Вы находитесь на странице: 1из 99

Rabu, 03 September 2014

kerangka satuan acara penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OBESITAS

Disusun Oleh :

ARENGA NUCIFERA

P0 5130112 044

D3 GIZI 2A

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Poltekkes Kemenkes Bengkulu

2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Obesitas

Sasaran

: Keluarga binaan

Tempat

: Gedung Gizi

Hari Tanggal

I.

: Senin / 16 Desember 2013

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga diharapkan dapat


mengetahui dan memahami tentang keadaan obesitas/kegemukan.

II.

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia,


diharapkan akan mampu :

Menyebutkan pengertian obesitas

Menyebutkan penyebab obesitas

Menyebutkan tipe-tipe obesitas

Menyebutkan komplikasi obesitas

III.

SASARAN

Keluarga binaan.

IV.

MATERI

Definisi Obesitas

Penyebab Obesitas

Tipe Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Penatalaksanaan Diet Obesitas

V.

METODE

Ceramah

Diskusi/Tanya jawab

VI.

MEDIA

Makalah

VII.

1.

EVALUASI

Evaluasi Struktur

Peserta Hadir Di tempat Penyuluhan

Penyelenggaraan Penyuluhan Di Gedung Gizi

Pengoranisasian Penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi

2.

Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3.

Evaluasi Hasil

Prosedur : Post test

Jenis Test: Lisan

Butir Soal: 6 soal

Apa pengertian Obesitas ?

Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Obesitas ?

Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?

Bagaimana cara pencegahan Obesitas ?

Bagaimana Diet Yang Tepat untuk Obesitas ?

VIII.KEGIATAN PENYULUHAN

No

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

kegiatan Peserta

Pembukaan

(2 menit)

Memberi salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan dari Penyuluhan

Menyebutkan materi penyuluhan

Bertanya kepada peserta apakah sudah mengerti tentang Obesitas

Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Menjawab Pertanyaan

Kegiatan Inti /Pelaksanaan

(15 menit)

Menjelaskan tentang:

Pengertian Obesitas

Penyebab Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Cara Pencegahan obesitas

Penatalaksanaan Obesitas.

Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan Penyuluh

Mengajukan pertanyaan

Evaluasi

(10 menit)

Terminasi

(3 menit )

Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab

Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan

Mengucapkan Terima kasih Atas Peran sertanya

Mengucapkan Salam Penutup

Menjawab Pertanyaan

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan

2. Menjawab salam

Latar Belakang

Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi
gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.

Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.

A. Definisi

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OBESITAS

Disusun Oleh :

ARENGA NUCIFERA

P0 5130112 044

D3 GIZI 2A

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Poltekkes Kemenkes Bengkulu

2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Obesitas

Sasaran

: Keluarga binaan

Tempat

: Gedung Gizi

Hari Tanggal

I.

: Senin / 16 Desember 2013

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga diharapkan dapat


mengetahui dan memahami tentang keadaan obesitas/kegemukan.

II.

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia,


diharapkan akan mampu :

Menyebutkan pengertian obesitas

Menyebutkan penyebab obesitas

Menyebutkan tipe-tipe obesitas

Menyebutkan komplikasi obesitas

III.

SASARAN

Keluarga binaan.

IV.

MATERI

Definisi Obesitas

Penyebab Obesitas

Tipe Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Penatalaksanaan Diet Obesitas

V.

METODE

Ceramah

Diskusi/Tanya jawab

VI.

MEDIA

Makalah

VII.

1.

EVALUASI

Evaluasi Struktur

Peserta Hadir Di tempat Penyuluhan

Penyelenggaraan Penyuluhan Di Gedung Gizi

Pengoranisasian Penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi

2.

Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3.

Evaluasi Hasil

Prosedur : Post test

Jenis Test: Lisan

Butir Soal: 6 soal

Apa pengertian Obesitas ?

Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Obesitas ?

Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?

Bagaimana cara pencegahan Obesitas ?

Bagaimana Diet Yang Tepat untuk Obesitas ?

VIII.KEGIATAN PENYULUHAN

No

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

kegiatan Peserta

Pembukaan

(2 menit)

Memberi salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan dari Penyuluhan

Menyebutkan materi penyuluhan

Bertanya kepada peserta apakah sudah mengerti tentang Obesitas

Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Menjawab Pertanyaan

Kegiatan Inti /Pelaksanaan

(15 menit)

Menjelaskan tentang:

Pengertian Obesitas

Penyebab Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Cara Pencegahan obesitas

Penatalaksanaan Obesitas.

Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan Penyuluh

Mengajukan pertanyaan

Evaluasi

(10 menit)

Terminasi

(3 menit )

Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab

Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan

Mengucapkan Terima kasih Atas Peran sertanya

Mengucapkan Salam Penutup

Menjawab Pertanyaan

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan

2. Menjawab salam

Latar Belakang

Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi
gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.

Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.

Rabu, 03 September 2014

kerangka satuan acara penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OBESITAS

Disusun Oleh :

ARENGA NUCIFERA

P0 5130112 044

D3 GIZI 2A

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Poltekkes Kemenkes Bengkulu

2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

Sasaran

Tempat

Hari Tanggal

: Obesitas

: Keluarga binaan

: Gedung Gizi

: Senin / 16 Desember 2013

I.

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga diharapkan dapat


mengetahui dan memahami tentang keadaan obesitas/kegemukan.

II.

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia,


diharapkan akan mampu :

Menyebutkan pengertian obesitas

Menyebutkan penyebab obesitas

Menyebutkan tipe-tipe obesitas

Menyebutkan komplikasi obesitas

III.

SASARAN

Keluarga binaan.

IV.

MATERI

Definisi Obesitas

Penyebab Obesitas

Tipe Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Penatalaksanaan Diet Obesitas

V.

METODE

Ceramah

Diskusi/Tanya jawab

VI.

MEDIA

Makalah

VII.

1.

EVALUASI

Evaluasi Struktur

Peserta Hadir Di tempat Penyuluhan

Penyelenggaraan Penyuluhan Di Gedung Gizi

Pengoranisasian Penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi

2.

Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3.

Evaluasi Hasil

Prosedur : Post test

Jenis Test: Lisan

Butir Soal: 6 soal

Apa pengertian Obesitas ?

Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Obesitas ?

Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?

Bagaimana cara pencegahan Obesitas ?

Bagaimana Diet Yang Tepat untuk Obesitas ?

VIII.KEGIATAN PENYULUHAN

No

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

kegiatan Peserta

Pembukaan

(2 menit)

Memberi salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan dari Penyuluhan

Menyebutkan materi penyuluhan

Bertanya kepada peserta apakah sudah mengerti tentang Obesitas

Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Menjawab Pertanyaan

Kegiatan Inti /Pelaksanaan

(15 menit)

Menjelaskan tentang:

Pengertian Obesitas

Penyebab Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Cara Pencegahan obesitas

Penatalaksanaan Obesitas.

Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan Penyuluh

Mengajukan pertanyaan

Evaluasi

(10 menit)

Terminasi

(3 menit )

Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab

Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan

Mengucapkan Terima kasih Atas Peran sertanya

Mengucapkan Salam Penutup

Menjawab Pertanyaan

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan

2. Menjawab salam

Latar Belakang

Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi
gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.

Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.

A. Definisi

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OBESITAS

Disusun Oleh :

ARENGA NUCIFERA

P0 5130112 044

D3 GIZI 2A

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Poltekkes Kemenkes Bengkulu

2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Obesitas

Sasaran

: Keluarga binaan

Tempat

: Gedung Gizi

Hari Tanggal

I.

: Senin / 16 Desember 2013

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga diharapkan dapat


mengetahui dan memahami tentang keadaan obesitas/kegemukan.

II.

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia,


diharapkan akan mampu :

Menyebutkan pengertian obesitas

Menyebutkan penyebab obesitas

Menyebutkan tipe-tipe obesitas

Menyebutkan komplikasi obesitas

III.

SASARAN

Keluarga binaan.

IV.

MATERI

Definisi Obesitas

Penyebab Obesitas

Tipe Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Penatalaksanaan Diet Obesitas

V.

METODE

Ceramah

Diskusi/Tanya jawab

VI.

MEDIA

Makalah

VII.

1.

EVALUASI

Evaluasi Struktur

Peserta Hadir Di tempat Penyuluhan

Penyelenggaraan Penyuluhan Di Gedung Gizi

Pengoranisasian Penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi

2.

Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3.

Evaluasi Hasil

Prosedur : Post test

Jenis Test: Lisan

Butir Soal: 6 soal

Apa pengertian Obesitas ?

Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Obesitas ?

Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?

Bagaimana cara pencegahan Obesitas ?

Bagaimana Diet Yang Tepat untuk Obesitas ?

VIII.KEGIATAN PENYULUHAN

No

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

kegiatan Peserta

Pembukaan

(2 menit)

Memberi salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan dari Penyuluhan

Menyebutkan materi penyuluhan

Bertanya kepada peserta apakah sudah mengerti tentang Obesitas

Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Menjawab Pertanyaan

Kegiatan Inti /Pelaksanaan

(15 menit)

Menjelaskan tentang:

Pengertian Obesitas

Penyebab Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Cara Pencegahan obesitas

Penatalaksanaan Obesitas.

Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan Penyuluh

Mengajukan pertanyaan

Evaluasi

(10 menit)

Terminasi

(3 menit )

Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab

Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan

Mengucapkan Terima kasih Atas Peran sertanya

Mengucapkan Salam Penutup

Menjawab Pertanyaan

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan

2. Menjawab salam

Latar Belakang

Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi

gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.

Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.

A. Definisi

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.

Klasifikasi :

IMT

Klasifikasi

< 18.5

Underweight

18.522,9

Normal

23

Overweight

23 - 24,9

Beresiko

25 29,9

Obesitas I

30

Obesitas II

Tipe- tipe pada obesitas :

Obesitas tipe buah apel ( apple shape)

Tipe seperti ini biasanya terdapat pada pria. Dimanan lemak tertumpuk disekitar
perut . resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan tipe buah pear
(Gynoid)

Obesitas tipe buah pear (Gynoid)

Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan disekitar pinggul
dan bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.

Obesitas tipe Ovid (bentuk kotak buah)

Cirri dari tipe ini adalah besar di seluruh bagian badan . Tipe Ovid umumnya
terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetik.

Tipe obesitas berdasarkan keadaan sel lemak :

Tipe hiperlastik

Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel lemak
lebih banyak dibandingkan dengan kondisi normal. Ukuran sel lemak tersebut
masih sesuai dengan ukuran sel yang normal.

Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi sejak masa anak-anak dan sulit untuk
diturunkan keberat badan normal.

Bila terjadi penurunan berat badan sifatnya hanya sementara dan kondisi tubuh
akan mudah kembali ke keadaan semula.

Tipe Hipertropik

Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal,
tetapi ukuran sel lebih besar dari ukuran sel lebih besar dari ukuran normal.

Kegemukan ini biasanya terjadi darah tinggi. Pada orang dewasa dan relatif lebih
mudah menurunkan berat badan disbanding tipe hiperlastik.

Kegemukan tipe ini mempunyai resiko lebih mudah terserang penyakit gula.

Tipe hiperlastik-hipertropik

Kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang tredapat pada tubuh
seseorang melebihi ukuran normal.

Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan berlangsung terus hingga
dewasa.

Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling sukar menurunkan berat tubuh.

Mudah terserang penyakit degeneratif.

B. Penyebab

1. Genetik

Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya di


dalam sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita seringkali menjumpai orangtua yang
gemuk cenderung memiliki anak-anak yang gemuk pula. Dalam hal ini nampaknya
faktor genetik telah ikut campur dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam
tubuh. Hal ini dimungkinkan karena pada saat ibu yang obesitas sedang hamil
maka unsur sel lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, secara
otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan. Maka tidak

heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur lemak tubuh yang relatif sama
besar.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberi pengaruh


sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.

2.

Faktor lingkungan

Termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapakali
seseorang makan serta bagaiman aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat
mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan
aktivitasnya.

3.

Kurang olahraga

Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas
membuat kegiatan olah raga menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan
kurangnya olah raga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya
metabolisme basal tubuh orang tersebut. Jadi olah raga sangat penting dalam
penurunan berat badan tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga
karena dapat membantu mengatur berfungsinya metabolis normal.

4.

Faktor obat-obatan

Misalnya obat anti depresi, obat penggemuk, itu banyak menyebabkan berat badan
menambah.

5.

Faktor emosional

Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas bermula dari masalah emosional
yang tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta kasih, seperti anak-anak
makanan dianggap sebagai simbol kasih sayang ibu, atau kelebihan makan adalah
sebagai subtitusi untuk pengganti kepuasan lain yang tidak tercapai dalam
kehidupannya.

Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak
apa bila mereka tegang atau cemas, dan eksperimen membuktikan kebenarannya.
Orang gemuk makan lebih banyak dalam suatu situasi yang sangat mencekam.

Rabu, 03 September 2014

kerangka satuan acara penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OBESITAS

Disusun Oleh :

ARENGA NUCIFERA

P0 5130112 044

D3 GIZI 2A

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Poltekkes Kemenkes Bengkulu

2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Obesitas

Sasaran

: Keluarga binaan

Tempat

: Gedung Gizi

Hari Tanggal

I.

: Senin / 16 Desember 2013

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga diharapkan dapat


mengetahui dan memahami tentang keadaan obesitas/kegemukan.

II.

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia,


diharapkan akan mampu :

Menyebutkan pengertian obesitas

Menyebutkan penyebab obesitas

Menyebutkan tipe-tipe obesitas

III.

Menyebutkan komplikasi obesitas

SASARAN

Keluarga binaan.

IV.

MATERI

Definisi Obesitas

Penyebab Obesitas

Tipe Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Penatalaksanaan Diet Obesitas

V.

METODE

Ceramah

Diskusi/Tanya jawab

VI.

MEDIA

Makalah

VII.

1.

EVALUASI

Evaluasi Struktur

Peserta Hadir Di tempat Penyuluhan

Penyelenggaraan Penyuluhan Di Gedung Gizi

Pengoranisasian Penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi

2.

Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3.

Evaluasi Hasil

Prosedur : Post test

Jenis Test: Lisan

Butir Soal: 6 soal

Apa pengertian Obesitas ?

Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Obesitas ?

Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?

Bagaimana cara pencegahan Obesitas ?

Bagaimana Diet Yang Tepat untuk Obesitas ?

VIII.KEGIATAN PENYULUHAN

No

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

kegiatan Peserta

Pembukaan

(2 menit)

Memberi salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan dari Penyuluhan

Menyebutkan materi penyuluhan

Bertanya kepada peserta apakah sudah mengerti tentang Obesitas

Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Menjawab Pertanyaan

Kegiatan Inti /Pelaksanaan

(15 menit)

Menjelaskan tentang:

Pengertian Obesitas

Penyebab Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Cara Pencegahan obesitas

Penatalaksanaan Obesitas.

Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan Penyuluh

Mengajukan pertanyaan

Evaluasi

(10 menit)

Terminasi

(3 menit )

Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab

Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan

Mengucapkan Terima kasih Atas Peran sertanya

Mengucapkan Salam Penutup

Menjawab Pertanyaan

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan

2. Menjawab salam

Latar Belakang

Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi
gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.

Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.

A. Definisi

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OBESITAS

Disusun Oleh :

ARENGA NUCIFERA

P0 5130112 044

D3 GIZI 2A

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Poltekkes Kemenkes Bengkulu

2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Obesitas

Sasaran

: Keluarga binaan

Tempat

: Gedung Gizi

Hari Tanggal

I.

: Senin / 16 Desember 2013

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga diharapkan dapat


mengetahui dan memahami tentang keadaan obesitas/kegemukan.

II.

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia,


diharapkan akan mampu :

Menyebutkan pengertian obesitas

Menyebutkan penyebab obesitas

Menyebutkan tipe-tipe obesitas

Menyebutkan komplikasi obesitas

III.

SASARAN

Keluarga binaan.

IV.

MATERI

Definisi Obesitas

Penyebab Obesitas

Tipe Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Penatalaksanaan Diet Obesitas

V.

METODE

Ceramah

Diskusi/Tanya jawab

VI.

Makalah

MEDIA

VII.

1.

EVALUASI

Evaluasi Struktur

Peserta Hadir Di tempat Penyuluhan

Penyelenggaraan Penyuluhan Di Gedung Gizi

Pengoranisasian Penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi

2.

Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3.

Evaluasi Hasil

Prosedur : Post test

Jenis Test: Lisan

Butir Soal: 6 soal

Apa pengertian Obesitas ?

Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Obesitas ?

Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?

Bagaimana cara pencegahan Obesitas ?

Bagaimana Diet Yang Tepat untuk Obesitas ?

VIII.KEGIATAN PENYULUHAN

No

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

kegiatan Peserta

Pembukaan

(2 menit)

Memberi salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan dari Penyuluhan

Menyebutkan materi penyuluhan

Bertanya kepada peserta apakah sudah mengerti tentang Obesitas

Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan dan memperhatikan

Menjawab Pertanyaan

Kegiatan Inti /Pelaksanaan

(15 menit)

Menjelaskan tentang:

Pengertian Obesitas

Penyebab Obesitas

Tanda dan gejala Obesitas

Cara Pencegahan obesitas

Penatalaksanaan Obesitas.

Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan Penyuluh

Mengajukan pertanyaan

Evaluasi

(10 menit)

Terminasi

(3 menit )

Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan reinforcement
peserta kepada peserta yang dapat menjawab

Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan

Mengucapkan Terima kasih Atas Peran sertanya

Mengucapkan Salam Penutup

Menjawab Pertanyaan

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan

2. Menjawab salam

Latar Belakang

Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi dua, yaitu gizi lebih dan gizi
kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di masyarakat disebabkan oleh
meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini diperparah dengan
menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara maju yang masuk ke
negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya menyerang kalangan
ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas 1999, prevalensi
gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 % di kota dan 4.27% di
desa.

Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan dan obesitas tetapi juga
memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan
lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan penyakit-penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian.

A. Definisi

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.

Klasifikasi :

IMT

Klasifikasi

< 18.5

Underweight

18.522,9

Normal

23

Overweight

23 - 24,9

Beresiko

25 29,9

Obesitas I

30

Obesitas II

Tipe- tipe pada obesitas :

Obesitas tipe buah apel ( apple shape)

Tipe seperti ini biasanya terdapat pada pria. Dimanan lemak tertumpuk disekitar
perut . resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan tipe buah pear
(Gynoid)

Obesitas tipe buah pear (Gynoid)

Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan disekitar pinggul
dan bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.

Obesitas tipe Ovid (bentuk kotak buah)

Cirri dari tipe ini adalah besar di seluruh bagian badan . Tipe Ovid umumnya
terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetik.

Tipe obesitas berdasarkan keadaan sel lemak :

Tipe hiperlastik

Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel lemak
lebih banyak dibandingkan dengan kondisi normal. Ukuran sel lemak tersebut
masih sesuai dengan ukuran sel yang normal.

Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi sejak masa anak-anak dan sulit untuk
diturunkan keberat badan normal.

Bila terjadi penurunan berat badan sifatnya hanya sementara dan kondisi tubuh
akan mudah kembali ke keadaan semula.

Tipe Hipertropik

Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal,
tetapi ukuran sel lebih besar dari ukuran sel lebih besar dari ukuran normal.

Kegemukan ini biasanya terjadi darah tinggi. Pada orang dewasa dan relatif lebih
mudah menurunkan berat badan disbanding tipe hiperlastik.

Kegemukan tipe ini mempunyai resiko lebih mudah terserang penyakit gula.

Tipe hiperlastik-hipertropik

Kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang tredapat pada tubuh
seseorang melebihi ukuran normal.

Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan berlangsung terus hingga
dewasa.

Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling sukar menurunkan berat tubuh.

Mudah terserang penyakit degeneratif.

B. Penyebab

1. Genetik

Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya di


dalam sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita seringkali menjumpai orangtua yang
gemuk cenderung memiliki anak-anak yang gemuk pula. Dalam hal ini nampaknya
faktor genetik telah ikut campur dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam
tubuh. Hal ini dimungkinkan karena pada saat ibu yang obesitas sedang hamil
maka unsur sel lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, secara
otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan. Maka tidak
heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur lemak tubuh yang relatif sama
besar.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberi pengaruh


sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.

2.

Faktor lingkungan

Termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapakali
seseorang makan serta bagaiman aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat
mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan
aktivitasnya.

3.

Kurang olahraga

Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas
membuat kegiatan olah raga menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan
kurangnya olah raga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya
metabolisme basal tubuh orang tersebut. Jadi olah raga sangat penting dalam
penurunan berat badan tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga
karena dapat membantu mengatur berfungsinya metabolis normal.

4.

Faktor obat-obatan

Misalnya obat anti depresi, obat penggemuk, itu banyak menyebabkan berat badan
menambah.

5.

Faktor emosional

Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas bermula dari masalah emosional
yang tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta kasih, seperti anak-anak
makanan dianggap sebagai simbol kasih sayang ibu, atau kelebihan makan adalah
sebagai subtitusi untuk pengganti kepuasan lain yang tidak tercapai dalam
kehidupannya.

Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak
apa bila mereka tegang atau cemas, dan eksperimen membuktikan kebenarannya.
Orang gemuk makan lebih banyak dalam suatu situasi yang sangat mencekam.

C. Tanda dan Gejala

Sesak napas. Rata-rata orang yang tubuhnya gemuk akan merasakan


napasnya lebih berat. Hal itu disebabkan adanya penumpukan lemak di sekitar
leher dan dada. Lemak berlebih ini membuat udara agak sulit mengalir masuk dan
keluar paru-paru.

Sakit lutut. Penyebabnya adalah lutut dan pergelangan kaki, termasuk bagian
sendi, mendapatkan tekanan kuat untuk menahan beban berat badan di atasnya.

Akibatkan area kaki terasa sakit dan kaku. Ini mempengaruhi pula terhadap postur
tubuh dalam jangka panjang.

Mudah depresi. Orang gemuk cenderung rendah diri karena kondisinya.


Mereka lebih mudahtertekan pikirannya karena keadaan fisiknya.

Sakit maag. Kelebihan lemak membuat adanya tekanan di sistem


pencernaan dan kadang menyebabkan isi perut kembali didorong ke arah
kerongkongan. Rasa yang muncul di antaranya gejala maag, rasa nyeri di tulang
dada, hingga rasa terbakar di kerongkongan.

Mendengkur. Penumpukan lemak di leher juga memicu seseorang


mendengkur. Dengkuran terjadi saat terjadi getaran jaringan lunak di tenggorokan
dan leher ketika bernapas. Jika lingkar leher lebih dari 43 centimeter, biasanya lebih
banyak mendengkur saat tidur.

Memiliki tekanan darah tinggi.Obesitasdan hipertensi saling berkait.


Banyaknya lemak dalam tubuh menimbulkan risiko seseorang memiliki tekanan
darah tinggi. Hal ini membuat seseorang juga rentan mengalami masalah
kardiovaskular. Serangan stroke dan jantung patut diwaspadai.

Sakit punggung. Orang gemuk memiliki tiga risiko sakit di bagian punggung.
Yaituk keausan di punggung bagian bawah (spoondylolisthesis), patah tulang
belakng, dan penyempitan kanal tulang belakang.

Masalah kulit. Orang dengan obesitas lebih mungkin memiliki kulit gelap dan
terjadi lipatan-lipatan

Haid tidak teratur. Ini terjadi pada wanita gemuk yang kemungkinan
diakibatkan ketidakseimbangan hormon karena kelebihan lema

D.

Komplikasi

1.

Diabetes (kencing manis),

2.

Hipertensi (tekanan darah tinggi),

3.

Dislipidemia (kadar kolesterol dan trigliserida darah tinggi),

4.

Percepatan atherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah)

5.

Mengganggu penampilan / estetika diri,

6.

Kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

7.

serangan jantung.

8.

stroke

9.

kanker.

E. Berbagai Upaya Menurunkan Berat Badan

Dalam menurunkan berat badan agar dapat kembali ideal dapat dilakukan dengan
cara:

Pengaturan makan atau diet

Penggunaan teknik akupuntur

Aktivitas fisik / latihan jasmani

Kiat Menghindari Kegemukan :

1.
Kegemukan identik dengan kebiasaan makan, berikut beberapa kiat yang
dapat dilakukan untuk menghindari kegemukan :

2.
Jangan yang digoreng. Masaklah mi dalam air, jangan digoreng. Begitu
juga dengan nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih
daging juga lebih baik yang dipanggang.

3.
Kunyah perlahan. Kunyahlah makanan secara perlahan-lahan dan cobalah
menikmati makanan sewaktu berada dalam mulut. Dengan demikian akan
menyebabkan lambung cepat kenyang dan membantu mencegah makan terlalu
banyak. Nasihat lama yang masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32
kali sebelum menelannya.

4.
Ambil sedikit. Ambillah makanan pertama sedikit mungkin ke dalam piring
Anda. Tambah sedikit demi sedikit bila masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda
tidak merasa terpaksa harus menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.

5.
Tinggalkan meja setelah selesai. Diimbau untuk segera meninggalkan
meja makan setelah selesai dan jangan dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan
untuk menghindarkan diri dari iseng atau keinginan ngemil dan mengambil
makanan dari sana-sini sehingga tak terasa perut menjadi terlalu kenyang. Hindari
kadar gula dan lemak tinggi.

6.
Hindari makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kuekue (pastries), lemak hewan, mentega, fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.

7.
Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, bijibijian, kacang-kacangan, dan karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk
agar sesuai dengan kebutuhan.

8.
Waspadai minuman bersoda. Anak-anak yang mengonsumsi minuman
ringan bergula berisiko tinggi mengalami kegemukan. Laporan para peneliti
Amerika yang diterbitkan oleh The British Medical Journal The Lancet, remaja AS
perlu segera mengurangi minuman bersoda dan junk food yang berisiko
mengganggu kesehatan. "Kami menemukan selalu ada minuman ringan di setiap
hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat kira-kira 50 persen," kata
Ludwig.

Buatlah Piramida anda sendiri

Makanlah 3 kali sehari secara teratur (sarapan, makan siang, dan makan
malam). Jangan menunda waktu makan atau menghilangkan (skip) salah satu
makan utama anda.

Benahi pilihan makanan anda secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah
dibandingkan anda harus merubah drastis semuanya dalam satu waktu.

Pilihlah makanan dari kelima jenis makanan setiap hari. Buatlah piramida anda
mulai dari bagian dasar, yaitu makanan pokok, kemudian sayur dan buah-buahan.

Aturlah piring makan anda. Bagi piring makan menjadi 4 bagian. Isi ketiga
bagian masing-masing dengan makanan pokok, sayuran dan buahbuahan,sedangkan yang keempat diisi dengan kelompok daging rendah lemak.
Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas susu rendah/bebas lemak.

Buatlah porsi secukupnya. Kurangi makanan yang mengandung lemak dan gula.
Dan sesuaikan waktu penyajian antara makan utama dan cemilan (snack).

Buatlah makanan anda bervariasi. Cobalah bereksperimen dengan mencoba


makanan-makanan baru. Disamping mendapat keuntungan dari segi gizi, juga
dapat menambah minat terhadap makanan dan cemilan yang sehat.

F. Penatalaksanaan

Tabel 1. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan

Dianjurkan

Tidak Dianjurkan

Sumber Karbohidrat

Karbohidrat kompleks seperti: nasi, jagung, ubi, singkong, talas, kentang, sereal.

Karbohidrat sederhana seperti: gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis, dan
gurih.

Sumber protein hewani

Daging tidak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, daging asap, susu dan keju
rendah lemak.

Daging berlemak, daging kambing, daging yang diolah dengan santan kentan,
digoreng, jeroan, susu full cream, susu kental manis.

Sumber protein nabati

Tempe, tahu, susu kedelai, kacang-kacangan yang diolah tanpa digoreng atau
dengan santan kental.

Kacang-kacangan yang diolah dengan cara menggoreng atau dengan santan kental.

Sayuran

Sayuran yang banyak mengandung serat dan diolah tanpa santan kental berupa
sayuran rebus, tumis, dengan santan encer atau lalapan.

Sayuran yang sedikit mengandung serat dan yang dimasak dengan santan kental.

Buah-buahan

Semua macam buah-buahan terutama yang banyak mengandung serat.

Durian, avokad, manisan, buah-buahan, buah yang diolah dengan gula dan susu
kental manis.

Lemak

Minyak tak jenuh tunggal atau ganda, seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai
dan minyak jagung yang tidak digunakan untuk menggoreng.

Minyak kelapa, kelapa, dan santan.

Sumber: Budiyanto (2002: 25)

Daftar Pustaka

Sarwana (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. FKUI: Jakarta

Siregar, Afriyana. 2012. Handout Patologi Manusia Dasar.;Poltekkes Kemenkes


Bengkulu.

Hernomo, Kusumobroto. 2006. Ilmupenyakit dalam ., 2006 Jakarta ; Jakarta

ILMU PENYAKIT DALAM, DR.Dr. Soeparman.

Soepaman, Sarwono Waspadji. 2001. Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 3.


Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Tangel, Finka.2013. Penatalaksanaan obesitas. Jakarta. medstudent.blogspot

Budiyanto.2002.penatalaksaan diet penderita obesitas. Universitas Negeri


Yogyakarta (UNY)

Nia. 2012. Artikel Gizi ; rsudkudus

Klasifikasi :

IMT

Klasifikasi

< 18.5

Underweight

18.522,9

Normal

23

Overweight

23 - 24,9

Beresiko

25 29,9

Obesitas I

30

Obesitas II

Tipe- tipe pada obesitas :

Obesitas tipe buah apel ( apple shape)

Tipe seperti ini biasanya terdapat pada pria. Dimanan lemak tertumpuk disekitar
perut . resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan tipe buah pear
(Gynoid)

Obesitas tipe buah pear (Gynoid)

Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan disekitar pinggul
dan bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.

Obesitas tipe Ovid (bentuk kotak buah)

Cirri dari tipe ini adalah besar di seluruh bagian badan . Tipe Ovid umumnya
terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetik.

Tipe obesitas berdasarkan keadaan sel lemak :

Tipe hiperlastik

Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel lemak
lebih banyak dibandingkan dengan kondisi normal. Ukuran sel lemak tersebut
masih sesuai dengan ukuran sel yang normal.

Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi sejak masa anak-anak dan sulit untuk
diturunkan keberat badan normal.

Bila terjadi penurunan berat badan sifatnya hanya sementara dan kondisi tubuh
akan mudah kembali ke keadaan semula.

Tipe Hipertropik

Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal,
tetapi ukuran sel lebih besar dari ukuran sel lebih besar dari ukuran normal.

Kegemukan ini biasanya terjadi darah tinggi. Pada orang dewasa dan relatif lebih
mudah menurunkan berat badan disbanding tipe hiperlastik.

Kegemukan tipe ini mempunyai resiko lebih mudah terserang penyakit gula.

Tipe hiperlastik-hipertropik

Kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang tredapat pada tubuh
seseorang melebihi ukuran normal.

Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan berlangsung terus hingga
dewasa.

Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling sukar menurunkan berat tubuh.

Mudah terserang penyakit degeneratif.

B. Penyebab

1. Genetik

Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya di


dalam sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita seringkali menjumpai orangtua yang
gemuk cenderung memiliki anak-anak yang gemuk pula. Dalam hal ini nampaknya
faktor genetik telah ikut campur dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam
tubuh. Hal ini dimungkinkan karena pada saat ibu yang obesitas sedang hamil
maka unsur sel lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, secara
otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan. Maka tidak
heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur lemak tubuh yang relatif sama
besar.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberi pengaruh


sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.

2.

Faktor lingkungan

Termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapakali
seseorang makan serta bagaiman aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat
mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan
aktivitasnya.

3.

Kurang olahraga

Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas
membuat kegiatan olah raga menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan
kurangnya olah raga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya
metabolisme basal tubuh orang tersebut. Jadi olah raga sangat penting dalam
penurunan berat badan tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga
karena dapat membantu mengatur berfungsinya metabolis normal.

4.

Faktor obat-obatan

Misalnya obat anti depresi, obat penggemuk, itu banyak menyebabkan berat badan
menambah.

5.

Faktor emosional

Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas bermula dari masalah emosional
yang tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta kasih, seperti anak-anak
makanan dianggap sebagai simbol kasih sayang ibu, atau kelebihan makan adalah
sebagai subtitusi untuk pengganti kepuasan lain yang tidak tercapai dalam
kehidupannya.

Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak
apa bila mereka tegang atau cemas, dan eksperimen membuktikan kebenarannya.
Orang gemuk makan lebih banyak dalam suatu situasi yang sangat mencekam.

C. Tanda dan Gejala

Sesak napas. Rata-rata orang yang tubuhnya gemuk akan merasakan


napasnya lebih berat. Hal itu disebabkan adanya penumpukan lemak di sekitar
leher dan dada. Lemak berlebih ini membuat udara agak sulit mengalir masuk dan
keluar paru-paru.

Sakit lutut. Penyebabnya adalah lutut dan pergelangan kaki, termasuk bagian
sendi, mendapatkan tekanan kuat untuk menahan beban berat badan di atasnya.
Akibatkan area kaki terasa sakit dan kaku. Ini mempengaruhi pula terhadap postur
tubuh dalam jangka panjang.

Mudah depresi. Orang gemuk cenderung rendah diri karena kondisinya.


Mereka lebih mudahtertekan pikirannya karena keadaan fisiknya.

Sakit maag. Kelebihan lemak membuat adanya tekanan di sistem


pencernaan dan kadang menyebabkan isi perut kembali didorong ke arah
kerongkongan. Rasa yang muncul di antaranya gejala maag, rasa nyeri di tulang
dada, hingga rasa terbakar di kerongkongan.

Mendengkur. Penumpukan lemak di leher juga memicu seseorang


mendengkur. Dengkuran terjadi saat terjadi getaran jaringan lunak di tenggorokan
dan leher ketika bernapas. Jika lingkar leher lebih dari 43 centimeter, biasanya lebih
banyak mendengkur saat tidur.

Memiliki tekanan darah tinggi.Obesitasdan hipertensi saling berkait.


Banyaknya lemak dalam tubuh menimbulkan risiko seseorang memiliki tekanan
darah tinggi. Hal ini membuat seseorang juga rentan mengalami masalah
kardiovaskular. Serangan stroke dan jantung patut diwaspadai.

Sakit punggung. Orang gemuk memiliki tiga risiko sakit di bagian punggung.
Yaituk keausan di punggung bagian bawah (spoondylolisthesis), patah tulang
belakng, dan penyempitan kanal tulang belakang.


Masalah kulit. Orang dengan obesitas lebih mungkin memiliki kulit gelap dan
terjadi lipatan-lipatan

Haid tidak teratur. Ini terjadi pada wanita gemuk yang kemungkinan
diakibatkan ketidakseimbangan hormon karena kelebihan lema

D.

Komplikasi

1.

Diabetes (kencing manis),

2.

Hipertensi (tekanan darah tinggi),

3.

Dislipidemia (kadar kolesterol dan trigliserida darah tinggi),

4.

Percepatan atherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah)

5.

Mengganggu penampilan / estetika diri,

6.

Kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

7.

serangan jantung.

8.

stroke

9.

kanker.

E. Berbagai Upaya Menurunkan Berat Badan

Dalam menurunkan berat badan agar dapat kembali ideal dapat dilakukan dengan
cara:

Pengaturan makan atau diet

Penggunaan teknik akupuntur

Aktivitas fisik / latihan jasmani

Kiat Menghindari Kegemukan :

1.
Kegemukan identik dengan kebiasaan makan, berikut beberapa kiat yang
dapat dilakukan untuk menghindari kegemukan :

2.
Jangan yang digoreng. Masaklah mi dalam air, jangan digoreng. Begitu
juga dengan nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih
daging juga lebih baik yang dipanggang.

3.
Kunyah perlahan. Kunyahlah makanan secara perlahan-lahan dan cobalah
menikmati makanan sewaktu berada dalam mulut. Dengan demikian akan
menyebabkan lambung cepat kenyang dan membantu mencegah makan terlalu
banyak. Nasihat lama yang masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32
kali sebelum menelannya.

4.
Ambil sedikit. Ambillah makanan pertama sedikit mungkin ke dalam piring
Anda. Tambah sedikit demi sedikit bila masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda
tidak merasa terpaksa harus menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.

5.
Tinggalkan meja setelah selesai. Diimbau untuk segera meninggalkan
meja makan setelah selesai dan jangan dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan
untuk menghindarkan diri dari iseng atau keinginan ngemil dan mengambil
makanan dari sana-sini sehingga tak terasa perut menjadi terlalu kenyang. Hindari
kadar gula dan lemak tinggi.

6.
Hindari makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kuekue (pastries), lemak hewan, mentega, fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.

7.
Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, bijibijian, kacang-kacangan, dan karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk
agar sesuai dengan kebutuhan.

8.
Waspadai minuman bersoda. Anak-anak yang mengonsumsi minuman
ringan bergula berisiko tinggi mengalami kegemukan. Laporan para peneliti
Amerika yang diterbitkan oleh The British Medical Journal The Lancet, remaja AS
perlu segera mengurangi minuman bersoda dan junk food yang berisiko
mengganggu kesehatan. "Kami menemukan selalu ada minuman ringan di setiap
hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat kira-kira 50 persen," kata
Ludwig.

Buatlah Piramida anda sendiri

Makanlah 3 kali sehari secara teratur (sarapan, makan siang, dan makan
malam). Jangan menunda waktu makan atau menghilangkan (skip) salah satu
makan utama anda.

Benahi pilihan makanan anda secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah
dibandingkan anda harus merubah drastis semuanya dalam satu waktu.

Pilihlah makanan dari kelima jenis makanan setiap hari. Buatlah piramida anda
mulai dari bagian dasar, yaitu makanan pokok, kemudian sayur dan buah-buahan.

Aturlah piring makan anda. Bagi piring makan menjadi 4 bagian. Isi ketiga
bagian masing-masing dengan makanan pokok, sayuran dan buahbuahan,sedangkan yang keempat diisi dengan kelompok daging rendah lemak.
Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas susu rendah/bebas lemak.

Buatlah porsi secukupnya. Kurangi makanan yang mengandung lemak dan gula.
Dan sesuaikan waktu penyajian antara makan utama dan cemilan (snack).

Buatlah makanan anda bervariasi. Cobalah bereksperimen dengan mencoba


makanan-makanan baru. Disamping mendapat keuntungan dari segi gizi, juga
dapat menambah minat terhadap makanan dan cemilan yang sehat.

F. Penatalaksanaan

Tabel 1. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan

Dianjurkan

Tidak Dianjurkan

Sumber Karbohidrat

Karbohidrat kompleks seperti: nasi, jagung, ubi, singkong, talas, kentang, sereal.

Karbohidrat sederhana seperti: gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis, dan
gurih.

Sumber protein hewani

Daging tidak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, daging asap, susu dan keju
rendah lemak.

Daging berlemak, daging kambing, daging yang diolah dengan santan kentan,
digoreng, jeroan, susu full cream, susu kental manis.

Sumber protein nabati

Tempe, tahu, susu kedelai, kacang-kacangan yang diolah tanpa digoreng atau
dengan santan kental.

Kacang-kacangan yang diolah dengan cara menggoreng atau dengan santan kental.

Sayuran

Sayuran yang banyak mengandung serat dan diolah tanpa santan kental berupa
sayuran rebus, tumis, dengan santan encer atau lalapan.

Sayuran yang sedikit mengandung serat dan yang dimasak dengan santan kental.

Buah-buahan

Semua macam buah-buahan terutama yang banyak mengandung serat.

Durian, avokad, manisan, buah-buahan, buah yang diolah dengan gula dan susu
kental manis.

Lemak

Minyak tak jenuh tunggal atau ganda, seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai
dan minyak jagung yang tidak digunakan untuk menggoreng.

Minyak kelapa, kelapa, dan santan.

Sumber: Budiyanto (2002: 25)

Daftar Pustaka

Sarwana (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. FKUI: Jakarta

Siregar, Afriyana. 2012. Handout Patologi Manusia Dasar.;Poltekkes Kemenkes


Bengkulu.

Hernomo, Kusumobroto. 2006. Ilmupenyakit dalam ., 2006 Jakarta ; Jakarta

ILMU PENYAKIT DALAM, DR.Dr. Soeparman.

Soepaman, Sarwono Waspadji. 2001. Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 3.


Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Tangel, Finka.2013. Penatalaksanaan obesitas. Jakarta. medstudent.blogspot


Budiyanto.2002.penatalaksaan diet penderita obesitas. Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY)

Nia. 2012. Artikel Gizi ; rsudkudus

Вам также может понравиться