Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
a. Pengertian
Hernia merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskuloaponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi
hernia (Jong, 2005). Hernia merupakan penonjolan visus atau organ dari
posisi normal (dari satu ruang ke ruang lain) melalui pintu yang lemah.
Hernia terjadi pada locus minorus resistensi atau daerah dengan resistensi
rendah. Kantong hernia merupakan divertikulum dari peritoneum dan
mempunyai leher dan badan. lsi hernia dapat terdiri atas setiap struktur
yang ditemukarq dan dapat merupakan sepotong kecil omentum sampai
organ padat yang besar. Pelapis hernia dibentuk dari lapisan-lapisan
dinding abdomen yang dilewati oleh kantong hemia.
Klasifikasi hernia menurut lokasi:
1) Hernia inguinalis, terjadi apabila kantong dan isi hernia masuk ke
dalam annulus internus dan penonjolan pada trigonum Hasselbach .
2) Hernia femoralis, terjadi bila kantong dan isi hernia masuk ke dalam
kanalis femoralis melalui annulus femoralis yang berbentuk corong
sejajar dengan vena femoralis sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar
pada fossa ovalis di lipat paha.
3) Hemia hiatus terjadi apabila benjolan terjadi pada diafragma.
4) Hemia venhalis merupakan nama semua hernia yang terjadi pada
anterolateral dinding abdomen seperti hernia sikatrikalis/hernia
insisional.
5) Hernia umbilikalis merupakan hernia kongenital pada umbilikus yang
hanya ditutup dengan peritoneum dan kulit.
6) Hernia insisional, merupakan hernia yang dapat terjadi akibat
komplikasi dari penyembuhan luka pasca operasi abdomen. Hernia ini
muncul sebagai tonjolan di sekitar pusar yang terjadi ketika otot sekitar
pusar tidak menutup sepenuhnya (Price& Wilson,2006).
Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi menjadi (Nurarif dan Kusuma,
2013);
b. adanya rasa nyeri pada benjolan bila isinya terjepit disertai perasaan
mual;
c. terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada
komplikasi;
d. bila terjadi hernia inguinalis stratagulata perasaan sakit akan
bertambah hebat serta kulit di atasnya menjadi merah dan panas;
e. Bila pasien mengejan atau batuk maka benjolan hernia akan
bertambah besar.
e. Kemungkinan Komplikasi yang Muncul
Komplikasi hernia dapat terjadi mulai dari inkarserata sampai stranggulata
dengan gambaran klinik dari kolik sampai ileus dan peritonitis. Komplikasi
operasi hernia dapat berupa cedera vena femoralis, nervus ilioinguinalis,
nervus iliofemoralis, duktus deferens, ataa buli-buli. Nervus ilioinguinalis
harus dipertahankan sejak dipisahkan karena jika tidak maka dapat timbul
nyeri pada jaringan parut setelah jahitan dibuka. Nyeri pasca herniorhaphy
juga disebut "inguinadynia" yang biasanya disebabkan oleh kerusakan
saraf, jepitan saraf oleh jaringan parut, mesh atau jahitan, neuroma,
jaringan parut, misplace mesh, mesh yang mengeras (meshoma), infeksi,
rekurensi hernia, penyempitan cincin inguinal di sekitar korda spermatika,
dan periostitis. Komplikasi dini pasca operasi dapat pula terjadi, seperti
hematoma infeksi luka, bendungan vena, fistel urine atau feses, dan
residif. Komplikasi jangka panjang dapat berupa atrofi testis karena lesi
arteri spermatika atau bendungan pleksus pampiniformis dan residif.
f.
Pemeriksaan Khusus
Data yang diperoleh atau dikali tergantung pada tempat terjadinya,
beratnya, apakah akut atau kronik, pengaruh terhadap struktur di
sekelilingnya dan banyaknya akar syaraf yang terkompresi.
a. Aktivitas/istirahat
Tanda dan gejala: atropi otot, gangguan dalam berjalan riwayat
pekerjaan yang perlu mengangkat benda berat, duduk dalam waktu
lama.
b. Eliminasi
Gejala: konstipasi, mengalami kesulitan dalam defekasi adanya
inkontinensia atau retensi urine.
c. Integritas ego
Keamanan
Gejala: adanya riwayat masalah punggung yang baru saja terjadi
(Doenges, 2000, hal 320 321).
Faktor pencetus:
Aktivitas berat, bayi prematur,
kelemahan dinding abdominal,
tekanan intraabdominal yang tinggi
Hernia
Hernia inguinalis
Kantung hernia memasuki celah inguinal
Insisi bedah
Terputusnya
jaringan saraf
Resiko
perdarahan
Nyeri
Resiko infeksi
Mual
Gangguan eliminasi
Intake makanan
inadekuat
Kurang
pengetahuan
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Diagnosa Keperawatan
Rencana Tindakan
Rasional
Hasil
Nyeri akut berhubungan dengan
NOC
a.Pain level
nyeri secara
tindakan operasi
b.Pain control
komprehensif (lokasi,
c.Comfort level
karakteristik,
Kriteria Hasil
durasi,frekuensi)
b. Observasi reaksi
a. mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan teknik
nonfarmakologis
dalam mengurangi
nyeri)
b. melaporkan bahwa
a. Lakukan pengkajian
nonverbal dari
ketidaknyamanan
c. Gunakan teknik
pasien
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
nyeri pasien
d. Kontrol lingkungan
yang dapat
nyeriberkurang
mempengaruhi nyeri
dengan
menggunakan
pencahayaan dan
manajemen nyeri
kebisingan
e. Lakukan penanganan
c. Mampu mengenali
nyeri non
nyeri (skala,intensitas,
farmakologis:
frekuensi dantanda
nyeri)
d. menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
f.
dan massage
Ajarkan keluarga
nyeri pasien
f.
Memberikan pengetahuan
kepada keluarga
farmakologis
analgesic
2.
NOC
a.Joint movement:
active
b.Mobility level
c.Self care: ADLs
a. Berikan tindakan
pengamanan sesuai
d.Transfer performance
Kriteria Hasil
saat immobilisasi,
a.Klien meningkat
disesuaikan dengan
pasien
melakukan aktivitas
ambulasi progresif
d. Ikuti aktivitas atau
meningkatkan
prosedur dengan
kekuatan dan
periode istirahat
kemampuan
berpindah
pasien untuk
sirkulasi darah
melakukan latihan
rentang gerak aktif,
pasif
3.
NOC
a.Anxiety self-kontrol
b.Anxiety level
c.Coping
a. Identifikasi tingkat
kecemasan
b. Gunakan pendekatan
yang menenangkan
c. Jelaskan semua
prosedur dan apa
yang dirasakan
a. Mempermudah dalam
mengontrol kecemasan
b. Memberikan perasaan yang
tenang kepada pasien
c. Penjelasan tentang prosedur
merupakan hal yang harus
dijelaskan
d. Melancarkan sirkulasi darah
dan menurunkan tingkat nyeri
e. Menurunkan nyeri secara
Kriteria Hasil
a.Klien mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan
gejala cemas
b.mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik
untuk mengontrol
cemas
c.Vital sign dalam batas
normal
d.Postur tubuh,
ekspresi wajah,
bahasa tubuh
menunjukkan
penurunan
kecemasan
selama prosedur
d. Lakukan back rub
e. Kolarorasi pemberian
obat
cepat
4.
NOC
a.Knowledge: disease
process
b.Knowledge: health
behavior
Kriteria Hasil
a.Pasien dan keluarga
menyatakan
a. Jelaskan kembali
proses penyakit dan
prognosis
b. Diskusikan mengenai
pengobatan dan juga
efek sampingnya
c.Diskusikan mengenai
kebutuhan diet
d. Anjurkan untuk
pemahaman tentang
melakukan evaluasi
penyakit, kondisi,
prognosis dan
program pengobatan
b.Pasien dan keluarga
mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
c.Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kempabi apa yang
a. Memberikan pengetahuan
kepada pasien
b. Menjelaskan prosedur
tindakan
c. Membantu memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien
d. Melakukan evaluasi
selama tindakan
dijelaskan
No
.
1.
Pascaoperasi
Diagnosa Keperawatan
Rencana Tindakan
Rasional
Hasil
Nyeri akut berhubungan dengan
NOC
a.Pain level
a. Lakukan pengkajian
nyeri secara
tindakan operasi
b.Pain control
komprehensif (lokasi,
c.Comfort level
karakteristik,
Kriteria Hasil
durasi,frekuensi)
b. Observasi reaksi
a. mampu mengontrol
nonverbal dari
ketidaknyamanan
c. Gunakan teknik
menggunakan teknik
nyeri)
untuk mengetahui
nyeri pasien
d. Kontrol lingkungan
b. melaporkan bahwa
mempengaruhi nyeri
dengan
menggunakan
pencahayaan dan
c. Mampu mengenali
nyeri non
farmakologis:
frekuensi dantanda
nyeri)
nyaman setelah
kebisingan
e. Lakukan penanganan
nyeri (skala,intensitas,
d. menyatakan rasa
yang dapat
nyeriberkurang
manajemen nyeri
komunikasi terapeutik
nonfarmakologis
dalam mengurangi
f.
dan massage
Ajarkan keluarga
nyeri berkurang
f.
Memberikan pengetahuan
kepada keluarga
penanganan nyeri
farmakologis
2.
NOC
a.Immune status
b.Knowledge: Infection
control
c.Risk control
Kriteria Hasil
analgesik
a. Bersihkan lingkungan
setelah dipakai
isolasi
c. Batasi pengunjung
pengunjung untuk
infeksi
proses penularan
penyakit, factor yang
mempengaruhi
silang
pasien lain
b. Pertahankan teknik
jika perlu
d. Instruksikan pada
b.mendeskripsikan
sabun saat
berkunjung dan
setelah berkunjung
e. Monitor tanda dan
gejala infeksi lokal
penularan serta
penatalaksanaannya
c.menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah timbulnya
infeksi
d.Jumlah leukosit
dalam batas normal
f.
dan sistemik
Ajarkan pasien dan
tanda dan gejala
infeksi
g. Kolaborasi dengan
antibiotik
h. Instruksikan kepada
a.Nutritional status:
makanan
b. Berikan makanan
c.Weight control
Kriteria Hasil
a.Adanya peningkatan
berat badan sesuai
g. Meminimalkan
perkembangbiakan bakteri
dalam tubuh
h. Meminimalkan resistensi
nutrient intake
NOC
b. Nutritional status:
Memberikan pengetahuan
dengan resep
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
f.
dokter pemberian
antibiotik sesuai
tanda-tanda infeksi
keluarga tentang
3.
c. Mengotimalkan pemenuhan
kebutuhan nutrisi pasien
d. Mengetahui perkembangan
berat badan pasien
e. Meminimalkan resiko
kesalahan pemberian nutrisi
tujuan
b.Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
c.Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
d.Tidak menunjukkan
penurunan berat
badan
4.
NOC
a.Knowledge: disease
process
b.Knowledge: health
behavior
Kriteria Hasil
a.Pasien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
a. Berikan penilaian
tentang tingkat
pengetahuan pasien
tentang proses
penyakit yang spesifik
b. Jelaskan patofisiologi
prognosis dan
program pengobatan
b.Pasien dan keluarga
mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
c.Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kempabi apa yang
dijelaskan
tepat
c. Sediakan bagi
keluarga informasi
tentang kondisi
pasien dengan cara
e. Memberikan pengetahuan
penanganan yang tepat
yang tepat
d. Sediakan bagi
keluarga informasi
tentang kemajuan
pasien dengan cara
yang tepat
e. Beri penjelasan
penanganan pasien
setelah pulang
5.
Resiko perdarahan
NOC
tanda perdarahan
b. Monitor TTV
c. Pertahankan bed rest
b.Blood coagulation
Kriteria Hasil
selama perdarahan
aktif
b.Tekanan darah dalam d. Monitor status cairan
batas normal
a. Mengurangi resiko
kehilangan darah berlebih
b. Mengetahui kondisi umum
pasien
c. Pergerakan yang berlebih
meningkatkan resiko
perdarahan
dan output
e. Kolaborasi dalam
pemberian produk
darah (transfusi
darah)
Daftar Pustaka
Herdman,T. Heather. 2012. Nanda International Nursing Diagnosis: Definitions &
Classification 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.
Hudak dan Gallo. 1996. Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistic. Jakarta: EGC
Nanda International. 2011. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 20122014. Jakarta : EGC
Nurarif & Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA and NIC-NOC. Jakarta: Mediaction Publishing.
Mansjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : Media
Aesculapius FK UI
Smeltzer & Bare, 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8.Jakarta:
EGC.