Вы находитесь на странице: 1из 18

Laporan Penelitian

Fisika
Difraksi Kisi

1. Irfan Reynaldi Sukmananda


2. Raynor Fathur
3. Reinaldy Hermawan Putra
4. Rizky Triansyah
XII IPA 5

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bandung


Jalan Gardujati No. 20

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan penelitian ini tanpa ada suatu halangan
berarti.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW yang kita nanti nantikan syafaatnya di dunia dan di
akhirat.
Laporan penelitian ini disusun bertujuan untuk mengetahui
tentang difraksi kisi dan bagaimana aplikasinya.
Tak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu terselesaikannya laporan penelitian ini.
Namun, penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih
jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi peningkatan laporan
penelitian ini.
Penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, Desember 2014

Penulis

Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................I
Daftar Isi..................................................................................................................II
I.

Tujuan...............................................................................................................2

II. Alat dan Bahan.................................................................................................2


III.

Teori..............................................................................................................2

IV.

Langkah Kerja...............................................................................................2

V. Tabel Hasil Pengamatan...................................................................................2


VI.

Pertanyaan.....................................................................................................2

VII.

Kesimpulan...................................................................................................2

VIII. Daftar Pustaka...............................................................................................2


IX.

Lampiran.......................................................................................................2

II

I.

Tujuan
Mengukur panjang gelombang cahaya.

II.

Alat dan Bahan


1.
2.
3.
4.
5.

III.

Kisi difraksi 100 garis/mm dan 300 garis/mm


Penggaris 100 cm
Penggaris 30 cm
Korek api/Pemantik
Lilin

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

Teori

A. Difraksi Kisi
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah
disebut difraksi gelombang.
Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan
bayangan terang yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di
samping itu, terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah
tersebut di sebelah bayangan aslinya, dan yang semakin ke tepi, terangnya
semakin merosot. Jadi seolah-olah sinar cahaya yang lolos lawat celah itu ada
yang dilenturkan atau didifraksikan ke arah menyamping. Gejala difraksi
demikian tak lain ialah interferensi sinar-sinar gelombang elektromagnetik cahaya
dari masing-masing bagian medan gelombang sebagai sumber gelombang cahaya
Kisi adalah celah sangat sempit yang dibuat dengan menggores sebuah
lempengan kaca dengan intan. Alat ini terdiri dari sejumlah besar slit-slit paralel
yang berjarak sama. Suatu kisi dapat dibuat dengan cara memotong garis-garis
paralel di atas permukaan plat gelas dengan mesin terukur berpresisi tinggi. Celah
di antara goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya dan karena itu
bertindak sebagai celah-celah yang terpisah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan
garis per sentimeter.
Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam
jumlah banyak. Jika seberkas sinar dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi dan
dapat menghasilkan suatu pola difraksi di layar. Sebuah kisi memiliki konstanta
yang menyatakan banyaknya goresan tiap satu satuan panjang, yang

dilambangkan dengan d, yang juga sering dikatakan menjadi lebar celah. Dalam
sebuah kisi, lebar celah dengan jarak antara dua celah sama apabila banyaknya
1
goresan tiap satuan panjang dinyatakan dengan N, maka d = N . Misalnya
sebuah kisi memiliki 500 garis/mm maka lebar celah kisi tersebut adalah d =
1
1
mm =
m = 2 10-6 m. Pada sebuah kisi yang disinari cahaya
500
500000
yang sejajar dan tegak lurus kisi, dan di belakang kisi ditempatkan sebuah layar,
maka pada layar tersebut akan terdapat garis terang dan gelap, jika cahaya yang
dipakai adalah monokromatik. Kemudian akan terbentuk deretan spektrum warna,
jika cahaya yang digunakan sinar putih (polikromatik). Garis gelap dan terang
atau pembentukan spektrum akan lebih jelas dan tajam jika lebar celahnya
semakin sempit atau konstanta kisinya semakin banyak/besar. Garis gelap dan
terang dan spektrum tersebut merupakan hasil interferensi dari cahaya yang
berasal dari kisi tersebut yang jatuh pada layar titik/ tempat tertentu.

Misalkan semua cahaya yang melalui celah kisi dilenturkan/didifraksikan


dengan sudut dan dikumpulkan pada satu titik P yang berjarak p dari terang
pusat (O) pada layar yang berjarak L dari kisi. Hasil interferensi cahaya di titik P
tergantung pada selisih lintasan yang ditempuh cahaya dari celah yang berdekatan
yaitu d sin . Di titik P akan terjadi garis terang jika d sin sama dengan
kelipatan bilangan bulat kali panjang gelombang atau kelipatan bilangan genap
kali setengah gelombang. Sebaliknya akan terjadi garis gelap jika d sin sama
dengan kelipatan bilangan ganjil kali setengah panjang gelombang. Secara
matematik dapat dinyatakan :
Di P terjadi garis terang jika :
d sin = n atau

dp
L = n

p=

nL
d

Di P akan terjadi garis gelap jika :


1
d sin = (n- 2 ) atau

dp
1
=(n )
L
2

1
n ) L
(
2
p=
d

dengan:
d = lebar celah kisi (m)
T = sudut difraksi (derajat)
O = panjang gelombang cahaya (m)
n = orde difraksi
p = jarak garis gelap/terang ke terang pusat (m)
L = jarak layar ke kisi (m)

B. Spektrum Cahaya
Spektrum merujuk pada rentang warna yang teramati ketika cahaya putih
terdispersi oleh sebuah prisma. Segera istilah tersebut merujuk pada plot intensitas
cahaya sebagai fungsi dari frekuensi atau panjang gelombang. Istilah spektrum
kemudian segera diterapkan untuk gelombang-gelombang lain, seperti gelombang
suara, dan sekarang diterapkan untuk semua sinyal yang dapat diuraikan ke dalam
komponen-komponen frekuensi.
Spektrum kasat mata adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang
dapat dideteksi mata manusia. Mata normal manusia akan dapat menerima
panjang gelombang dari 390 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat
menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam frekuensi 400490 terahertz). Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki
sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah hijau dari spektrum optik.
Warna pencampuran seperti merah muda atau ungu, tidak terdapat dalam
spektrum ini karena warna-warna tersebut hanya akan didapatkan dengan
mencampurkan beberapa panjang gelombang.

Banyak spesies yang dapat melihat panjang gelombang di luar jendela


optik. Lebah dan serangga lainnya dapat melihat cahaya ultraviolet, yang
membantu mereka mencari nektar di bunga. Spesies tanaman bergantung pada
penyerbukan yang dilakukan oleh serangga sehingga yang berkontribusi besar
pada keberhasilan reproduksi mereka adalah keberadaan cahaya ultraviolet, bukan
warna yang bunga perlihatkan kepada manusia. Burung juga dapat melihat
ultraviolet (300-400 nm).
Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak
ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, tabel berikut
memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum:

Warna
Violet
Biru
Hijau
Kuning
Jingga
Merah

IV.

Langkah Kerja

1.
2.
3.
4.
5.

Siapkan alat dan bahan.


Nyalakan api pada lilin dengan korek api atau pemantik.
Tempatkan lilin, sebagai sumber cahaya, sejauh 1 meter dari titik pengamatan.
Amati lilin, sumber cahaya, menggunakan kisi difraksi 100 garis/mm.
Ukur jarak dari terang pusat(sumber cahaya) ke garis-garis terang yang
teramati. Gunakan penggaris 30 cm, agar perhitungan lebih akurat.
6. Catat masing-masing jarak warna cahaya yang teramati.
7. Ulangi langkah kerja 4-6 dengan menggunakan kisi difraksi 300 garis/mm.
8. Hitung panjang gelombang dari garis-garis terang yang teramati.

V.
Garis
pada
kisi
100
garis/
mm

300
garis/
mm

Warna
cahaya
1. Merah
2. Kuning
3. Hijau
4. Biru muda
1. Merah
2. Jingga
3. Kuning
4. Hijau
5. Biru
6. Nila
7. Ungu

Tabel Hasil Pengamatan


Jarak terang ke terang pusat (m)
Orde 1
9,7x10-2
9,2x10-2
8,5x10-2
8,1x10-2
19,5x10-2
18,5x10-2
17,5x10-2
16,5x10-2
14,5x10-2
13,5x10-2
12,9x10-2

Panjang gelombang (m)

Orde 2
Orde 3
Orde 1
16,2x10-2 24,6x10-2 9,7x10-7
15,4x10-2 23,4x10-2 9,2x10-7
14,5x10-2 22,2x10-2 8,5x10-7
13,5x10-2
8,1x10-7
39,2x10-2
6,5x10-7
-2
36,2x10
6,17x10-7
34,2x10-2
5,83x10-7
-2
31,2x10
5,5x10-7
4,83x10-7
4,5x10-7
4,3 x10-7

Orde 2
Orde 3
8,1x10-7 8,2x10-7
7,7x10-7 7,87x10-7
7,25x10-7 7,4x10-7
6,75x10-7
-7
6,53x10
6,03x10-7
-7
5,7x10
-7
5,2x10
-

Panjang
gelombang ratarata (m)
8,7x10-7
8,3x10-7
7,7x10-7
7,4x10-7
6,515x10-7
6,1x10-7
5,765x10-7
5,35x10-7
4,83x10-7
4,5x10-7
4,3 x10-7

VI. Pertanyaan
1. UN-29-2011/12
Sebuah kisi difraksi dengan konstanta kisi 500 garis/cm digunakan
untuk mendifraksikan cahaya pada layar yang berjarak 1 m dari kisi.
Jarak antara dua garis terang berurutan pada layar 2,4 cm, maka
panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah ....
Jawab:

2. UN-22-2009/04
Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 5.000
goresan tiap cm. Sudut deviasi orde kedua adalah 30. Panjang
gelombang cahaya yang digunakan adalah ....
Jawab:

3. UN-24-2014

Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 5.10-7 m


diarahkan tegak lurus pada kisi. Jika jarak layar ke kisi 2 m dan pada
layar terjadi terang orde ke 3 dengan jarak 150 cm dari terang pusat,
maka konstanta kisi yang digunakan adalah ....
Jawab:

4. EBTANAS-33-2005
Cahaya monokromatik jatuh tegak lurus pada kisi difraksi dengan
4.000 celah per cm. Bila spektrum orde kedua membentuk sudut 30o
terhadap garis normal maka panjang gelombang cahaya yang
digunakan adalah
Jawab:

5. EBTANAS-43-2001
Seberkas cahaya yang melalui kisi difraksi dengan 5.000 celah/cm
menghasilkan spektrum garis terang orde kedua yang membentuk

sudut 30o terhadap garis normalnya. Panjang gelombang cahaya yang


digunakan adalah
Jawab.

6. UN-22-2009/45
Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 500 nm
tegak lurus pada kisi difraksi. Jika kisi memiliki 400 garis tiap cm dan
sudut deviasi sinar 30, maka banyaknya garis terang yang terjadi pada
layar adalah ....
:

7. UN-19-2010/37
Perhatikan gambar berikut!

Berkas cahaya monokromatik digunakan menyinari secara tegak lurus


suatu kisi. Berdasarkan diagram tersebut, dapat disimpulkan bahwa
panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah....
Jawab:

8. EBTANAS-17-1991
Jika seberkas cahaya monokromatis diarahkan pada sebuah kisi yang
mempunyai 104 garis/cm, garis terang pertama terjadi pada sudut
deviasi 30o, maka panjang gelombang cahaya yang dipakai adalah

9. UAN-43-2004
Sebuah kisi yang mempunyai 3000 garis tiap cm, kita gunakan untuk
menentukan panjang gelombang cahaya. Sudut antara garis pusat dan
garis orde 1 adalah 8o (sin 8o = 0,140). Dari hasil di atas, berapakah
panjang gelombang cahaya tersebut?
Jawab:

10. EBTANAS-34-2006
Seberkas sinar yang mempunyai panjang gelombang sebesar 8.350
ditujukan secara tegak lurus pada sebuah kisi difraksi, jika interferensi
maksimum terjadi dengan membentuk sudut 30, berapakah banyak
goresan pada kisi tersebut setiap cm?
Jawab:

10

VII. Kesimpulan
Difraksi adalah penyebaran gelombang karena adanya halangan. Semakin
kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Pembelokan gelombang
yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah disebut difraksi
gelombang. Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan
dalam jumlah banyak. Jika seberkas sinar dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi
dan dapat menghasilkan suatu pola difraksi di layar. Bila cahaya yang dijatuhkan
polikromatik (cahaya putih\banyak warna), selain akan mengalami peristiwa
difraksi, juga akan terjadi peristiwa interferensi, hasil interferensi menghasilkan
pola warna pelangi.
Dari hasil percobaan:

Panjang gelombang spektrum warna merah lebih panjang dari pada


spektrum warna lain.
Semakin banyak orde, maka panjang gelombang semakin kecil karena
orde berbanding terbalik dengan panjang gelombang.
Semakin besar nilai orde yang digunakan pada percobaan kisi difraksi,
maka jarak terang pusat dengan titik orde akan semakin besar.
Warna merah pada spektrum difraksi kisi terletak pada posisi terjauh
karena panjang gelombangnya paling besar.
Semakin banyak celah atau kisi maka semakin kecil panjang
gelombangnya.

11

VIII.Daftar Pustaka

Agfa, Firarizqy Candradari. (2013). LAPORAN PRAKTIKUM KISI DIFRAKSI.


[Daring]. Tersedia: http://notechaca.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-kisidifraksi.html (Desember 2014)
Ali, Lia. (2014). aporan praktikum kisi difraksi dan polarisasi cahaya. [Daring].
Tersedia: http://catatansiliaali.blogspot.com/2014/06/laporan-praktikum-kisi-difraksidan.html (Desember 2014)
Budiyanto, Joko. (2009). Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Irawan, Ari. (2014). KISI DIFRAKSI. [Daring]. Tersedia: http://ariirawan4.blogspot.com/2014/05/kisi-difraksi.html (Desember 2014)
Runtuwene, Megariza. (2014). TUGAS PENDAHULUAN KISI DIFRAKSI. [Daring].
Tersedia: http://megarizaruntuwene.blogspot.com/2014/05/tugas-pendahuluan-kisidifraksi.html (Desember 2014)
Suharyanto. (2009). Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2014). Difraksi. [Daring]. Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Difraksi (Desember 2014)
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2014). Spektrum. [Daring].
Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum (Desember 2014)
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2013). Spektrum kasat mata.
[Daring]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_kasat_mata (Desember
2014)
Wikipedia, the free encyclopedia. (2014). Visible spectrum. [Daring]. Tersedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Visible_spectrum (Desember 2014)

12

IX. Lampiran

13

14

15

Вам также может понравиться