahaya sinar matahari hal dimakasudkan
untuk menghidari parasir baik untuk induk maupun terhadap telur yang dihasilkan.
2. Pemeliharaan Benih
Kegiatan pemeliharaan benih dapat dilakukan di bak semen, fiber glass atau
akuarium. Agar tercipta suasana nyaman bagi ikan, maka dalam wadah pemeliharaan
diberi tanaman/ anemon laut dengan substrat dari karang/ genteng. Lama pemeliharaan
benih berukuran 1,5 cm sampai siap dipijahkan menjadi induk sekitar 5-6 bulan.
Wadah dan perlakuan pemeliharaan benih clown fish hampir sama dengan
pemeliharaan calon induk. Pakan benih adalah Diaphanosoma, artemia remaja dan
dilatih dengan pakan buatan (ukuran pelet disesuaikan). Setelah ukuran benih 3 cm
pemberian pakan buatan prosentasenya lebih besar (75%) dibandingkan pakan hidup
(25%), karena hanya sebagai pelengkap nutrisi. Penyiponan dan penggantian air
dilakukan setiap hari, disesuaikan dengan kondisi kualitas air media.
Tabel 1. Jenis dan Jumlah Pemberian Pakan
Jenis Pakan
Umur
Kepadatan
(Hari)
Zooplankton/ Pelet
(Dipertahankan)
1-5
Branchionus
10 - 20 kor/ml
4-10
Kopepoda
200 ekor/liter
7-40
Nauplii, artemia
300 ekor/liter
25-90
Diaphanosoma
200 ekor/liter
30-90
Artemia remaja
200 ekor/liter
80-dewasa Pelet
Ad libitum
Berdasarkan penelitian jurnal yang saya peroleh pemberian pakan dengan
menambahkan MOS, dengan tujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian pakan
pada ikan pada indeks pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup benih A. ocellaris.
MOS yaitu probiotik mengandung bakteri menguntungkan, dimasukkan ke dalam
pencernaan
agar
dominasi
Pemberian
produk feed
daya kerja yang sangat jelas . Bio-Mos bukan merupakan yeast utuh dan hidup, namun
berupa
hasil
banyak
mengandung
Mannan
Oligosaccharide
2.
3.
Penggunaannya sangat mudah dan praktis, dicampur ke dalam pakan secara on top
ataupun re-formulasi dengan dosis yang ditentukan. Perlakuan pemberian MOS pada
nauplii Artemia dengan konsentrasi 0,5%, 1,0%, dan 1,5% selama 24jam. Nauplii
Artemia yang sudah diberikan MOS, kemudian diberikan ke ikan dengan 2x dosis pada
interval 12jam. Percobaan pemberian pakan dilanjutkan sampai 90 hari. Berikut ini
diperoleh hasil dari percobaan,
Grafik 1.Tingkat kelangsungan hidup A. ocellaris yang diberi pakan nauplii Artemia
diperkaya dengan MOS
Items
Panjang Awal (mm)
Bobot Awal (mg)
Panjang Akhir (mm)
Bobot Akhir (mg)
Bobot Bdan (%)
Tingkat Pertumbuhan (%/day)
Faktor Kondisi
Control
10 0.3
17 0.01
26.1 0.43
460 3.4
2604 45
2.89 0.16
2.61 0.01a
0.5 % MOS
10 0.4
17 0.02
27 0.58
462 3.7
2616 50
2.90 0.08
2.62 0.01a
1 % MOS
10 0.1
17 0.05
29.3 0.4
510 2.6
2898 27
3.22 0.04
2.65 0.02b
1.5 % MOS
10 0.2
17 0.02
30.2 0.4
536 3.3
3051 44
3.39 0.07
2.62 0.01a
Tabel 1. Pertumbuhan indeks A. ocellaris diberi pakan yang diperkaya MOS. Setiap nilai
(X SD) adalah kinerja rata-rata sepuluh ikan / pengamatan 90 hari. Huruf superscript
yang sama pada baris yang tidak berbeda secara signifikan pada P <0,05.
Hasil indeks pertumbuhan A. ocellaris yang diberi pakan dengan tambahan MOS
ditunjukkan pada Tabel 1. Tidak ada perubahan signifikan antara bobot dan panjang awal
(P> 0,05). Hasil pada percobaan akhir pemberian pakan indeks pertumbuhan seperti
bobot dan panjang akhir, faktor kondisi dan laju pertumbuhan spesifik dalam semua
perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan jika dibandingkan dengan kontrol (P>
0,05). Faktor kondisi pada percobaan ke 2 menunjukan perubahan yang signifikan lebih
tinggi dari pada kontrol. Tingkat kelangsungan hidup semua perlakuan secara signifikan
lebih tinggi dari pada kontrol. MOS telah terbukti untuk meningkatkan pertumbuhan
untuk hewan vertebrata dan krustasea. Penelitian ini menunjukan ikan yang diberi pakan
dengan MOS jauh lebih baik dan dapat mengefensiasi pakan. Hasil penelitian
menunjukan dengan meningkatnya konsentrasi MOS, terjadi peningkatan yang
signifikan yang dicapai pada tingkat kelangsungan hidup benih A. ocellaris dan tidak
terjadi peningkatan yang signifikan pada panjang akhir, berat akhir, dan laju
perumbuhan. Ikan yang diberi diet MOS menunjukan kelangsungan hidup yang lebih
tinggi dari pada ikan yang diberi pakan dengan diet kontrol yang mempunyai
kelangsungan hidup
3. Pembesaran clown fish
Pertumbuhan clown fish tergolong lambat bila dibandingkan dengan ikan
konsumsi, tetapi hal ini desesuaikan dengan ikan dewasa atau induk yang panjangnya
ahanya 7-8 cm. Dari stadia larva sampai mencapai ukuran dewasa atau induk
memerlukan 7-8 bulan.
Pembesaran dapat dilakukan pada aquarium, bak fiber atau kolam, namun untuk
memudahkan penanganan disaat benih baru keluar dari bak larva sebaiknya dipelihara
dalam aquarium dengan system air mengalir. Penanganan diaquarim memudahkan dalam
pengontrolan terhadap penyakit, pemberian pakan, perbaikan kulitas. Setelah berukuran 2
cm maka sebaiknya dipelihara di wadah yang lebih luas. Pemberian pakan sebaiknya
diberikan sesering mungkin minimal 3 kali sehari, jenis pakan yang diberikan dapat
berupa pellet, artemia, cacing renik, udang renik ataupun jentik nyamuk. Ikan badut
merupakan ikan omnivore (pemakan hewan dan tumbuhan), jadi selain invertebrata kecil
(crustacea & parasit yang melekat pada tubuh anemon), alga juga diketahui memenuhi 20
25% kebutuhan nutrisinya.
III.
1. Analisis Usaha
Menurut Afandi (2010), analisis usaha dilakukan untuk mengetahui kelayakan
usaha yang akan dilakukan atau direncanakan bagi pengembang usaha dalam hal
kemampuan investasinya dalam memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang
ditanaman.
2. Rencana Anggaran Biaya
a. Biaya Investasi
N
o
Uraian
Juml
ah
(Unit
/Bua
h)
Rumah Hatchery
Bak Penjodohan
3
4
5
6
Akuarium
Pemijahan
Bak Pemeliharaan
Larva
Akuarium
Pendederan
Bak Penampungan
Benih
5
2
10
2
Instalasi Air
Tendon
Instalasi Aerasi
Gayung
Gelas
Sero
1
0
1
1
1
2
1
3
1
Harga
Satuan
(Rp)
75.000.0
00,00
3.000.0
00,00
150.0
00,00
3.000.0
00,00
300.0
00,00
3.000.0
00,00
7.500.0
00,00
3.000.0
00,00
12.000.0
00,00
15.000.0
00,00
1.250.0
00,00
3.0
00,00
2.0
00,00
20.0
Nilai
Ekono
mis
(Tahun
)
Penyusutan
(Rp)
10
7.500.000,00
10
300.000,00
37.500,00
10
600.000,00
150.000,00
10
600.000,00
10
1.500.000,00
150.000,00
600.000,00
10
1.500.000,00
62.500,00
3.000,00
90,00
2.000,00
100,00
40.000,00
400,00
Jumlah
(Rp)
75.000.000,
00
3.000.000,0
0
750.000,00
6.000.000,0
0
3.000.000,0
0
6.000.000,0
0
15.000.000,
00
3.000.000,0
0
12.000.000,
00
15.000.000,
00
1.250.000,0
0
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
Ember
Selang Siphon
Tudung Saji
Milimeter Block
Timbangan
Induk
00,00
15.0
00,00
15.0
00,00
25.0
00,00
2.5
00,00
35.0
00,00
350.0
00,00
Jumlah
30.000,00
600,00
30.000,00
1.500,00
75.000,00
1.500,00
7.500,00
375,00
35.000,00
1.050,00
140.000,00
1.750.000,0
0
141.972.500
,00
13.145.615,0
0
b. Biaya Tetap
No
1
2
Uraian
Penyusutan Investasi
Gaji Karyawan @ 2 Orang
Total
1.095.467,92
3.000.000,00
4.095.467,92
Jumlah Pertahun
(Rp)
13.145.615,00
36.000.000,00
49.145.615,00
c. Biaya Variabel
No
Uraian
Kebutuhan/
Bulan
Love Larva 5
Cacing Darah
Artemia Salina
Love Larva 2
Love Larva 3
NRD
Obat-obatan
Kaporit
Biaya/ Tahun
(Rp)
4.800.0
00,00
720.0
00,00
3.600.0
00,00
4.800.0
00,00
4.800.0
00,00
4.800.0
00,00
3.500.0
00,00
240.0
00,00
3.000.0
00,00
10
Plastik
11
Karet Gelang
12
Styrofoam
20
13
Lakban
20
14
Oksigen
15
23.000,0
0
15.000,0
0
30.000,0
0
10.000,0
0
375.000,0
0
250.000,0
0
Total
69.000,00
15.000,00
600.000,00
200.000,00
375.000,00
250.000,00
4.030.666,67
828.0
00,00
180.0
00,00
7.200.0
00,00
2.400.0
00,00
4.500.0
00,00
3.000.0
00,00
48.368.000,00
3. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan selama usaha
pembenihan Amphiprion pecula dilakukan hingga panen. Biaya operasional dapat
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
Biaya Operasional =Biaya Tetap+Biaya Variabel
= Rp. 49.145.615,00 + Rp. 48.368.000,00
= Rp. 97.513.615,00
Angka diatas menunjukkan keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan usaha
pembenihan Amphiprion pecula.
4. Penerimaan
Penerimaan merupakan laba kotor dari hasil produksi harga jual per ekor ikan.
Penerimaan disini merupakan pendapatan kotor dan belum dikurangi berbagai Biayabiaya selama produksi berlangsung.
Penerimaan = Jumlah Produksi x Harga
= 71.546 x Rp. 5000
= Rp. 357.732.000,00
Pendapatan kotor pada usaha pembenihan ikan badut perbulan sebesar Rp.
357.732.000,00
5. Keuntungan
Keuntungan merupakan laba bersih yang diperoleh dari usaha pembenihan setelah
dipotong dengan beragam biaya yang gunakan selama proses produksi dilaksanakan.
Keuntungan
= Penerimaan-Biaya Operasional
= Rp. 357.732.000,00 Rp. 97.513.615,00
= Rp. 260.218385,00
melampaui titik impas. Suatu usaha dikatakan impas jika jumlah hasil penjualan
produknya pada suatu periode tertentu sama dengan jumlah biaya yang ditanggung
sehingga suatu usaha tesebut tidak mengalami kerugian maupun keuntungan
(Setyaningsih, 2011). BEP dihitung menggunakan rumus :
BEP Produksi
Harga Rp. 1.950,2 pada penjualan ikan hasil pembenihan Amphiprion percula ini
merupakan titik impas pada usaha pembenihan.
7. Benefit Cost Ratio (B/C)
LAMPIRAN
Gambar 5. Kiri atas adalah wadah akuarium untuk induk dan kanan atas adalah
bak pemeliharaan larva.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. www.freshmarine.com. Diakses 5 Juni 2014
Anonim.2010.http://adearisandi.wordpress.com/2012/01/25/ikan-badut-clownfish.
Diakses 5 Juni 2014
Anonim. 2010. www.wikipedia.com. Diakses 5 Juni 2014
Anonim.
2012.
http://adearisandi.wordpress.com/2012/01/25/ikan-badutclownfish. Diakses 5 Juni 2014
Burgess, W. et all., 1990. Atlas of Marine Aquarium Fishes, Second Edition. TFH
Publication. Sidney-Australia
Emmens, C.W., 1988. Marine Fishes and Invertebrates in Your Own Home. TFH
Publications. Sydney-Australia
Richard, B., Rickajzen, S., Barker, J. 2007. Ocean, Revealing The Secrets of The
Deep. Atlantic Publishing. UK. Pg 210