Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OBESITAS
Disusun Oleh :
ARENGA NUCIFERA
P0 5130112 044
D3 GIZI 2A
2013
Topik
: Obesitas
Sasaran
: Keluarga binaan
Tempat
: Gedung Gizi
Hari Tanggal
I.
II.
III.
SASARAN
Keluarga binaan.
IV.
MATERI
Definisi Obesitas
Penyebab Obesitas
Tipe Obesitas
V.
METODE
Ceramah
Diskusi/Tanya jawab
VI.
MEDIA
Makalah
VII.
1.
EVALUASI
Evaluasi Struktur
2.
Evaluasi Proses
3.
Evaluasi Hasil
VIII.KEGIATAN PENYULUHAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
kegiatan Peserta
Pembukaan
(2 menit)
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Menjawab Pertanyaan
(15 menit)
Menjelaskan tentang:
Pengertian Obesitas
Penyebab Obesitas
Penatalaksanaan Obesitas.
Mengajukan pertanyaan
Evaluasi
(10 menit)
Terminasi
(3 menit )
Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab
Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan
Menjawab Pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
2. Menjawab salam
Latar Belakang
Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi
gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.
Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.
A. Definisi
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.
OBESITAS
Disusun Oleh :
ARENGA NUCIFERA
P0 5130112 044
D3 GIZI 2A
2013
Topik
: Obesitas
Sasaran
: Keluarga binaan
Tempat
: Gedung Gizi
Hari Tanggal
I.
II.
III.
SASARAN
Keluarga binaan.
IV.
MATERI
Definisi Obesitas
Penyebab Obesitas
Tipe Obesitas
V.
METODE
Ceramah
Diskusi/Tanya jawab
VI.
MEDIA
Makalah
VII.
1.
EVALUASI
Evaluasi Struktur
2.
Evaluasi Proses
3.
Evaluasi Hasil
VIII.KEGIATAN PENYULUHAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
kegiatan Peserta
Pembukaan
(2 menit)
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Menjawab Pertanyaan
(15 menit)
Menjelaskan tentang:
Pengertian Obesitas
Penyebab Obesitas
Penatalaksanaan Obesitas.
Mengajukan pertanyaan
Evaluasi
(10 menit)
Terminasi
(3 menit )
Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab
Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan
Menjawab Pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
2. Menjawab salam
Latar Belakang
Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi
gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.
Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.
OBESITAS
Disusun Oleh :
ARENGA NUCIFERA
P0 5130112 044
D3 GIZI 2A
2013
Topik
Sasaran
Tempat
Hari Tanggal
: Obesitas
: Keluarga binaan
: Gedung Gizi
I.
II.
III.
SASARAN
Keluarga binaan.
IV.
MATERI
Definisi Obesitas
Penyebab Obesitas
Tipe Obesitas
V.
METODE
Ceramah
Diskusi/Tanya jawab
VI.
MEDIA
Makalah
VII.
1.
EVALUASI
Evaluasi Struktur
2.
Evaluasi Proses
3.
Evaluasi Hasil
VIII.KEGIATAN PENYULUHAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
kegiatan Peserta
Pembukaan
(2 menit)
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Menjawab Pertanyaan
(15 menit)
Menjelaskan tentang:
Pengertian Obesitas
Penyebab Obesitas
Penatalaksanaan Obesitas.
Mengajukan pertanyaan
Evaluasi
(10 menit)
Terminasi
(3 menit )
Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab
Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan
Menjawab Pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
2. Menjawab salam
Latar Belakang
Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi
gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.
Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.
A. Definisi
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.
OBESITAS
Disusun Oleh :
ARENGA NUCIFERA
P0 5130112 044
D3 GIZI 2A
2013
Topik
: Obesitas
Sasaran
: Keluarga binaan
Tempat
: Gedung Gizi
Hari Tanggal
I.
II.
III.
SASARAN
Keluarga binaan.
IV.
MATERI
Definisi Obesitas
Penyebab Obesitas
Tipe Obesitas
V.
METODE
Ceramah
Diskusi/Tanya jawab
VI.
MEDIA
Makalah
VII.
1.
EVALUASI
Evaluasi Struktur
2.
Evaluasi Proses
3.
Evaluasi Hasil
VIII.KEGIATAN PENYULUHAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
kegiatan Peserta
Pembukaan
(2 menit)
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Menjawab Pertanyaan
(15 menit)
Menjelaskan tentang:
Pengertian Obesitas
Penyebab Obesitas
Penatalaksanaan Obesitas.
Mengajukan pertanyaan
Evaluasi
(10 menit)
Terminasi
(3 menit )
Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab
Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan
Menjawab Pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
2. Menjawab salam
Latar Belakang
Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi
gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.
Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.
A. Definisi
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.
Klasifikasi :
IMT
Klasifikasi
< 18.5
Underweight
18.522,9
Normal
23
Overweight
23 - 24,9
Beresiko
25 29,9
Obesitas I
30
Obesitas II
Tipe seperti ini biasanya terdapat pada pria. Dimanan lemak tertumpuk disekitar
perut . resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan tipe buah pear
(Gynoid)
Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan disekitar pinggul
dan bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.
Cirri dari tipe ini adalah besar di seluruh bagian badan . Tipe Ovid umumnya
terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetik.
Tipe hiperlastik
Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel lemak
lebih banyak dibandingkan dengan kondisi normal. Ukuran sel lemak tersebut
masih sesuai dengan ukuran sel yang normal.
Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi sejak masa anak-anak dan sulit untuk
diturunkan keberat badan normal.
Bila terjadi penurunan berat badan sifatnya hanya sementara dan kondisi tubuh
akan mudah kembali ke keadaan semula.
Tipe Hipertropik
Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal,
tetapi ukuran sel lebih besar dari ukuran sel lebih besar dari ukuran normal.
Kegemukan ini biasanya terjadi darah tinggi. Pada orang dewasa dan relatif lebih
mudah menurunkan berat badan disbanding tipe hiperlastik.
Kegemukan tipe ini mempunyai resiko lebih mudah terserang penyakit gula.
Tipe hiperlastik-hipertropik
Kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang tredapat pada tubuh
seseorang melebihi ukuran normal.
Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan berlangsung terus hingga
dewasa.
Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling sukar menurunkan berat tubuh.
B. Penyebab
1. Genetik
heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur lemak tubuh yang relatif sama
besar.
2.
Faktor lingkungan
Termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapakali
seseorang makan serta bagaiman aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat
mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan
aktivitasnya.
3.
Kurang olahraga
Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas
membuat kegiatan olah raga menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan
kurangnya olah raga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya
metabolisme basal tubuh orang tersebut. Jadi olah raga sangat penting dalam
penurunan berat badan tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga
karena dapat membantu mengatur berfungsinya metabolis normal.
4.
Faktor obat-obatan
Misalnya obat anti depresi, obat penggemuk, itu banyak menyebabkan berat badan
menambah.
5.
Faktor emosional
Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas bermula dari masalah emosional
yang tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta kasih, seperti anak-anak
makanan dianggap sebagai simbol kasih sayang ibu, atau kelebihan makan adalah
sebagai subtitusi untuk pengganti kepuasan lain yang tidak tercapai dalam
kehidupannya.
Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak
apa bila mereka tegang atau cemas, dan eksperimen membuktikan kebenarannya.
Orang gemuk makan lebih banyak dalam suatu situasi yang sangat mencekam.
OBESITAS
Disusun Oleh :
ARENGA NUCIFERA
P0 5130112 044
D3 GIZI 2A
2013
Topik
: Obesitas
Sasaran
: Keluarga binaan
Tempat
: Gedung Gizi
Hari Tanggal
I.
II.
III.
SASARAN
Keluarga binaan.
IV.
MATERI
Definisi Obesitas
Penyebab Obesitas
Tipe Obesitas
V.
METODE
Ceramah
Diskusi/Tanya jawab
VI.
MEDIA
Makalah
VII.
1.
EVALUASI
Evaluasi Struktur
2.
Evaluasi Proses
3.
Evaluasi Hasil
VIII.KEGIATAN PENYULUHAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
kegiatan Peserta
Pembukaan
(2 menit)
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Menjawab Pertanyaan
(15 menit)
Menjelaskan tentang:
Pengertian Obesitas
Penyebab Obesitas
Penatalaksanaan Obesitas.
Mengajukan pertanyaan
Evaluasi
(10 menit)
Terminasi
(3 menit )
Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab
Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan
Menjawab Pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
2. Menjawab salam
Latar Belakang
Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi
gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.
Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.
A. Definisi
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.
OBESITAS
Disusun Oleh :
ARENGA NUCIFERA
P0 5130112 044
D3 GIZI 2A
2013
Topik
: Obesitas
Sasaran
: Keluarga binaan
Tempat
: Gedung Gizi
Hari Tanggal
I.
II.
III.
SASARAN
Keluarga binaan.
IV.
MATERI
Definisi Obesitas
Penyebab Obesitas
Tipe Obesitas
V.
METODE
Ceramah
Diskusi/Tanya jawab
VI.
Makalah
MEDIA
VII.
1.
EVALUASI
Evaluasi Struktur
2.
Evaluasi Proses
3.
Evaluasi Hasil
VIII.KEGIATAN PENYULUHAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
kegiatan Peserta
Pembukaan
(2 menit)
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Menjawab Pertanyaan
(15 menit)
Menjelaskan tentang:
Pengertian Obesitas
Penyebab Obesitas
Penatalaksanaan Obesitas.
Mengajukan pertanyaan
Evaluasi
(10 menit)
Terminasi
(3 menit )
Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab
Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan
Menjawab Pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
2. Menjawab salam
Latar Belakang
Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi
gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.
Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.
A. Definisi
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.
Klasifikasi :
IMT
Klasifikasi
< 18.5
Underweight
18.522,9
Normal
23
Overweight
23 - 24,9
Beresiko
25 29,9
Obesitas I
30
Obesitas II
Tipe seperti ini biasanya terdapat pada pria. Dimanan lemak tertumpuk disekitar
perut . resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan tipe buah pear
(Gynoid)
Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan disekitar pinggul
dan bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.
Cirri dari tipe ini adalah besar di seluruh bagian badan . Tipe Ovid umumnya
terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetik.
Tipe hiperlastik
Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel lemak
lebih banyak dibandingkan dengan kondisi normal. Ukuran sel lemak tersebut
masih sesuai dengan ukuran sel yang normal.
Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi sejak masa anak-anak dan sulit untuk
diturunkan keberat badan normal.
Bila terjadi penurunan berat badan sifatnya hanya sementara dan kondisi tubuh
akan mudah kembali ke keadaan semula.
Tipe Hipertropik
Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal,
tetapi ukuran sel lebih besar dari ukuran sel lebih besar dari ukuran normal.
Kegemukan ini biasanya terjadi darah tinggi. Pada orang dewasa dan relatif lebih
mudah menurunkan berat badan disbanding tipe hiperlastik.
Kegemukan tipe ini mempunyai resiko lebih mudah terserang penyakit gula.
Tipe hiperlastik-hipertropik
Kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang tredapat pada tubuh
seseorang melebihi ukuran normal.
Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan berlangsung terus hingga
dewasa.
Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling sukar menurunkan berat tubuh.
B. Penyebab
1. Genetik
2.
Faktor lingkungan
Termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapakali
seseorang makan serta bagaiman aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat
mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan
aktivitasnya.
3.
Kurang olahraga
Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas
membuat kegiatan olah raga menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan
kurangnya olah raga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya
metabolisme basal tubuh orang tersebut. Jadi olah raga sangat penting dalam
penurunan berat badan tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga
karena dapat membantu mengatur berfungsinya metabolis normal.
4.
Faktor obat-obatan
Misalnya obat anti depresi, obat penggemuk, itu banyak menyebabkan berat badan
menambah.
5.
Faktor emosional
Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas bermula dari masalah emosional
yang tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta kasih, seperti anak-anak
makanan dianggap sebagai simbol kasih sayang ibu, atau kelebihan makan adalah
sebagai subtitusi untuk pengganti kepuasan lain yang tidak tercapai dalam
kehidupannya.
Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak
apa bila mereka tegang atau cemas, dan eksperimen membuktikan kebenarannya.
Orang gemuk makan lebih banyak dalam suatu situasi yang sangat mencekam.
Sakit lutut. Penyebabnya adalah lutut dan pergelangan kaki, termasuk bagian
sendi, mendapatkan tekanan kuat untuk menahan beban berat badan di atasnya.
Akibatkan area kaki terasa sakit dan kaku. Ini mempengaruhi pula terhadap postur
tubuh dalam jangka panjang.
Sakit punggung. Orang gemuk memiliki tiga risiko sakit di bagian punggung.
Yaituk keausan di punggung bagian bawah (spoondylolisthesis), patah tulang
belakng, dan penyempitan kanal tulang belakang.
Masalah kulit. Orang dengan obesitas lebih mungkin memiliki kulit gelap dan
terjadi lipatan-lipatan
Haid tidak teratur. Ini terjadi pada wanita gemuk yang kemungkinan
diakibatkan ketidakseimbangan hormon karena kelebihan lema
D.
Komplikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
serangan jantung.
8.
stroke
9.
kanker.
Dalam menurunkan berat badan agar dapat kembali ideal dapat dilakukan dengan
cara:
1.
Kegemukan identik dengan kebiasaan makan, berikut beberapa kiat yang
dapat dilakukan untuk menghindari kegemukan :
2.
Jangan yang digoreng. Masaklah mi dalam air, jangan digoreng. Begitu
juga dengan nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih
daging juga lebih baik yang dipanggang.
3.
Kunyah perlahan. Kunyahlah makanan secara perlahan-lahan dan cobalah
menikmati makanan sewaktu berada dalam mulut. Dengan demikian akan
menyebabkan lambung cepat kenyang dan membantu mencegah makan terlalu
banyak. Nasihat lama yang masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32
kali sebelum menelannya.
4.
Ambil sedikit. Ambillah makanan pertama sedikit mungkin ke dalam piring
Anda. Tambah sedikit demi sedikit bila masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda
tidak merasa terpaksa harus menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.
5.
Tinggalkan meja setelah selesai. Diimbau untuk segera meninggalkan
meja makan setelah selesai dan jangan dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan
untuk menghindarkan diri dari iseng atau keinginan ngemil dan mengambil
makanan dari sana-sini sehingga tak terasa perut menjadi terlalu kenyang. Hindari
kadar gula dan lemak tinggi.
6.
Hindari makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kuekue (pastries), lemak hewan, mentega, fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.
7.
Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, bijibijian, kacang-kacangan, dan karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk
agar sesuai dengan kebutuhan.
8.
Waspadai minuman bersoda. Anak-anak yang mengonsumsi minuman
ringan bergula berisiko tinggi mengalami kegemukan. Laporan para peneliti
Amerika yang diterbitkan oleh The British Medical Journal The Lancet, remaja AS
perlu segera mengurangi minuman bersoda dan junk food yang berisiko
mengganggu kesehatan. "Kami menemukan selalu ada minuman ringan di setiap
hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat kira-kira 50 persen," kata
Ludwig.
Makanlah 3 kali sehari secara teratur (sarapan, makan siang, dan makan
malam). Jangan menunda waktu makan atau menghilangkan (skip) salah satu
makan utama anda.
Benahi pilihan makanan anda secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah
dibandingkan anda harus merubah drastis semuanya dalam satu waktu.
Pilihlah makanan dari kelima jenis makanan setiap hari. Buatlah piramida anda
mulai dari bagian dasar, yaitu makanan pokok, kemudian sayur dan buah-buahan.
Aturlah piring makan anda. Bagi piring makan menjadi 4 bagian. Isi ketiga
bagian masing-masing dengan makanan pokok, sayuran dan buahbuahan,sedangkan yang keempat diisi dengan kelompok daging rendah lemak.
Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas susu rendah/bebas lemak.
Buatlah porsi secukupnya. Kurangi makanan yang mengandung lemak dan gula.
Dan sesuaikan waktu penyajian antara makan utama dan cemilan (snack).
F. Penatalaksanaan
Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti: nasi, jagung, ubi, singkong, talas, kentang, sereal.
Karbohidrat sederhana seperti: gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis, dan
gurih.
Daging tidak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, daging asap, susu dan keju
rendah lemak.
Daging berlemak, daging kambing, daging yang diolah dengan santan kentan,
digoreng, jeroan, susu full cream, susu kental manis.
Tempe, tahu, susu kedelai, kacang-kacangan yang diolah tanpa digoreng atau
dengan santan kental.
Kacang-kacangan yang diolah dengan cara menggoreng atau dengan santan kental.
Sayuran
Sayuran yang banyak mengandung serat dan diolah tanpa santan kental berupa
sayuran rebus, tumis, dengan santan encer atau lalapan.
Sayuran yang sedikit mengandung serat dan yang dimasak dengan santan kental.
Buah-buahan
Durian, avokad, manisan, buah-buahan, buah yang diolah dengan gula dan susu
kental manis.
Lemak
Minyak tak jenuh tunggal atau ganda, seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai
dan minyak jagung yang tidak digunakan untuk menggoreng.
Daftar Pustaka
Sarwana (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. FKUI: Jakarta
Klasifikasi :
IMT
Klasifikasi
< 18.5
Underweight
18.522,9
Normal
23
Overweight
23 - 24,9
Beresiko
25 29,9
Obesitas I
30
Obesitas II
Tipe seperti ini biasanya terdapat pada pria. Dimanan lemak tertumpuk disekitar
perut . resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan tipe buah pear
(Gynoid)
Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan disekitar pinggul
dan bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.
Cirri dari tipe ini adalah besar di seluruh bagian badan . Tipe Ovid umumnya
terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetik.
Tipe hiperlastik
Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel lemak
lebih banyak dibandingkan dengan kondisi normal. Ukuran sel lemak tersebut
masih sesuai dengan ukuran sel yang normal.
Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi sejak masa anak-anak dan sulit untuk
diturunkan keberat badan normal.
Bila terjadi penurunan berat badan sifatnya hanya sementara dan kondisi tubuh
akan mudah kembali ke keadaan semula.
Tipe Hipertropik
Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal,
tetapi ukuran sel lebih besar dari ukuran sel lebih besar dari ukuran normal.
Kegemukan ini biasanya terjadi darah tinggi. Pada orang dewasa dan relatif lebih
mudah menurunkan berat badan disbanding tipe hiperlastik.
Kegemukan tipe ini mempunyai resiko lebih mudah terserang penyakit gula.
Tipe hiperlastik-hipertropik
Kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang tredapat pada tubuh
seseorang melebihi ukuran normal.
Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan berlangsung terus hingga
dewasa.
Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling sukar menurunkan berat tubuh.
B. Penyebab
1. Genetik
2.
Faktor lingkungan
Termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapakali
seseorang makan serta bagaiman aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat
mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan
aktivitasnya.
3.
Kurang olahraga
Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas
membuat kegiatan olah raga menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan
kurangnya olah raga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya
metabolisme basal tubuh orang tersebut. Jadi olah raga sangat penting dalam
penurunan berat badan tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga
karena dapat membantu mengatur berfungsinya metabolis normal.
4.
Faktor obat-obatan
Misalnya obat anti depresi, obat penggemuk, itu banyak menyebabkan berat badan
menambah.
5.
Faktor emosional
Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas bermula dari masalah emosional
yang tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta kasih, seperti anak-anak
makanan dianggap sebagai simbol kasih sayang ibu, atau kelebihan makan adalah
sebagai subtitusi untuk pengganti kepuasan lain yang tidak tercapai dalam
kehidupannya.
Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak
apa bila mereka tegang atau cemas, dan eksperimen membuktikan kebenarannya.
Orang gemuk makan lebih banyak dalam suatu situasi yang sangat mencekam.
Sakit lutut. Penyebabnya adalah lutut dan pergelangan kaki, termasuk bagian
sendi, mendapatkan tekanan kuat untuk menahan beban berat badan di atasnya.
Akibatkan area kaki terasa sakit dan kaku. Ini mempengaruhi pula terhadap postur
tubuh dalam jangka panjang.
Sakit punggung. Orang gemuk memiliki tiga risiko sakit di bagian punggung.
Yaituk keausan di punggung bagian bawah (spoondylolisthesis), patah tulang
belakng, dan penyempitan kanal tulang belakang.
Masalah kulit. Orang dengan obesitas lebih mungkin memiliki kulit gelap dan
terjadi lipatan-lipatan
Haid tidak teratur. Ini terjadi pada wanita gemuk yang kemungkinan
diakibatkan ketidakseimbangan hormon karena kelebihan lema
D.
Komplikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
serangan jantung.
8.
stroke
9.
kanker.
Dalam menurunkan berat badan agar dapat kembali ideal dapat dilakukan dengan
cara:
1.
Kegemukan identik dengan kebiasaan makan, berikut beberapa kiat yang
dapat dilakukan untuk menghindari kegemukan :
2.
Jangan yang digoreng. Masaklah mi dalam air, jangan digoreng. Begitu
juga dengan nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih
daging juga lebih baik yang dipanggang.
3.
Kunyah perlahan. Kunyahlah makanan secara perlahan-lahan dan cobalah
menikmati makanan sewaktu berada dalam mulut. Dengan demikian akan
menyebabkan lambung cepat kenyang dan membantu mencegah makan terlalu
banyak. Nasihat lama yang masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32
kali sebelum menelannya.
4.
Ambil sedikit. Ambillah makanan pertama sedikit mungkin ke dalam piring
Anda. Tambah sedikit demi sedikit bila masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda
tidak merasa terpaksa harus menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.
5.
Tinggalkan meja setelah selesai. Diimbau untuk segera meninggalkan
meja makan setelah selesai dan jangan dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan
untuk menghindarkan diri dari iseng atau keinginan ngemil dan mengambil
makanan dari sana-sini sehingga tak terasa perut menjadi terlalu kenyang. Hindari
kadar gula dan lemak tinggi.
6.
Hindari makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kuekue (pastries), lemak hewan, mentega, fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.
7.
Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, bijibijian, kacang-kacangan, dan karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk
agar sesuai dengan kebutuhan.
8.
Waspadai minuman bersoda. Anak-anak yang mengonsumsi minuman
ringan bergula berisiko tinggi mengalami kegemukan. Laporan para peneliti
Amerika yang diterbitkan oleh The British Medical Journal The Lancet, remaja AS
perlu segera mengurangi minuman bersoda dan junk food yang berisiko
mengganggu kesehatan. "Kami menemukan selalu ada minuman ringan di setiap
hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat kira-kira 50 persen," kata
Ludwig.
Makanlah 3 kali sehari secara teratur (sarapan, makan siang, dan makan
malam). Jangan menunda waktu makan atau menghilangkan (skip) salah satu
makan utama anda.
Benahi pilihan makanan anda secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah
dibandingkan anda harus merubah drastis semuanya dalam satu waktu.
Pilihlah makanan dari kelima jenis makanan setiap hari. Buatlah piramida anda
mulai dari bagian dasar, yaitu makanan pokok, kemudian sayur dan buah-buahan.
Aturlah piring makan anda. Bagi piring makan menjadi 4 bagian. Isi ketiga
bagian masing-masing dengan makanan pokok, sayuran dan buahbuahan,sedangkan yang keempat diisi dengan kelompok daging rendah lemak.
Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas susu rendah/bebas lemak.
Buatlah porsi secukupnya. Kurangi makanan yang mengandung lemak dan gula.
Dan sesuaikan waktu penyajian antara makan utama dan cemilan (snack).
F. Penatalaksanaan
Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti: nasi, jagung, ubi, singkong, talas, kentang, sereal.
Karbohidrat sederhana seperti: gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis, dan
gurih.
Daging tidak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, daging asap, susu dan keju
rendah lemak.
Daging berlemak, daging kambing, daging yang diolah dengan santan kentan,
digoreng, jeroan, susu full cream, susu kental manis.
Tempe, tahu, susu kedelai, kacang-kacangan yang diolah tanpa digoreng atau
dengan santan kental.
Kacang-kacangan yang diolah dengan cara menggoreng atau dengan santan kental.
Sayuran
Sayuran yang banyak mengandung serat dan diolah tanpa santan kental berupa
sayuran rebus, tumis, dengan santan encer atau lalapan.
Sayuran yang sedikit mengandung serat dan yang dimasak dengan santan kental.
Buah-buahan
Durian, avokad, manisan, buah-buahan, buah yang diolah dengan gula dan susu
kental manis.
Lemak
Minyak tak jenuh tunggal atau ganda, seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai
dan minyak jagung yang tidak digunakan untuk menggoreng.
Daftar Pustaka
Sarwana (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. FKUI: Jakarta
Budiyanto.2002.penatalaksaan diet penderita obesitas. Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY)