Вы находитесь на странице: 1из 9

Kepmenkes puskesmas

1; 1. KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS(Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR


PUSK 280507 1
2; 2. PEMBANGUNAN KESEHATAN MEMPUNYAI VISI INDONESIA/
MASYARAKAT SEHAT , DIANTARANYADILAKSANAKAN MELALUI
PELAYANAN KESEHATAN OLEHPUSKESMAS DAN RUMAH SAKITSELAMA
INI PEMERINTAH TELAH MEMBANGUNPUSKESMAS DAN JARINGANNYA
DI SELURUHINDONESIA. RATA-RATA SETIAP KECAMATANMEMPUNYAI 2
PUSKESMAS, SETIAP 3 DESA MEMPUNYAI1 PUSKESMAS
PEMBANTUPUSKESMAS TELAH MELAKSANAKAN KEGIATAN
DENGANHASIL YANG NYATA, STATUS KESEHATAN MASYARAKATMAKIN
MENINGKAT, DITANDAI DENGAN MAKINMENURUNNYA ANGKA
KEMATIAN BAYI, IBU, MAKINMENINGKATNYA STATUS GIZI
MASYARAKAT UMURHARAPAN HIDUP. KEBJK DSR PUSK 280507 2
3; 3. NAMUN HASIL PEMBANGUNAN TERSEBUT BELUMOPTIMALKARENA
MASIH TERDAPAT PERBEDAANBESAR STATUS KESEHATAN MASY
ANTARDAERAH DAN KELOMPOK MASYARAKAT. SELAINITU STATUS
KESEHATAN INDONESIA MSHRENDAH DIBANDINGKAN DGN
NEGARATETANGGA. KONDISI TSB DISEBABKAN OLEHBANYAK HAL
DIANTARANYA KARENA KONSEPPUSKESMAS BELUM SEPENUHNYA
MEMENUHIHARAPANKONSEP PUSKESMAS YG LAMA : SEOLAH
PUSKESMAS ADALAH PENANGGUNGJAWAB SELURUH MASALAH
KESHTN VISI, MISI, FUNGSI BLM JELAS PROGRAM TERLALU BANYAK
PSM BELUM OPTIMAL DIGERAKAN, DLL KEBJK DSR PUSK 280507 3
4; 4. KAB/ KOTA SEHAT VISI PUSKESMAS MISI PUSKESMAS FUNGSI
PUSKESMASMANAJEMEN PUSK PROGR PUSKESMAS ASAS, ORGANISASI,
WAJIB LAINNYA - PENGEMBANGAN KETERLIBATAN RUJUKAN
MASYARAKAT( BDN PENYANTUN) TATA HUB KERJA (ESELON NAIK ?)
KONSEP/ KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS KEBJK DSR PUSK 280507 4
5; 5. PEMANTAUAN - EVALUASI SIMPUS SP2TP DATA DAN INF
PERENCANAAN PENGGERAKAN /PELAKSANAANPUSKESMAS
KASUSDINKES KAB PROGRAMDINKES PROP UNIT KERJADEPKES
SUMBERDAYA DUKUNGAN SIMPUS THD PENGELOLAAN PROGRAM
PUSKESMAS KEBJK DSR PUSK 280507 5
6; 6. Latar belakang1. Puskesmas telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1968.
Hasil yang dicapai cukup memuaskan, a.l: AKI : 373 (SKRT95) 334/100.000
kelahiran hidup (SDKI97) AKB : 60 (Susenas95) 51/1000 kelahiran hidup (Susenas
01) UHH : 45 tahun (70) menjadi 65 tahun (2000)2. Sampai saat ini tercatat:
Puskesmas : 7.277 (1.818 unit diantaranya mempunyai fasilitas ruang rawat inap)
Puskesmas pembantu : 21.587 Puskesmas keliling : 5.084 KEBJK DSR PUSK
280507 6
7; 7. MASALAH Visi, misi dan fungsi Puskesmas belum dirumuskan secara jelas
Beban kerja Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota terlalu berat Sistem manajemen Puskesmas dengan berlakunya
prinsip otonomi perlu disesuaikan. Puskesmas dan daerah tidak memiliki keleluasaan
menetapkan kebijakan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat,

yang tentu saja dinilai tidak sesuai lagi dengan era desentralisasi KEBJK DSR PUSK
280507 7
8; 8. .. lanjutan masalah Kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas kurang berorientasi
pada masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat setempat Keterlibatan
masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat
pertama belum dikembangkan secara optimal Sistem pembiayaan Puskesmas belum
mengantisipasi arah perkembangan masa depan KEBJK DSR PUSK 280507 8
9; 9. PENGERTIAN PUSKESMAS Puskesmas adalah unit pelaksana tehnis Dinas
Kesehatan Kab/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan SBG UNIT PELAKSANA
TEKNIS: melaksanakan sebagian tugas Dinas kesehatan Kab/kota KEBJK DSR
PUSK 280507 9
10; 10. Visi Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat
2010Masyarakat yang hidup dlm lingk dan perilaku sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau yankes yang bermutu seara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi- tingginya KEBJK DSR PUSK 280507 10
11; 11. INDIKATOR KECAMATAN SEHATIndikator pencapaian : Lingkungan sehat
Perilaku sehat Cakupan pelayanan kesehatan yg bermutu Derajad kesehatan
penduduk kecamatan KEBJK DSR PUSK 280507 11
12; 12. Misi Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya KEBJK DSR PUSK
280507 12
13; 13. TUJUAN MENDUKUNG TERCAPAINYA TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN NASIONAL YAKNI MENINGKATKAN KESADARAN,
KEMAUAN DAN KEMAMPUAN HIDUP SEHAT BAGI SETIAP ORANG YANG
BERTEMPAT TINGGAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBJK DSR PUSK
280507 13
14; 14. FUNGSI PUSKESMAS PUSATPEMBANGUNAN PUSAT
PUSATBERWAWASAN PEMBERDAYAAN YANKES KESEHATAN KELG &
MASY STR I YANKES YANKESMAS PERORANGAN (PUBLIC GOODS)
(PRIVATE GOODS) KEBJK DSR PUSK 280507 14
15; 15. FUNGSI (1)PUSAT PENGGERAK PEMBANGUNAN BERWAWASAN
KESEHATANBerupaya menggerakkan lintas sektor dandunia usaha di wilayah
kerjanya agarmenyelenggarakan pembangunan ygberwawasan kesehatanAktif
memantau dan melaporkan dampakkesehatan dari penyelenggaraan setiapprogram
pembangunan di wilayah kerjanyaMengutamakan pemeliharaan kesehatan
danpencegahan penyakit tanpa mengabaikanpenyembuhan dan pemulihan KEBJK
DSR PUSK 280507 15
16; 16. FUNGSI (2) PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga & masyarakat : Memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk
hidup sehat Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan KEBJK DSR PUSK 280507 16

17; 17. FUNGSI (3) PUSAT PELAYANAN KESEHATAN STRATA


PERTAMAMenyelenggarakan pelayanan kesehatantingkat pertama secara
menyeluruh, terpadudan berkesinambungana. Pelayanan kesehatan peroranganb.
Pelayanan kesehatan masyarakat KEBJK DSR PUSK 280507 17
18; 18. Kedudukan Sistem Kesehatan Nasional --> sebagai sarana pelayanan kesehatan
(perorangan dan masyarakat) strata pertama Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota -->
unit pelaksana teknis dinas yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas
pembangunan kesehatan kabupaten/kota Sistem Pemerintah Daerah --> unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kab/kota yang merupakan unit struktural pemda
kab/kota KEBJK DSR PUSK 280507 18
19; 19. ......lanjutan kedudukan Antar sarana yankes strata pertama - sebagai mitra
yankes swasta strata pertama Sebagai pembina yankes bersumber daya masyarakat
KEBJK DSR PUSK 280507 19
20; 20. Organisasi Struktur organisasi Kepala Puskesmas Unit Tata Usaha Unit
Pelaksana Teknis Fungsional Upaya Kesehatan Masyarakat Upaya Kesehatan
perorangan Jaringan Pelayanan Puskesmas pembantu Puskesmas Keliling
Bidan di Desa/Komunitas KEBJK DSR PUSK 280507 20
21; 21. Dipimpin oleh kepala puskesmas, seorang sarjana di bidang kesehatan yang
kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat. Eselon Kepala Puskesmas
: Es IV a ( IIIb?) Struktur: tergantung jenis kegiatan dan beban kerja Memp staf
tehnis utk : = upaya kes perorangan = upaya kes masyarakat KEBJK DSR PUSK
280507 21
22; 22. TATAKERJA1. Dengan kantor kec: berkordinasi2. Bertanggung jawab kpd
Dinkes kab/kota3. Bermitra dengan sarana yankes tk pertama lainnya4. Menjalin
kerjasama yg erat dg fasilitas rujukan5. Dengan Lintas sektor: berkordinasi6. Dengan
masyarakat: bermitra dg BPP( BPP: Organisasi yg menghimpun tokoh masy yg peduli
kes masyarakat) KEBJK DSR PUSK 280507 22
23; 23. UPAYA PUSKESMASA. Upaya kesehatan wajib puskesmas 1. Upaya kesehatan
ibu, anak & kb 2. Upaya promosi kesehatan 3. Upaya kesehatan lingkungan 4. Upaya
perbaikan gizi 5. Upaya pencegahan & pemberantasan penyakit menular 6. Upaya
pengobatan dasarB. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas Dilaksanakan sesuai
dengan masalah kesehatan masy yg ada dan kemampuan Puskesmas Bila ada masalah
kes tapi pusk tdk mampu maka pelaksanaan oleh dinkes kab/Kota Upaya Lab(medis
dan kes masy) dan Perkesmas serta Pencatatan Pelaporan mrpkn kegiatan penunjang
dari tiap upaya wajib atau pengembangan. KEBJK DSR PUSK 280507 23
24; 24. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN:Pemilihan dilakukan oleh puskesmas
bersama Dinkeskab/kota dengan mempertimbangkan masukan BPPDalam keadaan
tertentu ditetapkan sebagai penugasandari Dinkes kab/kotaDilaksanakan bila upaya
kes wajib telah terlaksana secoptimal (target cakupan & mutu terpenuhi) KEBJK DSR
PUSK 280507 24
25; 25. AZAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS1. Azas pertanggungjawaban
wilayah2. Azas pemberdayaan masyarakat3. Azas keterpaduan Lintas program Lintas
sektoral4. Azas rujukan Rujukan medis Rujukan kesehatan masyarakat KEBJK DSR
PUSK 280507 25
26; 26. Azas pertanggungjawaban wilayah1. Pusk bertanggungjawab meningkatkan
derajat kesehatan masy yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya2. Dilakukan

kegiatan dalam gedung dan luar gedung3. Ditunjang dengan puskesmas pembantu,
Bidan di desa, puskesmas keliling KEBJK DSR PUSK 280507 26
27; 27. AZAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT1. Puskesmas harus memberdayakan
perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dlm menyelenggarakan
setiap upaya Puskesmas2. Potensi masyarakat perlu dihimpun ----- UKBM KEBJK
DSR PUSK 280507 27
28; 28. AZAS KETERPADUANSetiap upaya diselenggarakan secara terpadu
Keterpaduan lintas program UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan
Gigi, Kespro. Remaja, Kesehatan Jiwa Posyandu : keterpaduan KIA & KB, Gizi,
P2M, Promkes Kesehatan Jiwa Keterpaduan lintas sektoral Upaya Perbaikan Gizi :
keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan,
agama, dunia usaha, koperasi, PKK Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama KEBJK DSR
PUSK 280507 28
29; 29. AZAS RUJUKANRujukan medis/upaya kes perorangan = rujukan kasus = bahan
pemeriksaan = ilmu pengetahuanRujukan upaya kesehatan masyarakat = rujukan
sarana dan logistik = rujukan tenaga = rujukan operasional KEBJK DSR PUSK
280507 29
30; 30. SISTEM RUJUKAN UKM UKP DEPKES/DINKES RS PUSAT/ PROPINSI
YANKES STR PROPINSI III DINKES KAB/Kota RS KABUPATEN/Kota YANKES
BP4,BKMM,BKOM, BP4, BKMM,BKOM STR II KLINIK /PRAKTEK SPESIALIS
SWASTA PUSKESMAS YANKES STR I PUSKESMAS,PRA KTEK DR UMUM
,BIDAN, BP,BKIAPOSYANDU,POLINDES, MASYARAKAT POSYANDUUKBM
lainnya POLINDES RUMAH TANGGA KEBJK DSR PUSK 280507 30
31; 31. MANAJEMEN PUSKESMASA. PerencanaanB. Pelaksanaan dan pengendalian
( termasuk kendali mutu dan kendali biaya) 1. Pengorganisasian 2. Penyelenggaraan
3. Pemantauan , yg meliputi jangkauan dan mutu ---menggunakan data dari SIMPUS
4. Penilaian sumber data utama SIMPUSC. Pengawasan dan pertanggungjawaban
KEBJK DSR PUSK 280507 31
32; 32. PERENCANAANA. Rencana usulan kegiatan = Upaya Kes Pusk Wajib = Upaya
Kes Pusk PengembanganB. Rencana pelaksanaan kegiatan = Upaya Kes Pusk Wajib =
Upaya Kes Pusk Pengembangan KEBJK DSR PUSK 280507 32
33; 33. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN1. Pengorganisasian = Penentuan
penanggung jawab dan pelaksana kegiatan persatuan wilayah kerja = Membagi habis
pekerjaan = Penggalangan kerjasama tim dg lintas sektoral2. Penyelenggaraan
memperhatikan : = Azas penyelenggaraan puskesmas = Standar dan Pedoman
pelayanan = Menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya KEBJK DSR PUSK
280507 33
34; 34. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN3. Pemantauan = kinerja (cakupan,
mutu, biaya) =masalah dan hambatan =menggunakan data dari SIMPUS4. Penilaian
sumber data utama SIMPUS KEBJK DSR PUSK 280507 34
35; 35. PENGAWASAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN1. Pengawasan = Internal =
Eksternal2. Pertanggungjawaban = laporan berkala = laporan pertanggung jawaban
masa jabatan KEBJK DSR PUSK 280507 35
36; 36. SUMBER PEMBIAYAAN PUSKESMAS1. PEMERINTAH ( anggaran
pembangunan dan anggaran rutin)2. PENDAPATAN PUSKESMAS3. SUMBER

LAIN, antara lain dari : PT ASKES, JAMSOSTEK, JPSBK/ PKPS BBM KEBJK
DSR PUSK 280507 36
37; 37. PEMBIAYAAN Apabila sistim Jaminan Kesehatan Nasional telah berlaku akan
terjadi perubahan pada sistim pembiayaan Puskesmas. Direncanakan pada masa yang
akan datang pemerintah hanya bertanggungjawab untuk membiayai upaya kesehatan
masyarakat Untuk upaya kesehatan perorangan dibiayai melalui sistim Jaminan
Kesehatan Nasional, kecuali untuk penduduk miskin yang tetap ditanggung oleh
Pemerintah dalam bentuk pembayaran premi KEBJK DSR PUSK 280507 37
38; 38. Penutup Perubahan ditujukan untuk mengantarkan Puskesmas dalam perannya
sebagai ujung tombak pencapaian Indonesia Sehat 2010 Penerapan kebijakan dasar
Puskesmas memerlukan dukungan yang mantap dari berbagai pihak : dukungan
politis peraturan perundangan sumberdaya, termasuk pembiayaan KEBJK DSR
PUSK 280507 38
39; 39. ... lanjutan penutup Penerapan kebijakan memerlukan standar dan pedoman baik
teknis maupun manajemen Kebijakan dasar, standar dan pedoman merupakan acuan
Propinsi dan Kabupaten/ Kota dalam mengembangkan kebijakan operasional di
masing-masing daerah Diharapkan kebijakan ini dapat diterapkan di seluruh
Indonesia KEBJK DSR PUSK 280507 39
40; 40. KEBJK DSR PUSK 280507 40
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional mempunyai tujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan pasal 5 menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di satu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan yang
difungsikan sebagai
Gate Keeper
dalam pelayanan kesehatan, harus dapat memberikan jaminan terhadap penyelenggaraan pelayanan
kesehatan masyarakat dan perorangan yang paripurna, adil, merata, berkualitas dan memuaskan
masyarakat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010

2014 yang tercantum pada Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 adalah meningkatkan umur
harapan hidup dari 70,7 tahun menjadi 72 tahun, menurunkan Angka Kematian Ibu dari 228
per 100.000 persalinan menjadi 118 per 100.000 persalinan, menurunkan Angka Kematian
Bayi dari 34 per 1000 kelahiran hidup menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup dan menurunkan
prevalensi gizi kurang dari 18,4% menjadi 15% pada anak balita. Paradigma baru di bidang
kesehatan merespon berbagai perubahan dan tantangan, maka ditetapkan visi Kementerian Kesehatan yaitu
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan berkeadilan dengan salah satu misinya
mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah kerjanya.
Strategi yang diambil antara lain dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas, bermutu, merata, terjangkau dan berkesinambungan Mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009

2014, pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan strategi meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan terutama bagi masyarakat miskin. Data bulan September tahun 2013, jumlah Puskesmas di Jawa

Timur adalah 960 Unit, Puskesmas Rawat Jalan 414 Unit, Puskesmas Rawat Inap sebanyak
546 Unit, Puskesmas Rawat Inap PONED 253 Unit, Puskesmas Pembantu 2274 Unit, Pustu Gadar 174
Unit serta Ponkesdes sejumlah 3220 Unit. Jumlah penduduk di Jawa Timur sejumlah
38.318.791 jiwa yang berada pada 38 Kabupaten/Kota dengan jumlah Kecamatan sebanyak 661 dan
8497 Desa/Kelurahan. Pelayanan Puskesmas harus memenuhi keselamatan masyarakat (
public safety)
dalam rangka melindungi kepentingan pasien, masyarakat dan petugas untuk itu pelayanan
Puskesmas harus dilakukan sesuai standar, sehingga diperlukan suatu standar Puskesmas. Dengan adanya
standar Puskesmas maka dapat diketahui kondisi jumlah dan kualitas manajemen, sumber daya dan
upaya pelayanan yang dilakukan Puskesmas, sehingga Dinas kesehatan Kabupaten/Kota mengetahui
kemampuan pemenuhan standar Puskesmas di wilayah kerjanya dan tahu apa yang harus
dibina dari setiap Puskesmas sesuai kondisi dan masalah yang ada. Pemenuhan input dan proses pada
manajemen dan sumber daya, serta setiap upaya di Puskesmas berdampak pada output Puskesmas (Bandura,
1996), oleh karena itu perlu disusun Standar Puskesmas di Jawa Timur yang harus
diimplementasikan oleh Pemangku Kebijakan (
decision maker
) yang ada di seluruh
wilayah Provinsi Jawa Timur.
1.2
Dasar Hukum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. 4.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 sebagai Perubahan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. 6.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. 7.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 8.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 9.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 10.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 11.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 tahun 1991 tentang Pedoman
Penanggulangan Wabah. 12.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 13.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan. 14.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. 15.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. 16.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 17.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Kelembagaan
Perangkat Daerah. 18.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian. 19
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai. .
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional. 21.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/MENKES/PER/IX/1989 tentang


Persetujuan Tindakan Medik. 22.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 919/MENKES/PER/X/1993 tentang
Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep. 23.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 876/MENKES/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/MENKES/PER/IV/2007 tentang Izin
Praktek dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran. 25.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan
Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 26.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medik. 27.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 7/PER/25/M.PAN/2/2010 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik. 28.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan. 29.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum. 30.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/X/I/2010 tentang Ijin
dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. 31.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028 Tahun 2011 tentang Klinik. 32.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1018/MENKES/PER/V/2011 tentang
Strategi Adaptasi Sektor Kesehatan Terhadap Dampak Perubahan Iklim. 33.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052/MENKES/PER/X/2011 tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran. 34.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2269/Menkes/Per/XI/2011 tentang
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 35.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 pasal 3 tentang Sistim
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan. 36.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat. 37.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2013 tentang perubahan
atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK
02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. 38.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076 Tahun 2003 tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional. 39.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. 40.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas. 41.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. 42.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1437 Tahun 2005 tentang Rencana
Strategi Nasional Penanggulangan Ganggan Penglihatan dan Kebutaan Untuk Mencapai Vision 2020.
BAB 2
STANDAR PUSKESMASRAWATJALAN

Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotayang


bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu w i l a y a h
kerja tertentu. Wilayah kerja Puskesmas meliputi wilayah
k e r j a administratif, yaitu satu wilayah keamatan, atau beberapa desa/kelurahan di
satuwilayah keamatan.! a k t o r l u a s w i l a y a h , k o n d i s i d a n j u m l a h
p e n d u d u k , m e r u p a k a n d a s a r pertimbangan untuk membangun dan menentukan
wilayah kerja Puskesmas. "gar peran dan fungsi Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan
yang beradadiujung paling depan dapat lebih maksimal melayani masyarakat,
maka setiapPuskesmas yang ada maupun yang akan didirikan harus memenuhi
standar baik sbagai Puskesmas rawat jalan, Puskesmas rawat inap, Puskesmas
rawat inapdengan P#$%D maupun Puskesmas rawat inap P&U'.
2 . 1 S t a n d a r M a n a j e m e n d a n Ad m i n i s t r a s i P u s k e s m a s
(anajemen Puskesmas adalah proses rangkaian kegiatan yang dilaksanakan seara
sistematik di Puskesmas untuk menghasilkan keluaranyang efektif dan efisien untuk semua
pekerjaan kegiatan."dministrasi Puskesmas adalah tata ara tulis menulis yang dilakukan
searat e r a t u r , t e r t i b , t e r a r a h d a n s e r a g a m s e r t a m e m p u n y a i
p e r a n a n d a l a m mendukung pelaksanaan tugas pokok guna menapai tujuan organisasi.
(anajemen dan administrasi di Puskesmas rawat jalan
meliputi)* . K e l e m b a g a a n + . i s i , m i s i , t u j u a n d a n f u n g s i - . ' t r u k t u r
organisasi dan uraian tugas .Perenanaan, pelaksanaan dan ealuasi
kegiatan0 . 1 n d i k a t o r k i n e r j a 2 . 3 e n i s p e l a y a n a n 4 . " l u r
pelayanan5."lur rujukan
BAB 2STANDARPUSKESMASRAWATJALAN
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotayang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu w i l a y a h
kerja tertentu. Wilayah kerja Puskesmas meliputi wilayah
k e r j a administratif, yaitu satu wilayah keamatan, atau beberapa desa/kelurahan di
satuwilayah keamatan.! a k t o r l u a s w i l a y a h , k o n d i s i d a n j u m l a h
p e n d u d u k , m e r u p a k a n d a s a r pertimbangan untuk membangun dan menentukan
wilayah kerja Puskesmas. "gar peran dan fungsi Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan
yang beradadiujung paling depan dapat lebih maksimal melayani masyarakat,
maka setiapPuskesmas yang ada maupun yang akan didirikan harus memenuhi
standar baik sbagai Puskesmas rawat jalan, Puskesmas rawat inap, Puskesmas
rawat inapdengan P#$%D maupun Puskesmas rawat inap P&U'.
2 . 1 S t a n d a r M a n a j e m e n d a n Ad m i n i s t r a s i P u s k e s m a s
(anajemen Puskesmas adalah proses rangkaian kegiatan yang dilaksanakan seara
sistematik di Puskesmas untuk menghasilkan keluaranyang efektif dan efisien untuk semua
pekerjaan kegiatan."dministrasi Puskesmas adalah tata ara tulis menulis yang dilakukan
searat e r a t u r , t e r t i b , t e r a r a h d a n s e r a g a m s e r t a m e m p u n y a i
p e r a n a n d a l a m mendukung pelaksanaan tugas pokok guna menapai tujuan organisasi.
(anajemen dan administrasi di Puskesmas rawat jalan
meliputi)* . K e l e m b a g a a n + . i s i , m i s i , t u j u a n d a n f u n g s i - . ' t r u k t u r
organisasi dan uraian tugas .Perenanaan, pelaksanaan dan ealuasi
kegiatan0 . 1 n d i k a t o r k i n e r j a 2 . 3 e n i s p e l a y a n a n 4 . " l u r
pelayanan5."lur rujukan

Вам также может понравиться