Вы находитесь на странице: 1из 18

URAIAN TUGAS PPDS

DEPARTEMEN ILMU BEDAH SARAF


FK USU/RSUP H. ADAM MALIK

Tahap pendidikan institusi pendidikan dokter spesialis bedah saraf ( IPDS-BS ) dapat
dibagi menjadi 3 tahap. Pengertian terkait tanggungjawab, berhubungan dengan
aspek hukum dan dalam pentahapan kurikulum dikenal sebagai berikut:

Tahap I : Tahap Pengayaan,


Merupakan penamaan untuk periode pendidikan di semester 1, 2
dan 3; diberi tanda warna merah
Tanggung jawab atas pasien sepenuhnya berada pada pendidik,
sedangkan peserta didik tidak dapat dituntut oleh karena belum
kompeten untuk menangani pasien bedah saraf
Dalam tahap ini peserta didik diprogram untuk mendapat
pengayaan dalam ilmu-ilmu dasar maupun ilmu bedah dasar.
Pembekalan dapat dilakukan dalam program magister dan/atau
program pendidikan bedah dasar
Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen BS-l, yaitu di akhir
masa pendidikan tahap I residen baru mencapai Kompetensi
Tingkat I.

Tahap II : Magang Tahap Merupakan penamaan untuk periode pendidikan


di semester 4, 5, 6 dan 7, diberi tanda warna kuning
Pendidik dan peserta didik bertanggung jawab secara bersama
atas pasien maupun terhadap adanya tuntunan hukum
Peserta didik mulai dilatih melakukan tindakan bedah saraf
Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen BSII, yaitu di akhir
masa pendidikan tahap II residen telah mencapai Kompetensi
Tingkat ll

Tabel 1. Matrik global kompetensi IPDS Bedah Saraf

Tahap Ill : Tahap Mandiri

Merupakan penamaan untuk periode pendidikan di semester 8, 9,


10 dan 11, diberi tanda warna hijau
Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap kasus-kasus
yang telah menjadi kompetensinya maupun terhadap adanya
tuntutan hukum
Peserta didik menyelesaikan pendidikan sampai kompetensi
bedah saraf dasar
Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen BS Ill, yaitu di akhir
masa pendidikan tahap residen telah mencapai kompetensi
tingkat III
Penugasan Residen Bedah Saraf
Tabel 2. Matrik penugasan PPDS-BS per semester

Pentahapan Penugasan
1. Bobot penugasan di setiap bidang kegiatan diberikan secara bertahap,
sebagai berikut:
a. Pelimpahan tanggung-jawab dalam penugasan diberikan secara
bertahap, dimulai dari tanggung jawab terhadap kegiatan administrasi
catatan

pasien

selama

perawatan,

kemudian

meningkat

ke

penatalaksanaan pasien, dan terakhir penanggung jawab/kordinator


dari semua tugas yang ada di bidang kegiatan tersebut.

b. Kompetensi dilatih mulai dari penugasan yang sifatnya mengenal


gejala neurologi, kemudian membuat diagnosa, merencanakan
pengobatan, membuat konsul ruangan dan permintaan pemeriksaan
penunjang, serta melakukan follow up.
c. Tingkat kesulitan kasus dimulai dari menangani kasus dengan IK 1 di
ruang rawat, IK 2 di ruang rawat, IK 1 di ruang neurointensif dan
terakhir IK 2 di ruang neurointensif 2.
d. Peserta didik dalam pengaturan pekerjaan bertanggung jawab pada
kordinator/chief residen, dalam kompetensi bertanggung jawab pada
konsulen/KPS.
Tugas Ruangan
1. Residen BS-1 (tingkat pengayaan) yang bertugas di ruangan
a. Kompetensi yang harus dikuasai sampai batas mengenal gejala
neurologi dan mempelajari aspek menejemen pasien ruang rawat.
b. Bertanggung jawab atas ketertiban pencatatan status pasien di ruang
perawatan umum (non-VIP, non-high care)
Mengisi medical record pasien setiap hari sesuai hasil
keputusan visite konsulen.
Menulis catatan khusus hasil keputusan konsulen atas
masalah sewaktu yang terjadi di ruangan.
c. Bertangung jawab atas kelengkapan dokumen:
Menjaga kelengkapan dokumen mulai dari pasien masuk
sampai pasien selesai menjalani pengobatan
Melakukan verifikasi atas berita acara serah terima dokumen
pasien saat pasien dikirim/tiba ke/dari kamar operasi atau
ruang perawatan lain (ICU, HCU dsb)
d. Belum berhak untuk membuat surat konsul ruangan maupun antar
departemen.
e. Bekerja dalam koordinasi dengan residen Penanggung Jawab Pasien,
residen pengayaan tidak bertanggung jawab atas kualitas isi catatan
pasien.
2. Residen BS-ll (tingkat magang) bertanggung jawab dalam:
a. Melakukan follow-up pasien rawat inap pra maupun pasca bedah di
ruang perawatan umum, di luar ruang VIP dan ICU/HCU, termasuk
antara lain:
Perawatan luka dan segala tindakan di ruang rawat
Membuat surat konsul ruangan maupun antar departemen
b. Bertanggung jawab atas kualitas isi status pasien dan kualitas
informasi dalam permintaan pemeriksaan penunjang maupun surat
konsul, baik terkait masalah klinis pasien ruangan maupun persiapan
operasi.

3. Residen BS-III (tingkat mandiri) bertanggung jawab dalam:


a. Melakukan follow-up pasien rawat inap pra maupun pasca bedah d
ruang VIP, HCU, ICU, NICU, termasuk antara lain:
Perawatan luka dan segala tindakan di ruang rawat.
Membuat surat konsul ruangan maupun antar departemen
b. Bertanggung jawab atas kualitas isi status pasien dan kualitas atas
informasi dalam permintaan pemeriksaan penunjang maupun surat
konsul, baik terkait masalah klinis pasien ruangan maupun persiapan
operasi
4. Residen Penanggung Jawab Ruangan
a. Semua ruang rawat yang dipergunakan untuk perawatan pasien
bedah saraf harus ada penanggung jawab ruangan dan dijabat oleh
residen BS I yang pengaturannya dilakukan oleh Chief Residen dan
disetujui KPS
b. Penanggung-jawab ruang menguasai keadaan semua pasien di ruang
rawat yang menjadi tanggungjawabnya.
5. Residen Penanggung Jawab Pasien
a. Adalah residen BS-ll atau BS-Ill yang bertanggung-jawab seutuhnya
atas pasien kepada konsulen pemegang pasien (DPJP)
b. Residen Penanggung Jawab Pasien :
i. Mempunyai hak prioritas untuk menjadi asisten atau operator
pada pasien tersebut.
ii. Dalam kondisi tidak memungkinkan untuk menjadi asisten
ataupun operator, tetap harus bertanggung jawab seutuhnya
atas pasien tersebut. Segala hal yang terkait tindakan operasi
harus diketahui.
c. Bertanggung jawab untuk membuat resume pasien sebelum pasien
keluar dari perawatan
Tugas Jaga Emergensi
Tugas jaga emergensi ditujukan untuk menangani kasus trauma, dimulai dari
residen semester 4, dengan urutan pengaturan tugas sbb:
1. Residen Jaga Dalam Magang
Adalah residen BS-ll semester 4 dan 5 yang jaga emergensi di

lingkungan RSHAM
Kompetensi yang dilatih terbatas pada kasus trauma, belum
berwenang untuk melakukan operasi mandiri, walaupun jumlah kasus

yang wajib dicapai dalam tahap magang sudah dipenuhi.


Belum berhak menjawab konsul
2. Residen Jaga Dalam Mandiri-1
Adalah residen BS-ll semester 6 dan 7 yang melakukan jaga
emergensi di lingungan RSHAM

Telah lulus ujian instruksi dan dinyatakan kompeten untuk melakukan

tindakan operasi mandiri pada kasus trauma IK-1


Menjawab konsul emergensi dengan mengatas-namakan konsulen

jaga setelah mendapat instruksi dari ybs.


Melakukan tindakan operasi emergensi atas instruksi konsulen jaga.
Mempertanggungjawabkan secara tertulis semua kegiatan selama

tugas jaganya di forum laporan jaga.


3. Residen Jaga Luar
Adalah residen BS-Ill semester 8 atau lebih yang melakukan jaga

emergensi di luar lingkungan RSHAM


Residen jaga luar tetap ditugaskan untuk di jaga emergensi

lingkungan RSHAM sebagai Residen Jaga Dalam Mandiri 2


Telah lulus ujian instruksi dan dinyatakan kompeten untuk melakukan

tindakan operasi mandiri pada kasus trauma IK-2


Kewenangan sama seperti residen jaga dalam mandiri-1

Tugas Poliklinik
1. Asisten poliklinik :
Adalah residen semester 7 dan 8
Bertugas untuk :
Melakukan pemeriksaan awal pada pasien baru dan
menegakkan diagnosa serta merencanakan pemeriksaan
tambahan yang dibutuhkan untuk mempertajam diagnosa
Melakukan follow up pada pasien kontrol dan memberikan
terapi medikamentosa yang dibutuhkan
Melakukan evaluasi luka operasi dan perawatan luka
2. Penanggung jawab pasien poliklinik
Adalah residen semester 9 atau lebih
Bertugas untuk:
Mengecek ulang diagnosa dan rencana pemeriksaan
tambahan yang dilakukan oleh asisten poliklinik
Melaporkan pada konsulen poliklinik semua

kegiatan

pelayanan kesehatan di poliklinik dalam bentuk tertulis untuk


kemudian diverifikasi oleh konsulen tsb.
Catatan semua pasien poliklinik, khususnya kasus-kasus
sulit dan/atau spesifik pra bedah yang dilaporkan dalam
forum asesmen
Tugas Persiapan Operasi
1. Tanggung jawab atas kelengkapan dokumen saat pasien dikirim ataupun
kembali dari kamar operasi ada pada Residen BS-I yang bertugas di
ruang perawatan tempat pasien diwarat. Yang dimaksud dokumen pasien

adalah status pasien dan semua hasil pemeriksaan penunjang.


2. Penjadwalan operasi:
a. Penjadwalan operasi disusun untuk kegiatan dalam 1 minggu.
b. Dilakukan dalam forum yang dipimpin oleh konsulen pada setiap
hari kerja terahir setiap minggu sebelumnya
c. Chief residen bertanggung jawab atas pelaksanaan maupun
pengaturan ulang jadwal operasi.
3. Residen tingkat mandiri yang akan menjadi asisten kosulen/operator
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan instruksi yang diberikan
konsulen, menyangkut antara lain:
Tindakan atau pengobatan spesifik pra bedah di ruang rawat
atau sebelum pasien dioperasi
Persiapan alat atau instrumen khusus
Mengecek kondisi dan persiapan pasien menjelang operasi
Follow up pasca bedah terhadap hal khusus
b. Mempelajari kasus pasien sampai kondisi terahir dan melaporkan
semua persiapan operasi pada konsulen, untuk kemudian
melakukan phantom atas rencana tindakan.

Tugas Kamar Operasi


1. Pengertian dan istilah dalam operasi:
a. Operator adalah dokter yang melakukan operasi, sedangkan
asisten adalah dokter yang membantu operator
b. Untuk mencapai standar kompetensi sesuai yang ditetapkan
dalam kurikulum nasional bedah saraf. Maksimal jumlah asisten
yang dihitung adalah 2 orang, yaitu Asisten Utama dan Asisten
Pembantu
Asisten Utama, adalah residen tingkat mandiri yang tugasnya
langsung membantu operator dalam melakukan tindakan

operasi.
Asisten Pembantu, adalah residen tingkat magang yang turut
dalam operasi dan tugasnya memahami secara langsung
berbagai aspek yang terjadi dalam kegiatan operasi, mulai dari
pentahapan sampai dengan kebutuhan instrumen dalam

setiap tahapan.
Apabila dalam operasi tidak ada residen tingkat mandiri yang
menjadi Asisten Utama, maka tempat dapat digantikan oleh
residen tingkat magang, namun dengan status Asisten
Pembantu. Dalam perhitungan untuk pendidikan, operator

didampingi 2 Asisten Pembantu.


2. Asisten Pembantu bertugas untuk

a. Mengatur agar operasi dapat dimulai tepat waktu, dengan cara :


Mengikuti perkembangan pengiriman pasien dari ruang rawat

ke kamar operasi
Memantau kondisi persiapan di operasi
Mengatasi masalah yang timbul atau segera melapor pada
residen penanggung jawab kamar operasi untuk masalah yang

di luar kompetensinya
b. Mengatur posisi pasien dan kesiapan alat penunjang operasi.
c. Mempelajari pentahapan dalam operasi serta mengenal nama dan
jenis intrumen yang dipergunakan dalam berbagai macam
operasi.
d. Mengecek kelengkapan dokumen pasien sebelum keluar kamar
operasi sebagaimana saat masuk kamar operasi.
e. Sebelum meninggalkan kamar operasi, mengecek keadaan terahir
pasien.
3. Asisten Utama bertugas untuk :
a. Mengecek ulang posisi pasien dan persiapan yang dilakukan
Asisten Pembantu
b. Mempersiapkan kulit daerah operasi (a/antiseptik dan menutup
lapangan operasi)
c. Membantu operator demi kelancaran operasi.
d. Bertugas untuk
Membuat laporan operasi secara mandiri dan menyerahkan
tembusan pada operator untuk diverifikasi dan dinilai (asli

disimpan dalam status)


Melaporkan tindakan serta temuan operasi pada forum
Asesmen Besar

4. Operator
a. Residen tingkat mandiri yang bertindak sebagai operator tetap
berkewajiban sebagaimana di atur untuk Asisten Utama, kecuali
ada residen tingkat mandiri yang menjadi Asisten Utama
b. Residen tingkat mandiri berkewajiban melapor terlebih dahulu
pada konsulen supervisor atas rencana tindakan.
Chief Residen
1. Untuk dapat menjadi Chief Residen, peserta didik harus sudah menjadi
penanggung jawab rawat inap ruang neurointensif, ruang poliklinik, dan
penangung jawab kamar operasi.
2. Chief residen bertugas mengkordinasikan

semua

pekerjaan/tugas

pendidikan, pelayanan dan penelitian, baik yang terprogram maupun tidak


agar seluruh tugas dapat terselesaikan oleh seluruh residen secara
merata dan sesuai kompetensinya.
3. Tidak setiap residen otomatis menjadi Chief Residen, penentuan

ditetapkan oleh KPS berdasarkan prestasi akademik dan kemampuan


manajerial.
4. Chief Residen bertanggung jawab pada KPS.
5. Chief Residen dibantu oleh Wakil Chief Residen

LAMPIRAN

10

Lampiran 1. Kurikulum

11

12

13

14

Lampiran 2. Indeks Kesulitan

15

16

17

18

Вам также может понравиться