Вы находитесь на странице: 1из 18

Diagnosa Kedokteran Keluarga

Impetigo Krustosa

Disusun Oleh:
Bobby Chandra Kusuma
0808015019

PEMBIMBING:
dr. M. Khairul Nuryanto, M.Kes
dr. Rahma Yulia Astuti

Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Puskesmas Lempake Samarinda
2015

PENDAHULUAN

Impetigo adalah penyakit kulit superfisial yang disebabkan infeksi


piogenik oleh bakteri Gram positif. Impetigo lebih sering terjadi pada usia anakanak walaupun pada orang dewasa dapat terjadi. Penularan impetigo tergolong
tinggi, terutama melalui kontak langsung. Individu yang terinfeksi dapat
menginfeksi dirinya sendiri atau orang lain setelah menggaruk lesi. Infeksi
seringkali menyebar dengan cepat di sekolah, tempat penitipan anak atau pada
tempat dengan hygiene buruk atau juga tempat tinggal yang padat penduduk1,2,3
Impetigo krustosa merupakan jenis infeksi piogenik yang paling banyak
ditemukan di dunia (70% dari kasus impetigo).2,3,4 Impetigo krustosa harus diobati
secara cepat dan tepat karena dapat menyebabkan beberapa komplikasi terutama
glomerulonefritis akut.5 Terapi antibiotik topikal merupakan pilihan pertama
impetigo terutama bila lesi yang terbatas, tanpa gejala sistemik atau komplikasi
sementara terapi sistemik dipertimbangkan bila diperlukan.1,5
Kasus adalah seorang anak berusia 6 tahun yang datang dengan keluhan
koreng kekuningan yang dialami selama 5 hari. Penatalaksanaan kasus dilakukan
di Poliklinik Rawat Jalan Puskesmas Lempake. Masalah kesehatan yang terkait
dengan faktor yang berpengaruh diidentifikasi dengan memperhatikan konsep
Mandala of Health, dan diselesaikan dengan pendekatan individual untuk
penatalaksanaan klinisnya dan pendekatan keluarga dan komunitas untuk
penyelesaian faktor yang berpengaruh. Pendekatan tersebut diterapkan secara
menyeluruh, paripurna, terintegrasi dan berkesinambungan sesuai konsep dokter
keluarga.

LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Status dalam keluarga

: An. N
: 6 tahun
: Laki-laki
: Islam
: Anak

Anamnesis
Anamnesis dilakukan pada hari Jumat, 3 April 2015.
Keluhan utama : Koreng kekuningan
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan koreng kekuningan di bawah mulut sejak 5
hari sebelum ke puskesmas. Awalnya koreng kekuningan ini pertama kali timbul
di daerah bawah mulut berupa bintil bintil kemerahan berisi cairan yang terasa
gatal. Bintil bintil ini lalu meluas dan pecah dan sebagian menjadi koreng
kekuningan. Pasien merasakan gatal pada bagian koreng tersebut. Pasien
sebelumnya tidak mengeluhkan adanya demam, tidak enak badan ataupun nafsu
makan berkurang.
Menurut pengakuan ibu pasien, keluhan seperti ini belum pernah dialami
dalam keluarganya maupun teman pasien.
Riwayat penyakit dahulu :
Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada yang mengalami keluhan serupa
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
Berat Badan
Status Gizi
Tanda vital
Frekuensi nadi
Frekuensi nafas
Suhu

: tampak sakit sedang


: kompos mentis
: 24 kg
: Gizi baik
: 100 kali/menit, regular, kuat angkat
: 24 kali/menit
: 36,9 C per aksiler

Status generalisata
3

Kepala

: Mata : anemis (-), ikterik (-), cekung (-)


Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Mulut : mukosa mulut basah, faring hiperemi (-),

Leher
Dada

Abdomen

Ekstremitas

pembesaran tonsil (-)


: pembesaran KGB (-)
: Inspeksi : pergerakan simetris
Palpasi : dalam batas normal
Perkusi : sonor D = S
Auskultasi :
Paru : vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
: Inspeksi : flat
Palpasi : soefl, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus normal
:
Atas : oedem (-/-), akral hangat
Bawah : oedem (-/-), akral hangat

Status dermatologis
Pada regio facialis tampak multiple pustul eritema, sebagian ada yang
mengalami krustasi.

Diagnosis
Impetigo Krustosa
Penatalaksanaan
Non farmakologi

Menjaga personal hygiene

Mengurangi kontak dekat dengan penderita

Mencuci bersih area lesi (membersihkan krusta) dengan sabun dan air mengalir
serta membalut lesi.

Mencuci pakaian, kain, atau handuk penderita setiap hari dan tidak
menggunakan peralatan harian bersama-sama.

Menggunakan sarung tangan ketika mengolesi obat topikal dan setelah itu
mencuci tangan sampai bersih.

Memotong kuku untuk menghindari penggarukan yang memperberat lesi.

Memotivasi penderita untuk sering mencuci tangan

Farmakologi

Eritromisin 3 x 250mg
CTM 3 x 2mg
Gentamisin Salf

Prognosis: Bonam

ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA


IDENTITAS KELUARGA
No
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama
Umur
Jenis kelamin
Status perkawinan
Agama
Suku bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat lengkap

I. KEPALA KELUARGA
Tn. T
36 tahun
Laki-laki
Cerai
Islam
Jawa
SMA
Swasta
Giri Rejo RT 25 Lempake

II. PASANGAN
Ny. S
30 tahun
Perempuan
Cerai
Islam
Jawa
SMA
Swasta

ANGGOTA KELUARGA
No.
1

Anggota
Keluarga
An. N

2
Ny. S
GENOGRAM

Usia

Pekerjaan

6 thn

70

Serumah

Hub.

Status

Klrg

Nikah

Ya

Anak

Belum

Nenek

Menikah
Menikah

Tdk

Kdg

Keterangan:
: Laki-laki

: Perempuan

: Penderita

STATUS FISIK, SOSIAL, EKONOMI KELUARGA DAN LINGKUNGAN


No
1
2
3

EKONOMI KELUARGA
Luas tanah
Luas bangunan
Pembagian ruangan

Keterangan
10 m x 11 m
7mx9m
Rumah pasien terdiri dari: 1 ruang
tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1

4
5

Besarnya daya listrik


Tingkat Pendapatan Keluarga :

kamar mandi dan WC


1200 watt untuk 1 rumah

a. Pengeluaran rata-rata/bulan
Bahan makanan : Beras, lauk/ikan,

Rp.2.200.000,00
Rp. 1.500.000,00

tempe-tahu, dan sayur mayur


Diluar bahan makanan :

Pendidikan

Rp. 0,00

Kesehatan

Rp. 0,00

Listrik

Air bersih

Lain-lain

Rp. 100.000,00
Rp. 0,00
Rp. 600.000,00
Rp. 2.500.000,00

No
1
2

b. Penghasilan keluarga/bulan
PERILAKU KESEHATAN
Pelayanan promotif/preventif
Puskesmas
Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga Puskesmas

3
4
No
1

lain
Pelayanan pengobatan
Puskesmas
Jaminan pemeliharaan kesehatan
Jamkesmas
POLA MAKAN KELUARGA
Kepala keluarga dan ibu
Makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam). Nasi,

Anak

tahu, tempe, telur, ikan, ayam dan sayur. Buah jarang.


Makan 3 kali sehari. Menu makanan sama dengan
anggota keluarga yang lain.

No

AKTIFITAS KELUARGA

Aktivitas fisik
a. Bapak

b. Ibu

Bekerja dan hanya pulang ke rumah pada akhir pekan


Memasak dan menjaga anak, mengerjakan pekerjaan
rumah tangga lainnya.
Bermain dan membantu pekerjaan Nenek.

c. Nenek
d. Anak
2

Aktivitas mental

No
1

LINGKUNGAN
Sosial

Seluruh anggota keluarga rutin melaksanakan ibadah


sholat 5 waktu
Hubungan

dengan

lingkungan

sekitar baik.
2

Fisik/biologic
Perumahan dan fasilitas

Menengah

Luas tanah

10 x 11 m2

Luas bangunan

7 x 9 m2

Jenis dinding terbanyak

Batu Bata

Jenis lantai terluas

Semen

Sumber penerangan utama

Lampu listrik

Sarana MCK

Kamar mandi dan tempat buang


air besar di dalam rumah.

Sarana pembuangan air limbah (SPAL)

Di belakang rumah

Sumber air sehari-hari

Air sumur Pompa

Sumber air minum

Air isi ulang

Pembuangan sampah
Lingkungan kerja

Di pembuangan sampah

a. Ayah

b. Ibu

Di luar rumah

c. Anak

Di luar, dalam, dan sekitar rumah

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA


No

Indikator Pertanyaan

.
A. Perilaku Sehat

Keterangan

Jawaban
Ya
Tidak

Tidak merokok
Ada yang memiliki kebiasaan Ayah tidak merokok dalam 3

merokok
Persalinan
Dimana

bulan terakhir
ibu

melakukan Ditolong tempat bidan, rumah

persalinan?
Imunisasi

sakit.

Apakah bayi ibu sudah di Imunisasi lengkap (BCG, DPT


imunisasi lengkap?

1,2,3, Polio, hepatitis, campak)

dilakukan semua
4

Balita ditimbang
Apakah

balita

ibu

ditimbang? Dimana?
Sarapan pagi
Apakah

seluruh

keluarga
6

sering Penimbangan di Posyandu dan


Kader
anggota Makanan yang dikonsumsi setiap

mempunyai hari

kebiasaan sarapan pagi?


Dana sehat / ASKES
Apakah anda ikut menjadi JPKM,

peserta ASKES?
Cuci tangan
Apakah

anggota

mempunyai

Jamsostek,

Askeskin,

ASMARA
keluarga Seluruh

anggota

keluarga

kebiasaan mempunyai kebiasaan mencuci

mencuci tangan menggunakan tangan dengan air bersih dan

sabun sebelum dan sesudah sabun


8

buang air besar?


Sikat gigi
Apakah

anggota

keluarga Seluruh

anggota

keluarga

memiliki kebiasaan gosok gigi melakukan kebiasaan menggosok


9

menggunakan odol?
Aktifitas fisik / Olah raga
Apakah

anggota

gigi

keluarga Seluruh

anggota

keluarga

melakukan aktifitas fisik atau melakukan aktifitas fisik setiap


olah raga teratur?

hari minimal 30 menit? Atau


minimal 3x seminggu
9

B. Lingkungan Sehat
1 Jamban
Apakah di rumah tersedia Bila di rumah tidak ada tapi
jamban dan seluruh keluarga menggunakan MCK untuk BAB
2

menggunakannya?
Air bersih dan bebas jentik

maka jawabannya Ya

Apakah di rumah tersedia air Bila rumah tidak memiliki sumber


besih dengan tempat/tendon air tetapi menggunakan MCK/
air tidak ada jentik?

kran umum untuk mendapatkan


air bersih maka jawabannya Ya

Bebas sampah
Apakah di rumah tersedia Rumah

terlihat

tempat

dan

sampah?

Dan

di sampah

bersih/
tersedia

bebas
tempat

lingkungan di sekitar rumah sampah di dalam/ di luar rumah


4

tidak ada sampah berserakan?


SPAL
Apakah ada/ tersedia SPAL di Lingkungan yang bersih tidak ada

sekitar rumah?
Ventilasi

air limbah yang menggenang

Apakah ada pertukaran udara Ukuran ventilasi lebih kurang


di dalam rumah?

1/10

luas

lantai

untuk

tiap

ruangan
6

Kepadatan
Apakah ada kesesuaian luas Pengukuran kepadatan dimana 1
rumah dengan jumlah anggota orang

keluarga?
Lantai
Apakah

penghuni

membutuhkan

2mx2mx2m
lantai

bukan

tanah?
A. Indikator tambahan
1 ASI Eksklusif

dari Seluruh lantai rumah disemen

atau ubin atau kayu

Apakah ada bayi usia 0-6 Hanya untuk bayi keluarga yang
bulan hanya mendapatkan ASI mempunyai bayi usia 0-6 bulan,
saja sejak lahir sampai 6 bila rumah tangga tidak ada
bulan?

bayinya jawaban tetap ya tetapi

10

dicatat dalam lembar catatan


2

Konsumsi buah & sayur


Apakah

dalam 1 minggu Semua

terakhir

anggota

mengkonsumsi

anggota

keluarga

keluarga mengkonsumsi buah dan sayur

buah

dan

sayur?
Jumlah

14

Klasifikasi
SEHAT I

: Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 1-5 pertanyaan (merah)

SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 6-10 pertanyaan (kuning)


SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 11-15 pertanyaan (hijau)
SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 16-18 pertanyaan (biru)
Kesimpulan:
Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab Ya ada 14 pertanyaan yang
berarti identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya
masuk dalam klasifikasi SEHAT III.

RESUME FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN KELUARGA


Fisik

Faktor Resiko
Ventilasi ada dan cukup baik. Bagian bawah adaalah warung toko
untuk berjualan kebutuhan sehari-hari sehingga sirkulasi udara
menjadi baik. Pencahayaan matahari cukup karena jendela terdapat di

Biologi

setiap ruangan. Sanitasi lingkungan yang baik.


- Tidak ada keluarga yang menderita keluhan yang serupa

Psiko-sosio-

- luka akibat bekas garukan pada dagu pasien


Tidak memiliki dana khusus sebagai sumber dana kesehatan.

ekonomi

Memiliki jaminan Jamkesmas sebagai jaminan kesehatan


Pendapatan keluarga tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan.

11

Perilaku

Kehidupan sosial dengan lingkungan baik.


Higiene pribadi kurang baik karena pasien kerap bermain di parit

Kesehatan

yang berair kotor. Pasien dan keluarga kerap menggunakan handuk

Gaya Hidup

yang sama setelah mandi.


-Pemenuhan kebutuhan primer prioritas utama

Lingkungan

-Alokasi khusus dana kesehatan tidak ada


Tidak ada teman bermain pasien yang menderita keluhan serupa .

Kerja

DIAGNOSA KELUARGA (RESUME MASALAH KESEHATAN)

Status Kesehatan dan Faktor Resiko (individu, keluarga, dan komunitas)


1

Pasien dengan impetigo krustosa merupakan indikator adanya sumber


penyakit dilingkungan keluarga dan komunitas. Adanya faktor resiko daya
tahan tubuh yang menurun dan pasien yang sedang sakit tidak diisolasi
dapat memungkinkan penyebaran penyakit.

Status Upaya Kesehatan (individu, keluarga, dan komunitas)


Pendapatan keluarga untuk prioritas pemenuhan sandang, pangan, dan
papan sehingga pemeriksaan kesehatan ke puskesmas dan ke dokter
dilakukan jika pasien dan anggota keluargannya sakit.

Status Lingkungan
1

Sanitasi lingkungan baik dan ventilasi udara dalam rumah cukup.

Sumber air yang dipergunakan untuk mandi, cuci, kakus, berasal dari
sumur air pompa dan air minum berasal dari air isi ulang.

RENCANA PENATALAKSANAAN MASALAH KESEHATAN


Terhadap status kesehatan individu dan keluarga
No

Masalah
Kesehatan

Pengobatan / Tindakan

12

1.

Impetigo Krustosa

Diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Impetigo Krustosa.


Rencana terapi yang diberikan antivirus yaitu Eritromisin
3x 250mg untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan anti
histamin (CTM 3x2mg). Dan Gentamisin Salf untuk obat
luar.

2.

Keluarga

Edukasi mengenai penyakitnya, yaitu bahwa penyakit yang


dialami oleh pasien disebabkan oleh bakteri yang
kemungkinan

diakibatkan

oleh

adanya

kontak

sebelumnnya dengan sumber bakteri, ditambah lagi dengan


sistem imun yang turun dapat mempermudah terjangkit
penyakit ini, selain itu ruam kulit yang disebabkan oleh
penyakit ini dapat menjadi infeksi jika higiene pasien
kurang sehingga penting bagi keluarga untuk menjaga
higiene pribadi seperti membersihkan dan memotong kuku,
mandi yang teratur walaupun dalam keadaan sakit dan
sebaiknya air yang digunakan untuk mandi menggunakan
antiseptik. Selain itu anggota keluarga yang menderita
penyakit ini sebaiknya istirahat, pola makan teratur dan
seimbang serta penderita perlu diisolasi di dalam rumah
untuk menghindari penyebaran ke masyarakat sekitar.
Perawatan masalah kesehatan keluarga
Masalah
kesehatan

Tindakan perawatan (promotif, preventif, protektif)


Individu
Keluarga
Komunitas

13

Impetigo

Krustosa

Terapi simtomatis
Edukasi mengenai
higiene pribadi

Edukasi mengenai

Melakukan

higiene pribadi dan

penyuluhan

lingkungan.

edukasi

dan
kepada

masyarakat melalui
leaflet dan brosur
mengenai

higiene

pribadi

dan

lingkungan.

Mandala of Health

14

PERILAKU KESEHATAN
FAMILY
Higiene pribadi kurang baik
Berobat hanya saat sakit & ada keluhan
Pengetahuan tentang kesehatan kurang

LING
Ventilasi di da
Sanit

LIN
P
Kehid

Pemukiman cukup baik dengan sanitasi cukup


Warga sekitar tidak didapatkan yang memiliki
sakit seperti pasien

FAKTOR BIOLOGI
- Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien
- Luka akibat garukan pada dagu pasien

Komunitas:
Pemukiman cukup baik dengan sanitasi kurang
Warga sekitar tidak didapatkan yang memiliki sakit seperti pasien

Skoring Kemampuan Penyelesaian Masalah Dalam Keluarga


Skor

Masalah

Upaya Penyelesaian

Awal

Fungsi biologis

Keluarga pasien yang tinggal

serumah dengan pasien belum

Edukasi mengenai penyakit ini, penyebab, dan


faktor predisposisi, serta cara penularannya

menderita Impetigo Krustosa


Fungsi ekonomi & pemenuhan
kebutuhan

Pendapatan keluarga cukup

namun tidak memiliki dana

Motivasi untuk menggunakan penghasilan bagi


dana khusus kesehatan

khusus untuk kesehatan


Faktor perilaku kesehatan keluarga

Higiene pribadi & lingkungan

kurang baik

Edukasi tentang higiene dan pentingnya


lingkungan yang bersih

Berobat jika hanya ada

keluhan

Edukasi dan motivasi untuk berobat teratur dan


memeriksakan kesehatan agar tidak terjadi
kekambuhan

Lingkungan rumah

Kebersihan lingkungan rumah


baik

Edukasi untuk terus menjaga kebersihan di


lingkungan rumah.

PEMBAHASAN
Studi kasus dilakukan pada pasien An. N usia 6 tahun, dengan keluhan timbul
koreng kekuningan pada wajah sejak 5 hari sebelum ke puskesmas. Pasien tinggal
satu rumah dengan 2 orang anggota keluarganya. Keluarga ini terdiri dari 1 orang ibu,
1 orang nenek, dan 1 orang anak.
Pada kasus ini diagnosis impetigo krustosa dapat ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik dimana terdapat keluhan bintik-bintik merah pada
seluruh tubuh yang sudah dialami pasien sejak 1 hari sebelum ke puskesmas. Awalnya
koreng kekuningan ini pertama kali timbul di daerah bawah mulut berupa bintil bintil
kemerahan berisi cairan yang terasa gatal. Bintil bintil ini lalu meluas dan pecah dan

sebagian menjadi koreng kekuningan. Pasien sebelumnya tidak mengeluhkan adanya


demam, tidak enak badan ataupun nafsu makan berkurang, Menurut pengakuan ibu
pasien, keluhan seperti ini belum pernah dialami dalam keluarganya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tampak multiple pustul eritema, sebagian ada
yang mengalami krustasi. Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
Penyakit impetigo krustosa ini menular dengan cepat pada suatu komunitas yang
tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara cepat dan
menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang
impetigo krustosa, karena apabila dilakukan pengobatan secara individual maka
proses penyembuhan pada penderita yang tidak mendapat pengobatan akan menjadi
lama dan akan menjadi sumber infeksi bagi komunitas yang belum terjangkit penyakit
ini, selain itu penderita yang tidak mendapatkan pengobatan resiko untuk terjadinya
komplikasi pada penyakit ini sangatlah besar. Rencana terapi yang diberikan pada
pasien adalah terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi farmakologis yaitu
dengan memberikan obat antibiotik (Eritromisin 3x1cth), Gentamisin Salf 2x sehari
pada daerah koreng, dan terapi untuk mengurangi rasa dengan memberikan
antihistamin (3x1/2tab). Pada pasien ini saat pertama kali datang ke Puskesmas
Lempake terapi medikamentosa yang diberikan yaitu antivirus Eritromisin 3x1cth
yang diberikan selama 5 hari, antihistamin CTM 3x1/2tab dan Gentamisin Salf.
Masalah yang bisa dihadapi oleh pasien ini adalah masalah penyebaran penyakit
pada teman bermain. Oleh karena itu, disamping terapi farmakologis juga perlu
dilakukan terapi non farmakologis berupa edukasi mengenai penyakit meliputi
penyebab, sumber, dan cara penularannya. Pasien juga perlu diberikan edukasi
mengenai perilaku kesehatan yang harus dilakukan dan yang harus diubah untuk
mengurangi penularan penyakit dan komplikasinya. Perilaku yang harus dilakukan
yaitu dengan mandi secara teratur walaupun dalam keadaan sakit, pola makan yang
teratur dan seimbang, sebaiknya pasien diisolasi di dalam rumah. Selain itu keluarga
pasien juga perlu dimotivasi akan pentingnya menjaga higiene lingkungan dengan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

DAFTAR PUSTAKA
1

Hay R.J, B.M Adriaans. Bacterial Infection. In: Burns T, Brethnach S, Cox
N, Griffiths C (eds). Rooks Text Book of Dermatology. 7 th ed. Turin:
Blackwell. 2004. p.27.13-15.

Heyman W.R, Halpern V. Bacterial Infection. Bolognia JL, Jorizzo JL,


Rapini RP (eds). Dermatology. 2nd ed. Spain: Mosby Elsevier. 2008.
p.1075-77.

Cole C, Gazewood J. Diagnosis and Treatment of Impetigo. American


Academy of Family Physician. Vol.75. No.6. 2007. p.859-864. Diunduh
dari: http://www.sepeap.org/archivos/pdf/10524.pdf

Craft N, Peter K.L, Matthew Z.W, Morton N.S, Richard S.J. Superficial
Cutaneous Infection and Pyodermas. In: Wolff K et all (eds). Fitzpatricks
Dermatology in General Medicine. Vol 2. 7th Ed. New York: McGraw Hill.
2008. p.1695-1705.
5

Arnold, Odom, James. Bacterial Infection. In: James W.D, Berger T.G,
Elston D.M (eds). Andrews Disease of the Skin Clinical Dermatology.
10th Ed. Canada: Saunders Elsevier. 2006. p.255-6.

Вам также может понравиться