Вы находитесь на странице: 1из 14

Halaman judul

STUDI PENURUNAN COD DAN TSS LIMBAH CAIR INDUSTRI


TAHU MENGGUNAKAN PROSES ELEKTROKIMIA

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Khansa Trafitya Utami (H1A014004)


Hildayanti Mustikasari (H1A01409)
Ira Sufyana (H1A014014)
Novita Putri (H1A014016)
Mela Anggraeni (H1A014019 )
Luki Wahyuningtyas (H1A014039)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
dengan judul Studi Penurunan COD dan TSS pada Limbah Tahu dengan Metode
Elektrokimia sebagai tugas kimia fisik.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Purwokerto, 2015
Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman judul....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................6
1.3 Tujuan......................................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................7
2.1 Prosedur Penelitian...................................................................................................8
2.1.1. Elektrolisis limbah tahu....................................................................................8
2.1.2 Analisa COD......................................................................................................8
2.1.3 Analisa TSS........................................................................................................8
BAB III............................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................10
3.1 Pengaruh Waktu Elektrolisis pada % Removal COD Pada Berbagai Tegangan....10
3.2 Pengaruh Waktu Elektrolisis pada %Removal TSS Pada Berbagai Tegangan........11
BAB IV............................................................................................................................13
KESIMPULAN................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri tahu banyak dijumpai di berbagai daerah di kota Malang, dengan skala
kecil, dikelola dengan teknologi sederhana, modal kecil dan jumlah tenaga kerja
yang sedikit. Limbah industri tahu dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah padat
dan limbah cair. Limbah cair biasanya dibuang langsung ke badan sungai tanpa
pengolahan terlebih dahulu, sedangkan limbah padat bisa digunakan sebagai
produk samping maupun dipkai sebagai pakan ternak. Dilihat dari bahan baku
pembuatan tahu yaitu kedelai yang termasuk bahan organik, maka limbah dari
industri tahu juga akan mengandung banyak bahan organik. Menurut Murteza Nur
Isnani R, dkk dalam karya tulisnya "PengaruhWaktu pada Elektrokoagulasi
Berelektrodamultiplate Fe-Al terhadap Limbah Cair IndustriTahu Ditinjau dari
Nilai BOD dan TSS" , limbah tahu memiliki komposisi sebagai berikut :
Parameter

Nilai (mg/lt)
8,5-12
5-10
130-450
5
3
38

Karbohidrat
Gula Reduksi
Fe
Zn
Ca
K

Dari data di atas bahan-bahan organik seperti karbohidrat, gula reduksi dan
protein merupakan komposisi terbesar dalam limbah cair industri tahu. Jika
limbah cair ini dibuang langsung ke badan sungai tanpa dilakukan pengolahan
terlebih dahulu tentu akan mempengaruhi kualitas air sungai, pengaruh limbah
industri tahu terhadap kualitas air sungai antara lain:
a) Kelarutan Oksigen dalam air sungai menurun. Suhu limbah cair yang berasal
dari rebusan kedelai mencapai 75 0C, jika limbah cair ini langsung dibuang ke
sungai tentu akan mempengaruhi temperatur air sungai. Meningkatnya suhu
akan menyebabkan penurunan Oksigen terlarut, karena kelarutan Oksigen
dalam air dipengarhi oleh temperatur (Salim, E. 2011:9). Semakin tinggi
temperatur kelarutan Oksigen akan semakin kecil. Pada 20o C dengan tekanan
1 atm konsentrasi Oksigen terlarut dalam keadaan jenuh 9,2 ppm sedangkan
pada suhu 50o C tingkat kejenuhannya hanya 5,6 ppm. Kelarutan Oksigen
yang semakin kecil akan mengganggu kehidupan air seperti ikan dan hewan air
lain (Kristanto, P. 2004:77).

b) Meningkatnya BOD dan COD. Limbah dari industri tahu termasuk dalam
limbah biodegradable yaitu limbah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Untuk menguraikan bahan-bahan organik tersebut mikroorganisme
memerlukan Oksigen dalam jumlah tertentu, kebutuhan Oksigen inilah yang
disebut Biologycal Oxygen Demand (BOD). Jika, angka BOD meningkat
kebutuhan Oksigen agar mikroorganisme dapat mengurai bahan-bahan organik
juga meningkat. Sama halnya dengan COD (chemical oxygen demand)
meningkatnya angka COD akan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan
Oksigen untuk mengurai bahan organik, tetapi penguraian bahan organik tidak
dilakukan oleh mikrorganisme tetapi senyawa kimia seperti kalium bikromat
(K2Cr2O7). Saat Oksigen yang dibutuhkan tidak mencukupi untuk mengurai
bahan-bahan organik, sementara limbah industri tahu terus-menerus dibuang ke
sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu akan menimbulkan pencemaran yang
berpengaruh terhadap kualitas air sungai (Salim, E. 2011: 9-10).
c) Mengganggu kehidupan biotik yang disebabkan oleh meningkatnya kandungan
bahan organik. Selama proses metabolisme Oksigen banyak dikonsumsi
apabila kandungan bahan organik dalam air sedikit, Oksigen dalam air akan
segera diganti oleh Oksigen hasil fotosintesis atau reaerasi melalui udara.
Namun, apabila konsentrasi bahan organik terlalu tinggi akan tercipta kondisi
anaerobik yang menghasilkan produk dekomposisi seperti amonia, karbon
dioksida, asam asetat, hidrogen sulfida, dan metana. (Husni :5).
Ada berbagai metode dalam pengolahan limbah cair, salah satu proses
pengolahan limbahyang saat ini sedang berkembang yaitu pengolahan limbah
secara elektrokimia.Pengolahan limbah secara elektrokimia dipilih karena
memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a) Dibandingkan dengan pengolahan secara biologi yang menggunakan
mokroorganisme aerob atau anaerob dibutuhkan lahan yang luas serta
dibutuhkan waktu yang lama untuk mengurai bahan-bahan oganik
dalam limbah cair (Tuhu :20).
b) Pada proses elektrokimia tidak menggunakan bahan kimia, sehingga
tidak perlu dilakukan penetralan terhadap pemakaian bahan kimia
berlebih (excess chemical). Selain itu, selama proses berlangsung
kemungkinan terbentuk polutan baru (secondary pollutant) sangat kecil
(Avsar, 2007: 341 ).
c) Pengolahan limbah secara elektrokimia dapat dilakukan di daerah
manapun bahkan di pedesaan atau pedalaman yang tidak
tersediasumber listrik. Penggunaan panel surya yang saat ini
berkembang pesat akan sangat membantu dalam menyediakan sumber
listrik untuk proses pengolahan limbah (Avsar, 2007: 341 ).

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana aplikasi elektrokimia dalam proses pengolahan limbah cair
tahu?
2. Bagaimana pengaruh tegangan dan waktu terhadap proses elektrolisis
terhadap limbah cair tahu?
3. Berapa tegangan dan waktu paling baik dalam proses penurunan COD dan
TSS ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui aplikasi elektrokimia dalam proses pengolahan limbah cair
tahu
2. Mengetahui pengaruh tegangan dan waktu terhadap proses elektrolisis
terhadap limbah cair tahu
3. Mengetahui tegangan dan waktu paling baik dan tepat dalam proses
penurunan COD(Chemical Oxygen Demand) dan TSS.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Limbah cair industri tahu berasal dari air bekas pencucian kedelai,
perendaman kedelai, air bekas pembuatan tahu, dan air bekas perendaman tahu.
Limbah cair tersebut mengandung senyawa organik, jika langsung dibuang ke
badan perairan akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Mikroorganisme
aerob dalam air yang berfungsi sebagai perombak (decomposer) senyawa organik
hanya dapat menjalankan fungsinya jika terdapat oksigen yang cukup. Jika
oksigen yang tersedia tidak mencukupi jumlah yang dibutuhkan maka oksidasi
senyawa organik menjadi terhambat atau hanya sampai pada tahap pembusukan.
Semakin banyak oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi senyawa organik
akan menyebabkan kandungan oksigen dalam badan perairan berkurang.
Dampaknya adalah kematian biota perairan. (Suharto, 2011).
Indikator tingginya kadar senyawa organik dalam limbah cair industri tahu
adalah tingginya nilai COD dan TSS limbah cair tersebut. Oleh karena itu, untuk
menurunkan nilai COD dan TSS limbah cair industri tahu tersebut perlu dilakukan
penguraian senyawa organik yang terkandung dalam limbah sebelum dibuang ke
badan perairan. Berbagai metode telah direkomendasikan untuk penurunan nilai
COD dan TSS limbah cair industri tahu, namun metode-metode tersebut tidak
efektif dan memerlukan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, sebagian besar industri
tahu membuang limbah ke badan perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Metode elektrokimia memiliki keunggulan untuk pengolahan limbah cair organik
dibandingkan dengan metodemetode lain. Kelebihan metode elektrokimia adalah :
biaya operasional yang rendah sehingga lebih ekonomis, menghasilkan produk
yang ramah lingkungan yaitu berupa CO2 dan H2O, tidak menghasilkan limbah
baru, berlangsung pada suhu rendah, dan efektif. (Comninellis, 1994; Chen et al.,
2013; Suharto , 2011, dan Kapalka et al., 2009).
Berdasarkan latar belakang tersebut, telah dilakukan penelitian penerapan
metode elektrokimia untuk penurunan nilai COD dan TSS limbah cair industri
tahu. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh voltase, jarak elektroda, pH, dan
waktu elektrolisis terhadap persentase penurunan nilai COD dan TSS.

2.1 Prosedur Penelitian


2.1.1. Elektrolisis limbah tahu.
a) Persiapan Limbah.
Limbah cair tahu disaring menggunakan penyaring santan untuk
memisahkan padatan terendap dari limbah
Filtrat hasil penyaringan dilakukan analisa terlebih dahulu untuk
mengetahui kondisi awal limbah meliputi TSS, COD, dan pH
pH limbah tahu di atur sesuai dengan data pengamatan yang
diperoleh menggunakan H2SO4 jika pH > data pengamatan,
menggunakan NaOH jika pH < data pengamatan.
b) Elektrolisis limbah tahu.
Sebelum digunakan elektroda dibersihkan, dicuci dan dikeringkan.
Peralatan elektrolisis dirangkai sesuai dengan skema reaktor.
Elektroda dihubungkan dengan powersupply DC menggunakan
kabel buaya pada kutub positif dan negatif.
Atur power supply DC sesuai dengan variabel voltase.
2.1.2 Analisa COD
Pipet 50 mL sampel limbah ke erlenmeyer 250 mL.
Tambahkan 5 mL K2Cr2O7 0,1N dan panaskan selama 1 jam dalam
penangas air pada suhu 80o C.
Dinginkan selama 10 menit, kemudian tambahkan 10 mL KI 10% dan 10
mL H2SO4 6 M.
Tirtasi dengan larutan Natrium Thiosulfat 0,1N sampai warna kuning tua
kecoklatan, tambahkan 1 -2 mL indikator kanji (timbul warna hijau tua).
Lanjutkan titrasi sampai warna biru.
2.1.3. Analisa TSS
Panaskan kertas saring ke dalam oven 105 oC selama 1 jam, setelah dingin
timbang (bmg).
Saring 500-1000 mL sampel limbah cair menggunakan perlatan filtasi
vacuum.
Cuci kertas saring dengan air aquadem 20 mL.
Keringkan kertas saring dalam oven pada temperatur 103 o C-105 o C
selama 1 jam
Dinginkan dalam desikator untuk menyeimbangkan suhu, kemudian
timbang.
Ulangi tahap pengeringan, pendinginan dan penimbangan sampai
diperoleh berat konstan atau sampai perubahan lebih kecil dari 4%.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Waktu Elektrolisis Terhadap % Removal COD Pada Berbagai


Tegangan.
Berdasarkan data penelitian dan gambar hubungan antara waktu dan %
removal COD menunjukkan adanya pengaruh proses elektrolisis terhadap limbah
cair industri tahu. Secara keseluruhan pengaruh waktu elektrolisis terhadap %
removal COD semakin meningkat, karena semakin lama waktu elektrolisis
terbentuknya jumlah spesies aktif semakin bertambah (O*, OH*, O2, O3, dan
H2O2) sehingga bahan-bahan organik yang teroksidasi semakin
banyak.

Gambar 1 Hubungan antara waktu dengan % removal


COD pada berbagai tegangan
Selain itu ion Fe2+/Fe3+ yang terbentuk selama proses elektrolisis dapat
berfungsisebagai koagulan.Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Michael
Faraday, bahwa semakin lama waktu elektrolisis hasil dari suatu reaksi kimia
yang dikehendaki juga akan semakin bertambah. Sehingga, semakin lama waktu
elektrolisis semakin banyak bahanorganik yang teroksidasi, seperti
ditunjukkangambar 1 adanya peningkatan % removal COD pada limbah tahu.
Namun pada tegangan 1,5 V dan 3 V pada waktu 45 menit terjadi
peningkatan % removal COD yang kemudian terjadi penurunan pada menit

selanjutnya, sedangkan pada tegangan 4,5 V pada menit 75 mulai terjadi


peningkatan % removal COD kemudian mengalami penurunan pada menit 90. Hal
ini disebabkan dalam reaksi elektrolisis pada kondisi sebenarnya dibutuhkan
voltase yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditunjukkan oleh
potensial elektroda standar (Chang, R. 2003, 221). Dalam hal ini, berkaitan
dengan jumlah spesies aktif dan ion Fe yang terbentuk. Sedangkan pengaruh
waktu terhadap % removal COD pada tegangan 6 V dan 7,5 V semakin lama
waktu elektrolisis % removal COD dalam limbah tahu juga semakin meningkat.
Jika, diperhatikan pada gambar 1 ada perbedaan yang kontras antara
tegangan listrik pada 1,5; 3 dan 4,5 V dengan 6 dan 7,5 V. Pada 1,5; 3 dan 4,5 V
cenderungstabil dan tidakterlihat perbedaan yang mencolok. Oleh karena itu, pada
elektrolisis limbah tahu untuk menurunkan COD voltase minimun yang
diperlukan berdasarkan data hasil penelitiansebesar 6 Volt. Begitu juga dengan
pengaruh tegangan, semakin besar tegangan dalam proses elektrolisis % removal
COD dalam limbah tahu dari tegangan 1,5; 3 dan 6 V secara keseluruhan juga
semakin meningkat. Hal ini dapat terjadi karena kuat arus yang mengalir
berbanding lurus dengan tegangan listrik. Jadi, semakin besar tegangan listrik
maka kuat arus yang mengalir juga semakin besar. Baik waktu elektrolisis atau
pun arus listrik merupakan komponen dasar elektrolisis yang diteliti oleh Michael
Faraday, berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa semakin lama waktu
elektrolisis dan semakin besar kuat arus yang digunakan hasil dari suatu reaksi
kimia yang dikehendaki juga akan semakin bertambah.
3.2 Pengaruh Waktu Elektrolisis Terhadap %Removal TSS Pada Berbagai
Tegangan.
Pengaruh waktu dan tegangan listrik terhadap TSS tidak jauh berbeda
sepeti yang telah dibahas di atas, pada gambar dua juga menampilkan
karakteristik yang sama.Secara umum dapat dilihat bahwa semakin lama waktu
elektrolisis % removal TSS dalam limbah tahu semakin bertambah yang
mengindikasikan TSS dalam limbah cair tahu semakin berkurang dan sedikit.

10

Gambar 2. Hubungan antara waktu dengan % removal


TSS pada berbagai tegangan
Begitu juga dengan pengaruh tegangan yang semakin besar, % removal TSS
semakin meningkat terutama pada tegangan 1,5; 4;5 dan 6 V. Telah dijelaskan di
atas bahwa semakin lama waktu elektrolisis dan semakin besar kuat arus yang
digunakan hasil dari suatu reaksi kimia yang dikehendaki juga akan semakin
bertambah.

11

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :


1. Aplikasi elektrokimia dalam proses pengolahan limbah cair tahu dengan cara,
menguji dan mengurangi kadar COD dan TSS.
2. Semakin lama waktu dan semakin besar tegangan dalam proses elektrolisis
limbah cair industri tahu berpengaruh terhadap % removal baik cod ataupun
tss semakin meningkat.
3. Tegangan dan waktu paling baik untuk menurunkan cod yaitu pada tegangan 6
volt selama 90 menit dengan % removal 42,11%. Tegangan dan waktu paling
baik untuk menurunkan tss yaitu pada tegangan 6 volt selama 60 menit dengan
% removal 77,27%.

12

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013, Elektrokimia, http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokimia, diakses
tanggal
10
November
2013.
Anonim, Elektrode, http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrode, diakses tanggal 28
Oktober
2013.
Anonim, Modul Elektrolisis Air II,http://akademik.che.itb.ac.id/labtek/wpcontent/uploads/2010/08/modulelektrolisis-air-ii.pdf, diakses tanggal 16 Oktober
2013.
Avsar,
Y.
2007.
Comparison
of
ClassicalChemical
and
ElectrochemicalProcesses for Treating RoseProcessing Wastewater, Journal of
Hazardous
Materials,
p.341
-342,
343.
B. M. Krishna, U. N. M. 2010. Study of TheElectrochemical Process for
Distillery Waste Water Treatment, Journal of Environmental Researchand
Development,
Vol.
5,
No.
1,
p.139.
Chang, R. 2003. Kimia dasar konsepkonsep inti, jilid 2, edisi III, Erlangga,
Jakarta,
p.221.
Cheng, H., Xu, W., Liu, J., Wang, H., He, Y., Chen, G. 2006. Pretreatment
ofwaste water from triazinemanufacturing by coagulation,electrolysis, and
internalmicroelctrolysis,
p.386,
p.389.
Husni, H. Uji Toksisitas Akut Limbah CairIndustri Tahu Terhadap Ikan Mas
(Cyprinus carpio Lin), Studi kasus: limbah cair industri tahu SUPER, Padang,
p.5.
Isnani, R. M. N. 2010. Pengaruh WaktuPada Elektrokoagulasi
BerelektrodaMultiplate Fe-Al Terhadap LimbahCair Industri Tahu Ditinjau
DariNilai BOD dan TSS, Proposal program kreativitas mahasiswa, p.8.
Kristanto, P. 2004. Ekologi Industri, edisi II, ANDI, Yogyakarta, 77.
Mollah, M. Y. A. 2004. Fundamental,present and future prespectives
ofelectrocoagulation,
p.202.
Mulya, H. V. 2011. Pemanfaatan LimbahBijih Tembaga Dari
IndustriPengolahan Logam Dengan MetodeElektrolisis, laporan akhir,
politeknik
negeri
malang,
p.26.
Mulyani, S., Hendrawan. 2005. KimiaFisika 2, UM Press, Malang, p.55, p.78.
Myrasandri, P. Degradasi SenyawaOrganik Limbah Cair Tahu Dalam
Anaerobic Baffled Reactor, p. 1.
Oxtoby, D. W. 2001. Prinsip-prinsip KimiaModern, jilid 1, edisi IV, Erlangga,
Jakarta,
p.
380-381,
p.
386.
Petrucci, R. H. 1993. Kimia Dasar Prinsipdan Terapan Modern, jilid 3, edisi
IV,
Erlangga,
Jakarta,
p.
161.
Petrucci, R. H. 2011. Kimia dasar prinsipprinsip dan aplikasi modern, jilid 1,
edisi
IX,
Erlangga,
Jakarta,
p.
140.
13

Pikir, S. 1995. Kimia Dasar, Airlangga University Press, Surabaya, p.287,


p.290.
Putra, K. G. D. 2009. Petunjuk TeknisPemantauan Kualitas Air,
UdayanaUniversity
Press,
Bali,
p.67,
p.128,
p.155-156.
Rayandi, D. S. 2008. Panduan WirausahaTahu, MedPress, Yogyakarta.
Salim, E. 2011. Dari Limbah MenjadiRupiah Mengolah Limbah Industri
Skala Rumah Tangga, edisi I, Lily Publisher, Yogyakarta, p.7-8, p.9-10.
Sholehafif.2011.Arussearah(DC),http://mohsholehafiflistrik1.blogspot.com/2013
/03/arus-searah-dc.html,
diakses
tanggal
10
November
2013.
Simanjuntak, W. 2007. Pengaruh VariabelDasar Elektrokimia Terhadap
Elektrokoagulasi Limbah CairIndustri Tahu, Jurnal Sains MIPA, Vol. 13, No. 2,
p.89,
p.93.
Sumardjo, D. 2008. Pengantar Kimia BukuPanduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata IFakultas Bioeksakta, EGC, Jakarta, p. 625-626.
Suprapti, M. Lies. 2005. Pembuatan Tahu, Kanisius, Yogyakarta, p.58-60.
Tuhu A. R., H. S. W. Pengolahan AirLimbah Industri Tahu Dengan
Menggunakan Teknologi Plasma, Jurnal ilmiah Teknik Lingkungan, Vol. 2, No.
2,
p.
20.
Zoulias, E., Varkaraki, E., Lymberopoulos, N. A review on water
electrolysis,http://www.cres.gr/kape/publications/papers/dimosieyseis/ydroge/A
%20REVIEW%20ON%20WATER%20ELECTROLYSIS.pdf, diakses tanggal 10
September 2013, p. 2

14

Вам также может понравиться

  • Sop Fmipa Untan PDF
    Sop Fmipa Untan PDF
    Документ196 страниц
    Sop Fmipa Untan PDF
    laila
    Оценок пока нет
  • Bab II 2008syu1 Amdk PDF
    Bab II 2008syu1 Amdk PDF
    Документ0 страниц
    Bab II 2008syu1 Amdk PDF
    parapencarituhan
    Оценок пока нет
  • Vaksin COVID-19 AstraZeneca - Informasi Untuk Umum
    Vaksin COVID-19 AstraZeneca - Informasi Untuk Umum
    Документ15 страниц
    Vaksin COVID-19 AstraZeneca - Informasi Untuk Umum
    heru pranoto1111
    Оценок пока нет
  • Manual Mutu PKM Tembelang 2020 Rev 1
    Manual Mutu PKM Tembelang 2020 Rev 1
    Документ52 страницы
    Manual Mutu PKM Tembelang 2020 Rev 1
    suci adilla
    Оценок пока нет
  • Analisis Kuantitatif Dan Pengukuran PH
    Analisis Kuantitatif Dan Pengukuran PH
    Документ7 страниц
    Analisis Kuantitatif Dan Pengukuran PH
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Baku Mutu Air Minum PDF
    Baku Mutu Air Minum PDF
    Документ3 страницы
    Baku Mutu Air Minum PDF
    Lilis Caem
    Оценок пока нет
  • 3611 8693 1 PB
    3611 8693 1 PB
    Документ8 страниц
    3611 8693 1 PB
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Coliform
    Coliform
    Документ35 страниц
    Coliform
    Peppy Petis Kepala Ikan
    Оценок пока нет
  • Insomnia
    Insomnia
    Документ7 страниц
    Insomnia
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • SAP Indwellig Kateter
    SAP Indwellig Kateter
    Документ2 страницы
    SAP Indwellig Kateter
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Identifikasi Bakteri Escherichia Coli
    Identifikasi Bakteri Escherichia Coli
    Документ20 страниц
    Identifikasi Bakteri Escherichia Coli
    Vina Luph Adhy Clamanya
    100% (1)
  • Fathimatuz Zahro FR Cover 123 PDF
    Fathimatuz Zahro FR Cover 123 PDF
    Документ38 страниц
    Fathimatuz Zahro FR Cover 123 PDF
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Unud-1663-1571315612-Tesis Final PDF
    Unud-1663-1571315612-Tesis Final PDF
    Документ108 страниц
    Unud-1663-1571315612-Tesis Final PDF
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Digital 125618 S 5673 Perencanaan Sistem Bibliografi
    Digital 125618 S 5673 Perencanaan Sistem Bibliografi
    Документ2 страницы
    Digital 125618 S 5673 Perencanaan Sistem Bibliografi
    Suwandidam
    Оценок пока нет
  • Chapter II
    Chapter II
    Документ16 страниц
    Chapter II
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • f1c111089 - Sitedi - Nur Hasmy Harsono
    f1c111089 - Sitedi - Nur Hasmy Harsono
    Документ94 страницы
    f1c111089 - Sitedi - Nur Hasmy Harsono
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Senyawa Organologam
    Senyawa Organologam
    Документ21 страница
    Senyawa Organologam
    Suci Aulia Rahmi
    Оценок пока нет
  • Ipi 173927
    Ipi 173927
    Документ11 страниц
    Ipi 173927
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Chapter II
    Chapter II
    Документ16 страниц
    Chapter II
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • 1858 3601 2013 - 278 283
    1858 3601 2013 - 278 283
    Документ6 страниц
    1858 3601 2013 - 278 283
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • f1c111089 - Sitedi - Nur Hasmy Harsono
    f1c111089 - Sitedi - Nur Hasmy Harsono
    Документ94 страницы
    f1c111089 - Sitedi - Nur Hasmy Harsono
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • B1J008164 9
    B1J008164 9
    Документ5 страниц
    B1J008164 9
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Dekolorisasi Limbah Batik Tulis Dengan Jamur
    Dekolorisasi Limbah Batik Tulis Dengan Jamur
    Документ8 страниц
    Dekolorisasi Limbah Batik Tulis Dengan Jamur
    nisa
    Оценок пока нет
  • Ipi 191015
    Ipi 191015
    Документ7 страниц
    Ipi 191015
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Ipi 173927
    Ipi 173927
    Документ11 страниц
    Ipi 173927
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Topik7reaksiredoks PDF
    Topik7reaksiredoks PDF
    Документ47 страниц
    Topik7reaksiredoks PDF
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • 337 605 1 SM
    337 605 1 SM
    Документ12 страниц
    337 605 1 SM
    zosua
    Оценок пока нет
  • K 4637 PDF
    K 4637 PDF
    Документ5 страниц
    K 4637 PDF
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Struktur Protein
    Struktur Protein
    Документ20 страниц
    Struktur Protein
    ifsababalat
    Оценок пока нет