Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Definisi
Tumor-tumor bisa menjadi jinak atau ganas. Kanker adalah tumor yang
dipertimbangkan sebagai ganas. Tumor-tumor jinak biasanya dapat diangkat
dan tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Tumor-tumor ganas, akan
tumbuh secara agresif dan menyerang jaringan-jaringan yang lain dari tubuh.
Masuknya sel-sel tumor ke dalam aliran darah atau sistem limfatik
menyebabkan menyebarnya tumor ke tempat-tempat lain di tubuh. Proses
penyebaran ini disebut metastasis (Suyono, 2001).
B. Etiologi dan Predisposisi
Dari beberapa kepustakaan telah dilaporkan bahwa etiologi kanker paru
sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok. Lombard dan Doering, telah
melaporkan tingginya insiden kanker paru pada perokok dibandingkan dengan
yang tidak merokok. Terdapat hubungan antara rata-rata jumlah rokok yang
dihisap per hari dengan tingginya insiden kanker paru. Dikatakan bahwa, 1 dari
9 perokok berat akan menderita kanker paru. Hidrokarbon karsinogenik telah
ditemukan dalam ter tembakau rokok yang jika dikenakan pada kulit hewan,
menimbulkan tumor (Jusuf, 2005).
Pada pasien ini etiologi yang berperan pada terjadinya kanker paru
yaitu merokok sejak usia muda. Pasien juga termasuk golongan Resiko Tinggi
dalam deteksi dini pasien kanker paru, yaitu Laki-laki dengan usia lebih dari
40 tahun dan seorang perokok.
C. Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis
Anamnesis yang lengkap serta pemeriksaan fisik merupakan kunci
untuk diagnosis yang tepat. Keluhan dan gejala klinik permulaan merupakan
tanda awal penyakit kanker paru. Batuk disertai dahak yang banyak dan
kadang disertai darah, sesak napas dengan suara pernapasan nyaring
(wheezing), nyeri dada, lemah, berat badan menurun dan anoreksia
merupakan keadaan yang mendukung. Beberapa faktor yang perlu
diperhatikan pada pasien tersangka kanker paru adalah faktor usia, jenis
3. Pemeriksaan Penunjang
Hasil dari pemeriksaan penunjang terutama pemeriksaan radiologis
adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang mutlak dilakukan untuk
menentukan lokasi tumor primer dan metastasis, serta menentukan stadium
penyakit berdasarkan sistem TNM (Tumor, Nodul, Metastasis). Pemeriksaan
radiologi paru yaitu foto toraks PA/lateral, bila mungkin CT-scan toraks.
Namun kekurangan dari foto toraks dan CT scan adalah tidak mampu
mendeteksi metastasis jauh. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan
radiologik lain, seperti Bone survey. Pemeriksaa Bone survey dapat
mendeteksi metastasis di seluruh jaringan tulang tubuh. Pemeriksaan USG
abdomen dapat melihat ada atau tidaknya metastasis di hati, kelenjar adrenal
dan organ lain dalam rongga perut.
Hasil foto rontgen toraks pada pasien ini terdapat massa tumor
radioopak pada paru kiri atas yang berbatas tegas. Pada kanker paru
sendiri biasa dilakukan pemeriksaan yang mudah yaitu pemeriksaan
sitologi sputum untuk mengetahui sitologi kanker paru itu sendiri. Namun
pada pasien ini belum dilakukan pemeriksaan tersebut.
4. Klasifikasi dan Penderajatan
Untuk menentukan jenis histologis secara lebih rinci dipakai
klasifikasi histologis menurut WHO tahun 1999, tetapi untuk kebutuhan
klinis cukup diketahui:
1. Karsinoma skuamosa (karsinoma epidermoid)
2. Karsinoma sel kecil (small cell karsinoma)
3. Adenokarsinoma (adenocarcinoma)
4. Karsinoma sel besar (large cell carcinoma)
Penderajatan untuk menurut International System for Lung Cancer,
berdasarkan sistem TNM. Pengertian T adalah tumor yang dikategorikan
Tx, T0 sampai dengan T4, N untuk keterlibatan KGB yang dikategorikan
atas Nx, N0 sampai dengan N3, sedangkan M menunjukkan ada atau
tidaknya metastasis jauh.
Tumor Primer
Tidak ada bukti ada tumor primer. Tumor primer sulit dinilai, atau tumor
primer
T0
terbukti
dari
penemuan
sel
tumor
ganas
pada
sekret
bronkus utama
Setiap tumor dengan ukuran atau perluasan sebagai berikut : - Garis tengah
terbesar lebih dari 3 cm - Mengenai bronkus utama sejauh 2 cm atau lebih
distal dari karina mengenai pleura viseral - Berhubungan dengan atelektasis
atau pneumonitis obstruktif yang meluas ke daerah hilus, tetapi belum
T3
T4
x
M
0
M
T
N
Tx
N0
Tis
N0
T1
N0
T2
N0
T1
N1
T2
N1
T3
N0
T3
N2
IIIB
Sebarang T
N3
T4
Sebarang N
IV
Sebarang T
Sebarang N
Pada pasien ini kanker paru sinistra stadium IA
M
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
Sebarang M
D. Penatalaksanaan
Pengobatan kanker paru adalah combined modality therapy (multimodaliti terapi). Kenyataanya pada saat pemilihan terapi, sering bukan hanya
diharapkan pada jenis histologis, derajat dan tampilan penderita saja tetapi juga
kondisi non-medisseperti fasiliti yang dimiliki rumah sakit dan ekonomi
penderita juga merupakan faktor yang amat menentukan.
1. Pembedahan
karsinoma
bronkogenik
dapat
dikelompokkan
pada
gejala
wheezing
di
tumor
Ca Paru Sinistra
PEMERIKSAAN FISIK
DAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DAFTAR PUSTAKA
Alsagaff, Hood., Mukty, Abdul, 2005. Dasar-dasar ilmu penyakit paru. Surakarta :
UNS Press