Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pengertian KOLABORASI
Perencanaan
Pengambilan keputusan bersama
Berbagi saran
Kebersamaan
Tanggung gugat
Keahlian
Tujuan dan tanggung jawab bersama
Menurut Shortridge, et al
(1986)
STRUKTUR
Pendekatan Praktik
Hirarkis
DOKTE
R
Registered
NURSE
Pemberi
Pelayanan Lain
PASIEN
Menekankan Komunikasi
satu arah
Kontak Dokter dengan
Pasien terbatas
Dokter merupakan Tokoh
yang dominan
Cocok untuk diterapkan di
keadaan tertentu, spt IGD
Pendekatan ini sekarang
masih dominan dalam
Praktik dokter di Indonesia.
DOKTE
R
Pemberi
Pelayanan
Lain
Registered
Nurse
PASIEN
Menekankan
Komunikasi Dua
Arah
Masih
menempatkan
Dokter pada posisi
utama
Masih membatasi
Hubungan Dokter
dengan Pasien
DOKTER
Registered
Nurse
PASIEN
Pemberi
Pelayanan
Lain
INTERAKSI dan
KOLABORASI
Pertemuan
Pencatatan
Korespondensi, dll
PenganTar
R/Levocin 500mg
R/ Salofalk
R/ Tripanzym
R/ Sanmag syr
R/ Vometa
R/ Counterpain
R/ Laz
R/
Dexametason
Kalnex
Brainact
R/
Tebokan
Merislon
Tradosik
Etika Profesi
Medikolegal
Peran Dokter di
Pengadilan
Pembuktian Perkara
Pidana
Fungsi Hukum Acara Pidana :
Mencari dan menemukan kebenaran
Pemberian keputusan oleh hakim
Pelaksanaan keputusan
Salah satu cara pembuktiannya :
bantuan dokter sebagai saksi (ahli)
di pengadilan
KETERANGAN AHLI
Pasal 1 angka 28 KUHAP
berbunyi :
Keterangan ahli yang diberikan oleh
seseorang yang memiliki keahlian
khusus hal yang diperlukan untuk
membuat tentang suatu perkara
pidana guna kepentingan
pemeriksaan
KETERANGAN AHLI
Syarat sahnya keterangan ahli, yaitu :
Keterangan diberikan kepada ahli
Memiliki keahlian khusus dalam bidang
tertentu
Menurut pengetahuan dalam bidang
keahliannya
Diberikan dibawah sumpah
KETERANGAN AHLI
Syarat sahnya keterangan ahli, yaitu :
Keterangan diberikan kepada ahli
Memiliki keahlian khusus dalam bidang
tertentu
Menurut pengetahuan dalam bidang
keahliannya
Diberikan dibawah sumpah
Keterangan Ahli
Tidak semua orang
Dari segi subyeknya dapat memberikan
keterangan, hanya
orang-orang
tertentu yang dapat
memberikan
keterangan
yaitu
bagi mereka yang
memiliki
pengetahuan
khusus
tentang
masalah
yang
dihadapinya
Hanya
merupakan
Dari
segi pendapat
seorang
keterangannya
ahli tentang suatu
masalah
yang
ditanyakan
Saya
bahwa
Keterangan Saksi
Diberikan
kepada
setiap orang, tidak
terbatas
pada
siapapun
yang
penting ia melihat,
mengetahui
dan
mengalami sendiri
tentang kejahatan
yang diperiksa
Yang
disampaikan
adalah
peristiwa
dan kejadian yang
berhubungan
langsung
dengan
kejahatan
yang
terjadi
bersumpah Saya
bersumpah
akan akan
memberikan
KEWAJIBAN DOKTER
SEBAGAI SAKSI AHLI
Wajib memberikan keterangan ahli
Wajib mengucapkan sumpah/ janji
KENDALA DOKTER DI
PERSIDANGAN
Keterbatasan fasilitas
Kurangnya koordinasi antara penyidik dan
dokter
Keberatan dari pihak keluarga korban
Identifikasi pada korban yang tidak dikenal
Referensi
Abdul Muniem Idries, 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Binarupa
Aksara
Ali MM., Sidi IPS, Hadat T, Adam K, Rafly A, Zahir H et al. 2006. Komunikasi Efektif
Dokter-Pasien. Hal 1.10. Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia
Andi Hamzah., 2006. KUHP dan KUHAP. Jakarta : Rineka Cipta
BeagleholeR., Epping-Jordan J, Patel V, Chopra M, Ebrahim S, et al., 1990. Improving the
prevention and management of chronic disease in low-income and middle-income
countries 2(2) : 105-122. World Health Organ Tech.
http://www-archive.com/dokter@itb.ac.id/msg07902html. Diakses pada 19 September
2010.
Ikatan Dokter Indonesia. Perubahan Perilaku Fokus Utama Pembangunan Bidang
Kesehatan. http://www.depkominfo.go.id/2007/06/12
Levinson W., 1999. In context : Physician-patient communication and manage care
14(5) 226-230. J Med Pract Manage
Liliweri A., 2008. Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan hal. 2-22. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Muhammad Rusli., 2007. Hukum Acara Pidana Kontemporer. Bandung : PT Citra Aditya
Bakti
Rakhmat J., 1993. Psikologi Komunikas. Edisi Revisi hal. 129-136. Bandung :Remaja
Rosdakarya
TERIMA KASIH...