Вы находитесь на странице: 1из 7

TKS 4054 Tugas Pra-Rancangan Pabrik

Semester Ganjil 2015/2016

Prarancangan Pabrik Alkil Poliglikosida (APG) dari


Glukosa dan Alkohol
Kelompok III
M. Reizal Ath. Thariq
Nurlis
Peter

1207112185
1207121326
1207113617

Laporan I
Studi Literatur dan Basis Perancangan
Pembimbing:
Zulfansyah ST., MT
Koordinator:
Edy Saputra., MT. PhD

Program Studi Sarjana Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Riau
2015/2016
BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Perancangan


Berbagai produk berbasis sumber daya terbarukan merupakan produk yang
banyak diterima di negara-negara maju. Banyak negara maju mensyaratkan produkproduk yang masuk ke negaranya tidak bersifat merusak lingkungan dan tidak berasal
dari bahan baku serta tahapan proses produksi yang mencemari lingkungan. Industri
kosmetik, detergen, personal care, hingga industri pertanian seperti industri herbisida
saat ini berkembang semakin pesat. Meningkatnya produk-produk tersebut
mengakibatkan kebutuhan bahan aditif seperti surfaktan turut meningkat pula.
Surfaktan memainkan peranan penting dalam bidang industri maupun produk
konsumer. Surfaktan merupakan senyawa aktif penurun tegangan permukaan yang
dapat diproduksi secara sintesis kimiawi ataupun biokimiawi. Surfaktan memiliki
gugus hidrofobik dan hidrofilik dalam satu molekul. Pembentukan film pada antar
muka fasa menurunkan energi antar muka.
Perkembangan surfaktan tidak hanya dalam pencarian jenis surfaktan yang
baru untuk suatu aplikasi tertentu di suatu industri, tetapi aspek keramahan
lingkungan menjadi suatu syarat utama. Surfaktan Alkil Poliglikosida (APG)
merupakan salah satu surfaktan yang banyak dibutuhkan dan berpotensi sebagai
surfaktan yang ramah lingkungan. Salah satu keunggulan dari surfaktan APG antara
lain tidak beracun (non toxic) sehingga permintaan dunia terhadap surfaktan APG
menjadi meningkat. APG biasa digunakan pada formulasi beberapa produk seperti
formulasi herbisida, produk-produk perawatan badan, produk kosmetik maupun
pemucatan kain tekstil.
Saat ini, kebutuhan akan surfaktan APG di Indonesia masih dalam bentuk impor.
Impor surfaktan nonionik Indonesia pada tahun 2009 mencapai 18.176 ton (Aisyah,
2011). Permintaan surfaktan didunia international cukup besar. Pada tahun 2004,
permintaan surfaktan sebesar 11,84 juta ton per tahun dan pertumbuhan permintaan
surfaktan rata-rata 3 % per tahun (Amin, 2013)
Bahan baku untuk APG adalah karbohidrat dan alkohol lemak yang secara alami
terbentuk dan renewable (Bastian, 2011). APG dapat diperoleh dengan mereaksikan
fatty alcohol dengan karbohidrat menggunakan katalis asam. Hill et al. (2000)
menyatakan bahwa, surfaktan APG dapat diproduksi dengan dua cara yaitu (1) secara
langsung yaitu dengan satu tahap berupa tahap asetalisasi dan (2) cara tidak langsung
yang melalui dua tahap yaitu butanolisis dan transasetalisasi, dimana kedua cara ini
kemudian dilanjutkan dengan tahap pemurnian yaitu proses netralisasi, distilasi,
pelarutan dan pemucatan.
Surfaktan APG (Alkil Poliglikosida) merupakan surfaktan nonionik yang pada

umumnya digunakan sebagai formulasi beberapa produk-produk perawatan diri


(personal care products), formulasi herbisida, produk kosmetik maupun untuk
pemucatan kain tekstil. Surfaktan APG merupakan surfaktan yang ramah lingkungan
(biodegradable), karena bahan baku pembuatan surfaktan APG berasal dari minyak
nabati dan karbohidrat dari pati. Bahan baku surfaktan APG adalah alkohol lemak
(fatty alcohol) yang berbasis minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak sawit atau
minyak inti sawit (PKO/Palm Kernel Oil), minyak biji kapok dan minyak biji karet
serta karbohidrat dari pati seperti tapioka dan sagu, atau dapat juga dengan dekstrosa
(gula turunan pati). Surfaktan APG ini tidak berbahaya untuk mata, kulit serta dapat
mengurangi efek iritasi akibat dari pemakaian surfaktan jenis lain serta dapat terurai
baik secara aerob dan anaerob (Mehling et al. 2007). Data kebutuhan surfaktan
nonionik Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Kebutuhan surfaktan nonionik di indonesia
Tahun
Bobot (kg)
Nilai (US $)
2005
16 735 515
29 790 690
2006
15 408 042
26 659 130
2007
14 865 928
28 353 164
2008
17 168 473
42 172 772
2009
18 176 494
38 617 994
Jan-Agust 2010
17 016 995
38 878 278
Sumber: BPS, 2010

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa kebutuhan surfaktan nonionik di Indonesia


dari tahun 2005-2010 setiap tahunnya mengalami peningkatan sekitar 3%.
Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Data
Direktorat Jenderal Perkebunan (2009) menyatakan pada tahun 2009 luas areal kelapa
sawit Indonesia sebanyak 7 321 897 Ha, dengan produksi inti sawit (Palm Kernel
Oil/PKO) sebesar 3 888 058 ton. Tingginya produksi PKO ini tidak diimbangi dengan
pengolahan yang memadai, untuk itu sangat perlu dilakukan penganekaragaman
produk hilir dari inti sawit untuk meningkatkan nilai tambahnya. Salah satunya diolah
menjadi alkohol lemak (fatty alcohol), dimana pada tahun 2009 produksi alkohol
lemak Indonesia mencapai 155 000 ton. Selain itu, Potensi sagu di Indonesia dari sisi
luasnya sangat besar. Sekitar 60% areal sagu dunia ada di Indonesia. Data yang ada
menunjukkan bahwa areal sagu Indonesia menurut Profesor Flach mencapai 1,2 juta
ha dengan produksi berkisar 8,4-13,6 juta ton per tahun, dan sekitar 90% berada di
Papua. Sagu adalah salah satu sumber pangan utama bagi sebagian masyarakat di
beberapa bagian negara di dunia. Penyebaran tanaman sagu di Indonesia terutama di
daerah Papua, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi

Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera


Barat (Mentawai), dan Riau. Direktorat Jenderal Perkebunan melaporkan bahwa luas
areal dan produksi sagu menurut pengusahaan tahun 2011 berturut-turut hanya
100.616 ha dan 95.162 ton (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2011).
Tabel 1.2 perkiraan kasar areal tanaman sagu di indonesia
Wilayah
Luas (hektar)
Non Budidaya
Budidaya
Irian Jaya
980000
14000
Cendrawasih
100000
20000
Daerah aliran sungai
400000
Irian selatan
350000
20000
Daerah lainnya
130000
10000
Maluku
20000
10000
Sumatra
30000
Kalimantan
20000
Riau Kepulauan

20000

Sulawesi

10000

Kepulauan Mentawai

10000

Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan (2011)


Penggunaan bahan baku pati sagu pada proses sintesis surfaktan APG
memiliki beberapa keunggulan, diantaranya ketersediaan pati yang banyak serta
harganya yang lebih murah.
Jadi, hal yang melatarbelakangi pendirian pabrik alkil poliglikosida ini adalah
meningkatnya permintaan akan surfaktan nonionik yang ramah lingkungan sehingga
dibutuhkan suatu pabrik yang memproduksi alkil poliglikosida yang dapat memenuhi
permintaan kunsumen dalam negri maupun untuk di ekspor.
1.2 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan dari perancangan pabrik alkil poliglikosida (APG) dari alkohol
lemak dan glukosa ini adalah untuk mengaplikasikan ilmu Teknik Kimia baik dalam
penggunaan neraca massa, neraca energi, analisa ekonomi, dan ilmu Teknik Kimia
lainnya untuk menguji kelayakan perancangan pabrik tersebut.
1.3 Ruang Lingkup Perancangan
Adapun ruang lingkup dari perancangan pabrik ini antara lain:
1. Studi literatur dan basis perancangan pabrik alkil poliglikosida dari alkohol
lemak dan glukosa.

2.

3.

4.

5.

1.4

Studi literatur ini berisi tentang penjelasan proses pembuatan alkil


poliglikosida dan dasar perancangan pabrik alkil poliglikosida. Untuk basis
perancangan berupa flowsheet dari proses yang digunakan.
Merancang dan menghitung neraca massa dan neraca energi.
Neraca massa digunakan untuk menetukan kuantitas/komposisi pada masingmasing aliran, sedangkan neraca energi digunakan untuk menentukan panas
yang dilepas/ditambah untuk memperoleh hasil sesuai dengan yang
diinginkan.
Pemilihan dan perancangan peralatan.
Unit-unit operasi pada perancangan pabrik ini disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan pabrik yaitu pemisahan, perpindahan panas, perpindahan massa,
dan lain-lain.
Penentuan instrumentasi pabrik alkil poliglikosida.
Alat instrumensi merupakan salah satu bagian penting dalam pabrik.
Instrumentasi merupakan alat yang dipakai dalam suatu proses kontrol untuk
mengatur jalannya suatu proses. Fungsi instrumentasi sebagai indicator,
recorder, dan alarm.
Analisa ekonomi.
Analisa ekonomi pada perancangan ini meliputi perhitungan Fixed Capital
Invesment, Working Capital Invesment, Total Capital Invesment, Break Even
Point, dan lain-lain. Analisa ini bertujuan untuk menghitung analisis
kelayakan dari segi ekonomi.

Prospek Ekonomi
Industri alkil poliglikosida merupakan suatu industri memiliki prospek
ekonomi yang menjanjikan. Untuk bahan baku di Indonesia cukup melimpah,
sedangkan pabrik yang memproduksi alkil poliglikosida masih belum memadai.
Dapat dilihat pada tabel 1.3 perkembangan ekspor-impor surfaktan nonionic di
Indonesia, ekspor surfaktan nonionik di Indonesia masih berada jauh dibawah
impornya.
Tabel 1.3 Perkembangan Ekspor-Impor Surfaktan Non Ionik Indonesia
Tahun
Volume (Ton)
Nilai (ribu US$)
Harga
Harga

Ekspor
Impor
(US$/Ton) (US$/Ton)
Ekspo
r

Impor

21,47
0
25,50
2001
654
8
27,76
2002
254
6
25,29
2003
260
4
26,17
2004
448
6
16,74
2005 1,321
0
15,40
2006 2,323
8
Sumber : BPS, diolah
2000

728

Balanc
e

Ekspo
r

-20,742

764

-24,854

347

-27,512

212

-25,034

300

-25,728

559

-15,419

1,851

-13,085

3,655

Impor
33,08
3
36,67
3
38,49
8
34,74
0
39,80
9
29,80
6
26,65
9

Balanc
e
-32,319

1049.45

1540.89

-36,326

530.58

1437.71

-38,286

834.65

1386.52

-34,440

1153.85

1373.45

-39,250

1247.77

1520.82

-27,955

1401.21

1780.53

-23,004

1573.40

1730.21

Tabel 1.4 Kebutuhan Bahan Baku dan Produk


No
Kompon
en
1
Pati Sagu
2
Butanol
3
Dodekanol ( Alkohol Lemak)
4
Katalis Asam-ptoluena
5
H2O2
sulfonat
6
NaOH
7
Alkil Poli Glikosida ( APG )
Sumber : Putri, 2010

Komposisi

Jumlah (ton)
1.00
0
1,184% w
Sagu w Sagu 18,4
1,86%
18,6
0,0516% w
Sagu
0,516 20
2%
w Sagu
23,148%wSag
u
231,48 500
50%wSagu

Tabel 1.5 Tabulasi Perhitungan Gross Profit Margin

No
1
2
3
4
5
6
7

Komponen

Pati Sagu
Butanol
Dodekanol
Katalis Asam
H2O2
NaOH
Alkil
Poligikosida
Produk
1 Alkil Poli
Glikosida

Jumlah
(ton)
1.000
18.4
18,6
0,516

Harga/ton
($)

Harga/ton
(Rp)

762*
820**

9.023.135
9.704.332

Total
(Rp x 103)
9.023.135
9.704,332

Total 9.032.839,332
231

759*

9.063.353 2.093.634,543
Total 10.566.138,12

Sumber : * Indonesian Palm Oil Magazine, 2014 ; ** Alibaba.com, 2014

Amin, Izazi Azzahidah, Mohd Ambar Yarmo, Nik Idris Nik Yusoff, Nor Asikin Mohamad Nordin, Wan
Nor Roslam Wan Isahak, Synthesis of Alkyl Polyglucoside from Dextrose-Decanol in The
Presence of Silicotungistic Acid Sol-Gel Catalyst, The Malaysian Journal of Analytical
Sciences, 17(1), 96-97, 2013.
Aisyah, Siti, Produksi Surfaktan Alkil Poliglikosida (APG) dan Aplikasinya pada Sabun Cuci Tangan
Cair, Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Teknologi Agrikultur IPB, Bogor, 2011.
Bastian, Februadi, Pemurnian Surfaktan Nonionik Alkil Poliglikosida (APG) Berbasis Tapioka dan
Dodekanol, Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Teknologi Agrikultur IPB, Bogor,
2011.

Вам также может понравиться