Вы находитесь на странице: 1из 22

Gambarkan bagaimana Anda menjelaskan diri Anda?

Apa prestasi yang pernah Anda capai semasa kuliah?

Apa kegiatan lain yang Anda lakukan semasa kuliah? Jika tidak ada, mengapa?

Apa kelebihan dan kekurangan yang Anda miliki? Apa saja yang telah Anda lakukan untuk mengatasi
kekurangan Anda?

Bagaimana pendidikan dan pengalaman Anda berguna untuk pekerjaan Anda nanti?

Bagaimana Anda menghadapi pekerjaan yang berat?

Anda lebih senang bekerja sendiri atau bersama-sama dalam tim?

Ceritakan pengalaman Anda tentang suatu kejadian yang tidak menyenangkan dan bagaimana Anda
mengatasinya?

Bagaimana Anda mengatasi rasa bosan ketika bekerja?

Jika terjadi konflik dengan rekan kerja, bagaimana Anda mengatasinya?

Jika Anda berhadapan dengan rekan kerja yang kurang produktif, apa tindakan Anda?

Apakah Anda bersedia bekerja lembur untuk mengejar target pekerjaan?

Apakah Anda bersedia ditempatkan di luar daerah?

Apakah Anda bisa berpisah dengan keluarga?

Apa hobi Anda?

Berapa gaji yang Anda harapkan untuk posisi yang Anda inginkan?

Jika Anda diterima bekerja, apa yang pertama kali ingin Anda lakukan?
Demikianlah beberapa pertanyaan wawancara kerja fresh graduate. Bagaimana cara menjawabnya? Silakan sesuaikan
dengan kondisi Anda. Saran saya yang terpenting harus diperhatikan adalah jangan sampai jawaban yang dilontarkan justru
merugikan Anda. Berikan jawaban yang tepat dan berlatihlah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sehingga nanti
anda dapat lebih percaya diri dalam memberikan jawaban di hadapan pewawancara. Semoga sukses

JAKARTA - Mayoritas perusahaan selalu mengutamakan fresh graduates dalam


merekrut karyawan baru. Namun, minimnya pengalaman dalam menghadapi
wawancara kerja di dunia profesional menjadi alasan para fresh
graduates gagal dalam proses tersebut.
Nah, untuk membantu Anda para fresh graduates, berikut terdapat sejumlah
pertanyaan yang kerap diajukan pihak perusahaan selama proses wawancara
serta bagaimana kiat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Demikian, seperti
dinukil dariCareerigniter, Jumat (11/7/2014).
"Ceritakan Tentang Diri Anda"
Pertanyaan ini tidak berhubungan tentang diri Anda secara personal.
Pewawancara tidak tertarik pada hobi, passion, atau ambisi Anda kecuali hal itu
terkait langsung dengan pekerjaan yang lamar. Fokuslah untuk menceritakan
prestasi akademik maupun prestasi lain yang berhubungan dengan bidang
pekerjaan tersebut.
"Apa Kelemahan Anda?"
Ini adalah pertanyaan populer lainnya yang sering diajukan kepada para fresh
graduates. Lalu, bagaimana caranya menjawab pertanyaan menjebak ini?
Tipsnya, tidak perlu memberitahu semua kekurangan diri Anda kepada
pewawancara. Bukan pula bersikap sombong dan arogan dengan tidak

mengakui kekurangan yang Anda miliki. Tapi, coba sampaikan kekurangan


Anda sebagai sebuah aset yang tersamarkan. Misalnya, kekurangan saya
adalah tidak tahu kapan harus berhenti bekerja.
"Di Mana Anda Melihat Diri Anda Lima Tahun ke Depan?"
Sama seperti pertanyaan tentang menceritakan diri kita, pertanyaan ini
diajukan pewawancara bukan untuk melihat tujuan hidup Anda secara
personal. Jawablah pertanyaan tersebut secara profesional dalam bidang
pekerjaan yang ingin Anda geluti. Sebab perusahaan tentu ingin melihat visi
Anda ke depan. Katakan kepada pewawancara jika pekerjaan yang Anda lamar
merupakan batu loncatan untuk meraih posisi lebih tinggi kelak

Bab 4. Wawancara
Wawancara merupakan tahap paling awal dari rangkaian proses recruitment karyawan di
satu perusahaan. Bagi calon karyawan hal ini tentu saja didahului oleh surat panggilan yang
dikirim ke alamat tempat tinggalnya. Surat panggilan ini sebaiknya dibawa pada saat
wawancara sebagai bukti yang dapat ditunjukkan kepada petugas keamanan di pintu masuk
selain mungkin diperlukan dalam mencari alamat. Surat panggilan ini dapat juga
mengungkapkan sedikit mengenai bonafiditas perusahaannya. Surat panggilan yang masih
diketik dengan mesin tik biasa yang manual, yang disertai sedikit noda dari pita mesin tik,
dan yang masih ada kesalahan redaksional pastilah mencerminkan bahwa perusahaan itu
terbatas budgetnya atau manajemennya masih belum baik. Kemudian dari logo perusahaan
di kop surat yang terkesan tidak pernah didisain secara profesionnal juga bisa
memperlihatkan bonafid atau tidaknya mereka.

1. Tepat waktu
Tepat waktu adalah hal mutlak dalam menghadiri wawancara. Datang pada waktunya pada
saat wawancara tidak hanya menjadi syarat disiplin atau menunjukkan kedisiplinan calon
melainkan juga akan memperlihatkan rasa hormat dan menghargai pihak yang memanggil.
Harus disadari bahwa pejabat di perusahaan yang akan mewawancarai calonnya bukanlah
orang yang berlebihan waktu yang kegiatannya pada hari itu hanya mengurusi calon
karyawan. Mereka juga adalah (biasanya) orang-orang sibuk dengan jadwal yang padat. Dan
bila calon yang akan diwawancara jumlahnya cukup banyak atau lebih dari satu orang pada
hari itu, maka biasanya pihak perusahaan menjadwalkan kehadiran mereka pada jam yang
berbeda. Jadi bila calon datang terlambat (apalagi cukup lama), selain menimbulkan kesan
tidak serius, juga akan merusak rencana dan jadwal pihak perusahaan.
Agar tidak datang terlambat karena masih mencari-cari lokasi perusahaan, calon karyawan
harus mencari tahu dengan tepat pada hari-hari sebelumnya. Tanya kiri-kanan, cari lokasinya
di peta, dan kalau perlu mengadakan survey satu hari sebelumnya. Apabila lokasi kantor
tersebut cukup jauh dari tempat tinggal calon, sedangkan jam wawancara masih pagi dan
harus menunggu kendaraan umum yang tidak bisa dijamin ketepatan waktunya, maka tidak
ada salahnya apabila calon menginap di rumah teman atau famili yang tinggal tidak jauh dari
kantor tersebut (apabila memang ada).

2. Penampilan
Penampilan pada bahasan ini terutama mengenai cara berpakaian dan tata rambut saat hadir
wawancara. Pada dasarnya cara berpakaian haruslah rapi dan sopan. Berpenampilan rapi
pada pria adalah setidaknya mengenakan kemeja tangan panjang dan bukan tangan pendek.
Kemeja yang dipakai juga sebaiknya warna polos dan jangan bermotif dengan banyak warna
misalnya kotak-kotak. Warna polos akan lebih mengesankan suasana formal sedangkan
dengan banyak warna dan bermotif akan mengesankan suasana santai, misalnya sedang
jalan-jalan.
Bila wawancara diadakan di kantor pusat perusahaan besar, perusahaan asing, atau di
gedung-gedung perkantoran yang tinggi, maka memakai dasi dapat dikatakan suatu
keharusan. Tetapi bila wawancara diadakan di lokasi yang tidak terlalu formal seperti di
pabrik maka berpenampilan rapi saja tanpa dasi biasanya sudah bisa dianggap cukup. Bila
masing ragu, sebaiknya dasi tetap dibawa. Memakai dasi atau tidak juga bisa dilihat dari
posisi atau jabatan yang sedang kita lamar. Untuk orang kantoran asli maupun posisi-posisi
yang memang harus terkesan rapi, misalnya staff marketing yang sering berhubungan
dengan pihak luar maka memakai dasi adalah wajib. Tapi untuk posisi orang lapangan
misalnya supervisor produksi, teknisi di pengeboran minyak, dan lain-lain, tanpa mengenakan
dasi tetap dianggap wajar. Namun apapun posisi dan jabatan yang anda lamar, sebagai
sarjana janganlah anda datang dengan mengenakan celana jeans atau sepatu olah raga,
berapapun mahal harganya.
Untuk wanita, berpenampilan rapi dan sopan dalam berpakaian terutama tidak menampilkan
atau menimbulkan kesan menggoda, apapun posisi kerja yang dilamar. Kesan pesolek
dari penampilan muka dan make up hanya cocok untuk posisi atau profesi tertentu saja,
misalnya sebagai konsultan kecantikan di perusahaan kosmetik, atau barangkali pramugari
dan presenter di stasiun televisi. Tetapi berpenampilan sebagai pesolek janganlah dibawa
pada pekerjaan dan profesi orang lapangan seperti di pabrik dan pertambangan karena
belum apa-apa anda bisa dianggap tidak cocok untuk pekerjaan itu.
Yang perlu diingat juga adalah, cara berpakaian adalah salah satu hal yang mencerminkan
watak dan kepribadian seseorang. Oleh sebab itu aturlah cara berpakaian kita agar lebih
cocok dan sesuai dengan profesi dan pekerjaan kita serta disesuaikan dengan seberapa besar
kita ingin dihargai dan dianggap oleh lingkungan kerja.

3. Mengisi formulir
ketika tiba di tempat wawancara biasanya kita tidak langsung masuk ke ruang wawancara.
Kita akan diminta menunggu sambil mengisi formulir mengenai bio data kita. Pertanyaanpertanyaan yang harus diisi pada formulir itu pada umumnya berhubungan dengan data-data
Curriculum Vitae (CV) kita ditambah dengan beberapa pertanyaan lainnya seperti : nama
orang tua, jumlah saudara kandung dan nama-namanya, pekerjaan orang tua dan saudara
kandung, pengalaman organisasi, kursus yang pernah diikuti, kemampuan berbahasa asing,
hobi, orang yang dikenal di perusahaan itu, orang yang merekomendasikan kita melamar ke
perusahaan tersebut (referensi) dan gaji yang diminta.
Dalam mengisi gaji yang diminta hendaknya kita cukup berhati-hati dan tidak mengisi asalasalan atau terlalu menuruti keinginan kita. Masalah gaji kadang-kadang menjadi faktor
penentu utama perusahaan dalam memutuskan penerimaan karyawan. Walaupun calon

dianggap memenuhi syarat, bisa saja perusahaan langsung menolak karena gaji yang diminta
dinilai terlalu tinggi.
Hendaknya para calon karyawan mengetahui harga pasaran dan range dari gaji di banyak
perusahaan untuk posisi, pengalaman kerja, dan pendidikan yang sama, dengan bertanya
kepada teman maupun famili yang telah bekerja. Perusahaan bukan hanya akan menolak
karena meminta gaji yang terlalu besar, mereka juga bisa menolak kita yang meminta gaji
terlalu kecil karena mempersepsikan kita terlalu murah.
Yang perlu menjadi perhatian di dalam mengisi formulir adalah kebenaran data yang kita isi.
Perusahaan biasanya meminta kita mengisi semua pertanyaan dengan jujur. Hal ini penting
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan nantinya apabila kita telah masuk bekerja di
sana. Perusahaan bisa mempermasalahkan ketidak-jujuran kita.
Terlepas dari masalah pengisian formulir, pelamar kerja juga dapat memperhatikan situasi
perusahaan sejak memasuki area perusahaan sampai pada saat duduk di ruang tunggu.
Sedikit banyak kita dapat menangkap kesan mengenai baik-buruk lingkungan maupun
manajemen perusahaan itu. Bisa saja belum apa-apa kita sudah merasa tidak sreg dengan
perusahaan itu, misalnya situasi yang tidak bersih, orang-orang yang kasar dan tidak ramah,
atasan yang memaki-maki bawahan denga kasar, bawahan yang menantang berkelahi
atasan, dan lain-lain, ditambah lagi jarak lokasi perusahaan yang terlalu jauh dari tempat
tinggal. Apabila kita di awal saja sudah merasa tidak ingin bekerja di sana, mintalah gaji yang
tinggi yang rasanya tidak mungkin dipenuhi perusahaan itu.
Lamanya waktu menunggu juga dapat menunjukkan bagaimana kondisi manajemen
perusahaan itu. Pelamar yang dibiarkan menunggu terlalu lama, katakanlah lebih dari satu
jam, tanpa ada alasan, tanpa ada permintaan minta maaf, apalagi terlihat staf perusahaan
yang grabak-grubuk, dapatlah menarik kesimpulan sementara bahwa manajemen di sana
kurang baik.

4. Sikap dalam wawancara


Proses wawancara di perusahaan tidaklah sama satu dengan yang lainnya. Ada pewawancara
yang hanya satu orang, ada yang beberapa orang. Ada yang dilakukan di ruang kerja (di
depan meja kerja), ada yang di ruang tamu dengan meja besar seperti meja makan. Ada yang
cukup sekali datang, ada yang harus berulang-ulang dengan pewawancara yang berbeda. Ada
yang cukup di satu lokasi, ada yang harus di beberapa lokasi (terutama bila dilakukan oleh
perusahaan jasa recruitment).
Namun bagaimanapun prosesnya dan siapapun pewawancaranya haruslah calon karyawan
menunjukkan sikap bersahabat. Sifat tiap pewawancara memang berbeda-beda, ada yang
ramah, supel ; ada yang kaku, tidak mudah tersenyum, dan lain-lain. Namun sikap bersahabat
dan hangat haruslah kita tampilkan saat bertemu dengan orang yang akan mewawancarai
kita. Ingat bahwa kesan pertama adalah sangat penting apalagi didukung oleh penampilan
dalam berpakaian.
Selanjutnya sikap-sikap yang harus ditunjukkan adalah tidak sombong. Janganlah kita
menonjolkan diri bahwa kita paling pandai, serba tahu, dan meremehkan orang lain. Meskipun
kita harus menunjukkan sikap rendah hati, kita seharusnya juga tidak terkesan rendah diri
atau minder. Sebaliknya tunjukkanlah sikap percaya diri. Apabila ditanya mengenai
kesanggupan kita mengerjakan sesuatu hal yang sebenarnya kita belum bisa, jangan sungkan
dan ragu-ragu untuk jujur mengatakan bahwa kita memang belum bisa, tetapi juga
tunjukkanlah sikap bahwa kita yakin dapat mengerjakannya apabila diberikan kesempatan

untuk mempelajarinya terlebih dahulu. Jangan sekali-kali kita langsung mengatakan tidak
mampu sambil menimbulkan kesan langsung menyerah dan tidak mau berusaha. Hal ini tidak
disukai pewawancara.
Selama wawancara janganlah sikap kita terlalu menunduk-nunduk menunjukkan hormat
yang berlebihan sehingga menempatkan diri kita benar-benar ada di bawah para
pewawancara. Ingat bahwa kita adalah sarjana yang sebenarnya sejajar dengan mereka
karena mereka (perusahaan) juga membutuhkan kita. Juga janganlah kita bersikap seperti
mengemis agar dapat diterima bekerja di sana. Walaupun anda memang membutuhkan
pekerjaan janganlah anda bersikap meminta-minta belas kasihan agar dapat mencari
nafkah di sana, apalagi mengatakan bahwa selama ini tidak ada perusahaan yang mau
menerima dan anda telah cukup lama menganggur. Hal ini akan membuat mereka risih.
Para pewawancara bukannya orang yang tidak prihatin atas nasib anda, tetapi mereka adalah
petugas profesionnal yang harus memikirkan urusan perusahaan, bukan pribadi anda.
Sebaliknya, apabila merasa santai dan sama sekali tidak tegang sehingga menjalani
wawancara seperti mengobrol santai, jagalah sikap anda supaya tidak lepas kendali.
Janganlah kita terkesan menjadi kurang menghargai si pewawancara dengan menjawab
pertanyaan dengan seenaknya dan bercanda. Misalkan, jika anda yang seorang sarjana
hukum ditanyakan mengapa tertarik memilih jurusan tersebut, janganlah anda menjawab
dengan sekeluarnya ucapan Saya cuma tidak mau kena hukum. Atau anda yang insinyur
teknologi pangan dengan pertanyaan yang sama menjawab Saya suka makan sambil
tersenyum. Apabila jawaban seperti ini memang keluar dari hati yang sesungguhnya, cobalah
anda sedikit mengarang jawaban yang lebih wajar dan masuk akal, apalagi anda seorang
sarjana. Anda mungkin tidak tahu bahwa di dalam hatinya si pewawancara itu sebenarnya
sudah mendiskualifikasi anda sesaat menerima jawaban yang kurang menyenangkan itu
dan dengan demikian gugurlah anda saat itu juga meskipun tampaknya ia masih
melanjutkan bertanya-jawab dengan ramah.

5. Pertanyaan wawancara
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara dapat kita golongkan menjadi
beberapa kelompok : pertanyaan seputar data-data pribadi, pertanyaan yang meminta
argumen atau alasan, pertanyaan yang meminta solusi atas pemecahan masalah, dan
pertanyaan mengenai prinsip, pandangan, dan falsafah pribadi.
Pertanyaan seputar data pribadi biasanya tidak jauh dengan isi CV maupun formulir yang
telah anda isi. Mereka hanya ingin tahu lebih banyak, lebih ingin memastikan saja, atau ingin
mengetahui lebih jelas. Kalaupun termasuk melenceng biasanya mereka ingin mengetahui
tentang bagaimana anda berusaha mencari kerja. Dan jawaban atas pertanyaan ini biasanya
cukup singkat, tidak terlalu panjang.
Contoh-contohnya adalah :
- Alamat rumah anda ini berada di daerah mana ?
- Saat ini anda tinggal bersama siapa ?
- Apakah ke dua orang tua anda masih ada ?
- Apa saja yang anda lakukan setelah 6 bulan lulus dan belum bekerja ?
- Apa yang anda lakukan selama praktek kerja sebelum lulus ?
- Skripsi yang anda buat mengenai apa ? dapat menjelaskan sedikit ?
- Apa saja dari mata kuliah yang anda ikuti yang masih diingat ?
- Selain melamar di sini apakah anda juga melamar di perusahaan lain ?
- Apakah anda juga mendapat panggilan di perusahaan lain ?

Dan lain-lain.

Pertanyaan yang meminta argumen atau alasan terutama untuk melihat logika dan kewajaran
jalan pikiran anda. Oleh sebab itu jawab yang harus diberikan juga cukup panjang dan masuk
akal. Contoh-contohnya adalah :
- Mengapa anda memilih jurusan ini saat kuliah ?
- Mengapa anda melamar ke perusahaan ini ?
- Atas dasar apa anda menganggap perusahaan ini baik ? (bila anda sempat mengatakan
sebelumnya)
- Mengapa anda menilai perusahaan ini mempunyai prospek ?
- Dan lain-lain
Pertanyaan yang meminta solusi atas pemecahan masalah biasanya lebih ke arah ingin
mengetes kemampuan otak dan kerja anda. Contoh-contohnya adalah :
- Bawahan anda nantinya banyak orang yang lebih tua. Bagaimana cara anda memimpin
mereka ? Bagaimana bila mereka tidak menuruti anda ?
- Bagaimana anda menghadapi atau mencegah pemogokan karyawan ?
- Bagaimana anda menghadapi komplain dari konsumen bila ternyata ada produk yang jelek
?
- Sebagai orang marketing apa yang anda lakukan apabila angka penjualan terus merosot ?
- Bila produk makanan yang diproduksi terdapat bau yang aneh, apa yang akan anda
lakukan ?
- Dan lain-lain
Pertanyaan mengenai prinsip, pandangan, dan falsafah pribadi biasanya tidak lazim
ditanyakan karena termasuk kelas berat. Namun biar bagaimanapun kita harus siap
menghadapi pertanyaan yang aneh tersebut karena jawaban baik yang kita berikan akan
banyak menambah nilai kita. Contoh-contohnya adalah :
- Menurut anda apakah sukses itu ?
- Bagaimana pandangan anda mengenai kerja ?
- Bagaimana anda memandang diri anda sendiri ?
- Menurut anda, apa saja kelebihan dan kelemahan anda ?
- Mengapa anda merasa layak diterima di perusahaan ini ?
- Mengapa anda merasa dapat bekerja di perusahaan ini dengan baik ?
- Sebagai orang yang akan bekerja di perusahaan multinasional, bagaimana pandangan
anda mengenai Globalisasi ?
- Dan lain-lain.
Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, biasanya anda akan ditanyakan atau tepatnya diajak
bernegosiasi mengenai permintaan gaji yang anda tulis. Mereka biasanya akan
menanyakan :
- Apakah gaji yang anda minta negotiable ? (maksudnya dapat ditawar atau
dikompromikan)
- Berapakah batas gaji yang anda masih mau yang apabila di bawah itu anda benar-benar
tidak mau ? ( maksudnya batas minimal gaji yang kita mau)
Sebagai orang yang baru pertama kali bekerja, anda sebaiknya tidak terlalu jual mahal
mengenai gaji apalagi bila anda sangat mendambakan mendapatkan pekerjaan karena sudah
sekian lama menganggur, kecuali anda telah menerima banyak panggilan wawancara dan
ada beberapa di antaranya yang hampir positif menerima anda dan andapun cukup sreg
dengan perusahaan itu.
Di samping anda yang selalu ditanya dan harus menjawab pertanyaan, andapun biasanya

diberikan kesempatan untuk menanyakan segala sesuatu mengenai perusahaan dan


pekerjaannya. Anda sebaiknya memanfaatkan kesempatan ini apabila ada hal yang ingin
ditanyakan. Namun ada hal yang HARUS anda pertanyakan adalah, apakah status karyawan
baru itu nantinya. Apakah akan diangkat menjadi karyawan tetap atau hanya sebagai
karyawan kontrak yang masa kerjanya cuma satu tahun dan setelah itu harus diperpanjang
lagi setiap tahun. Itupun kalau perusahaan masih mau memakai. Kalau tidak berarti
karyawan harus siap-siap mencari pekerjaan baru lagi. Dalam wawancara hal ini harus jelas
agar si pencari kerja tidak merasa tertipu nantinya walaupun bagi seorang yang baru
pertama kali bekerja hal ini tampaknya tidak terlalu penting. Sistem kontrak secara tahunan
ini tidak melulu diberlakukan bagi buruh pabrik atau pekerja tingkat bawah saja karena ada
perusahaan yang memberlakukan aturan ini bagi karyawan di tingkat sarjana.
6. Psikotes
Psikotes memang tidak dilakukan di semua perusahaan. Biasanya perusahaan besar atau
yang manajemennya maju yang telah menerapkan tes ini untuk penerimaan karyawannya.
Psikotes dapat dilakukan di dalam perusahaan sendiri oleh bagian HRD (Human Resources
Division) yang para stafnya adalah psikolog atau dilakukan di luar perusahaan, yaitu
mengirimkan para calon ke perusahaan lain yang bergerak di bidang jasa ini.
Hal-hal yang dapat diketahui dan ditelusuri melalui psikotes ini adalah : intelegensi, ketelitian,
daya tangkap, kestabilan emosi, kematangan mental, logika, imajinasi, kepemimpinan, sifat,
watak, kerjasama dengan orang lain, dan lain-lain. Untuk lebih mengetahui dan memahami
lebih dalam mengenai psikotes untuk penerimaan karyawan ini, ada baiknya para calon
karyawan melihat dan mempelajari sendiri pada buku-buku yang dibuat oleh para para
ahlinya.
Psikotes ada yang dilakukan sendiri oleh para calon dengan mengerjakan soal-soalnya di
kertas dan ada pula yang dilakukan dalam bentuk wawancara dengan seorang psikolog.
Apapun bentuknya, yang penting dilakukan calon adalah mengerjakan dengan tenang, biasa,
dan bersikap apa adanya sesuai kemampuan terbaiknya tetapi tetap mengutamakan
ketelitian dan konsentrasi. Janganlah terburu nafsu dan terlalu bersemangat, seolah-olah
ingin membuktikan kehebatan kita. Tetapi tidak juga terlalu santai dan lambat. Jangan
sampai kita malah salah langkah dan salah kaprah dengan mengira dengan bersemangat dan
berani akan membuat penilaian kita akan baik tetapi kenyataannya malah kita dinilai
ceroboh dan tidak teliti

6 Kesalahan Fresh Graduates Saat Wawancara


Kerja
Hal berikut ini patut untuk Anda hindari agar dapat meminimalisir kesalahan dalam proses wawancara
kerja.

Ketika menjalani sesuatu untuk pertama kali, wajar bila Anda melakukan
kesalahan. Termasuk juga ketika pertama kali menghadapi wawancara kerja,
ada kemungkinan Anda akan melakukan kesalahan-kesalahan kecil ketika
minim persiapan. Meski baru pertama, Anda masih dapat berusaha untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
Apa saja kesalahan-kesalahan dalam wawancara kerja yang biasa dilakukan fresh graduates? Mari
simak lansiran dari okezone.com dan tip dari Rudi Widiyanto, M.Psi., Psikolog berikut ini!
1. Tak Punya Kegiatan Pasca
Pewawancara sering melontarkan pertanyaan mengenai kesibukan pelamar setelah lulus. Sebagian
besar pelamar memberikan jawaban normatif semacam sedang mencari kerja atau membantu orang
tua. Jawaban seperti ini tidak akan memberikan nilai lebih di mata pewawancara. Anda harus memiliki
aktivitas setelah lulus yang dapat diceritakan kepada pewawancara. Tidak harus kegiatan bekerja,
Anda bisa ikut kursus, parttime blogger, atau menjadi relawan, saran Rudi.
2. Menggunakan Kata Kami
Ketika ditanya pengalaman bekerjasama dalam tim, sebagian besar pelamar bersikap rendah hati
dengan menyebut kami. Padahal, pewawancara mengharapkan pelamar bercerita mengenai
kontribusi dirinya dalam tim, misal dengan menjawab dalam tim, saya melakukan.

3. Menjawab Tidak Tahu, Tidak Ingat


Jangan hentikan jawaban Anda sebatas kata tidak tahu, tidak ingat, atau sejenisnya. Pewawancara
biasanya ingin memancing Anda lebih untuk mengetahui pendapat Anda. Bila memang Anda tidak
tahu, ceritakanlah alternatif lain yang berhubungan dengan pertanyaan, misal saya tidak membaca
buku A, tapi saya pernah membaca buku B, isinya .

4. Perhatikan Cara Menjawab


Terlalu banyak bergumam hmm untuk mengulur waktu berpikir akan mengurangi nilai Anda di mata
pewawancara. Sampaikan jawaban dengan jelas dan runtut. Perhatikan juga sikap-sikap nonverbal
yang tidak baik misalnya duduk membungkuk atau enggan menatap pewawancara.

5. Kenali Perusahaan
Kenali perusahaan sebelum Anda duduk di depan pewawancara. Carilah informasi melalui berbagai
sumber, termasuk website perusahaan. Pahami sejarah perusahaan, visi dan misi, serta produk dan
layanan yang dihasilkan perusahaan. Kalau value perusahaan tidak sesuai

dengan value Anda, ya jangan melamar, ujar Rudi. Misalnya, bila Anda beranggapan bahwa rokok itu
berbahaya, tentu Anda tidak akan melamar ke perusahaan rokok.
6. Tidak Tahu Alasan Menginginkan Pekerjaan
Kurang menunjukkan antusiasme sedikit banyak akan membuat Anda kehilangan kesempatan bekerja
di perusahaan yang Anda lamar. Mengutip dari okezone.com, Anda harus menunjukkan peran dan daya
tarik perusahaan bagi Anda. Ketika diminta menceritakan diri Anda, gunakan kesempatan tersebut
untuk menceritakan latar belakang Anda yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang Anda incar.

Whenever you are asked if you can do a job, tell em,


Certainly I can! Then get busy and find out how to do
it. Theodore Roosevelt
Selagi masih ada waktu, persiapkan diri Anda untuk menghadapi wawancara kerja sebaik mungkin dan
minim kesalahan. Dan yang terpenting adalah tetap jadilah diri Anda sendiri. Selamat berjuang!
[CN/RFK/VINI/CRTV]

Mayoritas perusahaan memang selalu mengutamakan fresh graduate dalam merekrut karyawan
baru. Akan tetapi, minimnya pengalaman dalam menghadapi wawancara kerja di dunia profesional
menjadi alasan parafresh graduates gagal dalam proses tersebut. Karenanya dibutuhkan
periapan dan strategi yang tepat agar Anda para fesh graduates dapat berhasil alam
menyelesaikan tahapan wawanara kerja yang mana kita tahu bahwa tahapan ini sangat
menentukan. Memang adalah hal wajar ketika Anda melakukan kesalahan ketika menjalani
sesuatu untuk pertama kali, termasuk juga ketika pertama kali menghadapi wawancara kerja.
Karenanya sebelum menghadiri wawancara kerja untuk pertama kali, ada hal-hal yang harus Anda
perhatikan.

Berikut ini adalah tips wawancara kerja untuk fresh graduate yang dapat Anda ikuti:
1. Kenali dengan baik bagaimana profil perusahaan tempat Anda akan melakukan wawancara
kerja, ini termasuk bagaimana budaya berbusana serta gambaran umum tentang perusahaan
tersebut. Ini akan membantu Anda para dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan.
2. Kenakan pakaian yang tepat, sebaiknya untuk menghadiri wawancara kerja hindari
mengenakan pakaian casual karena ini akan memberikan kesan kurang profesional.
3. Pilih pakaian serta aksesoris penunjang yang membuat Anda nyaman dan percaya diri serta
sesuai dengan lingkungan atau perusahaan tempat Anda akan melamar kerja.

4. Tips wawancara kerja untuk fresh graduate selanjutnya adalah Anda harus menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan dengan penuh rasa percaya diri dan yakin, perasaan minder dan kurang
percaya diri hanya akan mengurangi penilaiaan pewawancara terhadap Anda.
5. Ceritakan tentang diri Anda. Pertanyaan ini tidak berhubungan tentang diri Anda secara
personal, karena pewawancara tentu tidak tertarik dengan hobi atau ambisi Anda yang tidak
berkaitan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Sbaiknya fokus untuk menceritakan prestasi
akademik maupun prestasi lain yang Anda miliki yang tentu saja harus berhubungan dengan
bidang pekerjaan tersebut.
6. Pewawancara biasanya tidak akan melewatkan pertanyaan mengenai kelemahan Anda, karena
ini merupakan pertanyaan populer untuk para fresh graduate. Ini merupakan pertanyaan
jebakan yang tentu saja harus Anda sikapi dengan bijak. Cobalah untuk menyampaikan
kekurangan Anda sebagai sebuah aset yang tersamarkan

15 Pertanyaan Jebakan dalam Wawancara Kerja


May. 31 SolusiHR no comments

Tahap wawancara merupakan tahap yang cukup menentukan untuk kita para pencari kerja
dapat di terima di suatu perusahaan atau tidak. Berikut merupakan 15 pertanyaan jebakan
dalam wawancara yang mungkin dapat Anda waspadai!
1. Beritahukan kami tentang diri Anda.
Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan terlalu
banyak waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab empat subjek: tahuntahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan pengalaman karir terakhir.
2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?

Ketika pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk atau
pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, target, permasalahan, gaya
managemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan.
Berikan jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa Anda meluangkan waktu mencari
tahu tentang perusahaan tersebut, namun jangan beraksi seperti Anda tahu segalanya
tentang perusahaan tersebut, tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak tentang
perusahaan tersebut, dan jangan memberikan jawaban negatif seperti Saya tahu
perusahaan anda mengalami problema-problema, itu alasan saya disini. Tekankan
keunggulan perusahaan dan minat Anda terhadap hal tersebut.
3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan
dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai hal-hal
itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan prioritas, mengidentifikasi masalah.
4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling
tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dan satu
hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.
5. Mengapa kami harus merekrut Anda?
Pertanyaan ini sama seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuankemampuan Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut.
6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?
Berikan jawaban yang berkisar pada oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan
pewawancara kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban yang
mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.
7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?
Berikan jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan Anda
mengerti posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab.
8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti
bagi kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha
mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar
enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi perusahaan dan kebutuhannya.
9. Berapa lama Anda akan bersama kami?
Beritahukan pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut namun
Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.
10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini.
Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan
kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh

mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih
tinggi.
11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?
Anda sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas termasuk jika
hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan, Anda sebaiknya jangan
menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin akan
bertanya banyak soal masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.
12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan
bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk
Anda. Jangan menunjukan bahwa Anda lebih mementingkan kestabilan keuangan.
13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa
yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan
lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan
masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya terkesan buruk, pewawancara
akan bertanya-tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas mengurangi profesionalisme
Anda.
14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?
Ini juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin jawablah
pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda akan membicarakan
hal-hal buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan terhadap bos yang terdahulu.
15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan
Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.

Pertanyaan Yang Sering Diajukan Untuk Wawancara Kerja Fresh Graduate

Kredit Gambar : azies-site.blogspot.com

Wawancara kerja, Hmmmm, memang termasuk alur penting agar anda mendapatkan pekerjaan,
karena dalam sesi wawancara si anda akan semakin dikenal oleh pewawancara, baik itu cara
bicara, gaya dan apa saja pengalaman anda, jika jawaban anda membuat si pewawancara tertarik
maka
itu
akan
menjadi
keuntungan
bagi
anda.
Namun lain halnya bagi tamatan baru atau Fresh Graduated yang perdana dalam sesi wawancara,
pastinya akan merasa gugup bahkan gemetaran yang berakibat hilangnya kepercayaan diri anda
disaat wawancara. Jika anda sudah kacau dalam menjawab pertanyaan dijamin anda akan
langsung tereleminasi dan kalah oleh pesaing yang lebih uggul. [Baca Juga : 6 Rahasia Mudah
Mencari
Kerja
Bagi
Fresh
Graduate]
Oleh karena itu, anda yang merasa Fresh Graduated dan belum memiliki pengalaman apapun
dalam wawancara setidaknya harus mengetahui apa saja pertanyaan yang sering diajukan oleh
pewawancara kerja dan pertimbangkanlah jawaban yang bagus agar menjadi nilai plus untuk anda
untuk itu anda harus mengetahui terlebih dahuluFaktor Penyebab Gagal Wawancara Kerja
dan
Solusinya.
Untuk melepas penasaran anda mungkin beberapa pertanyaan yang
Advertisement

sering diajukan untuk tamatan baru / Fresh Graduated dibawah ini bisa membantu anda sekaligus
bisa menjadi persiapan untuk menjalani sesi wawancara di tempat kerja lainnya.
Berikut Pertanyaan Wawancara Kerja yang Sering di Ajukan untuk Tamatan Baru / Fresh

Graduate

Coba ceritakan tentang detail diri anda / Gambarkan tentang diri anda

Selama pendidikan dari SD hingga sekarang, apa saja prestasi yang pernah anda peroleh

Selain menjalani kuliah, apa saja aktivitas yang anda lakukan? jika tidak ada, apa
alasannya?

Apa kelebihan dan kekurangan yang Anda?

Bagaimana cara anda mengatasi kekurangan tersebut?

Selama kehidupan ini tentunya anda pernah memiliki masalah, bagaimana anda mengatasi
masalah tersebut?

Bagaimana Anda menghadapi masalah / pekerjaan yang berat yang tidak sesuai dengan
kemampuan anda?

Anda lebih senang bekerja sendiri atau bersama-sama dalam tim?

Ceritakan tentang pengalaman yang pernah anda lalui dengan tidak menyenangkan, apa
cara anda untuk mengatasinya?

Apakah anda orang yang mudah bosan? jika iya, bagaimana cara mengatasi bosan
tersebutdalm versi anda?

Jika nanti anda terpilih dalam posisi ini, apabila terjadi konflik dengan rekan kerja,
bagaimana cara anda untuk mengatasinya?

Apakah Anda bersedia untuk kerja lembur dengan tujuan untuk mengejar target pekerjaan?
jika tidak apa alasannya?

Apakah Anda bisa berpisah dengan keluarga? serta juga bersedia ditempatkan di luar
daerah?

Apa hobi Anda yang paling anda geluti?

Berapa gaji yang Anda harapkan untuk posisi ini?

Jika Anda diterima bekerja, apa yang pertama kali ingin Anda lakukan untuk kedepannya?
Dengan beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan pewawancara untuk fres graduated
diatas, mudah-mudahan bisa membuat anda lebih bisa percaya diri dalam menjawab
pertanyaannya dan juga anda lebih siap dalam menjawab pertanyaannya si pewawancara
tersebut

7 Pertanyaan Sekaligus Jawaban Tepat Untuk Wawancara Kerja

Kredit Gambar : samangi.blogspot.com


Dalam perekrutan karyawan dalam sebuah perusahaan tentunya tidak lepas dari yang
namanya Interview atau yang lebih dikenal dengan wawancara kerja, yang adalah sebuah
proses yang akan menentukan lulus atau tidaknya seseorang dalam lamaran kerja tersebut,
dan ingat! bahwa wawancara adalah proses yang sangat penting dalam proses rekrut
karyawan.
Dengan wawancara inilah kita bisa memperlihatkan keunggulan yang ada pada diri kita,
dengan menyampaikan semua tentang diri kita yang akan mendapatkan nilai plus agar si
pewawancara tertarik dan akan mempertimbangkannya. Namun sebelumnya baca
juga Faktor Penyebab Gagal Wawancara Kerja dan Solusinya.
Dalam sesi wawancara yang harus kita pikirkan adalah mendapatkan jawaban yang tepat
agar pewawancara tidak menganggap kita sepele dan dan janganlah anda menjawab
pertanyaan wawancara tersebut asal-asalan dengan cara sambil tertawa atau hal lainnya
yang dianggap salah.
Nah untuk menambah sedikit pengetahuan, berikut ada 7 Pertanyaan yang kerap kali di
ajukan dalam sesi wawancara kerja dan bagaimana cara menjawabnya dengan benar dan
bagaimana prilaku tubuh sewaktu berbicara.
1. Pertama kali, coba ceritakan tentang diri anda!
Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling rutin dalam sesi wawancara kerja ini yang
mana anda diminta untuk menceritakan siapa anda sebenarnya dengan jujur dan hal apa saja
yang sudah anda perbuat baik itu tingkat sekolah maupun pekerjaan yang sudah dilakukan.
Namun agar anda tidak bingung sebenarnya ini sangat mudah, anda hanya perlu
menceritakan sedikit tentang pribadi anda yang di awali dengan penyebutan nama anda,
alamat tinggal, tamat sekolah apa saja, prestasi apa yang pernah anda raih dan apa
keunggulan anda.
2. Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?
Pertanyan ini harus dijawab dengan baik dan benar usahakan anda menjawab dengan cara
tidak menyobongkan diri misal "Saya mengetahui dari sebauh laman website bahwa
perusahaan bla-bla ini adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Bla-bla", jadi
intinya jawablah pertanyaan ini dengan gaya bahwa anda berkeinginan sedang mencari info
lengkap tentang perusahaan tersebut sertakan juga produk yang mereka olah dan kerjakan di
perusahaan tersebut, namun jangan dalam bertingkah seolah-olah anda tahu segalanya
tentang perusahaan tersebut, jadi jawab sambil merendahkan diri agar mereka tidak
menyatakan sebagai seorang yang sombong dan berlagak sok tahu.
3. Kenapa anda berhenti dari perusahaan sebelumnya?
Ini adalah pertanyaan sensistif untuk orang yang sudah bekerja, jangan sembarang menjawab
karena anda akan dinilai sebagai orang yang pemilih dalam bekerja, misalnya adan bisa saja
memberikan jawab seperti ini "Pada perusahaan sebelumnya saya berhenti karena tidak
adanya gaji tetap namun selama di perusahaan tersebut saya selalu berusaha yang terbaik
dan satu hal yang penting saya menginginkan karir yang jelas untuk ke depannya" intinya,
jawablah pertanyaan kenapa anda berhenti dari perusahaan sebelumnya tanpa menjelekjelekan perusahaan tersebut dan usahakan juga ceritakan
Advertisement

permasalahan yang anda temui di perusahaan sebelumnya itu.


4. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini?
Dalam mejawab pertanyaan ini anda harus jujur menjawab apa saja yang anda kuasai baik itu
ilmu akuntansi, programmer dan ilmu lainnya, jadi janga sampai salah dan asal-asalan
mengatakan hal yang anda kuasai misalnya adan menjawab bahwa anda ahli desain web dan
PHP yang sebenarnya tidak, pas ditanya lanjutannya, Apa itu PHP? anda akan menjadi
bingung sendiri dan itu akan menjadi nilai negatif untuk anda. Maka dari itu jawablah seperti
ini "Selama kuliah saya lebih banyak menggeluti program Borland Delphi 7 untuk membuat
software-software, namun saat ini saya masih belum bisa dikatakan menguasai program ini,
tapi tetap terus belajar agar bisa memiliki ilmu yang lebih luas dengan program Broland
Delphi 7 tersebut, dan untuk program lainnya saya juga pernah mengoperasikan program
Java, PHP dan VB namun sekaran saya masih sedang mempelajarinya lebih lanjut untuk
menambah wawasan", jawablah dengan jujur dan jangan bertele-tele.
5. Apakah anda menganggap diri anda sukses ataupun merasa sukses?
Pada pertanyaan ini jangan ragu, jawab lah "Iya" dengan tegas, dan jelaskan keberhasilan
yang anda raih misalnya selama kuliah ataupun diluar kuliah, setelah menjawab "Iya" maka
jelaskan lanjutannya "Saat ini saya pribadi merasa sukses, tapi saya tidak akan berhenti
hanya sedikit dari kesuksesan tersebut karena banyak hal yang harus digapai untuk
mencapai kata Sukses tersebut"
6. Apa yang anda inginkan di dalam sebuah pekerjaan?
Pertanyaan ini harus dijawab dengan muka tegas dan serius dengan memberikan jawaban
yang mengarah serta berkisar pada oportunitas di dalam organisasi atau perusahaan. dengan
cara, Beritahukan sipewawancara tersebut kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan
dikenali. Dan jangan sampai anda menjawab anda mengiinginkan pekerjaan hanya karena
mendapatkan uang. Pertanyaan ini bisa juga samakan dengan Kenapa anda melamar di
perusahaan ini dan apa tujuan anda mencari kerja?. Anda hanya perlu menjawab
seperti "Pertama sekali pastinya mencari kerja tidak lepas dari yang namanya mendapatkan
uang untuk bisa menjalani hidup, dan juga tujuan saya mencari kerja adalah ingin
mendapatkan dan mempergunakan ilmu yang saya miliki agar bisa bermanfaat untuk
orang/perusahaan serta juga menjadi tambahan wawasan dan pengalaman untuk pribadi
saya agar lebih tegar dalam menjadalani hidup, dan terutama sekali adalah untuk karir
kedepannya dengan perusahaan ini sangat jelas" Jawablah dengan nada rendah tapi tegas
dan jangan jawab dengan nada sombong.
7. Berapa gaji yang anda harapkan?
Inilah pertanyaan yang selalu menjebak para pencari kerja, karena mereka dengan PD nya
menjawab nominal untuk gaji yang akan mereka dapatkan tanpa mempedulikan standar dari
gaji perusahaan tersebut. untuk menjawabnya seperti "Ini adalah pertanyaan yang cukup
sulit pak/bu, namun saya mohon maaf sebelumnya, bisakah Bapak/Ibu menjelaskan kisaran
gaji untuk posisi ini? karena setahu saya pasti ada standar gaji untuk posisi ini yang sudah
ditentukan perusahan Namun jika pewawancara tidak mau menyebutkan gaji pas untuk
posisi tersebut dan dia hanya memberikan rentang gaji misalnya sekitar 4 sampai 5 jutaan,
maka anda harus dengan tegas menanyakan detail mengenai pekerjaan yang akan anda
jalani serta tanggung jawabnya, baru kemudian bisa memperkirakan gaji yang anda
harapkan, jangan terlalu jauh menyebutkan nominal gaji dari rentang gaji yang sudah
disebutkan pewawancara tersebut.
Nah Itulah 7 gambaran pertanyaan yang kebanyakan diajukan saat sesi wawancara kerja
yang mana jika salah menjawab akan sangat merugikan kita, oleh karena itu mudah-mudahan

dari artikel yang berjudul 7 Pertanyaan dengan Jawaban untuk Wawancara Kerja ini
bisa menambah pengetahuan anda dan tidak canggung lagi dalam menjawab pertanyaan
wawancara kerja. Semoga bermanfaat :

2. Penampilan
Penampilan pada bahasan ini terutama mengenai cara berpakaian dan tata rambut saat hadir
wawancara. Pada dasarnya cara berpakaian haruslah rapi dan sopan. Berpenampilan rapi
pada pria adalah setidaknya mengenakan kemeja tangan panjang dan bukan tangan pendek.
Kemeja yang dipakai juga sebaiknya warna polos dan jangan bermotif dengan banyak warna
misalnya kotak-kotak. Warna polos akan lebih mengesankan suasana formal sedangkan
dengan banyak warna dan bermotif akan mengesankan suasana santai, misalnya sedang
jalan-jalan.
Bila wawancara diadakan di kantor pusat perusahaan besar, perusahaan asing, atau di
gedung-gedung perkantoran yang tinggi, maka memakai dasi dapat dikatakan suatu
keharusan. Tetapi bila wawancara diadakan di lokasi yang tidak terlalu formal seperti di
pabrik maka berpenampilan rapi saja tanpa dasi biasanya sudah bisa dianggap cukup. Bila
masing ragu, sebaiknya dasi tetap dibawa. Memakai dasi atau tidak juga bisa dilihat dari
posisi atau jabatan yang sedang kita lamar. Untuk orang kantoran asli maupun posisi-posisi
yang memang harus terkesan rapi, misalnya staff marketing yang sering berhubungan
dengan pihak luar maka memakai dasi adalah wajib. Tapi untuk posisi orang lapangan
misalnya supervisor produksi, teknisi di pengeboran minyak, dan lain-lain, tanpa mengenakan
dasi tetap dianggap wajar. Namun apapun posisi dan jabatan yang anda lamar, sebagai
sarjana janganlah anda datang dengan mengenakan celana jeans atau sepatu olah raga,
berapapun mahal harganya.
Untuk wanita, berpenampilan rapi dan sopan dalam berpakaian terutama tidak menampilkan
atau menimbulkan kesan menggoda, apapun posisi kerja yang dilamar. Kesan pesolek
dari penampilan muka dan make up hanya cocok untuk posisi atau profesi tertentu saja,
misalnya sebagai konsultan kecantikan di perusahaan kosmetik, atau barangkali pramugari
dan presenter di stasiun televisi. Tetapi berpenampilan sebagai pesolek janganlah dibawa
pada pekerjaan dan profesi orang lapangan seperti di pabrik dan pertambangan karena
belum apa-apa anda bisa dianggap tidak cocok untuk pekerjaan itu.
Yang perlu diingat juga adalah, cara berpakaian adalah salah satu hal yang mencerminkan
watak dan kepribadian seseorang. Oleh sebab itu aturlah cara berpakaian kita agar lebih
cocok dan sesuai dengan profesi dan pekerjaan kita serta disesuaikan dengan seberapa besar
kita ingin dihargai dan dianggap oleh lingkungan kerja.

3. Mengisi formulir
ketika tiba di tempat wawancara biasanya kita tidak langsung masuk ke ruang wawancara.
Kita akan diminta menunggu sambil mengisi formulir mengenai bio data kita. Pertanyaanpertanyaan yang harus diisi pada formulir itu pada umumnya berhubungan dengan data-data
Curriculum Vitae (CV) kita ditambah dengan beberapa pertanyaan lainnya seperti : nama
orang tua, jumlah saudara kandung dan nama-namanya, pekerjaan orang tua dan saudara
kandung, pengalaman organisasi, kursus yang pernah diikuti, kemampuan berbahasa asing,
hobi, orang yang dikenal di perusahaan itu, orang yang merekomendasikan kita melamar ke
perusahaan tersebut (referensi) dan gaji yang diminta.

Dalam mengisi gaji yang diminta hendaknya kita cukup berhati-hati dan tidak mengisi asalasalan atau terlalu menuruti keinginan kita. Masalah gaji kadang-kadang menjadi faktor
penentu utama perusahaan dalam memutuskan penerimaan karyawan. Walaupun calon
dianggap memenuhi syarat, bisa saja perusahaan langsung menolak karena gaji yang diminta
dinilai terlalu tinggi.
Hendaknya para calon karyawan mengetahui harga pasaran dan range dari gaji di banyak
perusahaan untuk posisi, pengalaman kerja, dan pendidikan yang sama, dengan bertanya
kepada teman maupun famili yang telah bekerja. Perusahaan bukan hanya akan menolak
karena meminta gaji yang terlalu besar, mereka juga bisa menolak kita yang meminta gaji
terlalu kecil karena mempersepsikan kita terlalu murah.
Yang perlu menjadi perhatian di dalam mengisi formulir adalah kebenaran data yang kita isi.
Perusahaan biasanya meminta kita mengisi semua pertanyaan dengan jujur. Hal ini penting
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan nantinya apabila kita telah masuk bekerja di
sana. Perusahaan bisa mempermasalahkan ketidak-jujuran kita.
Terlepas dari masalah pengisian formulir, pelamar kerja juga dapat memperhatikan situasi
perusahaan sejak memasuki area perusahaan sampai pada saat duduk di ruang tunggu.
Sedikit banyak kita dapat menangkap kesan mengenai baik-buruk lingkungan maupun
manajemen perusahaan itu. Bisa saja belum apa-apa kita sudah merasa tidak sreg dengan
perusahaan itu, misalnya situasi yang tidak bersih, orang-orang yang kasar dan tidak ramah,
atasan yang memaki-maki bawahan denga kasar, bawahan yang menantang berkelahi
atasan, dan lain-lain, ditambah lagi jarak lokasi perusahaan yang terlalu jauh dari tempat
tinggal. Apabila kita di awal saja sudah merasa tidak ingin bekerja di sana, mintalah gaji yang
tinggi yang rasanya tidak mungkin dipenuhi perusahaan itu.
Lamanya waktu menunggu juga dapat menunjukkan bagaimana kondisi manajemen
perusahaan itu. Pelamar yang dibiarkan menunggu terlalu lama, katakanlah lebih dari satu
jam, tanpa ada alasan, tanpa ada permintaan minta maaf, apalagi terlihat staf perusahaan
yang grabak-grubuk, dapatlah menarik kesimpulan sementara bahwa manajemen di sana
kurang baik.

4. Sikap dalam wawancara


Proses wawancara di perusahaan tidaklah sama satu dengan yang lainnya. Ada pewawancara
yang hanya satu orang, ada yang beberapa orang. Ada yang dilakukan di ruang kerja (di
depan meja kerja), ada yang di ruang tamu dengan meja besar seperti meja makan. Ada yang
cukup sekali datang, ada yang harus berulang-ulang dengan pewawancara yang berbeda. Ada
yang cukup di satu lokasi, ada yang harus di beberapa lokasi (terutama bila dilakukan oleh
perusahaan jasa recruitment).
Namun bagaimanapun prosesnya dan siapapun pewawancaranya haruslah calon karyawan
menunjukkan sikap bersahabat. Sifat tiap pewawancara memang berbeda-beda, ada yang
ramah, supel ; ada yang kaku, tidak mudah tersenyum, dan lain-lain. Namun sikap bersahabat
dan hangat haruslah kita tampilkan saat bertemu dengan orang yang akan mewawancarai
kita. Ingat bahwa kesan pertama adalah sangat penting apalagi didukung oleh penampilan
dalam berpakaian.
Selanjutnya sikap-sikap yang harus ditunjukkan adalah tidak sombong. Janganlah kita
menonjolkan diri bahwa kita paling pandai, serba tahu, dan meremehkan orang lain. Meskipun
kita harus menunjukkan sikap rendah hati, kita seharusnya juga tidak terkesan rendah diri

atau minder. Sebaliknya tunjukkanlah sikap percaya diri. Apabila ditanya mengenai
kesanggupan kita mengerjakan sesuatu hal yang sebenarnya kita belum bisa, jangan sungkan
dan ragu-ragu untuk jujur mengatakan bahwa kita memang belum bisa, tetapi juga
tunjukkanlah sikap bahwa kita yakin dapat mengerjakannya apabila diberikan kesempatan
untuk mempelajarinya terlebih dahulu. Jangan sekali-kali kita langsung mengatakan tidak
mampu sambil menimbulkan kesan langsung menyerah dan tidak mau berusaha. Hal ini tidak
disukai pewawancara.
Selama wawancara janganlah sikap kita terlalu menunduk-nunduk menunjukkan hormat
yang berlebihan sehingga menempatkan diri kita benar-benar ada di bawah para
pewawancara. Ingat bahwa kita adalah sarjana yang sebenarnya sejajar dengan mereka
karena mereka (perusahaan) juga membutuhkan kita. Juga janganlah kita bersikap seperti
mengemis agar dapat diterima bekerja di sana. Walaupun anda memang membutuhkan
pekerjaan janganlah anda bersikap meminta-minta belas kasihan agar dapat mencari
nafkah di sana, apalagi mengatakan bahwa selama ini tidak ada perusahaan yang mau
menerima dan anda telah cukup lama menganggur. Hal ini akan membuat mereka risih.
Para pewawancara bukannya orang yang tidak prihatin atas nasib anda, tetapi mereka adalah
petugas profesionnal yang harus memikirkan urusan perusahaan, bukan pribadi anda.
Sebaliknya, apabila merasa santai dan sama sekali tidak tegang sehingga menjalani
wawancara seperti mengobrol santai, jagalah sikap anda supaya tidak lepas kendali.
Janganlah kita terkesan menjadi kurang menghargai si pewawancara dengan menjawab
pertanyaan dengan seenaknya dan bercanda. Misalkan, jika anda yang seorang sarjana
hukum ditanyakan mengapa tertarik memilih jurusan tersebut, janganlah anda menjawab
dengan sekeluarnya ucapan Saya cuma tidak mau kena hukum. Atau anda yang insinyur
teknologi pangan dengan pertanyaan yang sama menjawab Saya suka makan sambil
tersenyum. Apabila jawaban seperti ini memang keluar dari hati yang sesungguhnya, cobalah
anda sedikit mengarang jawaban yang lebih wajar dan masuk akal, apalagi anda seorang
sarjana. Anda mungkin tidak tahu bahwa di dalam hatinya si pewawancara itu sebenarnya
sudah mendiskualifikasi anda sesaat menerima jawaban yang kurang menyenangkan itu
dan dengan demikian gugurlah anda saat itu juga meskipun tampaknya ia masih
melanjutkan bertanya-jawab dengan ramah.

5. Pertanyaan wawancara
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara dapat kita golongkan menjadi
beberapa kelompok : pertanyaan seputar data-data pribadi, pertanyaan yang meminta
argumen atau alasan, pertanyaan yang meminta solusi atas pemecahan masalah, dan
pertanyaan mengenai prinsip, pandangan, dan falsafah pribadi.
Pertanyaan seputar data pribadi biasanya tidak jauh dengan isi CV maupun formulir yang
telah anda isi. Mereka hanya ingin tahu lebih banyak, lebih ingin memastikan saja, atau ingin
mengetahui lebih jelas. Kalaupun termasuk melenceng biasanya mereka ingin mengetahui
tentang bagaimana anda berusaha mencari kerja. Dan jawaban atas pertanyaan ini biasanya
cukup singkat, tidak terlalu panjang.
Contoh-contohnya adalah :
- Alamat rumah anda ini berada di daerah mana ?
- Saat ini anda tinggal bersama siapa ?
- Apakah ke dua orang tua anda masih ada ?
- Apa saja yang anda lakukan setelah 6 bulan lulus dan belum bekerja ?
- Apa yang anda lakukan selama praktek kerja sebelum lulus ?

Skripsi yang anda buat mengenai apa ? dapat menjelaskan sedikit ?


Apa saja dari mata kuliah yang anda ikuti yang masih diingat ?
Selain melamar di sini apakah anda juga melamar di perusahaan lain ?
Apakah anda juga mendapat panggilan di perusahaan lain ?
Dan lain-lain.

Pertanyaan yang meminta argumen atau alasan terutama untuk melihat logika dan kewajaran
jalan pikiran anda. Oleh sebab itu jawab yang harus diberikan juga cukup panjang dan masuk
akal. Contoh-contohnya adalah :
- Mengapa anda memilih jurusan ini saat kuliah ?
- Mengapa anda melamar ke perusahaan ini ?
- Atas dasar apa anda menganggap perusahaan ini baik ? (bila anda sempat mengatakan
sebelumnya)
- Mengapa anda menilai perusahaan ini mempunyai prospek ?
- Dan lain-lain
Pertanyaan yang meminta solusi atas pemecahan masalah biasanya lebih ke arah ingin
mengetes kemampuan otak dan kerja anda. Contoh-contohnya adalah :
- Bawahan anda nantinya banyak orang yang lebih tua. Bagaimana cara anda memimpin
mereka ? Bagaimana bila mereka tidak menuruti anda ?
- Bagaimana anda menghadapi atau mencegah pemogokan karyawan ?
- Bagaimana anda menghadapi komplain dari konsumen bila ternyata ada produk yang jelek
?
- Sebagai orang marketing apa yang anda lakukan apabila angka penjualan terus merosot ?
- Bila produk makanan yang diproduksi terdapat bau yang aneh, apa yang akan anda
lakukan ?
- Dan lain-lain
Pertanyaan mengenai prinsip, pandangan, dan falsafah pribadi biasanya tidak lazim
ditanyakan karena termasuk kelas berat. Namun biar bagaimanapun kita harus siap
menghadapi pertanyaan yang aneh tersebut karena jawaban baik yang kita berikan akan
banyak menambah nilai kita. Contoh-contohnya adalah :
- Menurut anda apakah sukses itu ?
- Bagaimana pandangan anda mengenai kerja ?
- Bagaimana anda memandang diri anda sendiri ?
- Menurut anda, apa saja kelebihan dan kelemahan anda ?
- Mengapa anda merasa layak diterima di perusahaan ini ?
- Mengapa anda merasa dapat bekerja di perusahaan ini dengan baik ?
- Sebagai orang yang akan bekerja di perusahaan multinasional, bagaimana pandangan
anda mengenai Globalisasi ?
- Dan lain-lain.
Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, biasanya anda akan ditanyakan atau tepatnya diajak
bernegosiasi mengenai permintaan gaji yang anda tulis. Mereka biasanya akan
menanyakan :
- Apakah gaji yang anda minta negotiable ? (maksudnya dapat ditawar atau
dikompromikan)
- Berapakah batas gaji yang anda masih mau yang apabila di bawah itu anda benar-benar
tidak mau ? ( maksudnya batas minimal gaji yang kita mau)
Sebagai orang yang baru pertama kali bekerja, anda sebaiknya tidak terlalu jual mahal
mengenai gaji apalagi bila anda sangat mendambakan mendapatkan pekerjaan karena sudah
sekian lama menganggur, kecuali anda telah menerima banyak panggilan wawancara dan

ada beberapa di antaranya yang hampir positif menerima anda dan andapun cukup sreg
dengan perusahaan itu.
Di samping anda yang selalu ditanya dan harus menjawab pertanyaan, andapun biasanya
diberikan kesempatan untuk menanyakan segala sesuatu mengenai perusahaan dan
pekerjaannya. Anda sebaiknya memanfaatkan kesempatan ini apabila ada hal yang ingin
ditanyakan. Namun ada hal yang HARUS anda pertanyakan adalah, apakah status karyawan
baru itu nantinya. Apakah akan diangkat menjadi karyawan tetap atau hanya sebagai
karyawan kontrak yang masa kerjanya cuma satu tahun dan setelah itu harus diperpanjang
lagi setiap tahun. Itupun kalau perusahaan masih mau memakai. Kalau tidak berarti
karyawan harus siap-siap mencari pekerjaan baru lagi. Dalam wawancara hal ini harus jelas
agar si pencari kerja tidak merasa tertipu nantinya walaupun bagi seorang yang baru
pertama kali bekerja hal ini tampaknya tidak terlalu penting. Sistem kontrak secara tahunan
ini tidak melulu diberlakukan bagi buruh pabrik atau pekerja tingkat bawah saja karena ada
perusahaan yang memberlakukan aturan ini bagi karyawan di tingkat sarjana

Cara Pintar Ungkapkan Kelemahan


Jul. 08 SolusiHR no comments

Saat sesi wawancara, salah satu pertanyaan yang biasanya dilontarkan pewawancara adalah
Coba sebutkan kelemahan Anda? Sebaiknya, hati-hati untuk menjawabnya. Jangan sampai
Anda terjebak untuk membeberkan kekurangan diri sendiri. Tentunya, Anda tidak ingin gagal
hanya gara-gara pertanyaan ini. Lalu, bagaimana strategi menjawabnya?
Buat Perbandingan
Menurut Andrea Kay, penulis buku Interview Strategies That Will Get the Job You
Want, pertanyaan ini memang penuh jebakan. Ia menyarankan untuk menghubungkan
kelemahan Anda dengan kelemahan orang lain. Contohnya, Saya menjadi tidak sabar ketika
tim saya tidak cepat mengambil inisiatif.
Tak Perlu Berkaitan
Jika Anda merasa tak nyaman mengungkap kelemahan, sebutkan saja yang tak ada

hubungannya dengan pekerjaan. Misalnya, Anda seorang penulis, katakan Saya kurang
bagus dalam berhitung atau matematika.
Beri Nilai Plus
Tak ada salahnya Anda menjawab kelemahan dengan jujur. Namun, tambahkan nilai plus
dengan menambahkan pernyataan Akan tetapi, saya sedang berusaha memperbaikinya.
Hindari Cara Klise
Ada cara sederhana dalam menyatakan kelemahan. Misalnya, Saya memang mengalami
kesulitan dalam mengorganisir sesuatu. Namun, sekarang saya selalu membuat catatan
mengenai hal-hal yang harus dilakukan. Cara ini membantu saya menjadi lebih terorganisir.
Selalu Positif
Jadikan kelemahan Anda sebagai cara untuk bersinar saat wawancara. Dengan tampil sebagai
orang yang berjiwa positif. Anda bisa mengatakan, Saya jarang duduk di sini untuk sesi
wawancara dan memikirkan diri saya dalam pertanyaan seperti ini. Akan tetapi, saya ingin
menjawab pertanyaan ini.
Jangan Berlebihan
Hindari menggunakan kata bermakna superlatif seperti terlemah, terburuk atau terbesar
karena ini menunjukkan tingkat paling atas. Ini artinya, Anda memiliki kelemahan lain yang
levelnya lebih rendah.
Gunakan kata Mungkin
Akan lebih baik jika Anda menjawab Mungkin saya orang yang Jawaban ini menunjukkan
seolah Anda sendiri tidak sepenuhnya yakin memiliki kelemahan itu.
Hal yang paling penting adalah memahami kelemahan sekaligus kekuatan diri sendiri.
Bijaklah saat menjawab karena pertanyaan ini juga menjadi tolak ukur kecerdasan Anda
dalam berdiplomasi. Good Luck!
Erma Dwi Kusumastuti/ Turi Miasih
(Foto: Thinkstock)

http://www.hipwee.com/tips/wah-ternyata-penting-lho-buat-nanya-balik-saat-wawancarakerja/
http://e-recruitment.solusiusahaku.com/tips-negosiasi-gaji-dalam-interview-kerja/
http://freshgraduatemasukkerja.blogspot.com/p/blog-page_5401.html

Вам также может понравиться