Вы находитесь на странице: 1из 4

KETUBAN PECAH DINI (KPD)

Definisi KPD
Ketuban pecah dini atau spontaneus/early/premature rupture of membrans (PROM) merupakan
pecahnya selaput ketuban secara spontan pada saat belum menunjukkan tanda-tanda persalinan /
inpartu. bila ditemukan pembukaan kurang dari 3 cm pada primigravida dan kurang dari 5 cm
pada multigravida.

Klasifikasi KPD
Bila terjadi dibawah umur kehamilan 37 minggu disebut preterm prematur rupture of

membran (PPROM).
Bila terjadi diatas umur kehamilan 37 minggu disebut term prematur rupture of
membrans (TPROM).

Etiologi KPD
Sampai saat ini penyebab KPD belum diketahui secara pasti, tetapi ditemukan beberapa
faktor predisposisi yang berperan pada terjadinya ketuban pecah dini, antara lain:
1. Infeksi
Adanya infeksi pada selaput ketuban (korioamnionitis lokal) sudah cukup untuk
melemahkan selaput ketuban di tempat tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
bakteri yang terikat pada membran melepaskan substrat seperti protease yang menyebabkan
melemahnya membran. Penelitian terakhir menyebutkan bahwa matriks metalloproteinase
merupakan enzim spesifik yang terlibat dalam pecahnya ketuban oleh karena infeksi.2
2. Defisiensi vitamin C
Vitamin C diperlukan untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan kolagen.
3. Faktor selaput ketuban
Pecahnya ketuban dapat terjadi akibat peregangan uterus yang berlebihan atau terjadi
peningkatan tekanan yang mendadak di dalam kavum amnion, di samping juga ada kelainan
selaput ketuban itu sendiri. Hal ini terjadi seperti pada sindroma Ehlers-Danlos, dimana terjadi
gangguan pada jaringan ikat oleh karena defek pada sintesa dan struktur kolagen dengan gejala
berupa hiperelastisitas pada kulit dan sendi, termasuk pada selaput ketuban yang komponen
4. Faktor umur dan paritas
Ketuban Pecah Dini (KPD)

Page 1

Semakin tinggi paritas ibu akan makin mudah terjadi infeksi cairan amnion akibat
rusaknya struktur serviks akibat persalinan sebelumnya.2
5. Faktor tingkat sosio-ekonomi
Sosio-ekonomi yang rendah, status gizi yang kurang akan meningkatkan insiden KPD,
lebih-lebih disertai dengan jumlah persalinan yang banyak, serta jarak kelahiran yang dekat.2
6. Faktor-faktor lain
Inkompetensi serviks atau serviks yang terbuka akan menyebabkan pecahnya selaput ketuban
lebih awal karena mendapat tekanan yang langsung dari kavum uteri.

Patofisiologi KPD
Pada ketuban pecah dini terjadi perubahan-perubahan seperti penurunan jumlah jaringan
kolagen dan terganggunya struktur kolagen, serta peningkatan aktivitas kolagenolitik. Degradasi
kolagen tersebut terutama disebabkan oleh matriks metaloproteinase (MMP). MMP merupakan
suatu grup enzim yang dapat memecah komponen-komponen matriks ektraseluler.Pada selaput
ketuban juga diproduksi penghambat metaloproteinase / tissue inhibitor metalloproteinase
(TIMP).
Keutuhan dari selaput ketuban tetap terjaga selama masa kehamilan oleh karena aktivitas
MMP yang rendah dan konsentrasi TIMP yang relatif lebih tinggi. Saat mendekati persalinan
keseimbangan tersebut akan bergeser, yaitu didapatkan kadar MMP yang meningkat dan
penurunan yang tajam dari TIMP yang akan menyebabkan terjadinya degradasi matriks
ektraseluler selaput ketuban.
Diagnosis KPD
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Anamnesa pasien dengan KPD merasa basah pada vagina atau mengeluarkan cairan yang
banyak berwarna putih jernih, keruh, hijau, atau kecoklatan sedikit-sedikit atau sekaligus banyak,
secara tiba-tiba dari jalan lahir. Keluhan tersebut dapat disertai dengan demam jika sudah ada
infeksi. Pasien tidak sedang dalam masa persalinan, tidak ada nyeri maupun kontraksi uterus.
Riwayat umur kehamilan pasien lebih dari 20 minggu.4
Ketuban Pecah Dini (KPD)

Page 2

Pada pemeriksaan fisik abdomen, didapatkan uterus lunak dan tidak adanya nyeri tekan.
Tinggi fundus harus diukur dan dibandingkan dengan tinggi yang diharapkan menurut hari
pertama haid terakhir. Palpasi abdomen memberikan perkiraan ukuran janin dan presentasi.4
2. Pemeriksaan dengan spekulum
Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD untuk mengambil sampel cairan ketuban di
forniks posterior dan mengambil sampel cairan untuk kultur dan pemeriksaan bakteriologis.5
Tiga tanda penting yang berkaitan dengan ketuban pecah dini adalah :
1. Pooling

: Kumpulan cairan amnion pada fornix posterior.

2. Nitrazine Test : Kertas nitrazin merah akan jadi biru.


3. Ferning

: Cairan dari fornix posterior di tempatkan pada objek glass dan didiamkan dan

cairan amnion tersebut akan memberikan gambaran seperti daun pakis.8


3. Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan untuk menentukan penipisan dan dilatasi serviks.
4. Pemeriksaan penunjang

Dengan tes lakmus, cairan amnion akan mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Pemeriksaan leukosit darah, bila meningkat > 15.000 /mm3 kemungkinan ada infeksi.
USG untuk menentukan indeks cairan amnion, usia kehamilan, letak janin, letak plasenta,

gradasi plasenta serta jumlah air ketuban.


Kardiotokografi untuk menentukan ada tidaknya kegawatan janin secara dini atau
memantau kesejahteraan janin. Jika ada infeksi intrauterin atau peningkatan suhu, denyut

jantung janin akan meningkat.


Amniosintesis digunakan untuk mengetahui rasio lesitin - sfingomielin dan fosfatidilsterol
yang berguna untuk mengevaluasi kematangan paru janin.4

Diagnosis Banding KPD


Fistula vesiko vaginal pada kehamilan.4

Penatalaksanaan KPD
Ketuban Pecah Dini (KPD)

Page 3

Konservatif

Rawat di rumah sakit.


Berikan antibiotik (ampisilin 4 x 500 mg atau eritromisin bila tidak tahan dengan

ampisilin dan metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari).


Jika umur kehamilan < 32 34 minggu, dirawat selama air ketuban masih keluar atau

sampai air ketuban tidak keluar lagi.


Jika umur kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa negatif :
beri deksametason, observasi tanda-tanda infeksi dan kesejahteraan janin. Terminasi pada

kehamilan 37 minggu.
Jika usia kehamilan 32-37 minggu, sudah in partu, tidak ada infeksi, berikan tokolitik

(salbutamol), deksametason dan induksi sesudah 24 jam.


Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda-tanda infeksi intrauterin).
Pada usia kehamilan 32-34 minggu, berikan steroid untuk memacu kematangan paru
janin dan kalau memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin tiap minggu. Dosis
betametason 12 mg sehari dosis tunggal selama 2 hari, deksametason i.m 5 mg setiap 6
jam sebanyak 4 kali.7

Aktif

Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal pikirkan seksio sesarea.

Dapat pula diberikan misoprostol 50g intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali.
Bila ada tanda-tanda infeksi, berikan antibiotika dosis tinggi dan persalinan diakhiri jika :
a. Bila skor pelvik < 5, lakukanlah pematangan serviks, kemudian induksi. Jika tidak
berhasil, akhiri persalinan dengan seksio sesarea.
b. Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan, partus pervaginam.9

Komplikasi KPD

Persalinan Prematur
Infeksi
Hipoksia dan Asfiksia

Ketuban Pecah Dini (KPD)

Page 4

Вам также может понравиться

  • Endophthalmitis
    Endophthalmitis
    Документ5 страниц
    Endophthalmitis
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Mal (Harta)
    Mal (Harta)
    Документ12 страниц
    Mal (Harta)
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Kewenangan Khalifah
    Kewenangan Khalifah
    Документ31 страница
    Kewenangan Khalifah
    Hanny Soraya
    Оценок пока нет
  • Pem. Tourniquet (Rumple Leed Test)
    Pem. Tourniquet (Rumple Leed Test)
    Документ9 страниц
    Pem. Tourniquet (Rumple Leed Test)
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Tugas SL
    Tugas SL
    Документ1 страница
    Tugas SL
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • PP Roserplasty
    PP Roserplasty
    Документ8 страниц
    PP Roserplasty
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Kehamilan Resiko Tinggi
    Kehamilan Resiko Tinggi
    Документ1 страница
    Kehamilan Resiko Tinggi
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Deskripsi Kasus Ket Jani
    Deskripsi Kasus Ket Jani
    Документ25 страниц
    Deskripsi Kasus Ket Jani
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Referat Neuritis Optik Edited 1
    Referat Neuritis Optik Edited 1
    Документ22 страницы
    Referat Neuritis Optik Edited 1
    Praisila Glory Florencia Jonathan
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Endophthalmitis
    Endophthalmitis
    Документ5 страниц
    Endophthalmitis
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Questioner PTC
    Questioner PTC
    Документ4 страницы
    Questioner PTC
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Tuberculosis
    Tuberculosis
    Документ2 страницы
    Tuberculosis
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Leaflet Diare
    Leaflet Diare
    Документ6 страниц
    Leaflet Diare
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Nama Obat
    Nama Obat
    Документ4 страницы
    Nama Obat
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • HT Pada Lansia
    HT Pada Lansia
    Документ1 страница
    HT Pada Lansia
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • PORTOFOLIO Ridha 2 Scabies
    PORTOFOLIO Ridha 2 Scabies
    Документ5 страниц
    PORTOFOLIO Ridha 2 Scabies
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Clinical Pathway
    Clinical Pathway
    Документ6 страниц
    Clinical Pathway
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Mastoiditis Kronis
    Mastoiditis Kronis
    Документ2 страницы
    Mastoiditis Kronis
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Clinical Pathway
    Clinical Pathway
    Документ6 страниц
    Clinical Pathway
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Pemicu 1 Peritonsiler Abses
    Pemicu 1 Peritonsiler Abses
    Документ4 страницы
    Pemicu 1 Peritonsiler Abses
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Mastoiditis Kronis
    Mastoiditis Kronis
    Документ2 страницы
    Mastoiditis Kronis
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • PORTOFOLIO Ridha 2 Scabies
    PORTOFOLIO Ridha 2 Scabies
    Документ5 страниц
    PORTOFOLIO Ridha 2 Scabies
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Fraktur Cruris
    ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Fraktur Cruris
    Документ7 страниц
    ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Fraktur Cruris
    datmojo
    Оценок пока нет
  • Jurnal Neuro
    Jurnal Neuro
    Документ13 страниц
    Jurnal Neuro
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Mastoiditis Kronis
    Mastoiditis Kronis
    Документ2 страницы
    Mastoiditis Kronis
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Mati Tenggelam
    Mati Tenggelam
    Документ18 страниц
    Mati Tenggelam
    Riski Chairi
    Оценок пока нет
  • Clinical Pathway-2 Ready
    Clinical Pathway-2 Ready
    Документ15 страниц
    Clinical Pathway-2 Ready
    Riski Chairi
    Оценок пока нет