Вы находитесь на странице: 1из 27

LAPORAN KASUS

ADENOMYOSIS

Disusun oleh:
Emily Nadya Akman
FK UKRIDA 11.2013.096
Pembimbing :
dr. Surya Adi Pramono, Sp.OG
KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI GINEKOLOGI
PERIODE 16 MARET - 25 MEI 2015 ANGKATAN 160
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SUBROTO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA
JAKARTA

Identitas Suami

Identitas Pasien
Nama
Umur
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Alamat
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Suku
Agama
Golongan darah
Tanggal masuk

: Ny. LF
: 42 tahun
: 24/07/1973
: Perempuan
: Rumdis Banpres TNI AL
blok K1 RT 02/RW 06
: D3
: Ibu Rumah Tangga
: Jawa
: Islam
:B
: 8/4/2015

Nama
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Suku
Agama
Golongan Darah

: Tn.S
: S1
: Kapten
: Bugis
: Islam
:B

Keluhan Utama :
Nyeri haid.
Keluhan Tambahan :
Mual dan muntah.

Anamnesa
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri haid sejak tahun 2010 hingga saat
ini. Saat menstruasi, pasien mengeluhkan perdarahan yang keluar dari
kemaluan cukup banyak disertai nyeri hebat di bagian perut bawah.
Nyeri sangat tidak tertahankan hingga sering disertai mual dan muntah.
Selain itu pasien juga mengaku darah dari kemaluan tidak berhenti
keluar sejak bulan februari 2010 hingga saat ini. Sehari-hari umumnya
pasien mengganti pembalut hingga 10-20x. Pasien sudah pernah
berobat dan dikuret hingga 6x, namun pasien tetap mengalami
perdarahan tersebut. Hasil dari kuretase tersebut yaitu Hiperplasi
Endometrium. Pasien memiliki riwayat infertilitas.

Riwayat haid:
Menarch
: 14 tahun
Siklus
: 28 hari
Lama
: 5-7 hari
Dulu menstruasi lancar dan teratur. Darah yang keluar biasanya banyak,
ganti pembalut >5x sehari.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Tuberkulosis
Hipertensi
DM
Asma
Alergi
Riwayat tumor
Riwayat operasi

: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Operasi gigi
tahun 2011

Riwayat Penyakit Keluarga :


Hipertensi
: Disangkal
DM
: Disangkal
Asma
:Disangkal
Alergi
:Disangkal
Penyakit keturunan lain:Disangkal

Riwayat pernikahan:
Pasien menikah satu kali, dengan usia
pernikahan 13 tahun dan belum memiliki anak.

Pemeriksaan fisik
Status
Generalisata

Pemeriksaan
Umum

Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan darah
Laju nadi
Laju pernapasan
Suhu

: TSS
: CM
: 120/70 mmHg
: 88x/menit, teratur
: 20x/menit, teratur
: 360C (aksila)

Data Antropometri
Berat badan saat ini
Panjang badan
IMT saat ini
kg/m2

: 75 kg
: 162 cm
: 28,5

Kepala
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
Leher

: Normocephal
: Konjungtiva
anemis (-/-),SI (-/-)
: Sekret (-)
: Karies (-)
: Discharge (-)
: Pembesaran KGB
(-)

Status Generalisata

Paru
Suara
Jantung
tidak
Abdomen
Ekstremitas

: Pergerakan paru simetris,taktil vocal fremitus


teraba simetris, pada perkusi didapatkan sonor.
nafas vesikuler , Rhonki / Wheezing tidak ada
: Bunyi jantung I-II regular, murmur dan gallop
ada
: BU (+) N, tidak teraba massa
: Akral hangat, edema tidak ada, tidak terdapat
deformitas

Status Ginekologi

Periksa luar
Inspekulo

: V/U tenang
: Portio licin, Ostium
tertutup, Fluor (-),

Fluxus (-)
Periksa dalam
: Uterus Antefleksi ,
kesan terdorong ke arah posterior.
Parametrium tenang, mukosa licin.

Pemeriksaan lab

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang

Tampak massa sebesar 6,1 x 6,5 cm


pada posterior korpus, sesuai
dengan Adenomyosis.

RESUME

Ny.LF, 42 tahun datang dengan keluhan dismenorhea sejak tahun 2010


yang memburuk. Nyeri disertai dengan mual dan muntah. Pasien
mengalami perdarahan sejak tahun 2010, pasien sudah pernah
dikuretase sebanyak 8x dan di diagnosa dengan hiperplasia
endometrium. Riwayat obstetrik pada pasien yaitu sudah pernah
mengalami keguguran sebanyak enam kali.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit
sedang. Hemodinamik stabil, status generalis dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjang USG didapatkan massa sebesar 6,1 x 6,5 cm
pada posterior korpus, sesuai dengan Adenomyosis.

Diagnosa kerja

Pelvic pain e.c


Adenomyosis
Prognosis
Quo Vitam
: Dubia ad Bonam
Quo Functionam : Dubia ad Bonam
Quo Sanationam : Dubia ad Bonam

Rencana
Terapi

Rencana Diagnostik

Tirah baring
Perbaikan keadaan umum
Pro reseksi Adenomyosis
IVFD RL 500cc/8jam
Anti nyeri : Asam Mefenamat
PO 3x500 mg
Antibiotik : Cefixime PO
2x100 mg

Cek ulang hematologi rutin

Penatalaksanaan
Rencana Edukasi

Penjelasan kepada pasien dan keluarga


mengenai rencana tatalaksana yaitu reseksi
adenomyosis dan meminta persetujuan
pasien atas tindakan tersebut.

Laporan operasi
Pukul
Pukul 08.45
08.45 WIB
WIB Operasi
Operasi Dimulai
Dimulai
Insisi
Insisi pfanennstiel
pfanennstiel
Insisi
Insisi diperdalam
diperdalam sampai
sampai peritoneum
peritoneum
Tampak uterus 9x8 cm
Dilakukan
Dilakukan pemasangan
pemasangan torniquet
torniquet
Dilakukan
Dilakukan insisi
insisi anteroposterior
anteroposterior uterus
uterus
Dilakukan
Dilakukan insisi
insisi 1
1 cm
cm pada
pada dinding
dinding uterus
uterus
Dilakukan
Dilakukan isnisi
isnisi 1
1 cm
cm pada
pada kavum
kavum uteri
uteri (endometrium)
(endometrium)
Dilakukan
Dilakukan reseksi
reseksi Osada
Osada
Dilakukan
Dilakukan triple
triple flap
flap pada
pada dinding
dinding uterus
uterus
Pada
Pada eksplorasi
eksplorasi didapatkan
didapatkan kedua
kedua tuba
tuba ukuran
ukuran normal,
normal, ovarium
ovarium kanan
kanan dalam
dalam
batas normal, ovarium kiri tampak kista coklat ukuran diameter 2 cm
Dilakukan
Dilakukan kistektomi
kistektomi
Dipastikan
Dipastikan tidak
tidak ada
ada perdarhan,
perdarhan, alat
alat dan
dan kassa
kassa lengkap
lengkap
Dinding
Dinding abdomen
abdomen ditutup
ditutup lapis
lapis demi
demi lapis
lapis
Perdarahan
Perdarahan 1700
1700 cc,
cc, urin
urin 650
650 cc
cc

Jaringan
Jaringan adenomiosis
adenomiosis dan
dan kista
kista coklat
coklat ovarium
ovarium kiri
kiri dikirim
dikirim ke
ke bagian
bagian patologi
patologi
anatomi.
anatomi.

Pukul
Pukul 12.15
12.15 WIB
WIB Operasi
Operasi Selesai
Selesai
Diagnosis
Diagnosis Pra
Pra Bedah
Bedah :: Adenomyosis
Adenomyosis
Diagnosis
Diagnosis Pasca
Pasca Bedah
Bedah :: Post
Post reseksi
reseksi adenomyosis
adenomyosis OSADA
OSADA

Follow Up

Pengertian Adenomiosis

Klasifikasi

Berdasarkan kedalaman penetrasi ke dalam miometrium, yaitu:


Derajat 1 1/3 miometrium (Adenomiosis superfisial)
Derajat 2 2/3 miometrium
Derajat 3 Seluruh miometrium (Deep Adenomiosis)

Selanjutnya adenomiosis juga dibagi berdasarkan jumlah pulaupulau endometrium pada pemeriksaan histologi menjadi :
Ringan (1-3)
Sedang (4-9)
Berat (>10)

Mikroskopik

Gambaran mikroskopis adenomiosis dikelilingi secara


melingkar oleh sel-sel otot polos yang hipertrofi (collar)
sehingga adenomiosis fokal terlihat > 2 mm lebih dalam
dari miometrium atau lebih dari 1 lapangan pandang
dengan pembesaran 10X dari endomyometrial junction.

Patogenesis
Mekanisme terjadinya invasi endometrium ke dalam
miometrium pada manusia masih dipelajari lebih lanjut.

Teori
Regenerasi

Perubahan proliferasi aktivitas mitosis peningkatan


secara signifikan dari sintesis DNA & ciliogenesis di
lapisan fungsional endometrium.
Lapisan fungsional sebagai tempat implantasi blastocyst,
Lapisan basalis sebagai sumber produksi untuk regenerasi
endometrium.

Pada saat proses regenerasi, sel-sel epitel dari


kelenjar basalis berhubungan langsung dengan sel-sel
stroma endometrium yang membentuk sistem
mikrofilamentosa/trabekula
intraselular
dan
gambaran sitoplasma pseudopodia.
Dalam
studi
invitro
menunjukkan
sel-sel
endometrium tersebut memiliki potensial invasif
memfasilitasi perluasan lapisan basalis endometrium
ke dalam miometrium.

Teori Estrogen

Reseptor estrogen merupakan syarat untuk


pertumbuhan endometrium yang menggunakan
mediator estrogen. Meskipun masih belum jelas
evidensnya,
hiperestrogenemia
memiliki
peranan dalam proses invaginasi semenjak
ditemukan banyaknya hiperplasia endometrium
pada wanita dengan adenomiosis. Konsentrasi
estrogen yang tinggi diperlukan dalam
perkembangan adenomiosis.

Gejala Klinis
Trias :
Pembesaran rahim
Nyeri pelvis _ terutama saat menstruasi
Menstruasi yang banyak dan abnormal berhubungan dengan penetrasi
adenomiosis ke dalam miometrium

Sesuai dengan keluhan pasien : Nyeri perut bawah pada saat


menstruasi (dismenorea) dan keluar darah yang berlebihan saat
menstruasi. Selain itu menstruasi tidak berhenti sejak bulan
februari 2010

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan jika :
Riwayat abnormal uterine bleeding & dismenorea
Kriteria diagnostik dengan USG transabdominal yaitu uterus
yang membesar berbentuk globuler, uterus normal tanpa
adanya fibroid, daerah kistik di miometrium dan echogenik
yang menurun di miometrium

Kriteria
Diagnosis

Kriteria diagnostik dengan USG transvaginal untuk


adenomiosis yaitu tekstur miometrium yang
heterogen/distorsi, echotekstur miometrium yang
abnormal dengan batas yang tidak tegas, stria linier
miometrium dan kista miometrium

Kriteria MRI yang paling spesifik untuk adenomiosis


yaitu adanya daerah miometrium dengan intensitas yang
tinggi dan penebalan junctional zone >12 mm

Pengobatan

Adenomiosis biasanya hilang setelah


menopause, sehingga pengobatan
mungkin tergantung pada kasus.
Obat anti-inflamasi
Obat hormon
Terapi operatif
Histerektomi
Osada

Prognosis

Para peneliti menyatakan adenomiosis tidak memiliki faktor risiko untuk


berkembang menjadi ganas.
Namun, bagaimanapun juga, karena jaringan endometrium terdapat
dalam miometrium maka kemungkinan kecil dapat terjadi
adenocarcinoma endometrial jika terjadi invasi miometrial yang dalam.
Karena adenomiosis bergantung pada hormon estrogen, maka keadaan
menopause merupakan terapi alami dari penyakit ini

Вам также может понравиться