Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Struktur Lantai 1 (Satu)
Pekerjaan Tanah Dan Pasir
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Lantai Dan Dinding
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Lantai 2 (Dua)
Pekerjaan Tanah Dan Pasir
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Kusen Pintu/Jendela
Pekerjaan Kuda-Kuda Dan Atap
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Lantai Dan Dinding
Pekerjaan Instalasi Listrik
Pek. Alat Penggantung & Kaca
Pekerjaan Pengecatan
PASAL 2
1
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
S I T U AS I
2.1. Pemborong wajib meneliti situasi medan terutama kondisi tanah bangunan, sifat
dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang berpengaruh terhadap harga
penawaran.
2.2. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
klaim dikemudian hari.
2.3. Dalam rapat
dilaksanakan.
penjelasan
akan
ditunjukan
dimana
pembangunan
akan
PASAL 3
UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK
3.1. Semua ukuran yang tercantum dalam gambar rencana dinyatakan dalam cm
dan m, kecuali ukuran baja/ besi yang dinyatakan dalam Inc atau MM.
3.2. Permukaan atas lantai ubin (Peil 0,00) adalah 30 cm dari muka tanah
sekitarnya, kecuali ditetapkan lain pada waktu rapat penjelasan.
3.3. Ukuran penduga dibuat dari papan/ kayu terentang 5/7 x 3 M yang diketam rata
semua sisinya, kemudian sebagian ditanam ke tanah asli sedalam 1 M, ukuran
penduga tersebut merupakan titik ikat tetap yang harus dibuat pemborong
dibawah pengamatan Direksi Lapangan dan dipelihara selama pelaksanaan.
3.4. Ketentuan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Direksi dengan patokpatok yang dipancang dan papan bouwplank yang diketam pada sisinya.
3.5. Pemborong harus menyediakan paling sedikit 3 (tiga) Orang Pembantu yang
paham dalam pengukuran, penyipat datar, penunjukkan/ prima silang, tali busur
dan lainnya yang diperlukan.
PASAL 4
PEKERJAAN TANAH
4.1. Lingkup pekerjaan ini adalha untuk lantai satu meliputi :
1. Penggalian pondasi stauss pile
2. Penggalian pondasi plat beton P1
3. Penggalian pondasi batu kali/kiermir
4. Urugan kembali bekas galian dan penimbunan
5. Urugan pasir bawah pondasi dan laintai
6. Pemadatan tanah bawah lantai
4.2. Galian Tanah Untuk Pondasi Bangunan
1. Galian strauss pile dia. 20 cm kedalaman sesuai gambar.
2. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar
atau sampai tanah keras, apabila diperlukan untuk mendapatkan daya
dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan/ditumbuk.
2. Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun
kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum
3. Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung
ke tempat yang direncanakan yang disetujui Direksi, sedangkan hasil galian
SPESIFIKASI TEKNIS
2
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
c)
d)
e)
f)
6.2. Penggalian pondasi dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out titik
as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai gambar dan disetujui
Konsultan Pengawas.
6.3. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap betulnya penempatan
kedalaman, besaran, beban letak dan kondisi dasar galian.
Sebelum pemasangan pondasi dimulai, ijin dari Konsultan Pengawas mengenai
hal tersebut harus didapat secara tertulis.
6.4. Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan
ke sloof dan sporing pipa plumbing yang harus menembus pondasi.
6.5. Antara sloof dan pondasi batu kali menerus dipasang stek-stek besi 10 mm
berjarak minimal 1 m.
6.6. Karena adanya perbedaan ketinggian kontur tanah, pemborong harus
memperhatikan kedalaman terhadap tanah dasar/ tanah keras.
PASAL 7
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
7.1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :
1. Pasangan dinding bata 1/2 batu
2. Plesteran/ acian dinding bata
3. Pasangan bata pada saluran dan segala sesuatu yang nyata termasuk
kedalam pekerjaan ini.
7.2. Bahan yang dipakai adalah :
1. Bata merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cacat dan
retak, maksimal belah menjadi 2 bagian, produk lokal dan memenuhi
persyaratan PUBBI 70. Dalam hal bata merah sulit didapat, pemborong
dengan ijin tertulis dari Direksi dapat mempergunakan bahan bangunan
alternatif pengganti batu bata atau dinding ferrocement (Simpai Wall).
2. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran
organik dan bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang akan
dipakai terlebih dulu diayak lewat lobang sebesar 10 mm.
3. Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I. 8 type I menurut
ASTM dan memenuhi S 400 standard Portland Cement.
4. Keramik/ porselen warna, buatan dalam negeri, mutu yang baik sekualitas
Mulia.
7.3. Adukan/ Campuran
1. Adukan Trasraam 1 Pc : 3 Psr dilaksanakan untuk :
4
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
a)
b)
c)
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
2. Agregat Kasar
a) Agregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras
tidak berpori dan bentuk kubus.
b) Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampui 20% dari
jumlah berat seluruhnya.
Agregat kasar tidak boleh
ASTM-C 131-55.
Gradasi :
Saringan
1
3/4
3/8
No. 4
Ukuran
25,00 mm
20,00 mm
95,00 mm
4,76 mm
Lewat Saringan
100
90 - 100
20 - 25
0 - 100
3. Agregat Halus
a) Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang berasal dari pasir
Galunggung Tasikmalaya.
b) Pasir harus bersih dari bahan organis, zat-zat alkali dan substansisubstansi yang merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung segala
jenis substansi tersebut lebih dari 5%
c) Pasir laut tidak boleh dipergunakan. Untuk beton, pasir harus terdiri dari
partikel-partikel yang tajam dan keras.
d) Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar menjamin
kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi
kontaminasi yang tidak diinginkan.
Gradasi :
Saringan
3/8
No. 4
No. 8
No. 16
No. 30
No. 50
No. 100
No. 200
Ukuran
9,000 mm
4,760 mm
2,380 mm
0,190 mm
0,595 mm
0,297 mm
0,149 mm
0,074 mm
% Lewat Saringan
100
90 - 100
90 - 100
90 - 100
90 - 100
90 - 100
90 - 100
90 - 100
4. PC (Portland Cement)
Semen yang dipakai harus dari mutu yang disyaratkan dalam NI - 8
Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk saja yang dipakai untuk
seluruh pekerjaan beton.
Semen ini harus disimpan pada tempat kering dengan lantai terangkat, agar
terhindar dari air dan ditumpuk dalam urutan pengiriman. Semen yang rusak
atau tercampur apapun tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari
lapangan.
5. Pembesian/ Penulangan
a) Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian
rupa, sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab
maupun basah.
6
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
b)
c)
d)
e)
f)
6. Besi Beton
Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari
perencana/ pengelola Kegiatan/ konsultan pengawas.
Direksi/ Pengawas berhak memerintahkan untuk menambah besi tulangan
ditempat yang dianggap perlu sampai maksimum 5% dari tulangan yang ada
ditempat tersebut, meski tidak tertera dalam gambar struktur, tanpa biaya
tambahan.
7. Kawat Pengikat
Harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti yang disyaratkan dalam NI2.
8. A i r
Air harus bersih dan jernih sesuai dengan persyaratan dalam NI-2.
Sebelum air untuk pengecoran beton dipergunakan, harus terlebih dahulu
diperiksakan pada laboratorium PAM/PDAM setempat yang disetujui
pengawas dan biaya sepenuhnya ditanggung oleh kontraktor. Kontraktor
harus menyediakan air atas biaya sendiri.
9. Additive
Untuk mencapai slump yang disyaratkan dengan mutu yang tinggi, bila
diperlukan campuran beton dapat menggunakan bahan-bahan additive merk
POZZOLITH 300 R atau setaraf. Additive yang mengandung Chloride atau
nitrat tidak boleh dipergunakan.
8.3. Pelaksanaan
Sebelum dilaksanakan, kontraktor harus mengadakan material test atau mixed
design yang dapat membuktikan bahwa mutu beton disyaratkan dapat tercapai.
Dari hasil test tersebut ditentukan oleh pengawas Deviasi Standard yang akan
dipergunakan untuk menilai mutu beton selama pelaksanaan.
1. Pengecoran Beton.
a) Memberitahukan direksi selambat-lambatnya 24 jam sebelum suatu
pengecoran beton dilaksanakan.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
b)
c)
d)
e)
f)
g)
2. Pemadatan Beton
a) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan untuk
mengangkut dan menuang beton dengan kekentalannya secukupnya
agar didapat beton padat tanpa menggetarkan secara berlebihan.
b) Pelaksanaan penuangan serta penggetaran beton adalah sangat
penting. Beton digetarkan dengan vibrator secukupnya dan dijaga agar
tidak berlebihan (Over Vibrate). Hasil beton yang berongga-rongga dan
terjadi pengantongan beton-beton tidak akan diterima.
c) Penggetaran tidak boleh dengan maksud mengalirkan beton.
d) Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus digetarkan dengan
penggetar berfrekuensi tinggi, agar dijamin pengisian beton dan
pemadatan yang baik.
e) Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang mengerti
dan terlatih.
3. Lantai Kerja
Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai dasarnya harus
diurug dengan pasir padat setebal 10 s/d 15 cm atau sesuai dengan yang
ditunjukan dalam gambar, kemudian dipasang lantai kerja dengan mutu BO
setebal 3 cm, dengan adukan 1 Pc : 3 Psr dibawah konstruksi beton
tersebut.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
4. Beton Rabat
Beton rabat dengan mutu beton BO yang digunakan harus dari campuran 1
Pc : 3 Psr : 5 Krl dipasang pada tempat-tempat yang ditunjukan dalam
gambar dimana dibawahnya terlebih dahulu harus diberikan pasir padat 10
cm.
5. Slump (Kekentalan Beton)
Kekentalan beton untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian dengan PBI1971 adalah sebagai berikut :
Jenis Konstruksi
- Plat, Kolom dan Balok
- Pondasi Telapak
Slump/Max (Cm)
15
12,5
Min (Cm)
7,5
5,0
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
a)
b)
c)
Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapih, bersih dan tanpa
cacat, lurus dan tepat pada posisinya sesuai dengan gambar rencana.
Permukaan beton yang akan difinishing dengan cat, tidak akan diplester
lagi tetapi langsung diberi plamur dan cat.
Pengecatan dapat dilaksanakan setelah pengawas memeriksa dan
menyatakan persetujuannya.
PASAL 9
PEKERJAAN LANTAI
9.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
1. Keramik 30x30 putih polos.
9.2. Bahan/ Material
1. Lantai keramik ukuran 30 x 30 cm putih polos sekualitas Mulia tidak cacat
dan rata digunakan untuk lantai ruang kelas.
2. Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan, pemborong menga-jukan contoh
terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi, bahan tersebut harus
disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering dan bersih.
3. Semua ubin keramik tersebut dapat digunakan produk lokal yang telah
memiliki SII dan memenuhi syarat PUBI 1972.
9.3. Adukan
1. Adukan dengan perbandingan 1 Pc : 5 Psr dipakai untuk pemasangan lantai
ubin keramik dalam ketebalan aduk maksimal 3 cm.
2. Lantai kerja dibawah pasangan keramik 30 x 30 cm dengan adukan 1 Pc : 3
Psr : 5 Krl dengan ketebalan minimal 5 cm.
9.4. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pemasangan lantai ubin diatas lantai kerja t=7 cm, terlebih dahulu diteliti
kebenaran ukuran dan pasir urug dibawahnya serta kepadatan pada peil
yang ditentukan.
2. Semua ubin keramik yang akan dipasang terlebih dahulu direndam dalam air,
pengisian siar-siar harus cukup merata dan padat setelah dibersihkan dari
kotoran, pemolesan lantai dapat dilakukan dengan air semen.
3. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/ waterpass, siarnya tidak lurus berombak,
turun naik dan retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong,
lantai yang sudah terpasang dipel dan dibersihkan.
4. Lantai rabat beton dipasang diatas pasir urug tebal 5 cm, satu elemen
dengan elemen lainnya harus dipisah, ketebalan rabat beton minimal 7 cm
difinish dengan pukulan sapu lidi.
PASAL 10
PEKERJAAN KAYU
11
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
jendela dan
b)
c)
d)
e)
f)
persyaratan pada Screws Self Drilling for The Building and Construction
Industries (Australian Standard 3566).
4. Semua kuda-kuda harus ditambatkan ke struktur pendukung untuk menahan
beban vertikal dan horisontal dengan Multigrip (MG), dengan bahan
Galvabond G2-Z275 dengan Yield Strength 250 MPa dan Design Tensile
Strength 150 MPa.
5. Pelapisan (coating) anti karat menggunakan hotdipped-Allumunium -Zinc
coating AZ100 (100 gram/m2) komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan
1,5% silicon.
11.3. Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait harus
dilaksanakan sesuai dengan gambar desain yang telah dihitung dengan
komputer menggunakan software Roof dan sesuai dengan Truss Systems
Standards and Specifications.
2. Semua detail dan hubungan harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Seluruh kelengkapan atau barang dan pekerjaan lain yang diperlukan demi
kesempurnaan pemasangan (walaupun tidak secara khusus diperlihatkan
dalam gambar ataupun dipersyaratkan di RKS ini) harus diadakan /
disediakan / dikerjakan.
4. Pembuatan / fabrikasi kuda-kuda baja ringan dilakukan di workshop dan
dilaksanakan dengan mesin rakit / jig
5. Pemasangan sekrup (baik saat perakitan kuda-kuda di workshop maupun
instalasi akhir di lapangan) harus dilakukan dengan mesin screw driver yang
dilengkapi dengan kontrol torsi agar tidak terjadi aus / overtighten.
6. Pihak kontraktor bersedia menyiapkan semua struktur balok penopang
dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai
dengan desain sistem rangka atap yang telah disetujui
7. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda berdasarkan spesifikasi desain dan
pembebanan yang telah disepakati. Berkenaan dengan hal itu, pihak
konsultan perencana struktur berhak meminta informasi mengenai reaksi
perletakan kuda-kuda.
8. Struktur yang tidak direncanakan untuk dipakai sebagai tumpuan kuda-kuda
tidak diperkenankan untuk ditambahkan dan / atau diubah sehingga pada
saat pelaksanaannya struktur tersebut menyangga dan / atau menempel
pada bagian dari kuda-kuda.
9. Pihak kontraktor tidak diperkenankan mengubah, menambah, mengurangi
maupun melakukan pengganjalan pada kuda-kuda tanpa supervisi ataupun
persetujuan dari direksi.
10. Pihak kontraktor bersedia menyediakan 8 (delapan) buah bahan penutup
atap, agar dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin.
Penyediaan ini sudah dilakukan saat kuda-kuda tiba di lokasi proyek.
PASAL 12
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
12.1. Bahan Penutup Atap
Atap yang dipakai adalah genteng Palentong
14
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
PASAL 13
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
13.1. Pekerjaan Rangka Langit-langit dan Penutupnya.
1. Rangka langit-langit dipakai kayu kelas II yang kering, lurus tidak bengkok
dengan ukuran 5/10 cm untuk balok induk dan 5/7 cm untuk balok anak dan
bidang permukaan harus diserut rata.
2. Penggantung langit-langit menggunakan bahan kayu 6/12 cm yang
dipasang secukupnya, sehingga konstruksi rangka langit-langit benar-benar
kokoh.
3. Pelaksanaan pekerjaan ini harus memperhatikan adanya pekerjaan
elektrikal yang sudah terpasang sebelum melaksanakan penutupan langitlangit.
4. Pelaksanaan rangka langit-langit adalah 60 x 60 cm, untuk setiap jarak
maksimal 3 m harus dipasang balok induk 5/10 cm kearah bentang pendek,
agar diperhatikan bahwa gantungan plafond kayu 5/7 cm harus dipasang,
sehingga langit-langit benar-benar kaku.
5. Permukaan rangka langit-langit bagian bawah harus diserut halus dan rata
dan sebelum dipasang penutup langit-langit, rangka harus benar-benar rata
dan waterpass secara keseluruhan.
6. Semua langit-langit bangunan termasuk selasar digunakan GRC dengan
permukaan rata, licin, tidak berombak, sisi luar yang lurus, rata dan tidak
retak dengan ukuran 240 x 120 cm tebal 4 mm.
15
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
7. Pertemuan antara langit-langit diberi nat sebesar 3 mm yang lurus dan rapat,
pertemuan langit-langit dan dinding sisi/ listplank dipasang list kayu 1 x 5 cm.
8. Secara keseluruhan langit-langit yang berombak atau meleng-kung, nat
yang tidak lurus harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.
PASAL 14
PEKERJAAN GANTUNGAN
14.1. Seluruh kunci pintu menggunakan kunci tanam dengan sistem penguncian
ganda (double slaag ) setara merk SES/UNION panjang 20 cm/8,kecuali untuk
kunci pintu km/wc dengan sistem penguncian satu kali putar. Tiap kunci harus
mempunyai tiga anak kunci.
14.2. Untuk pintu dua daun dan pintu baja pada sisi salah satu daun pintunya
dipasang sloot tanam (atas bawah ) panjang 25 cm produksi dalam negeri SII.
14.3. Engsel/penggantung daun pintu menggunakan engsel cabut sekualitas patron
ukuran 10 cm sebanyak 3 ( buah ) untuk setiap daun pintu.Sedangkan
penggantung daun jendela menggunakan engsel type kupu-kupu sebayak 2
buah.
14.4. Semua hardware kunci gantungan, engsel harus diberi pelumas agar berfungsi
baik dan semua contoh barang tersebut harus mendapat persetujuan direksi /
pengawas. Bila kunci dan alat penggantung terpasang ternyata tidak berfungsi
harus dibongkar/diganti atas biaya pemborong.
PASAL 15
PEKERJAAN KACA DAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
15.1. Lingkup Pakerjaan Meliputi
1. Pekerjaan kusen pintu dan jendela
Ukuran sesuai dengan gambar kerja, bahan yg digunakan kayu kelas 2
(lihat pasal 10)
2. Pekerjaan pemasangan kaca
Kecuali ditentukan lain, semua kaca yang digunakan kaca kualitas baik
sekualitas Asahi Mas, rata dan tidak bergelembung, dengan ketentuan
kuat menahan beban angin minimal sampai 40 kg/ m.
Penggunaan kaca bening adalah :
a) Kaca tebal 5 mm digunakan pada jendela-jendela bagian bawah dan
atas pada daun jendela/ bouvenlich.
b) Satu dan lain hal dilaksanakan sesuai gambar kerja
16
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
3.
Setelah dipasang kaca harus dibersihkan dan dilap, kaca yang retak
atau ada goresan diganti.
17
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
f) Jalan Kabel
Kalau tidak disebutkan lain, maka untuk panel-panel ini kabel-kabel
incoming maupun out going itu arahnya dari atas, namun arah dari
bawahpun harus dimungkinkan. Lainnya atau ke peralatan, kecuali
disebutkan lain pada gambar.
6. Fixtures Lampu
a) Flourescent Lamp
I. Armatur harus dari bahan plat minimal 0,7 mm, semua komponen
listrik berada di dalam (built in) lengkap dengan reflektor, seluruh
rumahan harus dilapisi car dasar serta diberi lapisan cat akhir
berwarna putih. Pengecatan dengan cara store enameld (bake
enamelled/car bakar), armatur harus lengkap dengan rangka
dudukan/gantungan.
II. Type Flourescent Lamp/TL
- TL 1x36 W surface montade type TKI
- Flourescent tube type standar untuk lampu-lampu didaerah
kantor, Flourescent tube dengan type warna putih/white.
- Balast, dengan memakai bahan dari bahan polyster ( untuk TL
dengan 2 lampu disusun / digunakan Twin lamp balast anti
stroboscopic . Rated Voltage 220 Volt balast harus dilengkapi
dengan counection terminal dan rugi/ losses balast tidak lebih
dari 40 watt. Losses max 11 watt.
- Capacitor, untuk semua lampu-lampu flourescent disyaratkan
bahwa power faktor harus mencapai paling kurang 0,85 s/d 0,95
untuk itu akan dilakukan pengecualian di lapangan , caranya
dengan menggunakan kapasitor secukupnya dengan rated
voltage 220 volt.
- Lampu halders dan sockets ,
Rating lock lamp holder/ fitting, dengan atau tanpa stater socket
yang disempurnakan dengan rumahan yang disempurnakan.
b)
Armature Mercury
Armature Build in type electrical connetion, balast, capacitor semua
terpasang dalam rumahan yang identic dengan armature untuk high
pressure mercury, rumah dari armature tersebut dari bahan last
alumunium ratting voltage 220 volt housing frame untuk 220 watt.
Konstruksi rumahan / housing sedemikian rupa adalah kuat, kokoh serta
dapat dengan mudah dibuka untuk maintenace, rumahan dilengkapi
dengan sarana accessories agar mudah / dapat dipasangkan pada tiang
lampu.
7. Instalasi
a) Instalasi Umum
Insatalasi umum menggunakan kabel NYA, NYM dan NYY, kecuali
disebutkan lain pada spesifikasi , maka semua kabel yang keluar/
masuk harus dimasukkan ke dalam conduit besi/pipa kabel instalasi
feeder utamanya pada cabel tray tidak perlu dimasukkan ke dalam
konduit/ pipa.
Konduit kabel harus diklem dengan rapih pada jaeak 1 meter kecuali
disebutkan lain pada spesifikasi / gambar, untuk mencegah luka pada
isolasi kabel . Sewaktu-waktu ditarik maka setiap pipa dan jalan masuk
kabel ke panel / terminal box/doos/ fixtures dan lain-lain harus dilengkapi
dengan pengakhiran berupa kabel gland atau semacamnya.
20
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
b)
d)
e)
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali
15.1. Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas pemborong diwajibkan pula
mengadakan pengurusan-pengurusan administrasi
15.2. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti semua bagian
pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus
bersih dipel, halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna
harus disingkirkan dari Kegiatan.
15.3. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua
penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan
pemborong untuk itu pemborong harus menyelesaikan pekerjaan sebaik
mungkin.
15.4. Pemborong wajib menyerahkan barang penutup atap/ genting metal sheet
sebanyak kurang lebih 20 lembar kepada Kegiatan sebagai cadangan. Bahan
tersebut harus diserahkan sebelum dilaksanakan serah terima pekerjaan ke II.
15.5. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan
memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penye-rahan ke II
dilaksanakan, pekerjaan benar-benar sempurna.
15.6. Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan dalam
rapat penjelasan (Aanwijzing).
22
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan 3 Ruang Kelas Baru MIN
Ciawitali