Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TELINGA TERAPAN
Fungsi telinga :
- Pendengaran :
(MT,CT,TE,Mastoid )
c. Telinga dalam ( Cochlea )
- Keseimbangan : - vestibulum
- kanalis semi sirkularis
- Kosmetik : daun telinga
Impuls acustik
Impuls acustic adalah suara, ada 2 jenis suara :
1. Intensitas : 0 120 dB
2. Frekuensi : 25 16.000 HZ
suara.
LT : meneruskan, menggaungkan, memperkuat gelb. suara.
2. TT : MT : baroreseptor ( dgn bergetar & bergerak ) meneruskan
impuls suara ke ossikula.
TP : meneruskan, memperkuat impuls suara dari MT ke basis stapes
( foramen ovale )
3. TD : Transmisi : impuls suara dari basis stapes perilimfe mbr.
vestibuli
& mbr. Basilaris endolimfe organon corti.
Tranduksi : perubahan impuls suara dari bentuk energi fisik ke energi
listrik di organ corti.
Catatan :
Dari TL sd TD : energi suara sebag hilang akibat perpindahan
media.
Mekanisme Impedance matching ( kompensasi energi hilang ) :
dgn cara : 1. Mekanisme ungkit
2. Mekanisme hidrolik
suara diperbesar 20 x = 25 dB
Mekanisme ungkit :
- maleus & inkus mjd satu unit, sumber ungkit pd artikulasio
inkudo-malei
panjang manubrium malei : krus lengan inkudis = 1,3 : 1
tekanan suara yg diterima MT diperbesar 1,3 x pd stapes
Mekanisme hidrolik :
luas MT efektif : luas for ovale = 14 : 1
AUDIOLOGI
Definisi : Ilmu ttg pendengaran, menyangkut evaluasi
pendengaran,
rehabilitasi penderita dg problem komunikasi
sehubungan dg ggn
pendengaran.
Organ pendengaran : TL Aurikula, CAE
TT MT, ossikula auditiva
TD Cochlea
Saraf : saraf tepi N VIII ( khususnya N. Cochlearis )
saraf pusat batang otak dan Hemisfer serebri
( Gyrus temporalis area 41 & 42 )
Fungsi pendengaran :
- alat komunikasi
- alat proteksi
- alat pendidikan
- menikmati keindahan
Sebab-sebab KP :
A. Berdasarkan patologi :
1. congenital
2. trauma
3. radang
4. benda asing
5. neoplasma
6. degenerasi
EVALUASI PENDENGARAN
Tujuan Evaluasi :
A. Normal / KP
B. Bila KP a. Jenis
b. Derajat
c. Sebab
d. Rehabilitasi : ABD / operatif
Jenis Pemeriksaan pendengaran :
A. Tanpa alat : voice test
B. Dengan alat : - Test Garputala
Alat Electroacustic : Audiometer : - Pure Tone Audiometri = Aud. Nada
murni
- Speech Audiometri = Aud. Nada tutur
- Impedance Audiometri =
Timpanometri
- Begssy Audiometri
- BERA (Brain Evoked Respon
Audiometri)
- OAE ( Oto Acustic Emition )
Voice test
( harus N ) dpt
berupa bisikan, suara pelan,keras atau
berteriak.
Manfaat : 1. Mengetahui KP / tdk
2. bila KP bisa juga menetapkan :
a. Derajat secara kasar berdasarkan teraan
b. Kemungkinan jenisnya :
- CHL : bisa dengar nada rendah
- SNHL : bisa dengar nada tinggi
Test bisik ( populer ) :
- ruang hening minimal 6 meter
- penderita tdk bisa melihat pemeriksa
- test satu per satu ( sisi non test ditutup )
- kata bisikan : 2 suku kata terucap pada akhir ekspirasi.
- bila belum mendengar jarak didekatkan sp mendengar/dpt
menirukan.
Penilaian : 6/6 ideal , 5/6 N, 4/6 KP ringan, 3-2/6 KP sedang,
4/6 KP berat, 1/6 : KP berat, <1/6 berat
sekali.
over tone
1 set Garpu tala tdd 6 buah dg frek. 128,256,512,1024,2048,4096 Hz.
Frek bicara normal = 512, 1024, 2048 Hz
Frek 1024 batas nada tinggi atau rendah
Manfaat :
1. dpt menetapkan KP / tdk
2. bila KP dpt menetapkan jenisnya ( CHL atau SNHL )
Cara test : dasar / umum
Membandingkan AC penderita dg pemeriksa untuk bbg frek.
Bisa diketahui KP/ tdk , pada frek nada tinggi / rendah atau semua
nada.
Dengan cukup menggunakan satu garpu tala saja ( khusus ) frek 512
Hz
Jenis test uji : Rinne, Weber, Schwabach ( utama ) , Bing, Gele
( tambahan )
Test Rinne :
Prinsip : membandingkan AC & BC sesisi
Cara : 1. Tangkai G. Tala di proc. Mastoideus (test BC) tdk mendengar lagi
pindahkan G. Tala di depan aurikula (test AC)
2. Dibalik
Evaluasi : AC = BC rinne (+) N / SNHL
AC BC rinne ( - ) CHL
Test Schwabach
Prinsip membandingkan BC penderita dg pemeriksa (harus N)
Cara : 1. Test BC pada penderitatdk mendengar lagi pindahkan ke test BC
pem
2. dibalik
Evaluasi :1. Penderia masih dengarpemeriksa tdkschwabach memanjangCHL
2. sebaliknya schwabach memendek SNHL
3. sama2 schwabach normal Normal
Test Weber
Prinsip : membedakan BC pada kedua sisi telinga
Cara : tangkai G. Tala ditempelkan di glabella, bila
Test Bing :
Prinsip : membandingkan BC pada telinga yg terbuka dan
tertutup.
Cara : lakukan test BC, telinga kmdn ditutup.
Evaluasi : - pengerasan suara (+) Bing (+)N / SNHL
- pengerasan suara ( - ) Bing ( - ) CHL
Test Gele :
Prinsip : membandingkan BC pada telinga ditutup dan ditekan.
Cara : lakukan test BC pada telinga yg ditutup kmdn ditekan
tragusnya.
Evaluasi :
1. Pelemahan suara pada penekanan Gelle (+) N / SNHL
2. Tdk ada perubahan suara Gele ( - )
- fixasi osikuler
- diskontinuitas osikuler : putusnya rangkaian tl. Pendengaran.
Test / status
Rinne
Schwabach
Normal
(+)
N
CHL
(-)
memanjang
SNHL
(+)
memendek
Weber
lateralisasi(+)k
ontra
Bing
( + ) mengeras ( - ) tetap
( + ) mengeras
Gelle
( + ) melemah
( - ) melemah
( - ) tetap
misal pada :
a. P. Meniere
c. Otosklerosis
>> frek rendah
d. Trauma akustik
f. Noice induce
Frek 4000 Hz
b. Presbikusis
frek tinggi >>
e. Neuroma akustik
tutur :
1. Rangsang adl buatan, tdk alami, menggambarkan
kead sebenarnya.
2. Kurang valid, karena faktor tehnik dan psikologik
3. Tdk dpt membedakan KP / SNHL cochlear atau retro
cochlear.
Kelebihan audiometri nada murni dpt menentukan
SPEECH AUDIOMETRI
= Audiometri tutur
Stimulus berupa, kata-kata (tutur) bisa berupa live voice atau
1. SRT
2. SDS maksimal
3. Ada / tdk-nya roll over fenomen
Keterangan :
1. SRT N / KP bila KP derajat ?
2. SDS maksimal sampai 100 % Normal / CHL
tdk sp 100 % SNHL
3. Pola konfigurasi grafik : bila tdk sampai 100 %
( puncaknya ) SNHL
- roll over fenomen ( - ) SNHL koklear
- roll over fenomen ( + ) SNHL retro koklear
100%
A
Normal
keterangan : A =
C
= CHL
50%
= SNHL koklear
C
D