Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
dengan
menggunakan
metode
hubungan antara pemberian ASI ekslusif dengan kejadian ISPA pada bayidalam
sebulan terakhir pada bayi yang berumur 6-12 bulan di Desa Sumuradem.
4.1 Pelakasanaan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji validasi terhadap
alat penelitian yang digunakan yaitu kuisioner hubungan pemberian Air Susu
Ibu Ekslusif dan Angka kejadiann ISPA. Uji validitas dilakukan pada 30 Ibu
yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Desa Sumuradem. Hasil uji validitas
menyatakan alfa cronbach () = 0,939 ( 0,6) yang berarti kuisioner layak
digunakan.
Penelitian berlangsung selama 28 hari dengan jumlah 52 responden Ibu
yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan yang memenuhi kriteria dan bersedia
mengisi informed consent setelah mendapatkan penjelasan terlebih dahulu
dari peneliti terkait penelitian yang akan dilakukan. kader desa Sumuradem
sangat menerima kehadiran peneliti dan memberikan penjelasan mengenai
lingkungan dan populasi bayi berusia 6-12 bulan. Peneliti melakukan
penelitian dengan responden mengisi kuesioner sendiri tetapi jika responden
tidak dapat membaca dan mengerti istilah isi dari kuisoner, maka peneliti
melakukan metode wawancara kepada Ibu tersebut dan menjelaskan dengan
bahasa yang sederhana agar mudah dipahami. Kontrak waktu dalam
melakukan wawancara hanya 10 menit, sehingga Ibu terbuka menerima dan
terhindar dari ketidaknyamanan atas kehadiran peneliti. Penelitian
ini
41
4.2.1. Distribusi bayi usia 6-12 bulan di Desa Sumuradem yang mendapat
Pemberian ASI pada usia 0-6 bulan (n=52)
Tabel 4. 1 Bayi Usia 6-12 Bulan Yang Mendapat ASI Pada Usia 0-6 Bulan
ASI 0-6
BULAN
Tidak
Ya
Total
JUMLAH
PRESENTASE
12
40
52
23.1 %
76.9 %
100.0 %
JUMLAH
Presentase
23
29
52
44.2%
55.8%
100.0%
42
sedangkan bayi usia 6-12 bulan yang tidak mendapat makanan selain
ASI sebanyak 34 bayi atau 65% dari 52 bayi usia 6-12 bulan di Desa
Sumuradem.
4.3.3 Distribusi Bayi 6-12 bulan Berdasarkan ASI Ekslusif
di Desa
Sumuradem (n=52)
Tabel 4.3 Bayi usia 6-12 bulan
di desa Sumuradem yang mendapat ASI eklusif.
JUMLAH
PRESENTASE
25
27
52
48.1
51.9
100.0
Gambar 4.1 Diagram ASI eklusif dan ASI tidak eklusif pada bayi 6-12 bulan di
desa Sumuradem
43
44
Gambar 4.2 Diagram Kejadian ISPA pada bayiDalam 1 Bulan Terakhir Pada
Bayi Usia 6-12 Bulan Di Desa Sumuradem
4.4.2 Distribusi bayi berusia 6-12 bulan yang menderita ISPA lebih dari
14 hari dalam 1 bulan terakhir di Desa Sumuradem.
Tabel 4.5 bayi 6-12 bulan yang menderita ISPA lebih dari 14 hari dalam
1 bulan terakhir di Desa Sumuradem.
ISPA >14 Hari Dalam 1 Bulan
Ya
Tidak
Total
JUMLAH
5
47
52
PRESENTASE
9.6 %
90.4%
100.0%
yang
menderita ISPA lebih dari 14 hari dalam 1 bulan terakhir yaitu 5 bayi
atau 9,6% dari jumlah 52 bayi usia 6-12 bulan di desa Sumuradem.
Sedangkan bayi usia 6-12 bulan yang tidak menderita ISPA lebih dari 14
hari dalam 1 bulan terakhir yaitu 47 atau 90,4% dari jumlah 52 bayi usia
6-12 bulan di desa Sumuradem.
45
Gambar 4.3 Diagram bayi 6-12 bulan yang menderita ISPA lebih dari 14 hari
Dalam 1 bulan terakhir di Desa Sumuradem
4.5 Hubungan Pemberian ASI Ekslusif Dengan Kejadian ISPA pada bayi
4.5.1 Hubungan Pemberian ASI Ekslusif dengan Kejadian ISPA dalam 1
bulan terakhir.
Tabel. 4.6 Hubungan Pemberian ASI Ekslusif
dengan Kejadian ISPA dalam 1 bulan terakhir
Sakit ISPA
Total
dalam 1 bulan
terakhir
Ya
Tidak
17
25
Tidak ASI
Jumlah
Eksklusif
68.0%
32.0%
100.0%
63.0%
32.0%
48.1%
% Total
32.7%
15.4%
48.1%
ASI
Jumlah
10
17
27
Eksklusif
37.0%
63.0%
100.0%
37.0%
68.0%
51.9%
% Total
19.2%
32.7%
51.9%
Jumlah
27
25
52
51.9%
48.1%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
% Total
51.9%
48.1%
100.0%
Total
46
1 bulan terakhir. Dari 25 responden bayi yang mendapat ASI tidak ekslusif di desa
Sumuradem, sebanyak 68,0 % mengalami ISPA dalam 1 bulan terakhir sedangkan
sisanya 32,0 % tidak mengalami ISPA selama 1 bulan terakhir. Sebaliknya,
terdapat kecenderungan bayi yang mendapat ASI ekslusif tidak mengalami ISPA
dalam 1 bulan terakhir. Dari 27 responden, hanya 37 % bayi yang mendapat ASI
ekslusif
mengalami ISPA.
Hasil uji X2 didapatkan nilai probabilitas (p value) sebesar 0.026 (0.026 < 0.05),
maka Ho ditolak. Dengan kata lain, terdapat hubungan pemberian ASI ekslusif dengan
Kejadian ISPA pada bayi di desa Sumuradem.
4.5.2 Hubungan pemberian ASI ekslusif dengan ISPA lebih dari 14 hari
Tabel 4.7 Hubungan pemberian ASI ekslusif dengan ISPA lebih dari 14
hari
ASI
Eksklusif
Total
Jumlah
% Dalam Klasifikasi ASI
Eksklusif
% Dalam ISPA lebih dari 14 hari
% Total
Jumlah
% Dalam Klasifikasi ASI
Eksklusif
% Dalam ISPA lebih dari 14 hari
% Total
Jumlah
% Dalam Klasifikasi ASI
Eksklusif
% Dalam ISPA lebih dari 14 hari
% Total
ISPA
lebih dari 14 hari
Ya
Tidak
Total
5
20.0%
20
80.0%
100.0%
9.6%
0
0.0%
42.6%
38.5%
27
100.0%
0.0%
0.0%
5
9.6%
57.4%
51.9%
47
90.4%
100.0%
100.0%
9.6%
90.4%
25
100.0
%
48.1%
48.1%
27
100.0
%
51.9%
51.9%
52
100.0
%
100.0
%
100.0
%
47
Hasil uji x2 pada tabel tersebut menunjukan bahwa terdapat bayi yang
mendapat ASI tidak ekslusif menderita sakit ISPA lebih dari 14 hari. Dari 25
responden bayi yang mendapat ASI tidak ekslusif di desa Sumuradem, 20 %
mengalami ISPA lebih dari 14 hari dalam 1 bulan terakhir sedangkan sisanya 80
% tidak mengalami ISPA lebih dari 14 hari selama 1 bulan terakhir. Sebaliknya,
bayi yang mendapat ASI ekslusif tidak mengalami ISPA lebih dari 14 hari dalam
1 bulan terakhir. Dari 27 responden, tidak ada bayi yang mendapat ASI ekslusif
yang mengalami ISPA lebih dari 14 hari ( 100 % bayi tidak mengalami sakit ISPA
lebih dari 14 hari dalam 1 bulan terakhir).
Hasil uji X2 didapatkan nilai probabilitas (p value) sebesar 0.015 (0.015 < 0.05),
maka Ho ditolak. Dengan kata lain ada hubungan pemberian ASI ekslusif dengan
kejadian ISPA pada bayilebih dari 14 hari dalam 1 bulan terakhir di desa
Sumuradem.