Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar ketika anak mengalami
diare. Untuk menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc yang
akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap sehat.
Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF menandatangani kebijakan bersama dalam hal
pengobatan diare yaitu pemberian oralit dan Zinc selama 10-14 hari. Hal ini didasarkan pada
penelitian selama 20 tahun (1980-2003) yang menunjukkan bahwa pengobatan diare dengan
pemberian oralit disertai zinc lebih efektif dan terbukti menurunkan angka kematian akibat
diare
pada
anak-anak
sampai
40%.
1. Apa manfaat pengobatan zinc pada anak yang terkena diare?
Pada saat diare, anak akan kehilangan zinc dalam tubuhnya. Pemberian Zinc mampu
menggantikan kandungan Zinc alami tubuh yang hilang tersebut dan mempercepat
penyembuhan diare. Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga dapat
mencegah risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare.
Berdasarkan studi WHO selama lebih dari 18 tahun, manfaat zinc sebagai pengobatan diare
adalah mengurangi :1) Prevalensi diare sebesar 34%; (2) Insidens pneumonia sebesar 26%;
(3) Durasi diare akut sebesar 20%; (4) Durasi diare persisten sebesar 24%, hingga; (5)
Kegagalan
terapi
atau
kematian
akibat
diare
persisten
sebesar
42%.
2. Bagaimana mekanisme kerja Zinc dalam meningkatkan sistim imun?
Kemampuan zinc untuk mencegah diare terkait dengan kemampuannya meningkatkan sistim
kekebalan tubuh. Zinc merupakan mineral penting bagi tubuh. Lebih 300 enzim dalam tubuh
yang bergantung pada zinc. Zinc juga dibutuhkan oleh berbagai organ tubuh, seperti kulit dan
mukosa
saluran
cerna.
Semua yang berperan dalam fungsi imun, membutuhkan zinc. Jika zinc diberikan pada anak
yang sistim kekebalannya belum berkembang baik, dapat meningkatkan sistim kekebalan dan
melindungi anak dari penyakit infeksi. Itulah sebabnya mengapa anak yang diberi zinc
(diberikan sesuai dosis) selama 10 hari berturut - turut berisiko lebih kecil untuk terkena
penyakit
infeksi,
diare
dan
pneumonia.
3. Kapan dan berapa lama zinc diberikan?
Zinc diberikan satu kali sehari selama 10 hari berturut-turut. Pemberian zinc harus tetap
dilanjutkan meskipun diare sudah berhenti. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan
ketahanan tubuh terhadap kemungkinan berulangnya diare pada 2 3 bulan ke depan.
4. Bagaimana aturan penggunaan obat zinc?
Obat Zinc merupakan tablet dispersible yang larut dalam waktu sekitar 30 detik.
Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut dengan dosis sebagai berikut:
a.
Balita
umur
<
6
bulan:
1/2
tablet
(10
mg)/
hari
b.
Balita
umur
=
6
bulan:
1
tablet
(20
mg)/
hari
Obat Zinc yang tersedia di Puskesmas baru berupa tablet dispersible. Saat ini perusahaan
farmasi juga telah memproduksi dalam bentuk sirup dan serbuk dalam sachet.
5. Bagaimana cara pemberian zinc?
Zinc diberikan dengan cara dilarutkan dalam satu sendok air matang atau ASI. Untuk anak
yang
lebih
besar,
zinc
dapat
dikunyah.
6. Apakah oralit dan zinc aman dikonsumsi bersamaan?
Zinc aman dikonsumsi bersamaan dengan oralit. Zinc diberikan satu kali sehari sampai
semua tablet habis (selama 10 hari) sedangkan oralit diberikan setiap kali anak buang air
besar
sampai
diare
berhenti.
7. Apakah tablet zinc bisa dilarutkan dalam cairan oralit?
Bisa, namun tidak dianjurkan, karena jika dilarutkan dalam oralit dikhawatirkan ibu akan
menghentikan
pemberian
zinc
jika
diarenya
berhenti.
8. Apakah jumlah oralit bisa dikurangi jika anak sudah minum zinc?
Zinc memang akan mempercepat penyembuhan, namun oralit harus tetap diberikan dalam
jumlah cukup karena fungsi utamanya membantu menggantikan cairan yang hilang sewaktu
diare.
Biasanya oralit diberikan selama 2-3 hari seperti dosis yang dianjurkan, sedangkan zinc harus
diberikan sesuai dosis yang dianjurkan selama 10 hari berturut-turut sehingga selain
memberikan pengobatan juga dapat memberikan perlindungan terhadap kemungkinan
berulangnya
diare
selama
2
3
bulan
ke
depan.
9. Di mana zinc bisa diperoleh dan bagaimana caranya?
Produk Zinc tersedia di apotek, puskesmas, dan rumah sakit. Zinc dapat diperoleh dengan
resep dokter. Petugas kesehatan seperti bidan dan perawat dapat memberikan zinc di bawah
pengawasan
dokter.
10. Ada berapa macam bentuk Zinc ?
Produk zinc paling banyak tersedia dalam bentuk tablet dispersible (tablet yang larut dalam
air selama 30 detik), dengan komposisi utamanya zinc sulfat, acetate, atau gluconate yang
setara
dengan
zinc
elemental
20
mg.
Zinc juga tersedia dalam bentuk sirup dan sirup kering untuk lebih mempermudah pemberian
bagi anak di bawah 6 bulan. Rasa produk zinc bermacam - macam dari rasa vanilla, mix fruit,
jeruk, tutti frutti, dan lainnya untuk menekan rasa metal zinc agar anak lebih mudah
meminumnya.
11. Kenapa zinc harus tetap diberikan selama 10 hari walaupun diare sudah selesai?
Pemberian zinc selama 10 hari terbukti membantu memperbaiki mucosa usus yang rusak dan
meningkatkan
fungsi
kekebalan
tubuh
secara
keseluruhan.
Ketika memberikan konseling pada ibu, petugas kesehatan harus menekankan pentingnya
pemberian dosis penuh selama 10 hari dengan menyampaikan pada ibu tentang manfaat
jangka pendek dan panjang zinc, termasuk mengurangi lamanya diare, menurunkan
keparahan diare, membantu anak melawan episode diare dalam 2-3 bulan selanjutnya setelah
perawatan. Selama itu juga zinc dapat membantu pertumbuhan anak lebih baik dan
meningkatkan
nafsu
makan.
12. Apa saja efek samping zinc?
Efek samping zinc sangat jarang dilaporkan. Kalaupun ada, biasanya hanya muntah. Namun,
pemberian zinc dalam dosis sebanyak 10-20 mg sesuai usia seperti dosis yang dianjurkan
seharusnya tidak akan menyebabkan muntah. Zinc yang dilarutkan dengan baik akan
menyamarkan
rasa
metalik
dari
zinc.
13. Jika anak memuntahkan zinc apakah ia harus diberikan zinc lagi?
Ya, apabila sekitar setengah jam anak muntah setelah pemberian tablet zinc, berikan lagi
tablet zinc dengan cara memberikan potongan lebih kecil dan diberikan beberapa kali sampai
satu
dosis
penuh.
14. Bagaimana jika anak minum lebih dari satu tablet zinc?
Kelebihan satu atau dua tablet karena tidak sengaja tidak akan membahayakan anak. Jika
anak mengkonsumsi terlalu banyak tablet, dia mungkin akan memuntahkannya. Dan dengan
memuntahkannya maka kelebihan zinc dalam tubuh sudah dinetralisir.
Zinc dianjurkan hanya dikonsumsi satu tablet saja dalam sehari. Maka anjurkan ibu untuk
menyimpan zinc jauh dari jangkauan anak-anak di rumah untuk mencegah hal ini. Bila
dikonsumsi secara berlebihan, Zinc dapat menggangu metabolisme tubuh dan bahkan dapat
mengurangi
ketahanan
tubuh.
15. Apakah zinc boleh diberikan dengan obat lain, termasuk antibiotik?
Ya, zinc dapat diberikan dengan obat-obatan lain yang sesuai dengan resep dokter di klinik
atau pekerja kesehatan. Jika digunakan bersama dengan Fe, disarankan menggunakan zinc
beberapa
jam
sebelum
atau
sesudahnya.
16. Apakah anak yang terkena diare perlu juga diberikan Probiotik ?
Berdasarkan WHO, Probiotik mungkin bermanfaat untuk AAD (Antibiotic Associated
Diarrhea), tetapi karena kurangnya bukti ilmiah dari studi yang dilakukan pada kelompok
masyarakat, maka WHO belum merekomendasikan Probiotik sebagai bagian dari tatalaksana
pengobatan
Diare.
Secara statistik, Probiotik memberikan efek signifikan pada AAD sebanyak 0.48% (95% CI
0.35 - 0.65), tetapi tidak memberikan efek signifikan untuk travellers diare yaitu 0.92 (95%
CI 0.79 - 1.06) dan juga tidak memberikan efek signifikan pada community-based diarrhea.
Harus diperhitungkan juga biaya dalam pemberian pengobatan tambahan Probiotik.
17. Kalau anak diare berdarah, apakah tetap diberikan zinc?
Ya, zinc tetap diberikan sesuai dosis jika anak mengalami diare berdarah. Anak ini juga
memerlukan antibiotik.
Materi 1
Suplemen zinc dalam pengelolaan diare
Kurangnya terus air bersih dan sanitasi yang memadai di banyak bagian dunia
berarti bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan
anak-anak di berpendapatan rendah dan menengah negara1. Setiap tahun lebih
dari satu juta anak di bawah usia lima tahun menyerah hilangnya cairan dan
dehidrasi yang terkait dengan sebagian besar kematian diare terkait.
Diperkirakan bahwa 13% dari semua tahun hilang karena sakit-kesehatan, cacat,
atau kematian dini (disebut "cacat-disesuaikan tahun hidup") yang disebabkan
oleh diarrhoea2-5.
Pedoman yang baik pada manajemen klinis diare pada anak-anak di dunia yang
paling rentan karena tetap kritis. Ada dua perawatan sederhana dan efektif
untuk manajemen klinis diare akut:
pengobatan ini. Saat ini, seng tidak digunakan untuk mengobati sebagian besar
kasus diare karena manfaat dikenal dari suplemen zinc masih belum dihargai
secara luas oleh dokter dan petugas kesehatan dalam mengembangkan
countries33. Ada kebutuhan untuk menetapkan dosis optimal dan untuk
menyelidiki apakah manfaat yang sama dari suplemen zinc juga berlaku untuk
anak-anak di menengah atau berpenghasilan tinggi nations31. Ada juga
kekhawatiran bahwa asupan zinc yang tinggi dapat bersaing untuk penyerapan
dengan mikronutrien lain seperti besi dan kalsium. Hal ini, pada gilirannya, dapat
memiliki konsekuensi negatif yang tidak diinginkan bagi kesehatan anak-anak
dan development31, 34-36. Studi yang diperlukan untuk membantu
mengidentifikasi sub-populasi yang akan mendapat manfaat paling rangkaian
terbatas sumber daya dan untuk menjamin akses ke suplemen zinc, terutama
bagi keluarga-keluarga yang anak-anaknya adalah yang paling berisiko diare
tetapi tidak mampu membayar perawatan yang mencakup seng supplements37.
Namun, kekurangan zinc tetap sulit untuk mendiagnosa karena mengukur kadar
serum seng belum tentu akurat untuk purpose31 ini, 38.
Saat ini, hanya sebagian kecil dari anak-anak yang membutuhkan memiliki akses
ke seng supplementation37. Pedoman penggunaan suplemen zinc dalam
pengelolaan diare dapat mempercepat kemajuan menuju PBB Millenium
Development Goal 4 untuk mengurangi angka kematian anak oleh dua pertiga
oleh 201.539.
References
Podewils LJ et al. Acute, infectious diarrhea among
children in developing countries. Seminars in
Pediatric Infectious Diseases, 2004, 15(3):15568.
Bryce J et al. WHO estimates of the causes of death
in children. The Lancet,2005, 365(9465):114752.
Checkley W et al. Multi-country analysis of the
effects of diarrhoea on childhood
stunting. International Journal of
Epidemiology, 2008, 37(4):81630.
1
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
22
23
24
25
26
27
28
30
31
32
33
34
35
36
37
39
Sumber
eLENA
A-Z list of interventions
Health conditions
Life course
Nutrients
Intervention type
Interventions by Category
About eLENA
How to use eLENA
This is an Open Access article distributed under the terms of the Creative
Commons Attribution Non-Commercial License
(http://creativecommons.org/licenses/ by-nc/2.5/) which permits unrestricted
non-commercial use, distribution, and reproduction in any medium, provided the
original work is properly cited. Published by Oxford University Press on behalf of
the International Epidemiological Association The Author 2010; all rights
reserved. International Journal of Epidemiology 2010;39:i63i69
doi:10.1093/ije/dyq023 i63 by guest on June 26, 2015
http://ije.oxfordjournals.org/ Downloaded from Very few studies have been
designed or powered to detect differences in all-cause mortality or
diarrhoeaspecific mortality. Although cause-specific mortality data are the ideal
when estimating the possible effect of an intervention on saving lives, for
diarrhoea, there are additional outcomes which can serve as adequate proxies,
such as hospitalization and prolonged diarrhoea.7,8 Diarrhoea treated promptly
in the home to prevent and treat dehydration rarely becomes lethal; therefore,
by including outcomes such as diarrhoea hospitalizations and episodes lasting
beyond 7 days, we are able to focus on the episodes which are more severe and
thus far more likely to result in death. This systematic review of the effect of zinc
for diarrhoea treatment has been designed to meet the needs of the Lives Saved
Tool (LiST) and has therefore been designed differently than the previously
published traditional systematic reviews.911 In LiST, increases in coverage of an
intervention result in a reduction of one or more causes of mortality. Therefore,
the systematic review and methods presented here, as well as the GRADE
process as outlined in this journal supplement,12 were designed to develop
estimates of the effect of an intervention in reducing death due to diarrhoea.
Together with low-osmolarity ORS and continued feeding, zinc promises to
reduce diarrhoea morbidity and mortality and have additional benefits on
mortality based on anything but RCTs with mortality as an outcome should not be
done. However, because of the strength of the evidence supporting zinc for
diarrhoea treatment, RCTs are no longer ethical; thus the ideal data will likely not
be available. The methods and results we propose in this article are transparent
and provide a conservative and comparable estimated effect size of zinc for the
treatment of diarrhoea on diarrhoea mortality. Zinc for the treatment of diarrhoea
is an important child-survival intervention and, in combination with ORS, is key
for a reduction in overall child mortality. Supplementary data Supplementary
data are available at IJE online. Funding This work was supported in part by a
grant to the US Fund for UNICEF from the Bill & Melinda Gates Foundation (grant
43386) to Promote evidencebased decision making in designing maternal,
neonatal and child health interventions in low- and middle-income countries.
Acknowledgements We thank our colleagues at WHO and UNICEF for their review
of the manuscript and valuable feedback. Conflict of interest: None declared. KEY
MESSAGES The evidence supporting zinc for the treatment of diarrhoea includes
12 high-quality randomized efficacy and effectiveness trials with demonstrated
reductions in severe morbidity and mortality. Zinc for the treatment of diarrhoea
reduces diarrhoea mortality by 23%. When given as diarrhoea treatment, zinc
supplementation not only decreases the severity of the initial episode, but may
prevent future diarrhoeal episodes in the 23 months following supplementation.
References 1 WHO/UNICEF. Joint Statement: Clinical Management of Acute
Diarrhoea (WHO/FCH/CAH/04.07). Geneva and New York: World Health
Organization, Department of Child and Adolescent Health and Development, and
United Nations Childrens Fund, Programme Division, 2004. 2 Zinc Investigators
Collaborative Group. Therapeutic effects of oral zinc in acute and persistent
diarrhea in children in developing countries: pooled analysis of randomized
controlled trials. Am J Clin Nutr 2000;72: 151622. 3 Zinc Investigators
Collaborative Group. Prevention of diarrhea and pneumonia by zinc
supplementation in children in developing countries: pooled analysis of
randomized controlled trials. Zinc Investigators Collaborative Group. J Pediatr
1999;135:68997. 4 Roy SK, Tomkins AM, Mahalanabis D et al. Impact of zinc
supplementation on persistent diarrhoea in malnourished Bangladeshi children.
Acta Paediatr 1998;87:123539. 5 Baqui AH, Black RE, el Arifeen S et al. Effect of
zinc supplementation started during diarrhoea on morbidity and mortality in
Bangladeshi children: community randomised trial. BMJ 2002;325:1059. 6
Bhandari N, Mazumder S, Taneja S et al. Effectiveness of zinc supplementation
plus oral rehydration salts compared with oral rehydration salts alone as a
treatment for acute diarrhea in a primary care setting: a cluster randomized trial.
Pediatrics 2008;121:e127985. 7 Bhan MK, Arora NK, Ghai OP et al. Major factors
in diarrhoea related mortality among rural children. Indian J Med Res 1986;83:9
12. 8 Griffin PM, Ryan CA, Nyaphisi M et al. Risk factors for fatal diarrhea: a casecontrol study of African children. Am J Epidemiol 1988;128:132229. 9 Lazzerini
M, Ronfani L. Oral zinc for treating diarrhoea in children. Cochrane Database Syst
Rev 2008; CD005436. 10 Patro B, Golicki D, Szajewska H. Meta-analysis: zinc
supplementation for acute gastroenteritis in children. Aliment Pharmacol Ther
2008;28:71323. i68 INTERNATIONAL JOURNAL OF EPIDEMIOLOGY by guest on
June 26, 2015 http://ije.oxfordjournals.org/ Downloaded from 11 Haider BA,
Bhutta ZA. The effect of therapeutic zinc supplementation among young children
with selected infections: a review of the evidence. Food Nutr Bull 2009;30: S41
59. 12 Walker N, Fischer Walker CL, Bryce J et al. Standards for CHERG reviews of
intervention effects on child survival. Int J Epidemiol. 13 Jones G, Steketee RW,
Black RE et al. How many child deaths can we prevent this year? Lancet
2003;362:6571. 14 WHO/UNICEF. Expert Consultation on Oral Rehydration Salts
(Ors) Formulation. WHO/UNICEF: New York, 2001. 15 Fontaine O. Effect of zinc
supplementation on clinical course of acute diarrhoea. J Health Popul Nutr
2001;19: 33946. 16 Lazzerini M, Ronfani L. Oral zinc for treating diarrhoea in
children (Review). Cochrane Database, Systematic Review 2008; Issue
3:CD005436. 17 World Bank. World Development Report 2004: Equity and
Development. Washington, DC, 2006. 18 WHO. Implementing the New
Recommendations on the Clinical Management of Diarrhoea, Guidelines for Policy
Makers and Programme Managers. Geneva, 2006. 19 Atkins D, Best D, Briss PA et
al. Grading quality of evidence and strength of recommendations. BMJ 2004;
328:1490. 20 STATA 9.0 Statistical Program. 2005.College Station, TX: STATA
Corporation. 21 Fischer Walker CL, Bhutta ZA, Bhandari N et al. Zinc during and
in convalescence from diarrhea has no demonstrable effect on subsequent
morbidity and anthropometric status among infants
ARTI
Zinc untuk pengobatan diare: efek pada
morbiditas diare, kematian dan kejadian
episode masa depan
Christa L Fischer Walker dan Robert E Hitam
Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Departemen Kesehatan
Internasional, Baltimore, MD, USA.
Penulis yang sesuai. Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health,
Departemen Kesehatan Internasional, 615 Utara Wolfe
St. Rm E5535, Baltimore, MD, 21205, USA. E-mail: cfischer@jhsph.edu
Latar Belakang suplemen Zinc untuk pengobatan diare telah
terbukti menurunkan durasi dan tingkat keparahan episode diare,
tarif diare rawat inap dan, dalam beberapa studi, semua penyebab
mortalitas. Menggunakan beberapa ukuran hasil, kami berusaha untuk
memperkirakan
pengaruh zinc untuk pengobatan diare pada kematian diare
dan mortalitas pneumonia berikutnya.
Generalisasi untuk
intervensi
bunga Intervensi Kontrol RR (95% CI)
Kualitas sedang / rendah hasil spesifik: Kematian (kematian diare)
15 cRCT Tidak ada Tidak signifikan secara statistik
(0.5)
Hanya 1 studi (0,5) Tidak bisa memisahkan seng
dan oralit (0,5)
3 9 66% (37, 96%) a
Kematian (semua penyebab): berkualitas hasil tertentu rendah
44,5,15,16 RCT Tidak Konsisten dan semua 4 studi
menunjukkan manfaat
Sebagian besar Asia (0,5) Tidak bisa memisahkan seng
dan oralit (0,5)
21 49 46% (12, 68%) b
Diare rawat inap: Moderat berkualitas hasil tertentu
25,6 cRCT Tidak Konsisten dan kedua studi
menunjukkan manfaat
Semua Asia (0,5) Tidak bisa memisahkan seng
dan oralit (0,5)
583 784 23% (15, 31%) b
Durasi Diare (47 hari): moderat / hasil rendah kualitas tertentu
723-29 RCT 4 dari 7 termasuk
dosis <WHO
rekomendasi
(0.5)
Heterogenitas dari metaanalisis;
5 dari 7 studi
Tindakan
Penerapan
Peraturan Standar
Gambar 3 Penerapan aturan standar untuk pilihan
hasil akhir untuk memperkirakan dampak dari seng pada pengurangan
kematian diare.
SENG UNTUK PENGOBATAN DIARE i67
oleh tamu pada 26 Juni 2015 http://ije.oxfordjournals.org/ Download dari
manfaat pencegahan pada prevalensi diare. Beberapa
studi telah menemukan bahwa bila digunakan sebagai diare
pengobatan, seng juga memiliki efek pencegahan pada
pneumonia morbiditas dan mortalitas masa depan tetapi ini
efek yang tidak signifikan secara statistik; Oleh karena itu,
kesimpulan yang pasti berkaitan dengan efek ukuran
tidak dapat dilakukan saat ini.
Suplemen seng telah terbukti menurunkan
morbiditas diare dan kematian dan saat ini
direkomendasikan sebagai pengobatan tambahan untuk semua diare
episodes.1 Metode yang kita berasal
efek tertentu pada kematian diare adalah novel,
melibatkan beberapa hasil dan didasarkan inheren
pada keterbatasan data yang tersedia. Beberapa akan menantang
gagasan bahwa memberikan perkiraan untuk efek pada
kematian berdasarkan apa pun kecuali RCT dengan kematian
sebagai hasil tidak harus dilakukan. Namun, karena
dari kekuatan bukti pendukung seng untuk
pengobatan diare, RCT tidak lagi etis;
sehingga data yang ideal akan kemungkinan tidak tersedia.
suplementasi
SUMBER
tp://creativecommons.org/licenses/ by-nc/2.5/) which permits unrestricted noncommercial use, distribution, and reproduction in any medium, provided the
original work is properly cited. Published by Oxford University Press on behalf of
the International Epidemiological Association The Author 2010; all rights
reserved. International Journal of Epidemiology 2010;39:i63i69
doi:10.1093/ije/dyq023
http://ije.oxfordjournals.org/content/39/suppl_1/i63.full.pdf+html
MATERI
Abstract
Go to:
Introduction
Acute diarrhea remains a leading cause of childhood
deaths despite the undeniable success of oral
rehydration therapy (ORT). Worldwide, diarrheal
diseases are the leading cause of pediatric morbidity
and mortality, with 1.5 billion episodes and 1.5 - 2.5
Absorption
Elimination
Recommendations
The Indian Academy of Pediatrics, WHO, and UNICEF
have already endorsed the use of zinc as a supplement
to ORS in the management of diarrhea. A dosage of 20
mg of elemental zinc per day has been shown to be
effective and safe in age group six months -to five
years. Administration of zinc is recommended through a
primary healthcare.
For maximum impact on diarrheal diseases, zinc and
ORS should be made available at the community level.
Community-based programs increase the use of zinc
and the introduction of zinc increases the use of ORS in
the same communities
The revitalization of community-health workers with a
reach into the least fortunate communities will be
critical to achieving the targeted coverage rates. In
addition, incorporating the private sector, the medical
and non-medical sectors, and the formal and informal
sectors, may help reach additional segments of the
population.
Go to:
Conclusion
Oral zinc administration provides substantial benefit in
the reduction of stool output, frequency, and duration,
combined with safety, efficacy, and affordability in
acute diarrhea. Thus, it can be concluded that oral zinc
supplementation is a simple and effective therapeutic
intervention in the management of acute diarrhea.
Go to:
Footnotes
Source of Support: Nil.
Conflict of Interest: None declared.
Go to:
References
1. Kosek M, Bern C, Guerrant RL. The global
burden of diarrheal diseases as estimated
from studies published between 1992 and
2000. Bull World Health
Organ. 2003;81:197204. [PMC free
article] [PubMed]
2. Black RE, Morris SS, Bryce J. Where and
why are 10 million children dying every
year? Lancet. 2003;361:222633. [PubMed]
Pergi ke:
Abstrak
Suplemen zinc adalah intervensi baru yang
penting untuk mengobati episode diare
pada anak-anak. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa pemberian zinc
bersama dengan osmolaritas rendah lisan
solusi rehidrasi / garam baru (oralit), dapat
mengurangi durasi dan tingkat keparahan
episode diare sampai tiga bulan. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF
merekomendasikan harian 20 mg suplemen
zinc untuk 10-14 hari untuk anak-anak
dengan diare akut, dan 10 mg per hari
untuk bayi di bawah usia enam bulan, untuk
mengurangi tingkat keparahan episode dan
mencegah kejadian lebih lanjut dalam yang
-dua berikutnya untuk tiga bulan, sehingga
mengurangi morbiditas jauh. Artikel ini
meninjau bukti yang tersedia pada efikasi
dan keamanan suplemen zinc pada diare
pediatrik dan meyakinkan menyimpulkan
bahwa suplementasi zinc memiliki dampak
yang menguntungkan pada hasil penyakit.
Pergi ke:
Mekanisme Aksi Seng di Diare
Penyerapan
Distribusi
Penyisihan
Pergi ke:
Rekomendasi
India Academy of Pediatrics, WHO, dan
UNICEF telah mendukung penggunaan seng
sebagai suplemen untuk oralit dalam
pengelolaan diare. Sebuah dosis 20 mg seng
elemental per hari telah terbukti efektif dan
aman dalam kelompok usia enam bulan
Pergi ke:
Kesimpulan
MATERI
InternationalJournalofPediatrics
Volume2010(2010),ArticleID671587,9pages
http://dx.doi.org/10.1155/2010/671587
Clinical Study
Influence of Zinc
Supplementation in Acute
Diarrhea Differs by the Isolated
Organism
Archana B. Patel,1,2 Michael J.
Dibley,3 Manju Mamtani,1,4 Neetu
Badhoniya,1 and Hemant Kulkarni1,4
NGO, Lata Medical Research Foundation,
Nagpur 440022, India
2
Department of Pediatrics, Indira Gandhi
Government Medical College, Nagpur
440018, India
3
The Sydney School of Public Health,
University of Sydney, 2006 Sydney,
Australia
4
Department of Medicine/Infectious
Diseases, University of Texas Health
Science Center at San Antonio, San
Antonio, TX, USA
1
Abstract
Zinc supplementation is recommended in
all acute diarrheas in children from
developing countries. We aimed to assess
whether zinc supplementation would be
equally effective against all the common
organisms
associated
with
acute
diarrheas. We used data on 801 children
with acute diarrhea recruited in a
randomized, double blind controlled trial
(ISRCTN85071383) of zinc and copper
supplementation.
Using
prespecified
subgroup analyses, multidimensionality
reduction analyses, tests of heterogeneity,
and stepwise logistic regression for tests
of interactions, we found that the
influence of zinc on the risk of diarrhea for
more than 3 days depended on the
isolated organismbeneficial in Klebsiella,
neutral in Esherichia coli and parasitic
infections, and detrimental in rotavirus
1. Introduction
In 2004, the World Health Organization
(WHO) and the United Nations Childrens
Fund (UNICEF) recommended, in a joint
statement,
the
use
of
zinc
supplementation for the treatment of
acute diarrhea in developing countries [1].
This recommendation was based on
strong biological and epidemiological
evidence which suggested that zinc
supplementation can significantly reduce
the overall duration of diarrhea and is also
likely to reduce stool volume and
frequency [2]. However, there exists
significant heterogeneity in the effects of
zinc
on
diarrhea-related
outcomes
observed across published randomized
controlled
trials
[35].
Potential
contributors to this heterogeneity are
currently not fully understood.
There is some evidence to suggest that
the beneficial effect of zinc may not be
equivalent against the common causative
organisms. Roy et al. [6] had first
demonstrated that the extent to which
mucosal permeability is affected in
different diarrheas depends on the
causative
organismsin
general,
diarrheas caused by invasive organisms
show higher permeability. Second and
consistent with this observation, Canani et
al. [7] observed that zinc-induced
promotion of ion absorption across the gut
is evident in response to the ion secretion
caused by Vibrio cholerae toxin but not
the Escherichia
coli heat-stable
enterotoxin. Third, Surjawidjaja et al. [8]
showed that although zinc sulphate can
inhibit the growth of enteropathogens in
vitro, the lethal dose required to kill 50%
of the organisms () widely varies across
the species of the causative organisms.
inoculated
on
sheep
blood
agar,
MacConkey Bile Salt Agar, selenite F
broth, Skirrows campylobacter medium,
alkaline peptone water, and thiosulphate
citrate bile salts agar. The bacterial
isolates were identified by standard
bacteriological techniques [10]. Enzymelinked immunosorbent assay (ELISA;
Premier Rotaclone, Meridian Bioscience,
Inc, Cincinnati, OH) was used for rotavirus
antigen detection.
2.3. Outcomes and Predictors
In this study we examined whether zinc
supplementation either alone or in
combination with copper was associated
with improvement in two diarrhea-related
outcomesthe likelihood of continued
diarrhea beyond 3 days since initiation of
therapy, and the volume of stool collected
during hospital stay. This latter outcome
was divided into two categories based on
the median stool volume in the study
subjects. This study was conducted as a
set of prespecified subgroup analyses that
specifically aimed to tease out possible
heterogeneity of zinc supplementation
of
the
3. Results
3.1. Description of Outcomes and
Predictors
Of the total 808 study subjects,
microbiological data was available for 801
(99.1%) children. From these 801 children
a total of 913 organisms were isolated
548 (68.4%) children had a single
organism isolated, 195 (24.3%) children
had mixed isolates with at least 2
organisms, while no organisms could be
isolated in 58 (7.3%) children. In the order
of commonness the following organisms
were isolated in the study subjects:E. coli
451 (56.3%), Klebsiella spp276 (34.5%),
case of Klebsiella isolates. The BreslowDay test also identified E. coli, rotavirus,
and Klebsiella to
be
interacting
significantly with zinc supplementation for
this outcome. As shown in Figure 2 (grey
bars) our study had moderate to sufficient
power to detect significant interactions.
Although
similar
directionality
for
interactions was also observed for the
outcome of high stool volume, statistical
significance as well as sufficient power
was only achieved for the E. coli isolates.
Since parasites did not demonstrate any
significant
interaction
with
zinc
supplementation and had negligible
statistical power for either of the
outcomes, we omitted this source of
interaction from all further analyses.
potential
contributors
to
the
two
outcomes. Consistent with our previous
observations [9], we found that zinc
supplementation either alone or in
combination with copper supplementation
did not influence either of the study
outcomes after adjusting for baseline
covariates (rows titled Overall in
Tables1 and 2). We conducted a series of
multivariate logistic regression models
that
included
the
aforementioned
covariates.
protective
effect
when Klebsiella was
isolated, no effect when single E. coli or
intestinal parasites were isolated, but a
high risk of the outcome when rotavirus
was isolated and an even higher likelihood
(3.39 times) of prolonged diarrhea
when E. coli were isolated along with
rotavirus. Moreover, the protective effect
in the context of Klebsiella isolates was
nullified when rotavirus isolates were
simultaneously
found.
Notably,
we
observed the protective effects of zinc
supplementation
when Klebsiella was
isolated and the detrimental effects of
zinc supplementation in E. coli-rotavirus
infections were boosted by the addition of
copper. We found similar results when we
used other cut-points for dichotomizing
the diarrheal duration like 5 days and 7
days (data not shown). Thus, the influence
of zinc supplementation on the proportion
of subjects with prolonged diarrhea was
substantially modulated by the microorganisms isolated. For the outcome of
high stool volume we observed similar
effects; however, in most instances the
observations did not reach statistical
significance (Table 2).
4. Discussion
There are four-key findings of this study.
First, the beneficial effect of zinc
supplementation in acute diarrhea was
not equal against all organisms isolated
from stools. Of special concern, however,
was our observation that zinc may
actually increase the risk of prolonged
diarrhea in the presence of E. colirotavirus (prevalence of 12% in this
study).
Prescreening
for
rotavirus
reactivity may enhance the utility of zinc
supplementation by restricting it to
subjects not reactive to rotavirus. It is
interesting to note that two studies in
young
infants
in
four
countries
(Bangladesh, Ethiopia, India, and Pakistan)
showed no effect of zinc supplementation
on duration of acute diarrhea. Rotavirus is
known to be the commonest causative
organism in breast fed young infants, and
although the authors acknowledge that it
could be the reason for failure of zinc
effect, it was not assessed in any of these
studies
[16, 17].
The
only
other
randomized controlled trial [18] that has
conducted a subgroup analysis based on
5. Conclusion
There is now a growing recognition that
the
beneficial
effects
of
zinc
supplementation may not be universal
[9, 26]. Although we did not have data on
further typing of the isolates in this study,
our findings suggest that the universal
strategy
of
zinc
supplementation
regardless of the organism isolated in the
stool may be an oversimplification. If our
results are indeed pointing towards a true
differential
benefit
of
zinc
supplementation
by
the
causative
organisms, then more care will be
required in recommending an optimum
dose of zinc that is most beneficial as it
will depend on the differential values [6]
and the relative prevalence of the
microbes included in the causative
spectrum of acute diarrhea.
References
1.
WHO/UNICEF, WHO/UNICEF
Joint
Statement: Clinical Management of Acute
Diarrhoea,
WHO/UNICEF,
Geneva,
Switzerland, 2004.
2.
Z. A. Bhutta, S. M. Bird, R. E. Black, et
al., Therapeutic effects of oral zinc in
acute and persistent diarrhea in children
in developing countries: pooled analysis of
randomized controlled trials,American
Journal of Clinical Nutrition, vol. 72, no. 6,
pp. 15161522, 2000. View at Google
Scholar View at Scopus
3.
M. Lazzerini and L. Ronfani, Oral zinc
for
treating
diarrhoea
in
children, Cochrane
Database
of
Systematic Reviews, no. 3, Article ID
CD005436, 2008. View at Publisher View
at Google Scholar View at Scopus
4.
M. Lukacik, R. L. Thomas, and J. V.
Aranda, A meta-analysis of the effects of
oral zinc in the treatment of acute and
persistent diarrhea, Pediatrics, vol. 121,
no. 2, pp. 326336, 2008. View at
Publisher View at Google Scholar View
at Scopus
5.
B. Patro, D. Golicki, and H. Szajewska,
Meta-analysis: zinc supplementation for
acute
gastroenteritis
in
children, Alimentary Pharmacology and
Therapeutics, vol. 28, no. 6, pp. 713723,
2008. View at Publisher View at Google
Scholar View at Scopus
6.
S. K. Roy, R. H. Behrens, R. Haider, et
al., Impact of zinc supplementation on
intestinal permeability in Bangladeshi
children with acute diarrhoea and
persistent diarrhoea syndrome,Journal of
Pediatric Gastroenterology and Nutrition,
vol. 15, no. 3, pp. 289296, 1992. View at
Google Scholar View at Scopus
7.
R. B. Canani, P. Cirillo, V. Buccigrossi, et
al., Zinc inhibits cholera toxin-induced,
but not Escherichia coli heat-stable
enterotoxin-induced, ion secretion in
human enterocytes, Journal of Infectious
Diseases, vol. 191, no. 7, pp. 10721077,
2005. View at Publisher View at Google
Scholar View at Scopus
8.
J. E. Surjawidjaja, A. Hidayat, and M.
Lesmana, Growth inhibition of enteric
pathogens by zinc sulfate: an in vitro
study, Medical Principles and Practice,
vol. 13, no. 5, pp. 286289, 2004. View at
Abstrak
1. Perkenalan
3. Hasil
671587.fig.001
Gambar 1: Investigasi ke dalam interaksi
organisme terisolasi dengan efek seng pada
dua-diare terkait hasil-risiko diare berlanjut
selama 3 hari atau lebih (kolom kiri) dan
volume tinja tinggi (kolom kanan)
berdasarkan hasil dari multifaktor dimensi
reduksi (MDR) analisis. Hasil menunjukkan
proporsi subyek dengan (merah dan
magenta bar) dan tanpa (biru dan hijau bar)
hasil yang ditunjukkan untuk kombinasi
diberikan suplementasi seng dan organisme
terisolasi. Latar belakang setiap sel mewakili
kombinasi spesifik gradien, kode seperti
yang ditunjukkan pada tombol di bagian
bawah grid MDR. Nomor di atas bar proporsi
dan angka dalam pengidentifikasi sel
berwarna kuning.
Kami selanjutnya meneliti interaksi bivariat
antara masing-masing isolat utama dan
suplemen zinc untuk kedua hasil (Gambar
671587.fig.002
Gambar 2: evaluasi statistik dari interaksi
bivariat antara suplementasi seng dan
masing-masing empat isolat utama untuk
dua diare terkait hasil-risiko diare berlanjut
selama 3 hari atau lebih (kolom kiri) dan
volume tinja tinggi (kolom kanan). Interaksi
ini dihitung dengan menggunakan statistik
kontras interaksi [14], signifikansi diuji
menggunakan Breslow-Hari (BD P) tes untuk
heterogenitas, dan kekuatan statistik
penafsiran dalam penelitian ini ditentukan
dengan menggunakan statistik dijelaskan
oleh Gnen [14] . Interaksi kontras melebihi
atau di bawah nol menunjukkan interaksi
merugikan atau pelindung, masing-masing.
Terakhir, kami menganggap pentingnya
interaksi dalam konteks multivariat. Kami
mempelajari empat efek utama (seng, E.
coli, Klebsiella, dan, rotavirus), enam
interaksi bivariat (terdaftar sebagai kovariat
671587.fig.003
Gambar 3: Asosiasi multivariat efek utama
dan interaktif suplementasi seng dan diare
isolat menggunakan model regresi logistik
bertahap selama dua-diare terkait hasilrisiko diare berlanjut selama 3 hari atau
lebih (kolom kiri) dan volume tinja tinggi
(kolom kanan). Dalam jaringan ini, latar
belakang kuning menunjukkan efek utama,
lingkaran hitam menunjukkan kovariat
disertakan, latar belakang biru menunjukkan
efek interaktif, dan lingkaran hitam di
bagian biru dari grid menunjukkan interaksi
antara kovariat dilingkari. Z: suplementasi
seng; E: Escherichia coli; K: Klebsiella; dan
R: rotavirus. Berlian dan bar kesalahan
menunjukkan titik dan kepercayaan 95%
perkiraan interval rasio odds log (Log OR).
Hasilnya dari model penuh (di sebelah kiri)
dan model akhir (di sebelah kanan) dari
analisis regresi logistik bertahap. Model
tab1
Tabel 1: Pengaruh suplementasi seng pada
risiko diare 3 hari dalam subkelompok yang
berbeda berdasarkan pada organisme
terisolasi
tab2
Tabel 2: Pengaruh suplementasi seng pada
hasil volume tinja tinggi dalam subkelompok
yang berbeda berdasarkan pada organisme
terisolasi
Untuk hasil terus diare 3 hari, kami
mengamati bahwa suplementasi zinc
memiliki efek mencolok pelindung ketika
Klebsiella diisolasi, tidak berpengaruh bila
tunggal E. coli atau parasit usus diisolasi,
tetapi risiko tinggi hasilnya ketika rotavirus
diisolasi dan kemungkinan lebih tinggi (3,39
kali) diare berkepanjangan ketika E. coli
diisolasi bersama dengan rotavirus. Selain
itu, efek perlindungan dalam konteks isolat
4. Diskusi
5. Kesimpulan
Referensi
http://www.hindawi.com/journals/ijpedi/2010
/671587/
Pemberian Zinc Pada Kasus Diare
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan
anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar ketika anak mengalami
diare. Untuk menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc yang
akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap sehat.
Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF menandatangani kebijakan bersama dalam hal
pengobatan diare yaitu pemberian oralit dan Zinc selama 10-14 hari. Hal ini didasarkan pada
penelitian selama 20 tahun (1980-2003) yang menunjukkan bahwa pengobatan diare
dengan pemberian oralit disertai zinc lebih efektif dan terbukti menurunkan angka kematian
akibat diare pada anak-anak sampai 40%.
Pastikan semua anak yang menderita Diare mendapat obat Zinc selama 10 hari berturutturut
Bila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian obat Zinc, ulangi pemberian
dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu dosis
penuh.
Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan obat Zinc
segera setelah anak bisa minum atau makan.
Berdasarkan studi WHO selama lebih dari 18 tahun, manfaat zinc sebagai pengobatan diare
adalah mengurangi :1) Prevalensi diare sebesar 34%; (2) Insidens pneumonia sebesar 26%;
(3) Durasi diare akut sebesar 20%; (4) Durasi diare persisten sebesar 24%, hingga; (5)
Kegagalan terapi atau kematian akibat diare persisten sebesar 42%.
Bisa, namun tidak dianjurkan, karena jika dilarutkan dalam oralit dikhawatirkan ibu akan
menghentikan pemberian zinc jika diarenya berhenti.
Produk zinc paling banyak tersedia dalam bentuk tablet dispersible (tablet yang larut dalam
air selama 30 detik), dengan komposisi utamanya zinc sulfat, acetate, atau gluconate yang
setara dengan zinc elemental 20 mg. Zinc juga tersedia dalam bentuk sirup dan sirup kering
untuk lebih mempermudah pemberian bagi anak di bawah 6 bulan. Rasa produk zinc
bermacam macam dari rasa vanilla, mix fruit, jeruk,tutti frutti, dan lainnya untuk menekan
rasa metal zinc agar anak lebih mudah meminumnya.
2.
3.
4.
5.
Mengurangi kegagalan terapi atau kematian akibat diare persisten sebesar 42%
Kemampuan zinc untuk mencegah diare terkait dengan kemampuannya meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Zinc merupakan mineral penting bagi tubuh. Lebih dari 300 enzim dalam
tubuh yang bergantung pada zinc. Zinc juga dibutuhkan oleh berbagai organ tubuh, seperti
kulit dan mukosa saluran cerna. Semua yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh,
memerlukan zinc. Jika zinc diberikan pada anak yang sistem kekebalan tubuhnya belum
berkembang dengan baik, maka akan dapat meningkatkan sistem kekebalan dan dapat
melindungi anak dari penyakit infeksi. Itulah sebabnya kenapa anak yang diberikan zinc
(sesuai dosis) selama 10 hari berturut-turut beresiko lebih kecil untuk terkena penyakit
infeksi, diare dan pneumonia.
Zinc harus diberikan selama 10 hari berturut-turut. Pemberian zinc harus tetap dilanjutkan
meskipun diare sudah berhenti. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh
terhadap kemungkinan berulangnya diare pada 2-3 bulan ke depan
Pengasuhan Anak
Keluhan Anak
Imunisasi
ASI
Review
Seputar Kesehatan Anak
KELUHAN ANAK
19 SEPTEMBER 2014
Etiologi
Infeksi baik itu oleh virus, bakteri dan parasit merupakan penyebab
diare tersering. Virus, terutama Rotavirus merupakan penyebab
utama (60-70%) diare infeksi pada anak, sedangkan sekitar 1020% adalah bakteri dan kurang dari 10% adalah parasit.
Tata laksana
Pengamatan klinis merupakan langkah awal yang penting dalam
serangkaian penanganan diare pada anak, terutama dalam hal
menemukan derajat dehidrasi. Adanya darah di dalam tinja harus
dipikirkan adanya infeksi usus oleh bakteri patogen. Peningkatan
jumlah leukosit dalam tinja merupakan petanda adanya infeksi
bakteri.
Terapi rehidrasi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencegah atau
mengatasi dehidrasi pada anak yang mengalami diare, yaitu (1)
mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi, (2) mengganti
kehilangan cairan yang sedang berlangsung, dan (3) pemberian
cairan rumatan.
Tanpa dehidrasi
Pada keadaan ini, buang air kecil masih seperti biasa. ASI
diteruskan, tidak perlu membatasi atau mengganti makanan,
termasuk susu formula. Dapat diberikan CRO 5-10 ml setiap buang
air besar cair.
Dehidrasi ringan-sedang
Anak terlihat haus dan buang air kecil mulai berkurang. Mata
terlihat agak cekung, kekenyalan kulit menurun, dan bibir kering.
Dehidrasi Berat
Dietetik
Memuasakan anak yang menderita diare akut hanya akan
memperpanjang durasi diarenya. Air susu ibu harus diteruskan
pemberiannya. Pada bayi yang telah mendapat susu formula, susu
formula bebas laktosa hanya diberikan kepada bayi yang
Antibiotika
Antibiotika tidak diberikan secara rutin pada diare akut, meskipun
dicurigai adanya bakteri sebagai penyebab keadaan tersebut,
karena sebagian besar kasus diare akut merupakan self limiting.
Pemberian antibiotika yang tidak tepat akan memperpanjang
keadaan diare akibat disregulasi mikroflora usus.
Lintas diare
1.
Berikan oralit
2.
3.
Teruskan ASI-makan
4.
5.
----------------------------------------------------------------------------------------------------Badriul Hegar
transport sekretorik
3.Memiliki efek penghambatan antimikroba, seperti Salmonella
thypi, Salmonella parathypi A, Shigella flexneri, Shogella
sonnei.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan, Zinc terbukti:
1.Memperpendek durasi diare
2.Mengurangi insiden diare
3.Mengurangi 24% rawat inap di RS akibat diare
4.Mengurangi angka kematian pasien akibat diare
Dosis dan Cara Penggunaan
Untuk bayi umur kurang dari 6 bulan sebanyak 10 mg
(setengah tablet Zinc) sekali sehari selama sepuluh hari
berturut-turut. Sedangkan untuk anak lebih dari usia 6 bulan
diberikan 20 mg (satu tablet Zinc) sekali sehari selama sepuluh
hari berturut-turut. Walaupun diare sudah berhenti, lanjutkan
pemberian Zinc hingga 10 -14 hari.
PT Indofarma Tbk saat ini telah memasarkan ZINC 20 mg INF
yang diproduksi dalam bentuk tablet dispersible yang sangat
praktis pemberiannya untuk bayi karena cukup meletakkan
tablet dalam sendok kemudian tambahkan beberapa tetes air
putih matang, maka tablet akan hancur dengan sendirinya
seperti halnya pemberian puyer pada anak. ZINC 20 mg INF
diproduksi dengan memperhatikan rasa dan aroma vanilla yang
disukai oleh bayi dan anak-anak.
Jadi pastikan Zinc 20 mg INF dan Oralit ada dalam kotak P3K
Anda untuk mengobati buah hati Anda dari Diare. (Advetorial
Indofarma)
Rekomendasi Obat
Zinc Perkembangan terhadap terapi diare terus dilakukan, salah satu pendekatan
terbaru yaitu penggunaan zinc sebagai pengobatan diare. Zinc dianggap sebagai
faktor anti inflamasi yang penting dan dapat melindungi membran sel dari
kerusakan oksidatif. Bioavailabilitas zinc ditentukan oleh keseimbangan antara
asupan, absorpsi di usus, dan kehilangan zinc melalui urin, kulit, dan saluran
cerna.12 2.3.1 Fungsi Zinc Secara Umum Zinc merupakan nutrisi esensial yang
penting terutama bagi pertumbuhan anak dan juga bagi anak-anak yang sering
mengalami infeksi. Banyak anak di negara berkembang memiliki kadar zinc yang
rendah sehingga mengganggu sistem imun mereka. Defisiensi zinc
meningkatkan kecenderungan terjadinya diare dan pneumonia pada anak, dan
pemberian zinc pada anak dapat mempercepat penyembuhan penyakit ini.17
Zinc merupakan mikronutrien esensial yang jumlahnya terbanyak kedua di
dalam sel dan jaringan.12 Zinc diperlukan bagi pembelahan sel, diferensiasi, dan
pertumbuhan sel. Organ-organ yang tergantung pada pembelahan sel secara
terusmenerus untuk menunjang fungsinya, seperti sistem imun dan usus, sangat
sensitif terhadap defisiensi zinc. Asupan zinc yang tidak adekuat memberikan
efek pada sisem imun, integritas mukosa, dan fungsi epitel. Kebutuhan zinc
sangat besar pada individu dengan laju pertumbuhan yang tinggi, seperti fetus,
anak, dan remaja. Zinc diekskresikan melalui tinja dan sejumlah penting zinc
hilang selama diare.17 Suplementasi probiotik..., I Made Indra Waspada, FK UI,
2012. 11 Universitas Indonesia 2.3.2 Mekanisme Kerja Zinc pada Diare Beberapa
perubahan ditemukan pada diare dengan defisiensi zinc termasuk perubahan
morfologi pada usus (atrofi vilus, penurunan aktivitas brush-border, dan
perubahan permeabilitas usus) dan gangguan pada fungsi imun (seperti atrofi
jaringan limfoid, pengurangan jumlah hitung limfosit dan proporsi sel T helper,
penurunan aktifitas sitotoksik dari limfosit dan aktivitas sel natural killer). Namun
demikian, mekanisme patofisiologi bahwa terdapat hubungan antara defisiensi
zinc dengan diare, atau penjelasan mengenai efektifitas zinc dalam mengurangi
diare, belum sepenuhnya dimengerti.12 Beberapa penelitian klinis yang
membuktikan efektivitas zinc menyimpulkan bahwa kemungkinan mekanisme
dari efek menguntungan zinc terhadap durasi diare termasuk diantaranya: (1)
mempercepat regenerasi epitel usus (2) memperbaiki absorpsi air dan elektrolit
di usus (3) meningkatkan kadar enzim pada enterosit brush-border (4)
menguatkan respon imun yang mengarah kepada peningkatan bersihan patogen
dari usus.12 Publikasi terbaru yang muncul menyebutkan bahwa zinc
menginhibisi sekresi Clyang diiduksi oleh cAMP dengan cara menginhibisi kanal
kalium basolateral pada suatu penelitian in vitro menggunakan tikus. Studi ini
juga menunjukkan spesifitas zinc terhadap kanal kalium yang terktivasi oleh
cAMP namun zinc tidak memblok kanal kalium yang dimediasi oleh kalsium.12
Pada penelitian in vitro, didemonstrasikan bahwa zinc meningkatkan absorpsi ion
dan mencegah sekresi aktif yang diinduksi oleh enterotoksin Vibrio cholera yang
tidak tahan panas, sehingga memberikan suatu efek langsung pada konsentrasi
cAMP, namun tidak mempengaruhi sekresi ion yang diinduksi oleh enterotoksin
E. coli yang tahan panas.18 2.3.3 Alasan Penggunaan Zinc pada Diare Akut Diare
pada defisiensi zinc berat telah dipelajari di negara-negara berkembang. Suatu
penelitian yang mempelajari hubungan antara penyakit diare dengan defisiensi
zinc pertama kali dideskripsikan dalam sebuah laporan tentang kadar plasma
zinc yang rendah pada anak dengan diare. Penelitian ini menganjurkan agar
suplementasi zinc diberikan pada anak dengan diare. Akhir-akhir ini,
Suplementasi probiotik..., I Made Indra Waspada, FK UI, 2012. 12 Universitas
bahwa zinc mengurangi risiko dari kematian sekitar 50% dalam 3 bulan
berikutnya setelah terapi zinc diberikan.4 Terapi zinc yang diberikan selama 1014 hari selama dan setelah episode diare dihubungkan dengan berkurangnya
durasi dan tingkat keparahan diare serta insiden kasus diare pada bulan-bulan
berikutnya setelah terapi zinc. 20 Beberapa studi menunjukkan bahwa
suplementasi zinc 10-20 mg per hari selama diare hingga diare berhenti dapat
menurunkan keparahan dan lamanya Suplementasi probiotik..., I Made Indra
Waspada, FK UI, 2012. 13 Universitas Indonesia diare pada anak di bawah 5
tahun. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa suplementasi zinc 10-20 mg per
hari selama 10-14 hari menurunkan insidens diare pada 2-3 bulan berikutnya.7
2.3.4 Bukti Ilmiah Penggunaan Zinc pada Diare Akut Manfaat zinc sebagai bagian
terapi untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas diare telah dibuktikan dalam
beberapa RCT, yaitu menunjukkan penurunan durasi, jumlah, dan frekuensi
diare. Meta-analisis mengenai manfaat zinc pada terapi diare akut dan persisten,
termasuk pencegahan diare telah dipublikasikan sebelumnya. Penelitian Lukacik
dkk21 bertujuan untuk mengetahui manfaat dan keamanan suplementasi zinc
dalam masa pemulihan diare akut dan persisten. Penelitian yang diikutkan dalam
meta-analisis merupakan RCT dengan random allocation dan random
concealment. Terdapat 22 penelitian yang memenuhi kriteria, 16 penelitian
mengenai diare akut (n=15.231), dan 6 mengenai diare persisten (n=2.968).
Pada penelitian meta-analisis tersebut, rerata lama diare akut dengan
suplementasi zinc berkurang secara signifikan dibandingkan dengan placebo.
Pada 5 penelitian tidak ada perbedaan lama diare, 4 penelitian hanya sedikit
perbedaan, dan 1 penelitian tidak ada perbedaan sama sekali. Munculnya diare
pada hari pertama dan ketiga tidak ada perbedaan, kejadian muntah pada
suplementasi zinc lebih tinggi, lamanya diare berkurang 15%, frekuensi tinja
berkurang 22,1%, luaran tinja berkurang 30,3%, dan kemungkinan pengurangan
diare 17,9% pada suplementasi zinc. 21 Penelitian lain yang dilakukan oleh
Strand dkk22 di Nepal terhadap 1.792 kasus diare akut pada anak. Penelitian ini
didasarkan atas penelitian sebelumnya tentang manfaat suplementasi zinc yang
diberikan pada anak-anak di negara berkembang yang mengalami diare akut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata durasi diare memendek berurutan
pada kelompok yang mendapat suplementasi zinc. Zinc ternyata menurunkan
risiko untuk mengalami diare melanjut 43% sampai 47%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemberian zinc lebih efektif jika diberikan di awal penyakit.
Komposisi:
Tiap tablet dispersibel mengandung zinc sulfate 54,9 mg setara dengan zinc 20 mg.
Cara Kerja Obat:
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan
pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar
ketika anak mengalami diare. Untuk menggantikan zinc yang hilang selama diare,
anak dapat diberikan tablet zinc yang akan membantu penyembuhan diare serta
menjaga agar anak tetap sehat. Pemberian Tablet Zinc mampu menggantikan
kandungan Zinc alami tubuh yang hilang tersebut dan mempercepat penyembuhan
diare. Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah
risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare.
Indikasi:
Cara melarutkan:
Letakkan tablet dispersibel Zinc dengan air secukupnya pada sendok makan
Biarkan sebentar hingga tablet larut sempurna (sekitar 30 detik)
Segera minumkan pada anak
Peringatan dan Perhatian:
Tablet zinc harus diberikan selama 10 hari berturut-turut walaupun diare telah
berhenti karena Pemberian zinc selama 10 hari terbukti membantu memperbaiki
mucosa usus yang rusak dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh secara
keseluruhan. Selain dapat menurunkan keparahan diare, tablet zinc membantu anak
melawan episode diare dalam 2-3 bulan selanjutnya setelah perawatan. Selama itu
juga zinc dapat membantu pertumbuhan anak.
Zinc aman dikonsumsi bersamaan dengan oralit. Zinc diberikan satu kali sehari
sampai semua tablet habis (selama 10 hari) sedangkan oralit diberikan setiap kali
anak buang air besar sampai diare berhenti.
Efek Samping:
Efek samping zinc sangat jarang dilaporkan. Kalaupun ada, biasanya hanya muntah.
Namun, pemberian zinc dalam dosis sebanyak 10-20 mg sesuai usia seperti dosis
yang dianjurkan seharusnya tidak akan menyebabkan muntah. Zinc yang dilarutkan
dengan baik akan menyamarkan rasa metalik dari zinc.
Rp. 30.250
Update Terakhir : 10-06-2015
Beli
Deskripsi
Review
DESKRIPSI
Tiap 5 ml mengandung zinc sulfate 27,45 mg setara dengan zinc 10
mg.
INDIKASI
Pelangkap untuk pengobatan diare pada anak-anak di bawah 5
tahun, diberikan bersama oralit.
KEMASAN
Sirup 100 mL rasa tutty fruity x 1's
DOSIS
- Bayi 2- 6 bulan : 5 ml diberikan setiap hari selama 10 hari
berturut-turut ( bahkan ketika diare telah berhenti .
- Anak 6 bualn - 5 tahun : 10 ml diberikan setiap hari selama 10 hari
berturut-turut ( bahkan ketika diare telah berhenti .
Jika terjadi muntah dalam waktu 1/2 jam setelah pemberian
obat,berikan lafi obat yang masih baru.
PABRIK
Rp. 35.090,Rp.
Diskon 0%
35.090,- per- Botol
ZINCPRO SYRUP
KOMPOSISI
zinc elemental 20 mg/5 ml
INDIKASI
Terapi pelengkap diare pada anak-anak digunakan bersama
dengan oral rehydration salts
DOSIS
Bayi 2 6 bulan: sendok takar ( @ 5 mL ) sehari selama
10
hari
walau
diare
sudah
berhenti
Anak-anak 6 Bulan 5 tahun: 1 sendok takar ( @ 5 mL )
sehari selama 10 hari walau diare sudah berhenti
KEMASAN
Botol, 60 ml
PABRIK
Combiphar