Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
STANDAR KOMPETENSI
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5. Menjelaskan Sistem
dan sifat koloid serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
SISTEM KOLOID
SIFAT-SIFAT KOLOID
PEMBUATAN SISTEM
KOLOID
SISTEM KOLOID
KOLOID
(DISPERSI KOLOID)
SUSPENSI
(DISPERSI KASAR)
Homogen
Secara makroskopis
bersifat homogen
tetapi heterogen jika
diamati dengan
mikroskop ultra
Heterogen
Partikel berdimensi
antar 1 nm 100 nm
Salah satu/semua
dimensi partikel > 100
nm
1 fase
2 fase
2 fase
Stabil
Tidak stabil
Dapat disaring
Semua partikel
berdimensi < 1 nm
No
Jenis Koloid
Fase
terdispersi
Medium
Pendispersi
Contoh
Aerosol (padat)
Padat
Gas
Asap,debu
Sol
Padat
Cair
Agar agar
Sol padat
Padat
Padat
Kaca berwarna
Emulsi
Cair
Cair
Susu, santan,
krim, lotion
Aerosol (cair)
Cair
Gas
Kabut, awan
Emulsi padat
Cair
Padat
Keju, mentega,
mutiara
Buih / busa
Gas
Cair
Krim kocok,
Busa sabun
Busa padat
Gas
Padat
AEROSOL
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas
disebut aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut
aerosol padat; jika zat yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol
cair.
SOL
Sistem koloid dari partikel padat yang terdipersi dalam zat cair disebut
sol.
CONTOH SOL : air sungai (sungai dari lempung dalam air), sol sabun, sol
detergen, sol kanji, tinta tulis, dan cat.
EMULSI
Syarat terjadinya emulsi adalah kedua jenis zat cair itu tidak saling
melarutkan. Emulsi dapat digolongkan ke dalam 2 bagian, yaitu emulsi
minyak dalam air (M/A) atau emulsi air dalam minyak (A/M).
CONTOH M/A : santan, susu, lateks
CONTOH A/M : mayonaise, minyak bumi, dan minyak ikan
BUIH
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Buih
digunakan pada pengolahan biji logam dan pada alat pemadam
kebakaran. Zat- zat yang dapat memecah buih antara lain eter, isoamil,
dan alkohol.
GEL
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel.
Contoh : agar-agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, dan gel silika.
Efek tyndall
2.
Gerak Brown
3.
Elektroforesis
4.
Adsorbsi
5.
Koagulasi
6.
Koloid pelindung
7.
Dialisis
8.
EFEK TYNDAL
Gambar nyata
GERAK BROWN
adalah gerak
acak, gerak tidak
beraturan dari
partikel koloid
yang
menyebabkan
koloid tetap
stabil, homogen
dan tidak
mengendap.
ELEKTROFORESIS
Elektroforesis
SIFAT ADSORBSI
Sifat
KOAGULASI
Koagulasi
+
-
Fe(OH)2
+
KOLOID PELINDUNG
Koloid
DIALISIS
Air keluar
dengan ion
Koloid
+ -
Ion- ion
Air
masuk
+
+
- +
+
ak
hidrofil
Sol
Hidrofob
Koloid
Dialisi
selesai
PEMBUATAN KOLOID
Ukuran partikel koloid terletak antara partikel
sejati dan partikel suspensi. Oleh karena itu, sistem
koloid dapat dibuat dengan pengelompokkan
partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan
dalam bentuk kasar kemudian didispersikan ke
dalam medium pendispersi.
Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid.
Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi
rangkap, atau dengan pergantian pelarut.
a.
Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai
perubahan bilangan oksidasi
Contoh : Pembuatan sol belerang dari reaksi
antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang
dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas
H2S ke dalam larutan SO2.
2H2S(g) + SO2(aq)
b.
2H2O(l) + 3S(koloid)
Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.
Contoh : Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis
FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih
ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol
Fe(OH)3.
FeCl3(aq) + 3H2O(l)
3HCl(aq)
Fe(OH)3(koloid) +
c.
Dekomposisi Rangkap
Contoh : Sol As2S3 dapat dibuat dari
reaksi antara larutan H3AsO3 dengan
larutan H2S.
2H3AsO3(aq) + 3H2S(aq)
As2S3(koloid)
+ 6H2O(l)
d. Pergantian Pelarut
Contoh : Apabila larutan jenuh
kalsium asetat dicampur dengan
alkohol akan terbentuk suatu koloid
berupa gel.
Cara Dispersi
Dengan cara dispersi, aprtikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan
secara mekanik, peptasi, atau dengan loncatan bunga listrik
a.
Cara Mekanik
Menurut cara ini butir-butir kasar digerus dengan
penggiling koloid sampai diperoleh tingkat
kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan
medium dispersi.
Contoh : Sol belerang dapat dibuat dengan
menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan
suatu inert (seperti gula pasir), kemudian dicampur
b. Cara Peptisasi
dengan air.
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butirbutir kasar atau dari suatu endapan dengan
bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat
pemeptisasi memecahkan butir-butir kassar
menjadi butir-butir koloid.
c. Cara Busur Bredig
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol+
sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid
digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan
dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan
listrik di antara kedua ujungnya.
Es
Koloid Asosiasi
Berbagai jenis zat, seperti sabun dan detergen membentuk koloid. Molekul
sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar (kepala) dan bagian yang
nonpolar (ekor). Daya pengemulsi dari sabun dan detergen disebabkan gugus
nonpolar dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak) dari bahan cucian
kemudian mendispersikannya ke dalam air.
kai
n
kotoran