Вы находитесь на странице: 1из 13

MAKALAH

PUNGGUNG SAMUDERA

Disusun Oleh:
1. M Rifki Muzaki
(4211411038)
2. Indah Nur Pratiwi (4211412022)

MATA KULIAH GEODINAMIKA

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir segala hal memiliki sifat dinamis, yaitu bergerak terhadap suatu
kerangka referensi tertentu. Sebagaimana halnya dengan Bumi dan bagian-bagiannya,
sehingga bentuk permukaan bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan pada bentuk
permukaan bumi disebabkan oleh dua jenis tenaga geologi, yaitu tenaga endogen dan
tenaga eksogen. Tenaga Endogen adalah tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi
yang membentuk bangunan baru di permukaan bumi. Salah satu jenis tenaga endogen
adalah tektonisme, yaitu peristiwa pergeseran dan perubahan letak kerakbumi dalam
skala besar meliputi lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng tektonik.
Secara umum pergerakan lempeng yang terjadi dapat digolongkan kedalam
tiga jenis, yaitu [Cook,1973]:
1. Transform Slip, yaitu pergerakan sejajar antara dua buah lempeng. Batas kedua
lempeng yang bergerak ini disebut zona singgungan (transform).
2. Convergence Slip
3. Divergence Slip, yaitu pergerakkan antara dua buah lempeng yang saling
menjauh (berlawanan arah). Batas kedua lempeng yang bergerak ini disebut
zona divergen. Hasil aktivitas tektonik semacam ini adalah terjadinya semacam
punggungan (ridge) di tengah-tengah samudera.
Gerak divergen adalah gerak saling menjauh dua lempeng tektonik yang dapat
menyebabkan keluarnya magma di lantai samudra, terbentuknya lantai samudra baru,
dan terbentuknya punggung samudra (oceanic ridge).
B. Tujuan Penulisan
Tujian penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui dan menambah wawasan mengenai punggung samudera/oceanic
ridge

BAB II
PEMBAHASAN
A. Punggung Samudera
1. Dinamika Lempeng Tektonik
Gerak relatif lempeng tektonik terdiri dari gerak divergen, konvergen, dan
geseran. Gerak geseran adalah gerak saling berpapasan (dalam arah berlawanan) dua
lempeng tektonik. Gerak konvergen adalah gerak saling mendekat dua lempeng
tektonik yang dapat membentuk palung samudra, gunung berapi, dan pegunungan.
Gerak divergen adalah gerak saling menjauh dua lempeng tektonik yang dapat
menyebabkan keluarnya magma di lantai samudra, terbentuknya lantai samudra baru,
dan terbentuknya punggung samudra (oceanic ridge).

Gambar 1. Gerak Divergen


Berbagai macam penelitian telah membuktikan bahwa batuan dasar penyusun
lautan itu berbeda dengan penyusun benua. Hal tersebut terjadi akibat pemisahan secara
konsentrik ke arah inti bumi terhadap cairan (magma) basa, dimana cairan basa lebih
berat turun ke arah inti bumi membentuk magma basa hingga ultra basa. Cairan lebih
ringan (asam) naik mengapung di atas cairan basa, sehingga terjadi suatu fase magma
yang berbeda sifat fisik dan kimianya. Akibat dari pemisahan ini, menyebabkan batuan
benua bersifat asam dan batuan samudra (lautan) bersifat basa.
Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa adanya permukaan
bumi yang tidak rata yaitu sebagian cekungan dan sebagian tonjolan (pegunungan),
diakibatkan oleh gelombang turun naik terhadap bagian bumi yang cair (magma).
Timbulnya gerakan gelombang tersebut akibat pengaruh pemisahan magma dari yang
basa ke yang asam dan dari basa ke ultrabasa, sehingga terdapat empat susunan magma
yaitu mulai dari atas: asam, intermediat, basa dan ultrabasa. Pada mulanya dipercaya
bahwa permukaan dasar lautan itu adalah datar dan tidak mempunyai bentuk, tetapi
3

ilmu-ilmu modern telah membuktikan bahwa topografi mereka adalah kompleks seperti
daratan. Bentuk bentuk itu adalah: Ridge dan Rise, Trench, Abyssal plain, Continental
Island, Island Arc, Mid-Oceanic Volcanic Islands, Atol-atol, Seamount dan Guyot
(Hutabarat dan Evans, 1985).
2. Batas-Batas Pantai (Coastal margins)
Daerah peralihan antara daratan dan lautan sering ditandai dengan adanya
perubahan kedalaman yang berangsur angsur. Disini dapat dibedakan menjadi tiga
daerah: Continental Shelf, Continental Slope, dan Continental Rise. Continental Shelf
adalah suatu daerah yang mempunyai lereng yang landai dan berbatasan langsung
dengan daerah daratan. Kemiringannya kira kira 0,4% dan mempunyai lebar 50-70 km
dan kedalaman maksimum tidak lebih besar diantara 100-200 meter. Continental slope
mempunyai lereng yang lebih terjal dari continental shelf dimana kemiringannya
berkisar antara 3% sampai 6%. Continental Rise merupakan daerah ini merupakan
daerah yang mempunyai lereng yang kemudian perlahan lahan menjadi datar pada
dasar lautan.

Gambar 2. Batas-batas Pantai


3. Definisi dan Pembentukan Punggung Samudra
Oceanic ridges / punggung samudra adalah dasar lautan yang dangkal,
memanjang, dan sempit, berbentuk seperti deretan antiklinal, namun puncaknya
belum muncul di permukaan air laut dan merupakan sebuah bukit dalam laut yang di
kanan kirinya merupakan laut dalam.

Gambar 3. Galapagos Ridge


Struktur umum (broad) dari listosfer dibawah punggungan samudra adalah
sebagai berikut (1) tinggi puncak punggung samudra sekitar 2-3 km lebih tinggi dari
dasar samudera disekitarnya, (2) kondisinya dalam kesetimbangan isostatik, (3)
pengukuran gravitasi menunjukan bahwa anomali udara bebas pada umumnya nol
disekitar punggungan. Contoh ocean ridge Pegunungan di Samudra Atlantik, yaitu
pegunungan Atlantik Utara dari Kepulauan Azora sampai ke Sint Paul, Pegunungan
Atlantik Selatan dari sebelah utara Asension sampai pulau Bouvet, dan pegunungan di
Samudra Hindia di sebelah selatan Pulau Jawa memanjang ke arah timur sampai di
Nusa Tenggara Timur.
Pada zona lempeng yang saling menjauh (konvergen) proses pertama adalah
naiknya astenosfer menyebar ke litosfer yang berada di atasnya. Dengan arah yang
berbeda mengakibatkan dua lempeng terpisah. Sementara itu, kekosongan akibat
perpisahan pada tempat penyebaran tersebut, munculnya aktivitas magma (vulkanisme)
yang mengeluarkan lava ke permukaan, akibatnya terjadi penurunan suhu dan
kemudian membeku membentuk punggung samudra (karena proses ini umumnya
terjadi di bawah samudra). Misalnya di tengah samudra Atlantik yang memanjang di
dekat kutub utara sampai mendekati kutub selatan, celahnya menyebabkan benua
Amerika bergeser ke barat dan benua Eropa dan Afrika bergerak ke Timur.
4. Ridge dan Rise
Ridge dan Rise adalah bentuk proses peninggian yang terdapat diatas lautan
yang hampir serupa dengan adanya gunung gunung di daratan. Perbedaannya hanya
pada letak kemiringannya. Ridge lerengnya lebih terjal dibanding rise. Ridge dan rise
utama yang membentang di dunia bergabung menjadi satu dan membentuk satu rantai
yang amat panjang yang dikenal sebagai mid-oceanic ridge system (Gambar 4).

Gambar 4. Mid Oceanic Ridge System


5. Pengertian Mid Ocean Ridge
Punggung tengah samudra merupakan barisan pegunungan bawah samudra pada
kedalaman laut kurang dari 4 km, tetapi pada sisi-sisinya merupakan samudra yang
lebih dalam. Lebar bentuk lahan ini mencapai ribuan km dengana ketinggian mencapai
2 km, dan agihannya mencapai sepertiga dari bentuk lahan samudra (Bloom, 1978).
Punggung tengah samudra adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut yang
mengelilingi bumi dimana kerak bumi baru terbentuk dari leleran magma dan aktifitas
gunung berapi, panjangnya lebih dari 40.000 mil (60.000 km). Punggung tengah
samudra terbentuk oleh aktivitas tektonik lempeng yang bergerak secara divergen
(Gambar 1.1), sehingga kekosongan pada batas dua lempeng samudra yang terpisah
terisi oleh lava/magma yang menghasilkan sebuah kerak baru yang lebih muda
dibandingkan dengan kerak yang menjauh dari pusat sumbu punggungan (Gambar 1.2).
Kerak samudra yang terbentuk pada dasar samudra memiliki lapisan sedimen yang tipis
di atasnya. Bentuk lahan ini dicirikan oleh adanya kompleks transform fault.
MORFOLOGI
Punggung tengah samudra merupakan suatu sistem gabungan dari punggung
samudra (ocean ridge) dan jendulan samudra (ocean rise). Antara ridge dan rise hanya
dibedakan atas kelerengannya, Ridge lebih terjal dan digunakan untuk barisan
pegunungan di tengah Atlantik, sedangkan rise menyerupai tonjolan diterapkan untuk
kenampakan di Pasifik Timur. Punggungan ini berupa rangkaian pegunungan yang
memanjang di dasar samudra dengan puncak hingga ada yang mencapai 3.000 m di atas
lantai samudra. Lebar punggungan mencapai 2000-2400 km dengan puncak tertinggi
terletak pada kedalaman 1500-2000 m. Pada pematang tersebut terdapat ciri depresi
yang menyerupai palung yang dinamakan axial rift. Axial rift ditentukan oleh Marie
Tharp, tahun 1955. Bentuk lahan tersebut diduga sebagai tempat terpisahnya kerak.
Tharp juga menemukan episenter gempa dangkal yang posisinya bertepatan dengan
punggung tengah atlantik, dan beberapa diantaranya terletak pada axial rift. Karena
retaknya kerak (crustal fracturing) akibat tektonik aktif yang menghasilkan gempa,
maka episenter gempa tersebut dapat digunakan untuk menentukan penyebaran
punggungan tengah samudra diseluruh dunia. Penemuan hubungan gempa dengan axial
rift memberikan bukti bahwa axial rift adalah tempat kerak bergeser (crustal faulting)
dengan kerak lainnya dan dikenal sebagai batas pemekaran lempeng dimana litosfer
6

samudra baru dibentuk. Magma mengkristal membentuk kerak baru basalt (dikenal
sebagai MORB untuk Mid-Ocean Ridge Basalt) dan gabro.

6. Pembentukan Mid Oceanic Ridges


Menurut teori tektonik, bagian dari kulit bumi atau litosfera, termasuk juga
paling luar dari mantel bumi, dianggap sebagai terdiri dari lempeng-lempeng yang
kaku, bergerak satu terhadap lainnya dengan kecepatan berkisar antara 1-10 cm/tahun,
atau sama dengan 100 km/10 juta tahun. Lempeng-lempeng itu merupakan bongkahbongkah litosfer, bersifat tegar, menumpang diatas suatu lapisan bumi dalam keadaan
selalu bergerak atau mobile yang dinamakan astenosphere. Batasan-batasan antara
masing-masing lempeng yang saling bergeser itu merupakan tempat-tempat dimana
terdapat daerah-daerah bergempa, orogen dan tektonik yang paling aktif di muka bumi.
Adapun batasan-batasan pertemuan lempeng tersebut dapat berwujud sebagai palung
lautan (oceanic trench), punggungan tengah samudra (mid oceanic ridge), dimana dua
lempeng saling memisah diri disertai dengan pembentukkan sesar-sesar normal.
MOR (Mid-Ocean Ridge) adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut yang
mengelilingi bumi dimana kerak bumi baru terbentuk dari leleran magma dan aktifitas
gunung berapi, panjangnya lebih dari 40.000 mil (60.000 km). MOR terbentuk oleh
aktivitas tektonik lempeng yang bergerak secara divergen, sehingga kekosongan pada
batas dua lempeng samudera yang terpisah terisi oleh lava/magma yang menghasilkan
sebuah kerak baru. Struktur yang paling menonjol di dasar samudera adalah
punggungan tengah samudera (Mid-Ocean Ridge). Punggungan ini berupa tinggian
yang memanjang di dasar samudera dengan puncak hingga ada yang mencapai 3.000 m
di atas lantai samudera. Di bagian tengah punggungan biasanya terdapat lembah yang
aktif diisi oleh lelehan magma secara terus-menerus.

Gambar 5. Pusat Pemekaran Pada Punggung Samudra


Sebuah mid-ocean ridge (MOR) adalah istilah umum untuk sistem gunung
bawah laut yang terdiri dari berbagai pegunungan (rantai), biasanya memiliki lembah
yang dikenal sebagai keretakan berjalan sepanjang tulang nya, dibentuk oleh lempeng
tektonik. Jenis pemekaran samudera adalah karakteristik dari apa yang dikenal sebagai
pusat penyebaran laut, yang bertanggung jawab untuk menyebarkan dasar laut. Hasil
dasar laut terangkat dari arus konveksi yang meningkat dalam mantel sebagai magma di
sebuah kelemahan linier dalam kerak samudera, dan muncul sebagai lava, menciptakan
kerak baru pada pendinginan. Sebuah mid-ocean ridge demarcates batas antara dua
lempeng tektonik, dan akibatnya disebut batas lempeng divergen.
Pegunungan tengah lautan dunia yang terhubung dan membentuk punggung
sistem global tunggal pertengahan laut yang merupakan bagian dari setiap laut,
membuat sistem bubungan samudra pertengahan pegunungan terpanjang di dunia.
Pegunungan kontinu adalah 65.000 km (40.400 mi) panjang (beberapa kali lebih lama
dari Andes, pegunungan terpanjang benua), dan panjang total sistem pemekaran
samudera adalah 80.000 km (49.700 mi) panjang.
Punggungan tengah samudera secara geologis aktif, dengan magma baru terusmenerus muncul ke dasar laut dan ke dalam kerak dan perpecahan di dekat sepanjang
sumbu punggungan. Magma mengkristal bentuk kerak baru basalt (dikenal sebagai
MORB untuk Mid-Ocean Ridge Basalt) dan gabro.
Batuan yang membentuk kerak di bawah dasar laut yang termuda di sumbu
punggung bukit dan umur dengan peningkatan jarak dari sumbu. magma Baru
komposisi basal muncul di dan dekat sumbu karena pencairan dekompresi di Bumi
mendasari mantel.
Kerak samudera terdiri dari batuan jauh lebih muda daripada bumi itu sendiri:
paling kerak samudera di cekungan laut kurang dari 200 juta tahun. Kerak bumi berada
dalam keadaan konstan dari "pembaharuan" di punggung laut. Bergerak menjauh dari
8

mid-ocean ridge, kedalaman laut semakin meningkat; kedalaman terbesar dalam parit
laut. Sebagai kerak samudera bergerak menjauh dari sumbu punggungan, yang Peridotit
di dalam mantel yang mendasari mendingin dan menjadi lebih kaku. Kerak dan
Peridotit relatif kaku di bawah ini membentuk litosfer samudra.
Lambat pegunungan menyebar seperti Mid-Atlantic Ridge umumnya memiliki
besar, lembah keretakan lebar, kadang-kadang sebesar 10-20 km medan lebar dan
sangat kasar pada puncak punggungan yang dapat memiliki relief hingga seribu meter
(3.128 kaki). Sebaliknya, cepat menyebar pegunungan seperti Rise Pasifik Timur
sempit, sayatan tajam dikelilingi oleh umumnya topografi datar yang jauh dari lereng
punggungan selama ratusan mil.
Ada dua proses, ridge-push dan slab-tarik, dianggap bertanggung jawab atas
penyebaran dilihat di pegunungan tengah laut, dan ada beberapa ketidakpastian yang
dominan. Ridge-mendorong terjadi ketika sebagian besar tumbuh dari punggung bukit
mendorong sisa lempeng tektonik jauh dari punggungan, sering menuju zona subduksi.
Pada zona subduksi, "lempeng-tarik" datang berlaku. Ini hanyalah berat dari subduksi
lempeng tektonik yang (ditarik) di bawah plat atasnya menyeret sisa piring di belakang
itu.
Proses lainnya yang diusulkan untuk berkontribusi pada pembentukan kerak
samudera baru di pegunungan tengah laut adalah "conveyor mantel" (lihat gambar).
Namun, ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa bagian atas mantel (astenosfer)
terlalu plastik (fleksibel) untuk menghasilkan gesekan cukup untuk menarik lempeng
tektonik di sepanjang. Selain itu, tidak seperti pada gambar di atas, mantel upwelling
yang menyebabkan magma untuk membentuk tonjolan di bawah laut tampaknya hanya
melibatkan atasnya 400 km (250 mi), sebagai dideduksi dari tomografi seismik dan dari
studi tentang diskontinuitas seismik di sekitar 400 kilometer. Kedalaman yang relatif
dangkal dari yang naik mantel upwelling di bawah pegunungan yang lebih konsisten
dengan "slab-tarik" proses. Di sisi lain, beberapa tektonik terbesar di dunia piring
seperti Lempeng Amerika Utara yang bergerak, namun adalah tempat yang subduksi.
Tingkat di mana mid-ocean ridge menciptakan materi baru dikenal sebagai
tingkat penyebaran, dan umumnya diukur dalam mm / tahun. The subdivisi umum
tingkat penyebaran cepat, sedang dan lambat, yang nilainya umumnya> 100 mm /
tahun, antara 100 dan 55 mm / tahun dan 55 sampai 20 mm / th, masing-masing untuk
tingkat penuh. Tingkat penyebaran utara Samudra Atlantik adalah ~ 25 mm / tahun,
sementara di wilayah Pasifik, itu 80-120 mm / tahun. Ridges yang tersebar pada tingkat
9

<20 mm / tahun yang disebut sebagai pegunungan ultraslow menyebar (misalnya,


bubungan Gakkel di Samudra Arktik dan Southwest Ridge India) dan mereka
memberikan perspektif yang berbeda banyak pada pembentukan kerak dari saudarasaudara mereka lebih cepat menyebar.
Sistem pertengahan punggungan laut membentuk kerak samudera baru. Sebagai
basalt mengkristal diekstrusi pada sumbu punggungan mendingin di bawah titik Curie
oksida besi-titanium yang tepat, arah medan magnet sejajar dengan medan magnet
bumi dicatat dalam oksida tersebut. Orientasi lapangan dalam rekaman kerak samudera
mempertahankan rekor arah medan magnet bumi dengan waktu. Karena lapangan telah
berbalik arah pada interval yang tidak teratur sepanjang sejarahnya, pola pembalikan di
kerak laut dapat digunakan sebagai indikator usia. Demikian juga, pola pembalikan
bersama-sama dengan pengukuran umur kerak digunakan untuk membantu menentukan
sejarah medan magnet bumi.
Mid-laut pegunungan umumnya tenggelam jauh di dalam laut. Tidak sampai
tahun 1950-an, ketika dasar laut yang disurvei secara rinci, yang sepenuhnya mereka
menjadi dikenal.
The Vema, sebuah kapal dari Lamont-Doherty Earth Observatory of Columbia
University, melintasi Samudra Atlantik, merekam data tentang dasar laut dari
permukaan laut. Sebuah tim yang dipimpin oleh Marie Tharp dan Bruce Heezen
menganalisis data dan menyimpulkan bahwa ada rantai pegunungan yang sangat besar
di sepanjang tengah lantai Atlantik. Para ilmuwan memberi nama "Mid-Atlantic Ridge"
ke pegunungan kapal selam.
Pada awalnya, punggungan itu dianggap sebagai fenomena spesifik ke
Samudera Atlantik. Namun, karena survei dasar laut lanjutan di seluruh dunia,
ditemukan bahwa setiap laut berisi bagian dari sistem mid-ocean ridge. Meskipun
sistem punggungan berjalan di tengah Samudra Atlantik, punggungan terletak jauh dari
pusat lautan lainnya.
Dampak Alfred Wegener mengajukan teori pergeseran benua pada tahun 1912.
Wegener menyatakan: Ridge Mid-Atlantic, zona dimana lantai Atlantik, karena terus
menyebar, terus merobek dan membuat ruang bagi sima segar, relatif fluida dan panas
[naik] dari kedalaman. Namun, ia tidak mengejar hal ini observasi dalam karya-karya
terakhirnya dan teorinya ditolak oleh ahli geologi karena tidak ada mekanisme untuk
menjelaskan bagaimana benua bisa membajak melalui kerak laut, dan teori menjadi
terlupakan.
10

Menyusul penemuan sejauh seluruh dunia dari mid-ocean ridge pada 1950-an,
ahli geologi menghadapi tugas baru: menjelaskan bagaimana seperti struktur geologi
yang sangat besar dapat terbentuk. Pada tahun 1960, ahli geologi ditemukan dan mulai
mengusulkan mekanisme untuk lantai laut menyebar. Lempeng tektonik adalah
penjelasan yang cocok untuk lantai laut menyebarkan, dan penerimaan dari lempeng
tektonik oleh mayoritas ahli geologi mengakibatkan pergeseran paradigma besar dalam
pemikiran geologi.
Diperkirakan bahwa 20 letusan gunung berapi terjadi setiap tahun di sepanjang
pegunungan tengah bumi-laut dan bahwa setiap 2,5 tahun kilometer persegi dasar laut
baru dibentuk oleh proses ini. Dengan ketebalan kerak 1 sampai 2 kilometer, ini
berjumlah sekitar 4 kilometer kubik kerak samudera baru terbentuk setiap tahun.
Berikut ini adalah salah satu contoh Mid Ocean Ridge di Samudera Atlantik
yang disebut dengan Mid Atlantik Ridge

Gambar. Mid Atlantik Ocean

11

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Gerak relatif lempeng tektonik terdiri dari gerak divergen, konvergen, dan
geseran. Gerak divergen dapat menyebabkan keluarnya magma di lantai samudra,
terbentuknya lantai samudra baru, dan terbentuknya punggung samudra (oceanic ridge).
Oceanic ridges / punggung samudra adalah dasar lautan yang dangkal, memanjang, dan
sempit, berbentuk seperti deretan antiklinal, namun puncaknya belum muncul di
permukaan air laut dan merupakan sebuah bukit dalam laut yang di kanan kirinya
merupakan laut dalam. Ridge dan rise utama yang membentang di dunia bergabung
menjadi satu dan membentuk satu rantai yang amat panjang yang dikenal sebagai midoceanic ridge system. Batasan-batasan pertemuan lempeng dapat berwujud sebagai
palung lautan (oceanic trench), punggungan tengah samudra (mid oceanic ridge).
Tipe patahan antara lain adalah Dip Slip Fault, Normal Fault, Horst dan
Graben, Half Graben, Reverse Fault, Thrust Fault, Strike Slip Fault, Tranform Fault,
dan Oblique Slip Fault.
B. Saran
Sebaiknya dalam pengajaran mata kuliah geodinamika dipandu untuk merujuk
pada referansi yang sepadan dan sesuai sehingga mahasiswa tidak kesulitan dalam
mengikuti perkuliahan.

12

Daftar Pustaka
Hutabarat, S. dan S.M, Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia
Press., Jakarta
Lanuru, Mahatma dan Suwarni. 2011. Bahan Ajar Pengantar Oseanografi. Makassar :
Universitas Hasanuddin.
http://books.google.co.id/books?
id=_pnbLXgwA8C&pg=PA69&lpg=PA69&dq=terbentuknya+punggung+samudr
a&source=bl&ots=vJzdh3k4YX&sig=QaS_OkGz6MyVJEaQAJ8ouM_w7s&hl=
en&sa=X&ei=ukdyUpDxH8WOrQfzwICgCg&redir_esc=y#v=onepage&q=terbe
ntuknya%20punggung%20samudra&f=false.
http://theotherofmyself.wordpress.com/2012/05/04/struktur-geologi-patahansesarfaults/
http://www.sentra-edukasi.com/2011/09/teori-terbentuknya-kulit-bumi.html#.PDC
dzmEnp0s //diakses 11 Oktober 2013 09.50
http://www.1jendeladunia.blogspot.com/2012/08/mid-oceanic-ridge-punggungtengah.html //diakses pada 20 November 2014 pukul 03.38

13

Вам также может понравиться