Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
25
26
27
Elemen-elemen
normatif
ini,
atau
keharusan (oughtness), konflik dengan aspekaspek perubahan etika bisnis. Nilai-nilai (values)
adalah standar kultural dari perilaku yang
diputuskan sebagai petunjuk bagi pelaku bisnis
dalam mencapai dan mengejar tujuan. Dengan
demikian, pelaku bisnis menggunakan nilai-nilai
dalam pembuatan keputusan secara etik apakah
mereka menyadarinya atau tidak. Semakin lama,
manajer bisnis ditantang meningkatkan sensitivitas
mereka terhadap permasalahan etika. Mereka
menekankan pada evaluasi secara kritis prioritas
nilai-nilai mereka untuk melihat bagaimana ini
pantas dengan realitas dan harapan organisasi dan
masyarakat.
1. Perspektif Makro
Pertumbuhan suatu negara tergantung pada
market system yang berperan lebih efektif dan
efisien daripada command system dalam
mengalokasikan barang dan jasa. Beberapa kondisi
yang diperlukanmarket system untuk dapat efektif,
yaitu: (a) Hak memiliki dan mengelola properti
swasta; (b) Kebebasan memilih dalam perdagangan
barang dan jasa; dan (c) Ketersediaan informasi
yang akurat berkaitan dengan barang dan jasa Jika
salah satu subsistem dalam market system
melakukan perilaku yang tidak etis, maka hal ini
akan mempengaruhi keseimbangan sistem dan
menghambat pertumbuhan sistem secara makro.
Pengaruh dari perilaku tidak etik pada perspektif
bisnis makro :
1. Penyogokan atau suap. Hal ini akan
mengakibatkan
berkurangnya
kebebasan
memilih dengan cara mempengaruhi pengambil
keputusan.
2. Coercive act. Mengurangi kompetisi yang efektif
antara pelaku bisnis dengan ancaman atau
memaksa untuk tidak berhubungan dengan
pihak lain dalam bisnis.
3. Deceptive information
4. Pecurian dan penggelapan
5. Unfair discrimination.
2. Perspektif Bisnis Mikro
Dalam lingkup ini perilaku etik identik
dengan kepercayaan atau trust. Dalam lingkup
mikro terdapat rantai relasi di mana supplier,
perusahaan,
konsumen,
karyawan
saling
berhubungan kegiatan bisnis
yang akan
berpengaruh pada Iingkup makro. Tiap mata rantai
penting dampaknya untuk selalu menjaga etika,
sehingga kepercayaan yang mendasari hubungan
bisnis dapat terjaga dengan baik. Standar moral
merupakan tolok ukur etika bisnis. Dimensi etik
merupakan dasar kajian dalam pengambilan
keputusan. Etika bisnis cenderung berfokus pada
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
DAFTAR PUSTAKA
AB
Susanto,
(2007),
Corporate
Social
Responsibility, The Jakarta Consulting Group,
Jakarta.
Azwar, Saifuddin, (2007), Metode Penelitian, Edisi
I, Cetakan I, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Bateman, T.S., and Snell, S.A., (2002),
Management: Competing in The New Era (5th
edition), McGraw Hill/Irwin NY.
Carroll, A. B, (1981), Business and Society (Little,
Brown and Company, Boston).
Dalimunthe, Ritha F, (2004), Etika Bisnis,
Universitas Sumatra Utara, Jurusan Manajemen,
Fakultas Ekonomi.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fachruddin,
(2001), Pasar Modal di Indonesia, Pendekatan
Tanya Jawab, Edisi Pertama, Salemba Empat,
Jakarta.
Echols, John M and Shadily, Hasan. 1992. Kamus
Inggris Indonesia. Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
Endro Sampurna, Muhammad, (2007), Lingkar
Studi CSR: Si Seksi CSR: 95% Retorik, 5% Aksi
Nyata, Jakarta.
Freeport
38