Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tumor solid adalah bentuk benjolan yang tidak normal (abnormal) dalam tubuh, yang
disebabkan oleh berbagai macam penyakit, seperti penyakit keganasan. Secara umum
keganasan ini disebut kanker. Ada jenis-jenis tumor solid diberi nama untuk jenis sel-sel yang
membentuknya yaitu:
1. Sarkoma
Sarkoma terdiri atas fibrosarkoma, osteosarkoma, liposarkoma, kondrosarkoma dan
sarkoma jaringan lunak.
2. Karsinoma
Jenis-jenis karsinoma berupa karsinoma nasofaring, karsinoma laring, karsinoma tiroid,
karsinoma lidah, karsinoma mammae, karsinoma paru, karsinoma gaster, karsinoma hati
primer, kanker kolorektum, karsinoma pankreas, karsinoma ginjal, karsinoma prostat,
karsinoma penis, karsinoma serviks uteri, karsinoma endometrium karsinoma ovarium,
karsinoma vulva.1
Pada tahun 2007, kanker merupakan penyebab utama mortalitas di dunia (sekitar 13%
dari seluruh penyebab mortalitas). Angkanya diperkirakan sekitar 7,9 juta kematian. Jenis
kanker tersering penyebab mortalitas tiap tahunnya berupa karsinoma paru (1,4 juta
mortalitas/tahun),karsinoma
lambung
(866.000
mortalitas/tahun),kolon
(677.000
Jenis kanker tersering berbeda antara pria dan wanita. Pada pria terdiri dari karsinoma paru,
lambung, kolorektal, dan prostat. Sedangkan pada wanita terdiri dari karsinoma mammae, paru,
lambung, kolorektal dan serviks. Sekitar 72% dari seluruh mortalitas kanker pada tahun 2007
terjadi di negara berpendapatan rendah sampai berpendapatan menengah.2
Sebanyak 1.596.670 kasus kanker baru dan 571.950 kematian akibat kanker yang di
proyeksikan terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2011. Diperkirakan bahwa sekitar 571.950
orang Amerika akan mati karena kanker, sesuai dengan data lebih dari 1500 kematian per hari.
Kanker paru-paru, Prostat, dan Kolorektum pada pria, dan kanker paru-paru, payudara, dan
colorectum pada wanita terus menjadi penyebab paling umum kematian kanker.3
Menurut data Riskesdas tahun 2007, di Indonesia prevalensi tumor atau kanker adalah
4,3/1000 penduduk, dengan proporsi kejadian penyakit sebesar 10,2% dan berada pada urutan
ketujuh penyebab kematian stelah tuberculosis, hipertensi, perinatal dan diabetes mellitus.4
Dampak penyakit kanker terhadap ketahanan sumber daya manusia di Indonesia sangat besar
karena selain merupakan penyebab kematian dan kesakitan juga menurunkan produktivitas.5
I.2.
Rumusan Masalah
2
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut: Bagaimana gambaran tumor solid pada pasien yang rawat inap di RSUP.Prof.dr.R.D.
Kandou Manado periode Januari 2012 sampai Desember 2013.
I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui berbagai tipe gambaran profil tumor solid
pada pasien yang rawat inap RSUP.Prof.dr.R.D. Kandou Manado periode Januari 2012 sampai
Desember 2013.
I.4. Manfaat Penelitian
1. Memperoleh gambaran tumor solid pada pasien yang rawat inap di bagian ilmu penyakit
dalam RSUP.Prof.dr.R.D. Kandou Manado periode Januari 2012 sampai Desember
2013
2. Dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman penulis di bidang penelitian
3. Bermanfaat bagi masyarakat karena dapat memberikan informasi tentang tingginya
angka kejadian tumor solid sehingga masyarakat dapat menghindari faktor-faktor resiko
4. Sebagai bahan referensi di Perpustakaan FK UNSRAT Manado
5. Sebagai bahan acuan untuk penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Definisi
Tumor solid adalah bentuk benjolan yang abnormal dalam tubuh, yang disebabkan oleh
berbagai macam penyakit, seperti penyakit keganasan; dan secara umum keganasan disebut
kanker.1
Ada jenis-jenis tumor solid diberi nama untuk jenis sel-sel yang membentuknya yaitu:
1. Sarkoma
Sarkoma terdiri atas fibrosarkoma, osteosarkoma, liposarkoma, kondrosarkoma dan
sarkoma jaringan lunak.
2. Karsinoma
Jenis-jenis karsinoma berupa karsinoma nasofaring, karsinoma laring, karsinoma tiroid,
karsinoma lidah, karsinoma mammae, karsinoma paru, karsinoma gaster, karsinoma hati
primer, kanker kolorektum, karsinoma pankreas, karsinoma ginjal, karsinoma prostat,
karsinoma penis, karsinoma serviks uteri, karsinoma endometrium karsinoma ovarium,
karsinoma vulva.
II.2. Etiopatogenesis
Karsinogenesis di pengaruhi oleh dua jenis gen penting. Onkogen (gen pemicu
pertumbuhan tumor) dan antionkogen/tumor supresor gen (gen penghambat pertumbuhan
tumor) adalah gen yang memainkan peran penting dalam karsinogenesis. Pada tumor terjadi
penurunan aktivitas dari antionkogen yang diiringi peningkatan aktivitas dari onkogen.6
Penurunan antionkogen dapat disebabkan oleh factor genetic, lingkungan makanan dan
zat-zat kimia, perilaku, gangguan keseimbangan hormonal, faktor emosional, dan radikal
bebas. Sedangkan peningkatan aktivitas onkogen dapat disebabkan oleh virus dan infeksi.6
Penyebab kanker biasanya tidak diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat
merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetic dan lingkungan. Namun ada beberapa
faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :7
Faktor keturunan
Dari Prancis dilaporkan pada suatu keluarga berturut-turut selama lima generasi dari 24
wanita terdapat 10 orang menderita kanker mammae.
Faktor lingkungan
Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru, mulut, laring (pita
suara), kandung kemih, Sinar Ultraviolet dari matahari, Radiasi pengion merupakan
karsinogen yang terpenting, terutama radiasi gelombang elektromagnetik bergelombang
pendek dan berfrekuensi tinggi, serta radiasi elektron.
Virus
Virus-virus yang menyebabkan tumor solid, misalnya Epstein-Barr (EBV), Virus
hepatitis B (HBV), Virus Papiloma (HVP).
Karsinogen Kimiawi
Karsinogen kimia yang sering menyebabkan penyakit ini, misalnya nitrosamin,
mikotomiksin, hidrokarbon poliaromatik, amina aromatic dan zat warna azo, serta
benzene.
Gangguan Keseimbangan Hormonal
II.3.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang dan manifestasi klinik. Pada anamnesis sangat penting ditanyakan keluhan,
lokasi tumor, dan penyulit yang ditimbulkannya.
Pemeriksaan fisik melihat keadaan umum pasien, dan keadaan awal tumor, ukuran tumor,
konsistensinya, dan ada pelekatan atau tidak. Pada pemeriksaan penunjang yang perlu di
periksa adalah darah lengkap, urin lengkap, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, biopsy,
radiografi polos, USG, CT-Scan, MRI, Sintigrafi, dan RIA (Radio Immuno Asay).1,8
Manifestasi klinik tumor solid secara umum berupa benjolan (tumor), nyeri, secret
patologis, ulserasi, demam, penurunan berat badan, dan ikterus. Gejala-gejala khusus
yang terdapat pada berbagai tipe tumor solid akan diuraikan sebagai berikut :
Karsinoma paru menunjukkan gejala seperti batuk darah, sesak napas, nyeri dada,
suara parau, syndrome vena cava superior yang terjadi karena bendungan pada vena cava
superior dan disertai dengan pembengkakan muka dan lengan, disfagia, efusi pleura, jari tabuh,
ginekomastia, flebitis, anemia dan penurunan berat badan.9
Karsinoma mammae menduduki peringkat ke dua dari insiden semua tipe kanker di
Indonesia. Gejala yang muncul berupa benjolan di kelenjar payudara, gejala retraction seperti
penarikan putting susu, pada tahap awal penderita tidak merasakan nyeri, nyeri baru muncul
saat infiltrasi ke sekitar sudah mulai, dan edema kulit, klasifikasi stadium karsinoma mamae
berupa:10
sebar.
Stadium 2 : kanker payudara 2 cm atau lebih dengan mempunyai anak sebar di
kelenjar ketiak.
Stadium 3 : Kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar di kelenjar ketiak,
infra dan surpaclavicular; atau infiltarasi ke fasia pektrolis atau ke kulit; atau kanker
Karsinoma kolorektum Insiden untuk kanker kolorektum yaitu usia 60 sampai 70 tahun.
Pada karsinoma kolorektum tidak menimbulkan gejala selama bertahun tahun; gejala timbul
perlahan dan sering telah ada sejak berbulan bulan, kadang kadang tertahun tahun,
sebelum terdiagnosis. Kanker kolon kanan dan sekum sering menyebabkan rasa lelah, lesu, dan
anemia defisiensi zak besi. Kanker di sisi kanan mungkin menyebabkan perdarahan tersamar,
perubahan kebiasaan buang ari besar, atau rasa kram di kuadran kiri bawah. Meskipun
karsinoma kolorektum berawal sebagai lesi in situ, lesi tersebut berkembang dengan pola
morfologik yang berbeda beda. Tumor di kolon proksimal cenderung tumbuh sebagai massa
polipoid eksofitik yang meluas di sepanjang salah satu dinding sekum dan kolon asendens. Bila
terletak di kolon distal, karsinoma cenderung berbentuk lesi anular melingkar yang
menimbulkan apa yang disebut sebagai kostriksi napkingring pada urus dan penyempitan
lumen.11
Karsinoma lambung di temukan lebih dari 2 cm dalam ukuran yang berhubungan
dengan peningkatan resiko invasi dan metastasis lymphovascular.
Sekitar 10-15% dari kanker lambung merupakan penyakit keturunan. Herediter kanker
lambung yang menyebar (HDGC) adalah kondisi yang sangat penetran dominan autosomal
8
dengan usia rata rata pada diagnosis 38 tahun. Gejala yang muncul ada karsinoma lambung
adalah rasa tak enak atau nyeri samar abdomen atas terutama parah sehabis makan, nafsu
makan menurun, eruktasi, regurgitasi asam, mual, muntah dan melena.12
Karsinoma prostat, pada stadium dini umunya tanpa manifestasi khas, gejala klinis
sama dengan hipertrofi prostat jinak. Pada stadium lanjut dengan metastasis jauh timbul gejala
sesuai dengan daerah terkena. Gejala yang sering muncul berupa kesulitan memulai aliran urine
(heisntacy) dan interupsi intermiten aliran urine sewaktu berkemin. Pada beberapa pasien dapat
terjadi obstruksi total aliran kemih yang menyebabkan peregangan kandungan kemih nyeri dan
kadang kadang, hidronefrosis. Pada pemeriksaan kadar antigen spesifik prostat (SPA) di
temukan kadarnya meningkat.13
Karsinoma serviks, stadium dini dapat tanpa simtom jelas, gejala yang utama adalah
perdarahan per vaginam, sekret per vaginam, nyeri, gejala salurun urinarius, gejala saluran
pencernaan, gejala sistemik.14 Karsinoma endometrium, stadium dini tak memiliki gejala jalas.
Sejalan progresi penyakit, dapat timbul gejala, perdarahan abnormal per vaginam, skresi
abnormal per vaginal, nyeri, manifestasi metastasis kanker.15 Karsinoma ovarium solid pada
stadium dini umumnya asimtomatik, atau hanya terdapat gejala tidak khas yang ringan, seperti
tidak nafsu makan, kembung, sakit perut, mengurus dan gejala lainya. Keluhan tersering pada
pasien adalah perut kembung, tukak nyaman, mudah di kelirukan sebagai dyspepsia. 16
Karsinoma vulva, pruritus sebagaian sangat besar pasien karsinoma vulva menderita pruritus
pada waktu bersamaan atau sebelum timbul lesi. Disurai, bila timbul di vestibulum vulva, dapat
timbul vulva. Sejalan progresi penyekit di daerah lesi dapat timbul nyeri, perdarahan dan
metastasis.17
9
Karsinoma laring biasanya asimtomatik atau hanya rasa tak enak di tekak, rasa benda
asing di tenggorokan. Dengan berkembangnya penyakit dapat timbul nyeri tekak, lebih hebat
waktu menelan makanan, timbul suara serak. Ketika tumor membesar, mengalami ulserasi
maka timbul batuk dan hemoptisis.21Karsinoma tiroid memperlihatkan gejala seperti tumor atau
nodal yang keras dalam kelenjar tiroid, bergerak naik turun sesuai gerakan menelan, dan terjadi
pembesaran kelenjar lemfe leher. Pada pemeriksaan laboraturium di temukan kadar kalsitonin
serum meningkat. Karsinoma lidah menunjukan gejala seperti benjolan di lidah, nyeri, gerakan
lidah terbatas, berat badan menurun dan limfadenopati leher.22
Karsinoma hati primer gejala yang muncul berupa nyeri tumpul abdomen kanan atas,
massa abdomen kanan atas, perut kembung, anoreksia, letih, penurunan berat badan, demam,
ikterus, asites, perdarahan diare, nyeri bahu belakang kanan, udem kedua tungkai bawah, dan
kulit gatal.
Pada pemeriksaan AFP > 500ng/L bertahan 1 bulan atau >200 ng/L bertahan 2 bulan, tanpa
bukti penyakit hati aktif maka dapat dibuat diagnosis karsinoma hati primer.23
Korsinoma ginjal, asimtomatik dewasa ini secara klinis terdapat sekitar 20 40 %
karsinoma renal di temukan pada saat pemeriksaan fisik rutin atau sebab lainnya. Gejala
sistemik terdapat demam, anemis, lesu, berat badan turun, hipertensi, hiperkelsemia dan
gangguan fungsi hati (sindrom staufer).24
Karsinoma buli buli, sebagian besar dating dengan keluhan makrohematuria tanpa
nyeri. Hematuri biasanya menyeluruh sepanjang urinasi, bertambah hebat di akhir. Volume
perdarahan tidak terkait dengan ukuran, jumlah, derajat keganasan tumor.25 Karsinoma sel
germinal testis, pembesaran tidak nyeri testis unilateral, ada pasien mengeluh testis terasa berat,
10
nyeri tumpul, nyeri tekan atau infertilitas.26 Karsinoma penis kebanyakan muncul dari glans
penis atau bagian dalam prepusium karena umumnya pasien menderita fimosis, lesi dini sangat
mudah terabaikan.27
Fibrosarkoma sering terjadi pada usia 30-55 tahun. Namun, wanita agak lebih banyak
dari pria, dapat timbul di setiap lokasi tubuh, namun paling sering timbul di ekstremitas. Gejala
utamanya berupa tumor tidak nyeri, dengan membesarnya tumor sering timbul nyeri sampai
mempengaruhi fungsi ekstremitas. Dari pemeriksaan penunjang menunjukkan konsistensi
lembut, permukaan irisan umumnya berwarna abu-abu putih, dapat terjadi nekrosis, hemoragi
dan transformasi.7,18
Liposarkoma umumnya terjadi pada dewasa, namun paling sering terjadi pada usia 40-60
tahun. Liposarkoma memiliki gejala seperti massa berlokasi dalam, berbatas tidak jelas dan
tidak nyeri. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan tumor sering kali lobular, konsistensi
lunak, liposarkoma yang timbul di retroperitoneum, penampang irisan tumor berwarna kuning
keputihan.7,19
Osteosarkoma merupakan neoplasma kedua yang sering ditemukan pada anak, remaja,
dan dewasa muda. Lokasi dapat terjadi dimana-mana tetapi lebih banyak terjadi di sekitar bahu
dan lutut. Gambaran klinis yang timbul berupa nyeri menetap dan pelebaran vena. Untuk
diagnosis selalu diperlukan biopsi.20
Kondrosarkoma merupakan tumor ganas tulangyang berasal dari jaringan tulang rawan.
Kondrosarkoma memiliki gejala seperti rasa sakit dan nyeri dan nyeri local terutama nyeri
samar, intermiten, serta tumor yang membesar secara bertahap. Pada pemeriksaan penunjang,
tipe sentral terdapat berbagai bentuk klasifikasi, dapat berbentuk cincin, kapas dan bercak.7
11
12
Penatalaksanaan tumor solid saat ini biasanya dilakukan operasi radioterapi, kemoterapi
dan terapi biologis serta beberapa metode lainya, dan penggunaan klinis berbagai
teknis penanganan akan dijelaskan di bawah ini :28
1. Operasi
Operasi merupakan metode penting dalam terapi tumor padat dewasa ini
karena
utama dalam terapi tumor. Radioterapi kuratif untuk memusnakan lesi primer tumor
dan metastasinya, diberikan dosis kuratif yang sesuai kepada tumor dan area target
yang berbeda. Radioterapi paliatif digunakan untuk kasus stadium dengan lanjut
menghambat pertumbuhan tumor, mengurangi penderitaan, memperpanjang usia
dan meningkatkan kualitas hidup.8
3. Kemotarapi
Kemoterapi merupakan terapi paliatif, bukan kuratif untuk jenis jenis
kanker yang sudah menyebar. Paliasi yang efektif akan menghasilkan tanda-tanda
dan keluhan penderita kanker dan perpanjangan hidup yang berguna. Beberapa
kelompok obat yang sudah dikembangkan antara lain, perangsang diferensiasi yang
dapat mendorong sel sel neoplasma melewati taraf maturasi sampai pada tahap
perkembangan akhir atau tidak proliferative lagi.29
intramolekular, untuk
Antimetambolit
14
kadar serum seimbang dengan dosis selama fungsi ginjal dan hidrasi sesuai.29
Antibiotik
Antrasiklin, mempunyai tiga cara kerja utama yaitu, afinitas tinggi untuk
mengikat DNA secara interkalasi yang akan menghambat sintesis DNA dan RNA,
dan pemutus rantai DNA melalui efek terhadap topoisomerase, pengikatan pada
membran yang menyebabkan perubahan keadaan cairan dan transport ion dan
membentuk radikal bebas semikuinon dan radikal oksigen melalui proses reduksi
yang diperantarai enzim.
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif retrospektif , dimana data
yang diambil adalah data dari rekam medik pada periode Januari 2012 sampai
Desember 2013.
III.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Instalasi rawat inap RSUP.Prof.dr.R.D. Kandou
Manado dan akan dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu selama bulan November 2014.
III.3. Populasi dan Sampel
16
Populasi dan Sampel penelitian yang akan diambil yaitu seluruh data pasien
yang dirawat di Instalasi rawat inap RSUP.Prof.dr.R.D. Kandou Manado, periode
Januari 2012 sampai Desember 2013.
III.4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang akan di teliti yaitu :
Jenis tumor
Jenis kelamin
Umur
Pekerjaan
17
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian akan menyajikan karakteristik 628 sampel berdasarkan jenis kelamin,
umur, pekerjaan dan jenis tumor yang diidap pasien. Hasil tabulasi silang akan menyajikan
karakteristik jenis tumor berdasarkan jenis kelamin, jenis tumor berdasarkan umur dan
jenis tumor berdasarkan pekerjaan.
1.
Jenis Tumor
n
%
18
Karsinoma Mammae
181
28,8
158
25,2
Karsinoma Buli-buli
65
10,4
Karsinoma Prostat
63
10
Karsinoma Ovarium
59
9,4
Karsinoma Paru
51
8,1
Karsinoma Kolorektal
38
6,1
Karsinoma Laring
1,1
Karsinoma Nasofaring
Total
6
628
1
100
Berdasarakan tabel 4 dapat dilihat bahwa sebagian besar jenis tumor pasien yang
dijadikan sampel penelitian adalah karsinoma mammae dengan jumlah 181 orang
(28,8%) dan yang paling sedikit karsinoma nasofaring berjumlah 6 orang (1%).
2.
Umur
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur
Umur
50-59 tahun
180
28,7
40-49 tahun
157
25
60-69 tahun
123
19,6
> 70 tahun
86
13,7
30-39 tahun
75
11,9
20-29 tahun
Total
7
628
1,1
100
19
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien yang dijadikan sampel
penelitian adalah berumur 50-59 tahun dengan jumlah 180 pasien (28,7%) dan yang
paling sedikit berumusr 20-29 tahun dengan jumlah 7 pasien (1,1%).
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2 berikut.
8600.0%
14%
700.0%
1%
7500.0%
12%
12300.0%
20%
15700.0%
25%
18000.0%
29%
20-29
50-59
30-39
60-69
40-49
>=70
Jenis Kelamin
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin pasien akan disajikan pada tabel 1
berikut.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki
460
73,2
Perempuan
Total
168
628
26,8
100
20
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien adalah mempunyai
jenis kelamin perempuan dengan jumlah 460 orang (73,2%) dan jenis kelamin lakilaki berjumlah 168 (26,8%).Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1 berikut.
16800.0%
27%
46000.0%
73%
Laki-laki
Perempuan
Pekerjaan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
287
45,7
PNS/TNI/Polri/Dokter
110
17,5
Pensiunan
83
13,2
Petani/Nelayan
48
7,6
Tidak Bekerja
51
8,1
Wiraswasta
30
4,8
Swasta
Total
16
628
2,5
100
21
Berdasarakan tabel 3 dapat dilihat bahwa sebagian besar pekerjaan pasien yang
dijadikan sampel penelitian adalah sebagai ibu rumah tangga dengan jumlah 287 orang
(45,7%) dan yang paling sedikit mahasiswa/pelajar berjumlah 3 orang (0,5%).
5100.0%
8%
28700.0%
46%
11000.0%
18%
4800.0%
8%
8300.0%
13%
300.0%
0%
IRT
Pelajar/Mhs
Pensiunan
Tani/Nelayan
PNS/TNI/Polri/Dokter
Swasta
Wiraswasta
Tidak bekerja
5.
22
Jenis
Karsinoma
Karsinoma
Kelamin
Buli-buli
n
%
Kolorektal
n
%
Laki-laki
Perempua
n
Total
47
18
65
7,5
2,9
10,
4
17
21
38
2,
7
3,
3
6,
1
Karsinoma
Karsinoma
Laring
%
Mammae
n
%
6
1
7
1,
0
0,
18
28
1
1,
1
18
,8
28
,8
Jenis Tumor
Karsinoma
Karsinoma
Nasofaring
n
%
Ovarium
n
%
0,
0,
5
1
6
8
0,
2
1
0
59
59
0
9,
4
9,
4
Total
Karsinoma
Karsinoma
Karsinoma
Paru
Prostat
n
%
Servix Uteri
n
%
%
4,
30
8
3,
21
3
8,
51
63
10
64
10
16
26,
15
25,
8
46
8
73,
8
15
2
25,
0
62
2
10
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat tentang hasil tabulasi silang jenis tumor berdasarkan
jenis kelamin, dimana sebagian besar pasien perempuan mempunyai karsinoma
mammae sebanyak 181 orang (28,8%).
6.
Umur
Karsinoma
Karsinoma
(tahun)
Buli-buli
n
%
Kolorektal
n
%
20-29
30-39
40-49
50-59
22
60-69
>70
Total
21
19
65
0
0
0,
5
3,
5
3,
3
3,
0
10
,4
4
6
10
11
7
38
0
0,
6
1
1,
6
1,
8
1,
1
6,
1
Jenis Tumor
Karsinoma
Karsinoma
Karsinoma
Karsinoma
Laring
%
Mammae
n
%
Nasofaring
n
%
0
1
4
2
0
0
0
0,
9
6
2
0,
1
6
6
0,
1
2
0
1,
1
2
1
8
1
0,3
4,6
9,7
9,7
4,1
0,3
28,
8
1
0
0
0,
2
0,
5
0,
2
0,
2
0
1,
0
23
Ovarium
n
%
0,
2
3
2,
16
5
2,
15
4
2,
16
5
1,
10
6
0
59
0
9,
4
Total
Karsinoma
Karsinoma
Karsinoma
Paru
Prostat
n
%
Servix Uteri
n
%
0,3
23
3,7
75
n
1
2
13
14
6
15
51
%
0,
2
0,
3
2,
1
2,
2
1
15
%
1,
1
11
,9
55
8,8
0,2
51
8,1
3,5
24
3,8
6,4
0,5
86
15
25,
62
10
2,
2
4
8,
10
7
18
25
28
0
12
,7
19
,6
13
,7
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat tentang hasil tabulasi silang jenis tumor berdasarkan
umur, dimana sebagian besar pasien berumur 40-49 tahun dan 50-59 tahun mempunyai
karsinoma mammae masing-masing sebanyak 61 orang (9,7%).
7.
Pekerjaan
IRT
Pelajar/
Mhs
Pensiuna
n
Tani/
Nelayan
PNS/TNI/
Polri/Dok
Karsinoma
Karsinoma
Buli-buli
n
%
2,
13
1
Kolorektal
n
%
2,
14
2
0
14
9
0
2,
2
1,
4
1
0
2
4
ter
Swasta
Wiraswa
sta
Tidak
Bekerja
Total
3
15
5
65
0,
5
2,
4
0,
8
10
,4
3
7
4
38
0
0,
3
0,
6
0,
6
0,
5
1,
1
0,
6
6,
1
Karsinoma
Karsinoma
Laring
%
Mammae
n
%
10 16
0
5
0
0
1
7
0
0,
8
0,
2
0
0
0,
4
1
12
7
50
1
2
4
,6
0,
2
1,
9
1,
1
8,
0
0,
2
0,
3
0,
2
1,
18
6
28
,8
Jenis Tumor
Karsinoma
Karsinoma
Nasofaring
n
%
0
0
3
1
0
1
6
0
0,
5
0,
2
0,
2
0
0,
2
1
Ovarium
n
%
5,
36
7
0,
1
2
0,
1
2
0
13
1
2
5
59
Total
Karsinoma
Karsinoma
Karsinoma
Paru
Prostat
n
%
Servix Uteri
n
%
11 17,
n
10
1
13
0
2,
1
10
0,
2
0,
3
0,
8
9,
4
3
51
%
1,
6
0,
2
2,
4,6
12
1,9
83
2,2
48
25
0,3
0,3
16
2,1
1,1
51
0,8
0,3
30
15
25,
62
8
10
0,
5
0,
8
0,
5
8,
1
,7
0,
9
1
%
45
1
1,
1,
n
28
1
3
5
6
3
10
5
13
,2
7,
6
11
17
,5
2,
5
8,
1
4,
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat tentang hasil tabulasi silang jenis tumor berdasarkan
jenis kelamin, dimana sebagian besar pasien dengan pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga mempunyai karsinoma mammae sebanyak 104 orang (16,6%).
BAB V
PEMBAHASAN
24
Dari hasil penelitian yang dilakukan di bagian Instalasi Rawat Inap RSUP.Prof.R.D
Kandou, di peroleh data tentang jumlah pasien tumor solid selama periode Januari 2013
Desember 2014 jika diurutkan dari penyakit dengan frekuensi terbesar sampai terkecil yaitu
Karsinoma Mammae 181 pasien (28,8 %), Karsinoma Servix Uteri 158 pasien (25,2%),
Karsinoma Buli-buli 65 pasien (10,4%), Karsinoma Prostat 63 pasien (10%), Karsinoma
Ovarium 59 pasien (9,4%), Karsinoma Paru 51 pasien (8,1%), Karsinoma Kolorektal 38 pasien
(6,1%), Karsinoma Laring 7 pasien (1,1%) dan Karsinoma Nasofaring 6 pasien (1%). Menurut
kepustakaan selama 20 tahun terakhir tingkat insiden kejadian Karsinoma Mammae telah
meningkat secara global, dengan tingkat tertinggi di negara-negara barat. Alasan untuk
kecenderungan ini termasuk perubahan dalam pola makan, aktivitas menurun dan pola
reproduksi.30
Dari data yang diperoleh dari bagian Rekam Medik di RSUP. Prof.R.D Kandou Manado,
diperoleh data mengenai pola penyebaran penyakit tumor solid dimana kasus ini paling sering
diderita oleh pasien dengan kelompok usia 50-59 tahun. Pada kelompok usia ini, jumlah pasien
tumor solid adalah 180 pasien (28,7%). Usia 50-59 tahun ini adalah golongan usia yang paling
sering menderita tumor solid. Menurut kepustakaan penyakit tumor solid sering terjadi dengan
bertambahnya usia karena terjadi penurunan daya imunitas tubuh.31
Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis mendapatkan pola penyebaran penyakit
tumor solid berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin yang paling sering dialami adalah
perempuan dengan jumlah 460 pasien (73,2%). Menurut kepustakaan, selain tumor pada organ
kelamin dan organ yang berkaitan erat dengan hormon seks (misalnya mamme), insiden tumor
25
pada wanita adalah 40-70% lebih banyak dari pria. Dari semua jenis tumor, tumor saluran
empedu dan tumor tiroid juga lebih sering ditemukan pada wanita.6
Dari penelitian yang dilakukan, penulis mendapatkan pola penyebaran tumor solid
berdasarkan pekerjaan. Dimana sebagian besar yang menderita tumor solid adalah ibu rumah
tangga dengan jumlah 287 pasien (45,7%). Jenis tumor yang banyak diderita oleh ibu rumah
tangga adalah karsinoma mamme. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara pekerjaan dengan kanker payudara pada wanita.31.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
26
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Jumlah pasien tumor solid perempuan lebih banyak dibandingkan daripada pria
2.
3.
(73,2%).
Sebagian besar pasien tumor solid adalah pasien berumur 50-59 tahun (28,7%).
Sebagian besar pasien tumor solid adalah pasien dengan pekerjaan sebagai ibu rumah
4.
tangga (45,7%).
Sebagian besar jenis tumor solid yang diderita pasien adalah karsinoma mammae
5.
(28,8%).
Sebagian besar pasien tumor solid dengan jenis karsinoma mammae diderita oleh
6.
7.
28,8%.
Sebagian besar pasien tumor solid dengan jenis karsinoma mammae diderita oleh
pasien dengan jenis pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (16,6%).
B. Saran
1. Pembedadahan sistem rekam medis perlu dilakukan guna menjamin tersedianya data
yang berguna untuk penelitian-penelitian terhadap kasus tumor solid.
27
2. Perlu penelitian yang lebih mendalam terhadap penyakit tumor solid guna
meningkatkan kemampuan pelayanan di RSUP.Prof.R.D Kandou Manado terhadap
pasien-pasien tumor solid.
DAFTAR PUSTAKA
28
29
13. Tarnawski W, Fraczek M, Jelen M, Krecicki T, Zalesska-Krecicka m. The role of computerassisted analysis in the evaluation of nuclear charateristics for the diagnosis of precancerous
and cancerous lesions by contact laryngoscopy. Adv Med Sci. 2008
14. Giuffrida D, Gharib diagnosis and management of medullary thyroid carcinoma. Ann
Oncol. 2004
15. Alsagaff Hood, Mukti. Abdul H. Dasar-dasar penyakit paru. Surabaya : Airlangga
University Press, 2006. (halaman 181-219)
16. Hanifa Wiknjosastro, Abdul Bari Saifuddin, Trijatmo Rachimhadhi : ilmu kandungan. Edisi
ke 2, cetakan ke 7. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009.
17. Stevens J. Scouhten LJ, Goldbohm RA, van den Brandt PA. Alcohol consumption, cigarette
smoking and risk of subtypes of oesophageal and gastric cancer: a prospective cohort study.
Gut. Jan 2010.
18. DeVita VT, Lawrence TS, Rosenberg SA, et al. Cancer In: Principles and Prictice of
Oncology. 8th ed. Philadelphia , 2008.
19. Levin B, Lieberman DA, McFarland B, et al, for the American Cancer Society Colorectal
Cancer Advisory Group; US Multi-Society Task Force, 2008.
20. Baradero Mary, Wilfrid Dayrit Mary, Siswadi Yakobus : Klien gangguan ginjal. Jakarta :
EGC, 2008. (halaman 67-68)
21. Andriole GL, Bostwick DG, Brawley OW, et al. Effect of dutasteride on the risk of prostate
cancer. N Engl J Med.2010.
22. Lagwinski N, Thomas A, Stephenson AJ, Campbell S, Hoschar AP, El-Gabry E, et al.
Squamous cell carcinoma of the bladder: a clinicopathologic analysis of 45 cases. Am J
Surg Pathol. 2007.
23. Pettersson A, Richiardi L, Nordenskjold A, Kaijser M, Akre O. Age at surgery for
undescended testis and risk testicular cancer. N Engl J Med. 2007
30
24. Madsen BS, van den Brule AJ, Jensen HL, Wohlfahrt J, Frisch M. Risk factors for
squamous cell carcinoma of the penis-population-based case-control study in Denmark.
Cancer Epidemiol Biomakers Prev. 2008
25. Everett T. Bryant A, Griffin MF, et al. Interventions targeted at women to encourage the
uptake of cervical screening. Cochrame Database Syst Rev. 2011
26. DiSaia PJ, Creasman WT. 7th ed. Clinical Gynecologic Oncology. St. Louis, Mo: Mosby;
2007
27. Ryerson AB, Eheman C, Burton J, McCall N, Blackman D, Subramanian S, et al.
Symptoms, diagnose, and time to key diagnostic procedures among older U.S. women with
ovarian cancer. Obster Gynecol. 2007
28. Hellman K, Silfversward C, Nilsson B. Primary carcinoma of the vagina: factors
influencing the ageat diagnosis. Int J Gynecol Cancer. 2004
29. Aman Ananda Renindra, Gondhowiardjo Soehartati, Rachman Andhika, Suriadiredja SD
Aida, Syahrudin Elisna, Tobing L. Demak, dkk : Basic Science of Oncologi ilmu onkologi
dasar. Jakarta : Fakultas kedokteran UI,2010. (HALAMAN 369-373).
30. Dawood S, Broglio K, Gonzalez-Angulo AM, Buzdar AU, Hortobagyi GN, Giordano SH,
Trends in survival over the past two decades among white and black patients with newly
diagnosed stage IV breast cancer. J Clin Oncol. 2008
31. Indrati, Rini. 2005. Faktor-Faktor Resiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Kanker
Payudara Wanita. Jurnal Epidemiologi. Universitas Diponegoro.
31