Вы находитесь на странице: 1из 6

SOAL YANG DI KASIH PAK PUR DI KELAS

1. (a)

Pompa atau Kompresor : berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mensirkulasikan fluida bor.
Stang Bor :
1. Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbuka yang dihasilkan oleh mesin bor menuju mata bor.
2. jalan keluar masuknya fluida bor
Pipa Casing : berfungsi untuk menjaga lubang bor dari colaps (keruntuhan) dan peralatan pemboran lain dari gangguan
gangguan.
Mesin bor berfungsi sebagai sumber tenaga atau daya untul memutar alat bor
Mata bor merupakan salah satu komponen dalam pemboran yang digunakan khususnya sebagai alat pembuat lubang (
hole making tool)
Hoisting water swivel, Alat ini didesain untuk melewatkan air ke dalam batang bor yang sedang berputar selama proses
pengangkatan dan penurunan.
Selang Air Pembilas berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya air yang digunakan dalam pembilasan bagian rig
pemboran
Mud pit adalah kolam penampungan lumpur pemboran
Lubang bor adalah lubang tempat pelaksanaan operasi pemboran
Lumpur pemboran(fluida) dapat didefinisikan sebagai semua jenis fluida (cairan-cairan berbusa, gas bertekanan) yang
dipergunakan untuk membantu operasi pemboran dengan membersihkan dasar lubang dari serpih bor dan
mengangkatnya kepermukaan, dengan demikian pemboran dapat berjalan dengan lancar.
Annulus adalah ruangan antara rangkaian pipa bor dengan dinding lubang

(b) Pemboran OFFSHORE


Operasi pemboran lepas pantai diawali dengan pengembangan teknologi pemboran darat dengan menggunakan casing
konduktor yang ditanam atau dibor dan disemen, kemudian meningkat dengan menggunakan mud-line suspention
system, dan terus meningkat dengan menggunakan riser system. Kini penggunaan BOP konvensional terus
dimodifikasi agar mampu beroperasi di bawah air. Kondisi lingkungan laut berpengaruh terhadap pemilihan jenis
platform.
Prinsip sistem peralatan pemboran lepas pantai (offshore drilling) saat ini hanya merujuk pada perkembangan sistem
peralatan pemboran darat, maka metode operasi lepas pantai membutuhkan teknologi yang baru dengan biaya operasi
yang semakin mahal karena kondisi lingkungan laut berbeda dengan kondisi lingkungan darat. Peralatan mutlak yang
harus ada dalam operasi pemboran lepas pantai adalah sebuah strutur anjungan (platform) sebagai tempat untuk
meletakkan peralatan pemboran dan produksi. Berbagai macam anjungan telah dibuat, seperti anjungan permanen
(fixed) yang berdiri di atas kaki-kaki beton bertulang. Jenis ini umumnya digunakan pada laut dangkal dan pada
lapangan pengembangan sehingga dapat sekaligus menjadi anjungan pemboran dan produksi.
Pemboran ONSHORE
Pada pengeboran darat sistem peralatan pengeboran tidak serumit dari pemboran laut, dikarenakan hambatan yang
ditimbulkan oleh alam tidak sebesar hamabtan yang ada dilaut, mulai dari tekanan yang ditimbulkan oleh air dan juga
formasi yang berbeda sehinnga konduktor casing tidak diharuskan untuk penyemenan, biaya yang dibutuhkan dalam
pemboran darat juga tidak semahal yang dibutuhkan oleh pemboran laut, karena dalam pemboran darat rig pemboran
tidak memerlukan anjungan sebagi tempat penambat seperti pada offshore drillling, pada onshore drilling sistem
blowout prevention tidak serumit yang ditemui pada onshore drilling. Perbedaan yang mutlak adalah pemboran darat
tidak memerlukan sistem anjungan sebagai platform seperrti pada offshore drilling.
(c)
Petugas pemboran

- Leasehand, pembantu umum dan mainternance seluruh lokasi pemboran, termasuk untuk aliran air
pelumasan mekanik mesin bor.
- Floorhand, memelihara dan menyiapkan pipa pemboran pada lantai rig pemboran, mencampur
menggantikan crew lain.
- Motorhand, bertanggung jawab terhadap mesin pemboran dan semua peralatan bermesin lainnya.
- Derrickhand, menempatkan pipa pemboran pada posisi yang sesuai dengan memanjat tower, memonitor
kecepatan aliran lumpur, volume, berat jenis.
- Driller, memonitor semua kegiatan pemboran dan melaporkan langsung pada rig manajer dan wellsite.
- Rig Manager, bertanggung jawab terhadap crew, semua peralatan, dan keseluruhan operasi pemboran
sesuai rencana dan safety.
2. (a)

sirkulasi dan
lumpur, siap
dan mencatat
agar berjalan

tahapan pemboran
1. tahap persiapan
1. pekerjaan mobilisasi
2. pekerjaan persiapan lokasi
2. tahap pemboran awal (pilot hole)
pekerjaan pemboran tahap awal dengan diameter lobang kecil sampai kedalaman yang dikehendaki, diameter
pilot hole biasanya antara 4 sampai dengan 8 inch
3. tahap electrical loging
tujuannya adalah untuk mengetahui letak (posisi) akuifer air, tahap pekerjaan ini sebagai penentu konstruksi
saringan (screen)
4. tahap pembersihan lubang bor (reaming hole)

memperbesar lubang bor sesuai dengan diameter konstruksi pipa casing dan saringan (screen) yang
direncanakan.
5. tahap konstruksi pipa casing dan saringan (screen)
pada tahap ini peletakan pipa casing dan saringan (screen) harus sesuai dengan gambar konstruksi yang telah
direncanakan.
6. tahap penyetoran kerikil pembalut (gravel pack)
untuk menyaring masuknya air dari formasi lapisan akuifer kedalam saringan (screen) dan mencegah masuknya
partikel kecil seperti pasir ke dalam lubang saringan (screen)
7. tahap pencucian dan pembersihan (well development)
untuk dapat membersihkan dinding zona invasi akuifer erta kerikil pembalut dari partikel hlus, agar seluruh
bukaan pori atau celah akuifer dapat terbuka penuh sehinga ar tanah dapat mengalir kedalam lubang saringan (screen)
dengan sempurna.
8. tahap pengecoran (grouting)
sebagai penguat (tumpuan) konstruksi pipa casing.
untuk menutup (mencegah) masuknya air permukaan (air atas) kedalam pipa
casing melalui saringan (screen).
9. tahap uji pemompaan (pumping test)
untuk mengetahui kondisi akuifer dan kapasitas jenis sumur dalam, sehingga dapat untuk memilih jenis serta
kapasitas pompa ang sesuai yang akan dipasang disumur dalam tersebut.
10.tahap finishing (konstruksi)
(b)
Masalah pemboran :

- gangguan sirkulasi lumpur, cara mengatasi : menambahkan zat adiktif (fibrous / granular), memakai casing,
mengurangi berat jenis lumpur, mengurangi kecepatan aliran lumpur.
- Pipa terjepit/stuck, cara mengatasi : membersihkan kerak lumpur pada dinding lubang bor dengan dipompa dg
kecepatan tinggi, menggunakan cairan khusus, mengurangi berat jenis lumpur, terus memutas pipa/batang bor,
memotong pipa.
- Sampah di lubang bor, cara mengatasi : dihancurkan dengan bit, diambil dengan menggunakan magnet.
- Blowout, cara mengatasi : menggunakan berat jenis lumpur yang sesuai,
- Pembelokan lubang, cara mengatasi : menggunakan centralizer pada casing.
- Rekah formasi (melebihi gradien rekah formasi), zona atas harus dipasang casing, agar berat lumpur dapat diturunkan
untuk melanjutkan pemboran pada zona bawah.
- Caving Shale Problem, Penggunaan lumpur yang baik; Pipa bor diusahakan betul-betul dalam keadaan lurus
3
(A). Masalah Cutting:

penumpukan serbuk bor didasar lubang, Serbuk bor dapat diangkat jika lumpur mempunyai kemampuan untuk
mengangkatnya. Kemampuan serbuk bor untuk terangkat hingga kepermukaan tergantung yield point lumpur itu
sendiri.
Penurunan Berat Jenis Lumpur saat masuk kedalam formasi gas,
Pembesaran Lubang Bor, banyaknya cutting dalam lubang bor
(B) Masalah Coring:
-

Lubang terpotong menyerupai spiral yang diakibatkan oleh gangguan pada bit
Perubahan mendadak pada diameter lubang yang diakibatkan oleh pergantian bit setelah menembus batuan
induk.

Lubang berbentuk ulir yang diakibatkan dari tekanan bit yang terlalu besar
Core blocking yang muncul diakibatkan oleh adanya displacement fragmen bebatuan sepanjang bidang
belahannya

Jawaban soal UAS 2014


1 b)
Pemboran coring merupakan metode yang digunakan untuk mengambil batuan inti dari dalam lubang bor (beteman
1985)
1.Bottom Hole Coring
Yaitu cara pengambilan core yang dilakukan pada waktu pemboran berlangsung. Pada metoda bottom hole coring
mempergunakan core bit, sejenis pahat yang ditengahnya terbuka dan mempunyai sejenis pemotong pahat.
2.Sidewall Coring
Yaitu cara pengambilan core yang dilakukan setelah operasi pemboran selesai atau pada waktu pemboran berhenti.
Pengambilan core dengan teknik sidewall coring dilakukan pada dinding dari lubang bor.
Pemboran Cutiing, Pada Down Hole system yang ujungnya dipasang mata bor (drilling bit) akan berputar di dalam
lubang bor dan mendapat tekanan dari drill rod. Akibat gesekan dan tumbukan mata bor dengan batuan, akan terbentuk
potongan-potongan batuan yang berukuran kecil yang disebut dengan serbuk pemboran atau cutting. lumpur bor yang
terdiri dari materials bentonite water base atau oil base, keluar melalui mata bor dan selanjutnya ke permukaan melalui
annulus lubang bor sambil membawa partikel hasil pemboran (cutting) ke permukaan.

3
Pipe stuck disebabkan karena adanya swealing, clay swealing terbentuk karena mud weight yang terlalu rendah
sehingga clay akan mengembang bisa juga karena komposisi kimawi dari drilling fluid yang tidak sesuai dengan jenis
lempungnya sehingga saat clay mengembang menyebabkan rangkaian pipa bor akan terjepityang di kenal dengan istilah
Pipe Stuck.
Penanggulangan Pipe Stuck 1. Jika karena differential sticking penanggulangan nya dengan cara menurunkan mud
weight bersamaan dengan proses sirkulasi. 2. Jika mud weight kurang maka mud weight harus di tambah atau dengan
menggunakan clay inhibitor yang di sesuaikan dengan jenis clay nya. 3. Dengan cara cabut masuk rangkaian drillstring.
Hole pack off adalah terjepitnya rangkaian pipa pengeboran akibat runtuhnya dinding lubang bor ataupun sebagai akibat
dari adanya perbedaan tekanan antara tekanan formasi dengan tekanan dari permukaan serta tekanan dari lubang sumur
Penanggulangan Hole Pack Off Jika kondisi dari problem yang terjadi dapat di kategorikan ringan langkah
penanganan yang dapat di gunakan yaitu : 1. Memberikan high Viscosity Pills yaitu material untuk meningkatkan
viskositas lumpur dengan cara mencapurkan mud yang kemudian di pompa kan melewati annulus. 2. Memberikan
vibrasi dengan menggunakan tolls yang telah ada.
Lost circulation adalah permasalahan yang muncul ketika menggunakan metode ini diantara nya pipe sticking dan pipe
stuck. Well control bukan merupakan masalah utama karena zona total lost ini merupakan zona subsurface. Lost
circulation adalah hilang nya semua atau sebagian lumpur dalam sirkulasinya dan masuk ke formasi
Beberapa metode yang di lakukan untuk menanggulangi lost circulation, yaitu :
Cement Plug Penggunaan semen untuk mengatasi hilang lumpur terutama di daerah yang banyak mengandung
gerowong sebagaimana terdapat pada formasi karbonat.
Blind Drilling Drilling blind adalah pemboran yang dilakukan secara membabi buta dimana sirkulasi lumpur
tidak ada karena semua lumpur hilang ke formasi, drilling blind sangat berbahaya karena cuting yang tidak
terangkat ke permukaan dapat menjepit pipa/ stuck.
Aerated drilling Aerated drilling mud di lakukan dengan tujuan untuk menurunkan densitas lumpur, metode ini
sangat cocok di terapkan untuk mengatasi lost circulation yang di jumpai pada formasi cavernous, vugs yang
besar, metode ini di lakukan dengan memompa campuran air dan udara kedalam lubang

4
pilot hole tahap pemboran awal, pekerjaan pemboran tahap awal dengan diameter lobang kecil sampai kedalaman yang
dikehendaki, diameter pilot hole biasanya antara 4 sampai dengan 8 inch.
reaming hole, tahap pembersihan lubang bor, memperbesar lubang bor sesuai dengan diameter konstruksi pipa casing
dan
saringan
(screen)
yang
direncanakan.
Core barrel ,yaitu tabung contoh inti/core yang dimasukkan kedalam bor untuk menangkap
dan menyimpan core selama pengeboran. tabung dilengkapi dengan alat penahan dan penjepit
mencegah jatuhnya core.
Drill collar adalah pipa pemberat yang berbentuk pipa digunakan untuk beban pada bit. Drill
Collar perlu mengambil semua beban yang menekan dan membuat tegangan pipa bor.
Underground Blowout (semburan liar bawah tanah ) Semburan liar telah terjadi dengan
material lumpur yg keluar dari lubang-lubang yg bukan dari lubang bor. Lumpur itu telah keluar
melalui celah-celah yg terbentuk akibat tekanan tinggi dari dalam tanah.
Relief Well untuk saluran menginjeksikan lumpur berat ke sumur sumber semburan. Lumpur
berat tersebut akan memiliki tekanan hidrostatis yang cukup besar, sehingga mampu menahan
tekanan yang datang dari bawah yang mendorong fluida ke permukaan.
Atificial Recharge merupakan salah satu dari sekian banyak cara atau teknik imbuhan buatan
(artificial recharge), dengan cara menginjeksikan air ke dalam akuifer di bawahnya.
Tujuan diterapkannya teknologi sumur injeksi adalah ,Membantu menanggulangi kekurangan air
bersih. Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem akuifer pantai. Dan
Mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan erosi tanah.

stuck pipe adalah keadaan dimana bagian dari pipa bor atau setang bor (drill collar) terjeppit
di dalam lubang bor. Dalam kenyataannya operasi pemboran tidak selalu berjalan dengan
lancar, seringkali pipa terjepit. Penyebab terjepitnya pipa bor pada sumur pemboran adalah
adanya differential sticking maupun mechanical sticking

Вам также может понравиться