Вы находитесь на странице: 1из 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI DENGAN REBUSAN BUNGA ROSELA


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : Keperawatan Gerontik

OLEH :
I PUTU WIDANA
(070112a029)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: Tekanan Darah

Sub Pokok Bahasan : Hipertensi pada lansia dan pembuatan rebusan bunga rosela
Waktu

: 15 Menit

Hari / Tanggal

: Rabu 31 Agustus 20113

Sasaran

: Mbah S

Tempat

: Rumah mbah S

Penyaji

: I Putu Widana

I. TUJUAN

1.

Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan pendidikan kesehatan pada lansia selama 1 x 15 menit
diharapkan peserta mampu menjelaskan kembali tentang Hipertensi pada
lansia.

2.

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit tentang
Hipertensi pada lansia diharapkan peserta mampu :
a.

Menjelaskan pengertian Hipertensi dengan benar

b. Menyebutkan penyebab Hipertensi dengan benar


c. Menjelaskan tanda dan gejala Hipertensi pada lansia
d. Menjelaskan perawatan atau pengobatan yang bisa dilakukan pada
penderita Hipertensi
e. Mendemonstrasikan pembuatan rebusan bunga rosela

II. KEGIATAN PENYULUHAN

No

Tahap/Waktu

Kegiatan Penyuluh

Kegiatan Audiens

Media

1.

Pendahuluan

1. Mengucapkan salam

1. Menjawab salam

---

(3 Menit)

2. Memperkenalkan diri

2. Memperhatikan

---

mah
Ceramah

3. Memperhatikan

---

kepada peserta
3. Menjelaskan tujuan
materi penyuluhan

Media
Cera

Ceramah

penjelasan tujuan
pemberian materi

4. Menjelaskan cakupan

4. Memperhatikan

materi yang akan

penjelasan materi

disampaikan

yang disampaikan

5. Menanyakan

5. Menjawab dan

pengetahuan peserta

memperhatikan

tentang materi yang

penjelasan materi

akan diberikan yaitu

yang disampaikan

--Ceramah

--Ceramah
Tanya
jawab

tentang Hipertensi pada


lansia
6. Memberikan

6. Memperhatikan

--Ceramah

reinforcement bagi
peserta yang bisa
2

Penyajian

menjawab
1. Pengertian Hipertensi

(10 menit)
a. Menanyakan

a. Menjawab

Flipchart

pengetahuan

Ceramah
Tanya
jawab

peserta tentang
pengertian dari
Hipertensi)
b. Memberikan
reinforcement
bagi peserta yang
bisa menjawab

b. Memperhatikan

---

Ceramah

c. Mengklarifikasi

c. Memperhatikan

pengertian dari

Penjelasan Yang

Hipertensi

Diberikan

Flipchart

Ceramah

Flipchart

Ceramah
Tanya

Penyaji.
2. Penyebab Hipertensi
a. Menanyakan

a. Menjawab.

pengetahuan

jawab

peserta tentang
penyebab
Hipertensi
b. Memberikan

b. Memperhatikan

---

Ceramah

c. Memperhatikan

Flipchart

Ceramah

Flipchart

Ceramah
Tanya

reinforcement
bagi peserta yang
bisa menjawab
c. Mengklarifikasi
penyebab
Hipertensi

Penjelasan Yang
Diberikan
Penyaji.

3. Tanda dan gejala


Hipertensi
a. Menanyakan

a. Menjawab

pengetahuan
peserta tentang

jawab

tanda dan gejala


Hipertensi
b. Memberikan

b. Memperhatikan

---

Ceramah

c. Memperhatikan

Flipchart

Ceramah

reinforcement bagi
peserta yang bisa
menjawab
c. Mengklarifikasi
tentang tanda dan

penjelasan yang

gejala Hipertensi

diberikan
penyaji.

4. Perawatan atau
pengobatan
tradisional yang bisa
dilakukan pada
penderita Hipertensi
a. Menanyakan

a. Menjawab.

Flipchart

pengetahuan

Ceramah
Tanya
jawab

peserta tentang
perawatan atau
pengobatan
tradisional yang
biasa dilakukan
pada penderita
Hipertensi
b. Memberikan

b. Memperhatikan

---

Ceramah

c. Memperhatikan

---

Ceramah

---

Ceramah

reinforcement bagi
peserta yang bisa
menjawab
c. Mengklarifikasi
tentang

Penjelasan Yang

perawatan yang

Diberikan

bisa dilakukan

Penyaji.

Hipertensi
d. Mendemonstrasi

d. Memperhatikan

kan cara
pembuatan air
seduhan teh
bunga rosella.
5. Memberi
kesempatan

5. Bertanya

Flipchart

---

bertanya pada
peserta tentang
keseluruhan materi
yang telah
disampaikan
6. Memberi

6. Menjawab

---

kesempatan pada

---

peserta lain untuk


menjawab
pertanyaan
7. Memberikan

---

---

reinforcement bagi

Ceramah

peserta yang bisa


menjawab
8. Mengklarifikasi

8. Memperhatikan

---

jawaban yang
3

Penutup

disampaikan peserta
1. Evaluasi

(2 menit)

a. Menanyakan

Ceramah

a. Menjawab

---

---

---

---

Leaflet

c. Memperhatikan

---

Ceramah

---

---

kepada peserta
tentang tanda dan
gejala Hipertensi
b. Memberikan
reinforcement bagi
peserta yang bisa
menjawab dengan
memberikan
leaflet.
c. Mengklarifikasi
jawaban yang
disampaikan
peserta.
d. Menanyakan
kepada peserta

d. Menjawab

tentang
penanganan di
rumah yang bisa
dilakukan.
e. Memberikan

---

---

Leaflet

f. Memperhatikan

---

---

reinforcement bagi
peserta yang bisa
menjawab dengan
memberikan
leaflet.
f. Mengklarifikasi
jawaban yang
disampaikan
peserta.
2. Menyimpulkan seluruh

2. Memperhatikan

---

Ceramah

---

---

Leaflet

4. Menjawab salam

---

---

materi yang telah


disampaikan
3. Pembagian leaflet
kepada para peserta
4. Menutup pertemuan
dengan mengucapkan
salam
III. MEDIA
Flipchart
Leaflet
IV. METODE
Ceramah
Tanya jawab
V.

EVALUASI

1. Standar persiapan
a. Pengaturan tempat
1.

Keterangan :
1. Penyaji

2. Peserta
2.
b. Kesiapan materi dan flipchart
c. Mempersiapkan leaflet
2. Standar proses
a. Peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
b. Peserta tidak ada yang meninggalkan ruangan ketika kegiatan penyuluhan
berlangsung.
3. Evaluasi akhir
a. 80% peserta mampu menjelaskan pengertian Hipertensi dengan benar
b. 70% peserta mampu menyebutkan penyebab Hipertensi pada lansia dengan
benar
c. 80% peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala Hipertensi pada lansia
dengan benar
d. 80% mampu menjelaskan perawatan atau pengobatan tradisional yang bisa
dilakukan dengan benar.
VI.

LAMPIRAN

Materi

Leaflet

VII. EVALUASI
1. Pertanyaan
a. Sebutkan tanda dan gejala Hipertensi?
b. Jelaskan cara perawatan atau pengobatan yang bisa dilakukan?
2. Jawaban
a. Tanda dan gejala Hipertensi

Sakit kepala

Kelelahan

Mual

Muntah

Sesak napas

Gelisah

Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan


koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
b. Cara perawatan di rumah pada hipertensi
Olah raga dan mempertahankan berat badan normal

Makanan sehat rendah lemak dan kaya akan sumber vitamin dan mineral
alami.

Minum air seduhan bunga rosella

VIII. Pustaka
Dharmojo, Martono, 2004, Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut)
Edisi ke 3, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta
Http://infohidupsehat.com/?p=91
Suddarth,& Brunner.2001.Keperawatan Medikal-Bedah.ECG:Jakarta

LAMPIRAN

HIPERTENSI
A. DEFINISI

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di


dalam arteri.
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mm Hg
atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana
tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko
terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal. Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang
lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah

diperoleh

pada

saat

jantung

berelaksasi

(diastolik).

Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik,
misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai
140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau
keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik
dan diastolik.
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau
lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih
dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan
tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang
secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak
diobati,

akan

menimbulkan

kematian

dalam

waktu

3-6

bulan.

Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan
anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa.

Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi

pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.


Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan
paling rendah pada saat tidur malam hari.
B. PENYEBAB HIPERTENSI
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan
keadaan ini dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer.
Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan
pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan
meningkatnya tekanan darah.
Jika

penyebabnya

diketahui,

maka

disebut

hipertensi

sekunder.

Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal.


Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat
tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor
pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau
norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres,
alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada
orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan
kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka
tekanan darah biasanya akan kembali normal.
C. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala
yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,
maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:
sakit kepala

Kelelahan
Mual muntah
Sesak nafas
Gelisah
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan

koma

karena

terjadi

pembengkakan

otak.

Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan


segera.

D. PERAWATAN ATAU PENGOBATAN YANG DAPAT DILAKUKAN PADA


PENYAKIT HIPERTENSI
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya komplikasi.
Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
1. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
2. Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar
kolesterol darah tinggi.
3. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6
gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium,
magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
4. Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat. Penderita hipertensi esensial tidak
perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali selama 3045 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
5. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol

6. Ciptakan keadaan rileks


Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol
sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
Pemberian Obat-Obatan
1. Diuretik thiazide biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk
mengobati hipertensi. Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air,
yang akan mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan
tekanan darah. Diuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
Diuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih, sehingga kadang
diberikan

tambahan

kalium

atau

obat

penahan

kalium.

Diuretik sangat efektif pada:

orang kulit hitam

lanjut usia

kegemukan

penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun

2. Penghambat adrenergik merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfablocker, beta-blocker dan alfa-beta-blocker labetalol, yang menghambat efek
sistem saraf simpatis. Sistem saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan
segera akan memberikan respon terhadap stres, dengan cara meningkatkan
tekanan darah. Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker, yang efektif
diberikan kepada:

penderita usia muda

penderita yang pernah mengalami serangan jantung

penderita dengan denyut jantung yang cepat

angina pektoris (nyeri dada)

sakit kepala migren.

3. Obat tradisional dengan minum air seduhan Bunga Rosella


Rosella atau Teh Merah dikenal dengan nama beragam : asam paya,
asam kumbang dan asam susur atau Hisbiscus sabdariffa, adalah spesies bunga
yang berasal dari benua Afrika. Rosela adalah salah satu tanaman obat yang
banyak manfaatnya dari daun, kelopak, bunga hingga buahnya. untuk
mengobati berbagai macam penyakit salah satunya adalah untuk pengobatan
pada penderia hipertensi. Rebusan bunganya mengurangi hipertensi dan asam
urat bila dikonsumsi setiap hari.
a. Kandungan
Kandungan nilai gizi rosella setiap 100 gr :

kalori 147,12 Kcal

total lemak 0 g

lemak jenuh 0 g

kolesterol 0 mg

sodium 21,89 mg

total karbohidrat 36,64 g

serat diet 0 g

gula 34,48 g

protein 0,14 g

vitamin A 113,46 mg

vitamin C 214,68 mg

kalsium 13,06 mg

b. Khasiat Rosella Untuk Penyakit Hipertensi


Pemberian ekstrak kelopak rosela yang mengandung 9,6 miligram
anthocyanin setiap hari selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan
darah yang hampir sama dengan pemberian captopril 50 mg/hari. Rosela
terstandar tersebut dibuat dari 10 gram kelopak kering dan 0,52 liter air
(Herrera-Arellano, 2004). Terdapat penurunan tekanan darah sistolik

sebesar 11,2 % dan tekanan diastolik sebesar 10,7% setelah diberi terapi
teh rosela selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi sedang
c. Cara pembuatan teh rosella

Setelah bunga rosella dipetik kemudian jemur bunga tersebut sampai


kering.

Ambil 3 - 5 kelopak bunga Roselle kering lalu masukkan ke dalam 1


gelas (200 ml) air mendidih.

Aduk dan diamkan sekitar 5 sampai 15 menit, hingga airnya berwarna


merah.

Untuk mendapatkan rasa yang lebih enak bisa ditambah gula pasir /
Tropicana Slim / madu.

Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari
masing-masing 1 gelas.

Sajikan hangat.

Вам также может понравиться