Вы находитесь на странице: 1из 15

Secara fisik, batuan-bersih (clean formation) adalah batuan endapan (sediment), termasuk dalam tipe

quartzose yang tidak mengandung mineral lempung. Meskipun sebenarnya dalam komposisi
mengandung sandstone, limestone, dolomite, atau kapur yang mengganjal di pori-pori antar butir,
mineral ini masih dapat dikategorikan sebagai batuan-bersih dalam interpretasi log, karena yang
menjadi fokus disini adalah kelakuan mineral dalam kaitannya dengan kelistrikan (electricity). Dalam
konteks ini lempung dianggap sebagai pengotor (impurities) karena kelakuan kelistrikannya berbeda
dengan mineral lainnya.
Dari log batuan demikian dapat dikenali dengan menilik bentuk dan alur defleksi SP yang dapat
dijelaskan dengan teori elektro kimia.
1. TUJUAN
Menentukan lapisan permeabel, lapisan mengandung hidrokarbon, untuk mencari harga-harga
porositas batuan ( ), saturasi air (Sw) dan ketebalan efektif lapisan (h).
2. METODE DAN PERSYARATAN
2.1.

METODE
Interpretasi kualitatif dan kuantitatif

2.2.

PERSYARATAN
Tersedia rekaman :
a.
Log SP dan/atau Log Gamma Ray
b.
Log jangkauan dangkal (shallow investigation); microlog (ML), proximity log (PL),
microlaterolog (MLL), atau micro spherically focused log (MSFL).
c.
Log jangkauan menengah (medium investigation); short normal (R16), spherically
focused log (SFL) dan LL8
d.
Log jangkauan dalam (deep investigation); Log normal (R64), Induction log (LLD,
6FF40), atau laterolog (LL7, LL3, LLD), dan
e.
Log Sonic, log neutron atau log density.

3. LANGKAH KERJA
3.1.

METODE KUALITATIF
1.

Dari rekaman log SP periksa apakah lapisan yang bersangkutan permeabel:


Tentukan garis shale (shale base line) dengan menarik satu garis yang
menghubungkan harga-harga SP pada lapisan shale. Kemudian tentukan garis pasir
bersih (clean sand line) dengan menarik garis lurus yang sejajar dengan lubang bor,
dimulai pada formasi pasir dengan harga simpangan SP tertinggi (Gambar 1)
b.
Harga SP pada garis shale menunjukkan lapisan tidak porous dan
permeabel. Penyimpangan harga SP kearah kiri atau kanan dari garis ini menunjukkan
lapisan pasir atau lapisan karbonat yang porous dan permeabel. (Catatan : syarat-syarat
untuk terjadinya penyimpangan SP dipenuhi)
2.
Periksa bentuk dan kwalitas kurva SP untuk menentukan tipe batuan, dan proses
pengendapan (tipe endapan). Lihat Gambar 2 sampai 5
3.
Jika tersedia rekaman Gamma Ray Log, tipe batuan dapat ditentukan berdasarkan
rekaman masing-masing lapisan. (Lihat Gambar 6).
4.
Amati log resistivity jangkauan dalam (R64, 6FF40, ILD dan sebagainya). Harga
resistivitas yang relatif tinggi bisa jadi petunjuk adanya lapisan yang mengandung
hidrokarbon atau sebaliknya merupakan lapisan dengan porositas rendah. Harga resistivitas
yang rendah menunjukkan lapisan mengandung air (salt water bearing formation).
a.

5.

Bandingkan ketiga log jangkauan dangkal (misalnya LL8), jangkauan menengah


(misalnya ILM) dan jangkauan dalam (misalnya ILD) untuk melihat kedalaman invasi airtapisan (filtrat) kedalam formasi (lihat tabel 1) (contoh di PF 07).
6.
Perkirakan harga saturasi air (Sw) dari rumus berikut :
Ro
Sw
(1)
Rt
Ro adalah resistivitas formasi pada zona air, dibaca dari log resistivity jangkauan dalam.
Jika lapisan tidak ada zona airnya hitung Sw berdasarkan rumus berikut
R
C
Sw
w
(2)

Rt

7.

C = 1.0 untuk batuan karbonat


C = 0.9 untuk batu-pasir
RW dihitung dari lapisan yang mengandung air yang terdekat dengan rumus:
2

RW Ro

(3)

ditentukan dari log porosity

3.2.

METODE KUANTITATIF
1.

Tentukan tebal lapisan (h) dari log SP, dengan mengukur jarak antara titik belok defleksi
awal dan titik belok defleksi akhir dari kurva SP.
Tentukan harga resistivitas air formasi (Rw) dari SP log. (Lihat PF 06).
Tentukan harga porositas batuan ( )
(Lihat PF 03)
Tentukan harga resistivitas batuan (Rt)
(Lihat PF 07)
Tentukan harga F dengan rumus berikut :
Untuk lapisan (formasi) lunak

0.62
Formula Humble F 2.15
(4)

0.81
F
atau
(5)
2
Persamaan (4) merupakan original formula, sedangkan persamaan (5) akan memberikan
hasil yang lebih akurat untuk batuan dengan porositas tinggi, sucrosic dan granular.
Untuk lapisan (formasi) keras

1
F m
(6)

dimana m = 1.4 2.8 atau bukan berdasarkan Gambar 7 Por-1 ( dari Schlumberger
Log Interpretation Charts, 1985).
Harga F dapat pula ditentukan dengan persamaan :
R
F xo
(7)
Rmf

2.
3.
4.
5.

untuk lapisan yang hanya mengandung air, dan


R (1 S or ) 2
F xo
Rmf

6.

untuk lapisan yang juga mengandung minyak.


Tentukan harga Rxo
(Lihat PF 08)
Hitung harga Sw berdasarkan rumus berikut :

(8)

FR Rw
(9)
Rt
atau dengan menggunakan nomograph Gambar 8. Sw-1 (dari Schlumberger Log
Interpretation Charts, 1985)
7.
Hitung harga Sxo berdasarkan rumus berikut
C Rmf
S xo
Rxo
C = 1.0 untuk batuan karbonat
C = 0.9 untuk batu-pasir
8.
Hitung harga saturasi minyak yang dapat bergerak (Shm)
S hr 1 S hm
(10)
S hm S xo SW
(11)
9.
Hitung recoverable oil setiap acre-ft STB.
7758 RF (1 S w )
N
(12)
Bo
Penentuan RF lihat TR 03
Penentuan Bo lihat TR 02
10. Atau hitung recoverable gas setiap acre-ft dalam MMSCF
Sw

G 1544 RF 1 S w

Penentuan RF lihat TR 03
Penentuan Pf lihat TR 03
Penentuan Z lihat TR 02

Pf
Z ( 460 T f )

(13)

4. DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pirson S.J, Handbook of Well Log Analysis for Oil and Gas Formation Evaluation,
Prentice Hall Inc. Englewood, NJ, 1963
John T. Dewan, Essentials of Modern Open Hole Log Interpretation, Penn-Well Books,
Tulsa, Oklahoma, 1983.
Schlumberger, Log Interpretation Charts, 1985
Schlumberger, "Log Interpretation Charts", 1997
Schlumberger, "Log Interpretation Principles/Applications, 1989
Adi Harsono, Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log - Edisi 8, 1997
George Asquith with Charles Gibson, "AAPG Methods in Exploration Series Number 3 Basic Well Log Analysis for Geologist", The American Association of Petrolum Geologists, 1982

5. DAFTAR SIMBOL
Bo
F
m

Rmf
Rxo
RW
Rt
Sor
SW
Shr
Shm
Sxo
RF
Pf
Tf
Z

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

faktor volume formasi, bbl/STB


faktor formasi, tak bersatuan
faktor sementasi, tak bersatuan
porositas batuan, fraksi
resistivitas air lapisan, ohm-m
resistivitas daerah terkuras, ohm-m
resistivitas air formasi, ohm-m
resistivitas batuan, ohm-m
saturasi minyak tersisa, fraksi
saturasi air formasi, fraksi
saturasi hidrokarbon tersisa, fraksi
saturasi hidrokarbon yang dapat bergerak, fraksi
saturasi minyak di flushed zone, fraksi
faktor perolehan, fraksi
tekanan formasi, F
temperatur formasi, F
faktor deviasi gas, tak bersatuan

6. LAMPIRAN
6.1.LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Batuan bersih (clean formation) adalah batuan endapan (sediment) termasuk dalam tipe
quartzose yang tidak mengandung mineral lempung. Meskipun ada batuan pasir halus,
limestone, dolomite, atau kapur yang mengganjal di pori-pori antar butir, masih dapat
dikategorikan sebagai batuan bersih dalam interpretasi log, karena fokus disini adalah kelakuan
bahan dalam kaitannya dengan kelistrikan (electricity). Dalam konteks ini lempung dianggap
sebagai pengotor (impurities) karena kelakuan kelistrikannya berbeda dengan mineral mineral
diatas.
Dari log batuan demikian dapat dikenali dengan menilik bentuk dan alur defleksi SP yang dapat
dijelaskan dengan teori elektro kimia.
Pengenalan menurut log dapat dilakukan dengan melihat defleksi SP sesuai dengan teori elektro
kimia.
Untuk tipe batuan demikian berlaku hubungan hubungan berikut :
Jika batuan mengandung air

- dalam daerah terkuras


R xo F Rmf
(7)
- dalam daerah yang tak terganggu
Ro F R w
(14)
Jika batuan mengandung minyak

- dalam daerah terkuras


2
R xo F Rmf 1 S or
(8)
- dalam daerah tak terganggu
F Rw
Sw
(9)
Rt
F

a
m

(15)

dan

Rmfeq

SSP K C log

weq

(16)

dimana :
a = suatu konstanta
m = faktor sementasi batuan
KC = 61 + 0.133 Tf
6.2. CONTOH
Kombinasi log yang dilakukan pada formasi bersih, seperti Gambar 9, memberikan data sebagai
berikut :
SSP = -77 mV
R16 = 28 ohm-m
R64 = 17 ohm-m
R188 = 13 ohm-m
R1X1 = 9.5 ohm-m
R2
= 15.5 ohm-m
Rm = 2.6 ohm-m @ Tf
Dengan menggunakan PF 06
Rmf
= 2.35 ohm-m
didapat harga Rw = 0.4 ohm-m
Dengan PF 03 dan PF 08 didapatkan harga Rxo = 32.4 ohm-m

Sor = 15%, F = 10 dan = 28 %


Dari PF 07
Harga Rt = 16 ohm-m
Menggunakan grafik Gambar 8. Sw-1
Sw = 52 %
6.3. GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1. Penentuan garis shale dan garis pasir bersih dari SP log

Gambar 2. Klasifikasi bentuk kurva SP untuk melihat pola pengendapan.

Gambar 3. Tipikal pola log SP untuk berbagai jenis endapan sedimen

Gambar 4. Tipikal pola log SP pada fasies-fasies delta


yang bersifat constructional.

Gambar 5 Tipikal pola log SP pada fasies-fasies delta


yang bersifat destructional.

Gambar 6. Tipikal respon gamma ray untuk berbagai mineral

Gambar 7. Por-1

Gambar 8. Sw-1

Gambar 9. Contoh kombinasi log SP, resistivity dan microlog

TABEL 1
Tabel jauhnya invasi filtrat lumpur merembes kedalam formasi.
Lumpur Bor
Dasar air tawar
Rmf >> Rw
Dasar air tawar
Rmf >> Rw
Dasar air asin
Rmf >> Rw
Dasar air asin
Rmf >> Rw
Dasar air
tawar/asin

Simpangan

Simpangan

Simpangan

LL8

ILM

>> RILD

RILD

>> Rt

RLL8

ILD
rendah
(LRSH)
rendah
(LRSH)

rendah
(LRSH)
rendah
(LRSH)
RILM = RILD

Tipe Formasi

Jauhnya
invasi

porous

dangkal

porous

dalam

RLLD

>> RLL8

porous

dangkal

RLL8

>> RLL8

porous

dalam

RLL8 = RILD

RLL8 = RLLM

tidak porous
tidak
permeabel

tidak ada

Вам также может понравиться