Вы находитесь на странице: 1из 43

PELAYANAN KESEHATAN

NEONATAL ESSENSIAL

Asuhan Neonatal Essensial,


terdiri dari:
1. Asuhan Neonatal Essensial saat lahir
Metaplan .....

2. Asuhan Neonatal Essensial setelah


lahir
Metaplan .....

Asuhan Neonatal Essensial


saat lahir
1. Kewaspadaan Umum (Universal Precaution)
2. Penilaian Awal
1.2.1 Manamen Bayi Baru Lahir Normal
1.2.2 Manajemen Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia
3. Pencegahan Kehilangan Panas
4. Pemotongan dan Perawatan Tali Pusat
5. Inisiasi Menyusu Dini
6. Pencegahan Perdarahan
7. Pencegahan Infeksi Mata
8. Pemberian Imunisasi
9. Pemberian Identitas .
10. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis
11. Pemulangan Bayi Lahir Normal

Asuhan Neonatal Essensial setelah


lahir
1. Menjaga Bayi Tetap Hangat
2. Pemeriksaan Setelah Lahir

KOMPETENSI
penilaian awal
pemeriksaan fisik BBL
pencegahan infeksi (pemberian salep
mata, perawatan tali pusat)
Inisiasi Menyusu Dini
Hal-hal yang harus diberikan pada BBL
seperti imunisasi Hb nol dan pemberian
vitamin K1
Pelaksanaan kunjungan neonatal 1, 2 dan
3 (menggunakan form MTBM, konseling
ASI, pemantauan pertumbuhan)

ANALISIS SITUASI
Angka Kematian Bayi berhasil diturunkan
secara tajam dari 68 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 1990an menjadi 34 per
1.000 kelahiran hidup (SDKI 2007).
Penurunan kematian neonatal berlangsung
lambat yaitu dari 32 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 1990an menjadi 19 per
1.000 kelahiran hidup (SDKI 2007), dimana
55,8% dari kematian bayi terjadi pada
periode neonatal, sekitar 78,5%-nya terjadi
pada umur 0-6 hari (Riskesdas 2007).

Kompetensi Perawat
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
gawat darurat
16.1. Melaksanakan pengkajian Airway,
Breathing,

Circulation (ABC)
16.2. Membebaskan jalan napas
16.3. Memberikan pernapasan buatan
16.4. Melaksanakan Resusitasi Jantung Paru
16.5. Mengeluarkan benda asing pada saluran
pernapasan atas
16.9. Melaksanakan evaluasi tindakan pada pasien
gawat darurat
16.10. Melaksanakan dokumentasi tindakan pada
pasien gawat darurat

Melaksanakan asuhan
keperawatan pada anak sehat

17.1. Melakukan pengkajian keperawatan


pada anak sehat
17.2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada anak sehat
17.3. Membuat perencanaan keperawatan
pada anak sehat
17.4. Melakukan tindakan kolaboratif dalam
pemberian imunisasi.
17.5. Pendidikan kesehatan pada anak sehat
17.6. Melaksanakan bimbingan antisipasi (anticipatory
guidance).
17.7. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada
anak sehat
17.8..Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan
pada anak sehat.

19. Melaksanakan asuhan


keperawatan pada bayi resiko
tinggi
19.1. Melakukan pengkajian keperawatan
pada bayi resiko tinggi
19.2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada bayi
resiko tinggi
19.3. Membuat perencanaan keperawatan
pada bayi resiko tinggi
19.4. Melaksanakan perawatan bayi dengan
fototerapi
19.5. Melaksanakan pencegahan infeksi silang
19.6. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada
Bayi resiko tinggi
19.7..Melaksanakan dokumentasi asuhan
keperawatan pada bayi resiko tinggi

Melaksanakan asuhan
keperawatan pada ibu
intranatal dan bayi baru lahir
21.1. Melaksanakan pengkajian pada ibu intranatal dan bayi
baru lahir.
21.2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada ibu intranatal
dan bayi baru lahir.
21.3. Merencanakan asuhan keperawatan pada ibu intra

natal dan bayi baru lahir.


21.4. Melaksanakan managemen nyeri persalinan
21.5. Melaksanakan pertolongan persalinan.
21.6. Melaksanakan perawatan bayi baru lahir
21.7. Melaksanakan kontak dini.
21.8. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada

ibu intranatal dan bayi baru lahir.


21.9. Melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan pada
ibu intranatal dan bayi baru lahir.

Kebutuhan Dasar Penting


Oksigen cukup (sistem sirkulasi)
Nutrisi oral (mempertahankan
gula darah yang cukup)
Pencegahan hipotermi
Pencegahan infeksi
Kasih sayang

Universal Precaution
Bayi baru lahir rentan terhadap
infeksi

Penilaian Awal
Sebelum bayi lahir:
Apakah kehamilan cukup bulan?
Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur
mekonium?
Segera setelah bayi lahir,
sambil meletakkan bayi di atas kain bersih dan kering
yang telah disiapkan pada perut bawah ibu, segera
lakukan penilaian berikut:
Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak
megapmegap?
Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?
Apakah warna kulit bayi kemerahan atau
kebiruan?

Pencegahan Kehilangan
Panas
Mekanisme pengaturan suhu tubuh
pada BBL, belum berfungsi sempurna
pencegahan kehilangan panas

Mekanisme Kehilangan
Panas

Evaporasi penguapan cairan


ketuban pada permukaan tubuh oleh
panas tubuh bayi sendiri.

Konduksi kehilangan panas tubuh


melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin.

Konveksi kehilangan panas tubuh


yang terjadi saat bayi terpapar udara
sekitar yang lebih dingin.

Radiasi kehilangan panas yang terjadi


karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda
yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu
tubuh bayi

Mencegah Kehilangan Panas


Ruang bersalin yang hangat
Keringkan tubuh bayi tanpa
membersihkan verniks
Letakkan bayi di dada atau perut ibu
agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
Inisiasi Menyusu Dini
Gunakan pakaian yang sesuai untuk
mencegah kehilangan panas

Lanjutan ...
Jangan segera menimbang atau
memandikan bayi baru lahir
Bayi sebaiknya dimandikan pada waktu
yang tepat yaitu tidak kurang dari enam
jam setelah lahir dan setelah kondisi
stabil.
Resusitasi dalam lingkungan yang hangat
Transportasi hangat
Pelatihan untuk petugas kesehatan dan
Konseling untuk keluarga

Rekomendasi untuk memandikan


bayi
Tunggu (minimal) 6 jam sebelum memandikan
bayi (tunggu lebih lama untuk bayi asfiksia atau
hipotermia)
Lakukan setelah stabilnya temperatur tubuh bayi
(36,5-37,5C)
Mandikan dalam ruangan yang hangat dan tidak
banyak hembusan angin
Mandikan secara cepat dengan menggunakan air
hangat, segera keringkan tubuhnya (dengan
handuk bersih, kering, dan hangat) dan segera
kenakan pakaiannya
Tempatkan di dekat ibunya dan beri ASI sedini
mungkin

Merawat tali pusat


Sementara menggunakan
sarung tangan, bersihkan
cemaran atau darah dalam
larutan klorin 0,5%
Bilas dengan air matang atau
DTT kemudian keringkan
dengan handuk
Ikat (dengan simpul kunci) tali
pusat pada 1 cm dari pusat
bayi (dengan tali atau
penjepit)
Lepaskan klem penjepit tali
pusat dan masukkan dalam
klorin 0,5%
Jangan kompres atau
membungkus tali pusat
(pengolesan alkohol atau
povidone iodine pada puntung
tali pusat masih dibolehkan
selama tidak menyebabkan
tali pusat basah/lembab)

Nasehat bagi ibu atau keluarganya


untuk merawat tali pusat
Lipat popok dibawah
puntung tali pusat
Jika puntungnya kotor,
bersihkan dengan air
matang/DTT kemudian
keringkan kembali
secara seksama
Warna kemerahan atau
timbulnya nanah pada
pusar atau puntung tali
pusat adalah tanda
abnormal (bayi tersebut
harus dirujuk untuk
penanganan lebih
lanjut)

Memulai pemberian ASI


Pastikan pemberian ASI
dimulai dalam 1 jam
setelah bayi lahir
Anjurkan ibu memeluk dan
menyusukan bayinya
setelah tali pusat dipotong
Lanjutkan pemberian ASI
setelah plasenta lahir dan
tindakan lain yang
diperlukan, telah selesai
dilaksanakan
Minta anggota keluarganya
membantu ibu menyusukan
bayinya

Pedoman Umum Menyusui


Mulai sesegera mungkin, setelah
bayi lahir
Jangan berikan makanan atau
minuman lain selain ASI
Pastikan ASI diberikan hingga 6
bulan pertama kehidupan bayi
Berikan ASI setiap saat (siang
dan malam) bila bayi
membutuhkannya

INISIASI MENYUSU DINI


Video IMD

Pemberian ASI secara dini

Merangsang produksi ASI


Memperkuat refleks isap bayi
Promosi keterikatan ibu-bayi
Memberi kekebalan pasif melalui
kolostrum
Merangsang kontraksi uterus (untuk
involusi)

Cara menyusui
Peluk tubuh bayi dan hadapkan
mukanya ke payudara ibu
sehingga hidungnya berada di
depan puting susu
Dekatkan mulut bayi ke
payudara bila tampak tandatanda siap menyusu
Cara menempelkan mulut pada
payudara:
Sentuhkan dagu bayi pada payudara
Tempelkan mulutnya (yang terbuka
lebar) pada puting susu sehingga
melingkupi semua areola mama (bibir
bawahnya melingkupi puting susu)

Perhatikan gerakan menghisap


dan jaga agar hidung bayi tidak
tertutup oleh payudara

Perawatan payudara
Pastikan puting susu dan areola
mamae selalu dalam keadaan
bersih
Gunakan kain bersih untuk
menyeka puting susu dan gunakan
sedikit ASI sebagai pelembab
Lecet dan retak bukan alasan
untuk menghentikan pemberian
ASI, ajarkan cara menyusukan
yang benar untuk menghindarkan
lecet/retak dan kurangnya asupan
untuk bayi
Ajarkan cara untuk mengenali dan
mencari pertolongan bila terjadi
bendungan ASI atau mastitis

PENCEGAHAN INFEKSI
Penyebab infeksi yang paling bayak dijumpai
adalah steptococus, staphylococcus, E.coli,
Pseudomonas.
3 Faktor penting dalam pencegahan infeksi:
- Jaga kebersihan kulit bayi tetap dalam
keadaan sehat
- Jaga kebersihan dan kesehatan lingkungan
sekitar bayi
- Gunakan pengaman dan teknik perawatan
yang baik untuk menghindari infeksi silang

Sebab-sebab infeksi:
Petugas kesehatan
Melalui hidung,mulut,tangan,kulit ataupun
pakaian petugas kesehatan
Udara dan debu
Peralatan
Penggunaan peralatan yang tidak steril
Infeksi silang
Dalam suatu ruangan jika salah satu bayi
terinfeksi. Maka bayi lain juga akan terkena

Pencegahan Perdarahan
sistem pembekuan darah
pada bayi baru lahir belum
sempurna semua bayi
akan berisiko perdarahan
Perdarahan bisa ringan atau
menjadi sangat berat
perdarahan pada Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi
ataupun perdarahan
intrakranial.
Pencegahan suntikan
vitamin K1 (Phytomenadione)
sebanyak 1 mg dosis
tunggal, intra muskular
pada antero lateral paha kiri
setelah proses IMD dan
sebelum pemberian imunisasi
hepatitis B.

Pencegahan Infeksi Mata


Salep atau tetes
mata untuk
pencegahan infeksi
mata diberikan
segera setelah
proses IMD dan
bayi selesai
menyusu,
sebaiknya 1 jam
setelah lahir.

Pemberian Imunisasi
Imunisasi Hepatitis B pertama (HB 0) diberikan 1-2
jam setelah pemberian Vitamin K1 secara
intramuskular
Bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B
terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu-bayi.
Penularan Hepatitis pada bayi baru lahir dapat terjadi
secara vertikal (penularan ibu ke bayinya pada waktu
persalinan) dan horisontal (penularan dari orang lain).
Penderita Hepatitis B ada yang sembuh dan ada yang
tetap membawa virus Hepatitis B didalam tubuhnya
sebagai carrier (pembawa) hepatitis.
Jika terinfeksi pada bayi baru lahir, maka risiko
menjadi carrier 90%. Sedangkan yang terinfeksi pada
umur dewasa risiko menjadi carrier 5-10%.

Alasan diberikan Hb0 usia 07 hari


Sebagian ibu hamil merupakan carrier
Hepatitis B.
Hampir separuh bayi dapat tertular
Hepatitis B pada saat lahir dari ibu
pembawa virus.
Penularan pada saat lahir hampir
seluruhnya berlanjut menjadi Hepatitis
menahun, yang kemudian dapat berlanjut
menjadi sirosis hati dan kanker hati primer
Imunisasi Hepatitis B sedini mungkin akan
melindungi sekitar 75% bayi dari penularan
Hepatitis B.

Perawatan Essensial
Setelah Lahir

Perawatan Essensial Setelah


Lahir
Menjaga bayi tetap hangat
Pemeriksaan neonatus menggunakan
MTBS setiap kunjungan rumah
ataupun setiap bayi di bawa ibu ke
fasilitas kesehatan

Setiap Kunjungan Rumah


(MTBS)
1. Menanyakan kepada ibu masalah yang
dihadapi oleh bayinya
2. Apabila menemukan bayi sakit, harus mampu
mengklasifikasikan penyakit bayi untuk:
a. Kemungkinan penyakit sangat berat
atau infeksi bakteri
b. Diare
c. Ikterus
d. Kemungkinan berat badan rendah
3. Menangani masalah pemberian ASI
4. Menentukan status imunisasi
5. Menentukan masalah atau keluhan lain
6. Menentukan tindakan dan memberikan
pengobatan bila diperlukan
7. Bila perlu, merujuk bayi muda dan memberi
tindakan pra rujukan
8. Melakukan konseling bagi ibu
9. Memberikan pelayanan tindak lanjut.

Pelayanan Tindak Lanjut


Beberapa bayi muda perlu dilihat
lebih dari satu kali untuk satu
episode sakit saat ini kunjungan
ulang
Proses penatalaksanaan kasus dari
MTBS membantu mengidentifikasi
bayi muda yang memerlukan
kunjungan ulang.

Jadual kunjungan ulang bayi


sakit

Infeksi bakteri lokal.


Diare dehidrasi ringan/sedang
Diare tanpa dehidrasi 2 hari
Ikterus
2 hari
Masalah pemberian ASI
Luka atau bercak putih di
mulut ( thrush )
Berat badan rendah menurut umur
14 hari

Rujuk ke RS jika ...


Keadaan bayi memburuk ATAU
Keadaan bayi tetap dan obat pilihan
kedua tidak tersedia ATAU
Anda khawatir tentang keadaan bayi
muda ATAU
Anda tidak tahu harus berbuat apa
dengan bayi muda

Masalah Yang Sering Terjadi


Buang air besar dan buang air kecil
pada hari hari pertama
Bayi rewel
Bayi kolik
Gumoh
Hidung tersumbat
Craddle Crap (kerak topi)
Milia
Miliaria

Вам также может понравиться