Вы находитесь на странице: 1из 26

KOAGULASI DAN

FLOKULASI

PENGERTIAN KOAGULASI
PENGERTIAN KOAGULASI
penambahan zat kimia (koagulan) ke dalam air baku dengan

maksud mengurangi gaya tolak-menolak antar partikel


koloid
Koagulasi terpenuhi dengan penambahan ion-ion yang
mempunyai muatan berlawanan dengan partikel koloid
Partikel koloid umumnya bermuatan negatif, sehingga ionion yang ditambahkan harus kation atau bermuatan positif

PROSES KOAGULASI

PROSES KOAGULASI

Proses Koagulasi

Dalam proses koagulasi,

stabilitas koloid sangat

berpengaruh
Beberapa gaya yang menyebabkan stabilitas partikel, yaitu:

Gaya elektrostatik yaitu gaya tolak menolak tejadi jika


partikel-partikel mempunyai muatan yang sejenis.
Bergabung dengan molekul air (reaksi hidrasi).
Stabilisasi yang disebabkan oleh molekul besar yang
diadsorpsi pada permukaan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES KOAGULAS


Suhu air
Derajat Keasaman (pH)
Jenis Koagulan
Kadar ion terlarut
Tingkat kekeruhan
Dosis koagulan
Kecepatan pengadukan
Alkalinitas

Efektivitas Koagulasi
Efektifitas koagulasi berdasarkan TDS

Efektifitas koagulasi berdasarkan TDS


menyatakan persen penyisihan padatan terlarut
(dissolved solid) akibat proses koagulasi.
Efektifitas koagulasi berdasarkan penurunan
COD menyatakan persen penyisihan senyawasenyawa organik akibat proses koagulasi.

FLOKULASI
Flokulasi adalah suatu proses aglomerasi (penggumpalan)

partikel-partikel terdestabilisasi menjadi flok dengan ukuran


yang memungkinkan dapat dipisahkan oleh sedimentasi dan
filtrasi
Bertujuan untuk mempercepat proses penggabungan flok-

flok yang telah dibibitkan pada proses koagulasi


Gradien kecepatan merupakan faktor penting dalam desain

bak flokulasi

FLOKULASI
Jika nilai gradien terlalu besar maka gaya geser yang timbul

akan mencegah pembentukan flok, sebaliknya jika nilai


gradient terlalu rendah/tidak memadai maka proses
penggabungan antar partikulat tidak akan terjadi dan flok besar
serta mudah mengendap akan sulit dihasilkan. (umumnya 30
hingga 90 detik)
Untuk mendapatkan flok yang besar dan mudah mengendap
maka bak flokulasi dibagi atas tiga kompartemen :

pertama terjadi proses pendewasaan flok,


kedua terjadi proses penggabungan flok, dan
ketiga terjadi pemadatan flok

EFEKTIVITAS FLOKULASI
Efisiensi dari proses flokulasi dapat

dilihat dari kualitas air setelah dilakukan


pemisahan flok secara mekanik.

Koagulasi dan flokulasi merupakan proses yang terjadi secara

berurutan untuk mentidakstabilkan partikel tersuspensi,


menyebabkan tumbukan partikel dan tumbuh menjadi flok
Pertama koagulasi dengan melibatkan netralisasi dari muatan
partikel dengan penambahan elektrolit (koagulan)
Agregat yang terbentuk akan saling menempel dan
menyebabkan terbentuknya partikel yang lebih besar yang
dinamakan mikroflok,
Pengadukan cepat untuk mendispersikan koagulan dalam
larutan dan mendorong terjadinya tumbukan partikel sangat
diperlukan untuk memperoleh proses koagulasi yang bagus

Biasanya proses koagulasi ini membutuhkan waktu

sekitar 1-3 menit


Tahap selanjutnya, Flokulasi, disebabkan oleh adanya
penambahan sejumlah kecil bahan kimia yang disebut
sebagai flokulan (Rath & Singh, 1997)
Mikroflok yang terbentuk pada saat proses koagulasi
sebagai akibat penetralan muatan, akan saling
bertumbukan dengan adanya pengadukan lambat dan
menghasilkan flok yang lebih besar

Pertumbuhan ukuran flok akan terus berlanjut dengan

penambahan flokulan atau polimer dengan bobot molekul


tinggi
Polimer tersebut menyebabkan terbentuknya jembatan,
mengikat flok, memperkuat ikatannya serta menambah berat
flok sehingga meningkatkan rate pengendapan flok
Waktu yang dibutuhkan untuk proses flokulasi
berkisar antara 15-20 menit hingga 1 jam
Proses koagulasi-flokulasi terjadi pada unit pengaduk cepat
dan pengaduk lambat

Faktor utama yang mempengaruhi koagulasi dan flokulasi

air adalah kekeruhan, padatan tersuspensi, temperatur, pH,


komposisi dan konsentrasi kation dan anion, durasi dan
tingkat agitasi selama koagulasi dan flokulasi, dosis
koagulan, dan jika diperlukan, koagulan-pembantu
Pemilihan koagulan dan kadarnya membutuhkan studi
laboratorium atau pilot plant (menggunakan jar test
apparatus) untuk mendapatkan kondisi optimum.
Reaksi kimia untuk menghasilkan flok adalah

Tahapan Pada Proses Koagulasi dan Flokulasi

Pengadukan
Faktor penting pada proses koagulasi-flokulasi adalah

pengadukan. Berdasarkan kecepatannya, pengadukan


dibedakan menjadi dua, yaitu pengadukan cepat dan
pengadukan lambat. Kecepatan pengadukan dinyatakan
dengan gradien kecepatan (G), yang merupakan
fungsi dari tenaga yang disuplai (P):

Pengadukan mekanis adalah metoda pengadukan menggunakan

alat pengaduk berupa impeller yang digerakkan dengan motor


bertenaga listrik. Umumnya pengadukan mekanis terdiri dari motor,
poros pengaduk, dan gayung pengaduk (impeller), lihat Gambar 1.5.
Pengadukan lambat secara mekanis umumnya memerlukan tiga
kompartemen dengan ketentuan G di kompartemen I lebih besar
daripada G di kompartemen II dan G di kompartemen III adalah yang
paling kecil.

Pengadukan hidrolis adalah pengadukan yang memanfaatkan

gerakan air sebagai tenaga pengadukan. Sistem pengadukan ini


menggunakan energi hidrolik yang dihasilkan dari suatu aliran
hidrolik. Energi hidrolik dapat berupa energi gesek, energy potensial
(jatuhan) atau adanya lompatan hidrolik dalam suatu aliran.
Beberapa contoh pengadukan hidrolis adalah terjunan (Gambar 5.5),
loncatan hidrolis, parshall 68 flume, baffle basin (baffle channel,
(Gambar 5.6), perforated wall, gravel bed dan sebagainya.

Pengadukan pneumatic adalah pengadukan yang menggunakan

udara (gas) berbentuk gelembung yang dimasukkan ke dalam air


sehingga menimbulkan gerakan pengadukan pada air (Gambar 5.7).
Injeksi udara bertekanan ke dalam suatu badan air akan
menimbulkan turbulensi, akibat lepasnya gelembung udara ke
permukaan air. Makin besar tekanan udara, kecepatan gelembung
udara yang dihasilkan makin besar dan diperoleh turbulensi yang
makin besar pula.

Kelebihan Koagulasi - Flokulasi


Lebih cepat, efektif dan efisien menghilangkan bahan-bahan

limbah dalam bentuk koloid, dengan menambahkan


koagulan. Dengan koagulasi, partikel-partikel koloid akan
saling menarik dan menggumpal membentuk flok
(Suryadiputra, 1995)
Memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang sangat
lembut dan bahan-bahan koloidal di dalam air menjadi
agregat/jonjot (proses sebelum penggumpalan) dan
membentuk flok, sehingga dapat dipisahkan dengan proses
pengendapan
Menghilangkan beberapa jenis organisme dalam air

Ringkasan Proses Koagulasi-Flokulasi


Koagulasi
Destabilisasi partikel koloid
Pembubuhan bahan kimia: koagulan,
misal koagulan, misal: tawas
Dilakukan pengadukan cepat (rapid
mixing):
Hidrolis: terjunan atau hidrolik jump
Mekanis: menggunakan batang
pengaduk
Lamanya proses: 30 90 detik

Flokulasi
Pembentukan dan pembesaran flok
Dilakukan pengadukan lambat (slow
mixing):
Pneumatis
Mekanis
Hidrolis
Waktu operasi: 15 30 menit

Pentingnya koagulasi-flokulasi di IPA terhadap air baku air permukaan

dan air tanah yang sudah mengalami pengolahan pendahuluan; seringkali


terdapat zat padat dalam bentuk atau ukuran yang tidak memungkinkan
mengendap pada proses sedimentasi saja atau dengan proses lain di
dalam waktu dentensi yang efisien.
Zat tersuspensi yang mempunyai ukuranlebih dari 5 10 m dapat

dihilangkan agak mudah dengan filtrasi atau sedimentasi dan filtrasi.


Sedangkan penghilangan koloid yang tidak tercemar berat dapat
menggunakan Saringan pasir lambat
Selain itu juga penting bagi proses desinfeksi dengan adanya pemisahan

zat padat sebelum desinfeksi dilakukan, karena sering kali


mikroorgamisme terdapat di dalam zat padat, yang tidak dapat
dimusnahkan oleh proses oksidasi reduksi, karena oksidan akan
tereduksi oleh zat organik didalam flok sebelum bisa menembus
mikroorganisme untuk dimusnahkan

Uji koagulasi-flokulasi dilaksanakan untuk menentukan dosis bahan-

bahan kimia, dan persyaratan yang digunakan untuk memperoleh hasil


yang optimum
Variabel-variabel utama yang dikaji sesuai dengan yang disarankan,
termasuk :

Bahan kimia pembantu


PH: nilai ekstrim baik tinggi maupun rendah, dapat berpengaruh terhadap
koagulasi/flokulasi, pH optimum bervariasi tergantung jenis koagulan yang
digunakan
Temperatur: suhu rendah berpengaruh terhadap daya koagulasi/flokulasi dan
memerlukan pemakaian bahan kimia berlebih, untuk mempertahan-kan hasil yang
dapat diterima.
Persyaratan tambahan dan kondisi campuran.

KESIMPULAN
Koagulasi-flokulasi merupakan proses berkelanjutan,

dimana koagulasi adalah proses awal dengan


pengadukan cepat untuk menyatukan koloid-koloid
menjadi flok-flok kecil. Kemudian dilanjutkan dengan
proses flokulasi yaitu pengadukan lambat untuk
membentuk flok menjadi lebih besar sehingga lebih
mudah untuk dipisahkan dengan air.
Proses koagulasi memiliki beberapa kelebihan yaitu
lebih cepat, efektif dan efisien menghilangkan bahanbahan limbah dalam bentuk koloid, dengan
menambahkan koagulan.

Вам также может понравиться